PENDAHULUAN
industri di seluruh dunia untuk lebih maju dan berkembang. Seiring kemajuan dan
perkembangan yang terjadi, semakin banyak pula tantangan yang dihadapi. Salah satu
aspek penting sasaran adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mengingat resiko
dan bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang maju dan
mutakhir. Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah dari, oleh dan untuk setiap tenaga
kerja serta orang lainnya dan juga menyangkut masyarakat pada umumnya.
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
gangguan kesehatan. Dalam setiap pabrik penghasil atau pengolah bahan kimia,
biasanya melibatkan puluhan bahkan ratusan jenis bahan kimia lain. Bahan-bahan
11
Keselamatan Bahan atau lebih dikenal dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
(ILO, 1991).
PT. Indo Bharat Rayon merupakan salah satu industri kimia yang dalam proses
keperluannya, baik dari jenis bahan yang digunakan maupun jumlah yang
dibutuhkan. PT. Indo Bharat Rayon memproduksi viscose rayon staple fibre. Selain
itu, PT. Indo Bharat Rayon juga menghasilkan sodium sulphate sebagai produk
tambahan dan memproduksi asam sulfat pekat, cairan carbon disulphide sebagai
bahan baku pembantu proses. Oleh karena itu, untuk kelancaran produksi,
orang atau karyawan yang ada di sekitar perusahaan wajib mengetahui pentingnya
dikatakan dalam UU No. 13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1 dan 2 yaitu setiap pekerja
Kerja, moral dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
22
kecelakaan di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia dan
sebagian kecil disebabkan oleh faktor teknis dan untuk menjamin keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja, serta sumber
produksi, proses produksi dan lingkungan kerja dalam keadaan aman, maka perlu
pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan
moral agama. Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman dapat
dan upaya yang dipergunakan (input). Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat
kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi
dihindari.
pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan
efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
3. Pada berbagai hal, tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tinggi
33
menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan serta gairah
kelancaran produksi.
Oleh karena itu, sudah jelas bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah satu sisi
penting dari perlindungan tenaga kerja dan sangat berperan dalam memajukan
1.2 Tema
suatu industri, maka diperlukan satu contoh industri yang telah menerapkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik di dalam maupun diluar yang dalam hal ini
1.3 Tujuan
44
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui potensi bahaya dan resiko pada proses kerja di PT. Indo Bharat
Rayon.
Bharat Rayon.
1.4 Manfaat
55
2. Perusahaan mendapatkan masukan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
3. Menciptakan kerja sama yang baik dan bermanfaat antara institusi tempat
lingkungan kerja.
sebenarnya.
66
1.5.2 Ruang Lingkup
disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif,
4. Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau
rendah.
tanpa kecelakaan, memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman, sehingga
dapat dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya. Safety
adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat
kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yang bertujuan untuk
77
Tujuan Keselamatan Kerja adalah mengadakan pencegahan agar karyawan tidak
mendapat luka/celaka dan juga tidak terjadi kerusakan atau kerugian pada alat-alat
3. Menjamin pekerjaan;
4. Menguntungkan masyarakat;
pimpinan lapangan maupun karyawan. Jadi setiap orang bertanggung jawab terhadap
Sasaranya adalah lingkungan kerja, dan bersifat teknik. Tujuan Kesehatan Kerja
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja;
88
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan;
digunakan sebagai tindakan korektif dan preventif, agar pekerja dan masyarakat
sekitar terhindar dari bahaya penyakit akibat kerja serta mengecap derajat kesehatan
99
7. Setiap penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Ps 1, Keppres No 22 th
1993); dan
khusus).
baik secara fisik, mental dan sosial kepada seluruh pihak di seluruh jenis pekerjaan
kondisi kerja, melindungi pekerja dari resiko serta penyesuaian dan pemeliharaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut OSHA adalah beberapa prinsip keilmuan
yang didasari oleh ilmu fisika, kimia, biologi serat ilmu perilaku yang memahami
pola resiko keselamatan baik terhadap orang maupun aset lainnya dan dapat
diaplikasikan di berbagai jenis kegiatan. Titik tolak Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah:
3. Ruang lingkup keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja cukup luas baik
1010
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan multi disiplin profesi;
5. Ilmu dasar yang terlibat: fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku; dan
industri.
1. Mengamankan pekerjaan atau kegiatan mulai dari input, proses dan output;
3. Kesejahteraan manusia;
kelembaban, debu, kotoran, asap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
11. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
1111
13. Menyelengarakan suhu dan lembab udara yang baik;
16. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya
atau barang;
penyimpanan barang;
Kesehatan dan Keselamatan adalah hak asasi manusia, aspek hukum dan untuk
efisiensi biaya. Adapun kajian keilmuan lain yang terkait dengan Keselamatan dan
Industri.
dalam bentuk substansi, zat, benda tertentu maupun situasi atau kondisi tertentu untuk
1212
menimbulkan kerusakan atau kerugian (kesakitan). Bahaya dapat dikelompokan
menjadi:
penyakit akibat kerja. Adapun ciri-ciri dari bahaya Kesehatan Kerja adalah
waktu memajan pekerja selama bekerja (8 jam per hari atau 40 jam per
minggu).
Adapun ciri-ciri dari bahaya Keselamatan Kerja adalah dampak yang timbul
dan dosis serta berada di lingkungan kerja dan memajan pekerja hanya pada
Risiko yaitu seberapa besar kemungkinan suatu bahan atau material, proses atau
kondisi untuk menimbulkan kerusakan, kesakitan dan kerugian. Risiko yang terdapat
di lingkungan kerja yang dapat berasal dari bahan baku/material, proses kerja, proses
produksi, lingkungan kerja, produk, limbah dan pekerja itu sendiri. Risiko dapat
dikelompokkan menjadi:
1313
1. Risiko Kesehatan Kerja yaitu besarnya kemungkinan yang dimiliki oleh
oleh konsentrasi dan dosis, tingkat dampak (fatality, very serious, serious,
durasi pajanan.
injury, terhentinya proses dan kerusakan alat. Hal tersebut dipengaruhi oleh
darurat.
2. Bahaya mekanis yaitu bahaya yang terdapat pada benda-benda atau proses
3. Bahaya kimia yaitu berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair dan
1414
Timbul karena konsentrasi pencemar udara (airborne) yang tinggi seperti
mist, vapors, gas atau padatan dalam bentuk debu atau uap;
kesehatan sebagai akibat dari ketidak sesuaian desain kerja dengan pekerja.
Meliputi disain alat dan area kerja, mengangkat dan menjangkau uang tidak
7. Bahaya kebakaran yaitu bahaya yang dapat berasal dari material mudah
terbakar; dan
Adapun sumber dari bahaya-bahaya tersebut adalah berasal dari manusia (Usia,
Jenis Kelamin, Lama kerja, Pendidikan, Pengetahuan, Keterampilan, Jam kerja, Hari
kerja, Sikap, Perilaku, Kelelahan, Kebosanan dan Kondisi fisik pekerja), mesin atau
peralatan kerja, material atau bahan yang digunakan dan faktor lingkungan kerja yaitu
1515
segala sesuatu yang ada di lingkungan kerja yang terlibat secara langsung maupun
Dari berbagai jenis bahaya yang telah disebutkan diatas, tentunya harus ada
1. Eliminasi (Penghilangan)
2. Substitusi (Penggantian)
3. Minimalisasi (Pengurangan)
1616
Merupakan suatu upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi bahaya
melalui kegiatan atau aktifitas yang bersifat administrasi. Efektifitas pengendalian ini
tergantung peran aktif dari pihak manajemen dan pekerja. Semua elemen yang
terlibat dalam proses kerja ini harus memiliki komitmen yang tinggi dalam
cara pemberian Alat Pelindung Diri (APD) untuk digunakan para pekerja agar
terhindar dari bahaya sewaktu bekerja. APD merupakan upaya pengendalian bahaya
yang paling mudah dan cepat namun dalam pelaksanaannya tidak boleh diterapkan
sendiri sehingga harus dimodifikasi dengan upaya pengendalian bahaya lainnya. APD
yang digunakan merupakan alternatif terakhir yang dapat dilakukan apabila alternatif-
1717
alternatif yang diberikan sebelumnya belum dapat mengurangi bahaya dan dampak
1. Alat Pelidung Kepala seperti Safety Helmet, Bump Camp, Hood, Soft Cap
3. Alat Pelindung Mata dan Muka seperti Kacamata, Goggles, Face Shield dan
Welding Helmet;
4. Pelindung Kaki seperti Safety Shoes, Steel Insoles dan Sepatu Karet;
5. Pelindung Tangan seperti Sarung Tangan, Pads, Sleeves dan Cream; dan
6. Pelindung Tubuh seperti Jubah, Coverail, Full Suits, Fire Entry, Jas Hujan,
1.5.8.1 Inspeksi
tidak aman maupun perilaku kerja tidak aman. Ruang lingkup inspeksi adalah:
dini.
1818
3. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan (program) Keselamatan Kerja secara
manajemen.
Audit Keselamatan Kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mana pencapaian tujuan yang telah dicapai (efektifitas dan efisiensi). Atribut dari
audit adalah Criteria (what should be), Condition (what is), Cause (why the condition
happen), Effect (the differences and significant between what is and what should be)
yang akan melakukan audit, untuk audit internal, tim audit terdiri dari
mengembangkan checklist, dikatakan juga sebagai tahap uji coba dan dalam
1919
audit eksternal fase ini sangat penting untuk mendapatkan gambaran
keadaan di lapangan.
4. Data collection dan analisis, yaitu terdapat penyebab dan efek dari atribut
audit, sangat ditentukan pada saat preliminary planning dan kuncinya adalah
5. Reporting, dalam tahap ini laporan yang telah dibuat lalu dipresentasikan
fase ini terdapat aktifitas: Team Meeting, Writing The Draft Report,
internasional untuk lingkungan dimana sebuah organisasi/ perusahaan yang dalam hal
ini adalah PT. Indo Bharat Rayon beroperasi. Adapun prosedur dari pelaksanaan
Audit Sistem Manajemen Lingkungan atau ISO 14001 adalah program dan prosedur,
2020
memperhitungkan audit-audit sebelumnya dan dilakukan berdasarakan kepentingan
kecelakaan dapat dicegah terlebih dahulu, hal tersebut merupakan tindakan proaktif
Analisa Bahaya adalah suatu kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi
bahaya dari suatu kegiatan, proses, produk, benda, bahan, atau lingkungan. Untuk
proses/tahapan kerja yang dilakukan oleh pekerja dengan cara inspeksi area kerja
pekerja (quesioner). Dari tahapan tersebut dapat diketahui potensi bahaya yang ada
ditempat kerja dan risiko apa yang mungkin terjadi di tempat kerja.
