Fungsi Gambar Teknik
Tiga fungsi utama dari gambar teknik adalah :
Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang
yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan.
Penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis)
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari perusahaan
dipadatkan dan dikumpulkan. Untuk itu diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi nomor
urut gambar dan sebagainya.
Cara-cara pemikiran (perencanaan) data penyiapan informasi
Konfigurasi Permukaan
Suaian (Fit)
Suaian.Sistem satuan poros dan sistem satuan lubang
Definisi Suaian : Perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakain tertentu dari pasangan
Fungsi/Kegunaan Suaian: Standardisasi elemen-elemen yang berpasangan bebas.
Ada 2 batasan umum untuk menentukan suaian:
· Golongan lubang: diameter lubang, lebar alur, lebar slot, dan lain sebagainya
· Golongan poros: poros, pasak, batang silinder dan sejenisnya.
Ada 3 jenis Suaian :
· Suaian longgar (Clearance Fit): sebelum maupun sesudah dipasang pasti ada kelonggaranya
· Suaian Pas (Transition Fit): kemungkinan terjadi kelonggaran atau kesesakan kecil
tergantung pada hasil ukuran.
· Suaian sesak (Interference Fit): sebelum maupun sesudah dipasang pasti ada kesesakannya
Toleransi Geometri (Geometric Tolerance)
Selain toleransi linier, kadang-kadang diperlukan untuk mencantumkan toleransi geometri
(bentuk dan posisi), untuk membuat komponen yang mampu tukar seperti komponen mesin
otomotif, sehingga komponen tersebut dapat dibuat pada tempat yang berbeda dengan peralatan
yang berbeda pula. Toleransi geometri hanya dicantumkan apabila benar-benar diperlukan
setelah melalui pertimbangan yang matang.
Pengertian :
Toleransi bentuk adalah penyimpangan bentuk benda kerja yang diizinkan apabila dibandingkan
dengan bentuk yang dianggap ideal, diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang digunakan
sebagai patokan (datum feature).
Pada contoh di atas, alas dari balok digunakan sebagai patokan sedangkan sisi tegak merupakan
bidang yang ditoleransi.
Penyajian pada Gambar Kerja
Lambang untuk menunjukkan suatu patokan digambarkan dengan segi tiga sama kaki yang
dihitamkan, disambung dengan garis tipis yang berakhir pada kotak, di dalam kotak terdapat
huruf patokan yang dibuat dengan huruf kapital. Huruf-huruf yang menyerupai angka harus
dihindarkan, misalnya huruf O.
untuk patokan, Gambar berikut ini menunjukkan bahwa bidang sebagai patokan, cara
penggambarannya ialah segi tiga patokan tidak segaris dengan garis ukur.
Untuk menunjukkan bahwa garis tengah (sumbu) sebagai patokan maka cara menggambarnya
ialah dengan mencantumkan segi tiga patokan segaris dengan garis ukur, seperti diperlihatkan
oleh gambar berikut ini.
Segi tiga patokan dicantumkan pada garis tengah dari beberapa lubang untuk menunjukkan
bahwa garis tengah tersebut sebagai patokan, diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Angka dalam kotak menunjukkan bahwa secara teoritis ukuran harus tepat. Penerapan dari angka
dalam kotak diperlihatkan oleh gambar berikut ini, pengertiannya ialah secara praktik Penitik
(Senter) boleh bergeser asal.
jangan lebih dari ±0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada antara 9,99 mm10,01 mm
dan ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-11,01 mm.
Contoh Penggunaan
Pada gambar berikut ini kedua garis penunjuk diakhiri dengan anak panah, hal ini menunjukkan
bahwa operator diberi keleluasaan untuk menentukan bidang patokan dan bidang yang
ditoleransi (memilih salah satu).
Untuk kasus seperti gambar berikut, sebagai patokan adalah bidang yang ditempeli oleh segi tiga
patokan (sebelah kiri).
Toleransi Linier (Linier Tolerances)
Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali untuk mencapai ukuran dengan
tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh :
a) Kesalahan melihat alat ukur
b) Kondisi alat/mesin
c) Terjadi perubahan suhu pada waktu penyayatan/pengerjaan benda
kerja.
Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi dua penyimpangan izin yaitu
penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Perbedaan antara penyimpangan atas dan
penyimpangan bawah adalah toleransi. Tujuan penting toleransi ini adalah agar benda kerja
dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat memenuhi fungsinya,
terutama fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin otomotif yang diperdagangkan.
Istilah dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut ini.
C. Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan oleh
karena adanya perbedaan ukuran sebelum mereka disatukan, disebut dengan suaian (fit). Suaian
ada tiga kategori, yaitu:
Suaian Longgar (Clearance Fit): selalu menghasilkan kelonggaran, daerah toleransi
lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
Suaian paksa (Interference Fit): suaian yang akan menghasilkan kerapatan, daerah
toleransi lubang selalu terletak di bawah toleransi poros.
