Anda di halaman 1dari 7

Toleransi (tolerance)

Toleransi ukuran (dimensional tolerance) adalah perbedaan antara dua harga batas dimana
ukuran atau jarak permukaan / batas geometri suatu komponen harus terletak.
Kedua harga batas toleransi dapat dinyatakan sebagai penyimpangan (deviation) terhadap ukuran
dasar yang sudah didefinisikan terlebih dahulu. Sedapat mungkin ukuran dasar dinyatakan dalam
bilangan bulat.

Toleransi

METROLOGI INDUSTRI
SELASA, 17 JUNI 2014

TOLERANSI

Toleransi
TOLERANSI
1. Toleransi dan suaian
1. Toleransi
Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya, sebuah elemen
diberi ukuran maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
• adalah ukuran dasar
• adalah nilai toleransi yang diberikan
Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi ukuran, toleransi
geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.
1.1 Toleransi ukuran
Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada setiap
ukuran elemen.
Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan sangat sulitnya
membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut
ketelitian dalam proses pengerjaannya.
Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:
1.1.1 Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)
Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian) agar
sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk keseragaman.
ISO menetapkan 18 toleransi standar, yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai
dengan IT 16.
Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas 01 – 1, harga toleransi standarnya
dapat dihitung dengan rumus pada tabel berikut:

IT 01 IT 0 IT 1
Nilai dalam µm untuk 0,3 + 0,008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,0 20 D
D dalam µm
Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara pengelompokan kualitas
toleransi ini dengan proses pengerjaannya adalah sbb.
1. Kualitas 1 – 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya
pembuatan alat ukur, instrumen optik, dll.
2. Kualitas 5 – 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa, termasuk
untuk komponen-komponen yang mampu tukar.
3. Kualitas 12 – 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti pengecoran,
penempaan, pengerolan, dsb.
1.1.2 Toleransi Umum dan Toleransi Khusus
1. Toleransi Umum
Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau bukan
merupakan bagian dari benda berpasangan (suaian).
Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan
bawah yang sama. Besarnya toleransi ini ditentukan oleh tingkat kualitas (kekasaran
permukaan) dan ukuran dasar.
1. Toleransi Khusus
Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan
suaian. Nilai toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih besar
daripada nilai toleransi suaian.
1.1.3 Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran
yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen
mesin yang berpasangan.
Ada empat macam suaian pada elemen mesin, yakni:
1. Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi lubang
selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
1. Suaian sesak (interference fit)
Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi lubang selalu terletak
di bawah daerah toleransi poros.
1. Suaian pas (transition fit)
Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun poros harus
dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan negatif.
1. Suaian garis
Batas – batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar
permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit.
Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal dan suaian yang
seringkali dipakai :
1. Ukuran dasar
Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum disertai
angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.
1. Penyimpangan atas
Penyimpangan atas adalah penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.
1. Penyimpangan bawah
Penyimpangan bawah adalah penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum.
1. Ukuran maksimum
Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran
maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas.
1. Ukuran minimum
Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran
minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.
1. Garis nol
Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol.
1. Ukuran sesungguhnya
Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat setelah benda selesai
dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.
1. Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna gdengan poros dimana ukuran lubang
lebih besar daripada ukuran poros.
 Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar dengan poros terkecil
dalam suatu suaian longgar.
 Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lungan terkecil dengan poros terbesar
dalam suatu suaian longgar.
1. Kesesakan (Interference)
Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros, dimana ukuran
poros lebih besar daripada ukuran lubang.
 Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil dengan poros
terbesar pada suaian sesak.
 Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar dengan poros
terkecil pada suaian sesak.
Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:
a. 30H7 b. 40g6
Keterangan:
1. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah toleransinya H, dan
kualitasnya 7
2. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan
kualitasnya 6
1.2 Toleransi Geometrik
Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat,
dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris. Toleransi geometrik pada
dasarnya memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran.
Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan
ketepatan komponen menurut fungsinya.
Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut
harus berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara
memberi ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut.
1. Luas dalam lingkaran (selanjutnya dilambangkan dengan #1)
2. Luas antara dua lingkaran sepusat (selanjutnya dilambangkan dengan #2)
3. Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar
(selanjutnya dilambangkan dengan #3)
4. Ruang dalam bola (selanjutnya dilambangkan dengan #4)
5. Ruang dalam silinder (selanjutnya dilambangkan dengan #5)
6. Ruang antara dua silinder bersumbu sama (selanjutnya dilambangkan dengan
#6)
7. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar
(selanjutnya dilambangkan dengan #7)
8. Ruang dalam sebuah kubus (selanjutnya dilambangkan dengan #8)
Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah
toleransi diberikan dalam suatu tabel.

