Anda di halaman 1dari 29

Peer Produksi dan Sistem Manufaktur

Dr. Eng. Suryadiwansa Harun Jurusan Teknik Mesin Unila

PEMESINAN DENGAN
PROSES ABRASIF
Proses Pemesinan Gerinda
Proses pemesinan gerinda atau abrasive machining adalah suatu proses
penghilangan material dengan menggunakan pahat potong yang abrasif.

Pahat abrasif
Benda Kerja dan Macam Proses yang Digunakan
dalam Grinding

(a) cylindrical surfaces, (b) conical surfaces. (c) fillets on a shaft, (d) helical profiles,
(e) concave shape, (f) cutting off or slotting with thin wheels, and (g) internal
grinding.
Karakteristik Umum Proses
Pemesinan Abrasif
Batas Speeds and Feeds untuk Proses Abrasif
Proses pemesinan abrasif dapat dianggap sebagai proses
pembuangan material dengan geometri mata pisau (cutting edge
geometry) yang tidak terdefinisi. Seperti diilustrasikan dalam konsep
gambar sebagai berikut:
• Pemesinan abrasif dapat disamakan dengan operasi pemesinan
lainnya dengan pahat potong bermata potong jamak (multipoint cutting
tools).
• Setiap butiran abrasif bertindak seperti pahat potong bermata
potong tunggal dengan geometri tak terdefinisi tetapi biasanya
dengan sudut geram (rake angle) negatif.
• Pemesinan abrasif melibatkan sejumlah operasi, yang digunakan
untuk mencapai presisi dimensi akhir dan kekasaran permukaan
akhir.
• Grinding adalah proses penghilangan material di mana partikel
abrasif yang terlekat dalam pahat potong yang beroperasi pada
kecepatan permukaan yang sangat tinggi.
• Roda gerinda biasanya berbentuk cakram dan rigid untuk kecepatan
rotasi tinggi.
Pahat Potong Abrasif (Bonded Abrasives) yang Digunakan Dalam
Pemesinan Gerinda (Source: Courtesy of Norton Company)
Ada tiga jenis prinsip dari pahat potong abrasif sesuai
dengan tingkat kekasaran butirannya, yaitu:
• Bonded abrasive tools: butiran abrasif dikemas erat ke
dalam berbagai bentuk pahat, yang paling umum adalah
abrasive wheel. Butiran abrasif direkatkan bersama dengan
bahan pengikat. Jenis pahat abrasif ini digunakan untuk
grinding, honing, superfinishing.
• Coated abrasive tools: Butiran abrasif direkatkan pada
kain yang fleksibel, kertas atau penyangga resin. Selanjutnya
pahat abrasif dilapisi dengan bentuk lembaran atau gulungan.
• Free abrasives: Butiran abrasif yang tidak terikat atau
dilem. Tetapi butiran abrasif dicampur dengan cairan
berbasis minyak (untuk proses lapping, ultrasonic
machining), atau dalam air (untuk pemotongan air
abrasive jet) atau udara (untuk pemotongan abrasif jet),
atau terkandung dalam pengikat semisoft (untuk proses
buffing).
Model Grinding Wheel

Figure 26.3 Schematic illustration of a physical model of a grinding wheel


showing its structure and wear and fracture patterns.
Permukaan Grinding Wheel

Figure 26.9 The surface of a grinding wheel (A46-J8V) showing abrasive grains,
wheel porosity, wear flats on grains, and metal chips from the workpiece adhering to
the grains. Note the random distribution and shape of the abrasive grains.
Magnification: 50x. Source: S. Kalpakjian.
Grinding Wheels

Common types of
grinding wheels made
with conventional
abrasives. Note that
each wheel has a specific
grinding face; grinding on
other surfaces is
improper and unsafe.
Konfigurasi Superabrasive Wheel

Figure 26.5 Examples of superabrasive wheel configurations. The annular regions


(rim) are superabrasive grinding surfaces, and the wheel itself (core) generally is made
of metal or composites. The bonding materials for the superabrasives are: (a), (d) and
(e) resinoid, metal, or vitrified; (b) metal; (c) vitrified; and (f) resinoid.
Standar Pahat Gerinda
Aluminum-Oxide and Silicon-Carbide Bonded Abrasives

Standard marking system for aluminum-oxide and silicon-carbide bonded abrasives.