Suaian pas (Transition Fit): suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun
kerapatan, daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling menutupi.
Tiga jenis suaian tersebut dijelaskan pada Gambar 15.3 dan Gambar 15.4. Untuk
mengurangi banyaknya kombinasi yang mungkin dapat dipilih maka ISO telah menetapkan dua
buah sistem suaian yang dapat dipilih, yaitu:
1. sistem suaian berbasis poros (shaft basic system),
2. sistem suaian berbasis lubang (hole basic system).
Apabila sistem suaian berbasis poros yang dipakai maka penyimpangan atas
toleransi poros selalu berharga nol (es = 0). Sebaliknya, untuk sistem suaian berbasis lubang
maka penyimpangan bawah toleransi lubang yang bersangkutan selalu bernilai nol (EI = 0).
D. Cara Penulisan Toleransi Ukuran/Dimensi
Ukuran toleransi untuk poros menggunakan huruf kecil (a-z) sedangkan ukuran toleransi untuk
lubang menggunakan huruf kapital (A-Z).Toleransi dituliskan di gambar kerja dengan cara
tertentu sesuai dengan standar yang diikuti (ASME atau ISO). Toleransi bisa dituliskan dengan
beberapa cara:
Ditulis menggunakan ukuran dasar dan penyimpangan yang diizinkan.
Menggunakan ukuran dasar dan simbol huruf dan angka sesuai dengan standar ISO,
misalnya : 45H7, 45h7, 30H7/k6.
Toleransi yang ditetapkan bisa dua macam toleransi (Gambar 15.5), yaitu toleransi bilateral dan
toleransi unilateral. Kedua cara penulisan toleransi tersebut yaitu a dan b sampai saat ini masih
diterapkan. Akan tetapi cara b lebih komunikatif karena:
Memperlancar komunikasi sebab dibakukan secara internasional.
Mempermudah perancangan (design) karena dikaitkan dengan fungsi.
Mempermudah perencanaan proses kualitas.
Pada penulisan toleransi ada dua hal yang harus ditetapkan, yaitu:
1. Posisi daerah toleransi terhadap garis nol ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar.
Penyimpangan ini dinyatakan dengan simbol satu huruf (untuk beberapa hal bisa dua huruf).
Huruf kapital untuk lubang dan huruf kecil untuk poros.
2. Toleransi, harganya/besarnya ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar. Simbol yang
dipakai untuk menyatakan besarnya toleransi adalah suatu angka (sering disebut angka kualitas).
Contoh: 45 g7 artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45 mm posisi daerah toleransi
(penyimpangan) mengikuti aturan kode g serta besar/harga toleransinya menuruti aturan kode
angka 7.
Catatan: Kode g7 ini mempunyai makna lebih jauh, yaitu:
Jika lubang pasangannya dirancang menuruti sistem suaian berbasis lubang (mis: 45H6)
akan terjadi suaian longgar. Bisa diputar/digeser tetapi tidak bisa dengan kecepatan putaran
tinggi.
Poros tersebut cukup dibubut tetapi perlu dilakukan secara seksama(Jika terpaksa perlu
digerinda.
Dimensinya perlu dikontrol dengan komparator sebab untuk ukuran dasar 45 mm dengan
kualitas 7 toleransinya hanya 25 m. Apabila komponen dirakit, penulisan suatu suaian dilakukan
dengan menyatakan
ukuran dasarnya yang kemudian diikuti dengan penulisan simbol toleransi dari masing
masing komponen yang bersangkutan.
Simbol lubang dituliskan terlebih dahulu:
45 H8/g7 atau 45 H8–g7 atau 45H8/g7
Artinya untuk ukuran dasar 45 mm, lubang dengan penyimpangan H berkualitas toleransi 8,
berpasangan dengan poros dengan penyimpangan berkualitas toleransi 7.
Untuk simbol huruf (simbol penyimpangan) digunakan semua huruf abjad kecuali I, l, o, q dan w
(I, L, O, Q, dan W), huruf ini menyatakan penyimpangan minimum absolut terhadap garis nol.
Hal tersebut dapat dilihat di Gambar 15.6. Besarnya penyimpangan dapat dilihat pada tabel di
Lampiran.
a. Huruf a sampai h (A sampai H) menunjukkan minimum material condition (smallest shaft
largest hole).
b. Huruf Js menunjukkan toleransi yang pada prinsipnya adalah simetris terhadap garis nol.
c. Huruf k sampai z (K sampai Z) menunjukkan maximum material condition (largest shaft
small-est hole).