Anda di halaman 1dari 17

TOLERANSI

Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya, sebuah elemen diberi ukuran
maka dapat dijelaskan sebagai berikut: adalah ukuran dasar dan nilai toleransi yang diberikan.
Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi ukuran, toleransi geometrik, dan
konfigurasi kekasaran permukaan.

1. Toleransi Ukuran

Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada setiap ukuran elemen.
Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan sangat sulitnya membuat
suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses
pengerjaannya.
Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:
a) Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)
Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian) agar sesuai dengan
persyaratan fungsional dan untuk keseragaman. ISO menetapkan 18 toleransi standar, yakni mulai dari
IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16.
Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas 01 – 1, harga toleransi standarnya dapat dihitung
dengan rumus pada tabel berikut:
IT 01 IT 0 IT 1
Nilai dalam µm untuk D 0,3 + 0,008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,0 20 D
dalam µm
Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara pengelompokan kualitas toleransi ini
dengan proses pengerjaannya adalah sbb.

1. Kualitas 1 – 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya pembuatan alat ukur,
instrumen optik, dll.
2. Kualitas 5 – 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa, termasuk untuk
komponen-komponen yang mampu tukar.
3. Kualitas 12 – 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti pengecoran, penempaan,
pengerolan, dsb.
b) Toleransi Umum dan Toleransi Khusus
1. Toleransi Umum
Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau bukan merupakan bagian
dari benda berpasangan (suaian).
Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan bawah yang
sama. Besarnya toleransi ini ditentukan oleh tingkat kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran dasar.
1. Toleransi Khusus
Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan suaian. Nilai
toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih besar daripada nilai toleransi suaian.
c) Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran yang mungkin
dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.
Ada empat macam suaian pada elemen mesin, yakni:
1. Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi lubang selalu terletak
di atas daerah toleransi poros.
2. Suaian sesak (interference fit)
Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah
daerah toleransi poros.
3. Suaian pas (transition fit)
Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun poros harus dipaksakan masuk ke
dalam lubang dengan kelegaan negatif.
4. Suaian garis
Batas – batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar permukaan akan
terjadi apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit.
Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal dan suaian yang seringkali
dipakai :
Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum disertai angka-angka
batas penyimpangan yang diijnkan.
Jenis Jenis Penyimpangan:
 Penyimpangan atas
adalah penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.

Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran maksimum =
ukuran dasar + penyimpangan atas.
 Penyimpangan bawah
adalah penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum.
Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran minimum = ukuran
dasar + penyimpangan bawah.

Istilah-istilah

Garis nol
Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol.
Ukuran sesungguhnya Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat setelah
benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.
Kelonggaran (Clearance) Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna gdengan poros dimana
ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.
 Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar dengan poros terkecil dalam
suatu suaian longgar.
 Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lungan terkecil dengan poros terbesar dalam suatu
suaian longgar.
Kesesakan (Interference) Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros,
dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.
 Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil dengan poros terbesar pada
suaian sesak.
 Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar dengan poros terkecil pada
suaian sesak.
Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:
a. 30H7 b. 40g6
Keterangan:
a. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah toleransinya H, dan kualitasnya 7.
b. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan kualitasnya 6.

