Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERAWATAN MESIN PERKAKAS

TOLERANSI KEBULATAN DAN KESILINDRISAN


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perawatan mesin perkakas pada
semester VI

Dosen Pembimbing/ Intruktur :


Rodian Situmorang, BSMET., M.Eng.

KELOMPOK 2
Anggota : Dewi Sri Rejeki 181211041
Kelompok : Fadly Ahmad Fauzi 181211042
: Fauzi Ahida Rahman 181211043
: Hilman Sofyan 181211044
: Indra Solehudin 181211046
Kelas : 3MB

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021
1. Toleransi Kebulatan

1. Pengertian
Suatu benda dikatakan bulat sempurna jika jarak setiap titik yang terdapat pada bentuk
geometrik memiliki jarak sama terhadap titik pusat. Sedangkan suatu benda dikatakan
tidak bulat sempurna jika terdapat perbedaan jarak antara titik-titik pada geometric
terhadap titip pusat.
ISO/R 1101 mendefenisikan toleransi kebulatan sebagai daerah toleransi pada bidang
penampang yang dibatasi oleh dua lingkaran konsentrik dengan selisih radius sebesar
harga toleransinya. Toleransi kebulatan dapat diilustrasikan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Toleransi Kebulatan


Dalam pengukuran kebulatan terdapat empat jenis lingkaran referensi yang digunakan
dalam menentukan harga parameter kebulatan, diantaranya sebagai berikut :
1. Lingkaran luar minimum (minimum circumscribed circle)
Ketidakbulatan didapatkan dari jarak radial lingkaran ke lekungan paling dalam
(lingkaran terkecil yang dapat terbentuk).
2. Lingkaran dalam maksimum (maximum inscribed circle)
Ketidakbulatan diukur dari jarak radial lingkaran ke tonjolan yang paling
luar(lingkaran terbesar yang dapat terbentuk).
3. Lingkaran daerah minimum (minimum zone circle)
4. Lingkaran kuadrat terkecil (least square circle)
Pengukuran kebulatan dapat menggunakan beberapa alat ukur, yaitu :
 Micrometer
Penggunaan alat ukur ini hanya dapat memberikan informasi diameter komponen dalam
pengukuran kebulatan. Pengukuran kebulatan menggunakan mikrometer dilakukan dengan
menempatkan silinder yang akan diukur pada dua senter. Buka pengunci mikrometer,
kemudian buka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari benda yang akan diukur
dengan cara memutar Ratchet Knob.  Masukan benda yang akan diukur diantara spindle dan
anvil. Geserkan spindle ke arah benda dengan cara memutar ratchet knob sampai terdengar
bunyi klik. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja. Kunci
mikrometer skrup agar spindle tidak bergerak. Keluarkan benda dari mikrometer skrup dan
baca skalanya.

 Dial indicator
Penggunaan dial indicator untuk mengetahui penyimpangan yang terdapat komponen
yang diukur sehingga dapat diproyeksikan dengan grafik gambar setiap permukaan
yang diukur menggunakan alat ini. Pengukuran kebulatan dengan dial indikator
dilakukan dengan membagi diameter benda kerja yang akan diukur menjadi beberapa
bagian, lalu menempatkan benda yang akan diukur pada alat bantu ukur seperti pada
Gambar 1.2. Sentuhkan sensor dial indikator pada salah satu permukaan yang telah
ditandai. Setting jarum penunjuk dial pada titik 0. Selanjutnya putar benda kerja
secara perlahan hingga sensor dial indicator berada pada titik lain yang telah ditandai.
Amati penyimpangan yang terjadi dengan melihat jarak perpindahan jarum pada dial
indicator. Lakukan pengukuran pada semua titik bagi diameter yang telah ditandai dan
tproyeksikan hasilnya pada gambar.

Gambar 1.2. Pembagian diameter silinder sebagai titik ukur


 Roundtes
Alat ukur ini dapat menggambarkan kondisi komponen dalam pengukuran kebulatan.
Pengukuran dengan roundtes terbilang lebih mudah dan sederhana. kita hanya
menempatkan silinder yang akan diukur kebulatannya pada meja putar. Untuk jenis
pengukurannya dilakukan dengan sensor putar atau meja putar seperti terlihat pada
Gambar 1.3.
Gambar 1.3. Jenis-jenis roundtes

Bila menggunakan meja putar, prinsipnya hampir sama dengan pengukuran


menggunakan dial indicator. Sensor akan ditempelkan pada permukaan silinder.
Setelah itu, lakukan kalibrasi atau set 0. Kemudian meja akan berputar sehingga
sensor akan melakukan pengukuran.Setelah itu, hasil pengukuran akan ditampilkan
pada monitor. Bila menggunakan sensor putar, setelah sensor ditempelkan pada
silinder dan set 0, sensor akan berputar mengelilingi silinder pada ketinggian konstan
dan mengukur kebulatan dari silinder. Hasilnya akan ditampilkan pada monitor.
Jenis pengukuran permukaannya pun beragam, bisa pada diameter dalam maupun luar
dengan memilih pilihan yang ada pada monitor sebelum melakukan pengukuran.

Gambar 1.4. Alat roundtest

Dalam proses pengukuran kebulatan dibutuhkan beberapa alat bantu ukur, yaitu:
 V block
Alat bantu ukur ini berfungsi sebagai tempat disimpannya komponen yang akan
diukur dengan dial indicator.
 2 center
Alat bantu ukur ini digunakan untuk mencekram poros yang akan diukur kebulatan
permukaan poros dengan dial indicator.
 Meja putar
Alat bantu ini digunakan untuk mencekam poros yang akan diukur dengan
menggunakan sensor melalui roundtest.

2. Kesilindrisan
Kesilindrisan merupakan harga kebulatan yang besarnya relative sama disepanjang
selimut silinder. Toleransi kesilindrisan adalah permukaan yang terletak diantara dua
buah silinder yang sepusat dengan selisih radius kedua silinder sebagai nilai
toleransinya. Toleransi kesilindrisan dapat diilustrasikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Toleransi Kesilindrisan


Alat ukur kesilindrisan
1. Dial Indicator
Penggunaan dial indicator untuk mengetahui penyimpangan yang terdapat komponen
yang diukur sehingga dapat diproyeksikan dengan grafik gambar setiap permukaan
yang diukur menggunakan alat ini. Pengukuran kebulatan dengan dial indikator
dilakukan dengan membagi diameter dan panjang benda kerja yang akan diukur
menjadi beberapa bagian, lalu menempatkan benda yang akan diukur pada alat bantu
ukur seperti pada Gambar 1.2.
Gambar 2.2. Penandaan pada silinder sebelum pengukuran

Sentuhkan sensor dial indikator pada salah satu permukaan yang telah ditandai.
Setting jarum penunjuk dial pada titik 0. Selanjutnya putar benda kerja secara
perlahan hingga sensor dial indicator berada pada titik lain yang telah ditandai. Amati
penyimpangan yang terjadi dengan melihat jarak perpindahan jarum pada dial
indicator. Lakukan pengukuran pada semua titik bagi diameter yang telah ditandai dan
proyeksikan hasilnya pada seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Hasil proyeksi pengukuran kesilindrisan


Alat bantu ukur kesilindrisan
1. V Blok
Alat bantu ukur ini berfungsi sebagai tempat disimpannya komponen yang akan
diukur dengan dial indicator.
2. 2 center
Alat bantu ukur ini digunakan untuk mencekram poros yang akan diukur
kebulatan permukaan poros dengan dial indicator.

Anda mungkin juga menyukai