Anda di halaman 1dari 67

PETUNJUK PELAKSANAAN MODUL

TEORI :

 Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh


Instruktur.

 Catat hal-hal yang dianggap perlu.

 Jangan melangkah ke bagian berikutnya, jika belum faham benar


pada suafu bagian.

 Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas.

• Evaluasi diri sendiri, dengan mengerjakan soal yang tersedia.

PRAKTIK

 Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh


Instruktur.

 Catat hal-hal yang dianggap perlu.

 Jangan mencoba menghidupkan / menjalankan mesin, jika belum


faham benar prosedur operasinya.

 Lakukan setiap proses menurut urutan operasi yang ditentukan

 Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas.

 Bekerja selalu dengan tekun dan penuh disiplin.

 Utamakan keselamatan kerja.


DEFINISI UMUM

Membubut adalah suatu proses penyayatan logam yang dikerjakan pada


mesin bubut dengan menggunakan alat potong pahat bubut.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah selesai mempelajari buku ini, peserta diharapkan dapat ;

 Membubut ulir segitiga pada mesin bubut


 Membubut ulir dalam segitiga pada mesin bubut dengan baik dan benar.
PETUNJUK
Setiap akan bekerja pada mesin,
dianjurkan untuk tidak mencoba
sebelum menguasai pengoperasiannya.

Tanyakan pada Instruktur atau pelajari


terlebih dahulu buku petunjuknya.

Jenis mesin yang dilengkapi dengan ulir


pembawa eretan dapat digunakan untuk
membuat ulir.

Pada tingkat keterampilan ini saudara harus


sudah menguasai keterampilan dasar
membubut.

Pada ulir luar segitiga jenis 'Ifanger'


dilengkapi dengan pemegang
khusus.
Jenis lainnya terbuat dari
bahan dengan bentuk penampang
segiempat dan dibentuk sesuai
dengan arah pemotongan.

Bentuk pahat ulir disesuaikan dengan


arah pemotongan.

Pahat ulir dalam segitiga jenis


'Ifanger', bentuk serta ukurannya
distandarkan.

Pahat ulir dalam jenis Iainnya dibuat


dari bahan berpenampang bulat dan
dilengkapi dengan pemegang (holder).
Pahat ulir luar segitiga digunakan untuk
membuat alur ulir segitiga bagian
diameter luar (baut).

Ukuran disesuaikan dengan besar


kecilnya baut yang akan dibuat.

Pahat ulir dalam segitiga digunakan


untuk membuat alur ulir segitiga bagian
diameter dalam (mur).

Ukuran disesuaikan dengan besar


kecilnya mur yang akan dibuat.

Sudut-sudut alat potong.


2. standar sudut alur ulir segitiga, luar
maupun dalam adalah
1. Metrik 600
2. Whitworth 550

Sudut buan g alat potong


mempengaruhi bentuk tatal yang
dihasilkan.

Sudut buang negatif, beram menuju


benda kerja.
Sudut buang positif, beram menjauhi
benda kerja.

Pahat u li r luar maupun dalam


pengasahannya menggunakan mesin
khusus.

Penjepitan pahat ulir luar segitiga jenis


'Ifanger' diatur setinggi senter dan
dimiringkan sesuai dengan kemiringan
profil ulir ± 30.

 Kemudian diatur setinggi senter.


 Ketegaklurusan posisi pahat
terhadap sumbu benda kerja diatur
dengan menggunakan alat bantu
mal ulir.

Ketegaklurusan posisi pahat terhadap


sumbu benda kerja diatur dengan
menggunakan alat bantu mal ulir.
Untuk jenis pahat ulir luar segitiga yang
terbuat dari bahan berpenampang
bulat, pada prinsip pengaturannya
sama dengan jenis 'Iflanger'.

Bahan pahat ulir luar segitiga


berpenampang segiempat, sudut
kemiringannya dibentuk dari hasil
penggerindaan.

Sedangkan ketegaklurusannya diatur


dengan alat bantu mal ulir.

Pemasangan pahat ulir dalam segitiga


dijepit sependek mungkin agar tidak
lentur pada proses pemotongan.

Diameter bakal ulir segitiga, untuk ulir


luar

d= dnom - 10% kisar.

Untuk ulir dalam, diameter lubang


d = dnom - kisar

Kedalaman pemakanan maksimal


pahat ulir segitiga,
Untuk ulir luar : h = 0,62 kisar
Untuk ulir dalam : h = 0,54 kisar

Proses pembentukan alur ulir luar


segitiga, pertama-tama dilakukan
pemotongan awal untuk memerikasa
kisar yang terbentuk dari pengaturan
pasangan roda gigi dan tuas-tuas
pengatur pada proses penguliran.

