Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bayu Aji Nugroho

NIM : 19508334026
Kelas : N3

Resum Membubut Tirus Luar dan Tirus Dalam

Ada tiga cara membubut tirus yang dapat dilakukan, yaitu:


1) pergerseran kepala lepas (tail stock) dalam arah melintang dengan jarak tertentu,
2) memutar posisi eretan atas (perletakan majemuk) sebesar derajat tertentu
3) menggunakan perlengkapan khusus untuk pembuatan bentuk tirus atau disebut tapper
attachment.
Masing-masing cara membubut tirus tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun
demikian penggunaannya dapat menyesuaikan kebutuhan kondisi benda kerja yang akan
dikerjakan
a. Cara membubut tirus: Menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang
Proses pembubutan dilakukasn sebagaimana pembubutan lurus/rata, akan tetapi benda
kerja dijepit menggunakan 2 center. Benda kerja dijepit antara senter kepala lepas (tail
stock) dan senter kepala tetap (head stock}. Apabila kepala lepas digeser tegak lurus
terhadap sumbu utama mesin bubut (spindle), maka akan terjadi sebuah kerucut/konis
pada pembubutan sepanjang benda kerja.

Keuntungan membubut tirus dengan cara menggeser kepala lepas, antara lain: dapat
melakukan pembubutan tirus dengan ukuran yang relatif panjang dan pembubutan
dapat dilakukan secara otomatis, sehingga permukaan hasil pembubutan dapat
diperoleh lebih halus. Sedangkan kekurangan dari pembubutan tirus dengan menggeser
kepala lepas adalah : karena posisi kedua senter (kepala tetap dan kepala lepas) tidak
pada garis lurus sehingga penumpuan benda kerja menjadi kurang baik, apalagi untuk
sudut-sudut tirus besar mengakibatkan keamanan benda kerja berkurang atau bahaya.
Kekurangan lainnya adalah sudut tirus yang terbentuk relatif kecil. Besarnya
pergeseran hanya boleh sampai 1/50 (2 – 3%) dari panjang benda kerja keseluruhan
Langkah Kerja Pada Mesin Bubut
PERSIAPAN CARA MEMBUBUT TIRUS
a. Mundurkan kepala lepas sampai pada posisi paling kanan di meja mesin.
b. Kendorkan baut pengikat antara bagian upper casting dan lower casting pada kepala
lepas.
c. Kemudian atur sedemikian rupa sehingga diperoleh pergeseran antara bagian upper
casting dan lower casting kepala lepas sebesar 2 mm sesuai hasil perhitungan di atas.
d. Kencangkan kembali baut pengikatnya.
e. Periksa dan pastikan ukuran bahan sesuai dengan kebutuhan pada gambar kerja.
f. Periksa dan pastikan peralatan bantu yang akan digunakan dalam kondisi siap pakai.
g. Pada saat pemasangan pahat bubut harus dipastikan setinggi center benda kerja.
h. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut dengan pencekaman yang kuat dan benar
sehingga putarannya centris.
Proses Pengerjaan Cara Membubut Tirus
a. Atur putaran mesin (rpm) sesuai dengan diameter benda kerja yang sedang dikerjakan.
b. Atur dan posisikan pencekaman benda kerja sehingga dapat mengerjakan sisi bagian
sebelah kanan terlebih dahulu. Lakukan bubut facing sampai memperoleh permukaan
yang halus dan buat lubang center bor pada sisi tersebut.
c. Kemudian lakukan pembubutan rata sampai dengan memperoleh Ø 30 mm dengan
panjang lebih dari setengah ukuran panjang keseluruhan.
d. Balik posisi benda kerja untuk dapat mengerjakan ujung sisi sebelahnya.
e. Atur dan posisikan pencekaman benda kerja sehingga dapat mengerjakan sisi bagian
sebelah kiri. Lakukan bubut facing sampai memperoleh panjang keseluruhan benda
kerja sebesar 100 mm dengan permukaan yang halus kemudian dibuat luang center bor.
f. Kemudian lakukan pembubutan rata untuk bagian ujung sehingga memperoleh Ø 30
mm sepanjang benda kerja yang ada.
g. Kemudian lakukan pencekaman benda kerja dengan menggunakan dua center seperti
yang ditunjukkan pada gambar di atas. Pastikan pencekaman benda kerja kuat dan benar
demi alasan keamanan dan keselamatan kerja.
h. Lakukan proses pembubutan rata seperti biasa menggunakan eretan bawah, sampai
tercapai ukuran diameter bagian ujung kanan sebesar 25 mm.
i. Lepaskan benda kerja dan proses pembubutan selesai dilakukan.
b. Cara membubut tirus: Memutar posisi eretan atas
Cara membubut tirus yang kedua adalah dengan memutar posisi eretan atas. Proses
pembubutan dipersiapkan dengan memutar dudukan eretan atas mengelilingi sumbu
tegak lurus sebesar sudut tertentu yang diinginkan terhadap sumbu benda kerja. Benda
kerja dicekam pada kepala tetap seperti pada pembubutan lurus/rata, kemudian
penyayatan terhadap benda kerja dilakukan dengan menggerakan eretan atas.

