Anda di halaman 1dari 10

Tugas Pertama

Suaian , toleransi, dan penerapannya

Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas

Nama : Bagaskara Adi Pamungkas


NIM : 21050117140029
Dosen Pengampu : Yusuf Umardani, S.T, M.T.

Departemen Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2019
Toleransi (tolerance)
Toleransi ukuran (dimensional tolerance) adalah perbedaan antara dua harga batas dimana
ukuran atau jarak permukaan / batas geometri suatu komponen harus terletak.
Kedua harga batas toleransi dapat dinyatakan sebagai penyimpangan (deviation) terhadap ukuran
dasar yang sudah didefinisikan terlebih dahulu. Sedapat mungkin ukuran dasar dinyatakan dalam
bilangan bulat. 

Toleransi

 Suaian (fit)

 Apabila dua buah komponen akan dirakit (assy), hubungan yang terjadi, yang ditimbulkan oleh
karena adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen geometrik sebelum mereka disatukan
disebut suaian (fit).

Jenis Suaian
1.Suaian Longgar (Clearance Fit), yaitu suaian yang selalu akan menghasilkan kelonggaran
(clearance). Artinya, bila dua buah komponen disatukan  maka akan timbul kelonggaran, baik
sebelum maupun sesudah dipasangkan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu
terletak di atas daerah toleransi poros.
2.Suaian Pas (Transition Fit), adalah suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan.
Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling berpotongan
(sebagian saling menutupi).
3.Suaian Paksa (Interference Fit), yakni suaian yang selalu akan menghasilkan kerapatan.
(interference). Artinya, sebelum ataupun sesudah dua  komponen dipasangkan akan timbul
kesesakan/kerapatan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah
daerah toleransi poros.

Terjadinya suaian-suaian tersebut di atas bukan karena kesalahan  pada proses pembuatan,
tetapi disebabkan hal ini memang direncanakan mengingat fungsi dari komponen yang dibuat
tersebut. Dari ketiga macam suaian yang disebutkan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
untuk satu macam suaian dapat dibuat berbagi macam kombinasi. Misalnya, suaian paksa dapat
dicapai asal daerah toleransi lubang selalu terletak dibawah daerah toleransi poros tanpa
mempedulikan di mana  letak daerah-daerah toleransi tersebut terhadap garis nol. Untuk 
membatasi adanya berbagai macam kombinasi ini maka ISO telah menetapkan dua (2) macam
sistem suaian yang bisa digunakan yaitu: sistem basis lubang dan sistem basis poros.

a. Sistem Basis

Dalam sistem basis ISO, sistem basis terbagi menjadi :

1. Sistem basis lubang.

Suaian dengan satuan lubang ini banyak dipakai. Suaian yang dikehendaki dapat dibuat
dengan jalan mengubah-ubah ukuran dari poros , dalam hal ini ukran batas terkecil dari
lubang adalah tetap sama dengan ukuran nominal. Dalam satuan lubang ini akan
didapatkan keadaan suaian-suaian sebagai berikut :

 Suaian longgar; dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalan “ H “ dan
daerah toleransi poros dari “ a “ sampai “ h “
 Suaian pas dengan pasangan daerah toleransi lubang “ H “ dan daerah toleransi poros
dari “ j “ sampai “ n”
 Suaian sesak ; dengan pasangan daerah toleransi lubang “ H “ dan daerah toleransi
poros dari “ p “ sampai “ z “

Sistem satuan lubang ini biasanya dipakai dalam pembuatan bagian-baguan dari suatu mesin
perkakas , motor, kereta api dan pesawat terbang dan sebagainya.

