Anda di halaman 1dari 4

.

Pengertian bioteknologi Sebelum memahami pengertian nya langsung, perlu kalian pahami dulu nih
defenisinya. Kata Bioteknologi itu berasal dari kata bio yang artinya mahkluk hidup, dan teknologi yah
teknologi. Dengan demikian bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupun
bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk yang bermanfaat melalui cara prinsip
atau teknologi tertentu. Yang artinya, mahkluk hidupnya langsung dipakai secara utuh untuk
menghasilkan produk atau jasa bioteknologi. Misalnya, kalau mau bikin nata de coco, maka bisa
langsung menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum secara utuh. Contoh lainnya kacang kedelai yang
langsung ditambahkan jamur Rhizopus oryzae untuk membuat tempe. Adapun menurut European
Federation of Biotechnology (EFB), pengertian bioteknologi adalah perpaduan dari ilmu pengetahuan
alam dan ilmu rekayasa. Perpaduan ini punya tujuan untuk meningkatkan pemanfaatan organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan
jasa. Nah, gimana apakah sudah mulai paham ? Jika sudah atau pun masih belum yuk kita lanjut untuk
lebih memahaminya lagi. 2. Jenis bioteknologi Bioteknologi memiliki jenis-jenisnya. Oleh karena itu
bioteknologi dapat dibagi berdasarkan kompleksitasnya menjadi dua jenis, yaitu bioteknologi tradisional
atau konvensional dan bioteknologi modern sebagai berikut: Bioteknologi Konvensional Bioteknologi
konvensional dilakukan tanpa dilandasi prinsip-prinsip ilmiah dan pada dasarnya dilakukan hanya
didasarkan atas pengalaman yang turun temurun. Dengan kata lain, dilakukan dengan secara sederhana.
Umumnya, bioteknologi konvensional belum dapat diproduksi secara masif dan massal. Misalnya
pembuatan tape singkong. Proses ini membutuhkan bantuan sejumlah jenis jamur dan bakteri. Hasilnya
singkong akan berubah menjadi lunak dan manis. Contoh lain bioteknologi konvensional adalah proses
pembuatan tempe dengan menggunakan biji kedelai dan ragi. Proses ini juga dikenal dengan teknik
fermentasi. Bioteknologi Modern Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat
menghasilkan produk dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan
canggih. Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan
bagianbagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan Contoh Penerapan Bioteknologi
Bioteknologi telah diterapkan di berbagai bidang atau sektor sesuai dengan misinya untuk membantu
kehidupan manusia. Bentuk aplikasi atau penerapannya merambah ke beberapa bidang, mulai dari
bidang pangan, pertanian, kesehatan, industri, air dan kehutanan 1. Bidang Pangan Ada banyak aplikasi
bioteknologi dalam industri makanan dan hampir semuanya telah disebutkan. Produk hasil rekayasa
bioteknologi sering dikonsumsi dalam bentuk minuman dan makanan. Beberapa di antaranya adalah
yogurt, sirup, roti, dan tempe. 2. Pertanian dan Kehutanan Pemanfaatan bioteknologi di bidang
pertanian dan kehutanan juga sangat beragam. Beberapa di antaranya kedelai yang tahan terhadap
herbisida, tomat yang direkayasa secara genetik agar tahan, dan jagung yang tahan terhadap serangga.
Sektor kehutanan memiliki metode kultur jaringan.

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/559852/pengertian-bioteknologi-jenis-dan-contoh-
penerapan
Penerapan bioteknologi di bidang pangan sudah lama dilakukan oleh manusia. Dalam bidang pangan
bioteknologi digunakan untuk mengubah atau meningkatkan nilai tambah bahan pangan. Dalam proses
pengubahan atau peningkatan nilai tambah tersebut umumnya terjadi proses fermentasi. Proses
fermentasi yaitu gumpalan kehidupan mikroskopis yang dapat berkembang biak di dalam larutan gula.

Berikut adalah contoh-contoh produk hasil bioteknologi di bidang pangan:

1. Pembuatan tape Tape merupakan makanan yang berasal dari ketela pohon, atau ketan. Tapi
mengandung alkohol. Untuk membuat tape diperlukan mikroorganisme, yaitu jamur
Saccharomyces cereviceae untuk proses fermentasi. Baca juga: Proses Fermentasi Tempe
Pembuatan tempe Tempe merupakan makanan khas orang Indonesia. Tempe banyak
mengandung protein. Protein sangat diperlukan oleh tubuh kita terutama untuk perbaikan sel-
sel yang rusak dan membentuk sel-sel baru. Tempe dibuat dengan bantuan mikroorganisme
sejenis jamur yang disebut jamur tempe Rhizopus oryzae.
2. Pembuatan kecap Kecap adalah sari kedelai yang telah difermentasikan dengan penambahan
gula kelapa dan bumbu. Dilihat dari kandungan gizinya ternyata kecap kedelai masih
mengandung protein dan kadar abu cukup tinggi. Komposisi asam amino pada kecap kedelai
sebagian besar adalah asam glutamat, prolin, dan leusin. Dengan demikian mengkonsumsi
kecap bukanlah sekedar menikmati rasa asin atau manis. Untuk membuat kecap diperlukan
mikroorganisme untuk fermentasinya, yaitu jamur Aspergillus oryzae.
3. Pembuatan keju Keju merupakan bahan makanan yang berasal dari protein susu (kasein) yang
dikumpulkan dan dicetak. Penggumpalan kasein tersebut disebabkan oleh pengaruh bakteri
asam laktat. Bakteri asam laktat akan tumbuh dan berkembang biak dalam protein susu dan
akan menghasilkan asam laktat. Asam laktat bersifat menggumpalkan kasein dan akan
menimbulkan cita rasa serta aroma keju. Baca juga: Perbedaan Fermentasi Alkohol dan
Fermentasi Asam Laktat
4. Pembuatan yoghurt Yoghurt adalah minuman susu asam yang dibuat dengan cara
menambahkan bakteri laktat, yaitu bakteri Streptococcus. Bakteri laktat ini selain
menggumpalkan protein susu juga meningkatkan cita rasa dan aroma yoghurt. Prinsip
pembuatannya sama dengan pembuatan susu asam yang lain seperti kefir yang menjadi
minuman khas Eropa Timur.
5. Asam cuka dan asam sitrat Asam cuka atau biasa disebut dengan cuka saja, berasal dari. Etanol
merupakan hasil fermentasi anaerob ragi yang dibuat menjadi cuka oleh bakteri asam asetat,
misalnya Acetobacter dan Gluconobacter. Asam cuka banyak dimanfaatkan manusia untuk
menambah cita rasa makanan. Asam sitrat merupakan produk kapang jenis Aspergillus niger.
Kapang ini akan mengeluarkan asam sitrat jika berada pada substrat tetes sirup yang
mengandung sedikit unsur Fe. Pada industri susu, asam sitrat ini digunakan untuk proses emulsi,
juga digunakan dalam industri deterjen.
6. Pembuatan Nata De Coco Nata de coco merupakan bahan makanan yang diperoleh dari air
kelapa yang mengalami proses fermentasi oleh Acetobacter xylinum. Prinsipnya adalah
pemecah amilum oleh mikroba menghasilkan gula yang kemudian difermentasi. Baca juga:
Fermentasi Asam Laktat: Respirasi Tanpa Oksigen Pembuatan oncom Oncom merupakan
makanan khas Jawa barat, ada dua jenis oncom, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Oncom
merah menggunakan jamur Neurospora sitophila. Oncom hitam menggunakan jamur Rhizopus
oligosporus. Oncom merah umumnya terbuat dari ampas tahu, yaitu kedelai yang telah diambil
proteinnya dalam pembuatan tahu. Sedangkan oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah
yang dicampur singkong atau tepung singkong, agar mempunyai tekstur yang lebih baik dan
lebih lunak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Bioteknologi di Bidang Pangan ", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/25/183000969/contoh-bioteknologi-di-bidang-
pangan-?page=all.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6

Download aplikasi: https://kmp.im/app6

pulan Pertumbuhan jumlah penduduk dunia selalu diiringi dengan meningkatnya kebutuhan pangan
dunia. Bioteknologi pangan yang secara umum memafaatkan sistem biologi untuk menghasilkan produk
yang diinginkan, sangat bermanfaat bagi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Bioteknologi pangan
tradisional memanfaatkan teknologi fermentasi menggunakan yeast sedangkan bioteknologi pangan
modern dengan rekayasa genetik. Rekayasa genetik memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas, nilai
nutrisi dan jenis makanan yang tersedia dan meningkatkan efisiensi produksi makanan, distribusi
makanan dan pengolahan limbah. Gen yang dimasukkan ke tanaman dapat memberikan pertahanan
biologis terhadap penyakit dan hama, sehingga mengurangi kebutuhan pestisida kimia yang mahal, dan
memberikan sifat pada tanaman yaitu tahan kekeringan, pH, salju dan kondisi garam. Penggunaan benih
tahan herbisida memungkinkan petani untuk selektif dalam memberantas gulma dengan herbisida,
tanpa merusak tanaman pertanian (Thayer, 1999).

Jawaban untuk produk bioteknologi modern pada


gambar adalah: - nama produk: (2) semangka kotak -
teknik: rekayasa genetika - keuntungan produk:
mudah disimpan dan dikemas dalam bentuk kotak.
Pembahasan Rekayasa genetika merupakan salah satu
teknik dalam bioteknologi modern dengan
menyisipkan gen tertentu untuk menghasilkan produk
yang diinginkan. Salah satu produk hasil rekayasa
genetika adalah semangkat kotak. Semangka kotak
dibuat dengan tujuan untuk mempermudah konsumen
yang sebelumnya kesulitan dalam menyimpan
semangka bulat dalam kulkas atau dalam bentuk
paket. Oleh karena itu, dikembangkan produk rekayasa
genetika dengan membuat semangka berbentuk kotak
agar mudah disimpan dan dikemas dalam kemasan
kotak.

Anda mungkin juga menyukai