Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Pandu Wibowo

NPM : 1915021014
Tugas 1 Fisika 1

 Gambaran umum perubahan Fasa :

Perubahan Fase adalah proses perubahan bentuk suatu zat menjadi bentuk lain, salah satu penyebab
perubahan fase tersebut adalah kalor. Perubahan Fasa meruapakan efek dari adanya salah satu sifat
fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa
mengubah susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan, titik
lebur dan titik didih.

Secara harfiah, perubahan fasa terjadi saat sebuah zat berubah dari satu wujud ke wujud yang lain.
Misalnya dari gas ke cair, cair ke padat, padat ke gas, dan sebaliknya. Setiap proses melibatkan panas,
baik panas itu dilepas oleh zat ataupun diterima oleh zat, tapi tidak melibatkan perubahan temperatur.
Panas ini disebut panas laten atau kalor laten. Istilah "laten" berasal dari bahasa Inggris, "latent", yang
berarti "tersembunyi". Zaman orba dulu, istilah laten sering dipakai untuk mencap paham komunis sebagai
bahaya laten. artinya paham ini adalah bahaya yang tidak terlihat tapi sesungguhnya adalah bahaya. Ini
seperti api dalam sekam, apinya tidak terlihat dari luar tapi sesungguhnya dia ada di sana.

 Contoh Perubahan Fasa Pada dunia keteknikmesinan :

Salah satu conothnya adalah ketika Pencairan logam saat pengelasan menyebabkan adanya perubahan
fasa logam dari padat hingga mencair. Ketika logam cair mulai membeku akibat pendinginan cepat,
maka akan terjadi perubahan struktur mikro dalam deposit logam las dan logam dasar yang terkena
pengaruh panas (Heat affected zone/HAZ). Struktur mikro dalam logam lasan biasanya berbentuk
columnar, sedangkan pada daerah HAZ terdapat perubahan yang sangat bervariasi. Sebagai contoh,
pengelasan baja karbon tinggi sebelumnya berbentuk pearlite, maka seelah pengelasan struktur
mikronya tidak hanya pearlite, tetapi juga terdapat bainite dan martensite.

Perubahan ini mengakibatkan perubahan pula sifat-sifat logam dari sebelumnya. Struktur mikro
pearlite memiliki sifat liat dan tidak keras, sebaliknya martensite mempunyai sifat keras dang
etas. Biasanya keretakan sambungan las bearsal dari struktur mikro ini.

Anda mungkin juga menyukai