Anda di halaman 1dari 18

Smkn 2 bandar lampung

Tahun 2022/2023

Nama kelompok:
1. Ardian
2.widian
3.ilham
4.fajril
5.sahat
Toleransi gambar, tanda pengerjaan, tanda potongan dan
suwaian
DAFTAR ISI
A. Toleransi gambar
1. Toleransi umum
2. Toleransi khusus
3. Toleransi geometri
4. Toleransi linier
5. Toleransi suaian
B. Tanda pengerjaan
1. Fungsi tanda pengerjaan
2. Penulisan tanda pengerjaan
C. Tanda potongan
• Pengertian
1. Aturan dan cara-cara penunjukan garis dan huruf pada
penampang potong.
2. Tanda pemotongan
D. SUAIAN
1. Suaian longgar (clearance fit)
2. Suaian luncur (sliding fit)
3. Suaian sesak (interference fit)
4. Contoh penulisan angka toleransi
A.Toleransi gambar
Toleransi gambar teknik adalah dua batas penyimpangan yang
masih dapat diizinkan pada gambar. Artinya pada gambar teknik
terdapat ukuran dasar yang menjadi pokok gambar serta
penyimpangan atau ukuran yang menjadi toleransi. Untuk lebih
jelasnya mengenai toleransi gambar teknik akan dibahas pada artikel
berikut ini.

Terdapat 4 jenis toleransi yang digunakan pada gambar teknik. Untuk


lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai toleransi
gambar teknik.

1. Toleransi Umum
Toleransi umum merupakan salah satu toleransi yang banyak
digunakan pada gambar teknik. Toleransi umum adalah toleransi
yang mengikat ukuran dasar. Toleransi umum terbagi menjadi tiga
yaitu teliti, sedang, dan kasar. Dari ketiganya yang banyak digunakan
adalah tipe sedang.

Toleransi umum pada umumnya diletakkan pada bagian kiri atas


gambar. Untuk besarnya tingkat toleransi dapat melihat tabel
dibawah ini. Sebagai contoh toleransi 0.1 maka apabila gambar
berukuran 20 mm maka dapat dikerjakan antara 19.9 - 20.1 mm.
2. Toleransi Khusus
Toleransi khusus digunakan pada beberapa posisi atau letak dari
sebuah obyek atau benda pada gambar teknik. Toleransi khusus
adalah toleransi yang terletak diluar toleransi umum. Pada toleransi
jenis ini diletakkan langsung pada setelah ukuran nominalnya.

3. Toleransi Geometri
Toleransi geometri adalah toleransi pada gambar teknik yang
mencakup bentuk, posisi, tempat, dan penyimpangan putar.
Toleransi geometrik pada dasarnya digunakan untuk memberikan
kesempatan memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran.
Pemakaian toleransi ini dianjurkan untuk digunakan apabila memang
perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen menurut funginya.
Toleransi bentuk berguna untuk membatasi penyimpangan diri dari
sebuah elemen baik titik, garis, sumbu, permukaan, atau bidang
meridian dari bentuk geometri yang ideal. Sementara itu toleransi
posisi, tempat, dan keseimbangan putar berfungsi untuk membatasi
penyimpangan posisi atau tempat dari dua buah atau lebih elemen.

4. Toleransi Linier
Toleransi linier atau yang lebih dikenal dengan toleransi ukuran
adalah dua batasan garis ukur yang diizinkan pada setiap elemen.
Toleransi ukuran sering ditemukan pada gambar teknik sehingga
lebih dikenal dengan toleransi umum.
5. Toleransi Suaian
Toleransi suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat
keketatan atau kelonggaran yang dimungkinkan dari penggunaan
toleransi pada dua elemen yang saling berpasangan. Sebagai contoh
elemen berpasangan adalah as dan poros. Untuk toleransi ini
biasanya disimbolkan dengan huruf. Untuk lubang menggunakan
simbol huruf kapital. Sementara untuk poros menggunakan simbol
huruf kecil.

