Anda di halaman 1dari 19

PEMBUBUTAN DIAMETER DALAM

DAN PEMBUBUTAN ULIR DALAM


⦁ Pembubutan Diameter Dalam (Boring)
Pembubutan diameter dalam atau juga disebut pembubutan dalam adalah proses memperbesar diameter lubang sebuah benda kerja
pada mesin bubut yang sebelumnya dilakukan proses pengeboran. Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan lubang atau
membentuk bagian dalam benda kerja (Gambar 4.63) .

Gambar 4.63. Proses pembubutan diameter dalam


Pembububutan diameter dalam dapat dilakukan untuk menghasilkan diameter dalam yang lurus dan tirus (Gambar. 4.64). Untuk
diameter yang lurus, pemotongannya dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Sedangkan untuk diameter yang tirus hanya
dapat dilakukan secara manual dengan menggeser eretan atas kecuali menggunakan perlengkapan tirus (taper attachment) baru
dapat dilakukan pemotongan secara otomatis.

Gambar 4.64. Proses pembubutan diameter dalam lurus dan tirus


⦁ Persyaratan Pembubutan Diameter Dalam (Boring)
Untuk menghindari terjadinya getaran pada proses pembubutan diameter dalam, ada beberapa persyaratan teknis
yang harus dilakukan diantaranya:
⦁ Pemasangan pahat bubut dalam harus kuat dan setinggi senter.
⦁ Penonjolan benda kerjanya tidak boleh terlalu panjang, dan untuk benda kerja yang berukuran panjang harus
ditahan dengan penahan benda kerja (steady rest).
⦁ Sebelum dilakukan pembubutan lubang harus dilakukan pembuatan lubang awal terlebih dahulu
⦁ Selain besarnya putaran mesin harus sesuai dengan perhitungan, arah putaran harus disesuaikan dengan posisi
mata sayat pahat dalamnya
⦁ Langkah-langkah Pembubutan Diameter Dalam
Untuk mendapatkan hasil pembubutan dalam sesuai dengan tuntutan pekerjaan, langkah-langkah yang harus
dilkukan adalah sebagai berikut:
⦁ Persiapan Mesin
Persiapan mesin sebelum melaksanan pembubutan dalam diantaranya:
⦁ Chek kondisi mesin dan yakinkan bahwa mesin siap digunakan untuk melakukan pembubutan diameter dalam
⦁ Aktifkan sumber listrik dari posisi OF kearah ON
⦁ Hitung putaran mesin sesui dengan jenis bahan benda kerja dan diameter lubang yang akan dibuat
⦁ Atur handel-handel mesin bubut untuk mengatur besarnya putaran mesin dan arah putarannya
⦁ Pelaksaan Pembubutan Diameter Dalam
⦁ Siapkan benda kerja yang akan dilakukan pembubutan diameter dalam dan cekam benda kerja dengan kuat.
Selanjutnya lakukan pengeboran dengan tahapan seperti yang telah di bahas pada materi sebelumnya.
⦁ Pasang pahat bubut dalam, sesuai jenis lubang yang akan dikerjakan. Untuk lubang tembus gunakan pahat
dalam yang berfungsi untuk memperbesar lubang tembus, dan untuk lubangtidak tembus gunakan pahat dalam
yang berfungsi untuk memperbesar lubang tidak tembus

