BAB 2
LANDASAN TEORI
2.2.1 Toleransi
Toleransi adalah penyimpangan ukuran dari batas minimum dan
maksimum yang diperbolehkan atau diizinkan [3]. Besarnya toleransi merupakan
selisih dari penyimpangan maksimum dan ukuran minimum. Antara satu bagian
dengan bagian lain dari bagian yang dikerjakan itu harus bisa dipasang dengan
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
5
mudah. Oleh karena itu, harus ada standar ketepatan ukuran yang harus dipatuhi
dan dipakai sebagai pedoman dalam mengerjakan sesuatu benda agar bagian-
bagian mesin itu dapat dipasang, bahkan ditukar dengan bagian lain yang sejenis.
Sebagai contoh prinsip dasar toleransi dapat ditunjukan dalam ukuran toleransi
poros dan lubang seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.1
Gambar 2.2 Posisi Daerah Toleransi Ukuran Dasar Poros dan Lubang [1]
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
6
Keterangan:
1. Huruf a sampai h (A sampai H) menunjukan minimum material condition.
Artinya adalah apabila dibandingkan dengan komponen yang persis pada
ukuran dasar (penyimpangannya nol), komponen-komponen dengan symbol
ini mempunyai luas penampang yang selalu berselisih negative.
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
7
3. Suaian Sesak.
Suaian sesak ini menggunakan pasangan daerah toleransi untuk lubang
adalah H dan daerah-daerah toleransi poros dari p sampai z.
2.2.2 Suaian
Suaian adalah perbedaan yang didapat dari dua buah benda yang
dikerjakan dan akan dipasangkan. Apabila bagian benda tersebut dipasangkan dan
atau digabungkan maka akan terjadi suatu keadaan tertentu yang merupakan hasil
dari gabungan atau pasangan tersebut. Terdapat tiga jenis suaian, yaitu:
1. Suaian Longgar (clearance fit).
Suaian longgar menghasilkan kelonggaran atau celah bebas dengan daerah
toleransi lubang berada di atas daerah toleransi poros.
2. Suaian Paksa (interfence fit).
Suaian paksa menghasilkan kesesakan atau daerah toleransi lubang berada di
bawah daerah toleransi poros.
3. Suaian Pas (transition fit).
Suaian pas menghasilkan kelonggaran atau kerapatan karena daerah
toleransi lubang dan darah toleransi poros saling menutupi.
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
8
Kelurusan
Kedataran
Elemen tunggal
Kebulatan
Profil garis
Elemen tunggal atau
yang berhubungan Profil permukaan
Kesejajaran
Ketegak lurusan
Toleransi orientasi
Ketirusan
Putar tunggal
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
9
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
10
terutama yang digunakan pada penelitian ini adalah pengujian geometrik mandrel
diantara dua senter. Berikut tabel 2.2 toleransi simpang putar mandrel menurut
ISO 230-1:1996:
2.5.1 Kebulatan
Kebulatan (roundness) adalah kondisi pada suatu permukaan dengan
penampang berbentuk lingkaran (silinder, konis dan bola), dimana semua titik-
titik dari permukaan yang dipotong oleh bidang apapun tegak lurus terhadap
sumbu (silinder dan konis) atau yang melalui pusat (bola) mempunyai jarak yang
sama dari titik pusat. Toleransi kebulatan menunjukkan daerah toleransi yang
dibatasi oleh dua lingkaran konsentris, dimana setiap elemen dari lingkaran harus
berada pada bagian tersebut [8].
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
11
sensor jam ukur diatasnya adalah merupakan cara klasik untuk mengetahui
kebulatan. Bila penampang poros berbentuk elips maka dial indicator tidak dapat
menunjukkan penyimpangam yang berarti. Hal ini menunjukkan bahwa sewaktu
benda ukur diputar diatas blok-v terjadi perpindahan pusat benda ukur, sehingga
jarak perpindahan sensor jam ukur akan dipengaruhinya.
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
12
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
13
2.5.2 Kesilindrisan
Kesilindrisan adalah keseragaman jarak antara titik pusat dengan titik terluar
(jari – jari) yang berlaku secara simultan keseluruh permukaan atau sepanjang
panjang benda. Pengukuran kesilindrisan merupakan pengukuran yang ditujukan
untuk memeriksa kesilindrisan suatu benda. Alat ukur yang digunakan sama
dengan pengukuran kebulatan. Jika pegukuran kebulatan hanya dilakukan pada
satu titik, maka pengukuran kesilindrisan dilakukan pada beberapa titik sepanjang
panjang benda. Gambar 2.6 menunjukan gambar pengukuran kesilindrisan:
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
14
2.5.3 Kelurusan
Kelurusan adalah Kondisi dimana garis permukaan suatu bidang lurus
sepanjang bidang permukaannya [3]. Panjang bidang permukaan ini
didefinisikan sebagai jarak tegak lurus dari titik pengukuran pada satu ujung
blok ke permukaan atau meja rata (surface table) [4].
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
15
putar akan menyebabkan getaran pada mesin dan menambah pembebanan pada
bearing yang dapat menyebabkan bearing cepat rusak.
Simpang putar bersifat dinamis dan tidak boleh diabaikan. Sebuah
komponen berputar, pada mesin bubut misalnya, jika chuck tidak mencekam
komponen pada centernya, maka ketika berputar, komponen tersebut akan
membentuk axis kedua yang menyebabkan unbalance pada putarannya.
Pengertian simpang putar lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.8.
1. Evaluasi Tipe A
Evaluasi Tipe A mencakup penggunaan metoda statistik dan berlaku hanya
untuk serangkaian observasi, misalnya pengujian berulang-ulang dari suatu
contoh yang sama. Jadi ketidakpastian tipe A adalah sesuatu yang dapat dievaluasi
hanya jika pengukuran dilakukan lebih dari satu kali. Berdasarkan nilai-nilai data
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
16
a. Harga rata-rata ( X )
(2.1)
(2.2)
(2.3)
(2.4)
2. Evaluasi Tipe B
Ketidakpastian tipe B adalah ketidakpastian yang diperoleh berdasarkan
pengetahuan atau informasi. Langkah-langkah untuk melakukan perhitungan
ketidakpastian tipe ini adalah sebagai berikut:
a. Sertifikat Kalibrasi
(2.5)
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018
17
(2.6)
EADK 1 adalah resolusi alat yang dikalibrasi, 3 adalah ditribusi
kebolehjadian berdasar ISO GUM.
3. Ketidakpastian Tipe C
Selanjutnya dari semua sumber ketidakpastian tersebut diatas harus
dikombinasikan / digabungkan untuk memberikan gambaran menyeluruh
ketidakpstian dari hasil kalibrasi tersebut.
(2.7)
Universitas Trisakti
Revitalisasi geometrik mandrel sesuai standar ISO 230-1:1996(E)
Yudo Cakra Pangestu, 2018