Identifikasi dan Analisa Bahaya dapat dilakukan setiap saat di lingkungan kerja,
dilakukan secara sistematik dengan menggunakan berbagai jenis teknik sesuai dengan
kondisi dan sifat operasi perusahaan. Identifikasi dan Analisa Bahaya dilakukan
berdasarkan tiga cara yaitu berdasarkan pengalaman yang dilakukan secara subjektif,
testing atau pengukuran secara kuantitatif dan analisis yaitu tahapan mengenal bahaya
yang ada dan dilakukan secara terstruktur. Seperti telah dijelaskan diatas, bahwa
2121
teknik Identifikasi dan Analisa Bahaya dilakukan terantung pada karakteristik
pekerjaan yang dianalisis. Identifikasi dan Analisa Bahaya memiliki beberapa teknik
seperti Checklist, Generic model, Preliminary hazard analysis, Failure mode effect
analysis, Hazard operability study (Hazops), Fault tree analysis dan Job safety
analysis.
adalah karena satu dari kecelakaan yang terjadi di tempat kerja berkaitan dengan
manajemen yang proaktif yaitu sebelum terjadinya kecelakaan dan kerugian) yang
bahwa keselamatan merupakan perhatian dan keyakinan bagi setiap orang, baik
dan berdasarakan masalah yang ada (root cause analysis). Metode dan
2222
objektif, partisipan, topik dan materi training, intruktur serta jadwal, time
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan (UU No. 13 Tahun 2003). Tujuan
sama pentingnya dengan pelaporan data produksi, biaya, penjualan, keuntungan dan
kerugian untuk keefisienan dan kesuksesan operasi suatu bisnis. Pelaporan Insiden
2323
bahaya dan biaya yang keluar, ketidakefektifan Keselamatan Kerja dengan
LOSS CAUSATION MODEL
merencanakan progaram Keselamatan Kerja yang mengontrol
(Model kondisi dan perilaku
Penyebab Kerugian)
meningkatkan
Program keasadaran akan pentingnya keselamatan kerja pada supervisor,
Tindakan
Kontak dengan energi atau bahan Manusia
menjelaskan
Standar sumber Faktor
atau penyebabTidak
kecelakaan dan memberikan Harta
informasi pada
Program Standar
Manusia Benda
&
& Proses (Profit)
supervisor dan komiteFaktor
Pemenuhan keselamatan Kondisi
kerja Tidak
mengenai unsafe act dan unsafe condition
Lingkungan
Standar
Standar Pekerjaan
Sistem Izin Kerja adalah sistem tertulis resmi yang dapat digunakan untuk
terhadap resiko yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu dan telah ditangani sebelum
2424
Seperti tercantum dalam SMK3 Per-Menaker 05/1996 Sub Bagian 6.1.3 terdapat
prosedur kerja yang didokumentasikan dan jika diperlukan diterapkan suatu sistem
persyaratan dan rekomendasi keselamatan kerja yang tertuang dalam Surat Izin Kerja.
Selain itu, Surat Izin Kerja juga merupakan suatu proses pengesahan agar pekerjaan
tersebut tetap terkendali. Semua pekerjaan memerlukan Izin Kerja. Namun demikian,
di dalam keadaan dimana pekerjaan rutin secara alamiahnya dan risiko keselamatan
kerja dapat diabaikan, pekerjaan tersebut dapat dilakukan hanya melalui izin verbal
dari pihak yang berwenang. Sistem Izin Kerja terbagi dua, yaitu:
1. Cold work permit, Izin Kerja yang diberkan pada waktu tertentu untuk
kerja inspeksi dalam ruang terbatas, pemakaian ”personal work basket” dan
2. Hot work permit, Izin Kerja yang diberikan pada waktu tertentu untuk suatu
2525
Cold work permit dan Hot work permit sekurang-kurangnya menyatakan lokasi
kerja yang dimaksudkan, deskripsi kerja yang akan dilakukan, potensi bahaya yang
Prepardeness)
Kebakaran dapat terjadi kapan saja tidak ada tempat kerja yang dijamin bebas
konsekuensi yang berdampak merugikan banyak pihak baik pengusaha, tenaga kerja
maupun masyarakat luas. Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa kebakaran di tempat
kerja dapat mengakibatkan korban jiwa, kerugian meterial, hilangnya lapangan kerja
yang tidak memadai, sumber daya manusia yang tidak dipersiapkan atau hambatan
dari manajemen, di sisi lain dapat pula disebabkan karena lemahnya sistem
2626
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
petir;
khusus
K3 penanggulangan kebakaran;
kebakaran
di tempat kerja;
Kebakaran terjadi jika ada tiga unsur yang disebut segitiga api yaitu bahan bakar,
sumber panas dan oksigen. Tanpa salah satu unsur tersebut api tidak terjadi.
2727
Gambar 1.2
Prinsip segi tiga api dapat diterapkan dalam teknik pemadaman kebakaran, yaitu
Menurut teori tetrahedron, selain 3 unsur (pada segi tiga api) ada satu unsur yang
menyempurnakan teori segi tiga api, yaitu adanya reaksi kimia berantai. oleh karena
4. Kelas C atau Kelas E menurut standar British, ditinjau dari aspek bahaya
menjadi gas.
memutus rantai reaksi. Dengan adanya prinsip tersebut maka diadakan sistem
pencegahan dan pemadaman kebakaran dan sistem keadaan darurat yang berupa
adalah:
2828
1. Sarana pencegah kebakaran aktif: sistem detektor dan alarm, APAR,
atau clotting fire retardant, sarana pengendalian asap, sarana evakuasi, alat
yang harus segera diberikan kepada tenaga kerja menderita kecelakaan atau penyakit
2929
2. Pengurus diwajibkan memberikan P3K.
6. Didalam perusahaan atau tempat kerja harus ada satu atau lebih alat
pengangkut derita.
Kerja.
manusia diantaranya yaitu tentang pernafasan (normal 18/menit), denyut nadi (normal
80/menit, sifat kuat), tekanan darah normal (normal 120/80 mmHg, pada umur muda
tidak terlalu gemuk), kesadaran, turgor (elastisitas kulit) dan reflek/keadaan pupil
mata.
kesehatan populasi pekerja agar diperoleh kondisi kesehatan dan kapasitas kerja yang
norma hidup sehat dan produktif dengan cara terciptanya budaya dan perilaku sehat
pekrja sehungga dapat sesuai dengan aktivitas dan lingkungan kerjanya serta
3030
mencegah Penyakit Akibat Kerja sedini mungkin. Langkah Promosi Kesehatan
program.
dilaksanakan.
Salah satu masalah dan yang menjadi target sasaran program Promosi
Kesehatan Pekerja adalah olah raga, karena dengan berolahraga secara benar dan
aktivitas fisik yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Penyakit Akibat Kerja yaitu
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Tata cara
penyakit secara cepat atau lambat harus ditukar dengan yang lebih aman.
3131
4. Pemeriksaan kesehatan (prakarya, berkala dan khusus) untuk memberi
jaminan bahwa pekerja tersbut cocok untuk dipekerjakan dan bahwa ia tetap
5. Pendidikan K3.
BAB 2
3232
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Indo Bharat Rayon didirikan sebagai perusahaan PMA dengan persetujuan
Presiden No. B-22/PRES/6/1980 tanggal 3 Juni 1980 dan dengan persetujuan BKPM
No. 16/I/PMA/1980 Tanggal 24 Juni 1980 dan diaktakan melalui notaris Fredrik
Alexander Tumbuan di Jakarta dengan Akta No. 16 Tanggal 5 September 1980. Nama
Indo Bharat Rayon memiliki arti sebagai berikut: Indo berarti Indonesia, Bharat
adalah sebutan lain untuk India dan Rayon adalah nama lain untuk serat selulosa.
Pada awalnya PT. Indo Bharat Rayon ini dibuat dengan modal sebesar US $500 juta
diatas tanah seluas 33 ha, dimana 1/3 bagian dipergunakan untuk perumahan staf dan
karyawan. PT. Indo Bharat Rayon merupakan pabrik pertama yang memproduksi
viscose rayon staple fiber di Indonesia, sebelumnya kebutuhan akan produk ini di
kapasitas awal sebesar 45 ton/hari, dan saat ini telah diperbesar menjadi 300 ton/hari.
Selain itu, PT. Indo Bharat Rayon memproduksi sodium sulfat sebagai produk
sampingan. Saat ini, PT. Indo Bharat Rayon telah memiliki Quality Management
System ISO 9002 sejak tahun 1995 dan ISO 14001 untuk Manajemen Sistem
Lingkungan. PT. Indo Bharat Rayon terletak di Desa Cilangkap, Purwakarta, ± 100
km dari Jakarta. Alasan mengapa PT. Indo Bharat Rayon didirikan dekat dengan
3333
sumber air, yaitu sungai Citarum adalah karena kebutuhan air pabrik 20.000 m3/hari
dan tersedianya tenaga listrik yang cukup besar dari PLTA Jatiluhur, yang mempunyai
kapasitas 1500 KVA yang digunakan sebagai penggerak mesin-mesin instrumen dan
Visi PT. Indo Bharat Rayon adalah “To be a World leader in Man-Made
Cellulosic Fiber”. Sedangkan misi PT. Indo Bharat Rayon adalah “To be a most cost-
competitive integrated chain for the supply of world class cellulosic fiber through
an enlarged area application with focus on both domestic and export market”. Tujuan
PT. Indo Bharat Rayon adalah mencapai yang terbaik dalam seluruh lapisan
3434
President Director
MNG INSTR
Dy MNG Anc
Prod
MNG Power Plant
MNG Env &
Service
3535
PT. Indo Bharat Rayon terdiri dari ±11 unit kerja yang saling mendukung dalam
menunjang kelancaran proses produksi. Tiap unit kerja memiliki fungsi kedudukan
yang berbeda.
1. Viscose Department
2. Spinning Department
3. Auxilliary Department.
4. Ancillary Department
Terdiri dari sub departemen yang mengelola kebutuhan air dan pengelolaan
limbah cair.