Metoda pemotongan ulir luar segitiga


dapat dibagi menjadi tiga :
1. Metoda pemotongan tegak lurus,
digunakan untuk membubut bahan
b e nd a ke rj a rap u h se pe rti
kuningan, besi tuang.

2. Metoda pemotongan dengan


memiringkan eretan atas setengah
dari sudut profil ulir.

Digunakan untuk menghasilkan kisar ulir


yang besar. Pahat ulir berbentuk
setengah atau satu sudut profil ulir.
3. Metoda pemotongan zig-zag,
digunakan untuk memotong bahan
benda kerja Hat dan ukuran kisar
se d an g . Ge se ka n p e mo ton g a n
zig-zag dihasilkan dari perpaduan
gerakan eretan atas dan eretan
melintang sehingga ujung sisi potong
pahat bergantian memotong benda
kerja.

Pada metoda pemotongan zig-zag,


proses pemotongan akhir dilakukan
dengan posisi pahat diatur netral
(tegak lurus) terhadap posisi awal
pemotongan. Ini berfungsi untuk
menghabiskan alur tengah ujung profil dari
tonjolan akibat proses zig-zag.

Kecepatan putar mesin pada proses


pembuatan ulir :
 n = (1/3 - 1/2) dari putaran normal.
 tergantung keahlian operator.

Menentukan pasangan roda gigi yang


akan dipasang pada proses pembuatan
ulir :
Lw Z1 . Z3
=
Ls Z2 . Z4
Lw = kisar benda kerja
Ls = kisar ulir poros transfer
Z1.Z3 = Jumlah gigi roda gigi
Z2 ..Z4 = Jumlah gigi roda gigi
yangdigerakkan.

Ulir luar diperiksa dengan "pemeriksa ulir


luar" (Riung Thread Gauge).

Hasil pemotongan yang baik alat


pemeriksa masuk dengan "pemeriksa ulir
dalam " (Plug Thread Gauge).

Uli r dal am d ip e ri ksa dengan


"Pemeriksa ulir dalam "(Plug Thread
Gauge).

Hasil yang baik pemeriksa masuk


dengan ringan dan tidak longgar. Bagian
yang bertanda merah tidak boleh
masuk. apabila masuk ulir tersebut
terlalu besar ukurannya.

Apabila ulir dibutuhkan teliti ukurannya


biasa digunakan "Micro meter pengulir
luar".

Atau diperiksa dengan alat proyeksi


bentuk.
SOAL LATIHAN

Lingkari huruf a, b, c atau d untuk satu jawaban yang benar diantara 4


kemungkinan jawaban yang tersedia.

1. Diameter bakal ulir luar dibuat lebih kecil dari diameter noiminalnya, ini
bertujuan untuk :

a. Membentuk profil ulir dengan baik


b. Membentuk kelonggaran dengan pasangannya
c. Memudahkan pemotongan
d. Memudahkan pembuatan ulir

2. Pemasangan pahat ulir segi-tiga yang tidak tegak lurus terhadap sumbu
benda kerja akan berakibat :

a. Pahat akan cepat aus


b. Hasil pemotongan kasar
c. Penyimpangan bentuk ulir
d. Benda kerja terlepas dari pencekaman

3. Sebuah ulir M 20 x 1.5, yang dimaksud adalah :

a. Ø nominal = 20 mm dan kisarnya = 1,5 mm


b. Ø nominal = 19,85 mm dan kisarnya = 1,5 mm
c. Ø nominal = 18,5 mm dan kisarnya = 1,5 mm
d. Ø terbesar = 20 mm dan Ø terkecil = 1,5 mm
4. Diameter bakal ulir dalam untuk ulir diatas adalah :

a. 21,5
b. 1,26 mm
c. 18,85 mm
d. 1,93 mm

5. Kedalaman pemotongannya

a. 0,93 mm
b. 1,26 mm
c. 0,81 mm
d. 1,93 mm
6. Bila poros transportir mesin = 6 mm, maka susunan roda giginya adalah :

a. Z1 = 20; Z2 = 30; Z3 = 40; Z4 = 60


b. Z1 = 20; Z2 = 50; Z3 = 60; Z4 = 64
c. Z1 = 60; Z2 = 50; Z3 = 40; Z4 = 30
d. Z1 = 20; Z2 = 40; Z3 = 30; Z4 = 60

7. Perbedaan penunjukkan ukuran untuk ulir metrik dan inchi adalah :

a. Ulir metrik ditunjukkan diameter nominal dan kisarnya


b. Ulir inchi ditunjukkan diameter nominal dan kisarnya
c. Ulir metrik ditunjukkan diameter nominal jumlahnya
d. a, b dan c tidak ada yang benar.

