Gambar 2. 23 Pahat ulir metris untuk ulir luar dan ulir dalam
Selain pahat terbuat dari HSS pahat ulir yang berupa sisipan ada yang terbuat dari
bahan karbida , seperti terlihat Gambar dibawah ini :
Gambar gerakan lintasan pahat untuk membuat poros lurus dibawah ini
Gambar 2. 29 Ulir tunggal, ulir ganda dua dan ulir ganda tiga
. ulir segiempat
Gambar 2. 33 jenis
2. Bentuk pahat alur ulir segiempat disesuaikan dengan bentuk dasar dan arah
pemotongannya. Untuk bahan dasar berpenampang segiempat. Bahan dasar
berpenampang bulat biasanya dilengkapi dengan pemegang (holder).
3. Pahat ulir dalam segiempat jenis “ifanger” telah terbentuk sesuai dengan
kebutuhan yang dilengkapi dengan tangkai khusus.Apabila saudara kesulitan
untuk mendapatkan jenis pahat “ifanger” mata pahat dapat dibuat dari bahan
pahat berpenampang bulat dan dilengkapi dengan pemegang (holder).
4. Atau dapat juga terbuat dari bahan berpenampang segiempat yang dilengkapi
dengan pemegang berskala. Bentuk pahat seperti (terlihat pada gambar berikut)
tidak baik digunakan karena akan terjepit selama proses pemotongan.
5. Pahat ulir luar segiempat digunakan untuk membuat alur ulir segiempat tunggal
maupun majemuk. Sudut-sudut pahat potong :
α = Sudut bebas
β = Sudut baji
γ = Sudut buang
δ = Sudut potong
α = Sudut bebas
β = Sudut baji
γ = Sudut buang
7. Apabila pahat potong tumpul, maka bagian yang digerinda hanya pada bagian
bidang bebas ujungnya saja. Pahat ulir luar dan dalam segiempat tidak dapat
diasah ulang, karena akan mengakibatkan ukuran lebar sisi potong akan
berkurang
9. Kemudian diatur ketinggiannya setinggi sumbu benda kerja dan Posisi pahat
potong dipasang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja
12. Selanjutnya, sisi potong diatur setinggi sumbu benda kerja.Pengaturan posisi
pahat agar tegak lurus terhadap sumbu benda kerja, menggunakan alat bantu
mal ulir seperti terlihat gambar dibawah ini :.
Panjang pahat minimal harus sama dengan L1, tapi harus lebih sedikit dari ukuran
tersebut agar terdapat kebebasan antara leher pahat dengan profil ulir yang
terbentuk.
Untuk sudut bebas kiri = sudut kisar + 30
Untuk sudut bebas kanan = sudut kisar - 30
Gambar 2. 45 Perbedaan sudut bebas kiri dan kanan pahat ulir segi empat
kisar
Kedalaman maksimal pemakanan = , berarti maksimal kedalaman
2
kisar
pemotongan dari pahat sebesar akan menghasilkan diameter terbesar dan
2
terkecil.
2. Agar hasil sesuai dengan ukuran yang diinginkan, posisi pahat potong harus
diatur dengan memperhitungkan skala eretan memanjang. Metoda pemotongan
dengan pahat potong, dilakukan dengan cara tegak lurus sumbu benda kerja.
3. Proses pemotongan ulir luar segiempat, posisi ujung sisipotong pahat harus
berada pada permukaan awal pemotongan dengan menyentuhkan perlahan dan
skala eretan melintang di ‘nol’ kan. Untuk memeriksa kisar ulir yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan, dilakukan pemotongan awal kemudian ukur
dengan jangka sorong.
4. Media pendingin yang sesuai pada proses pemotongan agar pahat menyayat
dengan baik dan tatal mengalir dengan lancar. Setelah pemakanan mencapai
kira-kira setengah dari kedalaman yang diharuskan, periksa permukaan kedua
dinding alur ulir. Perhatikan gambar dibawah ini
7. Apabila pada saat proses pemotongan pahat patah, maka posisi penjepitan
pahat pengganti harus diatur dengan baik. Pengaturan posisi pahat terhadap
alur ulir dilakukan pada saat otomatis pemakanan, pahat diatur terhadap alur
semula dengan menggeser eretan melintang dan memanjang.
11. Pada saat proses pemotongan alur ulir yang mempunyai kisar besar (majemuk),
kecepatan langkah penyayatan diperlambat karena gaya-gaya yang terjadi pada
pahat akan besar . Hasil yang baik ulir segiempat ganda (majemuk) tidak
terdapat kelonggaran searah sumbunya.
Jaraklangkah
Kisar =
jumlahputaran
17. Pada saat pahat akan dikembalikan, pergeseran pahat harus diperhitungkan agar
tidak menyentuh permukaan dalam benda kerja (bebas). Apabila pada saat
pemotongan tiba-tiba pahat patah, maka pahat harus diganti dengan ukuran
dan bentuk yang sama.
2. Gunakan alat bantu seperti kayu dan alat lainnya sewaktu membersihkan alur
ulir dengan kertas gosok (ampelas). Jangan membersihkan alur ulir dengan
majun pada saat mesin berputar.
1 - Proses pencekaman 1 -
a) Periksa bahan St. 37 ∅1" x 150 mm.
b) Cekam dengan chuck 3 rahang.
c) Gunakan alat ukur Jangka sorong
2 - Proses pemotongan 1 -
a) Gunakan alat potong : Senter bor dan
Pahat tepi rata
b) Setting Rpm
c) Bubut kedua sisinya hingga panjang 150
mm dan senter bor.
3 - Proses pencekaman 2
a) Lepas chuck
b) Gunakan peralatan pencekaman : Senter
putar dan Lathe dog
c) Setting Rpm
d) Pasang benda kerja diantara 2 senter.
4 - Proses pemotongan 2
a) Setting Rpm
b) Lakukan proses Bubut ∅ 20 x 118mm
c) Lakukan proses Bubut ∅ 15 x 10
d) periksa ukuran diameter hasil
pembubutan