Anda di halaman 1dari 4

Arfid Gamal

02111740000148
Tugas Metrologi Industri
3 September 2019

Toleransi Geometrik
Jika kita sedang membuat suatu barang atau produk terutama produk tersebut
adalah suatu produk yang teliti, maka penyimpangan bentuk, posisi, putar, atau bahkan
penyimpanagn tempat terhadap suatu elemen geometrik seperti titik, garis, bidang
tengah dan lainnya tentu harus diperhatikan. Penyimpangan tersebut haruslah dibatasi
dengan nilai toleransi.
Toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan
ketepatan komponen menurut fungsinya. Misalnya pembuatan bagian-bagian yang
mampu tukar dan bagian teliti lainnya.
Dalarn memberikan toleransi pada suatu elemen geometris, sering diperlukan
elemen geometris lain dalam komponen yang sama sebagai suatu elemen dasar (elemen
patokan). Berdasarkan hubungannya dengan elemen dasar ini maka ditentukanlah
toleransinya, baik mengenai toleransi bentuk, toleransi orientasi, toleransi posisi atau
toleransi putar.
Toleransi geometrik memiliki simbol-simbol tertentu dalam penulisannya.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan simbol-simbol tersebut.
Kemudian kalau kita pelajari dari tabel diatas maka toleransi geometrik sendiri
dibagi menjadi 4 yakni toleransi bentuk, orientasi, lokasi dan run-out. Berikut adalah
penjelasn serta contoh-contohnya :
 Toleransi bentuk (form)
Salah satu contoh yang paling mudah yakni toleransi roundness. Gambar
dibawah memperlihatkan contoh dari toleransi roundness dari sebuah silinder.
Pada gambar 12 sebelah kiri, sebuah silinder dengan toleransi roundness sebesar
0.3 mm diperlihatkan. Pada gambar 12 sebelah kanan, arti dari toleransi
roundness tersebut adalah bahwa silinder tersebut akan dianggap masih dalam
batas toleransi terlepas bagaimanapun bentuk permukaan silinder tersebut,
asalkan permukaan cilinder tersebut seluruhnya masih berada diantara zona yang
dibatasi oleh dua buah silinder yang mempunyai aksis yang sama (aksis kedua
silinder tersebut saling berhimpit) dan kedua silinder tersebut perbedaan jari-
jarinya antara silinder yang kecil dan yang besar adalah sebesar 0.3 mm.

2
 Toleransi orientasi
Contohnya yaitu Contoh pertama yang dipresentasikan untuk toleransi
orienatsi adalah toleransi parallelism yang diperlihatkan pada gambar 13. Contoh
tersebut dipresentasikan oleh sebuah komponen yang memiliki dua buah fitur
silinder yang terdiri dari sebuah silinder yang kecil dan yang besar (gambar 13
sebelah kanan). Kedua silinder tersebut mempunyai toleransi parallelism. Namun
demikian, yang akan dijelaskan lebih rinci adalah toleransi parallelism silinder
dengan diameter yang lebih kecil.
Toleransi parallelism pada silinder yang kecil tersebut adalah sebesar 0.1
mm relatif terhadap datum B dan datum A. Datum B adalah aksis dari silinder
yang lebih besar dan datum A adalah bidang planar (datar) pada sisi bawah
komponen tersebut. Arti dari toleransi parallelism pada silinder yang kecil adalah
bahwa silinder kecil tersebut dianggap masih sejajar dengan silinder yang besar
(datum B), dimana, datum B tersebut sejajar dengan datum A, apabila seluruh
aksis dari silinder tersebut masih berada pada zona yang dibatasi oleh dua buah
bidang datar yang sejajar yang terpisah dengan jarak 0.1 mm. Kedua bidang
datar tersebut sejajar (dengan sempurna) terhadap aksis dari silinder yang besar
(datum B) dan axis dari datum B tersebut sejajar (dengan sempurna) terhadap
bidang datar datum A.

 Toleransi Lokasi
Toleransi lokasi merupakan toleransi yang sangat berkaitan dengan proses
perakitan. Karena, toleransi tersebut pada umumnya diberikan pada fitur-fitur lubang
dan pin yang merupakan fitur-fitur perakitan (assembly features). Toleransi lokasi
merupakan salah satu toleransi geometri yang paling sering digunakan. Toleransi lokasi
pada umumnya digunakan untuk mengoptimalisasi posisi lubang-lubang baut untuk
menggabungkan dua buah komponen atau untuk mengoptimalisasi dan mengontrol
komponen berporos (shaft). Toleransi lokasi selalu menggabungkan antara toleransi

3
dimensional yang mengontrol jarak sumbu suatu lubang terhadap sisi-sisi suatu
komponen. Gambar 15 memperlihatkan contoh dari toleransi lokasi. Pada gambar
dibawah, diperlihatkan sebuah komponen yang memiliki sebuah fitur lubang. Lubang
tersebut mempunyai jarak 𝐿1 dan 𝐿2 dari sisi kanan (datum A) dan sisi kiri (datum B).
lubang tersebut mempunyai toleransi lokasi sebesar 0.08 mm.

 Toleransi run-out
Toleransi jenis ini sangat berguna untuk mengontrol fitur-fitur yang berotasi
pada saat beroperasi, seperti poros yang berputar. Toleransi run-out mengontrol agar
suatu fitur yang berotasi pada saat fitur tersebut beroperasi masih mempunya deviasi
sesuai dengan yang ditentukan. Gambar dibawah memperlihatkan contoh dari aplikasi
toleransi run-out.
Pada gambar , toleransi run-out mengontrol agar permukaan suatu poros yang
berputar ketika beroperasi mempunyai deviasi maksimal sebesar 0.5 mm terhadap
suatu datum A-B yang merupakan sumbu putar dari poros tersebut. Poros tersebut
dianggap masih dalam batas toleransi apabila seluruh permukaan poros tersebut masih
berada pada zona toleransi yaitu diantara dua buah lingkaran sesumbu dengan
perbedaan jari-jari sebesar 0.5 mm . Kedua lingkaran tersebut mempunyai titik pusat
yang berhimpitan pada garis sumbu datum A-B. Pada umumnya, toleransi tersebut
menjaga agar tidak ada gesekan antara poros dengan housing-nya ketika berputar saat
beroperasi.

Anda mungkin juga menyukai