8. Sudut profil ulir segi-tiga yang benar adalah :

a. Ulir metrik 55 0 dan inchi 600


b. Ulir metrik 600 dan inchi 55 0
c. Ulir inchi 450 dan metrik 600
d. Ulir inchi 55 0 dan metrik 450

9. Sudut buang pahat ulir metrik yang sudah diasah 60° adalah :

a. 30 c. 70

b. 00 d. 50

10. Bila sudut profil = 4°, maka pengasahannya pahatnya adalah :

a. ß = 70 ; γ = 10 b. ß = 1 0 ; γ = 7 0

c. ß = 0 0 ; γ =1 0 c. ß = 7 0 ; γ = 1 0

11. Apabila poros transportir mesin metrik dan akan membuat ulir inchi, maka
roda-gigi 127 harus dipasang, karena :

a. Roda gigi 127 adalah roda yang terbesar


b. Roda gigi 127 adalah sebagai pengubah satuan metrik ke inchi
c. Roda gigi 127 adalah roda perantara
d. Roda gigi 127 adalah merupakan kelipatan 25,4
12. Roda gigi 127 dipasang pada roda penggerak berarti :

a. Merubah satuan metrik ke inchi


b. Merubah satuan inchi ke metrik
c. Tidak ada perubahan / satuannya tetap
d. a, b dan c salah

13. Alat pemeriksa ulir luar disebut :

a. Micrometer ulir
b. Plug Thread Gauge
c. Ring Thread Gauge
d. Proyeksi bentuk

14. Ulir dalam diperiksa dengan :

a. Micrometer ulir
b. Plug Thread Gauge
c. Ring Thread Gauge
d. Proyeksi bentuk

15. Ulir yang dikehendaki ukuran yang presisi diukur dengan :


a. Micrometer ulir
b. Plug Thread Gauge
c. Ring Thread Gauge
d. Jangka Sorong
LATIHAN 1
Pemotongan Ulir Segitiga Luar
Bahan : ST.37 Ø 32 x 72

• Periksa bahan Ø  Jangka


22 x 50 sorong
 Cekam benda
k er j a dengan
chuck rahang 3

 Bubut permukaan  Pahat tepi


dan senter bor rata
 Senter bor

 Balik benda kerja


 Bubut permukaan
hingga panjang
148
 Senter bor
 Cekam benda kerja di
antara senter

 Bubut Ø 21 x 130
 Bubut Ø 20 x 110
 Bubut Ø 15 x 10

 Bubut alur  Pahat alur


Ø15x8  Pahat

Chamfer 2 x 450 chamfer
dan 1 x 450

 Pasang pahat  Pahat ulir


ulir trapesium
trapesiun luar
 Mal pahat
 Atur posisi ulir
pahat
setinggi senter
dan tegak lurus
benda kerja
 Gunakan Mal
pahat ulir

• Setel handel
pengatur roda gigi
untuk kisar 4 mm

 Sentuhkan pahat
ke benda kerja
 Lakukan
pemotongan awal
dengan kedalaman
0,02 mm

 P e ri ksa hasi l
pemotongan
de ngan jang ka
soro ng, untuk
mengetahui
kisarnya

 Lakukan  Thread Ring


pemotongan Gauge Tr. 20
hingga kedalaman x4
2,25 mm, dengan
tebal pemakanan
0,05 mm tiap jalan
• Periksa hasilnya
dengan "Thread
caliper"
 Setelah benar
Iakukan
pemotongan
sampai
kedalaman 0,62 x
1,5 = 0,93 mm

 Periksa hasilnya
dengan pengukur
ulir luar

 Balik benda
kerja dan
cekam dengan
collet
 Bubut Ø 24f6x10

 Chamfer semua
bagian yang
tajam
Petunjuk
Keterampilan pembuatan ulir
segiempat memerlukan ilmu
pengetahuan serta kemampuan
mengoperasikan mesin dan
penyetelan pemasangan pahat ulir
itu sendiri.

Ulir segi empat sering ditemukan


pada ragum, karena jenis ulir ini
kuat menahan beban aksial.

Jenis ulir segiempat dapat dibuat


menjadi dua macam arah putaran
spiralnya, yaitu kekiri atau kekanan.

Pada ulir segiempat juga dapat


dibuat menjadi ulir ganda atau
majemuk.
Pahat pemotong dan pahat ulir
segiempat.