6. Laboratorium
7. Rumah boiler
3636
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, pabrik ini telah memiliki system
energi batubara.
9. Safety Department
11. Klinik
kepada kerayawan PT. Indo Bharat Rayon jika terjadi kecelakaan ringan.
Pada saat ini tenaga kerja di PT. Indo Bharat Rayon berjumlah ±1300 orang.
Berdasarkan status tenaga kerja di PT. Indo Bharat Rayon terbagi dalam empat status
yaitu tenaga kerja asing (ekspert), tenaga kerja bulanan, tenaga kerja harian, tenaga
kerja honorer. Sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) dan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB), kebutuhan tenaga kasar diambil dari sekitar perusahaan dan untuk tenaga
3737
1. Waktu Kerja
a. General Shift
b. Shift
Istirahat makan siang diberikan secara bergiliran selama 30 menit setelah masing-
masing bekerja secara empat jam terus-menerus, dan diatur oleh supervisor masing-
masing bagian sehingga dengan demikian proses tetap berlangsung. Setiap pekerja
mempunyai waktu libur satu hari dalam seminggu, sedangkan kerja lembur dilakukan
2. Sistem Upah
Sistem pengupahan adalah sistem bulanan yang terdiri tiga jenis dan kehadiran
mempengaruhi besarnya upah yang akan diterima. Jenis upah di PT. Indo Bharat
Rayon adalah upah pokok, upah lembur dan upah tunjangan. Adapun peraturan yang
a. Gaji akan dibayar setiap akhir bulan. Pembayaran gaji untuk hari-hari
3838
kerja dari tanggal 23 bulan yang lalu sampai tanggal 24 bulan
b. Tidak masuk kerja kecuali dalam hal “cuti dengan” dan “cuti sakit
c. Untuk pekerja shift gaji akan dibayarkan pada akhir jam kerja setiap
nyata ditambah hari cuti yang dibayar dan hari libur resmi tetapi tidak
termasuk hari kerja tanpa upah seperti dalam pasal-pasal perjanjian ini.
3. Tunjangan – tunjangan
- Transportasi
3939
- Rekreasi dan darmawisata
- Koperasi karyawan
- KB
d. Adapun cuti tahunan dan cuti lainnya yang diberikan adalah cuti
persyaratan upah.
b. Tidak boleh melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya kecuali ada izin;
g. Pekerja yang libur/cuti tidak boleh memasuki pabrik tanpa izin; dan
4040
h. Dilarang melakukan kegiatan politik melawan pemerintah.
berupa:
a. Peraturan lisan
Peraturan ini bersifat mendidik dan diberikan oleh atasan kepada pekerja
yang bersangkutan.
b. Peraturan tertulis
waktu yang sama. Apabila sudah ada perbaikan, maka surat peringatan
PHK.
Berdasarkan status tenaga kerja di PT. Indo Bharat Rayon terbagi dalam 4 status:
4141
1. Tenaga kerja asing (ekspert);
Bahan baku utama pabrik ini adalah pulp yang terdiri dari soft wood (pulp yang
lembut, berasal dari kayu yang lembut) dan hard wood (pulp yang agak keras, berasal
dari kayu yang keras). Kedua jenis pulp ini dicampur dengan komposisi 40% : 60%
atau 50%:50%. PT Indo Bharat Rayon membutuhkan pulp sekitar 800 bal/hari
dengan kapasitas 600 kg/bal. Selulosa yang digunakan untuk membuat staple fiber
a. Serat pendek yang diperoleh dari serat yang melekat pada biji kapas
berikut:
4242
- Hard wood, panjang serat 1 mm
Merupakan bahan baku yang menunjang bahan baku utama pada proses
produksi. Bahan baku penunjang PT. Indo Bharat Rayon terdiri dari :
dilarutkan dalam NaOH 18% yang berasal dari press lye tank.
Karbon disulfida diperoleh dari hasil reaksi antara arang kayu sebagai
4343
terkandung dalam larutan viscose.
d. Air
Air yang digunakan harus air murni, bebas dari logam dan mempunyai
e. Asam asetat
Spinning Department.
Department.
g. Natrium hipoklorit
h. Vanadium pentaoksida
j. ZnSO4
k. MnSO4
4444
Berfungsi sebagai katalis pada reaksi depolimerisasi pada mathuring
drum.
l. Berol 385
mathuring drum.
m. TiO2
Gambar 2.2
2.6.2 Gambaran Proses Produksi Tiap Departemen PT. Indo Bharat Rayon
Merupakan departemen yang membuat larutan viscose dari bahan baku utama
pulp dengan bahan pendukung costic soda (NaOH), CS2 dan soft water. Proses
pembuatan staple fiber rayon di PT. Indo Rayon dilakukan di departmen viscose dan
spinning. Departemen viscose bertugas mulai dari pembuatan soda kaustik dan proses
pembuatan viscose mulai dari palp sebagai bahan baku, yang meliputi tahap-tahap:
4545
Departemen spinning bertugas mulai dari proses regenerasi, stretching, after tretment,
bahan baku larutan viscose yang dihasilkan dari departemen viscose. Departemen ini
merupakan departemen yang mengolah larutan viscose menjadi produk akhir yang
berupa staple fibre rayon. Deskripsi dari proses yang terjadi yaitu pertama-tama
larutan viscose yang disuplai dari departemen viscose yang sudah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, yaitu mempunyai Ripening Indeks (RI) 10,5 – 13,5
dan Ball Fall (BF) 5,5 – 6,5 terlebih dahulu dilewatkan dalam homogenizer yang
berada di dope room dengan tujuan agar larutan viscose tersebut mempunyai
Untuk menghasilkan kualitas yang berbeda yaitu semidull dan dull, maka ke
dalam homogenizer tersebut ditambahkan TiO2 10% dengan cara diinjeksikan dengan
1. Spinning Machine
4646
spinneret (jet). Pada proses ini terjadi beberapa reaksi secara stimulant. Pertama
variabel yang berpengaruh adalah kondisi larutan viscose, komposisi larutan spinbath,
tinggi larutan spinbath, besarnya peregangan dan kecepatan mesin. Viscose ini
filter dan goose neck oleh pompa tipe roda gigi (gear pump) dengan laju alir 25
ml/putaran.
Kecepatan gear pump ini bersama-sama kecepatan godet dan lubang spinneret akan
menentukan denier dari filamen yang dihasilkan. Kecepatan gear pump dan godet
Denier adalah berat fiber tiap panjang 9000 m. Misalnya untuk 2.0 D berarti
denier dengan fiber 2.0 gram untuk setiap 9000 m. Sedangkan jenis denier yang
dihasilkan adalah :
a. 1,2 D x 38 BR 1,25 D x 38 HT
b. 2,0 D x 51 BR 1,4 D x 51 HT
4747
Khusus untuk kualitas 2,0 D dipakai spinneret tipe 2800 lubang. Diameter
lubang pada spinneret berkisar antara 0,055 – 0,060 mm. Sedangkan larutan koagulan
Temperatur = 40 - 50°C
Tekanan = 12 – 13 kg/cm2
komposisi larutan spinbath, yaitu larutan H2SO4 dan ZnSO4 akan berkurang
sedangkan larutan Na2SO4 dan H2O akan bertambah sehingga mengakibatkan larutan
return bath untuk kemudian dapat di olah kembali. Filamen-filamen yang dihasilkan
oleh spinning machine tersebut kemudian disebut tow. Tow-tow tersebut melalui
guide ditarik oleh godet dilewatkan bolar godet untuk selanjutnya ditarik oleh strecth
roller. Akibat dari kecepatan sudut yang berbeda antara godet dan strecth roller
4848
peregangan filamen atau tow diumpankan ke dalam cutter.
2. Cutter
Di dalam cutter, filamen atau tow diumpankan melalui dua roller idle dan feed
untuk dipotong sesuai dengan yang diinginkan. Filamen atau tow masuk ke cutter di
bantu dengan semburan air panas (ventury) yang bertekanan 2,5–6,6 kg/cm2,
kemudian hasil pemotongan ini dialirkan dengan air panas (funnel water) dengan laju
alir 40–65 m3/jam melalui CS2 recovery through Untuk quality semidull/dull dan high
b. Untuk high ten bahan yang diinjeksikan adalah larutan leomin/berol 10%
3. Recovery Through
CS2 yang berada pada staple fiber rayon untuk dikembalikan ke departemen
ancillliary untuk selanjutkan akan direfinery. Pada unit proses recovery through, unit
proses ini dilengkapi dengan sepuluh pipa lead yang berlubang dan dipasang
mendatar dengan arah lubang membentuk sudut 15 - 30° untuk mengalirkan steam
pemanas yang bertekanan 1,4 – 2,2 kg/cm 2. Steam ini berfungsi untuk menguapkan
CS2 dan selanjutnya uap CS2 ini diembunkan di kondensor sistem. Uap CS 2 yang
dihasilkan masuk ke dalam scrubber, disini terjadi kontak langsung dengan air
pendingin. Air pendingin ini di atur sedemikian rupa sehingga temperature air yang
4949
dengan uap panas berada dalam tube dan air dingin berada di dalam shell. Temperatur
uap panas dijaga pada suhu 70°C (reflux). Kondensor II posisinya vertikal dengan uap
panas berada didalam shell dan air dingin berada didalam tube, temperaturnya dijaga
antara 35 - 50°C. Untuk scrubber, kondensor I dan kondensor II air pendingin yang
digunakan yaitu soft water. Air panas hasil pendinginan di srubber ini dtampung
dalam ventury tank untuk selanjutnya dipakai untuk air ventury di cutter. Air panas
hasil pendinginan kondensor I dan II ini dipakai untuk pencucian di unit proses after
Kondensor III posisinya vertikal dengan uap panas didalam tube dan air dingin
didalam shell, temperaturnya dijaga antara 15-25°C. Air pendingin yang digunakan
kondensor II dan III, kondensat ini ditampung dalam separator untuk dipisahkan
dengan air. Dalam proses ini ada dua buah separator, kemudian hasil CS 2 disimpan
direfinery.
