Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PERALATAN PENDUKUNG MESIN BUBUT


1.1 Kartel
Mengkartel adalah metode yang digunakan untuk memotong atau membentuk pola
ke bahan seperti plastik atau logam.
1.1.1. Fungsi
Kartel digunakan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja agar
benda kerja tidak licin.
1.1.2. Cara Pemasangan
1. Pasang kartel pada toolpost atau rumah pahat
2. Posisikan ketinggian kartel dengan benda kerja
3. Dekatkan kartel pada benda kerja
1.1.3. Cara Penggunaan

1. Atur mesin di rpm paling rendah


2. Nyalakan tuas otomatis
3. Lakukan proses pemakanan dengan menggeser eretan sedalam 0,5 mm
4. Olesi benda kerja dengan pelumas

1.2 Latedog/Pembawa

Pembawa (late-dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis yaitu,
pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok.

1.2.1. Fungsi
Fungsi alat ini adalah untuk membawa benda kerja agar ikut berputar
bersama spindel mesin.
1.2.2. Cara Pemasangan
1. Benda Kerja dimasukkan ke dalam lubang pembawa
2. Benda kerja dijepit dengan baut
3. Nyalakan mesin
1.3 Kollet

Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk
menjepit/ mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif halus dan berukuran
kecil. Pada mesin bubut standar, alat ini terdapat tiga bagian yaitu:
kolet (collet), dudukan/ rumah kolet (collet adapter) dan batang

1
penarik (drawbar). Bentuk lubang pencekam pada kolet ada tiga macam diantaranya,
bulat, segi empat dan segi enam.

1.3.1. Fungsi
Kolet digunakan untuk memegang benda kerja yang memiliki ukuran diameter
yang kecil.
1.3.2. Cara Pemasangan
1. Rumah kolet dimasukkan pada spindle tetap
2. Kolet dimasukkan ke dalam rumah kollet
3. Batang penarik dimasukkan ke dalam rongga spindel dari arah belakang.
Kemudian mur pemutar pada batang penarik diputar searah jarum jam
sehingga uliran pada batang penarik berpasangan dengan  uliran pada ujung
kolet.
4. Batang penarik diputar terus sampai ketat sehingga kolet akan tertarik masuk
ke dalam lubang tirus rumah kolet. Dengan demikian kolet akan menjepit
benda kerja dengan kuat.
1.4 Kacamata

1.4.1. Fungsi
Fungsi kacamata tetap pada mesin bubut untuk menahan benda kerja
yang memilki ukuran cukup panjang.
1.4.2. Cara Pemasangan

1. Menyiapkan kacamata tetap yang akan digunakan untuk mendukung


benda kerja yang akan dibubut.
2. Mengendorkan dan melepaskan baut pengikat yang terdapat pada bagian
bawah kacamata tetap.
3. Menempatkan kacamata tetap pada bed mesin bubut dengan jarak yang
disesuaikan dengan panjang benda kerja yang kan dikerjakan.
4. Memasang baut pada pengikat dan mengencangkannya
5. Memeriksa dan memastikan posisi kacamata tetap berdiri tegak lurus pada
bed mesin, kemudian kencangkan secara maksimal baut pengikatnya.
6. Mengendorkan baut pengikat pada bagian kepala dan badan kacamata
tetap, kemudian membuka bagian kepala/atas dari kacamata tetap tersebut.
7. Mengatur poisisi 2 batang penjepit yang terdapat pada bagian
badan/bawah dari kacamata tetap agar dapat menompang benda kerja
setinggi senter dengan cara memutar baut pemutar/pengatur dari masing-
masing batang penjepit tersebut.

2
8. Memasang benda kerja pada kacamata tetap, kemudian menutupkan
kembali bagian kepala pada kedudukan semula.
9. Mengencangkan baut pengikat bagian kepala tersebut.
10. Mengatur posisi penjepitan benda kerja dengan memutar baut pengatur
dari masing-masing batang penjepit.
11. Kacamata tetap siap digunakan untuk proses pembubutan.

3
BAB II
PROSES MEMBUAT ULIR SEGIEMPAT

2.1 Langkah Persiapan (Setting)


1. Pasang pahat ulir segiempat pada rumah pahat.
2. Atur rpm di paling rendah, yaitu 30.
3. Lihat tabel yang tersedia pada mesin bubut, sesuaikan dengan kedalaman ulir yang
diinginkan.
4. Sesuaikan huruf yang tertera pada tabel, lalu putar tuas sesuai dengan huruf yang
berada pada tabel.

4. Aktifkan tuas untuk alur.


5. Aktifkan tuas otomatis.

2.2 Proses Pembuatan


1. Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
2. Setting ukuran pada eretan atas menjadi 0 mm.
3.Tarik  pahat  ke  luar  benda  kerja,  sehingga  pahat  di  luar  benda  kerja  dengan  
jarak bebas sekitar 10 mm.
4. Atur handel kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handel gerakan
eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6. Jalankan mesin sampai panjang  ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian
hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7. Periksa kisar ulir yang dibuat menggunakan kaliber ulir (screw
pitch gage).  Apabila  sudah  sesuai  maka
proses  pembuatan  ulir  dilanjutkan.  Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handel
pilihan kisar pada mesin bubut.

4
8.Gerakkan  pahat  mundur  dengan  cara  memutar  spindel  arah  kebalikan, hentikan
setelah  posisi  pahat  di  depan  benda  kerja  (Gerakan  seperti  gerakan  pahat  untuk
membuat poros lurus).
9. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
10. Langkah dilanjutkan seperti no 7) sampai kedalam ulir maksimal tercapai.
Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang
agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
11.Setelah  selesai  proses  pembuatan  ulir,  hasil  yang  diperoleh  dicek  ukuranya
(Diameter mayor, kisar, diameter minor, sudut).

5
BAB III
TEORI SUDUT TIRUS (STAPPER)

Membubut bentuk tirus atau juga disebut dengan istilah Taper, adalah suatu proses
pembuatan benda kerja yang berbentuk konis. Bentuk konis yang dimaksud adalah besarnya
diameter ujung dengan diameter ujung lainnya dari suatu poros memiliki ukuran yang
berbeda. (perhatikan pada gambar). Cara membubut tirus dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:

1) Memutar posisi eretan atas (perletakan majemuk) sebesar derajat tertentu


2) Pergerseran kepala lepas (tail stock) dalam arah melintang dengan jarak tertentu
3) Menggunakan perlengkapan khusus untuk pembuatan bentuk tirus atau disebut tapper
attachment.