Bentuk dan jenis

Pahat pemotong benda kerja jenis


khusus selalu dilengkapi dengan
pemegang (holder).

Sedangkan pahat pemotong yang


terbuat dari bahan pahat
berpenampang segiempat,
bentuknya disesuaikan dengan
posisi pemotongan. Tidak dianjurkan
untuk dibuat, karena akan
membuang bahan terlalu banyak.

Bentuk pahat alur ulir luar segiempat


disesuaikan dengan bahan dasar
dan arah pemotongannya. Untuk
bahan dasar berpenampang
segiempat.

Bahan dasar berpenampang bulat


biasanya dilengkapi dengan
pemegang (holder).
Pahat ulir dalam segiempat jenis
"Iflanger " telah terbentuk sesuai
dengan kebutuhan yang dilengkapi
dengan tangkai khusus.

Apabila saudara kesulitan untuk


mendapatkan jenis pahat "iflanger"
mata pahat dapat dibuat dari bahan
pahat berpenampang bulat clan
dilengkapi dengan pemegang
(holder).

Atau dapat juga terbuat dari bahan


berpenampang segiempat yang
dilengkapi dengan pemegang
berskala.

Bentuk pahat seperti (terlihat pada


gambar) tidak baik digunakan
karena akan terjepit selama proses
pemotongan.
I
Penggunaan:

Pahat potong digunakan untuk


memßotong benda kerja menjadi
dua bagian.

Pahat ulir luar segiempat


digunakan untuk membuat alur
ulir segiempat tunggal maupun
majemuk.

Pahat ulir dalam segiempat


digunakan untuk membentuk alur
ulir segiempat dalam.

Sudut-sudut alat potong


Sudut-sudut pahat potong
α = Sudut bebas
ß = Sudut baji
γ = Sudut buang
δ = Sudut potong
Sudut-sudut pahat ulir dan dalam
segiempat adalah :
a = Sudut bebas
b = Sudut baji
g = Sudut buang

Pengasahan

Apabila pahat potong tumpul, maka


bagian yang digerinda hanya pada
bagian bidang bebas ujungnya saja.

Pahat ulir luar dan dalam segiempat


tidak dapat diasah ulang, karena akan
mengakibatkan ukuran lebar sisi potong
akan berkurang.

Penjepitan alat potong

Pahat potong dijepit pada tangkai pahat,


kemudian dipasang pada dudukan rumah
pahat (tool holder).
Kemudian diatur ketinggiannya
setinggi sumbu benda kerja.

Posisi pahat potong dipasang tegak


lurus terhadap sumbu benda kerja.

Penjepitan pahat ulir segiempat


dipasang dan diatur setinggi sumbu
benda kerja.

Posisi pahat diatur tegak lurus


terhadap sumbu benda kerja
dengan menggunakan ulir alat bantu
mal ulir.
Sedangkan pahat ulir dalam
segiempat, pertama-tama diatur
pada penjepit pahat sehingga posisi
sisi potong segaris dengan sumbu
pahat itu sendiri (mendatar).

Kedua, perhatikan panjang pahat,


karena harus disesuaikan dengan
kedalaman pemotongan dan
tandailah agar terhindar dari
tabrakan.

Ketiga, sisi potong diatur setinggi


sumbu benda kerja.

Pengaturan posisi pahat agar tegak


lurus terhadap sumbu benda kerja,
menggunakan alat bantu mal ulir.
Perhitungan

Menghitung sudut bebas kiri dan


kanan pahat ulir luar segiempat
tergantung dari sudut kisar ulir.

Sudut kisar ulir segiempat :


kisar
Tangen sudut kisar (a) = keliling
p
Ta n a =
 .d
d = d3 = diameter tengah.
d1  d 2
d3 =
2

Menghitung lebar sisi potong pahat


ulir segiempat.
Kisar
L=
2
panjang pahat minimal harus sama
dengan L1, tapi harus lebih sedikit
dari ukuran tersebut agar terdapat
kebebasan antara leher pahat
dengan profil ulir yang terbentuk.

Untuk sudut bebas kiri = sudut kisar + 30


Untuk sudut bebas kanan = sudut kisar - 30
Kedalaman maksimal pemakanan

kisar
berarti maksimal kedalaman
2
kisar
pemotongan dari pahat sebesar
2

akan menghasilkan diameter terbesar


dan terkecil.