4. After Treatment
a. Sump Zone
5050
untuk tank funnel di water cutter.
c. Desulph Bath
- Temperatur = 75 - 85°C
d. Desulph Wash
e. Bleach Bath
- Temperatur = 45 - 50°C
f. Bleach Wash
g. Soft Finish
5151
Yaitu proses pelunakan dan penghilangan gaya elektrostatik. Disini
5. Dryer
sebelumnya dilewatkan di steam koil. Steam yang dipakai adalah steam tekanan
tinggi (12–15 kg/cm2). Dan flow yang digunakan bervariasi tergantung tebal tipisnya
fiber serta diharapkan moisturenya antara 11–13%. Dryer dibagi dalam beberapa
zone dan tiap zone temperaturnya tidak sama serta ditengah-tengah tiap zone terdapat
isapan fan. Damper ini tidak ikut berputar, dan letaknya berlawanan
5252
dan satu kekanan).
6. Bagging
Fiber yang sudah kering akan dihisap oleh blower menuju separator drum untuk
dipisahkan dari udara dan masuk ke dalam autefa untuk dipress dan dibale.
Ballling press ini bekerja secara otomatis, sehingga fiber Sian untuk dibungkus
dengan karung. Tiap satu bale beratnya 250 kg kemudian diikat dengan kawat
sebanyak 7 buah. Setelah bale rapi dikeluarkan dari ballling press dan
berat, nomor mesin, tahun dan bulan, tanggal dan nomor seri. Selanjutnya bale-
berupa larutan spin bath yang merupakan campuran dari asam sulfat, ZnSO 4, Na2SO4.
1. Seksi spinbath
5353
Seksi spinbath mempunyai tugas sebagai penyediaan larutan spinbath, yang
berfungsi sebagai larutan koagulan dalam proses regenerasi larutan viscose menjadi
- Na2SO4 : 40%
- ZnSO4 : 11 – 12 g/l
- H2O : Balance
- Temperatur: (49°±1)°C
fiber dan juga mengandung konsentrasi Na2SO4 yang tinggi. Untuk menjaga
konsentrasi asam sulfat dalam larutan spinbath tetap konstan maka diberikan make
botton tank dilakukan secara manual dengan melihat perubahan konsentrasi H2SO4
fiber yang mengkilap, yaitu dengan cara memasukkan Zn Sclab kedalam dissolver
sehingga bercampur dengan larutan spinbath yang mengalir secara kontinyu menjadi
5454
ZnSO4. Penambahan Zn ini befungsi untuk memperlambat koagulan karena jika
prosesnya terlalu cepat mengakibatkan adanya udara yang terjebak dalam filament
fiber sehingga berkurang kekuatannya. Return bath ditampung dalam bottom tank
untuk dipompakan ke top tank melalui 2 buah pressure sand filter dengan
menggunakan labour pum. Medium filternya berupa pasir kwarsa dengan diameter 6–
8 mm. Filter ini berfungsi untuk memurnikan larutan spinbath degan menurunkan
turbiditasnya.
2. Spinbath house
dan juga mengandung air. Adapun parameter yang harus dijaga adalah temperatur,
yang akan diberikan oleh proses engineer. Spinbath yang diumpamakan mesin
spinning adalah berasal dari top tank dengan kondisi parameter diatas. Dari spinning
diatas akan mengalami penurunan yang diakibatkan reaksi dengan viscose tersebut.
Pada proses spinning maka excess air yang dihasilkan setiap 1 ton fiber adalah
7,5 m3. Dengan kondisi tersebut maka volume di spin bath akan bertambah dan
machine akan memulihkan kembali asam yang beraksi dengan viscose yaitu dengan
mengumpankan asam sulfat 70% dilusi kedalam bottom tank dan disirkulasikan ke
top tank. Sirkulasi juga digunakan untuk menjaga kondisi level di top tank. Kondisi
5555
level top tank maupun di bottom tank harus dijaga konstan/stabil untuk menghindari
kekeruhan/tubidity pada spin bath. Asam yang di make up adalah berasal dari ABS
Crystalizer yang ditampung di tanki dilute acid. Sebagian di make up ke botom tank
Untuk menjaga SPGR dan menguapkan air maka spinbath yang berasal dari
bottom tank akan diumpankan ke evaporator dengan tujuan untuk mengurangi air
yang terkandung dalam spinbath sehingga kerapatan dapat ditingkatkan dan tetap
konstan jika dialirkan dengan spinbath dari bottom tank di top tank. Sedangkan
garam yang berlebih dari proses spinning akan diambil oleh crystallizer yang
diumpankan dari return bath melalui filter crystalizer. Pada proses spinbath adalah
salah satu seksi yang penting selain kalsinasi yang menjadi penting adalah bahwa
hasil yang diinginkan oleh Spinning dapat terganggu yang juga akan berdampak pada
3. Seksi evaporator
mengurangi kadar airnya. Selain itu juga berfungsi untuk mencegah kenaikan volume
spinbath yang dapat mengakibatkan penurunan kadar H2SO4, Na2SO4 dan SPGRnya.
Larutan spinbath dari bottom tank dilewatkan melalui 5 buah filter untuk menuju
digunakan adalah Multi Stage Flash Evaporator (MSFE) sebanyak 7 buah, dengan 4
buah evaporator yang kapasitas operasinya sebesar 18m3/jam dan 3 buah lagi
5656
mempunyai kapasitas operasi 6 – 7 m3/jam. Evaporator yang digunakan bervariasi
Kandungan sulfur dalam air yang akan diuapkan mengakibatkan timbul kerak
dalam evaporator, sehingga akan mengurangi efisiensi kerjanya. Untuk mengatasi hal
larutan NaOH 4% pada temperature 80°C selama 16 jam. Hal-hal yang harus
c.Temperature sigri inlet dan outlet harus selalu 105C dan tidak lebih
dari itu mengingat kemampuan pipa dan rubber lining yang terdapat
pada vessel.
separator. Jika temperature sigri heater tidak mencapai 105C atau steam
5757
mengecek setiap orifice.
shift.
j. Temperatur MK
membandingkan jumlah yang aktual dengan steam flow yang ada dalam
display DCS. Hal lain adalah untuk memastikan bahwa steam yang
kontinu setiap shift wajib memeriksa PH. Jika PH dibawah 4,0 maka
5858
m. Pada dasarnya sama dengan mengecek MK PH hanya saja efek
side. Pemeriksaan juga sama dengan diatas yaitu memeriksa setiap shift
n. Basin dan overflow harus terjaga. Ada dua alas an level basin
5. Seksi kristalisasi
dalam suatu fase homogen. Crystallizer berfungsi untuk mengambil Na2SO4 dari
return bath dengan laju alir 20 m3/h, temperatur 12°C dan kondisi vakum pada 740
kedua jenis Crystallizer ini sama hanya perbedaanya terletak pada pengembunan uap
yang terjadi.
5959
Pada Acid Based Crystalizer, uap air diserap oleh H2SO4 98% yang dispray
bersifat higroskopis sehingga H2SO4 yang keluar adalah H2SO4 70%. Sedangkan
untuk Chilled Water Crystalizer, uap air diembunkan dalam kondensor dengan media
pendingin Chilled Water pada temperatur 5°C. Pada kedua tipe Crystallizer tersebut
dihasilkan glauber salt untuk diproses lebih lanjut membentuk sodium sulfat.
6. Seksi kalsinasi
Setelah spinbath melalui Crystallizer dan telah menjadi crystal galuber salt,
maka kandungan sodium masih rendah yaitu 60% air dan 40% adalah sodium. Selain
itu, bentuk glauber salt masih belum bisa menjadi sodium yang diinginkan mengingat
kadar asam yang masih tinggi dan air pada kristal. Kalsinasi dalam proses tidak
berjalan sendiri. Ada beberapa alat yang diperlukan untuk semua itu. Bagian produksi
meliputi Kalisinasi, Melter, Tff filter, Dryer dan Cyclone. Untuk proses lebih lanjut
diperlukan plant yang akan membentuk glauber salt menjadi NFL dengan parameter
a. Temperatur 50-55C
b. PH antara 6,0-7,0
c. Kekenyalan 99%
Merupakan departemen pembuat larutan asam sulfat yang akan digunakan pada
pembuatan larutan spin bath di auxilary departemen dan CS2 yang akan digunakan
6060
Ancillary merupakan salah satu departemen yang bertugas untuk memproduksi asam
sulfat (H2SO4) dan CS2 yang akan dikirimkan ke departemen lain yang digunakan
1. Acid Plant
Acid plant merupakan unit proses yang bertugas untuk menghasilkan H 2SO4.
