Toleransi ukuran (dimensional tolerance) adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas
(two permissible limits) dimana ukuran atau jarak permukaan/batas geometri komponen harus
terletak. Untuk setiap komponen perlu didefinisikan suatu ukuran dasar (basic size) sehingga
kedua harga batas (maksimum dan minimum, yang membatasi daerah toleransi; tolerance
zone) dapat dinyatakan dengan suatu penyimpangan (deviation) terhadap ukuran dasar.
Ukuran dasar ini sedapat mungkin
dinyatakan dengan bilangan bulat. Besar dan tanda (positif atau negatif) penyimpangan dapat
diketahui dengan cara mengurangkan ukuran dasar terhadap harga batas yang bersangkutan.
1. Toleransi umum
Toleransi Umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar. Berikut disampaikan
tabel toleransi umum yang standar pada gambar kerja kualitas toleransi umum dipilih antara
teliti, sedang atau kasar. Yang paling sering dipilih adalah kualitas sedang (medium).
Tabel.1 Toleransi Umum
2. Toleransi khusus
Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan diletakkan langsung
setelah angka nominalnya. tolertansi khusus hanya mewakili ukuran dasar dengan toleransi
tersebut dicantumkan
3. Toleransi suaian
4. Toleransi geometri
Toleransi geometrik mencakup toleransi bentuk, posisi, tempat dan penyimpangan putar.
Dalam tabel ini jenis-jenis toleransi diperlihatkan dengan lambangnya masing-masing. Toleransi
bentuk membatasi penyimpangan diri sebuah elemen (titik, garis, sumbu, permukaan, atau
bidang meridian) dari bentuk geometrik ideal. Posisi, tempat dan penyimpanan putar
membatasi penyimpangan posisi atau tempat bersama dari dua atau lebih elemen.
Contoh :
maksud dari penambahan toleransi geometri di atas adalah :
Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diizinkan. Kadang-
kadang seorang pekerja hanya mengerjakan bagian mesin yang tertentu saja, sedangkan pekerja yang
lain mengerjakan bagian lainnya. Tetapi antara satu bagian dengan bagian lain dari bagian yang
dikerjakan itu harus bisa dipasang dengan mudah. Oleh karena itu, harus ada standar ketepatan ukuran
yang harus dipatuhi dan dipakai sebagai pedoman dalam mengerjakan sesuatu benda agar bagian-
bagian mesin itu dapat dipasang, bahkan ditukar dengan bagian lain yang sejenis.
Fungsi toleransi ialah agar benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang
berbeda, tetapi tetap mampu memenuhi fungsinya, antara lain, fungsi mampu tukar untuk bagian yang
berpasangan.
ISO merupakan suatu badan internasional yang menentukan masalah standardisasi, telah
mengembangkan dan menentukan suatu standar toleransi yang diikuti oleh negara-negara industri di
seluruh dunia.
Contoh :
Penulisan huruf besar dipakai untuk menandai posisi toleransi lubang, dan huruf kecil untuk
menandai posisi toleransi poros. (kecuali huruf I,L,O,Q,W dan i,l,o,q,w)
Yang dinamakan sebagai penyimpangan fundamental adalah >> jarak dari ukuran dasar (garis
nol) sampai dengan batas penyimpangan atas atau bawah.
Besar penyimpangan fundamental bisa dibaca melalui tabel nilai penyimpangan lubang/poros
(Tabel.20, 21, 22, 23 pada buku Gambar Mesin 1, Harianto Dipl. Ing. HTL) atau menggunakan Tabel. 10,
11, dan 17 pada buku yang sama.
Contoh :
10H7
Ada dua cara dalam menentukan besarnya toleransi yang dikehendaki, yaitu dengan sistem
basis lubang dan sistem basis poros. Kedua cara ini bisa dipakai dalam menentukan toleransi ukuran.
Pada sistem basis lubang, semua lubang diseragamkan pembuatannya dengan toleransi H sebagai dasar,
sedangkan ukuran poros berubah-ubah menurut macam suaian. Pada sistem basis poros, ukuran poros
sebagai dasar dengan toleransi "h" dan ukuran lubang berubah-ubah.
