Anda di halaman 1dari 27

Maha besar Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan makhluk hidup di

dunia. Setiap makhluk hidup memiliki


peran dan manfaat untuk kehidupan
manusia. Banyak teknologi yang
dikembangkan oleh manusia untuk
menciptakan produk bahan pangan baru
dengan memanfaatkan makhluk hidup,
misalnya bakteri atau jamur.

Apakah kamu mengetahui


tempe? Pernahkah kamu makan tempe?
Tempe merupakan salah satu bahan
makanan yang dibuat dari fermentasi
kedelai dengan bantuan jamur yang ada
pada ragi. Tahukah kamu, ternyata
tempe lebih mudah dicerna oleh tubuh dibandingkan kedelai dan memiliki kandungan
antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker.

Tempe dapat dikelompokkan menjadi salah satu produk pangan hasil


bioteknologi karena dalam proses pembuatan tempe melibatkan suatu mikroorganisme.
Selain tempe, apa saja makanan sehari-hari yang merupakan produk dari bioteknologi?
Apakah produk dari bioteknologi hanya berupa makanan saja? Untuk mengetahui
jawaban dari pertanyaan tersebut, ayo kita pelajari bab ini dengan penuh antusias!

1. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan), dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip
biologi. Dalam arti luas, bioteknologi ialah memanipulasi organisme atau komponen
organisme tersebut untuk melakukan tugas – tugas praktis atau menghasilkan produk
yang bermanfaat. Dengan kata lain, bioteknologi merupakan pemanfaatn organisme
dan agen- agen biologis untuk menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan
manusia.
Ciri-ciri utama bioteknologi sebagai berikut.
a. Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan.
b. Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri.
c. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Objek kajian dan aplikasi bioteknologi mulai dari produksi makanan yang
difermentasi, bahan kimia berupa antibiotika, enzim, etanol, asam cuka, asam sitrat,
hingga produksi energi seperti biogas, fiksasi nitrogen, dan penemuan minyak. Saat ini,
aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan
dan hewan.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi telah dimanfaatkan di segala bidang, antara lain di bidang industri,


kesehatan, pertanian, dan pengelolaan lingkungan. Sebenarnya, pemanfaatan
mikroorganisme telah dilakukan sejak dahulu kala. Misalnya, untuk membuat roti dan
bir telah dimulai sejak 6.000 tahun SM dan pemanfaatan ragi untuk membuat roti yang
mengembang dimulai sejak 4.000 tahun SM. Pada tahun 1512, tiga bahan kimia yang
penting, yaitu aseton, butanol, dan gliserol diperoleh dari bakteri. Tahun 1797,

Edward Jenner menggunakan mikroorganisme hidup untuk menghasilkan vaksin


penyakit cacar. Tahun 1928, Alexander Fleming menemukan penisilin dari jamur
Penicilium, tetapi produksi secara besar baru dilaksanakan pada tahun 1944. Pada
ahun 1962, dimulai penggabungan uranium dengan bantuan mikrobia.

Bioteknologi makin berkembang setelah kemampuan mikroorganisme


melakukan fermentasi berhasil diselidiki. Penelitian mengenai fermentasi dipelopori oleh
Louis Pasteur sehingga ia dianggap sebagai Bapak Bioteknologi. Semula bioteknologi
dikembangkan dalam kondisi yang tidak steril

Sekitar tahun 1940 diperkenalkan teknik sterilisasi kultivasi massa


mikroorganisme untuk menjamin bahwa proses biologis tertentu dapat berlangsung
tanpa kontaminasi mikroorganisme. Caranya, dengan terlebih dahulu melakukan
sterilisasi media dan bioreaktor serta menggunakan peralatan yang menghindari
masuknya kontaminan sehingga hanya biokatalis yang diinginkan saja yang ada dalam
reaktor. Sedangkan, perkembangan Bioteknologi secara modern terjadi setelah
penemuan struktur DNA sekitar tahun 1950 yang diikuti dengan penemuan-penemuan
lainnya. Penemuan ekspresi gen, enzim pemotong DNA, menciptakan DNA rekombinan
dengan menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda, dan kloning
merupakan contoh Bioteknologi modern.

C. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN BIOTEKNOLOGI MODERN

Berdasarkan tingkat kerumitan dalam pelaksanaan proses bioteknologi,


bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan


mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan
bakteri menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme tubuh
sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Salah satu contoh produk pangan
bioteknologi konvensional adalah tape. Tape dibuat dengan memanfaatkan
mikroorganisme yang ada pada ragi. Mikroorganisme ini akan mengubah zat organik
menjadi zat organik lain. Misalnya, singkong difermentasi menjadi tape dengan
menggunakan khamir (suatu jenis jamur yang ada pada ragi) Saccharomyces
cerevisiae, yang terdapat pada ragi yang dicampurkan, saat proses pembuatan tape.
Khamir Saccharomyces cerevisiae dan tape singkong sebagai hasil fermentasi
2. Bioteknologi Modern

Pemahaman manusia tentang gen dan DNA telah memicu kemajuan


bioteknologi mencapai tahap teknologi rekayasa gen. Sejumlah penemuan struktur
DNA oleh James Watson dan Francis Crick (1953, pada tahun 1973 Boyer dan Cohen
menemukan teknik rekayasa genetika atau teknik DNA Rekombinan.. Teknik Rekayasa
Genetika adalah teknik manipulasi gen dengan cara menyisipkan gen atau DNA baru
dari organisme lain untuk tujuan tertentu.Organisme yang telah disisipi gen tersebut
disebut organisme Transgenik.

Teknik rekayasa genetika inimerupakan contoh dari bioteknologi modern. Berdasarkan


hal tersebut, maka bioteknologi modern adalah bioteknologi yang memanfaatkan sel
dan teknologi molecular untuk membuat produk yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia.

D. PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN.

1. Bioteknologi Pangan

Bioteknologi Pangan adalah bioteknologi yang digunakan untuk menhasilkan


makanan dengan memanfaatkan mikroorganisme. Berikut ini adaah beberapa
contoh produk bioteknologi di bidang pangan yaitu:

a) Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan
bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini
akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses
fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi
kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini
disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yogurt.
b) Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-
zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin,
sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair
dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa
dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang
akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan
sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.
c) Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi
menjadi salah satu makanan favorit. Tahukah kamu bagaimana cara membuat
tempe? Pada dasarnya proses produksi tempe ini menggunakan teknik
fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae
dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur
akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang- benang
itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang
kompak
Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat suatu enzim
protease yang dapat menguraikan protein kompleks yang ada pada kedelai
menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.
d) Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari
kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan
menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai yang sudah
difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam.
Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman kedelai dengan larutan
garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. Jamur
Aspergillus wentii akan merombak protein menjadi asam-asam amino,
komponen rasa, asam, dan aroma khas.
e) Roti
Apabila kamu makan roti atau donat, pernahkah kamu berpikir bagaimana
membuat roti? Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang
dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah
pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan
menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas karbondioksida berperan
dalam mengembangkan roti, sedangkan alkohol akan berkontribusi dalam
menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti. Adonan akan tampak lebih
mengembang dan membesar pada saat adonan dimasukkan ke oven, karena
gas akan mengembang pada suhu tinggi.
f) Minuman Beralkohol
Bioteknologi pangan juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan minuman
beralkohol. Pembuatan minuman beralkohol merupakan proses fermentasi
dengan bantuan jamur Aspergillus oryzae. Jamur Aspergillus oryzae akan
menghasilkan enzim amilase yang dapat menguraikan amilum menjadi glukosa
atau gula. Selanjutnya, gula akan difermentasikan lanjut menjadi alkohol dan gas
karbondioksida. Proses tersebut kemudian akan menghasilkan minuman
beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan.
Lama proses fermentasi akan mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkan.
Semakin lama proses fermentasi, semakin tinggi kandungan alkoholnya. Contoh
minuman beralkohol adalah wine atau anggur. Bagaimana proses pembuatan
wine? Minuman anggur dibuat dari buah anggur dengan memanfaatkan
Saccharomyces cerevisiae melalui proses fermentasi, seperti halnya fermentasi
pada pembuatan alkohol biasanya.
Tahukah kamu, ternyata beberapa makanan dan minuman mengandung
alkohol, misalnya pada tape dan roti. Apa dampak bagi tubuhmu, bila
mengkonsumsi bahan makanan itu? Tentu kamu tahu bahwa mengkonsumsi
alkohol akan merusak kesehatanmu. Pemerintah telah memberi batasan dalam
pengonsumsian alkohol melalui BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
dengan memberikan rekomendasi batasan alkohol pada makanan dan minuman
sebanyak- banyaknya 5%. Di atas persentase tersebut, BPOM menyatakan
makanan dan minuman tersebut berbahaya untuk kesehatan.