⦁ Lakukan proses pembubutan diameter dalam dengan panjang pembubutan kurang-lebih 3-5 mm, dengan
tujuan untuk mengecek kedalaman pemakanan apakah sudah sesuai setting pahatnya. Selanjutnya hentikan mesin
dan periksa diameternya pada tahap itu. Apabila diameter ukurannya lebih kecil dari yang dikehendaki,
kedalaman pahat perlu ditambah. Apabila diameter ukurannya lebih besar dari yang dikehendaki, kedalaman
pahat perlu dikurangi. Ulangi proses pembubutan berikutnya dengan kecepatan dan kedalaman sayat yang lebih
kecil.
 ⦁ Apabila sudah selesai melakukan pembubutan diametrer dalam, sebelum benda kerja
dilepas lakukan pengukuran diameternya, dan apabila sudah yakin bahwa kedalaman
pengeboran sudah sesuai dengan tuntutan gambar kerja, benda kerja boleh dilepas dari
pencekamnya.
Pembubutan Ulir
Proses pembuatan ulir bisa dilakukan dengan cara pembubutan. Salah satu
jenis ulir yang paling sering dibuat adalah ulir segitiga. Pembuatan ulir segitiga
dengan menggunakan mesin bubut manual harus memperhatikan beberapa hal,
yaitu sudut pahat, setting pahat dan benda kerja serta parameter pemotongannya.
Pahat yang digunakan untuk cara membubut ulir segitiga adalah pahat ulir dengan
ujung pahatnya sama dengan sudut ulir. Untuk ulir metris sudut ulirnya adalah
sebesar 60O sedangkan ulir withworth memiliki sudut 55O. Identifikasi ulir
biasanya ditentukan berdasarkan diameter mayor dan kisar ulir. Misalnya ulir
M5x0,8 berarti ulir metris dengan diameter mayor 5 mm dan kisar (pitch) 0,8
mm.
Selain ulir segi tiga, pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir segi empat. Ulir segi
empat ini biasanya digunakan untuk ulir daya. Dimensi utama dari ulir segi
empat pada dasarnya sama dengan ulir segi tiga yaitu : diameter mayor, diameter
minor, kisar (pitch), dan sudut helix. Pahat yang digunakan untuk membuat
ulir segi empat adalah pahat yang dibentuk (diasah) menyesuaikan bentuk alur
ulir segi empat dengan pertimbangan sudut helix ulir. Pahat ini biasanya dibuat
dari HSS atau pahat sisipan dari bahan karbida.
Pahat Ulir
Pada proses pembuatan ulir dengan menggunakan mesin bubut manual pertama-
tama yang harus diperhatikan adalah sudut pahat. Pahat ulir pada gambar
tersebut adalah pahat ulir luar dan pahat ulir dalam. Pahat ulir pada umumnya
terbuat dari HSS, selain itu ada juga yang terbuat dari karbida yang berupa
sisipan.

Pahat ulir metris untuk ulir luar dan ulir dalam Proses pembuatan ulir luar dengan pahat sisipan
Proses Pembubutan Ulir
Setelah melakukan pemilihan pahat, kemudian lakukan setting posisi pahat
terhadap benda kerja. Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek posisi ujung
pahat bubut terhadap sumbu mesin bubut/sumbu benda kerja. Setelah itu, periksa
posisi pahat terhadap permukaan benda kerja , supaya diperoleh sudut ulir yang
simetris terhadap sumbu
yang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.

Setting pahat bubut untuk proses


pembuatan ulir luar
Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata.
Hal tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir gerak makan (f) adalah
kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu tinggi (secara
kasar sekitar setengah dari putaran spindel untuk proses bubut rata).