Rumus tirus untuk membubut tirus dengan menggeser eretan atas adalah 

Keterangan :
ά  : sudut pergeseran eretan atas
D : Diameter besar ketirusan
d  : Diameter kecil ketirusan
t   : Panjang ketirusan

Kepala lepas memiliki bagian yang dapat digeser untuk keperluan membubut tirus. Di
bagian bawah eretan kepala lepas terdapat garis-garis yang dapat digunakan operator untuk
mengatur pergeserannya.
Untuk menghitung sudut pergeseran kepala lepas dapat menggunakan rumus

D = diameter besar


d = diameter kecil
L = panjang total benda kerja
I = panjang tirus
x = besar pergeseran. Maksimal 2-3% L

6
Persiapan Cara Membubut Tirus

1. Mundurkan kepala lepas sampai pada posisi paling kanan di meja mesin.
2. Kendorkan baut pengikat antara bagian upper casting dan lower casting pada kepala lepas.
3. Kemudian atur sedemikian rupa sehingga diperoleh pergeseran antara bagian upper
casting dan lower casting kepala lepas sebesar 2 mm sesuai hasil perhitungan di atas.
4. Kencangkan kembali baut pengikatnya.
5. Periksa dan pastikan ukuran bahan sesuai dengan kebutuhan pada gambar kerja.
6. Periksa dan pastikan peralatan bantu yang akan digunakan dalam kondisi siap pakai.
7. Pada saat pemasangan pahat bubut harus dipastikan setinggi center benda kerja.
8. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut dengan pencekaman yang kuat dan benar
sehingga putarannya centris.

7
BAB IV
TAP

4.1 Definisi Tap

Tap adalah suatu alat potong yang dapat digunakan untuk membuat ulir dalam baik
secara manual dengan menggunakan tangan maupun dengan menggunakan mesin. Selain
untuk membuat ulir dalam yang baru, tap dapat juga digunakan untuk memperbaiki ulir
dalam yang rusak, serta memperbesar ulir dalam yang sudah ada, dimana ulir dalam
tersebut mengalami kerusakan yang parah atau ulir lama tersebut sudah gundul.
4.2 Bagian-Bagian Tap

Tap terdiri dari  tangkai bulat, badan dan camfer. Pada bagian badan tap terdapat
ulir-ulir pemotong, di mana pada bagian ujung badan tap dibuat tirus (chamfer), dengan
panjang camfer berkisar antara 1 - 10 ulir dan besarnya sudut camfer ( chamfer angle)
bervariasai sesuai dengan jenis tap.
Galur atau flute dari tap berfungsi sebagai saluran penampung tatal (beram) dan
saluran bagi minyak pemotong sehingga minyak pemotong dapat mencapai sisi-sisi
pemotong dari tap.
Tangkai tap terdiri dari bagian yang bulat dan ujung tangkai tap yang dibuat
berbentuk persegi dengan maksud agar sewaktu tap dipegang/dijepit dengan pemegang
tap, maka ujung tangkai tap akan terjepit dengan kuat di dalam pemegang tap.

8
4.3 Fungsi Tap

Tap untuk membuat ulir dalam yang baru, tap dapat juga digunakan untuk
memperbaiki ulir dalam yang rusak, serta memperbesar ulir dalam yang sudah ada,
dimana ulir dalam tersebut mengalami kerusakan yang parah atau ulir lama tersebut
sudah gundul.
4.4 Cara Penggunaan Tap

Sebelum melakukan pengetapan, benda kerja harus dibor terlebih dahulu dengan
ukuran diameter bor tertentu (lebih kecil dari ukuran bautnya).
Contoh :

- Diameter lubang bor untuk mur M10 x 1,5 adalah 10 – 1,5 = 8,5 mm
- Diameter lubang bor untuk mur W3/8″x 16 adalah 3/8″ – 1/16″ = 5/16 “
Setelah dibor kemudian kedua bibir lubang dicamfer dengan bor persing di mana
kedalamannya mengikuti standar cemper mur. Bentuk standar mur dan baut untuk
bermacam-macan jenis sudah ditentukan secara internasional dan ini dapat
ditemukan dalam buku gambar teknik mesin atau tabel-tabel mur/baut.

9
BAB V
SNEY

5.1 Definisi Sney

Sney adalah suatu alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan bantuan tangan
Sama halnya dengan tap, Sney juga terbuat dari baja HSS. Sney sendiri memiliki dua
macam jenis yakni Sney belah bulat dan sney segi enam. Untuk menggunakannya Sney
dilengkapi dengan rumah sney untuk pegangannya.
5.2 Bagian-Bagian Sney

5.3 Fungsi Sney

Snei berfungsi untuk membuat ulir luar yang berdiameter kecil.

5.4 Cara Penggunaan Sney

I. Memasang senai pada tangkai senai.

- Mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai.


- Memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas, samapi senai terkunci
oleh sekrup pengunci.
- Mengencangkan sekrup pengunci.

II. Melumasi gigi senai dengan pelumas.

10
- Memulai penyenaian.
- Menempatkan senai pada ujung benda kerja  yang telah dichamper.
- Memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai saat senai diputar
searah putaran jarum jam.

III. Memeriksa kelurusan setelah dua atau tiga kali putaran batang.

- Perhatikan senai dan benda kerja harus tegak lurus.


- Memperbaiki setiap ketidak lurusan dengan memberikan tekanan yang lebih
besar pada sisi batang yang lebih tinggi.

IV. Melanjutkan penguliran benda kerja.

- Memberikan sedikit pelumas pada ulir setelah tangkai diputar dua atau tiga kali
putaran.