2. Sistem basis poros

Dalam suaian dengan satuan poros maka poros selalu dinyatakan dengan
“ h “ . Ukuran batas terbesar dari pros adalah selalu tetap sama dengan ukuran nominal.
Pemilihan suaian yang dikehendaki dapat dengan mengubah-ubah ukuran dari lubang.
Sistem satuan poros kurang disukai orang, karena mengubah ukuran lubang lebih sulit
daripada mengubar ukuran poros. Dalam system satuan poros juga akan didapatkan
keadaan suaian yang sama dengan suaian dalam system satuan lubang, dengan demikian
dikenal juga,

 Suaian longgar; dengan pasangan daerah toleransi untuk poros adalan “ h “ dan
daerah toleransi lubang dari “ A “ sampai “ H “
 Suaian pas dengan pasangan daerah toleransi poros “ h “ dan daerah toleransi lubang
dari ” J “ sampai “ N”
 Suaian sesak ; dengan pasangan daerah toleransi poros “ h “ dan daerah toleransi
poros dari “ P “ sampai “ Z “

Sistem satuan poros banyak gigunakan dalam pembuatan-pembuatan bagian alat-alat


pemindah , motor-motor listrik, pesawat angkat dan sebagainya.
Berikut ini diterangkan sistem basis berdasarkan ISO secara terperinci :
(a) Sistem basis lubang

Pada sistem basis lubang, daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi “H”.
Jika poros dan lubang saling berpapasan, maka sebagai dasar untuk menetapkan suaian
(longgar, pas, dan paksa) digunakan ukuran lubangnya, sedangkan poros menyesuaikan
terhadap lubangnya.
Pada sistem basis lubang, terdapat tiga macam suaian sebagai berikut :

 Suaian longgar
Jika pasangan toleransi lubang “H” dengan daerah toleransi poros a, b, c, d, e, f, dan g
maka akan didapat suaian longgar.
Contoh : Ukuran Ф 60 H7/g6; 45H8/e8
Suaian longgar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Suaian sangat luas : Yaitu suaian yang sangat longgar , hasil pasangan dari
H11-c11; H9-d10; H9-e9. Tingkatan suaiana ini digunakan untuk bagian-bagian
yang mudah berputar , mudah dipasang dan dibongkar tanpa paksa. Misalnya
dipakai pada : poros roda gigi. Poros hubungan , bantalan dengan kelonggaran
yang pasti,

b. Suaian luas : Yaitu suaian yang agak longgar, hasil gabungan lubang
dan poros dari H8-f7; H7-g6. Kelonggaran yang terjadi pada suaian luas ini kecil .
Suaian ini biasanya dipakai pada peralatan yang berputar terus-menerus,misalnya
dipakai pada bantalan yang mempunyai kelonggaran biasa yaitu bantalan jurnal

c. Suaian geser : Yaitu suaian yang sangat pas , suaian ini hasil gabungan
dari lubang dan poros H7-h6. Meskipun demikian suaian ini masih mempunyai
kelonggaran yang sangat kecil. Suaian ini banyak dipakai pada peralatan yang
tidak berputar , misalnya senter kepala lepas, sarung senter dan poros spindle.

 Suaian Pas
Jika pasangan toleransi lubang “H” dengan daerah toleransi poros h, js, k, m, dan n
maka akan didapat suaian Pas.
Contoh : Ukuran Ф 65 H7/h7; 20 H6/k6
Suaian pas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Suaian puntir : Suaian ini adalah gabungan dari lubang dan poros, dari
H7-k6. Suaian ini digunakan apabila pasangannya memerlukan kesesakan dan
dengan jalan dipuntir waktu melepas maupun waktu memasang. Misalnya sebuah
metal dengan tempat dudukannya.

b. Suaian paksa : suaian ini mempunyai kesesakan yang pasti. Suaian ini
hasil gabungan dari lubang dan poros , yaitu dari H7-n6. Pada suaian ini akan
terjadi kesesakan permukaan yang dipasang agak panjang. Contoh pemakaiannya
adalah pada plat pembawadalam mesin bubut , kopling dan sebagainya.
 Suaian Sesak
Jika pasangan toleransi lubang “H” dengan daerah toleransi poros p, r,……, dan z
maka akan didapat suaian Sesak.
Contoh : Ukuran Ф 30 H7/p6; 80 H7/t6
Suaian sesak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Suaian kempa ringan : Suaian ini hasil gabungan dari lubang dan poros yaitu H7-
k6. Pasangan dalam suaian ini harus ditekan ayau dipukul dengan mengggunakan
palu plastik atau palu kulit. Penggunaan suaian ini misalnya pada bus-bus bantalan
. pelak roda gigi.

b. Suaian kempa berat : Suaian ini hasil gabungan dari lubang dan poros H7-p6.
Pemasangan dalam suaian ini harus ditekan dengan gaya yang agak berat dan
suatu ketika harus menggunakan mesin penekan , suaian ini digunakan pada
kopling atau pada gelang tekan.