Kecepatan putar pembubutan ulir


tergantung keahlian operator atau
(1/3~1/2) x kecepatan putar normal

Vc1000
Kecepatan putar normal =
 .d
dbesar  dkecil
d=
2

Kecepatan putar mempergunakan


pahat potong sama dengan
kecepatan putar normal.
Vc1000
n=
 .d
d1
d=
2

Gaya timbul pada pahat dengan


bidang miring γ

Pahat alur rata Iebih mudah patah


dibandingkan pahat potong (pahat
dengan sisi miring).
Proses pemotongan
Agar hasil sesuai dengan ukuran
yang diinginkan, posisi pahat
potong harus diatur dengan
memperhitungkan skala eretan
memanjang.

Proses pemotongan dengan pahat


potong, dilakukan dengan cara
tegak lurus sumbu benda kerja.

Proses pemotongan ulir luar


segiempat, posisi ujung sisi potong
pahat harus berada pada
permukaan awal pemotongan
dengan menyentuhkan perlahan
dan skala eretan melintang di
'nol'kan.

Untuk memeriksa kisar ulir yang


dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan, dilakukan pemotongan
awal kemudian ukur dengan
jangka sorong.
Media Pendingin yang sesuai pada
proses pemotongan agar pahat
menyayat dengan baik clan fatal
mengalir dengan lancar.

Setelah pemakanan mencapai kira-


kira setengah dari kedalaman
yang diharuskan, periksa
permukaan kedua di dinding alur ulir.

Apabila permukaan kedua dinding alur


ulir yang terbentuk kasar,
dapat disimpulkan bahwa
pemasangan.

Apabila kedalaman telah mencapai


ukuran yang diharuskan, kemudian
bagian yang tajam dibersihkan
dengan kikir atau ampelas.
Metoda pemotongan lurus
(Iangsung) dilakukan apabila
membuat alur ulir berukuran
kecil atau bahan benda kerja
lunak.

Sedangkan pembuatan alur


ulir berukuran besar dilakukan
dengan metoda pemotongan zig-
zag.

Apabila pada saat proses


pemotongan pahat patah, maka
posisi penjepitan pahat pengganti
harus diatur dengan balk.

Pengaturan posisi pahat terhadap


alur ulir dilakukan pada saat
otomatis pemakanan, pahat di atur
terhadap alur semula dengan
menggeser eretan melintang dan
memanjang.
Pemakanan d il a n ju tka n
dengan menghitung kedalaman
semula atau menghitung kembali
dari awal.

Dianjurkan proses pemakanan


ulang dilakukan dari awal secara
bertahap, agar terhindar dari
kemungkinan pahat terjepit.

Berhati-hatilah mengatur
kedalaman pemakanan, karena
kadang-kadang terjadi
pemakanan menebal secara
tiba-tiba.
Hal ini terjadi karena tatal atau
pahat lentur, atau pahat tumpul.

Sebelum alur ulir selesai dengan


baik jangan melepas handel
penghubung otomatis ulir, karena
akan merubah posisi pahat
terhadap alur semula.
Untuk proses pembuatan alur
ulir ganda atau majemuk,
p rinsip pemotongannya sama
dengan alur ulir tunggal, hanya saja
pada saat akan melakukan
pemotongan alur ulir berikutnya
pahat digeser sejarak satu kali gang.

Pada saat proses pemotongan alur ulir


yang mempunyai kisar besar
(majemuk ), kecepatan Iangkah
penyayatan diperlambat karena
gaya-gaya yang terjadi pada pahat
akan besar.

Hasil yang baik ulir segiempat ganda


(majemuk) tidak terdapat
kelonggaran searah sumbunya.
Pada proses pemotongan alur ulir
dalam segiempat sebaiknya dibuat
tanda pembatas kedalaman
pemotongan, pada permukaan luar.

Pengaturan sisi potong


terhadap permukaan diameter
dalam benda kerja dilakukan pada
saat mesin dalam keadaan
berputar, kemudian skala eretan
melintang di "nol" kan.

Kisar ulir yang akan dibuat diperiksa


dengan cara menjalankan
mesin sebanyak putaran tertentu
dan eretan akan bergeser sejauh
tertentu.

Kebenaran kisar uiir yang akan


dibuat dapat dihitung dengan cara
JarakLangkah
Kisar =
JumlahPutaran
Pemakanan awal dilakukan
untuk mengetahui kerataan dan
kesempurnaan pahat memotong
benda kerja.

Penjepitan pahat dipasang sedikit


Iebih panjang dari panjang
benda kerja apabila membuat alur
ulir tembus.

Berilah tanda.

Apabila ulir yang akan


dibentuk panjang nya terbatas
(tidak tembus), tandai tangkai
pahat atau eretan memanjang.