11
BAB VI
LANGKAH KERJA PROSES PEMBUATAN RAGUM

6.1. Langkah Persiapan


1. Mempelajari gambar kerja proses pembubutan. Lihat diameter benda kerja yang
diminta serta toleransinya, analisis proses yang terlebih dahulu harus dikerjakan
dengan prinsip sekali cekam dua atau tiga proses terselesaikan.
2. Menyiapkan alat yang diperlukan untuk proses pembubutan seperti kunci L, kunci pas,
palu, senter putar, pahat, mata bor, kunci chuck, dsb.
3. Memasang pahat pada rumah pahat dengan terlebih dahulu mengendurkan mur,
membersihkan rumah pahat dengan kuas agar tidak ada chip yang mengganjal,
memposisikan mata pahat rata kanan berada di kiri atas, dan meletakkan pahat dengan
menjulurkan pahat sejauh kurang lebih 20 cm.
4. Pasang senter putar di tail stock dengan memutar spindle tail stock searah jarum jam
untuk mengunci senter putar dan berlawanan jarum jam untuk melepas senter putar.
5. Setting pahat dengan mensejajarkan ujung mata pahat dengan ujung senter putar.
Untuk menaikkan pahat, perlu membuka mur yang ada di rumah pahat, Putar searah
jarum jam untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan arah jarum jam untuk
menaikkan pahat.
6. Mengukur benda kerja mula-mula baik panjang benda kerja maupun diameter yang
akan dibubut dengan menggunakan alat ukur jangka sorong.
7. Menghitung putaran mesin

8. Setting rpm sesuai hitungan dengan melihat tabel yang tertera pada mesin bubut.
Jangan lupa untuk mengganti rpm sesuai dengan alat potong yang akan digunakkan.
9. Mencekam benda kerja sesuai dengan kebutuhan Cekam benda kerja pada chuck
dengan memutar kunci chuck pada chuck searah jarum jam, untuk mengendurkan atau
melepas benda kerja putar kunci chuck berlawanan jarum jam.

6.2. Peralatan yang Digunakan


1. Pahat rata kanan
2. Center drill
3. Mata bor
4. Drill chuck
5. Pahat celah
6. Pahat ulir Segiempat
12
7. Mata bor diameter 6, 8, 12, 16, 20, 22, 24
8. Pahat bubut dalam
9. Kunci L
10. Jangka sorong
11. Gambar Kerja
12. Pahat Ulir Segitiga
13. Pahat Alur
14. Pahat Chamfer
15. Kartel
16. Plat Pelindung

6.3. Langkah Kerja Proses Pembuatan Mur Pembawa

6.3.1. Gambar Kerja Proses

6.3.2. Facing

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memposisikan mata pahat
berada di kiri atas. Atur posisi rumah pahat dengan memiringkan rumah pahat
5-6 ke kiri.
2. Atur kecepatan potong

13
Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin bubut
lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table.
3. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar. Kedua
buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam untuk
menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan pahat.
Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan semula.
4. Cekam benda kerja pada chuck dengan menguncinya menggunakan kunci
chuck (diputar searah jarum jam untuk mengunci).
5. Nol-kan skala pada eretan atas. Untuk memulai suatu proses pembubutan,
diperlukan untuk meng-nol kan eretan dan mendekatkan mata pahat pada
ujung benda kerja.
6. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah untuk putaran
berlawanan jarum jam, lalu putar eretan atas hingga mencapai skala kurang
lebih 0,5mm searah jarum jam. Kemudian putar eretan melintang hingga
pahatnya bebas.

6.3.3. Membuat Lubang Center Drill

1. Pasang mata bor pada drill chuck lalu kencangkan dengan memutarnya
berlawanan jarum jam dan untuk mengendurkan putar searah jarum jam.
2. Pasang drill chuck pada kepala lepas dengan memutar tuas kepala lepas
berlawanan jarum jam kemudian kunci drill chuck dengan memutarkan tuas
searah jarum jam hingga drill chuck terkunci.
3. Atur kecepatan potong dengan rpm 900-1000. Hal ini dilakukan karena mata
bor diamternya sangat kecil berkisar 3-5mm sehingga rpmnya pun harus besar
agar mata bor tidak potong.
4. Dekatkan mata bor pada sumbu benda kerja. Geser kepala lepas untuk
mendekatkan mata bor yang terpasang pada drill chuck dengan benda kerja.
Kunci kepala lepas dengan menggeser tuas kepala lepas yang ada dibawah ke
belakang.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan mesin ke bawah. Bor benda kerja yang
sudah menempel pada sumbu benda kerja dengan gerakan maju mundur
sedalam pangkal mata bor. Sesekali berikan cairan pendingin saat proses
pembuatan lubang center drill.
6. Lepaskan drill chuck dengan menggeser menjauhi benda kerja, buka kunci
dengan menarik kunci pada kepala lepas lalu putar tuas kepala lepas berlawanan
jarum jam sampai drill chuck kendur dan lepas. Ganti drill chuck dengan senter
pusat untuk proses selanjutnya

14
6.3.4. Membubut Memanjang (Rata) 33×Ǿ25

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memutar mur yang terdapat
pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan pahat
dengan mata pahat berada di kiri atas. Buka mur pada toolpost menggunakan
kunci pas dengan memutar berlawanan jarum jam untuk melepas dan searah
jarum jam untuk mengunci lalu posisikan toolpost sehingga tidak ada
kemiringan (90⁰).
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar. Kedua
buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam untuk
menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan pahat.
Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan semula.
3. Atur kecepatan potong mesin

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin bubut
lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table. Karena
benda kerja berdiameter 35 mm maka rpm yang digunakan maksimal 272.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah, lalu tandai bahan kerja
dengan memutar eretan bawah berlawanan jarum jam mendekati benda kerja
yang akan dibubut sepanjang 33 mm lalu goreskan sedikit ke benda kerja
untuk menandai.
5. Setelah ditandai, jauhkan pahat dari benda kerja lalu nyalakan mesin dengan
menggerakan tuas mesin kebawah.
6. Dekatkan mata pahat pada ujung benda kerja untuk meng-nol-kan skala pada
eretan atas .
7. Putar eretan atas hingga skala 0,5mm searah jarum jam untuk pemakanan ke
dalam, Putar eretan bawah sampai batas yang sudah ditandai sebelumnya yaitu
sejauh 33mm.
8. Ulangi proses ini hingga diameter benda kerja menjadi 25 mm.

6.3.5. Membuat Celah 2×Ǿ21

1. Pasang pahat celah pada rumah pahat dengan memutar mur yang terdapat pada
rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk

15
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan pahat
dengan bagian yang miring keatas berada di atas.
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar. Kedua
buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam untuk
menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan pahat.
Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan semula.
3. Posisikan pahat celah pada bagian yang akan dicelah dengan menggeser eretan
bawah sejauh 10mm ke kiri (berlawanan jarum jam).
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah dan lakukan pemakanan
benda kerja ke dalam dengan memutarkan eretan melintang secara perlahan
hingga didapatkan diameter benda kerja 21 mm.
5. Karena pahat celah berdiameter 2mm sehingga tidak perlu melakukan
pemakanan kesamping.