Keuntungan membubut tirus dengan memutar posisi eretan atas adalah bahwa
pengaturan persiapan pekerjaan yang relatif mudah, selain itu sudut tirus yang dapat
dikerjakan juga relatif besar. Cara pembubutan tirus ini dapat digunakan untuk tirus
luar maupun tirus dalam, baik untuk sudut kecil maupun yang relatif besar.

Kekurangannya adalah pembubutan hanya dapat dilakukan secara manual pergerakan


eretan atas, sehingga sulit untuk mendapatkan hasil permukaan yang halus. Sehubungan
dengan panjang eretan atas yang relatif pendek, maka metode ini hanya dapat
digunakan pada pembubutan tirus dengan panjang yang relatif kecil maksimal sesuai
panjang eretan atas.

Kelebihan teknik membubut tirus dengan eretan atas


Kelebihan membubut tirus dengan memutar posisi eretan atas adalah bahwa pengaturan
persiapan pekerjaan yang relatif mudah. Persiapan yang perlu dilakukan tidak jauh
berbeda dengan persiapan untuk membubut poros lurus biasa.

Perbedaan persiapannya adalah pada pengaturan posisi sudut eretan atas disesuaikan
dengan sudut tirus yang akan dibuat. Selain itu, kelebihan yang lainnya adalah bahwa
sudut tirus dari benda kerja yang dapat dikerjakan juga relatif besar. Kelebihan lainnya
adalah bahwa teknik membubut tirus ini dapat digunakan untuk tirus luar maupun tirus
dalam, baik untuk sudut kecil maupun yang relatif besar

Kelemahan teknik membubut tirus dengan eretan atas


Kelemahan berikutnya adalah sehubungan dengan pajang eretan atas yang relatif
pendek. Teknik membubut tirus dengan metode ini hanya dapat digunakan pada
membubut tirus dengan panjang yang relatif pendek maksimal sesuai panjang eretan
atas. Kekurangan lainnya adalah pengaturan sudut yang kurang teliti sehingga agak
sulit mendapatkan hasil tirus yang lebih presisi.

Langkah kerja teknik membubut tirus dengan eretan atas :


a. Mencermati gambar kerja, terutama pada bagian yang akan dikerjakan tirus.
b. Melakukan perhitungan besar sudut dengan menggunakan rumus di atas sesuai
ukuran benda kerja yang terdapat pada gambar kerja.
c. Menyetel posisi eretan atas sesuai dengan besar sudut hasil perhitungan
tersebut.
d. Memasang pahat bubut setinggi senter benda kerja dengan prosedur yang sudah
diajarkan sebelumnya.
e. Memasang benda benda kerja pada cekam sebagaimana pencekaman pada
proses pembubutan lainnya. Pastikan pencekaman kuat, aman dan putaran
sentris.
f. Memutar benda kerja serta mengatur titik nol penyayatan pahat terhadap benda
kerja, khususnya posisi eretan atas dan eretan lintang.
g. Melakukan penyayatan benda kerja dengan menggerakkan eretan atas.
h. Mengatur kedalaman penyayatan dengan menggunakan eretan lintang, yang
sebelumnya sudah diatur posisi titik nol-nya.
i. Mengulangi penyayatan sebagaimana langkah (7) dan (8) di atas sampai dengan
tercapai ukuran diameter dan panjang bagian tirus yang diinginkan sesuai
gambar kerja.

c. Cara membubut tirus: Memasang tapper attachment


Cara membubut tirus yang ketiga adalah menggunakan alat bantu tapper attachment.
Pembubutan tirus cara ini dilakukan dengan memasang tapper attachment atau kadang
disebut juga mistar konus.

Tapper attachment dipasang pada sisi belakang bangku mesin bubut berupa sebuah rel
penuntun yang dihubungkan dengan eretan lintang yang dapat diatur sudut
kemiringannya sesuai dengan tirus yang diinginkan.
Benda kerja dicekam secara normal pada senter kepala tetap seperti pada pembubutan
lurus. Pada awal pengerjaan, setting pahat dilakukan dengan cara mendekatkan pahat
bubut ke benda kerja dengan memutar eretan atas. Selanjutnya mur pada poros ulir
eretan lintang tersebut dikencangkan pada badan luncur mistar penuntun tapper
attachment dengan sekrup. Hal ini akan menghasilkan suatu hubungan engsel antara
eretan lintang dengan badan luncur.

Apabila pembubutan dilakukan secara otomatis, maka badan luncur akan bergerak
sepanjang mistar penuntun tersebut dan memaksa eretan lintang bergerak sesuai dengan
sudut tirus yang diinginkan. Besarnya sudut yang digunakan pada tapper attachment
dapat dihitung berdasarkan rumus yang sama dengan perhitungan sudut pada
pembubutan dengan pergeseran eretan lintang. Agar memperoleh hasil yang optimal
pada saat pembubutan tirus dengan menggunakan tapper attachment ini.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum pembubutan dilakukan :


a. Harus dipastikan bahwa ujung mata sayat pahat bubut terpasang tepat setinggi center
benda kerja.
b. Bidang luncur pada tapper attachment harus diupayakan selicin mungkin dengan
memberikan minyak pelumas agar pergerakan berjalan lancar.
c. Baut dan skrup penahan harus dipastikan terikat dengan kuat.

Anda mungkin juga menyukai