Proses yang digunakan oleh PT. Indo Bharat Rayon untuk menghasilkan H 2SO4 yaitu
proses kontak dengan menggunakan bahan baku sulfur cair yang dikontakkan dengan
udara kering. Sebelum diolah lebih lanjut, bahan baku yang digunakan tersebut perlu
Misalnya untuk sulfur padat, perlakuan awal yang dilakukan yaitu mencairkan
sulfur padat tersebut didalam melting pit pada temperatur 119°C sehingga sulfur
mencair. Media pemanas yang digunakan dalam melting pit tersebut yaitu berupa
steam yang dialirkan melalui koil-koil pemanas. Kemudian sulfur cair yang
diantaranya:
a. Sistem Aliran
Sistem ini dilakukan dengan cara mengalirkan sulfur cair melalui aliran
overflow, karena berat jenis sulfur lebih tinggi daripada impuritisnya maka semua
impuritis akan terapung dan dibuang melalui aliran overflow, sedangkan sulfur cair
6161
b. Penyaringan
dipisahkan oleh sistem aliran. Sedangkan oksigen yang digunakan dalam proses ini
berasal dari udara yang dikeringkan dalam drying tower. Dalam pengeringan udara
ini di absorbent yang digunakan yaitu H2SO4. Penggunaan udara kering ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya karat pada conventer dan untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada katalis yang digunakan karena air merupakan salah satu racun bau
katalis. Proses yang terjadi dalam acid plant yaitu sulfur cair dipompakan oleh
sulphur dozing pump ke dalam furnace, di dalam furnace terjadi reaksi antara sulphur
cair dengan udara kering yang disemprotkan. Sebelum disemprotkan, udara kering
tersebut disaring terlebih dahulu dalam entertainment vessel. Reaksi yang terjadi di
Reaksi di atas berlangsung secara eksoterm pada suhu 900°C. Panas reaksi yang
dihasilkan dalam reaksi tersebut dimanfaatkan oleh WHB I (Waste Heat Boiler) untuk
agar temperatur konstan maka dilakukan aliran by pass. Gas SO2 yang dihasilkan
disaring dalam hot gas filter kemudian dimasukkan ke dalam conventer bersama
dengan udara berlebih. Sedangkan pembentukan SO3 terjadi di conventer yang terdiri
dari empat buah bed dengan masing-masing bed ditambah dengan katalis vanadium
V2O5
6262
Reaksi diatas berlangsung secara eksoterm pada suhu lebih dari 620°C dan
steam. Sedangkan gas SO3 dan gas-gas yang belum bereaksi masuk ke dalam bed II
agar terjadi pembentukan SO3 dari reaktan yang belum bereaksi tersebut. Dari reaksi
tersebut dihasilkan temperatur sebesar 560°C dan diturunkan menjadi 4400C dengan
menggunakan heat exchanger II. Setelah melewati heat exchanger II kemudian gas-
gas tersebut dimasukkan ke dalam conventer bed III dengan tujuan untuk
mempertinggi konversi, selain itu juga agar terjadi pembentukan SO 3 dari reaktan
dalam IAT tersebut terjadi kontak antara SO3 dengan H2SO4 membentuk H2SO7
menurut reaksi seperti H2SO4 + SO3 → H2S2O7. Temperatur gas di dalam IAT yaitu
1800C, untuk menaikkan temperatur tersebut, gas dilewatkan dalam heat exchanger
II, sedangkan untuk mencapai suhu operasi 4400C gas tersebut dilewatkan ke dalam
heat exchanger III. Kemudian gas H2S2O7 direaksikan dengan H2O sehingga
membentuk H2SO4 yang terjadi dalam final absorben tank (FAT). Reaksi yang
berlangsung dalam FAT adalah H2S2O7 + H2O → 2H2SO4. Dari reaksi di atas H2SO4
yang dihasilkan adalah H2SO4 98% yang kemudian akan disuplay ke departemen
auxilliary, selain itu juga dialirkan ke dalam drying tower untuk menyerap air yang
6363
Selain proses berlangsung, reaktan tidak seluruhnya terkonversi menjadi H 2SO4
sehingga perlu penanganan terhadap limbah gas yang dihasilkan. Gas SO 2 yang tidak
terkonversi menjadi SO3 dilewatkan pada scrubber dan akan diabsorbsi oleh air
dengan sistem aliran counter current. Gas SO2 yang belum terabsorbsi dilewatkan
kembali pada scrubber II dan diabsorbsi oleh NaOH kemudian dibuang ke udara
melalui chimney.
2. CS2 Plant
Di CS2 Plant, bahan baku yang digunakan dalam membuat CS 2 yaitu sulfur cair
dengan arang kayu (charcoal) sebagai sumber karbon. Reaksi yang terjadi dalam
pembuatan CS2 yaitu C + 2S → CS2. Proses pembuatan CS2 ini melalui beberapa
CS2 dan pemurnian CS2. Bahan baku yang digunakan yaitu sulfur dan arang kayu
sebagai sumber karbon. Sulfur yang digunakan berupa sulfur padat yang terlebih
dahulu dicairkan dalam koil pemanas. Kemudian sulfur cair yang dihasilkan dialirkan
jaket yang dialiri steam dengan tekanan 2,2 kg/cm2. Kemudian sulfur dimasukkan ke
dalam furnace melalui distributor dengan laju alir tertentu yang diatur oleh dozing
sulfur. Sedangkan untuk arang kayu, arang yang digunakan harus mengandung fixed
carbon yang tinggi (min 75%), sedangkan kandungan dari volatile matter, mosture
dan ash harus sekecil mungkin. Tahapan-tahapan proses yang harus dilakukan dalam
6464
a. Pengayakan arang
Tujuan dari pengayakan yaitu untuk memperoleh arang dengan diameter 1 inch
agar tidak terjadi channeling atau penghambatan di dalam reaktor yang akan
b. Kalsinasi
menghilangkan kandungan volatile matter dan mengubah daya hantar listrik arang
dari isolator menjadi konduktor. Kemudian arang yang telah diayak dimasukkan ke
dalam kalsiner untuk dibakar pada suhu 4000C, kemudian arang yang telah membara
arang masuk ke dalam furnace melalui charging box yang terdapat pada bagian atas
furnace.
elektrothermal. Sumber listrik dari furnace berasal dari elektroda grafit yang
berjumlah dua buah yang terletak pada bagian atas electrical furnace (posisi vertikal)
dan bagian bawah furnace (posisi horizontal), karena sulphur bersifat resistor maka
besarnya energi listrik yang harus disuplai harus disesuaikan dengan banyaknya
sulfur yang masuk. Hal ini dimaksudkan agar energi panas yang dihasilkan konstan.
Apabila sulfur yang diumpankan terlalu banyak maka temperatur dari furnace akan
turun dan reaksi yang terjadi tidak sempurna sehingga sulphur yang tidak bereaksi
6565
Sisi bagian dalam electric furnace dilengkapi dengan lima buah lapisan yaitu lapisan
pertama dan kedua berupa isolator, lapisan ketiga dan keempat berupa fire brick yang
berfungsi untuk menahan panas, sedangkan lapisan kelima berupa magnesite brick
Gas yang dihasilkan oleh furnace yaitu CS2, H2S juga gas sulfur yang belum
bereaksi. Kemudian gas yang keluar dari electric furnace tersebut dialirkan ke
separator untuk dipisahkan uap airnya. Pemisahan uap air tersebut dilakukan dengan
menggunakan metoda bubling, dimana fasa ringan akan naik dan fasa berat akan
tertahan oleh sulphur cair yang ada dalam separator. Gas yang keluar dari separator
berupa gas CS2,H2S dan sisa uap sulphur yang terlarut dalam CS2 kemudian
Primary Condensor merupakan heat exchanger jenis shell and tube dengan
sistem dua pass dengan media pendingan yang digunakan yaitu cooling water pada
temperatur 300C. Pada primary condensor ini diharapkan 80% dari gas CS2
condensor.
Condensor merupakan heat exchanger jenis shell and tube dengan sistem dua
pass dengan menggunakan media pendingin yaitu chilled water pada suhu ±500C.
Kemudian CS2 yang telah mengalami dua tahap kondensasi tersebut dialirkan dan
6666
dialirkan ke crude CS2 storage tank, karena CS2 bersifat flammable untuk mengurani
permukaan penguapan CS2 maka dalam tanki penyimpanan CS 2 tersebut (CS2 crude
storage tank) diisi dengan air dengan volume sepertiga dari volume tanki. Sehingga
CS2 akan berada di bagian bawah tanki dan air berada pada bagian atas tanki, hal ini
dikarenakan densitas dari CS2 lebih besar daripada densitas air yaitu sebesar 1,265
gr/cm3. Kemudian setelah disimpan dalam CS2 crude storage tank, CS2 tersebut
dialirkan ke dalam unit distilasi dengan cara penekanan dengan menggunakan air.
digunakan dalam proses pembentukan fibre, terlebih dahulu harus dimurnikan dengan
cara distilasi. Unit distilasi yang digunakan terdiri dari dua buah tower distilasi yang
disebut still dan sebuah pemindah sulfur. Still berupa sebuah vessel silinder dengan
dua buah bagian konsentris, dimana silinder bagian dalam diisi dengan packing jenis
dalam reservoir.
Terdiri dari sub departemen yang mengelola kebutuhan air untuk digunakan
dalam proses produksi dan kebutuhan perumahan karyawan serta sub departemen
yang bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah cair. Saat ini departemen WWT
terhadap tingkat kebisingan, getaran, kualitas udara dan air di sekitar pabrik.
6767
2.6.2.6 Laboratorium
produk dari masing-masing departemen yang ada termasuk produk sampingan dan
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, pabrik ini telah memiliki sistem
batubara.
Produk merupakan hasil akhir dari suatu proses produksi yang memiliki sifat
yang berbeda dengan bahan-bahan baku pembentuknya, baik sifat fisik maupun sifat
kimianya. Produk yang dihasilkan harus mempunyai nilai jual yang lebih tinggi
perawatannya. Produk yang dihasilkan oleh PT. Indo Bharat Rayon meliputi:
1. Produk Utama
2. Produk Samping
6868
3. Produk Penunjang
4. Limbah
Produk PT. Indo Bharat Rayon adalah staple fiber rayon yang awalnya hanya
45 ton/hari yang kemudian menjadi 300 ton/hari. Selain itu PT. Indo Bharat Rayon
juga menghasilkan sodium sulfat sebagai produk samping. Produk utama dari PT.
Indo Bharat Rayon yaitu berupa staple fiber rayon. Staple fiber rayon merupakan
serat rayon yang dikemas dalam bentuk bale-bale. Produksi fiber yang dihasilkan
oleh PT. Indo Bharat Rayon yaitu 240 ton/hari,yang digunakan untuk memenuhi
pada besarnya moisture, whiteness, dan brigrteness. Jenis serat yang dihasilkan
berdasarkan tingkat kecerahannya meliputi serat bright, semi dull, dan full dull.
Sedangkan untuk serat bright sendiri dihasilkan jenis serat regular dan high tenacity.
Spesifikasi produk staple fibre rayon yang diproduksi oleh PT. Indo Bharat Rayon
disesuaikan dengan permintaan konsumen. Untuk saat ini di PT. Indo Bharat Rayon
Mesin I : 1,5 D x 38 SD
Mesin II : 1,2 D x 44 mm HT
6969
Produk samping yang dihasilkan oleh PT. Indo Bharat Rayon dalam
memproduksi staple fiber rayon yaitu kristal sodium sulfat (Na2SO4.10H2O) yang
lebih dikenal dengan nama glauber salt yang kemudian diolah lebih lanjut sehingga
menghasilkan produk berupa sodium sulfat murni (Na 2SO4). Sodium sulfat ini
merupakan hasil reaksi antara asam sulfat dan NaOH yang terjadi pada proses
regenerasi larutan viscose. Sedangkan produksi dari sodium sulfat tersebut yaitu
dalam karung yang mempunyai kapasitas 50 kg dan siap untuk dipasarkan. Sodium
sulfat tersebut dapat dipasarkan ke berbagai industri seperti industri kertas, deterjen,
dan lain-lain. Produk penunjang yang dihasilkan oleh PT. Indo Bharat Rayon yaitu
berupa karbon disulfida (CS2) dan asam sulfat (H 2SO4). Produk ini digunakan
sebagai bahan baku penunjang dalam proses pembuatan staple fiber rayon.