6.3.6. Membuat Ulir Segitiga Kanan 10M25×1

1. Pasang pahat Ulir segitiga pada rumah pahat dengan memutar mur yang
terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci.
2. Posisikan pahat ulir pada bagian yang akan diulir dan nol-kan skala pada
eretan melintang. Posisi pahat mula-mula berada di sebelah kanan ujung
bagian yang di ulir karena pemakanan dimulai dari kanan ke kiri.
3. Atur mesin dengan pengaturan untuk ulir dengan pitch = 3. Geser tuas pada
kepala tetap di pengaturan untuk ulir ke kanan. Atur pula kecepatan potong
mesin dengan memilih rpm yang paling kecil.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke atas untuk pemakanan ke kiri.
Putar eretan melintang sebanyak 1 mm lalu nyalakan otomatis dengan
menggerakan tuas otomatis ke atas. Setelah pahat ulir bebas, matikan otomatis
5. Nyalakan kembali otomatis dan gerakan tuas mesin nyala kebawah tanpa
pemakanan. Maka otomatis akan berjalan kea rah sebaliknya (kanan)
6. Ulangi proses tersebut hingga menjadi hasil yang diinginkan

6.3.7. Bor Tembus Sampai Ǿ13

1. Pasang mata bor mula-mula Ǿ6 pada drill chuck lalu kencangkan dengan
memutarnya berlawanan jarum jam dan untuk mengendurkan putar searah
jarum jam.
2. Pasang drill chuck pada kepala lepas dengan memutar spindle kepala lepas
berlawanan jarum jam kemudian kunci drill chuck dengan memutarkan spindle
searah jarum jam hingga drill chuck terkunci.

16
3. Atur kecepatan potong dengan rpm 900-1000. Hal ini dilakukan karena mata
bor diamternya sangat kecil berkisar 6mm sehingga rpmnya pun harus besar
agar mata bor tidak potong.
4. Dekatkan mata bor pada sumbu benda kerja. Geser kepala lepas untuk
mendekatkan mata bor yang terpasang pada drill chuck dengan benda kerja.
Kunci kepala lepas dengan menggeser tuas kepala lepas yang ada dibawah ke
belakang.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah. Bor benda kerja
yang sudah menempel pada sumbu benda kerja dengan gerakan maju mundur
sampai tembus. Sesekali berikan cairan pendingin saat proses pemboran.
6. Lepaskan drill chuck dengan menggeser menjauhi benda kerja, buka kunci
dengan menarik kunci pada kepala lepas lalu putar tuas kepala lepas
berlawanan jarum jam sampai drill chuck kendur dan lepas. Ganti mata bor
dengan Ǿ8, Ǿ10, Ǿ13
7. Ulangi proses yang sama dengan menggunakan mata bor berdiamter 8, 10 dan
13. Ubah rpm untuk setiap mata bor yang diganti.

6.3.8. Bor Tidak Tembus Sampai 23×Ǿ15,5

1. Pasang mata bor Ǿ15 langsung pada kepala lepas dengan memutar spindle
berlawanan jarum jam untuk mengunci dan untuk mengendurkan putar searah
jarum jam. Kunci kepala lepas dengan mendorong tuas di bagian bawah ke
belakang.
2. Atur kecepatan potong dengan rpm maksimum 424 (didapatkan dari hasil
hitungan dimana diameter mata bor sebesar 15mm).
3. Dekatkan mata bor pada sumbu benda kerja. Geser kepala lepas untuk
mendekatkan mata bor dengan benda kerja. Kunci kepala lepas dengan
menggeser tuas kepala lepas yang ada dibawah ke belakang.
4. Hitung panjang pengeboran dengan perhitungan
Lp = panjang – x + set
Sehingga, L = 23,5 mm

5. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah. Bor benda kerja
yang sudah menempel pada sumbu benda kerja dengan gerakan maju mundur
sejauh 23,5 mm (tidak tembus). Sesekali berikan cairan pendingin saat proses
pemboran.
6. Lepaskan mata bor dengan menggeser menjauhinya terlebih dahulu dari
benda kerja, buka kunci dengan menarik kunci pada kepala lepas lalu putar
tuas kepala lepas berlawanan jarum jam sampai drill chuck kendur dan lepas.

6.3.9. Membubut Memanjang 5×Ǿ20

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memutar mur yang terdapat
pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk

17
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan pahat
dengan mata pahat berada di kiri atas. Buka mur pada toolpost menggunakan
kunci pas dengan memutar berlawanan jarum jam untuk melepas dan searah
jarum jam untuk mengunci lalu posisikan toolpost sehingga tidak ada
kemiringan (90⁰).
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar. Kedua
buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam untuk
menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan pahat.
Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan semula.
3. Atur kecepatan potong mesin

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin bubut
lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table. Karena
benda kerja berdiameter 25 mm maka rpm yang digunakan maksimal 254.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah, lalu tandai bahan kerja
dengan memutar eretan bawah berlawanan jarum jam mendekati benda kerja
yang akan dibubut sepanjang 5 mm lalu goreskan sedikit ke benda kerja untuk
menandai.
5. Setelah ditandai, jauhkan pahat dari benda kerja lalu nyalakan mesin dengan
menggerakan tuas mesin kebawah.
6. Dekatkan mata pahat pada ujung benda kerja untuk meng-nol-kan skala pada
eretan atas .
7. Putar eretan atas hingga skala 0,5mm searah jarum jam untuk pemakanan ke
dalam, Putar eretan bawah sampai batas yang sudah ditandai sebelumnya yaitu
sejauh 5 mm.
8. Ulangi proses ini hingga diameter benda kerja menjadi 20 mm.

6.3.10. Facing Sampai 2 mm

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memposisikan mata pahat
berada di kiri atas. Atur posisi rumah pahat dengan memiringkan rumah pahat
5⁰-6⁰ ke kiri.
2. Atur kecepatan potong

18
Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin bubut
lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table.
3. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar. Kedua
buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam untuk
menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan pahat.
Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan semula.
2. Cekam benda kerja pada chuck dengan menguncinya menggunakan kunci
chuck (diputar searah jarum jam untuk mengunci).
3. Nol-kan skala pada eretan atas. Untuk memulai suatu proses pembubutan,
diperlukan untuk meng-nol kan eretan dan mendekatkan mata pahat pada
ujung benda kerja.
7. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah untuk putaran
berlawanan jarum jam, lalu putar eretan atas hingga mencapai skala kurang
lebih 0,5mm searah jarum jam. Lakukan hingga panjang yang diminta sebesar
2 mm dan panjang benda kerja menjadi 35mm. Kemudian putar eretan
melintang hingga pahatnya bebas.

