Anda di halaman 1dari 7

Nama : Bayu Aji Nugroho

NIM : 19508334026
Kelas : N3.1

Langkah-Langkah Operasional Pembuatan Ulir dalam dan Ulir Luar

KEGUNAAN ULIR
1) Sebagai pengikat bagian konstruksi satu dengan yang lainnya (profil ulir umumnya segi
tiga)
2) Sebagai penggerak atau penghantar misalnya pada eretan mesin, pintu air, alat pres dll
(profil ulir umumnya non segi tiga)

UKURAN ULIR
a. Kisar (pitch) : Panjang pergeseran ulir dalam sekali putar
b. Gang : Jarak antara puncak ulir satu dengan yang lainnya yang berseberangan
c. Diameter nominal / diameter mayor : Diameter luar dari batang ulir
d. Diameter minor : Diameter pada kedalaman ulir Ø

MACAM – MACAM ULIR


A. Menurut arah penguliran :
a. Ulir kanan : Ulir dengan sudut atau arah pengulirannya searah jarum jam
b. Ulir kiri: Ulir dengn sudut atau arah penguliranya berlawanan jarum jam

B. Menurut profil ulirnya :


a. Segi tiga
b. Segi empat
c. Trapesium
d. Setengeh trapezium
e. Bulat
C. Menurut banyak jalan ulirnya :

a. Ulir tunggal : Kisar ulir sama dengan lebar gangnya

b. Ulir majemuk

• Ulir ganda : Kisar ulir = 2x lebar gangnya


• Ulir tiga jalan (triple) : Kisar ulir = 3x lebar gangnya

JENIS ULIR YANG BIASA DI BUAT PADA MESIN BUBUT :


1) ULIR METRIS
Ciri-cirinya :
• sudut puncak 60°
• Kekasaran ulir diukur dari lebar gangnya
2) ULIR WHITWORTH
ciri-cirinya :
• Sudut puncak 55°
• Kekasaran ulir diukur terhadap banyak gang dalam satu inchi

Membaca Ulkuran Ulir


Langkah –langkah membubut ulir
A. Persiapan
1. Memasang pahat ulir
2. Memiringkan posisi eretan atas sebesar ½ dari sudut puncak ulir

3. Mengatur posisi simetris pahat

4. Mengatur posisi handle fedding sesuai dengan kekasaran ulir yang akan dibuat
5. Memeriksa roda-roda gigi pengganti (change gear)
6. Mengatur putaran mesin pada putaran rendah
7. Setting pemakanan

B. .Langkah pemakanan
1. Bebaskan pahat dari benda kerja, berikan pemakanan

2. Atur handel pada mur belah(half nut) pada posisi menutup


3. hidupkan mesin, (maka pahat akan memakan benda kerja pada proses
penguliran)

4. Sampai batas penguliran mundurkan pahat, balik putaran mesin sehingga pahat
akan kembali pada posisi awal
5. Aturlah posisi pahat pada awal pemakanan semula

6. Periksalah hasil penguliran dengan mal ulir


7. Lakukan seperti langkah ke 3 sampai ke 5 hingga kedalaman ulir tercapai

Pembubutan ulir luar dan dalam


A. Langkah-langkah pembubutan ulir luar.
1. Mempersiapkan gambar kerja
Siapkan gambar kerja dan pahami dimensi-dimensi sesuai dengan permintaan
gambar kerja. Hal ini penting agar pada waktu memproses pembubutan tidak
terjadi kesalahan
2. Mempersiapkan alat potong.
Beberapa alat potong yang perlu disiapkan adalah :
➢ Pahat rata / ISO 6 untuk pembubutan diameter luar dari ulir
➢ Pahat muka chamfer / ISO 2 untuk pembubutan muka dan membuat
pingul atau chamfer
➢ Pahat alur / ISO 7 untuk pembubutan alur pembebas pada waktu
penguliran
➢ Pahat ulir metris untuk pembubutan ulir
3. Membubut diameter mayor untuk ulir luar
Untuk pembubutan ulir luar diameter mayor dari ulir luar biasanya dikurangi
sebesar 0,2 mm, dengan tujuan pada waktu proses penguliran terjadi built up
chip pada puncak ulir maka diameter ulir luar akan pas dan mudah pada waktu
pengepasan. Misalnya pembubutan ulir M10 maka sebelum dilakukan
penguliran diameter yang dibubut adalah 9,8 mm.
4. Membuat alur pembebas ulir
Alur pembebas atau undercut perlu dibuat agar pada waktu penguliran pahat
tidak menabrak pada bajian pojok / siku pada pembubutan ulir dengan diameter
bertingkat dan agar pada waktu pengepasa bisa mepet dengan bagian pojok/
siku

5. Mengatur jarak puncak (pitch) yang diinginkan


Aturlah pitch sesuai dengan tuntutan gambar dengan cara melihat tabel otomatis
ulir dan memutar tuas roda gigi pada gearbox feed sesuai dengan tabel.

6. Mengecek kesesuaian jarak puncak ulir


Untuk mengecek kesesuaian jarak puncak ulir maka dilakukan pembubutan ulir
dengan kedalaman setipis mungkin dan kemudian dicheck dengan mal ulir /
pitch gauge.

7. Pembubutan ulir
Setelah sesuai maka pembubutan ulir dapat dilakuan dengan penambahan
kedalaman 0,1 setiap penyayatan. Unutk proses finishing penambahan
kedalaman sebesar 0,02 mm dan dilakukan 2-3 kali penyayatan pada kedalaman
yang sama setelah selesai cek dengan mur atau ring thread gauge
B. Langkah-langkah pembubutan ulir dalam.
Pada pembubutan ulir dalam pada prinsipnya sama hanya berbeda pada alat potong dan
ukuran pembubutan rata sebelum diulir :
1. Mempersiapkan gambar kerja
2. Mempersiapkan alat potong. Alat potong yang digunakan antaran lain :
➢ Center drill
Center drill digunakan untuk membuat awalan lubang pada pengeboran
lubang di mesin bubut
➢ Twist drill Digunakan untuk membuat lubang awal pada proses
pembubutan ulir dalam
➢ Pahat ISO 8 / ISO 9
Setelah dilubangi dengan twist drill maka dilakukan proses boring yaitu
pembesaran lubang dengan ISO 8 untuk lubang tembus dan ISO 9 untuk
lubang bertingkat
➢ Pahat alur dalam
Pada lubang bertingkat atau ulir tidak tembus maka perlu dibuat alur
untuk pembebasan ulir dengan pahat alur dalam
➢ Pahat Ulir dalam
Digunakan untuk pembubutan ulir dalam

3. Membubut diameter Minor untuk ulir dalam


Pada pembubutan ulir dalam maka diameter lubang yang dibubut adalah sebesar
diameter mayor ulir dikurangi pitch (jarak puncak ulir). Misalnya Ulir M16 x
2 maka diameter lubang yang dibuat adalah 16 – 2 = 14 mm. dan agar dalam
pengepasan ulir lebih mudah biasanya diameter minor ditambah 0,2 mm
sehingga diameter yang dibubut adalah 14,2 mm. untuk selanjutnya proses
pembubutan ulir dalam sama dengan pembubutan ulir luar
4. Membuat alur pembebas ulir
5. Mengatur jarak puncak (pitch) yang diinginkan
6. Mengecek kesesuaian jarak puncak ulir
7. Pembubutan ulir

Anda mungkin juga menyukai