Harga toleransi suaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu suaian longgar
yang menandakan keadaan longgar, suaian luncur yang mana
toleransi antara poros dan as berkisar antara 0.002 - 0.02 mm.
Sementara yang terakhir adalah suaian sesak yang mana ukuran
poros lebih besar daripada ukuran lubang sehingga memerlukan
usaha untuk proses pemasangan.
Diatas merupakan pembahasan mengenai beberapa toleransi
gambar teknik. Semoga dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.

B. TANDA PENGERJAAN
Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:

1. Menyebutkan fungsi dari tanda pengerjaan

2. Merencanakan berbagai tanda pengerjaan pada gambar kerja.

3. Mempergunakan tanda pengerjaan pada gambar kerja.

1. Fungsi Tanda Pengerjaan


Permukaan benda kerja memegang peran yang penting dalam
perencanaan mesin, terutama untuk memperhitungkan gesekan,
pelumasan, keausan, dan sebagainya. Untuk itu teknisi harus
memenuhi syarat permukaan yang dikehendaki oleh perencana atau
pemesan. Agar teknisi dapat memenuhi permukaan yang sesuai,
maka karateristik permukaan harus tercantum dalam gambar teknik
mesin, sehingga teknisi bisa mengerti permukaan apa yang
diinginkan. Untuk menghasilkan permukaan yang sesuai, maka pada
gambar kerja perlu adanya tanda-tanda pengerjaan yang
dinormalisasi yang diletakkan pada bagian-bagian dikehendaki
permukaannya. Pelaksanaan penempatan tanda pengerjaan ini juga
mengharuskan perpanjangan pada sebelah kanan sebagaimana
gambar dibaca. Simbol dasar dari tanda pengerjaan ini terdiri dari
dua garis dengan ketinggian yang tidak sama dengan perbandingan 1
: 2 yang membentuk sudut 60o satu sama lain (lihat Gambar 37).

Tidak semua permukaan benda dikerjakan dengan mesin. Ada


kalanya karena sesuatu hal permukaan tersebut tidak dikerjakan,
atau dibiarkan saja dan juga bisa permukaan tersebut tidak boleh
dibuang, karena ukurannya sudah sangat pas. Konfigurasi permukaan
yang bebas dikerjakan dengan mesin apapun dan permukaan yang
tidak diijinkan untuk dikerjakan adalah seperti terlihat pada
2. Penulisan Tanda Pengerjaan
Pengerjaan permukaan yang mendapat pengerjaan mesin harus
dicantumkan dengan keterangan pada simbol dasar yang berbentuk
segi tiga. Adapun pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol
yang telah diberi keterangan adalah seperti terlihat pada Gambar 38
di bawah ini.

Arah pengerjaan permukaan benda kerja sangat tergantung pada


selera dan kehalusan (kekasaran) yang diinginkan. Harga kekasaran
dan kelas kekasaran untuk beberapa nilai adalah seperti terlihat pada
Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Harga dan kelas kekasaran


Berkaitan dengan arah pengerjaan mesin, dibedakan menjadi enam
bentuk arah. Adapun simbol simbol (lambang) arahnya adalah
seperti terlihat pada Tabel 6 di bawah ini. Untuk nilai kelas kekasaran
dari beberapa cara pengerjaan mesin adalah seperti terlihat pada
Tabel 7.

Tabel 6. Lambang arah pengerjaan permukaan


C. TANDA POTONGAN
Pengertian.
Tanda potongan adalah untuk menjelaskan gambar yang di
potong perlu adanya tanda potongan yang sudah ditetapkan
sesuai dengan aturan-aturan menggambar teknik

Tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujung nya


ditebalka.
1. Aturan dan cara-cara penunjukan garis dan huruf pada
penampang potong.
• Garis penunjukan pemotongan ditunjukan dengan garis strip titik
yang kedua ujungnya garis tebal, kemudian diberi tanda panah
mengarah pada penampang potongnya.

• Untuk pemotongan yang bercabang / membelok, supaya lebih


jelas dapat juga digambar garis tebal pada belokkannya.

• Huruf penunjukan ukuran dituliskan di luar tanda panah dan ditulis


pada posisi tegak terhadap kertas gambar.