Suaian dengan sistem basis lubang ini banyak dipakai. Suaian yang dikehendaki dapat dibuat dengan
jalan mengubah-ubah ukuran poros, dalam hal ini ukuran batas terkecil dari lubang tetap sama dengan
ukuran nominal. Dalam basis lubang ini akan didapatkan keadaan suaiansuaian sebagai berikut.
a. Suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalah H dan daerah toleransi
poros dari a sampai h.
b. Suaian transisi dengan pasangan daerah toleransi lubang H dan daerah-daerah toleransi poros dari j
sampai n.
c. Suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi lubang H dan daerah toleransi poros dari p sampai
z.
Sistem basis lubang ini biasanya dipakai dalam pembuatan bagian-bagian dari suatu mesin perkakas,
motor, kereta api, pesawat terbang, dan sebagainya.
1. Suaian Longgar
Suaian yang sangat longgar merupakan hasil pasangan dari H11-c11; H9d10; dan H9-e9. Tingkatan
suaian ini digunakan untuk bagian-bagian yang mudah berputar, mudah dipasang dan dibongkar tanpa
paksa, misalnya dipakai pada poros roda gigi, poros hubungan, dan bantalan dengan kelonggaran yang
pasti.
b. Suaian luas
Suaian H8-f7 dan H7-g6. Suaian ini biasanya dipakai pada peralatan yang berputar terus-menerus,
misalnya dipakai pada bantalan yang mempunyai kelonggaran biasa, yaitu bantalan jurnal.
c. Suaian geser
Suaian H7h6. Suaian ini banyak dipakai pada peralatan yang tidak berputar, misalnya senter
kepala lepas, sarung senter, dan poros spindel.
2. Suaian Transisi
Suaian ini merupakan hasil gabungan antara lubang dan poros yang akan menghasilkan suatu
keadaan kemungkinan longgar dan sesak, hal ini tergantung dari daerah toleransi yang dipakai yang
termasuk dalam suaian transisi adalah sebagai berikut.
a. Suaian puntir
Suaian H7-k6. Suaian ini digunakan apabila pasangannya memerlukan kesesakan dan dengan jalan
dipuntir waktu melepas maupun memasang, misalnya sebuah metal dengan tempat duduknya.
b. Suaian paksa
Suaian H7-n6. Pada suaian ini akan terjadi kesesakan permukaan yang dipasang agak panjang.
Contoh pemakaiannya pada plat pembawa dalam mesin bubut, kopling, dan sebagainya.
3. Suaian sesak
Suaian H7-p6. Pasangan dalam suaian ini harus ditekan atau dipukui dengan menggunakan palu
plastik atau palu kulit. Pengunaan suaian ini misalnya pada bus-bus bantalan dan pelak roda gigi.
b. Suaian kempa berat
Suaian H7-p6. Pemasangan suaian ini harus ditekan dengan gaya yang agak berat dan suatu ketika
harus menggunakan mesin penekan. Suaian ini digunakan pada kopling atau pada gelang tekan.
Dalam suaian dengan basis poros maka poros selalu dinyatakan dengan "h". Ukuran batas terbesar
dari poros selalu sama dengan ukuran nominal. Pemilihan suaian yang dikehendaki dapat dilakukan
dengan mengubah ukuran lubang. Sistem basis poros kurang disukai orang karena merubah ukuran
lubang lebih sulit daripada merubah ukuran poros. Dalam sistem basis poros juga akan didapatkan
keadaan suaian yang sama dengan suaian dalam sistem basis lubang dengan demikian dikenal juga:
a. suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi h dan daerah toleransi lubang A sampai H,
b. suaian transisi: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah toleransi lubang J
sampai H,
c. suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah untuk lubang P sampai Z.
Sistem basis poros banyak digunakan dalam pembuatan bagian alat-alat pemindah, motor-motor
listrik, pesawat angkat, dan sebagainya.
1. Suaian Longgar
Suaian h11-C11; h9-D10; dan h9-E9. Penggunaannya adalah pada bantalan-bantalan yang mudah
dipasang dan dilepas dengan poros.
b. Suaian luas
Suaian h7-F8 dan h6-G7. Contoh penggunaannya pada bantalan jurnal dan peralatan yang tidak
berputar.
c. Suaian geser
2. Suaian Transisi
a. Suaian puntir
Suaian h6-K7. Suaian ini dipakai pada peralatan yang pemasangannya harus mengalami
penekanan dan dipuntir.
b. Suaian paksa
Suaian h6-N7. Pada sistem ini juga terjadi kesesakan yang pasti.
