Anda di halaman 1dari 18

Metrologi & Pengukuran

Toleransi Linear dan Suaian

“Suaian”

Program Studi Teknik Mesin


UNIVERSITAS NEGERI PADANG

1
Suaian-suaian (Fits)
 Perbedaan ukuran antara dua bagian benda kerja yang akan dirakit

 Suaian tergantung dari masing-masing kedudukan daerah toleransi


dari lubang dan poros

 Suaian longgar (Clearance fits): sebelum maupun sesudah


dipasang pasti ada kelonggarannya

 Suaian pas (Transition fits): kemungkinan terjadi kelonggaran


kecil atau kesesakkan kecil tergantung dari hasil ukuran yang
diperoleh masing-masing benda yang telah jadi

 Suaian paksa (Interference fits): sebelum maupun sesudah


dipasang pasti ada kesesakkannya

2
3
Suaian-suaian (Fits)

4
Sistem Basis Lubang
 Semua toleransi lubang ditentukan didaerah “H” tanpa
mengindahkan tingkatan suaian yang akan dibuat
 Batas ukuran terkecil dari setiap lubang tergantung dari garis batas
dasar
 Daerah toleransi-nya terletak pada garis batas dasar
 Tingkatan suaian yang diinginkan, dibuat dengan cara mengubah-
ubah ukuran “poros”
 Suaian longgar (Clearance fits): toleransi lubang selalu dengan “H”
dan poros dari “a” hingga “h”
 Suaian pas (Transition fits): toleransi lubang selalu dengan “H” dan
poros dari “j” hingga “n”
 Suaian paksa (Interference fits): toleransi lubang selalu dengan “H”
dan poros dari “p” hingga “z”.

5
Sistem Basis Lubang

 Sistim basis lubang digunakan pada suaian-suaian:


 alat-alat mesin, motor, mobil, roda kereta api, kapal
terbang

6
Sistem Basis Lubang

 Kedudukan daerah toleransi pada ukuran nominal 30 mm


hingga 50 mm:

7
Sistem Basis Poros
 Semua toleransi poros ditentukan didaerah “h” tanpa
mengindahkan tingkatan suaian yang akan dibuat
 Batas ukuran terbesar untuk setiap poros tergantung pada garis
batas dasar
 Daerah toleransi-nya terletak pada garis batas dasar
 Tingkatan suaian yang diinginkan dibuat dengan cara mengubah-
ubah ukuran “lubang”
 Suaian longgar (Clearance fits): toleransi poros selalu “h” dan
lubang dari “A” hingga “H”
 Suian pas (Transition fits): toleransi poros selalu “h” dan lubang
dari “J” hingga “N”
 Suaian paksa (Interference fits): toleransi poros selalu “h” dan
lubang dari “P” hingga “Z”

8
Sistem Basis Poros

 Sistim basis poros digunakan pada suaian-suaian:


 alat-alat pemindah, elektro motor, mesin derek, mesin
tekstil, mesin pertanian, alat-alat mesin yang presisi

9
Sistem Basis Poros
 Kedudukan daerah toleransi pada ukuran nominal 30 mm
hingga 50 mm:

10
Tingkatan Suaian-suaian

Sistem Basis Lubang


Suaian/fit Lubang Poros Penggunaan
Running fit f 7 Bearings with noticable clearance

Press Transition Clearance


Close running fit g 6 Bearings with slight clearance
Sliding fit h 6 Tailstock centersleeve, guides
Close sliding fit js 6 Handwheels, change gears, set collar
H7
Wringing fit k 6 Gear wheels, bushings
Porcefit m 6 Wheel rims, clutches, faceplates
Light pressfit p 6 Bushings, writpins, gear rims
Pressfit s 6 Shrinking, sluthces

11
Tingkatan Suaian-suaian
Sistem Basis Poros
Suaian/fit Lubang Poros Penggunaan
Running fit E8 Bearings with drawn shaft
Sliding fit H9 Actuating levers, control gears
h9
Wringing fit K6 Keys without matching work
Transitionfit P9 Keys with matching work

 Untuk menghemat biaya produksi, penentuan toleransi dipilihkan


yang sebesar mungkin menurut kebutuhan atau fungsinya
 Pembuatan lubang dengan toleransi yang kecil lebih sukar
dibanding pembuatan diameter luar/jenis poros
 Proses pengerjaan dengan bubut untuk suatu suaian, umumnya
kualitas toleransi untuk poros dipilih satu tingkat lebih halus
 Misal: H 7/h 6

12
Tabel Harga Toleransi Menurut ISO

 Satuan harga toleransi dalam m(mikrometer)


 1  m = 0,001 mm
 Penyimpangan membesar yang diizinkan/upper allowance
(ES ; es)
 Penyimpangan mengecil yang dizinkan/lower allowance
(EI ; ei)

 Ukuran nominal lebih besar dari 50 m, dibagi menjadi


beberapa tingkatan

13
Tabel Harga Toleransi Menurut ISO

14
Tabel Harga Toleransi Menurut ISO

15
Toleransi dalam Gambar Rinci
dengan Simbol ISO

 Penunjukan ukuran dengan toleransi ditulis


dengan susunan sebagai berikut: ∅ 40H7
 Ukuran Nominal
 Kedudukan daerah toleransi (huruf)
 Kualitas ukuran dari daerah toleransi
(angka)

 Untuk toleransi-toleransi yang jarang


dipergunakan, harga penyimpangan- ∅ 40f7
penyimpangan dari toleransinya
dicantumkandibelakang simbol toleransi
dalam tanda kurung
16
Toleransi dalam Gambar Susunan
ditunjukkan dengan simbol ISO

 Simbol toleransi lubang ditunjukkan


lebih dahulu (diatas), setelah itu
simbol toleransi poros
(dibawahnya), didepannya ditulis
ukuran nominal (cukup satu
penulisan)

 Untuk harga-harga penyimpangan


dari toleransi-toleransinya juga
perlu/dicantumkan, maka ditulis
seperti contoh disamping

17
Have a nice day

18

Anda mungkin juga menyukai