Anda di halaman 1dari 5

BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


maupun produk dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa.
A. Bioteknologi Pertanian
1. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah membudidayakan suatu jaringan makhluk hidup menjadi
individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya.
2. Insektisida dari bakteri
Insektisida adalah zat yang dapat membasmi serangga. Beberapa bakteri menghasilkan
zat yang mematikan bagi serangga sehingga dimanfaatkan sebagai insektisida. Bakteri
yang digunakan sebagai insektisida adalah Bacillus thuringiensis. Bakteri ini
menghasilkan racun yang disebut protein kristal insektisida (ICP, insecticidal crysstal
proteins). Racun ini menyerang saluran pencernaan hama serangga sehingga hama
tersebut berhenti makan dan akhirnya mati.
Pembuatan insektisida ini adalah sebagai berikut. Bacillus thuringiensis
dikembangbiakkan dalam tangki fermenter. Lalu, ICP yang dihasilkan oleh bakteri
tersebut ditampung dan dicampur dengan cairan yang lengket.
3. Pembastaran (Persilangan)
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman
yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara
yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan
varietas unggul. Sebagai contoh, padi varietas X yang memiliki sifat produksi gabah
tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat
tahan hama dan umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi
varietas baru yang memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah
tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek. Contoh tanaman
pangan varietas unggul yang telah berhasil diciptakan yaitu padi IR 8, IR 20, PB 8,
Hipa 10, dan Inpari 33.
4. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu usaha memanipulasi sifat genetik makhluk hidup
untuk menghasilkan makhluk hidup yang memiliki sifat yang diinginkan. Rekayasa
genetika dapat dilakukan dengan menambah, mengurangi, atau menggabungkan dua
materi genetik (DNA) yang berasal dari dua organisme berbeda.

B. Bioteknologi Pengolahan Pangan


1. Tempe
Pada dasarnya proses produksi te mpe ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi
dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus
pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang
yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling
terikat dan membentuk struktur yang kompak.
2. Roti
Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu oleh yeast atau
khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah pada adonan tepung dan akan
menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida
dan alkohol. Gas karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan
alkohol akan berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti.
Adonan akan tampak lebih mengembang dan membesar pada saat adonan dimasukkan
ke oven, karena gas akan mengembang pada suhu tinggi.
3. Yoghurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri
Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan
mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi
adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil
akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentas
asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yogurt.
4. Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat
pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan
dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan
menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim
renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada
pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan
dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.
5. Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari kacang
kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan menggunakan jamur
Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai yang sudah difermentasikan akan
dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Pembuatan kecap dilakukan
melalui proses perendaman kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap
dinamakan fermentasi garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein
menjadi asam-asam amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.
6. Minuman Beralkohol
Bioteknologi pangan juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan minuman
beralkohol. Pembuatan minuman beralkohol merupakan proses fermentasi dengan
bantuan jamur Aspergillus oryzae. Jamur Aspergillus oryzae akan menghasilkan enzim
amilase yang dapat menguraikan amilum menjadi glukosa atau gula. Selanjutnya, gula
akan difermentasikan lanjut menjadi alkohol dan gas karbondioksida. Proses tersebut
kemudian akan menghasilkan minuman beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai
dengan bahan baku yang digunakan. Lama proses fermentasi akan mempengaruhi
jumlah alkohol yang dihasilkan. Semakin lama proses fermentasi, semakin tinggi
kandungan alkoholnya. Contoh minuman beralkohol adalah wine atau anggur.
Bagaimana proses pembuatan wine? Minuman anggur dibuat dari buah anggur dengan
memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae melalui proses fermentasi, seperti halnya
fermentasi pada pembuatan alkohol biasanya.

C. Bioteknologi Peternakan
1. Hibridisasi
Hibridisasi merupakan perkawinan antara dua individu hewan yang mempunyai dua
sifat beda, tetapi masih dalam satu spesies. Melalui hibridisasi, seorang ahli pemulia
hewan dapat menghasilkan hewan yang memiliki sifat unggul. Sebagai contoh, sapi A
yang memiliki sifat berdaging gemuk dikawinkan dengan sapi B yang menghasilkan
air susu yang banyak, maka dapat dihasilkan individu sapi baru yang memiliki sifat
daging gemuk dan menghasilkan susu banyak.
2. Inseminasi buatan
Inseminasi buatan merupakan proses pembuahan dengan bantuan manusia. Proses
inseminasi buatan yaitu dengan cara sperma dari hewan jantan unggul ditampung
dalam cawan petri. Sperma tersebut kemudian dimasukkan ke dalam alat inseminasi
buatan. Setelah itu, alat inseminasi buatan dimasukkan ke rahin hewan betina dan
sperma disuntikkan perlahan-lahan.
Inseminasi buatan memiliki beberapa keunggulan, yaitu sperma dari hewan pejantan
unggul dapat disimpan, sperma dari satu pejantan unggul dapat membuahi banyak
betina, dan meningkatkan angka kelahiran dengan cepat.

KEHIDUPAN ORGANISME TANAH


A. Tanah
Tanah terdapat di permukaan bumi dan tersusun dari bahan-bahan mineral hasil
pelapukan batuan dan bahan organik hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan.
Pembentukan tanah diawali dengan penghancuran batuan menjadi partikel mineral dalam
jumlah yang besar oleh udara dan air dalam ruangan pori-pori batuan tersebut.
Pembentukan tanah dipengaruhi oleh hal-hal berikut
1. Iklim
2. Organisme tanah
3. Batuan dasar
4. Topografi (bentuk permukaan tanah)
5. Waktu

B. Organisme tanah
1. Hewan tanah
Hewan-hewan yang hidup di tanah ada yang permanen, yaitu tetap tinggal di dalam
tanah, tetapi ada yang tinggal sementara.
a. Nematoda
Nematoda biasa disebut cacing benang karena bentuknya seperti benang atau
jarum dan berukuran sangat kecil. Habitat nematoda sangat luas dan ada di hampir
setiap jenis tanah.
b. Cacing tanah
c. Arthropoda
d. Mollusca
2. Tumbuhan
3. Mikroorganisme tanah
C.

Anda mungkin juga menyukai