Standar Pahat Gerinda
Cubic-Boron-Nitride and Diamond Bonded Abrasives

Standard marking system for cubic-boron-nitride and diamond bonded abrasives.


Coated Abrasive

Schematic illustration of the structure of a coated abrasive.


Sandpaper (developed in the 16th century) and emery cloth are
common examples of coated abrasives.
Pembentukan Geram dengan Abrasive Grain

Grinding chip being produced by a single abrasive grain: (A) chip, (B) workpiece, (C)
abrasive grain. Note the large negative rake angle of the grain. The inscribed circle
is 0.065 mm (0.0025 in.) in diameter. (b) Schematic illustration of chip formation by
an abrasive grain with a wear flat. Note the negative rake angle of the grain and the
small shear angle. Source: (a) After M.E. Merchant.
Geram terbentuk dengan pemotongan permukaan
workpiece dengan abrasive grain.
Analisis Pemesinan Gerinda
Contoh Kasus Surface Grinding
Kecepatan putar V dalam
proses gerinda sangat tinggi. Ini
terkait dengan kecepatan
putaran pahat (roda) oleh,

V = πDN
Pada proses pemesinan Gerinda, Benda kerja bergerak melewati
roda (pahat gerinda) pada kecepatan vw, sehingga laju penghilangan
material (material removal rate) dapat dihitung dengan persamaan
berikut ini:
RMR = vw.w.d
dimana, w adalah crossfeed dan d adalah tebal pemotongan (depth of
cut) atau infeed.
Panjang Kontak lc Proses Gerinda
Jumlah Active Grits
Gaya Potong (Cutting Forces)

Gaya potong Fc (N atau lb) yang dibutuhkan untuk


menggerakkan benda kerja melewati pahat (roda) gerinda
ditentukan dengan persamaan berikut ini
 vw d 
Fc   strength of the material 
V D 

dimana, V = kecepatan putar, m/min (ft/min); vw = work speed,


mm/min (in/min); d = depth of cut atau infeed, mm (in), dan D
= diameter roda pahat.
Energi Spesifik
Approximate Specific-Energy Requirements for Surface
Grinding
Contoh Soal.

1. Dalam proses gerinda permukaan (surface grinding) diketahui


parameter pemesinan, yaitu diameter roda pahat (wheel)
adalah 150 mm dan tebal pemotongan (infeed) adalah 0.07
mm. Kecepatan putar (wheel speed) adalah 1450 m/min,
kecepatan benda kerja (workspeed) adalah 0.25 m/s, dan
crossfeed adalah 3.50 mm. Jumlah active grits per area
permukaan roda (wheel surface) adalah 0.75 grits/mm2.
Tentukan (a) panjang kontak pahat-benda kerja, (b) laju
penghilangan material (metal removal rate), dan (c) jumlah
geram yang terbentuk per unit waktu (number of chips formed
per unit time) ketika roda gerinda (pahat) memotong benda
kerja.
2. Dalam proses gerinda permukaan (surface grinding) suatu
material plain carbon steel, roda gerinda (pahat)
mempunyai diameter 200 mm dan lebar 25 mm. Roda
gerinda berputar sebesar 2400 rev/min, dengan tebal
pemotongan atau depth of cut (infeed) adalah 0.05
mm/pass dan crossfeed sebesar 3.50 mm. Kecepatan benda
kerja (workspeed) adalah 6 m/min. Tentukanlah (a) panjang
kontak antara roda gerinda dan benda kerja, dan (b) laju
penghilangan material (metal removal rate). (c) Jika jumlah
active grits/cm2 dari permukaan roda gerinda (wheel surface)
adalah 64, maka tentukan jumlah geram yang terbentuk per
unit waktu (number of chips formed per unit time). (d) Jika gaya
potong (cutting force) yang dibutuhkan untuk menggerakkan
benda kerja melewati roda gerinda (pahat) adalah 25 N,
maka hitunglah energi spesifik (specific energy) dalam proses
gerinda ini.

Anda mungkin juga menyukai