6.3.11. Membuat Ulir Segiempat Kiri

1. Pasang pahat Ulir segiempat pada rumah pahat dengan memutar mur yang
terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci.
2. Posisikan pahat ulir pada bagian yang akan diulir dan nol-kan skala pada
eretan melintang. Posisi pahat mula-mula berada di sebelah kiri ujung bagian
yang di ulir karena pemakanan dimulai dari kiri ke kanan.
3. Atur mesin dengan pengaturan untuk ulir dengan pitch = 1. Geser tuas pada
kepala tetap di pengaturan untuk ulir ke kiri. Atur pula kecepatan potong
mesin dengan memilih rpm yang paling kecil.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah untuk pemakanan ke
kanan. Putar eretan melintang sebanyak 1 mm lalu nyalakan otomatis dengan
menggerakan tuas otomatis ke atas. Setelah pahat ulir bebas, matikan otomatis
5. Nyalakan kembali otomatis dan gerakan tuas mesin nyala ke atas tanpa
pemakanan. Maka otomatis akan berjalan kearah sebaliknya (kiri)
6. Ulangi proses tersebut hingga menjadi hasil yang diinginkan
6.4. Langkah Kerja Proses Pembuatan Baut Pembawa
19
6.4.1. Gambar Kerja Proses

6.4.2. Facing

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memposisikan mata
pahat berada di kiri atas. Atur posisi rumah pahat dengan memiringkan
rumah pahat 5⁰-6⁰ ke kiri.
2. Atur kecepatan potong

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin
bubut lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table.
3. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda
kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya
menggunakan kunci pas lalu geser agar mata pahat dekat dengan ujung
senter putar. Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar
searah jarum jam untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum
jam untuk menaikan pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun
rumah pahat seperti keadaan semula.
4. Cekam benda kerja pada chuck dengan menguncinya menggunakan kunci
chuck (diputar searah jarum jam untuk mengunci). Nol-kan skala pada
eretan atas. Untuk memulai suatu proses pembubutan, diperlukan untuk
meng-nol kan eretan dan mendekatkan mata pahat pada ujung benda kerja.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah untuk putaran
berlawanan jarum jam, lalu putar eretan atas hingga mencapai skala

20
kurang lebih 0,5mm searah jarum jam Kemudian putar eretan melintang
hingga pahatnya bebas.

6.4.3. Membuat Lubang Center Drill

1. Pasang mata bor pada drill chuck lalu kencangkan dengan memutarnya
berlawanan jarum jam dan untuk mengendurkan putar searah jarum jam.
2. Pasang drill chuck pada kepala lepas dengan memutar tuas kepala lepas
berlawanan jarum jam kemudian kunci drill chuck dengan memutarkan tuas
searah jarum jam hingga drill chuck terkunci.
3. Atur kecepatan potong dengan rpm 900-1000. Hal ini dilakukan karena
mata bor diamternya sangat kecil berkisar 3-5mm sehingga rpmnya pun
harus besar agar mata bor tidak potong.
4. Dekatkan mata bor pada sumbu benda kerja. Geser kepala lepas untuk
mendekatkan mata bor yang terpasang pada drill chuck dengan benda kerja.
Kunci kepala lepas dengan menggeser tuas kepala lepas yang ada dibawah
ke belakang.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan mesin ke bawah. Bor benda kerja
yang sudah menempel pada sumbu benda kerja dengan gerakan maju
mundur sedalam pangkal mata bor. Sesekali berikan cairan pendingin saat
proses pembuatan lubang center drill.
6. Lepaskan drill chuck dengan menggeser menjauhi benda kerja, buka kunci
dengan menarik kunci pada kepala lepas lalu putar tuas kepala lepas
berlawanan jarum jam sampai drill chuck kendur dan lepas. Ganti drill
chuck dengan senter pusat untuk proses selanjutnya

6.4.4. Membubut Memanjang (Rata) 72×Ǿ16

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memutar mur yang
terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam
untuk mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan
pahat dengan mata pahat berada di kiri atas. Buka mur pada toolpost
menggunakan kunci pas dengan memutar berlawanan jarum jam untuk
melepas dan searah jarum jam untuk mengunci lalu posisikan toolpost
sehingga tidak ada kemiringan (90⁰).
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti
keadaan semula.
3. Atur kecepatan potong mesin

21
Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin
bubut lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table.
Karena benda kerja berdiameter 17 mm maka rpm yang digunakan
maksimal 374.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah, lalu tandai bahan
kerja dengan memutar eretan bawah berlawanan jarum jam mendekati
benda kerja yang akan dibubut sepanjang 72 mm lalu goreskan sedikit ke
benda kerja untuk menandai.
5. Setelah ditandai, jauhkan pahat dari benda kerja lalu nyalakan mesin
dengan menggerakan tuas mesin kebawah.
6. Dekatkan mata pahat pada ujung benda kerja untuk meng-nol-kan skala
pada eretan atas .
7. Putar eretan atas hingga skala 0,5mm searah jarum jam untuk pemakanan
ke dalam, Putar eretan bawah sampai batas yang sudah ditandai sebelumnya
yaitu sejauh 33mm.
8. Ulangi proses ini hingga diameter benda kerja menjadi 16 mm.

6.4.5. Membuat Celah 5×Ǿ11

1. Pasang pahat celah pada rumah pahat dengan memutar mur yang terdapat
pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan pahat
dengan bagian yang miring keatas berada di atas.
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti
keadaan semula.
3. Posisikan pahat celah pada bagian yang akan dicelah dengan menggeser
eretan bawah sejauh 67mm ke kiri (berlawanan jarum jam).
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah dan lakukan
pemakanan benda kerja ke dalam dengan memutarkan eretan melintang
secara perlahan hingga didapatkan diameter benda kerja 11 mm.

22
5. Karena lebar celah 5mm maka perlu dilakukan pemakanan ke samping
dengan menggeser pahat celah sejauh 2 mm ke kanan kemudian ulangi
tahap tadi.