Daerah Toleransi #1 #2 #3 #4 #5 #6 #7 #8
Sifat-sifat yang Simbol
diberi toleransi
Kelurusan • • • •
Kedataran •
Kebulatan •
Kesilindrisan •
Profil garis •
Profil permukaan •
Kesejajaran • • • •
Ketegaklurusan • • • •
Ketirusan • • •
Posisi • • • • • •
Konsentrisitas • •
dan koaksialitas
Kesimetrisan • • Hubungan
Putar tunggal • • antara
Putar total • • toleransi
geometrik
dengan toleransi ukuran ada dua macam dibedakan menurut :
1. Menurut Prinsip Ketidakbergantungan
Definisi Prinsip Ketidakbergantungan adalah,“Tiap persyaratan yang diperinci dalam
gambar, seperti misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus ditentukan
secaa bebas tanpa menghubungkan pada ukuran, toleransi atau sifat manapun kecuali
ditentukan oleh suatu hubungan khusus.”
Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk atau
posisi, toleransi bentuk atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.
1. Menurut Prinsip Bahan Maksimum
Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,”Pemberian toleransi yang memperhitungkan
ketergantungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi
serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk atau posisi pada bagian tertentu yang
menyimpang asalkan tidak melanggar batas-batas maksimum dan minimumnya”
Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara
toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi. Kondisi bahan maksimum pada
sebuah poros adalah ukuran batas terbesar dari poros tersebut.
1.3 Konfigurasi kekasaran permukaan
Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan bekas
pengerjaan (tekstur), memegaang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen
mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan,
kerekatan, suaian, dan sebagainya.
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik (Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat
kekasaran, daari N1 sampai dengan N12

Kekasaran (Ra) Tingkat Kekasaran Panjang Sampel


(µm) (µm)
50 N12 8
25 N11
12.5 N10 2.5
6.3 N9
3.2 N8 0.8
1.6 N7
0.8 N6
0.4 N5
0.2 N4 0.25
0.1 N3
0.05 N2
0.025 N1 0.08
1. 2. Jenis jangka sorong dan mikrometer skrup serta aplikasinya
1. Jangka Sorong (caliper)
Jangka sorong secara khusus menggunakan gerak geser yang presisius untuk pengukuran
bagian dalam, bagian luar, dan demi kedalaman atau tingkatan pengukuran. Kekhususan
dari kemampuan geser jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman dan
roda gigi serta mesin yang sedang bergerak.
Beberapa jenis jangka sorong adalah sebagai berikut:
1. Center Measuring Calipers
Jangka sorong dengan bentuk kerucut dengan ‘jaws’ yang didesain untuk mengukur
jarak di antara pusat dua buah lubang atau rongga.
1. Gear Tooth Calipers
Jangka sorong dengan batang yang dapat diatur didesain untuk mengukur ketebalan
dari gigi roda pada batas ‘pitch’. Batang yang dapat diatur ini menetapkan
kedalaman pengukuran pada batas ‘pitch’ atau pada batang tambahan.
1. Machine Travel Calipers
Sistem pengukuran yang didesain untuk mengukur perubahan posisi dari machine
bed. Kepala mikrometer, indikator, jangka sorong terspesialisasi dan pengukuran OEM
lainnya digunakan untuk mengindikasikan perjalanan mesin. Jangka sorong ini khususnya
digunakan untuk mengukur mesin yang telah terpasang atau berwujud produk seperti alat
permesinan, mikroskop, dan instrumen lain yang memerlukan dimensi atau kontrol yang
presisi.
1. Nib Jaws Calipers
Jangka sorong ini memudahkan pengukuran segi bagian dalam (inside features), segi
bagian luar (outside features), lekukan, lubang atau celah, dan derajat. Dengan
membandingkan dengan jangka sorong lainnya, maka jangka sorong ini dapat dengan
mudah dan akurat ditempatkan pada bagian sisi atau celah.
1. Pocket / Rolling Mill Calipers
Jangka sorong yang kecil dan biasa digunakan untuk pengukuran dengan tingkat
ketelitian yang rendah dan biasanya secara sederhana digunakan untuk mengukur
alat yang tak rata untuk demi kecepatan pengukuran barang di lingkungan produksi.
2. Electronic Calipers
Ciri-ciri:
 Lightweight, ergonomic design
 Large easy-to-read LCD 32 in. high
 Inch/Millimeter conversion
 Zero at any position
 Automatic shut-off after 5 minutes of nonuse
 Last measuring position retained when shut off
 Easy access to the single
 Hardened stainless steel body for long life
 Integrated depth rod on all sizes
 Fine adjustment thumb wheel
 Lock screw to hold the slide in position
 Resolution is 0.0005 in. (0.01mm)
 Linear accuracy meets DIN862
1. Mikrometer sekrup (micrometer)
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur
yang memiliki 0.01 mm.
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk
mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan
batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
 Mikrometer Luar
Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan
batang-batang
 Mikrometer dalam
Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu benda
 Mikrometer kedalaman
Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan
slot-slot
 Mikrometer lubang
Mikrometer lubang secara khusus memliki tig kepala landasan yang digunakan untuk
mengukur diametr dalam.
 Mikrometer pipa
Mikrometer pipa untuk mengukur ketebalan dari pipa
Berikut contoh beberapa jenis mikrometer.
1. Braille-Reading Micrometer
Mikrometer yang cukup popular dimana dapat digunakan oleh orang-orang yang tunanetra
karena memiliki sistem penunjukan skala berupa huruf Braille. Mikrometer ini tidak dijual
bebas dan hanya di gunakan dalam dunia pedidikan demi perluasan wawasan kaum
tunanetra.
3. Ukuran-ukuran blok ukur
Blok ukur yang biasanya ada di Laboratorium CAD CAM berjumlah 38 dan ukuran-
ukurannya adalah sbb. {semua ukuran dalam milimeter (mm)}
1, 1.005, 1.01, 1.02, 1.03, 1.04, 1.05, 1.06, 1.07, 1.08, 1.09, 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6,
1.7, 1.8, 1.9, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100.

Anda mungkin juga menyukai