Amati dan dengarkan pada saat


proses pemotongan
berlangsung agar mengetahui
dengan jelas hasil yang didapat.
Untuk ulir dalam yang panjang dan
kecil, pemasangan panjang pahat
disesuaikan dan kelenturan
diperhatikan.

Cara menghindari atau


memperkecilnya, kedalaman
pemakanan diusahakan sekecil
mungkin dan kecepatan Iangkah
diperlambat.

Pada saat pahat akan dikembalikan,


pergeseran pahat harus diperhitungkan
agar tidak menyentuh permukaan
dalam benda kerja (bebas).

Apabila pada saat pemotongan


tiba-tiba pahat patah maka pahat harus
diganti dengan ukuran dan bentuk
yang sama.
Eretan atas dan eretan melintang
digeser pada saat otomatis
pemakanan berlangsung hingga mata
potong pahat tepat terhadap posisi
alur ulir yang sudah terbentuk.

Matikan mesin dan atur eretan


melintang dan eretan atas.
Perhatikan dan tandai skala eretan.

Pemotongan berikutnya
dilakukan dengan
memperhitungkan tebal
pemakanan yang telah dilaksanakan
sebelum penggantian pahat.

Pada proses ini media


pendingin sangat diperlukan
karena kelancaran pemakanan
dan mengalirnya tatal sangat
diperlukan.
Pemeriksaan ketepatan ulir
dilakukan dengan alat pemeriksa
(gauge) atau dengan pasangannya.

Apabila terjadi kemacetan


(biasanya pa d a b ag i a n
te ng a h ), d il a ku ka n
pemotongan be rula ng ta np a
menambah tebal pemakanan.

Hasil yang baik adalah


a. tidak Ionggar kearah memanjang.
b. ada kelonggaran (ac)ke arah
diameter.

Keselamatan kerja
Kancingkan lengan baju pada
waktu mengikir di mesin bubut.
Tangan kanan menggenggam
ujung kikir.
Gunakan alat bantu seperti kayu
dan alat Iainnya sewaktu
membersihkan alur ulir dengan
kertas gosok (ampelas).

Jangan membersihkan alur ulir dengan


majun pada saat mesin berputar.

Pada proses pembuatan tiga jenis alur


ulir Iainnya pada prinsipnya
sama dengan pada pembuatan
alur ulir trapesium, dimana
dilakukan penyayatan awal,
kemudian menggunakan
pembentuk akhir.
SOAL LATIHAN

Lingkari Huruf a, b, c atau d untuk satu jawaban yang benar diantara 4


kemungkinan jawaban yang tersedia untuk masing-masing soal dibawah ini :

1. Ulir segiempat sering digunakan untuk

a. Konstruksi mesin yang sederhana


b. Penggerak yang menerima beban berat
c. Pengikat konstruksi berat
d. Pembawa mesin gerinda

2. Pada ulir segiempat terdapat ulir ganda. Apabila dibandingkan dengan ulir
segiempat tunggal perbedaanya adalah

a. Profil ulir yang terbentuk


b. Diameter nominal
c. Kisar ulir dan jumlah alur
d. Diameter dalam

3. Apabila pada gambar kerja tertulis ukuran aq 30 x 6 artinya

a. sq = Square ; 30 = panjang ulir ; 6 = diameter nominal


b. Sq = Square ; 30 = Diameter ; 6 = 6 alur ulir
c. Sq = Square ; 30 = Diameter nominal ; 6 = Kisar ulir
d. Sq = Square ; 30 x 6 = panjang ulir

4. Menentukan lebar sisi potong ulir segiempat berdasarkan

a. Kisar ulir yang akan dibuat


b. Dimensi mesin yang akan digunakan
c. Diameter nominal
d. Panjang ulir
5. Diantara empat jenis bentuk pahat seperti gambar dibawah ini, salah satu
digunakan untuk proses pemotongan benda kerja menjadi 2 bagian, yakni :

6.

Pada gambar terlihat bentuk pahat yang mempunyai sudut kemiringan (α1 dan
α2 ) . Fungsi dari sudut kemiringan tersebut adalah :

a. Membentuk sisi tajam, yamh berfungsi sebagai bagian pemotong benda kerja.
b. Memperlancar pembuangan tatal
c. Memperingan beban pahat pada saat pemotongan berlangsung
d. Merupakan permukaan benda kerja

