PEMESINAN DENGAN
PROSES ABRASIF
Proses Pemesinan Gerinda
Proses pemesinan gerinda atau abrasive machining adalah suatu proses
penghilangan material dengan menggunakan pahat potong yang abrasif.
Pahat abrasif
Benda Kerja dan Macam Proses yang Digunakan
dalam Grinding
(a) cylindrical surfaces, (b) conical surfaces. (c) fillets on a shaft, (d) helical profiles,
(e) concave shape, (f) cutting off or slotting with thin wheels, and (g) internal
grinding.
Karakteristik Umum Proses
Pemesinan Abrasif
Batas Speeds and Feeds untuk Proses Abrasif
Proses pemesinan abrasif dapat dianggap sebagai proses
pembuangan material dengan geometri mata pisau (cutting edge
geometry) yang tidak terdefinisi. Seperti diilustrasikan dalam konsep
gambar sebagai berikut:
• Pemesinan abrasif dapat disamakan dengan operasi pemesinan
lainnya dengan pahat potong bermata potong jamak (multipoint cutting
tools).
• Setiap butiran abrasif bertindak seperti pahat potong bermata
potong tunggal dengan geometri tak terdefinisi tetapi biasanya
dengan sudut geram (rake angle) negatif.
• Pemesinan abrasif melibatkan sejumlah operasi, yang digunakan
untuk mencapai presisi dimensi akhir dan kekasaran permukaan
akhir.
• Grinding adalah proses penghilangan material di mana partikel
abrasif yang terlekat dalam pahat potong yang beroperasi pada
kecepatan permukaan yang sangat tinggi.
• Roda gerinda biasanya berbentuk cakram dan rigid untuk kecepatan
rotasi tinggi.
Pahat Potong Abrasif (Bonded Abrasives) yang Digunakan Dalam
Pemesinan Gerinda (Source: Courtesy of Norton Company)
Ada tiga jenis prinsip dari pahat potong abrasif sesuai
dengan tingkat kekasaran butirannya, yaitu:
• Bonded abrasive tools: butiran abrasif dikemas erat ke
dalam berbagai bentuk pahat, yang paling umum adalah
abrasive wheel. Butiran abrasif direkatkan bersama dengan
bahan pengikat. Jenis pahat abrasif ini digunakan untuk
grinding, honing, superfinishing.
• Coated abrasive tools: Butiran abrasif direkatkan pada
kain yang fleksibel, kertas atau penyangga resin. Selanjutnya
pahat abrasif dilapisi dengan bentuk lembaran atau gulungan.
• Free abrasives: Butiran abrasif yang tidak terikat atau
dilem. Tetapi butiran abrasif dicampur dengan cairan
berbasis minyak (untuk proses lapping, ultrasonic
machining), atau dalam air (untuk pemotongan air
abrasive jet) atau udara (untuk pemotongan abrasif jet),
atau terkandung dalam pengikat semisoft (untuk proses
buffing).
Model Grinding Wheel
Figure 26.9 The surface of a grinding wheel (A46-J8V) showing abrasive grains,
wheel porosity, wear flats on grains, and metal chips from the workpiece adhering to
the grains. Note the random distribution and shape of the abrasive grains.
Magnification: 50x. Source: S. Kalpakjian.
Grinding Wheels
Common types of
grinding wheels made
with conventional
abrasives. Note that
each wheel has a specific
grinding face; grinding on
other surfaces is
improper and unsafe.
Konfigurasi Superabrasive Wheel
Grinding chip being produced by a single abrasive grain: (A) chip, (B) workpiece, (C)
abrasive grain. Note the large negative rake angle of the grain. The inscribed circle
is 0.065 mm (0.0025 in.) in diameter. (b) Schematic illustration of chip formation by
an abrasive grain with a wear flat. Note the negative rake angle of the grain and the
small shear angle. Source: (a) After M.E. Merchant.
Geram terbentuk dengan pemotongan permukaan
workpiece dengan abrasive grain.
Analisis Pemesinan Gerinda
Contoh Kasus Surface Grinding
Kecepatan putar V dalam
proses gerinda sangat tinggi. Ini
terkait dengan kecepatan
putaran pahat (roda) oleh,
V = πDN
Pada proses pemesinan Gerinda, Benda kerja bergerak melewati
roda (pahat gerinda) pada kecepatan vw, sehingga laju penghilangan
material (material removal rate) dapat dihitung dengan persamaan
berikut ini:
RMR = vw.w.d
dimana, w adalah crossfeed dan d adalah tebal pemotongan (depth of
cut) atau infeed.
Panjang Kontak lc Proses Gerinda
Jumlah Active Grits
Gaya Potong (Cutting Forces)