(b) Sistem basis poros

Pada sistem basis poros, daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi “h”,
ukuran poros digunakan sebagai ukuran dasar untuk menentukan suaian, dan ukuran
lubangnya menyesuaikan terhadap ukuran porosnya.
Pada sistem basis poros, terdapat tiga macam suaian sebagai berikut:

 Suaian longgar
Jika pasangan toleransi poros “h” berpasangan dengan daerah toleransi lubang A, B,
C, D, E, F, dan G maka suaian yang didapat adalah suaian longgar.
Contoh : Ukuran 60 G7/h6;Ф 45 E8/h8
Suaian longgar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Suaian sangat luas : Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang yaitu
h11-C11; h9-D10; h9-E9. Penggunaannya adalah pada bantalan-bantalan yang
mudah dipasang dan dilepas dengan poros

b. Suaian luas : Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang yaitu
h7-F8; h6-G7. Contoh penggunaannya pada bantalan jurnal, peralatan yang tidak
berputar.

c. Suaian geser : Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang h6-H7.
Penggunaan pada peralatan yang tidak berputar.

 Suaian Pas
Jika pasangan toleransi poros “h” berpasangan dengan daerah toleransi lubang A, B,
C, D, E, F, dan G maka suaian yang didapat adalah suaian longgar.
Contoh : Ukuran 60 G7/h6;Ф 45 E8/h8
Suaian pas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Suaian puntir : Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang h6-K7.
Suaian ini dipakai pada peralatan yang pemasangannya harus mengalami
penekanan dan dipuntir.

b. Suaian paksa : Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang h6-N7..
Pada system ini juja terjadi kesekan yang pasti.

 Suaian Sesak
Jika pasangan toleransi poros “h” berpasangan dengan daerah toleransi lubang A, B,
C, D, E, F, dan G maka suaian yang didapat adalah suaian longgar.
Contoh : Ukuran 60 G7/h6;Ф 45 E8/h8
Suaian sesak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Suaian kemp ringan : Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang h6-P7.
Pemasangan komponen dalam suaian harus ditekan.

Suaian kempa berat : Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang h6-S7.
Pemasangan komponen dalam suaian harus ditekan dengan gaya yang lebih berat

b. Perhitungan Suaian

Jika ukuran lubang dibuat lebih besar daripada ukuran poros atau sebaliknya ukuran
poros dibuat lebih besar daripada lubangnya, maka akan terjadi suaian longgar dan suaian
sesak (paksa).

(a) Kelonggaran
Kelonggaran ialah selisih ukuran lubang dengan porosnya. kelonggaran dibagi tiga
macam, yaitu:
· kelonggaran maksimum;
· kelonggaran minimum;
· kelonggaran pertengahan

(b) Kesesakan (interference)


Kesesakan adalah selisih ukuran poros dengan lubangnya. Kesesakan dibagi menjadi
tiga macam, yaitu:
· kesesakan maksimum;
· kesesakan minimum;
· kesesakan pertengahan (rata-rata)
Sistem Suaian

Penulisan Toleransi Ukuran/Dimensi

Simbol ISO untuk Toleransi, Penyimpangan dan Suaian


•Posisi daerah toleransi terhadap garis nol ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar (berubah
mengikuti perubahan ukuran dasar).  Dinyatakan dengan simbol satu huruf.
•Toleransi, harganya/besarnya ditetapkan sebagai fungsi ukuran dasar. Dinyatakan dengan simbol
angka (angka kualitas). 
 
