c. Pengelasan Udara-Asetilen
Nyala dalam pengelasan ini mirip dengan
pembakar Bunsen. Untuk nyaladibutuhkan udara yang dihisap
sesuai dengan kebutuhan. Suhu pengelasan lebih rendahdari
yang lainnya maka kegunaannya sangat terbatas yaitu hanya
untuk patri timah dan patri suhu rendah
d. Pengelasan Gas Bertekanan
Sambungan yang akan dilas dipanaskan dengan nyala gas
menggunakanoksiasetilen hingga 1200C kemudian ditekankan.
Ada dua cara penyambungan yaitusambungan tertutup dan
sambungan terbuka.Pada sambungan tertutup, kedua
permukaan yang akan disambung ditekan satu samalainnya
selama proses pemanasan. Nyala menggunakan nyala ganda
dengan pendinginanair. Selama proses pemanasan, nyala
tersebut diayun untuk mencegah panas berlebihan pada
sambungan yang dilas. Ketika suhu yang tepat sudah diperoleh,
benda diberitekanan. Untuk baja karbon tekanan permulaan
kurang dari 10MPa dan tekanan up setantara 28MPa
e. Pemotongan Nyala Oksiasetilen
Pemotongan dengan nyala juga merupakan suatu proses
produksi. Nyala untuk pemotongan berbeda dengan nyala
untuk pengelasan dimana disekitar lobang utama yangdialiri
oksigen terdapat lubang kecil untuk pemanasan mula. Fungsi
nyala pemanas mulaadalah untuk pemanasan baja sebelum
dipotong. Karena bahan yang akan dipotongmenjadi panas
sehingga baja akan menjadi terbakar dan mencair ketika dialiri
oksigen.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Kelebihan SMAW :
Dapat dipakai dimana saja, diluar, dibengkel &
didalam air.
Dapat mengelas berbagai macam tipe dari material.
Set-up yang cepat dan sangat mudah untuk diatur.
Dapat dipakai mengelas semua posisi.
Elektroda mudah didapat dalam banyak ukuran dan
diameter.
Perlatan yang digunakan sederhana, murah dan
mudah dibawa kemana mana.
Kebisingan rendah (rectifier).
Kekurangan SMAW :
5. Alat Bantu
Alat bantu ini meliputi Sikat kawat, Palu Las, Tang
Penjepit.
6. Alat Keselamatan Kerja
Alat ini meliputi Topeng las, Sarung tangan kulit,
Jaket kulit/Apron, Kacamata pengaman, Sarung tangan
pengaman
d.
e.
1.
Power source (Power Supply)
2.
Mesin las (Rectifier)
3.
Koil kawat las
4.
Wire feeding unit
5.
Tabung arus
6.
Kabel arus
7.
Elektrode (wire rodss)
8.
Saluran gas pelindung
9.
Kabel massa
Polaritas Listrik
GMAW banyak dioperasikan dengan arus rata
polaritas balik(DCRP=DCEP) atau menggunakan arus
searah (DC) dengan posisi elektroda pada kutub positif
karena dengan polaritas ini akan dihasilkan busur yang
stabil, perpindahan logam yang halus, rendah percikan,
permukaan las yang rata dan penetrasi yang dalam.
Sedangkan Polaritas searah atau menggunakan arus bolakbalik (AC) jarang digunakan karena dalam proses ini
transfer logam tidak terjadi secara sempurna.
transfer.
PRINSIP KERJA
Pada proses ini busur listrik yang memanaskan
logam induk, flux da ujung elektroda tejadi di elektroda dan
logam induk, di dibawah rendaman flux. Seperti halnya prosesproses elektroda terumpan lainnya, elektroda selain berfungsi
sebagai pembangkit busur listrik juga akan tercairkan menjadi
logam pengisi. Flux yang terbakar menjadi terak cair yang
mengambang di atas kawah las cair, dan menimbulkan gas.
Proses ini dlindungi oleh terak cair, gas dan sisa flux yang tidak
mencair. Oleh karenanya proses ini tidak dipengaruhi oleh
tiupan angin yang mungkin terjadi dipermukaan. Pada proses
ini pengumpanan elektroda terjadi secara terus menerus,
dilakukan secara mekanis dengan rol-rol pengumpan yang
dapat diatur kecepatannya sesuai dengana keinginan, yang
merupakan kecepatan pengumpanan (Feeding Speed) .
Kecepatan majunya proses (travel speed) dapat dilakukan
dengan prosesnya yang bergerak maju atau logam kerjanya
yang bergerak.
Variabel-variabel pengoperasian ini diatur pada panel pengatur.
Kelebihan SAW :
Sambungan dapat dipersiapkan dengan alur V yang
dangkal, sehingga tidak terlalu banyak memerlukan logam
pengisi, bahkan sering tidak diperlukan alur.
Karena proses terjadi di bawah timbunan flux, maka tidak
ada percikan logam (spatter) dan sinar busur yang keluar.
Kecepatan pengelasan tinggi, baik untuk pengelasan pelat
datar, silinder maupun pipa, bahkan baik sekali untk
pendepositan/pelapisan permukaan (surfacing)
Flux yang bekerja sebagai pembersih dan deoksidator untuk
menghilangkan kontaminan yang tidak diinginkan berada pada
kawah las cair, dan dapat menghasilkan las yang baik . Jika
diinginkan flux dapat dipakai sebagai penambah unsur paduan
pada las.
Pada pengelasan baja karbon rendah dapat dipergunakan
elektroda yang tidak mahal, yang biasanya dilapisi dengan
tembaga tipis agar tidak berkarat dalam penyimpanan.
Pengelasan dapat dilakukan pada tempat terbuka, dengan
tiupan angin yang kencang,
Dapat dihasilkan las degan rendah hidrogen.
Kekurangan/keterbatasan SAW :
Proses sedikit rumit, karena selain diperlukan flux dan
penahan flux, juga diperlukan fixtures lainnya, dan penahan
cairan.
Flux dapat mengkontaminasi, yang dapat menyebabkan
terjadinya ketaksempurnaan.