Anda di halaman 1dari 11

Pembubutan Ulir Segi Empat

Proses pembubutan ulir pada mesin bubut standar, pada dasarnya hanyalah alternatif
apabila jensis ulir yang diperlukan tidak ada dipasaran umum atau jenis ulir yan dibuat hanya
untuk keperluan khusus. Mesin bubut standard didesain tidak hanya untuk membuat ulir saja,
sehingga untuk melakukan pembubutan ulir memerlukan waktu yang relatif lama, hasilnya
kurang presisi dan banyak teknik-teknik yang harus dipahami sebelum melakukan
pembubutan ulir.
Pembuatan ulir dengan jumlah banyak atau produk masal, pada umunya dilakukan
atau diproses dengan cara diantaranya: diroll, dicetak, dipress dan diproses pemesinan dengan
mesin yang desainnya hanya khusus digunakan untuk membauat ulir sehingga prosesnya
cepat dan hasilnya presisi. Dari berbagai cara yang telah telah disebutkan diatas, pada proses
pembuatannya harus tetap mengacu dan berpedoman pada standar umum yang telah
disepakti, yaitu meliputi nama-nama jenis ulirnya, nama-nama bagiannya, ukurannya,
toleransinya dan peristilahan-peristilahannya sehingga hasilnya dapat digunakan sesusai
keperuntukannya.
Proses  pembuatan  ulir  bisa  dilakukan  pada  mesin  bubut.  Pada  mesin  bubut
konvensional  (manual)  proses  pembuatan  ulir  kurang  efisien,  karena  pengulangan
pemotongan harus dikendalikan secara manual, sehingga proses pembubutan lama dan
hasilnya  kurang  presisi.  Dengan  mesin  bubut  yang  dikendalikan  CNC  proses
pembubutan ulir menjadi sangat efisien dan efektif, karena sangat memungkin membuat ulir
dengan kisar (pitch) yang sangat bevariasi dalam waktu relatif cepat dan hasilnya presisi.
Ulir segi empat ini biasanya digunakan untuk ulir daya. Dimensi utama dari ulir  segi
empat pada dasarnya sama dengan ulir segi tiga yaitu : diameter mayor, diameter minor,
kisar  (pitch),  dan  sudut  helix.  Pahat  yang  digunakan  untuk  membuat  ulir  segi  empat
adalah pahat yang dibentuk (diasah) menyesuaikan bentuk alur ulir segi empat dengan
pertimbangan sudut helix ulir. Pahat ini biasanya dibuat dari HSS atau pahat sisipan dari
bahan karbida.
Gambar 1. Ulir segi empat
A. Bagian-bagian ulir segi empat
Pada Ulir segi empat memiliki bagian yang sama dengan ulir segi tiga, terdapat
beberapa bagian yang dengan peristilahan nama tertentu diantaranya, pada bagian lingkaran
ulir terdapat gang (pitch-P) dan kisar (lead-L). Pengertian “gang” adalah jarak puncak ulir
terdekat dan pengertian “kisar” adalah jarak puncak ulir dalalam satu putaran penuh. Bila
dilihat dari jumlah uliranya, jenis ulir dapat dibagi menajadi dua jenis yaitu: ulir tunggal
(Single thread) dan ulir ganda/majemuk (Multiple thread). Disebut ulir tunggal apabila dalam
satu kali keliling benda kerja hanya terdapat satu alur ulir dan disebut ulir ganda/majemuk
jika mempunyai lebih dari satu alur ulir dalam satu keliling lingkaran.

Gambar 1. Nama – nama bagian ulir

Gambar 1. Nama bagian ulir

Bila dilihat dari arah uliranya, jenis ulir dapat dibagi menajadi dua jenis yaitu: ulir
kanan (right hand screw thread) dan ulir kiri (left hand screw thread) Disebut ulir kanan
apabila ulirannya mengarah kekanan (Gambar 2.181), dan disebut ulir kiri apabila arah
ulirannya mengarah kekiri (Gambar 2.)
Gambar 2. Ulir tunggal kanan dan arah ulirnya

Gambar 3. Ulir tunggal kiri dan arah ulirnya

Selain itu ulir juga memiliki standar nama ukuran yang baku, diantaranya diameter
terbesar atau nomilal (mayor diameter), diameter tusuk (pitch diameter) dan diameter terkecil
atau diameter kaki (minor diameter). Nama ulir bagian luar dan ulir bagian dalam dapat
dilihat pada (Gambar 4)

Gambar 4. Nama bagian ulir luar dan ulir dalam

B. Fungsi Ulir Segi Empat

Merupakan ulir dengan bentuk profil segi empat, biasanya digunakan untuk beban
berat misalnya pada pembuka pintu air bendungan dan ulir pada tanggem. ulir segiempat
disimbolkan dengan huruf "Sq" dan berdimensi inchi contohnya Sq ⅜" x 8 TPI yaitu ulir
segiempat dengan diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inchi adalah 8.

