Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 1

Eko Budi Prasetyo (01)


Dedi Setiawan (07)
Argado Gunanta Sitinjak (16)
Mirza Ardiansyah (24)
Fauridzal S. Fahmi (28)
 Pengertian & Deskripsi
 Peralatan & Bahan
 Nyala Api Las
 Teknik Pengelasan Las OAW
 adalah proses pengelasan secara manual dengan
pemanasan permukaan logam yang akan dilas
atau disambung sampai mencair oleh nyala gas
asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2
dengan atau tanpa logam pengisi dengan suhu
sekitar 3.500°c
 Sebagai bahan bakarnya, dapat digunakan gas-gas
asitelin, propana atau hidrogen. Ketiga bahan
bakar ini yang paling banyak digunakan adalah
gas asitelin, sehingga las gas pada umumnya
diartikan sebagai las oksi-asetelin.
 Disamping untuk keperluan pengelasan
(penyambungan) las gas dapat jugad ipergunakan
sebagai : preheating, brazing, cutting dan hard facing.
Penggunaan untuk produksi (production welding),
pekerjaan lapangan (field work), dan reparasi (repair
& maintenance). Aplikasinya, hasilnya sangat
memuaskan untuk pengelasan baja karbon,terutama
lembaran logam (sheet metal) dan pipa-pipa
berdinding tipis.
 Memproduksi gas Asetilen untuk keperluan pribadi
dengan mencampurkan Kalsium Karbit dengan air
tidak disarankan. Gas Asetilen dapat bocor dari
tabung produksi dan menyebabkan ledakan jika
tersulut api. Cara yang lebih disarankan adalah
membeli gas Asetilen dalam tabung logam.
Dalam pengelasan karbit kita memerlukan beberapa peralatan
 Regulator
 Gas Asetelyne
 Gas Oksigen
 Katup pengaman
 Kaca Mata Las
 Tang Penjepit
 Sarung Tangan
 Sumber Api
 Palu Besi
 Pembersih Brander
 Kunci Tabung
 Sikat Baja
 Kawat Tembaga. Kawat tembaga merupakan bahan penyambung yang di
cairkan dengan api gas asitilen. Kawat ini dileburkan bersama-sama api.
1.Tabung Gas
 Tabung gas berfungsi untuk
menampung gas atau gas
cair dalam kondisi
bertekanan.
 Umumnya tabung gas
dibuat dari Baja, tetapi
sekarang ini sudah banyak
tabung-tabung gas yang
terbuat dari paduan
Alumunium.
 Tabung gas tersedia dalam
bentuk beragam mulai
berukuran kecil hingga
besar.
 Untuk membedakan
tabung gas apakah
didalamnya berisi gas
Oksigen, Asetilen atau
gas lainya dapat dilihat
dari kode warna yang ada
pada tabung itu. Table
berikut ini menunjukan
kode warna tabung gas
untuk berbagai jenis
warna.
2.Katup Tabung  Sedang pengatur keluarnya
gas dari dalam tabung
maka digunakan katup.
Katup iniditempatkan
tepat dibagian atas dari
tabung. Pada tabung gas
Oksigen, katup biasanya
dibuat dari material
Kuningan, sedangkan
untuk tabung gas Asetilen,
katup ini terbuat dari
material Baja.
3.Regulator  Regulator atau lebih tepat
dikatakan Katup Penutun
Tekan, dipasang pada katub
tabung dengan tujuan untuk
mengurangi atau
menurunkan tekann hingga
mencapai tekana kerja torch.
Regulator ini juga berperan
untuk mempertahankan
besarnya tekanan kerja
selama proses pengelasan
atau pemotongan. Bahkan
jika tekanan dalam tabung
menurun, tekana kerja harus
dipertahankan tetap oleh
regulator.
4. Torch (Brander)
 Gas yang dialirkan melalui
selang selanjutnya
diteruskan oleh torch,
tercampur didalamnya dan
akhirnya pada ujuang nosel
terbentuk nyala api. Dari
keterangan diatas, toch
memiliki dua fungsi yaitu :
 a. Sebagai pencampur gas
oksigen dan gas bahan
bakar.
 b. Sebagai pembentuk
nyala api diujung nosel.
Macam - Macam Nyala Api Oksigen Asetilen :
 Nyala Netral
Nayala Netral ini terjadi pada saat kita membuka gas
oksigen dan asetilen dengan perbandingan kira-kira
1 : 1. Nyala Netral digunakan untuk mengelas Baja, besi
cor, baja tahan karat dan tembaga.
 Nyala Karburasi
Nyala Karburasi terjadi apabila terdapat kelebihan
asetilen dan pada nyala akan dijumpai tiga daerah
dimana antara kerucut nyala dan selubung luar akan
terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-
putihan.
Nyala Karburasi digunakan untuk pengelasan logam
Monel, Nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-
macam bahan pengerasan permukaan nonferous.
 Nyala Oksidasi
Nyala oksidasi adalah apabila terdapat kelebihan gas
oksigen. Nyalanya mirip dengan nyala netral hanya
kerucut nyala bagian dalam lebih pendek dan
selubung luar lebih jelas warnanya.
 Contoh nyata nyala api dari proses pengelasan
OAW
Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam
cair maka nyala asetilen berlebih dan nyala oksigen
berlebih tidak dapat digunakan untuk mengelas
baja.Suhu Pada ujung kerucut dalam kira-kira 3.500° C
dan di tengah kerucut luar kira-kira 2.500° C.
Pada posisi pengelasan dengan oksi asetilen arah gerak
pengelasan dan posisi kemiringan pembakar dapat
mempengaruhi kecepatan dan kualitas las. Dalam
teknik pengelasan dikenal beberapa cara yaitu :
 a. Pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan
yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja
terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar
(brander) terletak diantara 60° dan kawat pengisi (filler
rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan
benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut
sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas
maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut
luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan
gerakannya adalah lurus.
 b. Pengelasan mendatar (horisontal)
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan
pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga
cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu
ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan
brander terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring
kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkan kawat
pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis
mendatar.
 c. Pengelasan tegak (vertikal)
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan
berlangsung ke atas atau ke bawah. Kawat pengisi
ditempatkan antara nyala api dan tempat sambungan yang
bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°.

 d. Pengelasan di atas kepala (over head)


Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit
dibandingkan dengan posisi lainnya dimana benda kerja
berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan dari
bawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander
dimiringkan 10° dari garis vertikal sedangkan kawat pengisi
berada di belakangnya bersudut 45°-60°.
 e. Pengelasan dengan arah ke kiri (maju)
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana
nyala api diarahkan ke kiri dengan membentuk sudut
60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan
sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah
pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara
pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi
yang sulit saat mengelas.
 f. Pengelasan dengan arah ke kanan
(mundur)
Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan
daripada arah pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan
cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang
tebalnya 4,5 mm ke atas.
Keuntungan dan kegunaan pengelasan oksi-asetilen
sangat banyak, antara lain :
 Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan
minimal/sedikit.
 Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan
teknik-teknik pengelasan yang tinggi sehingga mudah
untuk dipelajari.
 Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun
di pabrik atau di bengkel-bengkel karena peralatannya
kecil dan sederhana.
 Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis
logam dapat dilas dan alat ini dapat digunakan untuk
pemotongan maupun penyambungan.
WELDING ENGINEERING ’15

Anda mungkin juga menyukai