3. Suaian Sesak
Suaian h6-S7. Pemasangan komponen ini harus ditekan dengan gaya yang lebih berat.
diameter 20 H8/s6
Dari contoh diatas bisa dijelaskan bahwa pasangan lubang-poros ini mempunyai hubungan suaian
longgar karena lubang lebih besar dari poros.
kombinasi pemakaian daerah toleransi (A s/d Z atau a s/d z) dan kualitas toleransi (IT 01 s/d IT
16) pada suatu dimensi benda begitu beragam, sehingga tentunya cukup menyulitkan penerapannya
pada suatu proses produksi.
Sehingga diperlukan kebijakan pembatasan pada posisi toleransi dan kualitas toleransi tertentu saja
yang sebaiknya digunakan seperti yang dinyatakan dalam ISO 1829-1975.
g6 h6 js6 k6 n6 p6 r6 s6
POROS f7 h7
e8
d9 h9
LUBANG G7 H7 JS7 K7 N7 P7 R7 S7
F8 H8
E9
D1 H10
0
Interference
Shrink fit H8/u8 Wheel sets, tyres, bronze crowns on worm wheel hubs,
coupling under certain condition, etc.
Heavy drive fit H7/s6
Coupling on shaft ends, bearing bushes in hubs, valve
Press fit H7/r6
seats, gear wheels
Medium press fit H7/p6
Transition fit
H7/n6 Gear and worm wheels, bearing bushes, shaft and wheel
assembly with feather key
Light press fit
Precision sliding fit H7/h6 Sealing rings, bearing covers, milling cutters on milling
mundrels, other easily removable parts.
Easy running fit H7/e8 Sleeve bearing with medium revolution, grease
lubricated bearing of wheel boxes, gears sliding on shaft,
sliding blocks.
Toleransi GEometri
Ada 14 simbol karakteristik geometris yang digunakan dalam D&TG. Ke-14 simbol ini digunakan untuk
menggambarkan ukuran, lokasi, orientasi, dan bentuk.
12. Straightness (Axis Kondisi di mana sumbu adalah garis lurus (atau, dalam
atau Centerplane) kasus centerplane, setiap elemen garis adalah garis lurus).
13. Simetri Kondisi di mana titik median semua elemen yang
berlawanan dari dua atau lebih fitur permukaan kongruen
dengan sumbu atau bidang tengah fitur datum
Ada banyak pengubah dan simbol lain yang digunakan dalam toleransi geometris. Berikut ini beberapa
di antaranya:
KONTROL BENTUK
Toleransi formulir berlaku untuk fitur tunggal (individu) atau elemen fitur tunggal. Toleransi bentuk tidak
terkait dengan datum.
Straightness/Kelurusan
Straightness
Kelurusan adalah kondisi di mana elemen permukaan atau sumbu adalah garis lurus. Kelurusan
digunakan untuk mengontrol busa garis pada permukaan / fitur atau kelurusan sumbu. Tidak diperlukan
bidang Datum untuk menentukan kelurusan dan sementara mendefinisikan kelurusan sumbu, pengubah
LMC dan MMC dapat digunakan.
Flatness
Kerataan
Kerataan adalah suatu kondisi yang mendefinisikan kerataan suatu permukaan terlepas dari fitur datum
apa pun. Kerataan digunakan untuk memanfaatkan permukaan yang dibutuhkan rata tanpa
mengencangkan dimensi lainnya. Nilai toleransi Kerataan selalu kurang dari toleransi dimensi yang
terkait dengan fitur bagian. Tidak diperlukan Datum Plane. LMC dan MMC dapat digunakan.
Circularity
Circularity
Circularity / Roundness digunakan untuk mengontrol sirkularitas fitur putaran di zona toleransi 2D.
Toleransi sirkularitas tidak tergantung pada fitur datum apa pun. Nilai toleransi sirkularitas selalu kurang
dari toleransi dimensi diameter bagian. Toleransi sirkularitas dapat diterapkan ke bagian mana pun
(permukaan eksternal atau internal) yang melingkar pada penampang melintang. Kondisi MMC dan LMC
tidak berlaku dengan toleransi sirkularitas. Toleransi sirkularitas dapat diterapkan ke bagian mana pun
(internal maupun eksternal) yang melingkar dalam penampang.