7070
BAB 3
Kesehatan Kerja No. 1 tahun 1970, pasal 10, PT. Indo Bharat Rayon telah
membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sejak masa
konstruksi pada tahun 1980. pada tahun 1994, tepatnya pada Tanggal 5 maret 1994,
pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dipisahkan oleh
Kepala Kanwil Depnaker Propinsi Jawa Barat atas nama Menteri Tenaga Kerja RI.
P2K3 perusahaan, bahwa perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100-500 orang
wajib membentuk P2K3 dengan jumlah anggota minimum 6 orang, terdiri dari 3
orang dari unsur pimpinan perusahaan sedangkan 3 orang mewakili unsur tenaga
kerja dan satu diantaranya sebagai sekretaris. Adapun bentuk susunan kepanitiaan
7171
Susunan kepengurusan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
situasi dan kondisi perusahaan. Upaya perusahaan dalam rangka mencegah terjadinya
dilakukan dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Hal serupa dilaksanakan
di perusahaan PT. Indo Bharat Rayon. Berlandaskan dasar hukum K3 yang ada, PT.
Indo Bharat Rayon membuat ketentuan-ketentuan atau prosedur kerja yang berkaitan
dengan usaha pencegahan kejadian kecelakaan terhadap tenaga kerja, orang lain yang
berada di tempat kerja, sumber produksi, serta sarana pendukung lainnya yang
didistribusikan pada setiap departemen atau unit kerja, dengan maksud agar setiap
waktu dapat dibaca atau dipelajari oleh karyawan yang berada di unit kerja masing-
masing serta sebagai bahan diskusi Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Safety
7272
3. Prosedur-prosedur kerja aman;
3.2 Visi, Misi Dan Tujuan P2K3 PT. Indo Bharat Rayon
Visi P2K3 PT. Indo Bharat Rayon adalah “To be a world class staple fiber
manufacturing without accident”. Misi P2K3 PT. Indo Bharat Rayon adalah “To
pay attention to safety and health”. PT. Indo Bharat Rayon menjamin dengan
kewajiban terhadap masyarakat serta lingkungan. Adapun tujuan P2K3 PT. Indo
7373
3.3 Struktur Organisasi K3 PT. Indo Bharat Rayon
ADM. POLICLINIC
FIRE FIGHTING SAFETY
HARDIN YUNUS
Jr. OFFICER Jr. OFFICER
ALANG SURYADINATA ENDANG KARTANA
NURSE
FIRE FIGHTING FOREMAN SAFETY FOREMAN
OOT NURBAYANI
EDY KENNEDY TB. TOPIK NENA SUHENASARI
YULIATI
NILLA SARI
OPERATOR OPERATOR
Gambar 3.1
7474
3.4 Komposisi Karyawan Dan Pembagian Tugas Unit K3 PT. Indo Bharat Rayon
Aktivitas intern departemen, mengacu kepada program kerja yang dibuat oleh
tahunan. Program kerja departemen yang direncanakan dan dibuat berdasarkan hasil
tahun-tahun sebelumnya. Untuk dapat melaksanakan program kerja dengan baik dan
akurat diperlukan data-data yang baik dan benar. Program kerja departemen
dikelompokkan menjadi :
7575
a. Fire Fighting Training (Fire Extinguisher dan Operasional Fire Fighting
Equipment);
b. Breathing Apparatus;
a. Gas Detector
b. Fire Detector
Hal lain yang tak kalah penting adalah program Maintenance terhadap peralatan
Safety and Fire yang ada sebagai sarana pendukung operasional departemen. Jadi
salah satu program kerja yang dimasukkan program Maintenance terhadap peralatan
a. Fire Extinguisher
d. Safety Poster
e. Breathing Apparatus
f. Smoke Detector
g. Masker Gas
h. Sprinkle Hydrant
7676
i. Fire Truck
Departemen K3 PT. Indo Bharat Rayon bekerja sama dengan unit lain seperti
Klinik PT. Indo Bharat Rayon yang saat ini dirancang hanya untuk memberikan
bantuan medis bagi keadaan darurat saja, yakni Pertolongan Pertama Pada
PT. Indo Bharat Rayon sudah bekerja sama dengan RS Bayu Asih dan Rumah
Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Saat ini klinik PT. Indo Bharat Rayon terbuka selama
24 jam dengan di jaga oleh paramedis dan satu ambulan beserta seorang pengemudi
yang selalu siaga. Peralatan yang disiapkan telah cukup lengkap dan memadai bagi
klinik darurat, termasuk didalamnya alat mengukut tensi, tabung oksigen. Secara
garis besar klinik PT. Indo Bharat Rayon melaksanakan fungsi sebagai berikut :
2. Evakuasi medis
pekerja tersebut diterima bekerja dan pemeriksaan berkala satu tahun sekali.
3.7 Hal-Hal Lain Yang Berkaitan Dengan Unit K3 PT. Indo Bharat Rayon
7777
1. Program untuk masyarakat sekitar pabrik (community awareness) antara lain
adalah:
secara lengkap.
desa.
mereka.
7878
a. Membuat himbauan safety melalui pemberian motivasi secara kontinyu
orientasi keselamatan kerja di PT. Indo Bharat Rayon bagi semua personil yang
memasuki area pabrik. Program ini berlaku bagi karyawan baru, seluruh kontraktor
dan tamu yang berada di areal pabrik PT. Indo Bharat Rayon. Setiap karyawan,
keselamatan kerja.
induction.
7979
keselamatan kerja untuk tamu dan mengadakan training module.
terkait OHS.
audit.
8080
selama terjadi peristiwa keadaan darurat.
keselamatan kerja.
pabrik.
tempat parkir.
tuan rumah.
8181
dipakai oleh tamu.
Tamu penting
Tamu biasa
- Untuk tamu yang berkunjung dalam waktu lama (2 hari atau lebih),
8282
tuan rumah harus membentu tamu kepada departemen HSE untuk
Kontraktor
berisiko tinggi
sah.
8383
BAB 4
Pelaksanaan kegiatan magang merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi
ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah dan membandingkannya dengan keadaan
kesehatan kerja yang mungkin akan ditemui saat mahasiswa terjun ke lapangan.
4. Perawatan APD;
8484
6. Melakukan identifikasi bahaya;
Februari 2007 sampai dengan Tanggal 30 Maret 2007. Waktu pelaksanaan harian
magang sesuai dengan waktu kerja pabrik yaitu hari Senin sampai hari Jumat dari
pukul 08.30-15.00.
Cilangkap, Purwakarta.
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Senin, 5 Februari 2007 Bertemu dengan Pak Yusler Panggabean sebagai
HR/Training Departmen.
2 Senin, 5 Februari 2007 Bertemu dengan Pak M. Suyatno sebagai Dy Manager di
Safety Department.
3 Senin, 5 Februari 2007 Mengetahui gambaran proses Spinning di Departemen
8585
4 Senin, 5 Februari 2007 Melihat gambaran proses di Departemen Spinning
Dayat
7 Selasa, 6 Februari 2007 Diskusi mengenai proses pembuatan Viscose dengan Pak
Wahyono Adi
8 Rabu, 7 Februari 2007 Mengikuti Training Fire Fighting yang diadakan oleh
Safety Department.
9 Rabu, 7 Februari 2007 Mengikuti kegiatan inspeksi APAR dengan Safety
Suyatno
11 Kamis, 8 Februari 2007 Mengetahui gambaran proses produksi Spinbath dan
Suyatno
17 Senin, 12 Februari Konsultasi dengan Pembimbing Magang di FKM UI, Pak
8686
18 Selasa, 13 Februari Mengetahui gambaran proses Pengolahan Air dan
Suyatno
20 Kamis, 15 Februari Melihat gambaran proses pengolahan Air dan Limbah di
Pantja
27 Selasa, 27 Februari Diskusi mengenai prosedur safety tentang SOP dengan
M. Suyatno
30 Senin, 5 Maret 2007 Diskusi mengenai kegiatan training di PT IBR dengan
Pak Taufik
31 Selasa, 6 Maret 2007 Diskusi mengenai ERP dan FPP dengan Pak Edy
8787
32 Rabu, 7 Maret 2007 Diskusi mengenai APD tiap departemen dengan Pak
Taufik
33 Kamis, 8 Maret 2007 Diskusi mengenai Warning Sign dan program Promosi
Pak M. Suyatno
38 16-20 Maret 2007 Penyusunan Laporan Magang
39 Rabu, 21 Maret 2007 Konsultasi dengan Pembimbing Magang FKM UI, Pak
Chandra Satrya
40 22-27 Maret 2007 Penyusunan Laporan Magang
41 28-30 Maret 2007 Konsultasi akhir dengan Pembimbing Magang Lapangan,
Pak M. Suyatno
Tabel 4.1
4.5 Bahaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di PT. Indo Bharat Rayon
PT. Indo Bharat Rayon merupakan industri kimia yang menggunakan bahan-
bahan seperti soda kostik (NaOH), Karbon disulfida (CS 2), Asam sulfat (H2SO4),
Asam asetat, Honol MGR dan honol, Natrium hipoklorit, Vanadium pentaoksida,
ZnSO4, MnSO4, Berol 385, TiO2 dan bahan-bahan kimia lainnya. Selain itu, PT. Indo
Bharat Rayon juga menggunakan pulp sebagai bahan utamanya dan staple fiber
rayon sebagai produk utama serta sodium sulfat (Na2SO4) sebagai produk
sampingannya. Dalam melaksanakan proses produksi tersebut PT. Indo Bharat Rayon
8888
menggunakan berbagai jenis mesin dan peralatan yang cukup besar dan banyak
sehingga menimbulkan getaran dan suara yang cukup keras serta dalam plant
produksi, sebagian besar lantainya basah oleh air dan cairan-cairan lain karena dalam
proses produksinya PT. Indo Bharat Rayon menggunakan air dan bahan-bahan kimia
cair.
Oleh karena itu potensi bahaya yang paling besar baik dilihat dari segi
keselamatan maupun kesehatan adalah bahaya kimia, bahaya kebakaran, bahaya fisik
dan bahaya mekanik. Bahaya kimia seperti iritasi, keracunan dan debu. Bahaya
kebakaran dapat berasal dari bahan-bahan kimia yang mudah meledak. Bahaya fisik
seperti terjatuh, terpeleset, tertimpa, terbentur dan terjepit. Namun demikian masih
terdapat potensi-potensi bahaya lain, meskipun tingkat resikonya tidak terlalu besar,
seperti bahaya psikososial, bahaya listrik, bahaya biologi dan bahaya ergonomi.