Contoh :
45g6 : artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45mm, posisi daerah toleransi mengikuti aturan kode
huruf g serta besar harga toleransinya mengikuti aturan kode angka 6
65H7 : artinya suatu lubang dengan ukuran dasar 65mm, posisi daerah toleransi mengikuti aturan kode
huruf H serta besar harga toleransinya mengikuti aturan kode angka 7
Sistem Suaian

Faktor-faktor untuk memilih basis suaian

1. Macam / jenis pekerjaan


2. Ongkos pengerjaan komponen-komponen yang harus dibuat
3. Harga komponen-komponen yang dapat dibeli di pasaran/ dipesan dari pabrik lain
4. Biaya pembelian perkakas potong dan alat ukur
5. Kemudahan dari segi perancangan, pembuatan dan perakitan

Toleransi Umum (SN 258440)


Toleransi unum biasanya dibagi menjadi menjadi tiga menurut tingkat ketelitian. Yaitu halus,
menengah dan kasar.
Toleransi ISO
Merupakan jenis toleransi menurut standard internasional.

Penerapan suaian dan toleransi pada engineering : Perakitan bore piston


Gap 3 merupakan celah antara bore piston dan bore cushion ring yang bersesuaian
dengan OD dudukan piston pada rod. Celah ini harus lebih besar dari nol untuk mempermudah
proses perakitan. Dudukan piston sendiri memiliki dimensi Ø154,94 mm, sedangkan bore piston
existing memiliki dimensi Ø155 mm. Suaian yang harus terjadi pada gap 3 adalah suaian.
Berdasarkan hasil pengukuran tadi, dimensi pada dudukan piston diduga kuat bernilai Ø155f7
mm yang merupakan suaian luas berbasis lubang (H8f7) yang bersesuaian dengan bore piston.

Perlu diingat bahwa dalam proses rekondisi ini, komponen yang diganti baru adalah
piston, sedangkan rod silinder tidak diganti, sehingga dimensi bore piston yang akan dibuat
bernilai 155H8 mm. Jadi untuk mendapatkan gap 3 berdasarkan suaian luas berbasis lubang,
diperlukan komponen-komponen penyusun rakitan dengan dimensi dan toleransi

Gap 4 merupakan celah antara bore cushion bushing yang bersesuaian dengan OD
cushion ring. Dalam hal ini, komponen yang akan diganti baru adalah cushion ring karena gap
untuk arah aksial piston terlalu besar, sedangkan cushion bushing tetap menggunakan komponen
existingnya. Cushion bushing dan cushion ring berfungsi untuk memperlambat langkah silinder
pada waktu silinder akan mencapai kondisi full stroke, sehingga piston dan gland tidak
bertumbukan. Bore cushion bushing sendiri memiliki dimensi Ø185,07 mm, sedangkan OD
cushion ring existing memiliki dimensi Ø185 mm. Jadi untuk mendapatkan gap 4 berdasarkan
suaian luas berbasis lubang, diperlukan komponen-komponen penyusun rakitan dengan dimensi
dan toleransi.

Suaian yang harus terjadi pada gap 5 adalah suaian luas. Berdasarkan hasil pengukuran
tadi, suaian yang terjadi diduga kuat merupakan suaian luas berbasis poros (F8h7), sehingga
dimensi bore cushion bushing memiliki dimensi Ø185F8 mm ( mm), sedangkan OD cushion
ring yang akan dibuat memiliki dimensi Ø185h7 mm .

Persyaratan 5 merupakan celah antara cushion ring dengan rod. Gap ini harus selalu lebih
besar dari 0 agar piston, spacer split dan cushion ring bisa dirakit pada rod, namun juga tidak
boleh terlalu besar karena akan mengakibatkan tumbukan antar komponen-komponen tersebut
pada saat silinder beroperasi. Persyaratan 5 ini dikonversi menjadi persyaratan gap dengan nilai
nominal sebesar 0.1 ≤ gap 5 ≤ 0.3 mm. Berdasarkan pertimbangan performansi, gap 5 harus
sebesar 0.1 ≤ gap 5 ≤ 0.3 mm, sehingga rata-rata gap yang diperoleh adalah 0.2 mm. Untuk
analisis gap 5 ini yang dijadikan base adalah rod (dudukan piston). Terdapat vektor A di sebelah
kiri gap menuju piston 2, lanjut dengan vektor B menuju spacer split, kemudian vektor C yang
menuju base. Kemudian rute sudah saatnya berbalik arah, terakhir adalah vektor D yang menuju
ke bagian kanan gap.

Anda mungkin juga menyukai