Cylindricity
silindrisitas
Cylindricity adalah toleransi 3-Dimensi yang mengontrol bentuk keseluruhan fitur silinder untuk
memastikannya cukup bulat dan cukup lurus di sepanjang sumbunya. Silindrisitas tidak tergantung pada
fitur datum toleransi harus kurang dari toleransi dimensi diameter bagian. Silindrisitas pada dasarnya
membentuk batas silindris yang sempurna di sekitar objek tempat seluruh bagian 3-Dimensi berada. +
KONTROL PROFIL
Profil kontrol garis menggambarkan zona toleransi di sekitar garis apa pun dalam fitur apa pun. Profil
garis adalah rentang toleransi 2-Dimensi yang dapat diterapkan pada toleransi linier apa pun. Profil
kontrol garis: mengontrol ukuran, orientasi, lokasi & busa fitur apa pun. Elemen garis permukaan di
sepanjang profil harus berada di dalam zona toleransi profil dan di dalam zona pembatas ukuran. MMC
dan LMC tidak berlaku dengan profil kontrol saluran. Datum Plane dapat digunakan untuk mengontrol
profil kontrol garis.
Profil kontrol permukaan digunakan untuk mengontrol permukaan bagian. Itu membuat zona toleransi
3-Dimensi di sekitar permukaan. Profil toleransi permukaan: Mengontrol ukuran, lokasi, orientasi, dan
busa dari permukaan apa pun. Ketika profil kontrol permukaan ditentukan, zona toleransi adalah batas
seragam sepanjang panjang dan lebar penuh permukaan. Biasanya ketika profil permukaan diperlukan,
tidak ada toleransi pada dimensi yang menggambarkan permukaan dan menggunakan panggilan D&TG
untuk memberikan rentang yang dapat diterima. Referensi Datum diperlukan untuk mengontrol Profile
of a Surface.
KONTROL ORIENTASI
Parallelism/kesejajaran
Kesejajaran
Paralelisme dapat digunakan untuk mengontrol paralelisme antara dua permukaan atau paralelisme dua
sumbu.
Paralelisme menggambarkan orientasi paralel dari satu fitur yang dirujuk ke permukaan datum atau
garis di zona toleransi 3D.
Paralelisme tidak mengontrol sudut fitur yang direferensikan, tetapi itu menciptakan zona toleransi di
mana fitur tersebut harus terletak.
Zona toleransi akan menjadi dua bidang paralel yang sejajar dengan fitur atau permukaan datum.
Paralelisme diperlukan untuk memastikan dua permukaan / fitur bekerja selaras satu sama lain dan
jarak konstan antara keduanya dipertahankan.
Perpendicularity/ketegaklurusan
Zona toleransi akan menjadi dua permukaan paralel / bidang / garis tegak lurus bidang datum. Seluruh
fitur harus terletak di antara permukaan / garis / bidang paralel ini.
Perpendicularity tidak mengontrol sudut fitur yang direferensikan, zona toleransi akan menjadi amplop
tegaklurus sumbu
Ketika diterapkan pada sumbu tegak lurus, kontrol tegak lurus sumbu silinder dengan referensi ke
datum.
Zona toleransi akan menjadi batas silinder di sekitar sumbu yang benar. Sumbu fitur yang dirujuk harus
terletak di batas silinder ini.
Ketika diterapkan pada simbol diameter fitur silinder (Ø) digunakan dalam bingkai kontrol.
Perpendicularity disebut pada sumbu tengah lubang untuk memastikan poros masuk ke dalam lubang
Angularity
Angularity
Angularity digunakan untuk membatasi orientasi satu fitur w.r.t. datum pada sudut yang ditentukan.
Zona toleransi angularitas akan menjadi dua bidang / permukaan paralel dalam 3D. Semua poin pada
fitur yang dikendalikan harus berada di dalam mendefinisikan pesawat.
Kondisi material maksimum dapat digunakan bersama dengan toleransi angularitas.
Toleransi angularitas juga dapat digunakan untuk mengontrol sumbu fitur apa pun dengan bidang
datum.