6.4.6. Membubut Memanjang 19×Ǿ12

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memutar mur yang terdapat
pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan pahat
dengan mata pahat berada di kiri atas. Buka mur pada toolpost menggunakan
kunci pas dengan memutar berlawanan jarum jam untuk melepas dan searah
jarum jam untuk mengunci lalu posisikan toolpost sehingga tidak ada
kemiringan (90⁰).
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar. Kedua
buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam untuk
menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan pahat.
Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan semula.
3. Atur kecepatan potong mesin

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin bubut
lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table. Karena
benda kerja berdiameter 12 mm maka rpm yang digunakan maksimal 530.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah, lalu tandai bahan kerja
dengan memutar eretan bawah berlawanan jarum jam mendekati benda kerja
yang akan dibubut sepanjang 19 mm lalu goreskan sedikit ke benda kerja
untuk menandai.
5. Setelah ditandai, jauhkan pahat dari benda kerja lalu nyalakan mesin dengan
menggerakan tuas mesin kebawah.
6. Dekatkan mata pahat pada ujung benda kerja untuk meng-nol-kan skala pada
eretan atas .
7. Putar eretan atas hingga skala 0,5mm searah jarum jam untuk pemakanan ke
dalam, Putar eretan bawah sampai batas yang sudah ditandai sebelumnya yaitu
sejauh 19 mm.
8. Ulangi proses ini hingga diameter benda kerja menjadi 12 mm.

6.4.7. Facing Sampai 91 mm


23
1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memposisikan mata pahat
berada di kiri atas. Atur posisi rumah pahat dengan memiringkan rumah
pahat 5⁰-6⁰ ke kiri.
2. Atur kecepatan potong

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin
bubut lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table.
3. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan
semula.
5. Cekam benda kerja pada chuck dengan menguncinya menggunakan kunci
chuck (diputar searah jarum jam untuk mengunci).
6. Nol-kan skala pada eretan atas. Untuk memulai suatu proses pembubutan,
diperlukan untuk meng-nol kan eretan dan mendekatkan mata pahat pada
ujung benda kerja.
7. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah untuk putaran
berlawanan jarum jam, lalu putar eretan atas hingga mencapai skala kurang
lebih 0,5mm searah jarum jam. Lakukan hingga panjang yang diminta
sebesar 91 mm dan panjang benda kerja menjadi 35mm. Kemudian putar
eretan melintang hingga pahatnya bebas.

6.4.8. Membuat Ulir Segiempat Kiri

1. Pasang pahat Ulir segiempat pada rumah pahat dengan memutar mur yang
terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci.
2. Posisikan pahat ulir pada bagian yang akan diulir dan nol-kan skala pada
eretan melintang. Posisi pahat mula-mula berada di sebelah kiri ujung bagian
yang di ulir karena pemakanan dimulai dari kiri ke kanan.
3. Atur mesin dengan pengaturan untuk ulir dengan pitch = 1. Geser tuas pada
kepala tetap di pengaturan untuk ulir ke kiri. Atur pula kecepatan potong
mesin dengan memilih rpm yang paling kecil.

24
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah untuk pemakanan ke
kanan. Putar eretan melintang sebanyak 1 mm lalu nyalakan otomatis dengan
menggerakan tuas otomatis ke atas. Setelah pahat ulir bebas, matikan otomatis
5. Nyalakan kembali otomatis dan gerakan tuas mesin nyala ke atas tanpa
pemakanan. Maka otomatis akan berjalan kearah sebaliknya (kiri)
6. Ulangi proses tersebut hingga menjadi hasil yang diinginkan

6.5 Langkah Kerja Proses Pembuatan Handle Ragum

6.5.1. Gambar Kerja Proses

6.5.2. Facing
1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memposisikan mata
pahat berada di kiri atas. Atur posisi rumah pahat dengan memiringkan
rumah pahat 5⁰-6⁰ ke kiri.
2. Atur kecepatan potong

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin
bubut lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table.
3. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya
menggunakan kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung
senter putar. Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar
searah jarum jam untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum
jam untuk menaikan pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun
rumah pahat seperti keadaan semula.
4. Cekam benda kerja pada chuck dengan menguncinya menggunakan kunci
chuck (diputar searah jarum jam untuk mengunci). Nol-kan skala pada

25
eretan atas. Untuk memulai suatu proses pembubutan, diperlukan untuk
meng-nol kan eretan dan mendekatkan mata pahat pada ujung benda kerja.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah untuk putaran
berlawanan jarum jam, lalu putar eretan atas hingga mencapai skala
kurang lebih 0,5mm searah jarum jam Kemudian putar eretan melintang
hingga pahatnya bebas.

6.5.3. Membuat Lubang Center Drill

1. Pasang mata bor pada drill chuck lalu kencangkan dengan memutarnya
berlawanan jarum jam dan untuk mengendurkan putar searah jarum jam.
2. Pasang drill chuck pada kepala lepas dengan memutar tuas kepala lepas
berlawanan jarum jam kemudian kunci drill chuck dengan memutarkan tuas
searah jarum jam hingga drill chuck terkunci.
3. Atur kecepatan potong dengan rpm 900-1000. Hal ini dilakukan karena mata
bor diamternya sangat kecil berkisar 3-5mm sehingga rpmnya pun harus besar
agar mata bor tidak potong.
4. Dekatkan mata bor pada sumbu benda kerja. Geser kepala lepas untuk
mendekatkan mata bor yang terpasang pada drill chuck dengan benda kerja.
Kunci kepala lepas dengan menggeser tuas kepala lepas yang ada dibawah ke
belakang.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan mesin ke bawah. Bor benda kerja yang
sudah menempel pada sumbu benda kerja dengan gerakan maju mundur
sedalam pangkal mata bor. Sesekali berikan cairan pendingin saat proses
pembuatan lubang center drill.
6. Lepaskan drill chuck dengan menggeser menjauhi benda kerja, buka kunci
dengan menarik kunci pada kepala lepas lalu putar tuas kepala lepas
berlawanan jarum jam sampai drill chuck kendur dan lepas. Ganti drill chuck
dengan senter pusat untuk proses selanjutnya

6.5.4. Membubut Memanjang (Rata) 100×Ǿ30

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memutar mur yang
terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam
untuk mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan
pahat dengan mata pahat berada di kiri atas. Buka mur pada toolpost
menggunakan kunci pas dengan memutar berlawanan jarum jam untuk
melepas dan searah jarum jam untuk mengunci lalu posisikan toolpost
sehingga tidak ada kemiringan (90⁰).
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan

26
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan
semula.
3. Atur kecepatan potong mesin

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin bubut
lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table. Karena
benda kerja berdiameter 30 mm maka rpm yang digunakan maksimal 212.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah, lalu tandai bahan kerja
dengan memutar eretan bawah berlawanan jarum jam mendekati benda kerja
yang akan dibubut sepanjang 19 mm lalu goreskan sedikit ke benda kerja
untuk menandai.
5. Setelah ditandai, jauhkan pahat dari benda kerja lalu nyalakan mesin dengan
menggerakan tuas mesin kebawah.
6. Dekatkan mata pahat pada ujung benda kerja untuk meng-nol-kan skala pada
eretan atas .
7. Putar eretan atas hingga skala 0,5mm searah jarum jam untuk pemakanan ke
dalam, Putar eretan bawah sampai batas yang sudah ditandai sebelumnya
yaitu sejauh 100 mm.
8. Ulangi proses ini hingga diameter benda kerja menjadi 30 mm.