C. Pahat Ulir Segi Empat

     

Gambar 3. Pahat ulir segi empat

Setelah  pahat  dipilih,  kemudian  dilakukan  setting  posisi  pahat  terhadap  benda
kerja. Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek posisi ujung pahat bubut terhadap
sumbu  mesin  bubut/  sumbu  benda  kerja.  Setelah  itu  dicek   posisi  pahat  terhadap
permukaan benda kerja , supaya diperoleh sudut ulir yang simetris terhadap sumbu yang
tegak lurus terhadap sumbu benda kerja (Gambar 5).
Gambar 5. Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar

Parameter  pemesinan  untuk  proses  bubut  ulir  berbeda  dengan  bubut  rata.  Hal
tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir gerak makan (f) adalah kisar (pitch) ulir
tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari 
putaran  spindel  untuk  proses  bubut  rata). Perbandingan  harga  kecepatan  potong untuk
proses bubut rata (Stright turning) dan proses bubut ulit (threading) dapat dilihat pada Tabel
D. Langkah-langkah Pembubutan Ulir Segi Empat.
I. Ulir Luar
1.  Mempersiapkan gambar kerja
Siapkan gambar kerja dan pahami dimensi-dimensi sesuai dengan permintaan gambar
kerja. Hal ini penting agar pada waktu memproses pembubutan tidak terjadi kesalahan
2.  Mempersiapkan alat potong.
Beberapa alat potong yang perlu disiapkan adalah
a.       Pahat rata / ISO  6 untuk pembubutan diameter luar dari ulir
b.      Pahat muka chamfer / ISO 2 untuk pembubutan muka dan membuat pingul atau
chamfer
c.       Pahat alur / ISO 7 untuk pembubutan alur pembebas pada waktu penguliran
d.      Pahat ulir metris untuk pembubutan ulir
3. Membubut diameter mayor untuk ulir luar
Untuk pembubutan ulir luar diameter mayor dari ulir luar biasanya dikurangi sebesar
0,2 mm, dengan tujuan pada waktu proses penguliran terjadi built up chip pada puncak ulir
maka diameter ulir luar akan pas dan mudah pada waktu pengepasan. Misalnya pembubutan
ulir  M10 maka sebelum dilakukan penguliran diameter yang dibubut adalah 9,8 mm.

4. Membuat alur pembebas ulir


Alur pembebas atau undercut perlu dibuat agar pada waktu penguliran pahat tidak
menabrak pada bajian pojok / siku pada pembubutan ulir dengan diameter bertingkat dan agar
pada waktu pengepasa bisa mepet dengan bagian pojok/ siku

5. Mengatur jarak puncak (pitch) yang diinginkan


Aturlah pitch sesuai dengan tuntutan gambar dengan cara melihat tabel otomatis ulir dan
memutar tuas roda gigi pada gearbox feed sesuai dengan tabel. 
6. Mengecek kesesuaian jarak puncak ulir
Untuk mengecek kesesuaian jarak puncak ulir maka dilakukan pembubutan ulir dengan
kedalaman setipis mungkin dan kemudian dicheck dengan mal ulir / pitch gauge.
7. Pembubutan ulir
Lakukan pemakanan pahat dengan ukuran 0,1. Kerjakan sedikit demi sedikit untuk
hasil yang baik sampaiukuran yang dikehendaki. Setelah sesuai maka pembubutan ulir dapat
dilakuan dengan penambahan kedalaman 0,1 setiap penyayatan. Unutk proses finishing
penambahan kedalaman sebesar 0,02 mm dan dilakukan 2-3 kali penyayatan pada kedalaman
yang sama setelah selesai cek dengan mur atau ring thread gauge