4.6.1 Inspeksi
kerja yang tidak aman maupun perilaku kerja tidak aman. Pelaksana inspeksi di PT.
Indo Bharat Rayon adalah Pengawas Lini, Manajer Safety atau Pimpinan. Ruang
lingkup inspeksi secara umum adalah seluruh objek yang terlibat pada suatu kegiatan
8989
pekerjaan, selain itu juga termasuk General physical condition, Fire Prevention
Inspeksi yang dilakukan di PT. Indo Bharat Rayon adalah inspeksi APAR atau
Alat Pemadam Api Ringan seperti Fire Extinguisher, Hydrant, Diesel Pump, Spinkler
Pump, Hydro Pneumatic Tank, Electric Pump, Jokey Pump dan Kompresor yang
tingkat bahaya dan resiko pada setiap bagian. Item no.3 penilaian ini
Pelaksanaan inspeksi ini dilakukan oleh manajer HSE, perwakilan dari petugas
departemen PT. Indo Bharat Rayon. Tujuan diadakannya inspeksi APAR adalah untuk
dan sejak dini serta untuk mengetahui adanya penyimpangan pada APAR secara
9090
berkala dan sejak dini. Temuan dari inspeksi tersebut adalah mengetahui kerusakan
salah satu komponen APAR jika ada, mengetahuai penggunaan atau pemakaian
APAR yang tidak tepat, dan mengetahui apakah ada prosedur pengoprasian APAR
yang rusak. Berikut adalah daftar hasil inventaris APAR di PT. Indo Bharat Rayon:
c. AP 3 : untuk Cleaning
c.Refilling : 36 tabung
9191
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
b. Box Hydrant
Jumlah : 60 buah
Jenis : Kopling
terhadap pelaksanaan suatu sistem untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan
yang telah dicapai (efektifitas dan efisiensi). Secara umum Audit Keselamatan Kerja
di PT. Indo Bharat Rayon berisi deskripsi area yang akan diaudit, temuan, tindakan
perbaikan, orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan audit tersebut, target
completion dan tanda tangan auditor. Pelaksanaan tahapan Audit Keselamatan Kerja
1. Audit schedule
9292
a. Melaksanakan program audit internal berdasarakan penilaian
meyakinkan bahwa semua aspek dari sistem dilihat dalam audit setiap 6
bulan.
diperlukan.
c. Tanggal dari setiap audit direkam dalam jadwal audit dimana suatu
kejadian terjadi.
bagi auditee.
audit
3. Audit Performance
9393
b. Untuk mencari fakta/bukti/keterangan atas kebutuhan dengan keperluan
Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan yang diminta dari hasil audit
kepada auditee.
6. Follow Up Audit
a. Auditee
telah ditentukan.
(CAR).
9494
- Duplikat dari laporan tindakan korektif didistribusikan kepada
Selain melaksakan Audit Keselamatan Kerja, PT. Indo Bharat Rayon juga telah
melaksakan Audit ISO 14001 yang dilakukan pada pertengahan Februari 2007.
Auditor yang ditunjuk adalah dari pihak eksternal, yaitu badan ISO itu sendiri. Pihak
manajemen PT. Indo Bharat Rayon juga ikut berpartisipasi baik pada saat pembukaan
Standar Operasi Prosedur kerja adalah metode kerja yang telah distandarisasi,
yang bertujuan untuk menghasilkan produk dengan mutu yang tinggi dalam jumlah
yang lebih banyak, dengan biaya operasi yang rendah, dan dikerjakan secara aman
dan sehat (Depnakertrans, 1995). SOP yang ada di bagian safety pada PT Indo Bharat
Rayon meliputi :
1. Dy. Officer
9595
a.Memastikan langkah dan tindakan yang cepat, tepat dan efektif dalam
memelihara peralatan.
aman.
melilit.
9696
tersebut berisi :
keselamatan.
perusahaan.
3. Foreman
yang diinstruksikan dari atasan. Penanggung jawabnya adalah Dy. Officer dan Senior
kesehatan.
9797
kecelakaan dan kebakaran di areal pabrik dan tiap departemen.
safety.
4. Anggota Safety
Tujuannya adalah untuk mengatasi terjadinya kebakaran kecil dan besar yang
Water Treatment.
9898
f. Menyetop pekerjaan yang tidak menggunakan permit.
Teknik Identifikasi dan Analisis Bahaya K3 yang dilakukan di PT. Indo Bharat
Rayon adalah dengan menggunakan teknik Job Safety Análisis (JSA) yaitu
pada setiap langkah kegiatan pada suatu pekerjaan sehingga pengendalian dan
9999
f. Mengintegrasikan proses-proses dengan produksi yang berkualitas
Tabel JSA
JSA
keselamatan di seluruh pihak dalam suatu perusahaan. Perhatian dari Promosi dan
100100
Komunikas Keselamatan Kerja adalah bagaimana pekerja dapat terlibat dalam
1. Health and Safety Training PT. Indo Bharat Rayon pada Tahun 2007:
a. First Aid Training, yang dilaksanakan pada Bulan April, Mei, Juni,
sebanyak dua kali, April sebanyak dua kali, Mei sebanyak dua kali, Juni
sebanyak dua kali, Juli sebanyak dua kali, Agustus sebanyak dua kali,
September.
Maret sebanyak dua kali, April, Mei, Juni sebanyak dua kali, Juli,
d. Fire Fighting Training yang dilaksanakan pada Bulan Maret, Mei, Juni
Berupa poster tentang prosedur kerja, visi dan misi dari tiap departemen,
101101
warning sign dan MSDs.
keputusan. Di PT Indo Bharat Rayon safety briefing dan talk diadakan tiap
dan setiap karyawan PT. Indo Bharat Rayon akan diberikan safety
ditugaskan.
102102
petugas keselamatan dari HSE Department.
lainnya.
Pengolahan limbah di PT. Indo Bharat Rayon terbagi menjadi dua yaitu proses
pengelolaan limbah cair dan pengolahan air yang bertujuan untuk mengelola
kebutuhan air yang akan digunakan dalam proses produksi dan kebutuhan perumahan
karyawan.
103103
4.6.6.1 Proses Pengolahan Air
1. Air dari sungai citarum dipompa dengan pompa air sungai ke klafikulator
Down.
2. Untuk kebutuhan air proses air dari bak penyimpanan air akan diproses
lebih lanjut untuk membuat hard water, air dari bak penyimpanan disaring
dengan sand filter, sedangkan untuk membuat soft water air dari sand filter
3. Air yang akan dipakai di perumahan menggunakan hard water yang sudah
104104
untuk keperluan rumah tangga.
dari asam sulfat, sodium sulfat dan zinc sulfat dicampur dengan larutan
2. Overflow dari flash mixer mengalir ke Zinc Clarifier dimana kalsium sulfat
3. Overflow dari Zink Clarifier dicampur dengan aliran yang bersifat Asam dan
dan menggumpalkan.
105105
7. Overflow dari Aeration Tank mengair ke Secondary Clarifier dimana Flocc
akan mengendap dan overflow yang jernih dialirkan melalui kolam ikan ke
2. Penambahan semen akan menaikkan kekuatan dari sludge. Selain itu semen
juga berfungsi sebagai binder atau pengikat logam berat yang ada di sludge.
5. Raw Sludge yang keluar dari Belt Press dicampur secara otomatis dengan
106106
Stabilisasi selama 2–3 hari, baru kemudian dibuang di Landfill.
APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
bahaya di tempat kerja. Tujuan pemakian APD adalah untuk melindungi pekerja dari
bahaya atau resiko yang ada di tempat kerja, mengamankan proses kerja (peralatan,
material dan sistem proses kerja) serta dapat berupa peralatan yang bersifat
tingkat resiko yang diakibatkan oleh bahaya yang ada di tempat kerja dan sebagai alat
umum, APD yang digunakan di PT. Indo Bharat Rayon adalah Hand Gloves, Masker,
1. Anda harus berpakaian sesuai dengan pekerjaan yang sedang Anda lakukan
2. Pakailah sepatu safety setiap waktu. Sepatu karet, sandal atau tidak
3. Anda harus memakai pelindung mata yang sesuai bila menghadapi benda-
benda yang berterbangan, debu, bahan kimia atau sinar-sinar yang merusak
mata.
107107
4. Alat pelindung telinga dapat diberikan sesuai permintaan. Anda mungkin
keselamatan dapat timbul sebagai akibat dari akumulasi debu, asap, kabut
atau uap.
alat pengaman lainnya seperti jaring, papan pengaman atau perancah tidak
perlengkapan lainnya.
7. Pakailah sarung tangan bila Anda memegang benda-benda atau zat-zat yang
8. Anda harus memakai sepatu safety yang berlapis besi pada sekitar jari kaki,
9. Jala rambut harus dipakai oleh pekerja dimana rambut merupakan sumber
Berikut adalah gambaran penggunaan APD pada tiap departemen di PT. Indo
Bharat Rayon:
108108
1. Departemen Spinning 1, 2, 3 after treatment
M/C Treatment
1 Helmet √ √ √ √ √
2 Safety Goggle √ √ √ √ √
3 Rubber Hand Gloves √ √ √ √ √
4 Masker √ √ √ √ √
5 Ear plug/ear muff √ √ √ √ √
6 Appron √
7 Safety Shoes √ √ √ √ √
Tabel 4.3
safety shoes, karena pada proses produksi menimbulkan bau yang tidak sedap dan
2. Departmen Viscose
Sub Section Helm Safety Gum Rubber Cotton Masker Ear Appron
unloading and
√ √ √ √ √ √
cautic
dissolver
Soda
√ √ √ √
stationary
Pulper √ √ √ √
Mixer √ √ √ √ √
Slurry Press √ √ √ √ √
Maturing √ √ √ √ √
109109
Drum
Silo √ √ √ √ √
Simplex √ √ √ √ √
Dissolver √ √ √ √ √
Rippening
√ √ √ √ √
Room
Tabel 4.4
Departmen Viscose
3. Departemen Auxilliary
Tabel 4.5
Departemen Auxilliary
Pada departemen ini penggunaan APD lebih diutamakan pada chemical clothes,
Sub–Section APD
Helmet Safety Rubber Masker Ear Appron Safety
Gloves Plugs
CS2 unloading √ √ √ √ √ √
Refenery √ √ √ √ √ √
Sulphur √ √ √ √ √ √
110110
Unloading
Sulphur
√ √ √ √ √ √
Melting-Pit
Acid Plant 1 √ √ √ √ √ √ √
Acid Plant 2 √ √ √ √ √ √ √
Charcoal Fire
√ √ √ √ √ √ √
Boiler
Intake well √ √ √ √ √ √ √
Tabel 4.6
Promosi Kesehatan Pekerja di PT. Indo Bharat Rayon adalah sebuah program
produktivitas. Salah satu masalah kesehatan yang cukup penting untuk diperhaikan di
PT. Indo Bharat Rayon adalah masalah olahraga. Adapun dampak masalah olahraga
adalah kolesterol darah meningkat, berat badan berlebih, tekanan darah meningkat,
Oleh karena itu, target sasaran Promosi Kesehatan Pekerja di PT. Indo Bharat
Rayon adalah olahraga. Hal ini ditentukan berdasarakan advokasi kepada manajemen,
kebutuhan dan minat pekerja serta analisis masalah di perusahaan yaitu yang
111111
diperoleh dari data kesehatan atau riwayat penyakit dari klinik PT. Indo Bharat
Rayon. Olahraga yang dilaksanakan di PT. Indo Bharat Rayon adalah senam ringan
yang dilakukan oleh pekrja sebelum memulai pekerjaan. Selain olahraga, PT. Indo
Bharat Rayon juga menyediakan fasilitas kesehatan seperti kolam renang, lapangan
tenis dan Fitness Centre. PT. Indo Bharat Rayon juga menyediakan klinik untuk
menghindari adanya Penyakit Akibat Kerja (PAK) sehingga kesehatan pekerja dapat
meningkat.