• Bila potongan lebih dari satu bidang potong pada satu benda,
maka untuk memperjelas dapat dituliskan huruf pada belokannya.

Gambar 5.59 Cara penunjukan garis potongan dan huruf potongan

2. Tanda Pemotongan
a. Tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya
ditebalkan.

b. Tanda pemotongan dengan garis tipis bergelombang bebas.


c. Tanda pemotongan dengan garis tipis berzig-zag.

Panah Arah Potongan

Untuk menunjukkan bidang pemotongan digunakan garis gores


titik tipis (strip-titik) yang dipertebal pada ujung-ujung dan titik
beloknya.

Tanda anak panah menunjukkan arah pandang bidang yan


dipotong.
C. SUAIAN
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat
kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari
penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin
yang berpasangan.

Biasanya toleransi suaian dipakai pada benda kerja yang


berpasangan, seperti misalnya Poros dan As. Untuk toleransi ini
biasanya menggunakan symbol Huruf, untuk lubang biasanya
menggunakan huruf Kapital / Huruf besar, sedangkan untuk poros
menggunakan huruf kecil.

Untuk mudahnya, toleransi suaian ini kita jelaskan dengan


mengaplikasikannya pada bentuk lubang dan poros yang
berpasangan satu sama lain. Harga toleransi suaian yang
dicantumkan menentukan keadaan kelonggaran antara lubang dan
poros tersebut. Keadaan suaian dibagi menjadi 3 jenis :
1. Suaian longgar (clearance fit)
Harga toleransi yang menghasilkan keadaan longgar antara lubang
dan poros

2. Suaian luncur (sliding fit)


Harga toleransi yang menghasilkan keadaan luncur/halus antara
lubang dan poros.m Pada keadaan ini, antara poros dan lubang
nyaris tanpa kelonggaran, gap yang tercipta antara lubang dan poros
berkisar antara 0.002-0.02mm (tergantung dari ukuran nominal
lubang-poros).

3. Suaian sesak (interference fit)


Harga toleransi yang meghasilkan keadaan sesak antara lubang dan
poros. Pada keadaan ini ukuran poros lebih besar daripada uuran
lubang, yang memerlukan usaha tersendiri untuk memasang poros
ke lubang tersebut (menggunakan tenaga manusia dibantu alat
ketok, menggunakan mesin press, menggunakan metoda pemanasan
lubang, dsb).

Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan


angka nominal, simbol toleransi dan angka toleransinya yang ditulis
di dalam kurung (angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan,
misalnya pihak pengguna gambar tidak memiliki table standar suaian
ISO). Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus
mencantumkan harga toleransi untuk kedua benda, lubang maupun
poros.

4. Contoh penulisan angka toleransi


Suaian garis

Batas – batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas


atau kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin
yang berpasangan dirakit.

Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen


tunggal dan suaian yang seringkali dipakai :

Ukuran dasar

Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis
sebelum disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.

Penyimpangan atas

Penyimpangan atas adalah penyimpangan ke arah atas ukuran


maksimum.

Penyimpangan bawah

Penyimpangan bawah adalah penyimpangan ke arah bawah


penyimpangan minimum.

Ukuran maksimum

Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih


diperbolehkan. Besarnya ukuran maksimum = ukuran dasar +
penyimpangan atas.

Ukuran minimum

Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan.


Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.

Garis nol

Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol.
Ukuran sesungguhnya

Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat


setelah benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan
menggunakan alat ukur.

Kelonggaran (Clearance)

Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna gdengan poros


dimana ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.

• Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar


dengan poros terkecil dalam suatu suaian longgar.

• Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lubang terkecil dengan


poros terbesar dalam suatu suaian longgar.

Kesesakan (Interference)

Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan


poros, dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.

• Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil


dengan poros terbesar pada suaian sesak.

• Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar


dengan poros terkecil pada suaian sesak.

Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:

a. 30H7 b. 40g6

Keterangan:

1. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah


toleransinya H, dan kualitasnya 7
2. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah
toleransinya g, dan kualitasnya 6

Anda mungkin juga menyukai