6.5.5. Membubut Memanjang 50×Ǿ30

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memutar mur yang
terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam
untuk mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan
pahat dengan mata pahat berada di kiri atas. Buka mur pada toolpost
menggunakan kunci pas dengan memutar berlawanan jarum jam untuk
melepas dan searah jarum jam untuk mengunci lalu posisikan toolpost
sehingga tidak ada kemiringan (90⁰).
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan
semula.
3. Atur kecepatan potong mesin

27
Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin bubut
lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table. Karena
benda kerja berdiameter 30 mm maka rpm yang digunakan maksimal 212.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah, lalu tandai bahan kerja
dengan memutar eretan bawah berlawanan jarum jam mendekati benda kerja
yang akan dibubut sepanjang 19 mm lalu goreskan sedikit ke benda kerja
untuk menandai.
5. Setelah ditandai, jauhkan pahat dari benda kerja lalu nyalakan mesin dengan
menggerakan tuas mesin kebawah.
6. Dekatkan mata pahat pada ujung benda kerja untuk meng-nol-kan skala pada
eretan atas .
7. Putar eretan atas hingga skala 0,5mm searah jarum jam untuk pemakanan ke
dalam, Putar eretan bawah sampai batas yang sudah ditandai sebelumnya
yaitu sejauh 100 mm.
8. Ulangi proses ini hingga diameter benda kerja menjadi 30 mm.

6.5.6. Bor Tembus Sampai 52×Ǿ16,5

1. Pasang mata bor mula-mula Ǿ6 pada drill chuck lalu kencangkan dengan
memutarnya berlawanan jarum jam dan untuk mengendurkan putar searah
jarum jam.
2. Pasang drill chuck pada kepala lepas dengan memutar spindle kepala lepas
berlawanan jarum jam kemudian kunci drill chuck dengan memutarkan
spindle searah jarum jam hingga drill chuck terkunci.
3. Atur kecepatan potong dengan rpm 900-1000. Hal ini dilakukan karena mata
bor diamternya sangat kecil berkisar 6mm sehingga rpmnya pun harus besar
agar mata bor tidak potong.
4. Dekatkan mata bor pada sumbu benda kerja. Geser kepala lepas untuk
mendekatkan mata bor yang terpasang pada drill chuck dengan benda kerja.
Kunci kepala lepas dengan menggeser tuas kepala lepas yang ada dibawah ke
belakang.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah. Bor benda kerja
yang sudah menempel pada sumbu benda kerja dengan gerakan maju mundur
sampai tembus. Sesekali berikan cairan pendingin saat proses pemboran.
6. Lepaskan drill chuck dengan menggeser menjauhi benda kerja, buka kunci
dengan menarik kunci pada kepala lepas lalu putar tuas kepala lepas

28
berlawanan jarum jam sampai drill chuck kendur dan lepas. Ganti mata bor
dengan Ǿ8, Ǿ10, Ǿ13, Ǿ16
7. Ulangi proses yang sama dengan menggunakan mata bor berdiamter 8, 10
dan 13, 16 Ubah rpm untuk setiap mata bor yang diganti. Pada bor Ǿ10, Ǿ13,
Ǿ16 tidak perlu menggunakan drill chuck.

6.5.7 Bor Tidak Tembus Sampai 14×Ǿ24

1. Pasang mata bor mula-mula Ǿ15 langsung pada kepala lepas dengan
memutar spindle berlawanan jarum jam untuk mengunci dan untuk
mengendurkan putar searah jarum jam. Kunci kepala lepas dengan
mendorong tuas di bagian bawah ke belakang.
2. Atur kecepatan potong dengan rpm maksimum 424 (didapatkan dari hasil
hitungan dimana diameter mata bor sebesar 15mm).
3. Dekatkan mata bor pada sumbu benda kerja. Geser kepala lepas untuk
mendekatkan mata bor dengan benda kerja. Kunci kepala lepas dengan
menggeser tuas kepala lepas yang ada dibawah ke belakang.
4. Hitung panjang pengeboran dengan perhitungan
Lp = panjang – x + set
Sehingga, L = 14,5 mm
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah. Bor benda kerja
yang sudah menempel pada sumbu benda kerja dengan gerakan maju mundur
sejauh 14,5 mm (tidak tembus). Sesekali berikan cairan pendingin saat proses
pemboran.
6. Lepaskan mata bor dengan menggeser menjauhinya terlebih dahulu dari
benda kerja, buka kunci dengan menarik kunci pada kepala lepas lalu putar
tuas kepala lepas berlawanan jarum jam sampai drill chuck kendur dan lepas.
7. Ganti dengan bor Ǿ18, Ǿ20, Ǿ22 dengan mengubah rpmnya sesuai dengan
diameter mata bor.

6.5.8. Membubut Dalam Sampai 14×Ǿ24

1. Pasang pahat bubut dalam pada rumah pahat dengan memutar mur yang
terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam
untuk mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Buka mur pada
toolpost menggunakan kunci pas dengan memutar berlawanan jarum jam
untuk melepas dan searah jarum jam untuk mengunci lalu posisikan toolpost
dengan menggeser sebesar 90⁰ ke kiri.
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan

29
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan
semula.
3. Sentuhkan ujung mata pahat pada ujung dari permukaan dalam benda kerja
yang sudah di bor untuk meng-nol-kan eretan atas
4. Atur kecepatan potong mesin sesuai dengan diameter pahat bubut dalam
yang digunakan.
5. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah, lakukan
pemakanan ke dalam dengan menggeser eretan atas sebanyak 1mm. Lakukan
hingga diameternya menjadi 24. Artinya lakukan pemakanan sebanyak 2mm.