2. Toleransi Geometrik

Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat, dan
penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris. Toleransi geometrik pada dasarnya memberikan
kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran. Pemakaian toleransi geometrik hanya
dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya.
Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut harus
berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi ukuran,
daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut.
1. Luas dalam lingkaran (selanjutnya dilambangkan dengan #1)
2. Luas antara dua lingkaran sepusat (selanjutnya dilambangkan dengan #2)
3. Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar (selanjutnya
dilambangkan dengan #3)
4. Ruang dalam bola (selanjutnya dilambangkan dengan #4)
5. Ruang dalam silinder (selanjutnya dilambangkan dengan #5)
6. Ruang antara dua silinder bersumbu sama (selanjutnya dilambangkan dengan #6)
7. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar (selanjutnya
dilambangkan dengan #7)
8. Ruang dalam sebuah kubus (selanjutnya dilambangkan dengan #8)
Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah toleransi
diberikan dalam suatu tabel.
Daerah Toleransi #1 #2 #3 #4 #5 #6 #7 #8
Sifat-sifat yang Simbol
diberi toleransi
Kelurusan • • • •
Kedataran •
Kebulatan •
Kesilindrisan •
Profil garis •
Profil permukaan •
Kesejajaran • • • •
Ketegaklurusan • • • •
Ketirusan • • •
Posisi • • • • • •
Konsentrisitas • •
dan koaksialitas
Kesimetrisan • •
Putar tunggal • •
Putar total • •
Hubungan antara toleransi geometrik dengan toleransi ukuran ada dua macam dibedakan menurut :
 Menurut Prinsip Ketidakbergantungan
Definisi Prinsip Ketidakbergantungan adalah,“Tiap persyaratan yang diperinci dalam gambar, seperti
misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus ditentukan secaa bebas tanpa
menghubungkan pada ukuran, toleransi atau sifat manapun kecuali ditentukan oleh suatu hubungan
khusus.”
Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk atau posisi, toleransi
bentuk atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.
 Menurut Prinsip Bahan Maksimum
Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,”Pemberian toleransi yang memperhitungkan ketergantungan
timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi serta adanya tambahan harga
toleransi dari bentuk atau posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak melanggar batas-
batas maksimum dan minimumnya”
Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara toleransi ukuran
dengan toleransi bentuk atau posisi. Kondisi bahan maksimum pada sebuah poros adalah ukuran batas
terbesar dari poros tersebut.

3. Konfigurasi Kekasaran Permukaan

Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan bekas pengerjaan
(tekstur), memegaang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yakni berhubungan
dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya.
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik (Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, daari
N1 sampai dengan N12
Kekasaran (Ra) Tingkat Kekasaran Panjang Sampel
(µm) (µm)
50 N12 8
25 N11
12.5 N10 2.5
6.3 N9
3.2 N8 0.8
1.6 N7
0.8 N6
0.4 N5
0.2 N4 0.25
0.1 N3
0.05 N2
0.025 N1 0.08
Diposkan oleh : Soy CrenZ
BAB 2
DIMENSI, TOLERANSI DAN SUAIAN
DEFINISI DAN ISTILAH-ISTILAH
Sebelum membahas lebih jauh tentang pengukuran baiklah terlebih dahulu
dijelaskan istilah-istilah yang sering digunakan dalam metrologi (ilmu
pengukuran).
– Kemampubacaan (readability) : adalah menunjukan berapa teliti skala
suatu instrumen dapat dibaca. Instrumen yang mempunyai skala 12 inchi
mempunyai kemampubacaan lebih tinggi dari instrumen yang mempunyai
skala 6 inchi dan jangkauan sama.
– Cacah terkecil (least count) : adalah beda terkecil antara dua penunjukan
yang dapat dideteksi (dibaca) pada skala instrumen.
– Ketelitian (accuracy) instrumen menunjukan deviasi atau penyimpangan
terhadap masukan yang diketahui. Misal : pengukur tekanan 100 kPa yang
mempunyai ketelitian 1 % artinya teliti disekitar +/- 1 kPa dalam keseluruhan
jangkauan bacaan pengukuran tersebut.
– Ketepatan atau presisi suatu instrumen adalah menunjukan kemampuan
instrumen itu menghasilkan kembali bacaan tertentu dengan ketelitian yang
diketahui. Contoh : suatu instrumen mengukur tegangan 100 Volt, diambil 5
ukuran yang didapat hasilnya adalah 104, 103, 105, 103 dan 105 V. Terlihat
bahwa ketelitian tidak lebih baik dari 5% (5 V) sedang presisinya +/- 1 %
karena deviasi maksimum dari harga rata-rata 104 V adalah 1 V.
KALIBRASI
Kalibrasi atau peneraan adalah memeriksa instrumen terhadap standar yang
diketahui untuk selanjutnya mengurangi kesalahan dalam ketelitiannya.
Kalibrasi dilakukan terhadap :
1. standar primer
2. standar sekunder yang mempunyai ketelitian lebih tinggi dari instrumen
yang dikalibrasi.
3. dengan sumber masukan yang diketahui.
STANDAR
Meter baku (standar) didefinisikan sebagai panjang suatu batang platina-
iridium yang dipelihara pada kondisi yang sangat teliti di Biro Internasional
untuk Bobot dan Ukuran (International Bureau of Weights and Measures) di
Sevres, Perancis.
Kilogram adalah massa platina-iridium yang disimpan di Biro tersebut.
Standar-standar sekunder mengenai massa dan panjang disimpan di National
Bureau of Standard (USA) untuk kegunaan kalibrasi.
Tahun 1960 meter standar didefinisikan dengan panjang gelombang cahaya
merah-jingga lampu krypton-86. Meter standar adalah :
1 meter = 1.650.763,73 panjang gelombang
1 detik (sekon) adalah waktu yang diperlukan untuk 9.192.631.770 periode
radiasi yang berhubungan dengan transisi dua tingkat yang sangat halus
daripada keadaan fundamental atom Cesium-133.
Skala suhu absolut diusulkan oleh Lord Kelvin pada tahun 1854 :
K = oC + 273,15
oR = oF + 459,67
oF = 9/5 oC + 32,0
DIMENSI DAN SATUAN
Dimensi fundamental adalah :
L = panjang
M = massa
F = gaya
τ = waktu
T = suhu
Gaya ≈ laju perpindahan momentum menurut waktu.
F = k d(m.v)/dτ
F = m.a/gc