Zona toleransi untuk angularitas untuk suatu sumbu akan menjadi sebuah silinder di sekitar sumbu yang
tepat secara teoritis dengan sumbu. pesawat datum.
Angularity dapat digunakan untuk mengontrol fitur kritis pada sudut di mana perakitan terjadi pada
suatu sudut.
KONTROL LOKASI
Toleransi Lokasi menentukan seberapa besar suatu fitur dapat berbeda dari lokasi sebenarnya. Ini dapat
didefinisikan oleh tiga zona toleransi.
Toleransi Posisi
Toleransi posisi
Toleransi posisi dalam D&TG mengontrol variasi di lokasi fitur dari posisi sebenarnya yang tepat. Ini
adalah variasi total yang diizinkan di lokasi fitur tentang posisi sebenarnya yang sebenarnya.
Kondisi Material (MMC & LMC), Proyeksi Toleransi, Tangent Planes dapat digunakan bersama dengan
toleransi posisi.
Zona toleransi untuk toleransi posisi dapat berupa dua bidang paralel, silinder atau bola.
Toleransi posisi digunakan untuk menemukan fitur ukuran dari bidang datum seperti lubang atau kunci-
cara dan digunakan untuk menemukan fitur koaksial ke sumbu datum.
Dalam fitur silinder, zona toleransi posisi biasanya merupakan silinder tempat sumbu fitur tersebut
berada.
Konsentrisiti
Konsentrisity
Toleransi konsentrisitas digunakan untuk mengontrol sumbu pusat silinder atau bola dengan sebuah
datum plane / axis.
Toleransi konsentrik digunakan di mana presisi tinggi diperlukan untuk mengontrol titik median pada
bagian silinder seperti roda gigi transmisi di mana roda gigi harus konsentris dengan pemasangan.
Runout atau toleransi posisi digunakan sebagai pengganti toleransi konsentris karena sangat sulit untuk
mengukur toleransi konsentris.
Simetri
Simetri
Toleransi simetri digunakan untuk mengontrol dua fitur pada bagian melintasi bidang datum.
Simetri Toleransi mengontrol titik-titik pusat dari fitur ukuran. Simetri Toleransi adalah toleransi
geometris tiga dimensi yang mengontrol seberapa banyak titik di antara dua fitur mungkin menyimpang
dari bidang tengah atau sumbu yang ditentukan.
Simetri mirip dengan konsentrisitas, ia mengontrol fitur persegi panjang dan melibatkan dua bidang
datar imajiner.
Semua poin pada fitur bagian harus dalam batas toleransi yang ditentukan.
Zona toleransi untuk toleransi simetri akan menjadi dua bidang paralel pada jarak yang sama dengan
toleransi simetri yang ditentukan yang ditempatkan secara simetris ke bidang tengah dengan sumbu /
bidang datum.
Runout
Runout adalah variasi fitur sehubungan dengan datum lain ketika bagian diputar 360 ° di sekitar sumbu
datum. Runout mengontrol fitur melingkar, dan berapa banyak variasi yang dimilikinya dengan sumbu
rotasi. Runout dapat dipanggil pada fitur apa pun yang diputar tentang suatu sumbu. Runout mengukur
goyangan suatu fitur. Runout mengukur goyangan suatu fitur.
Putaran Melingkar
lingkaran Runout
Lingkaran runout membuat zona toleransi lingkaran 2-Dimensi yang ditentukan oleh sumbu datum di
mana semua titik pada permukaan yang disebut harus jatuh ke dalamnya.
Runout adalah variasi total yang dapat dimiliki oleh permukaan referensi, ketika bagian tersebut diputar
di sekitar sumbu sejati datum.
Runout digunakan dalam komponen berputar seperti bor, roda gigi, poros, gandar, dan banyak bagian
alat mesin.
Runout diperlukan ketika osilasi atau getaran perlu dikendalikan pada bagian yang berputar cepat,
seperti mesin atau transmisi.
Runout terlepas dari ukuran fitur (MMC atau LMC tidak dapat digunakan dengan toleransi runout)
Total Runout
Total Runout
Total runout menghasilkan zona toleransi silinder 3 dimensi yang ditentukan oleh sumbu datum. Ketika
datum diperbaiki dan bagian diputar, semua titik pada permukaan yang diukur harus berada dalam zona
toleransi.