6.5.9. Membuat Celah Dalam 4×Ǿ27

1. Pasang pahat celah pada rumah pahat dengan memutar mur yang terdapat
pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum jam untuk
mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci. Lalu posisikan pahat
dengan bagian yang miring keatas berada di atas.
2. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan
semula.
3. Posisikan pahat celah pada bagian yang akan dicelah dengan menggeser
eretan bawah sejauh 14mm ke kiri (berlawanan jarum jam).
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah dan lakukan pemakanan
benda kerja ke dalam dengan memutarkan eretan melintang secara perlahan
hingga didapatkan diameter benda kerja 27 mm.
5. Karena lebar celah 4mm maka perlu dilakukan pemakanan ke samping
dengan menggeser pahat celah sejauh 2 mm ke kanan kemudian ulangi tahap
tadi.

6.5.10. Membuat Ulir Segitiga Dalam 10M25×1

1. Pasang pahat Ulir segitiga dalam pada rumah pahat dengan memutar mur
yang terdapat pada rumah pahat menggunakan kunci L berlawanan jarum
jam untuk mengendurkan dan searah jarum jam untuk mengunci.
2. Posisikan pahat ulir pada bagian yang akan diulir dan nol-kan skala pada
eretan melintang. Posisi pahat mula-mula berada di sebelah kanan ujung
bagian yang di ulir karena pemakanan dimulai dari kanan ke kiri.
3. Atur mesin dengan pengaturan untuk ulir dengan pitch = 3. Geser tuas pada
kepala tetap di pengaturan untuk ulir ke kanan. Atur pula kecepatan potong
mesin dengan memilih rpm yang paling kecil.

30
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke atas untuk pemakanan ke kiri.
Putar eretan melintang sebanyak 1 mm lalu nyalakan otomatis dengan
menggerakan tuas otomatis ke atas. Setelah pahat ulir bebas, matikan
otomatis
5. Nyalakan kembali otomatis dan gerakan tuas mesin nyala kebawah tanpa
pemakanan. Maka otomatis akan berjalan kea rah sebaliknya (kanan)
6. Ulangi proses tersebut hingga menjadi hasil yang diinginkan

6.5.11. Facing Sampai 150 mm

1. Pasang pahat rata kanan pada rumah pahat dengan memposisikan mata pahat
berada di kiri atas. Atur posisi rumah pahat dengan memiringkan rumah
pahat 5⁰-6⁰ ke kiri.
2. Atur kecepatan potong

Setelah menghitung rpm, sesuaikan dengan table rpm yang ada di mesin
bubut lalu atur dengan menggeser tuas sesuai dengan ketentuan di table.
3. Sejajarkan pahat dengan center drill untuk mengetahui sumbu benda kerja.
Pertama buka mur yang ada di toolpost dengan membukanya menggunakan
kunci pas lalu geser supaya mata pahat dekat dengan ujung senter putar.
Kedua buka mur kecil yang ada pada rumah pahat, putar searah jarum jam
untuk menurunkan pahat dan putar berlawanan jarum jam untuk menaikan
pahat. Ketiga kembalikan baik toolpost maupun rumah pahat seperti keadaan
semula.
4. Cekam benda kerja pada chuck dengan menguncinya menggunakan kunci
chuck (diputar searah jarum jam untuk mengunci).
5. Nol-kan skala pada eretan atas. Untuk memulai suatu proses pembubutan,
diperlukan untuk meng-nol kan eretan dan mendekatkan mata pahat pada
ujung benda kerja.
6. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas mesin ke bawah untuk putaran
berlawanan jarum jam, lalu putar eretan atas hingga mencapai skala kurang
lebih 0,5mm searah jarum jam. Lakukan hingga panjang yang diminta
sebesar 91 mm dan panjang benda kerja menjadi 35mm. Kemudian putar
eretan melintang hingga pahatnya bebas.
7. Chamfer benda kerja sepanjang 2 mm dengan pahat chamfer.

6.5.12. Membuat Kartel

31
1. Ganti pahat dengan kartel lalu pasang di rumah pahat dengan menegndurkan
mur-mur yang ada pada rumah pahat. Kencangkan mur dengan memutar
searah jarum jam.
2. Posisikan letak kartel pada benda kerja dengan memberi posisi yang pas
berada disela benda kerja. Nol-kan eretan atas.
3. Atur rpm di paling rendah yaitu rpm 37dan beri pelumas pada kartel.
4. Nyalakan mesin dengan menggerakan tuas ke bawah. Putar eretan atas
sebanyak 1 mm untuk melakukan pemakanan. Nyalakan pula tuas otomatis
ke atas agar melakukan pemakanan ke kiri. Jika sudah bebas matikan
otomatis dan lakukan hal serupa kea rah berlawanan.
5. Olesi pelumas selama proses pemakanan

Daftar Pustaka
http://machiningtool.blogspot.com/2014/09/macam-macam-jenis-ulir-types-of-thread.html
http://taufhiknugraha.blogspot.com/2011/04/sepintas-tentang-ulir.html
32
https://www.indotara.co.id/bagian-utama-drilling-machine&id=389.html
http://pusat-lingkaran.blogspot.com/2017/01/jenis-jenis-tap-dan-fungsinya.html
https://zwingly.wordpress.com/2011/03/29/membuat-ulir-dalam-dan-ulir-luar-dengan-tap-
dan-sney-part-1/
http://terasepte.blogspot.com/2013/04/reamer-atau-peluas.html
http://teknikmesin.id/reamer/
https://guruinsight.wordpress.com/2018/01/22/kecepatan-putaran-mesin-bubut-revolution-
per-menit-rpm/
https://gurupujaz.wordpress.com/2015/02/07/mengenal-mesin-bubut-dan-bagian-bagiannya/
http://haryantoabdi.blogspot.com/2012/10/bagian-bagian-mata-bor.html
https://news.ralali.com/jenis-jenis-mata-bor-dan-fungsinya/
https://www.pakeotac.com/cara-menggunakan-bor-tangan/
http://achmadarifin.com/fungsi-kacamata-tetap-pada-mesin-bubut
http://pusat-lingkaran.blogspot.com/2016/11/perlengkapan-mesin-bubut-dan.html
http://pusat-lingkaran.blogspot.com/2016/11/perlengkapan-mesin-bubut-dan.html
http://achmadarifin.com/cara-membubut-tirus-menggeser-kepala-lepas

33

Anda mungkin juga menyukai