7. Apabila pahat tersebut diatas tumpul atau rompal, maka pengasahan


hanya diperbolehkan pada bagian

a. Bidang sisi potong


b. Bidang pembuang
c. Bidang pemotong
d. Bidang bebas ujung

8. Diantara empat jenis bentuk dibawah ini, yang digunakan untuk


proses pembentukan alur ulir luar segi empat adalah

9 . Mengatur kemiringan posisi pahat alur luar segiempat terhadap benda kerja
sebesar sudut kisar. Hal ini bertujuan untuk

a. Membentuk alur ulir


b. Memperlancar proses pemotongan
c. Membentuk profil ulir
d. Mempermudah pembentukan
10. Pengaturan posisi pahat ulir segiempat terhadap sumbu benda kerja harus tepat.
Empat buah gambar dibawah ini menunjukkan posisi pahat alur ulir terhadap
sumbu benda kerja, satu buah gambar menunjukan posisi yang paling tepat,
yakni :

11. Pada saat proses pemotongan berlangsung, ternyata kedua dinding alur ulir
permukaanya kasar. Hal ini diakibatkan oleh :

a. Sisi potong terlalu lebar


b. Sudut kemiringan tidak tepat
c. Sudut tatal kurang
d. Sudut bebas depan terlalu kecil

12. Hasil pembubutan alur ulir segiempat yang baik adalah :

a. Permukaan diameter harus halus


b. Permukaan diameter dalam harus halus
c. Kedua dinding alur ulir harus halus
d. Hasil alur ulir harus Iebih lebar dengan pasangannya.
13. Besar sudut bebas kiri dan kanan pahat alur ulir segiempat untuk membubut ulir
Sq 24 x 4 adalah :

a .....................................................................................................

b .....................................................................................................

c .....................................................................................................

d .....................................................................................................

14. Diketahui Sq 20 x 4, maka dl, d2 dan h untuk profil ulir gambar disamping adalah :

a. .....................................................................................................

b. .....................................................................................................

c. .....................................................................................................

d. .....................................................................................................
LATIHAN PEMOTONGAN
Ulir Segi - empat Luar
Bahan : ST.37 Ø 1 " x 150

 Periksa bahan ST.37 Ø  Jangka


1 II x 150 m sorong

 Bubut kedua sisinya


 Pahat tepi
hingga panjang
rata
150 mm dan
 Senter Bor
senter bor

 Lepas chuck  Senter putar


 Pasang benda kerja  Lathe dog
di anatar 2 senter
• Bubut Ø 20 x 118
mm
 Bubut Ø 15 x
10

 Pahat

Chamfer 1 x chamfer
450 dan 2,5 x 450

 Pahat alur
 Bubut Alur Ø
15 x 8 mm

 Pasang
pahat ulir
 Pahat ulir 2
segiempat lebar 2
mm
mm
 Malpahat ulir
 Tepatkan
posisi pahat ulir
tegak lurus
sumbu benda
kerja
 Guna kan
Mal pah at
uli r
segiempat

• Lakukan
pemotongan ulir
dengan kisar
4mm
 Kedalaman
pemotongan 2
mm

 Bersihkan
bagian ulir yang
tajam dengan
pahat chamfer
kanan dan kiri
 Periksa ulir
dengan jangka
sorong

 Balik benda
kerja
 Bubut Ø 21 x
30
 Bubut Ø 15 x
20

Chamfer 1 x 450
Ulir Trapesium adalah jenis ulir yang
digunakan sebagai Transportir
(pemindah gerak) pada mesin.

Jenis ulir ini dapat dibuat dua macam


arah putaran, ulir kanan dan ulir kiri.

Besaran pada ulir Trapesium


Hi =0,5p
d3 =d -2H3
h3 = H 1 + AC
Z = 0,25 P
d2=D2=d-2Z

Penunjukkan pada gambar ulir


trapesium dinyatakan dalam Tr. 30 x 6
Tr = Trapesium
30 = Diameter nominal
6 = Kisar

Tr. 30 x 12 (P6)
Tr = Trapesium
30 = Diameter nominal
12 = Kisar
P6 = Picth = 6 m, dan
menyatakan ulir ganda
(majemuk 2 jalan)

Lebar alur (A) harus sama


dengan lebar salur (B).
Dengan sudut profil ulir 300
maka lebar pahat yang
digunakan dapat dihitung :
Lebar pahat = 2A + 2C

Kelonggaran ulir trapesium


(AC) hanya terjadi ke arah
tegak lurus sumbu ulir saja.
Besar AC diambil : 0,15 - 0,5
mm, tergantung besar/ kecilnya
kisar yang dibuat.
Besarnya harga AC dapat
dilihat pada lampiran.

Bentuk pahat ulir trapesium


sesuai Jengan bentuk profil
ulirnya.
Pahat uli r Trapesium yang
berpenampang bulat
bia san ya dilengkapi pemegang.
Pahat jenis ini dapat digunakan
untuk beberapa Kisar.

