Anda di halaman 1dari 8

Ulir dan Prosedur Awal Pembubutan Ulir

KEGUNAAN ULIR

1.Sebagai pengikat bagian konstruksi satu dengan yang lainnya (profil ulir
umumnya segi tiga)

2.Sebagai penggerak atau penghantar misalnya pada eretan mesin, pintu air, alat
pres dll (profil ulir umumnya non segi tiga)

UKURAN ULIR

1.Kisar (pitch)

Panjang pergeseran ulir dalam sekali putar

2.Gang

Jarak antara puncak ulir satu dengan yang lainnya yang berseberangan

3.Diameter nominal / diameter mayor

Diameter luar dari batang ulir

4.Diameter minor

Diameter pada kedalaman ulir Ø


MACAM – MACAM ULIR

Menurut arah penguliran :

1.Ulir kanan :

Ulir dengan sudut atau arah pengulirannya searah jarum jam

2.Ulir kiri:

Ulir dengn sudut atau arah penguliranya berlawanan jarum jam

Menurut profil ulirnya :

1.Segi tiga

2.Segi empat

3.Trapesium

4.Setengeh trapesium

5.bulat
Menurut banyak jalan ulirnya:

1.Ulir tunggal :  Kisar ulir sama dengan lebar gangnya

2.Ulir majemuk

a.Ulir ganda :   Kisar ulir = 2x lebar gangnya

b.Ulir tiga jalan (triple) :   Kisar ulir = 3x lebar gangnya

c.dst

ULIR DIBUAT DENGAN BANYAK JALAN DIMAKSUDKAN :

“ Agar dengan putaran yang sedikit mendapatkan pergeseran yang panjang ”

JENIS ULIR YANG BIASA DI BUAT PADA MESIN BUBUT:


1.ULIR METRIS

Ciri-cirinya :

a.sudut puncak  60°

b.Kekasaran ulir diukur dari lebar gangnya

2.ULIR WHITWORTH

ciri-cirinya :
a.Sudut puncak 55°

b.Kekasaran ulir diukur terhadap  banyak gang dalam satu inchi

Membaca ukuran ulir

Langkah –langkah membubut ulir

A.Persiapan

1.Memasang pahat ulir

2.Memiringkan posisi eretan atas  sebesar ½ dari sudut puncak    ulir


3.Mengatur posisi simetris pahat

Agar profil sudut puncak ulir simetris

4.Mengatur posisi handle fedding sesuai dengan kekasaran ulir yang akan dibuat

5.Memeriksa roda-roda gigi pengganti (change gear)

6.Mengatur putaran mesin pada putaran rendah

7.Setting pemakanan

a. Putar eretan atas sehingga nonius pada posisi nol

b. Hidupkan mesin, putar eretan llintang sehingga pahat        menyentuh benda


kerja, atur/putar cincin nonius sehingga      pada penunjukan nol.
B.Langkah pemakanan

1. Bebaskan pahat dari benda kerja, berikan pemakanan

2, Atur handel pada mur belah(half nut) pada posisi         menutup

3. hidupkan mesin, (maka pahat akan memakan benda kerja pada proses
penguliran)
4. Sampai batas penguliran mundurkan pahat, balik putaran mesin sehingga
pahat akan kembali pada posisi awal

5. Aturlah posisi pahat pada awal pemakanan semula

6. Periksalah hasil penguliran dengan mal ulir


7. Lakukan seperti langkah ke 3 sampai ke 5 hingga kedalaman ulir tercapai

Anda mungkin juga menyukai