Tabel Kecepatan potong proses bubut rata dan


proses bubut ulir untuk pahat HSS
Langkah Penyayatan Ulir
Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari kedalaman
potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil (misalnya untuk
ulir M10x1,5 , dalamnya ulir 0,934 mm) proses penyayatan tidak dilakukan sekali
potong, biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan
ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam).
Hal tersebut karena pahat ulir melakukan penyayatan berbentuk V.
Agar diperoleh hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan
operator mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi
potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat sebelah kanan
untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara memiringkan eretan
atas dengan sudut 29o untuk ulir metris.
Langkah Persiapan Pembuatan Ulir
1. Mempersiapkan benda kerja dengan panjang dan diameter sesuai ukuran ulir
yang akan dibuat. Pada ujung kanan benda kerja sebaiknya dibuat champer
sebesar 1,5X45O, sedangkan pada sisi sebelah kiri bagian yang akan di-ulir
dibuat alur untuk pembebas gerakan pahat selama proses pembubutan ulir.
Lebar alur sekitar 5 mm dan kedalaman alur sama dengan tinggi ulirnya.
2. Memasang benda kerja pada cekam senter kepala tetap dan memastikan posisi
benda kerja center atau tidak oleng. Sebaiknya juga didukung benda kerja
dengan menggunakan center putar pada kepala lepas.
Langkah Pembuatan Ulir
1. Membubut diameter mayor untuk ulir luar
Untuk pembubutan ulir luar diameter mayor dari ulir luar biasanya dikurangi
sebesar 0,2 mm, dengan tujuan pada waktu proses penguliran terjadi built up chip
pada puncak ulir maka diameter ulir luar akan pas dan mudah pada waktu
pengepasan. Misalnya pembubutan ulir M10 maka sebelum dilakukan penguliran
diameter yang dibubut adalah 9,8 mm.
2. Membuat alur pembebas ulir
Alur pembebas atau undercut perlu dibuat agar pada waktu penguliran pahat tidak
menabrak pada bajian pojok / siku pada pembubutan ulir dengan diameter
bertingkat dan agar pada waktu pengepasa bisa mepet dengan bagian pojok/ siku.
3. Menggeser pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja
dengan jarak bebas sekitar 5-10 mm di sebelah kanan benda kerja dengan
menggunakan eretan bawah.
4. Majukan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm dengan
menggunakan eretan atas.
5. Putar spindel mesin kemudian gerakan pahat dengan cara geser handle
gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir (handle otomatis penguliran)
sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan
mesin dan tarik mundur pahat dengan menggunakan eretan atas.
6. Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber ulir (screw pitch
gage) atau juga dapat menggunakan mal ulir. Apabila sudah sesuai maka
proses pembuatan ulir dapat dilanjutkan kembali. Tetapi apabila kisar belum
sesuai dengan yang diinginkan maka periksa kembali posisi handle pengatur
kisar pada mesin bubut.
7. Gerakkan pahat ke arah kanan dalam posisi tidak menyayat benda kerja
dengan cara memutar spindel arah kebalikan, kemudian hentikan setelah posisi
pahat di depan benda kerja, seperti posisi pada langkah ke-1.
8. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan
atas, kedalaman potong yang disarankan adalah sekitar 0,1-0,2 mm.
9. Ulangi langkah 3, 5 dan 6 di atas sampai beberapa kali pemakanan sampai
dengan kedalaman ulir tercapai, pengecekan kedalaman ulir dapat dilakukan
seperti pada langkah 4 di atas.
10. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya
(diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
Pembuatan Ulir Dalam
Langkah-langkah pembubutan ulir dalam.
Pada pembubutan ulir dalam pada prinsipnya sama hanya berbeda pada alat potong
dan ukuran pembubutan rata sebelum diulir
1.Mempersiapkan gambar kerja
2.Mempersiapkan alat potong.
Alat potong yang digunakan antaran lain
a.Center drill
Center drill digunakan untuk membuat awalan lubang pada pengeboran lubang di
mesin bubutb.
b.Twist drill digunakan untuk membuat lubang awal pada proses pembubutan ulir
dalam
c.Pahat ISO 8 / ISO 9
Setelah dilubangi dengan twist drill maka dilakukan proses boring yaitu pembesaran lubang dengan ISO 8
untuk lubang tembus dan ISO 9 untuk lubang bertingkat
d.Pahat alur dalam
Pada lubang bertingkat atau ulir tidak tembus maka perlu dibuat alur untuk pembebasan ulir dengan pahat alur
dalam
e.Pahat Ulir dalam
Digunakan untuk pembubutan ulir dalam Membubut diameter Minor untuk ulir dalam
Pada pembubutan ulir dalam maka diameter lubang yang dibubut adalah sebesar diameter mayor ulir
dikurangi pitch (jarak puncak ulir). Misalnya Ulir M16 x 2 maka diameter lubang yang dibuat adalah 16 –
2 = 14 mm. dan agar dalam pengepasan ulir lebih mudah biasanya diameter minor ditambah 0,2 mm
sehingga diameter yang dibubut adalah 14,2 mm. untuk selanjutnya proses pembubutan ulir dalam sama
dengan pembubutan ulir luar
4. Membuat alur pembebas ulir
5. Mengatur jarak puncak (pitch) yang diinginkan
6. Mengecek kesesuaian jarak puncak ulir
7. Pembubutan ulir

Anda mungkin juga menyukai