Anda di halaman 1dari 4

PERUBAHAN MATERI

A. Pengertian Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan
mempunyai massa. Volume suatu benda diukur dengan satuan mililiter (mL) atau liter
(L).
1 L = 1 dm3
1 L = 1000 cm3
Massa adalah ukuran yang menentukan jumlah materi. Massa suatu materi tidak
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, massa suatu materi akan selalu
tetap dimanapun tempatnya. Massa dinyatakan dengan gram (g) atau dengan kilogram
(kg).
Materi di alam dapat berupa zat tunggal (murni) dan dapat juga berupa campuran.
Zat murni adalah materi yang hanya tersusun dari satu jenis zat. Biasanya zat tunggal
disebut zat saja. Campuran merupakan materi yang tersusun dari dua atau lebih zat.
Materi dapat berupa gas, padat maupun cair.
Contoh zat-zat berwujud gas: Nitrogen, Oksigen, Hidrogen
Contoh zat-zat berwujud cair: Air, Alkohol
Contoh zat-zat berwujud padat: Emas, Besi, Gula, Garam

B. Sifat-Sifat Materi
Sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat ekstensif dan sifat
intensif.
1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif merupakan sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran
materi.
Contoh:
 Volume, semakin besar ukuran suatu materi, maka semakin besar volume
materi tersebut.
 Massa, semakin banyak jumlah suatu materi, maka semakin besar pula massa
materi tersebut.

2. Sifat Intensif
Sifat intensif merupakan sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah maupun
ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua jenis yaitu sifat fisis dan sifat
kimia.
a. Sifat fisis
Sifat fisis suatu materi adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisis
materi itu. Sifat fisis dapat digunakan untuk menerangkan penampilan sebuah
benda. Sifat-sifat yang tergolong sifat fisis materi antara lain:
 Warna
 Bau
 Rasa
 Kerapatan: yaitu banyaknya massa per satuan volume, dinyatakan dalam
g/mL. Misalnya, kerapatan suatu zat 0,5 g/mL, artinya tiap 1 mL zat
tersebut mempunyai massa sebesar 0,5 gram.
 Titik didih: suhu terendah suatu zat cair ketika mulai mendidih.
 Titik lebur: suhu terendah suatu zat padat ketika mulai melebur.
 Titik beku: ssuhu terendah zat cair ketika mulai membeku.
 Daya hantar: berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk
menghantarkan panas atau arus listrik.
 Kelarutan: berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk melarut
dalam suatu pelarut.
 Kemagnetan: berhubungan dengan kemampuan suatu zat (biasanya logam)
suntuk dipengaruhi oleh suatu medan magnet.
 Kekerasan: berhubungan dengan keras lunaknya suatu materi.

b. Sifat kimia
Sifat kimia suatu zat adalah sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk
melakukan reaksi kimia, atau ssifat yang menyatakan interaksi antarzat. Sifat-sifat
yang tergolong sifat kimia antara lain:
 Mudah tidaknya suatu zat terbakar
Contoh: alkohol mudah terbakar
 Kestabilan: mudah tidaknya suatu zat terurai oleh pengaruh panas
Contoh: air adalah contoh zat yang cukup stabil, air dapat berubah menjadi
gas oksigen dan gas hidrogen pada suhu 2000oC
 Kereatifan: mudah tidaknya suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain
Contoh: zat asam dapat bereaksi dengan zat basa menghasilkan garam
 Perkaratan: mudah tidaknya suatu zat membentuk karat.
Contoh: besi mudah berkarat pada tempat yang lembab

C. Perubahan Materi
Perubahan materi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisis dan
perubahan kimia.
1. Perubahan Fisis
Perubahan fisis adalah perubahan suatu materi yang tidak disertai terbentuknya suatu
materi baru. Jadi, perubahan fisis merupakan perubahan yang bersifat sementara. Pada
perubahan fisis, komposisi zat tidak berubah (tetap), yang berubah hanya wujudnya
saja.
Perubahan fisis zat meliputi:
a. Menguap: perubahan wujud suatu zat dari wujud cair berubah menjadi wujud
gas.
b. Mengembun: perubahan wujud suatu zat dari wujud gas menjadi wujud cair.
c. Mencair: perubahan wujud suatu zat dari wujud padat berubah menjadi wujud
cair.
d. Membeku: perubahan wujud zat dari wujud cair berupah menjadi wujud padat.
e. Menyublim: perubahan wujud zat dari wujud padat berupah menjadi wujud
gas.
f. Deposisi: perubahan wujud zat dari wujud gas berupah menjadi wujud padat.
g. Melarut
h. Mengkristal
i. Perubahan bentuk
Contoh: batu menjadi kerikil, beras menjadi tepung, kayu menjadi kursi

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu materi yang menghasilkan suatu materi
baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang kekal. Pada perubahan kimia,
komposisi (susunan) zat-zat yang menyusun materi akan mengalami perubahan,
sehingga komposisi zat penyusun materi awal akan berbeda dengan komposisi zat
penyusun akhir. Perubahan kimia sering juga disebut reaksi kimia.
Proses peubahan kimia antara lain:
a. Pembakaran: kertas dibakar menjadi abu
b. Pembusukan: bahan makanan menjadi busuk tidak akan kembali ke asalnya
c. Karat atau korosi: bermacam-macam logam mengalami perkaratan

Ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia:


a. Terjadinya perubahan warna
b. Terjadinya perubahan suhu
c. Timbulnya gas
d. Terjadinya endapan
Hukum dasar kimia yang mengatur tentang perubahan materi adalah Hukum
Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) yang berbunyi “massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah tetap”

Anda mungkin juga menyukai