Fermentasi adalah proses metabolisme, di mana senyawa-senyawa organik di dalam bahan makanan berubah
menjadi senyawa yang lebih sedehana dengan bantuan enzim yang didapatkan dari organisme. Fermentasi juga dapat disebut
sebagai suatu reaksi oksidasi dan reduksi yang menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan ragi, dalam zat yang
dioksidasi (pemberi electron) atau direduksi (penerima electron) adalah zat organik. Zat organik yang biasanya dipakai yaitu
glukosa yang nantinya dipecahdan membetuk aldehid, alkohol, dan asam(Muntikah & Razak, 2017) .
Teknologi atau olahan pun olahan dari proses fermentasi akan meningkatkan nilai gizi suatu bahan baku makanan
yang dapat dimanfaatkan untuk produk yang mberniali gizi tyang tinggi dan tentunya menyehatkan (Kristiandi, dkk 2021). Secara
umum fermentasi sering dikenal orang sebagai proses mengubah karbohidrat seperti gula menjadi alkohol dengan bantuan
mikroorganisme, alkohol tersebut berfungsi untuk mengawetkan atau menambah cita rasa suatu bahan makanan yang
difermentasi. Dari dulu di masyarakat sudah banyak produksi atau pun menjadi konsumen makanan fermentasi dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya seperti susu, roti yogurt, tempe, dan lain-lain.
Slide 8-9
1) Fermentasi karbohidrat
Fermentasi karbohidrat adalah kemampuan memfermentasikan karbohidrat dan produk fermentasi yang
dihasilkan merupakan ciri yang sangat berguna dalam identifikasi mikroorganisme.
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan
karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae.
Reaksi Kimia:
C6H12O6———> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 H2O + 2 ATP
Contohnya, tape singkong, tape ketan, brem, roti hasil fermentasi menggunakan mikroorganismenya
jenis Khamir Saccaromyces cereviceae.
Slide 10-11
Prinsip fermentasi adalah proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang
dilakukan oleh mikrobia yang menghasilkan atau mempunyai enzim yang sesuai dengan proses tersebut. Selain itu,
prinsip fermentasi mengaktifkan pertumbuhan dan metabolisme dari mikroba pembentuk alkohol dan asam, dan
menekan pertumbuhan mikroba proteolitik dan lipolitik.
Prinsip fermentasi adalah mikroorganisme yang digunakan murni, unggul, stabil dan bukan pathogen.
a. Murni
Dalam proses fermentasi harus menggunakan biakan murni yang sudah diketahui sifatsifatnya (dari jenis strain
tertentu), agar mikroba tetap murni dalam proses maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril. Penggunaan kultur
tunggal mempunyai risiko yang tinggi karena kondisinya harus optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat
digunakan biakan campuran, karena biakan campuran mengurangi risiko apabila mikroba yang lain tidak aktif
melakukan fermentasi selain itu bukan campuran akan menghasilkan aroma yang spesifik.
b. Unggul
Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikroba harus mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang
dikehendaki secara cepat dan hasil yang optimal. Sifat unggul ini harus bias dipertahankan. Proses rekayasa genetika
dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat mikroba agar dapat mempertinggi produk yang diinginkan.
c. Stabil
Pada kondisi yang diberikan, mikroba harus mempunyai sifat-sifat yang tetap, tidak mengalami perubahan karena
mutasi atau lingkungan.
d. Bukan Patogen
Mikroorganisme yang digunakan adalah aman bukan patogen bagi manusia maupun bagi hewan, kecuali untuk
produksi bahan kimia tertentu. Jika digunakan mikroba patogen harus dijaga agar tidak menimbulkan akibat yang
berbahaya pada lingkungan.
Slide 13-14
2.2.1 Pengaruh Nutrien
Tersedianya nutrien mempengaruhi kecepatan pertumbuhan pada fase logaritmik yang nantinya berpengaruh ke
ukuran sel dan jumlah asam nukleat dalam sel. Oleh karena itu, tingginya jumlah asam nukleat dan besar ukuran sel tergantung
kepada seberapa tingginya kecepatan pertumbuhan. Semakin tinggi kecepatan pertumbuhan juga akan berpengaruh dalan
menaikkan jumlah massa sel.
2.2.4 Pengaruh pH
Tingkat keasaman sangat berpengaruh dalam pertumbuhan bakteri, kontrol pH penting untuk dilakukan karena selama
fermentasi pH optimum harus dipertahankan. Umumnya makanan yang mengandung asam akan bertahan lebih lama.
Slide 15-16
2.4.1 Bakteri
Bakteri merupakan organisme uniseluler yang memiliki ukuran 0,5-1,0 sampai 2,0-10 mmdan mempunyai tiga bentuk
morfologi yaotu bulat, batang, dan koma. Kelompok yang termasuk dalam jenis ini adalah Lactococcus lactis yang berperan
dalam fermentasi susu, Lactobacillus bulgaricus dalam pembuatan yogurt, dan Pediococcus cereviciae pada fermentasi daging
dan sayuran.
2.4.2 Khamir
Khamir adalah organisme uniseluler yang mempunyai bentuk bulat dan panjang dan lebih besar dibanding dengan
bakteri. Mikroorganisme yang merupakan jeni kelompok ini adalah Saccharomyces cereviciae yang berperan dalam fermentasi
minuman beralkohol, dan juga roti.
2.4.3 Kapang
Kapang adalah organisme multiseluler yang bercabang yang berfilamen hifa. Rhizopus merupakan jenis kapang yang
digunakan dalam pembuatan kecap dan tempe. Reproduksi hifa dilakukan dengan perpanjangan hifa dan ekspora, konidia atau
spora dalam kantung (Nurhadianty dkk, 2018)
Slide 17-20
Bab 3
Sub bab 3.1 dan 3.2 di komparasi setelah menyebutkan produknya trus cara pembuatan lalu perubahan
nilai gizi
Slide 21-24
Sesuai ppt