Karena posisinya miring maka


hasil lebar alur yang terjadi
tidak sama dengan lebar
pahatnya. Untuk itu harus dihitung :
Lebar alur = lebar pahat . cos α

Pahat ulir Trapesium dalam


biasanya dilengkapi dengan
pemegang.

Sudut pahat ulir Trapesium adalah


α = Sudut bebas
ß = Sudut baji
γ = Sudut buang

Sudut kisar
kisar
Tangen sudut kisar = keliling
P
TG αm=
 .dr
Dd
dr =
2

Karena profil ulir


m e m p u n y a i kemiringan maka
pengasahan pahat dibuat
sudut bebas muka = α m + 30
sudut bebas belakang = α m - 30

Langkah-Iangkah pembubutan ulir


trapesium

Pertama : pembubutan bakal ulir.


bakal ulir dibubut sebesar diameter
nominal dengan toleransi Ø 0,1.

Kedua, mengatur posisi pahat. Pahat


diatur setinggi senter.
Untuk mendapatkan profil ulir
yang tegak lurus terhadap
sumbu benda kerja, posisi pahat
harus diatur tegak lurus benda kerja.
Pengaturan posisi pahat
dapat menggunakan mal pahat ulir.

Hal yang sama dilakukan untuk


pahat ulir dalam.

Ketiga = mengatur pasangan roda


gigi.

Roda gigi yang harus dipasang


dapat dilihat pada tabel yang tertera
di mesin.

Atau dengan menggeser geser


tuas yang terdapat pada mesin.
(tanpa mengganti roda gigi).
Keempat : Pemotongan
Untuk kisar kecil atau bahan
yang rapuh digunakan metode
memajukan pahat tegak lurus.

Metode zig zag dilakukan bila


lebar pahat yang digunakan Iebih
kecil dari lebar alur ulir yang akan
dibentuk.

Metode memiringkan eretan


atas sebesar 50 di l a ku ka n
dalam pemotongan profil ulir besar.

Atau dipotong pengasaran


terlebih dahulu dengan pahat ulir
segiempat, kemudian
penyelesaiannya dengan pahat
trapesium.
Untuk latihan pilih putaran 1 /3 - 1 /2
dari putaran normal.
Bagi yang telah terampil dapat
memilih putaran yang Iebih cepat.

Kelima, pemeriksaan
setelah kedalaman mencapai
(0,5 x P) + AC, ulir diperiksa
apakah sudah masuk
pasangannya atau belum.

Ulir luar diperiksa dengan


pemeriksa ulir luar ("Thread Ring
dan ulir dalam dengan pemeriksa
ulir dalam ("Thread Plug Gauge").

U l i r ya n g P re s i si d i u k u r
d e n g a n proyektor bentuk.
Dengan menggunakan poros
silindris kedalaman ulir dapat
diukur dengan Micrometer luar.

Hasil pembacaan micrometer


dapat dihitung
M = d + 2 (r+ AD)
contoh perhitungan lihat lampiran.

Diameter poros yang


digunakan adalah

Maksimum = 1,01 x picth Minimum


= 0,505 x picth Terbaik =
0,577 x picth
SOAL LATIHAN

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Lengkapi gambar dibawah ini

2. Dibagian manakah pada mesin yang menggunakan ulir trapesium ?


dan tulis alasan saudara mengapa bagian ini menggunakan ulir trapesium ?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

3. Pada gambar kerja tertulis Tr. 40 x 12 (P6), ini berarti :


.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
4. Apa perbedaan ulir trapesium tunggal dan majemuk ?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

5. Gambar sebuah pahat ulir trapesium luar dan tulis nama-nama bagian serta
sudutnya !

6. Dengan alat apakah ulir trapesium luar / dalam diperiksa ?


................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

7. Apa yang dimaksud kelonggaran (clearence) pada ulir trapesium ?


................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
8. Tulis metode pemotongan ulir trapesium dan bilamana masing-masing
digunakan ?

................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

9. Tulis cara pengaturan pahat untuk mendapatkan bentuk profil yang tegak lurus
sumbu benda kerja !

................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

10. Diketahui : Sebuah bahan St. 37 Ø 32 x 32 x 125 mm, akan dibuat ulir
trapesium Iuar (Tr. 30 x 6 )
Hitung :

a) Berapa lebar pahat ulir yang dipakai


b) Berapa besar kemiringan sudut sisi muka dan sudut sisi belakang ?
c) Berapa hasil pembacaan Micrometer bila mengukur kedalaman ulir
dengan menggunakan alt 178 kawat 5 mm !

Anda mungkin juga menyukai