kecelakaan dan memberikan informasi pada supervisor dan komite keselamatan kerja
mengenai unsafe act dan unsafe condition yang menjadi penyebab kecelakaan dan
Kecelakaan dan Laporan Near Miss atau Hampir Terjadi Kecelakaan Kerja. Laporan
tersebut berisi data-data yang diperlukan seperti tanggal dan waktu terjadinya,
jabatan, departemen), data korban kecelakaan/nearmiss (nama, tanggal lahir, No. Reg,
112112
jabatan, depatemen, alamat lengkap) dan laporan harus ditandatangani oleh kepala
departemen dan manajer Safety. Laporan tersebut harus diserahkan dalam waktu
Seseorang menderita
luka di tempat kerja
Gambar 4.1
113113
4.6.10 Sistem Izin Kerja
Sistem Izin Kerja adalah sistem tertulis resmi yang dapat digunakan untuk
terhadap resiko yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu dan telah ditangani sebelum
Surat izin Di PT. Indo Bharat Rayon diperlukan untuk pekerjaan seperti:
up.
114114
11. Memasukkan tau menyimpan barang-barang yang diberi tanda atau
minyak/sumps dan pit-pit dimana kepala orang kan lebih rendah dari
permukaan tanah.
untuk setiap perkerjaan yang terdaftar di bawah ini. Satu lembar surat izin
yang masih berlaku harus dimiliki oleh Dept. Head Manager yang
tersebut dimulai. Surat izin ini umumnya diajukan oleh Dept. Head/
3. Surat izin ini berlaku di dalam areal plant PT. Indo Bharat Rayon
ke Fire and Safety Department, menyebutkan lokasi yang tepat dan jenis
115115
keadaan darurat tersebut.
lisan dari orang-orang di atas kepada Dept. Head / Manager lokasi kerja tersebut. Izin
secepatnya mungkin.
Preparedness)
Seluruh departemen yang ada pada PT. Indo Bharat Rayon telah dilengkapi
sistem proteksi kebakaran yang terintegrasi (sistem proteksi pasif dan aktif). Sistem
merupakan lokasi yang berada di depan, di tengah dan di belakang area pabrik, untuk
1. Lokasi mudah dijangkau dari selurh unit/ departemen yang ada di area
pabrik
4. Area luas dan terbuka (10 x 150 m) tidak jauh dari pintu keluar,
116116
memudahkan untuk evakuasi bila terjadi keadaan darurat.
Sistem proteksi aktif yang ada terdiri dari sistem pengingat kebakaran (alarm),
sistem deteksi kebakaran, media pemadam kebakaran, sistem pemadam tetap, sistem
penyediaan air dan mobil pemadam, dan sistem proteksi aktif. Bila terjadi kebakaran
pada suatu lokasi, naik ditandai dengan adanya asap atau api maka orang yang
terdekat dari lokasi tersebut segera membunyikan alarm yang terdekat dengan lokasi,
sistem alarm akan terhubung ke Safety Department dan dari monitor petugas safety
dapat mengetahui keberadaan lokasi kebakaran. Bila sistem proteksi kebakarn yang
ada pada unit atau departemen menggunakan sistem sprinkler dan detektor asap atau
gas maka sistem alrm akan tersambung secara otomatis ke Safety Department.
2. Memastikan bahwa rencana jalur proses dan kerja tidak akan bertentangan
dengan aktifitasnya.
117117
5. Prosedur inspeksi.
10. Analisis bahaya kebakaran dari pabrik. Diutamakan perhatian yang harus
dapat meledak.
118118
orang banyak “public relation officer”dan para pembantu evakuasi.
5. Prosedur evakuasi.
10. Bila anda pernah menjadi tenaga sukarela pemadam kebakaran atau pernah
kerja anda.
anda.
a. Kelas A: Bahan biasa yang mudah terbakar seperti kayu, batu, bara,
119119
b. Kelas B: Bahan-bahan yang berasal dari minyak atau cairan lainnya
yang mudah terbakar dimana zat asam tidak boleh dipakai untuk
memadamkannya.
14. Hanya bahan pelarut yang telah disetujui yang dapat dipakai untuk mencuci
15. Jagalah agar tempat pekerjaan selalu rapi. Tempat kerja yang rapi dan tertib
16. Bila terdapat kemungkinan besar kan bahaya kebakaran, sediakanlah alat
17. Jika anda harus mengelas atau membakar dekat dengan bahan-bahan yang
dengan kain tahan api, atau basahilah betul-betul. Bila anda ragu,
18. Cairan atau bahan yang mudah terbakar harus ditangani dan disetujui.
19. Simpan robekan kain berminyak dalam tong logam yang tertutup dan telah
disetujui.
dekat lubang, selokan, lubang masuk orang (manhole), parit atau ruangan
120120
tertutup dimana mungkin terdapat gas yang mudah terbakar. Tunggu sampai
penguji dilakukan oleh Safety Department dan tempat itu telah dinyatakan
21. Jangan melakukan pengelasan atau pemotongan pada suatu tangki atau
tempat yang tertutup yag pernah berisi bensin, gas atau cairan yang mudah
terbakar kecuali tempat tersebut telah diperiksa dan dinyatakan aman oleh
langkah dan tindakan yang cepat, tepat dan efektif dalam menghadapi keadaan
darurat atau bencana yang mengancam keselamatan jiwa, lingkungan atau asset
Officer PT. Indo Bharat Rayon. Adapun Penanggulangan Keadaan Darurat di PT.
1. Bila mendengar alarm emergency segera lari ke tempat evakuasi yang telah
ditentukan.
prosedur evakuasi.
121121
sendiri.
Selain itu, instruksi kerja tindakan yang harus diambil bila terjadi bahaya kebakaran
segera:
kebakaran.
sendiri.
2. Semua Karyawan
122122
ruangan melalui pintu keluar yang terdekat.
dengan teratur melalui rute jalan keluar yang ditentukan menuju tempat
berkumpul.
3. Saat Evakuasi
a. Jangan panik, tapi berjalanlah dengan cepat menuju pintu keluar terdekat
4. Setelah evakuasi
e. Mengetahui apa yang harus dilakukan pada saat kebakaran, tanpa panik
dan bingung.
123123
dan menjaga rute evakuasi agar selalu bebas dari hambatan.
dan pintu keluar ke/dari Pabrik dijaga ketat agar tidak berwenang dapat
124124
Evakuasi Keadaan Darurat
Keadaan darurat
ditemukan
Petunjuk safety
Pemberitahuan kepada department akan
safety department adanya keadaan
darurat
Prosedur evakuasi
diaktifkan
Alarm dibunyikan
memberikan perawatan darurat korban sebelum pertolongan yang akan diberikan oleh
Peralatan yang tersedia dalam rangka P3K (tromol pembalut) dari bentuk I, II, III.
Peralatan P3K yang ada di klinik PT. Indo Bharat Rayon antara lain adalah:
126126
- kertas - sabun - pisau lipat
Persediaan obat-obatan yang ada di klinik PT. Indo Bharat Rayon pada umumnya
adalah:
histaminika) - antiseptik
pingsan) - oralit
- mercurochorm
127127
5. Laksanakan sepenuhnya perintah perawat
pertama
atau kain yang bersih. Kemudian ikat sapu tangan atau kain yang bersih atau
tandanya berupa :
c. Merasa mual/muntah
e. Nafas hilang
f. Jantung berhenti
128128
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahan-bahan seperti soda kostik (NaOH), Karbon disulfida (CS 2), Asam
sulfat (H2SO4), Asam asetat, Honol MGR dan honol, Natrium hipoklorit,
kimia lainnya. Selain itu, PT. Indo Bharat Rayon juga menggunakan pulp
sebagai bahan utamanya dan staple fiber rayon sebagai produk utama serta
Rayon antara lain adalah bahaya kimia, bahaya kebakaran, bahaya fisik dan
bahaya mekanik. Bahaya kimia seperti iritasi, keracunan dan debu. Bahaya
129129
bahaya biologi dan bahaya ergonomi.
5.2 Saran
APD.
130130
a.Pekerja yang telah mengalami kecelakan atau penyakit yang
pekerjaan berisiko;
c.Sebelum pensiun/berhenti.
waktu yang sesuai yaitu 30-60 menit sebanyak tiga kali seminggu yang
dilaksanakan pada waktu khusus dan dibagi sesuai dengan shift kerja.
Kerja tentang tipe-tipe risiko yang terdapat di tempat kerja, sumber pajanan
kerusakan, penyakit atau cidera, sesuai dengan tugas dan kondisi lingkungan
tentang hal tersebut dan mau melaksanakan pekerjaannya secara aman dan
selamat.
pelatihan dan mau ikut serta dalam pelaksanaan program Keselamatan dan
131131
7. Melaksanakan pengawasan secara kontinu kepada pekerja, karena
dalam
dilaksanakan.
132132