Total runout adalah variasi total yang dapat dimiliki oleh permukaan referensi, ketika bagian tersebut
diputar di sekitar sumbu sejati datum.
Total Runout mengontrol conentricity, tegak lurus / paralellism (fitur sumbu ukuran), silindrisitas,
kelurusan, kelurusan, dan tentu saja, Normal Circular Runout
DEFINISI
Ketentuan berikut ini didefinisikan karena penggunaannya berlaku dalam Standar ini
1. Dimensiè Nilai numerik yang dinyatakan dalam satuan ukuran yang sesuai dan ditunjukkan pada
gambar dan dokumen lain bersama dengan garis, simbol, dan catatan untuk menentukan
ukuran atau karakteristik geometris, atau keduanya, fitur bagian atau fitur bagian.
2. Dimensi Dasar è Nilai numerik yang digunakan untuk menggambarkan ukuran, profil, orientasi,
atau lokasi fitur atau target datum yang tepat secara teoritis. Ini adalah dasar dari mana variasi
yang diizinkan ditetapkan oleh toleransi pada dimensi lain, dalam catatan, atau dalam bingkai
kontrol fitur.
3. Posisi Sejati è Lokasi yang tepat secara teoritis dari fitur yang dibuat oleh dimensi dasar.
4. Dimensi referensi è Dimensi, biasanya tanpa toleransi, digunakan hanya untuk tujuan informasi.
Ini dianggap sebagai informasi tambahan dan tidak mengatur operasi produksi atau inspeksi.
Dimensi referensi adalah pengulangan dimensi atau berasal dari nilai-nilai lain yang ditunjukkan
pada gambar atau pada gambar terkait.
5. DatumèTitik, sumbu, atau bidang yang secara teoritis tepat diturunkan dari pasangan geometri
sejati dari fitur datum yang ditentukan, datum adalah asal dari mana lokasi atau karakteristik
geometris fitur dari busur bagian ditetapkan.
6. Target DatumèTitik, garis, atau area yang ditentukan pada bagian yang digunakan untuk
membuat datum.
7. FiturèIstilah umum diterapkan pada bagian fisik dari suatu bagian, seperti permukaan, lubang,
atau slot.
8. Fitur UkuranèSatu permukaan silinder atau bola, atau satu set dari dua permukaan paralel
pesawat, yang masing-masing terkait dengan dimensi ukuran.
9. Fitur DatumèFitur aktual dari bagian yang digunakan untuk membuat datum.
10. Ukuran sebenarnyaèUkuran yang diukur.
11. Batas UkuranèUkuran maksimum dan minimum yang ditentukan.
12. Kondisi Material Maksimum/maximum material condition (MMC)èKondisi di mana fitur ukuran
berisi jumlah maksimum material dalam batas ukuran yang dinyatakan-misalnya, diameter
lubang minimum, diameter poros max-mum.
13. Kondisi Bahan Paling Sedikit/ least material condition (LMC)èKondisi di mana fitur ukuran
mengandung jumlah material paling kecil dalam batas ukuran yang dinyatakan - misalnya,
holediameter maksimum, diameter poros minimum.
14. Terlepas dari Ukuran Fitur/regardless of feature size (RFS)èIstilah yang digunakan untuk
menunjukkan bahwa toleransi geometrik atau referensi datum berlaku pada setiap kenaikan
ukuran fitur dalam toleransi ukurannya.
15. Kondisi virtualèBatas yang dihasilkan oleh efek kolektif dari batas ukuran MMC yang ditentukan
dari suatu fitur dan toleransi geometrik yang berlaku.
16. ToleransièJumlah total dimana dimensi spesifik diizinkan untuk bervariasi. Toleransi adalah
perbedaan antara batas maksimum dan minimum.
17. Toleransi sepihakèToleransi di mana variasi diizinkan dalam satu arah dari dimensi yang
ditentukan
18. Toleransi bilateralèToleransi di mana variasi diizinkan di kedua arah dari dimensi yang
ditentukan.
19. Toleransi GeometrisèIstilah umum diterapkan pada kategori toleransi yang digunakan untuk
mengontrol bentuk, profil, orientasi, lokasi, dan runout.