k = konstanta proporsional, 1/gc = k, a = percepatan = dv/dτ


• Kerja atau usaha mempunyai dimensi hasil perkalian gaya dengan jarak.
N.m = 1 joule (J)
• Bobot suatu benda didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada benda itu
sebagai percepatan gravitasi.
W = g/gc . m W = bobot
g = gravitasi

Satuan-satuan dasar dan tambahan dalam SI :


TOLERANSI DAN SUAIAN
Produk yang dihasilkan dari proses produksi mempunyai ragam atau variasi.
Proses duplikasi produk dengan sempurna tidak akan dicapai, melainkan
hanya mungkin dihasilkan produk yang berbeda-beda karakteristiknya. Hal ini
menuntut perancang produk mempunyai kesadaran bahwa suatu toleransi
harus diperhitungkan pada waktu spesifikasi produk ditetapkan. Memberikan
toleransi berarti menentukan bata-batas maksimum dan minimum dimana
penyimpangan produk harus terletak. Dalam hal spesifikasi geometrik
mencakup toleransi atas ukuran, bentuk, posisi serta kekasaran permukaan
produk.
Namun tidak semua spesifikasi geometrik menjadi perhatian utama/kritis
seperti misalnya tebal pelat penutup yang tidak memerlukan spesifikasi yang
ketat. Bagi elemen yang tidak kritis toleransi geometriknya tak perlu atau
lebih tegasnya jangan diberikan, hal ini bukan berarti toleransinya nol namun
artinya toleransinya terbuka yang artinya spesifiksi geometriknya boleh
menyimpang secara wajar. Lain halnya kalau komponen tersebut kritis maka
batas-batas toleransinya harus pasti.

Toleransi
Berikut ini uraian dan penjelasan mengenai prinsip serta definisi standar ISO.
Toleransi ukuran adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas dimana
harga ukuran atau jarak permukaan/batas geometri komponen harus terletak.
Untuk setiap komponen perlu didefinisikan suatu ukuran dasar sehingga
kedua harga batas (maksimum dan minimum) dapat dinyatakan dengan suatu
penyimpangan terhadap ukuran dasar. Ukuran dasar ini sedapat mungkin
dinyatakan dalam bilangan bulat. Dalam penentuan dimensi lobang dan poros
diperlihatkan istilah istilah yang sering digunakan yang diperlihatkan pada
gambar berikut.

Untuk tujuan mempermudah penggambaran toleransi maka dibuat diagram


secara skematik denga catatan bahwa sumbu komponen selalu diletakkan di
bawah. Misalnya kedua penyimpangan dari lubang adalah positif dan kedua
penyimpangan poros adalah negatif maka diagram skematik yang
menunjukkan pasangan tersebut adalah sebagaimana gambar berikut ini.

Gambar diagram skematik untuk penggambaran toleransi dimensi/ukuran.

Posisi daerah toleransi baik utnuk lubang maupun untuk poros dapat terletak
diatas maupun dibawah garis nol. Pada gambar selanjutnya akan
diperlihatkan posisi daerah toleransi poros beserta notasi-notasi yang
menunjukan penyimpangannya.

Gambar posisi daerah toleransi poros terhadap garis nol.

Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang
ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ukuran sebelum mereka
disatukan disebut suaian (fit).
Ada tiga jenis suaian :
1. Suaian Longgar.
yaitu suaian yang selalu menghasilkan kelonggaran. Daerah toleransi lubang
selalu terletak di atas toleransi poros.
2. Suaian Paksa (Interference fit)
yaitu suaian yang selalu akan menghasilkan kerapatan. Daerah toleransi
lubang selalu terletak dibawah daerah toleransi poros.
3. Suaian Pas (Transition fit)
yaitu suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan.
Daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros berpotongan (sebagian
saling menutupi).
Dalam ISO ditetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih yaitu sistem
suaian berbasis poros dan sistem suaian berbasis lobang. Pada sistem
suaian berbasis poros maka penyimpangan atas toleransi poros selalu
berharga nol (es=0). Sebaliknya untuk sistem suaian berbasis lubang maka
penyimpangan bawah toleransi lubang selalu bernilai nol (EI = 0).
Cara Penulisan Toleransi Dan Dimensi
Berbagai cara penulisan toleransi ukuran yang bisa dan biasa digunakan
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Bagi dimensi luar (poros) atau dalam (lubang) harganya dinyatakan dengan
angka (satuan dalam mm untuk sistem metrik) yang dituliskan diatas garis
tanda ukuran. Jika dilihat sepintas cara A kurang memberikan informasi
dibandingkan dengan cara B & C. Cara D, yang meskipun tidak secara
langsung menyebutkan harga batas-batas penyimpangan, tetapi simbol
toleransi dengan kode huruf dan angka (g7) mengandung informasi lain yang
sangat bermanfaat yaitu sifat suaian bila komponen bertemu pasangannya,
cara pembuatan dan metode pengukuran.
Rincian penjelasan cara penulisan toleransi adalah sebagai berikut :
A Ukuran maksimum dituliskan diatas ukuran minimum. Merupakan cara
lama yang dipakai di Amerika dan Inggris (dengan satuan inchi). Cara
penulisan yang demikian ini, meskipun memudahkan penyetelan mesin
perkakas yang mempunyai alat kontrol terhadap dimensi produk, tetapi tidak
praktis dipandang dari segi perancangan yaitu dalam hal perhitungan
toleransi dan penulisannya pada gambar teknik.

B Dengan menuliskan ukuran dasar beserta harga-harga penyimpangannya.


Penyimpangan atas dituliskan disebelah atasnya penyimpangan bawah,
dengan jumlah angka desimal yang sama (kecuali untuk penyimpangan nol).
Cara penulisan ini lebih baik dari cara A karena memudahkan baik bagi
siperancang untuk menghitung dan menuliskan toleransi maupun bagi si
pembuat (operator mesin) dalam usahanya untuk mencapai dimensi produk
yang diinginkan.

C Serupa dengan cara B apabila toleransi terletak simetrik terhadap ukuran


dasar. Harga penyimpangan haruslah dituliskan sekali saja dengan didahului
tanda ±.

D Cara penulisan ukuran (ukuran nominal) yang menjadi ukuran dasar bagi
toleransi dimensi yang dinyatakan dengan kode/simbol anjuran ISO. Cara ini
mulai banyak digunakan di negara-negara industri karena berbagai
keuntungan yang bisa diperoleh akibat penerapannya secara intensif.
Penggunaan standar ISO akan menguntungkan dalam hal :
• memperlancar komunikasi sebab dilakukan secara internasional
• mempermudah perancangan karena dikaitkan dengan fungsi
• mempermudah perencanaan proses sebab menunjukkan aspek pembuatan,
dan
• memungkinkan pengontrolan kualitas karena acuannya jelas.
Toleransi dan Suaian Toleransi
Baca juga Wisata Alam Kalibiru Kulon Progo

Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan.


Misalnya, sebuah elemen diberi ukuran maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
• adalah ukuran dasar
• adalah nilai toleransi yang diberikan
Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi
ukuran, toleransi geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.

Toleransi geometrik
Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan
bentuk, posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen
geometris. Toleransi geometrik pada dasarnya memberikan kesempatan
untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran. Pemakaian
toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk
meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya.

Konfigurasi kekasaran permukaan


Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan
dan bekas pengerjaan (tekstur), memegaang peranan penting dalam
perencanaan suatu elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan,
keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan
sebagainya.

Toleransi ukuran
Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang
diijinkan pada setiap ukuran elemen.

Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi


dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai
dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses
pengerjaannya.
Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:

Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)


Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit
dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk
keseragaman.
ISO menetapkan 18 toleransi standar, yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1,
IT 2, sampai dengan IT 16. Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari
kualitas 01 – 1, harga toleransi standarnya dapat dihitung dengan rumus
pada tabel berikut:
IT 01 IT 0 IT 1
Nilai dalam µm untuk D dalam µm 0,3 + 0,008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 +
0,0 20 D

Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara


pengelompokan kualitas toleransi ini dengan proses pengerjaannya
adalah sbb.
1. Kualitas 1 – 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya
pembuatan alat ukur, instrumen optik, dll.
2. Kualitas 5 – 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa,
termasuk untuk komponen-komponen yang mampu tukar.
3. Kualitas 12 – 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti
pengecoran, penempaan, pengerolan, dsb.

Toleransi Umum dan Toleransi Khusus


Toleransi Umum

Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk


semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang
telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Dengan kata lain, ukuran
yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harga toleransi
umum yang berlaku.
Contoh :

Contoh toleransi umum

Baca juga : Pendakian Gunung Sumbing via Kledung (Garung)

Toleransi Khusus
Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan
diletakkan langsung setelah angka nominalnya.

Contoh toleransi khusus

Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan
atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan
atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.

Biasanya toleransi suaian dipakai pada benda kerja yang berpasangan,


seperti misalnya Poros dan As. Untuk toleransi ini biasanya menggunakan
symbol Huruf, untuk lubang biasanya menggunakan huruf Kapital / Huruf
besar, sedangkan untuk poros menggunakan huruf kecil.

Untuk mudahnya, toleransi suaian ini kita jelaskan dengan


mengaplikasikannya pada bentuk lubang dan poros yang berpasangan
satu sama lain. Harga toleransi suaian yang dicantumkan menentukan
keadaan kelonggaran antara lubang dan poros tersebut. Keadaan suaian
dibagi menjadi 3 jenis :
• Suaian longgar (clearance fit) Harga toleransi yang menghasilkan
keadaan longgar antara lubang dan poros
• Suaian luncur (sliding fit) Harga toleransi yang menghasilkan
keadaan luncur/halus antara lubang dan poros.m Pada keadaan ini,
antara poros dan lubang nyaris tanpa kelonggaran, gap yang tercipta
antara lubang dan poros berkisar antara 0.002-0.02mm (tergantung dari
ukuran nominal lubang-poros).
• Suaian sesak (interference fit)
Harga toleransi yang meghasilkan keadaan sesak antara lubang dan
poros. Pada keadaan ini ukuran poros lebih besar daripada ukuran
lubang, yang memerlukan usaha tersendiri untuk memasang poros ke
lubang tersebut (menggunakan tenaga manusia dibantu alat ketok,
menggunakan mesin press, menggunakan metoda pemanasan lubang,
dsb).

Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka


nominal, simbol toleransi dan angka toleransinya yang ditulis di
dalam kurung (angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya
pihak pengguna gambar tidak memiliki table standar suaian ISO).

Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus


mencantumkan harga toleransi untuk kedua benda, lubang maupun
poros.

Contoh penulisan angka toleransi

Batas – batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau


kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang
berpasangan dirakit.

Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal


dan suaian yang seringkali dipakai :
Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis
sebelum disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.
Penyimpangan atas adalah penyimpangan ke arah atas ukuran
maksimum.
Penyimpangan bawah adalah penyimpangan ke arah bawah
penyimpangan minimum.
Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan.
Besarnya ukuran maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas.
Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan.
Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.
Garis nol Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan
nol.

Baca juga : Gunung Bromo Indonesia


Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat
setelah benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan
alat ukur.
Kelonggaran (Clearance) adalah selisih kelonggaran antara lubang
dengan poros dimana ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.
• Kelonggaran maksimum adalah selisih antara lubang terbesar
dengan poros terkecil dalam suatu suaian longgar.
• Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lubang terkecil dengan
poros terbesar dalam suatu suaian longgar.

Kesesakan (Interference)
Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros,
dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.
• Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil
dengan poros terbesar pada suaian sesak.
• Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar
dengan poros terkecil pada suaian sesak.

Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:


a. 30H7
b. 40g6

Keterangan:
1. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi
daerah toleransinya H, dan kualitasnya 7
2. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi
daerah toleransinya g, dan kualitasnya 6

sumber :Diktat mata kuliah Menggambar Teknik Jurusan Teknik


Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya

Anda mungkin juga menyukai