II. Langkah-langkah pembubutan ulir dalam.


Pada pembubutan ulir dalam pada prinsipnya sama hanya berbeda pada alat potong dan
ukuran pembubutan rata sebelum diulir 
1. Mempersiapkan gambar kerja 
2. Mempersiapkan alat potong.
Alat potong yang digunakan antaran lain
a. Center drill
Center drill digunakan untuk membuat awalan lubang pada pengeboran lubang di mesin
bubut
b. Twist drill
Digunakan untuk membuat lubang awal pada proses pembubutan ulir dalam
c. Pahat alur dalam
Digunakan untuk pembubutan ulir dalam
3.  Membubut diameter Minor untuk ulir dalam
Pada pembubutan ulir dalam maka diameter lubang yang dibubut adalah sebesar
diameter mayor ulir  dikurangi pitch (jarak puncak ulir). Misalnya Ulir M16 x 2 maka
diameter lubang yang dibuat adalah 16 – 2 = 14 mm. dan agar dalam pengepasan ulir lebih
mudah biasanya diameter minor ditambah 0,2 mm sehingga diameter yang dibubut adalah
14,2 mm. untuk selanjutnya proses pembubutan ulir dalam sama dengan pembubutan ulir luar

4. Membuat alur pembebas ulir


5. Mengatur jarak puncak (pitch) yang diinginkan
6. Mengecek kesesuaian jarak puncak ulir
7. Pembubutan ulir
E. Hal-hal yang perlu diketahui saat Pembubutan Ulir Segi Empat
Agar  menghasilkan  ulir  yang  halus  permukaannya  perlu  dihindari  kedalaman
potong  yang  relatif  besar.  Walaupun  kedalaman  ulir   kecil  (misalnya  untuk  ulir
M10x1,5 , dalamnya ulir 0,934 mm) proses penyayatan tidak dilakukan sekali potong,
biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali
penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam).   Agar  diperoleh  hasil  yang 
presisi  dengan proses  yang  tidak  membahayakan  operator  mesin,  maka  sebaiknya  pahat 
hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi
potong  pahat  sebelah  kanan  untuk  ulir  kiri).
Macam-macam teknik membubut ulir. Ada beberapa cara yang boisa digunakanuntuk
membuat ulir segi empat dengan mesin bubut yaitu:
 Metode zig zag Penjelasan cara ini adalah dengan menggeser eretan atas ke kanan dan ke
kiri selama penyayatan. Metode ini butuh keahlian memainkan eretan
melintang dan eretan atas. Eretan melintang berfungsi untuk menyayat kedalaman ulir.
Dan eretan atas inidifungsikan untuk memperlebar ukuran ulir. Prosesnya simpel saja,
pertama posisikan eretan melintang memakan benda kerja dengan kedalaman ulir 0.1mm.
Bilasudah mencapai batas panjang ulir, tarik eretan melintang dan posisikan seperti
awal pemakanan tadi. Posisikan eretanmelintang memakan dengan kedalaman 0.1 sepertid
iawal, dan majukan eretan atas sehingga memperlebar ukuran ulir dengan
memakansebelah kiri dari pemakanan awal tadi. Setelah itu posisikan kembali eretan
melintangseperti langkah awal, untuk eretan atas dimundurkan 2 kali jarak majunya tadi
agarmemakan sebelah kanan dari jalur pemakanan awal. Ulangi langkah-langkah
tersebutdengan menambah kedalaman penyayatan sampai sesuai dengan ulir yang
dikehendaki.

 
 Memiringkan eretan atas ½ dari sudut kisar ulir Supaya dihasilkan ulir yang halus
permukaannya perlu dihindari kedalaman potongyang relatif besar. Walaupun kedalaman
ulir kecil proses penyayatan tidak dilakukansekali potong, biasanya dilakukan
penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan
kosong (penyayatan pada diameter terdalam).Agar diperoleh hasil yang presisi dengan
proses yang tidak membahayakan operatormesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat
pada satu sisi saja (sisi potong pahatsebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat
sebelah kanan untuk ulir kiri).Proses tersebut dilakukan dengan cara memiringkan eretan
atas dengan sudut 29°untuk ulir metris. Untuk ulir acme dan ulir cacing dengan sudut
29°, eretan atasdimiringkan 14,5°. Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut)
dilakukanoleh eretan atas. Langkah-langkahnya seperti berikut:
1. Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
2. Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
3. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas
sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4. Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handlegerakan
eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6. Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel) sampai panjang ulir
yangdibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7. Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliberulir (screw pitch gage).
Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan.Kalau kisar belum
sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut.
8. Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikansetelah
posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untukmembuat
poros lurus).
9. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
10. Langkah dilanjutkan seperti nomor 7 sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11. Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulangagar
beram yang tersisa terpotong semuanya.
12. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya
(diametermayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).

Anda mungkin juga menyukai