2. Bioteknologi Bidang Petrtanian


Bioteknologi banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Pembuatan
kompos dan biogas merupakan contoh yang sederhana. Pemanfaatan
bioteknologi untuk meningkatkan hasil pertanian pada masa sekarang ini
dilakukan secara modern, misalnya pada pemuliaan tanaman dengan
menciptakan tanaman transgenik (tanaman yang gennya telah dimodifikasi),
kultur jaringan, biopestisida, dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh
bioteknologi dalam bidang pertanian.
a) Hidroponik dan Aeroponik
Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam
tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat
makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke
dalam air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk
ini dapat diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan yang siap pakai.
Adapun keuntungan dengan cara hidroponik adalah sebagai berikut:
- Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit
- Produksi tanaman lebih tinggi
- Tumbuh lebih cepat
- Pemakaian pupuk lebih efisien
- Mudah pengerjaannya
- Tidak tergantung pada kondisi alam
- Tidak membutuhkan lahan luas
Selain hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah teknik
aeroponik. Jika hidroponik media yang digunakan untuk tumbuh akar adalah air
dan media lain misalnya kerikil atau pasir. Tapi pada aeroponik tidak
menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di letakkan menggantung
dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya dari air yang biasanya berasal
dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui
larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada
sistem aeroponik, akar yang menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen
sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan pertumbuhan tanaman.
b) Kultur Jaringan Tumbuhan

Mungkin kamu sering mendengar kultur jaringan tumbuhan. Tahukah


kamu apakah kultur jaringan tumbuhan itu? Teknik kultur jaringan banyak
dilakukan untuk menghasilkan bibit tumbuhan dalam jumlah besar dan seragam
sifat genetiknya dalam waktu relatif singkat, misalnya bibit jati, anggrek, dan
kelapa sawit.

Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel, yaitu setiap sel


membawa informasi genetik yang lengkap sehingga berpotensi untuk
berkembang menjadi individu baru yang lengkap. Kultur jaringan mula-mula
dilakukan oleh Frederick C. Steward. Steward mengkultur sel-sel akar tanaman
wortel dalam suatu media buatan. Dari sel-sel akar itu berhasil tumbuh tanaman
wortel yang lengkap. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa sel mengandung
semua informasi genetik yang lengkap. Bagian yang akan ditumbuhkan melalui
kultur jaringan disebut eksplan. Eksplan yang digunakan biasanya dari jaringan
tumbuhan yang masih muda, misalnya ujung akar, tunas, dan daun muda.

Berdasarkan jenis eksplannya, kultur jaringan dapat dibedakan menjadi


kultur meristem, kultur antera, kultur embrio, kultur protoplas, kultur kloroplas,
kultur polen, dan lain-lain. Eksplan yang telah disterilkan ditumbuhan pada media
steril yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh.

Selama kultur berlangsung, faktor lingkungan seperti cahaya, temperatur,


kelembapan, dan pH diatur pada kondisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan
eksplan. Jika nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan keadaan lingkungan sesuai,
eksplan akan tumbuh menjadi massa sel yang belum mengalami diferensiasi
yang disebut kalus. Kalus kemudian tumbuh menjadi tanaman kecil yang telah
lengkap yang disebut plantlet. Sebelum dapat ditanam, plantlet harus
diaklimatisasi selama beberapa waktu sehingga kondisi dan ukurannya sesuai
untuk ditanam.
Teknik kultur jaringan sangat menguntungkan dalam perbanyakan
tumbuhan bernilai tinggi. Selain itu tanaman langka yang terancam punah dapat
dilestarikan dengan memanfaatkan kultur jaringan. Dengan demikian kemajuan
industri agrobisnis dapat terwujud dan ketahanan pangan akan meningkat.

c) Bioteknologi dalam Pembentukan Varietas Tanaman


Teknik-teknik bioteknologi juga dimanfaatkan untuk membuat jenis
tanaman tanaman unggul yang baru. Hal ini diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan pangan yang terus meningkat, sedangkan luas lahan pertanian
cenderung menurun. Tanaman unggul ini diharapkan mempunyai produktivitas
yang lebih baik. Selain itu, peningkatan hasil, juga dilakukan upaya perbaikan
pada kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai
tambah yang lain. Sebagai contoh, nilai tambah pada beberapa tanaman unggul
yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut.
- Peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi
jalar.
- Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe, buncis, dan kedelai.
- Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberi dengan
tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih baik.
- Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polongpolongan dengan
kandungan protein penyebab alergi yang lebih rendah.
- Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan kandungan
lycopene yang tinggi yang berguna sebagai antioksidan untuk mengurangi
kanker, bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, serta
pada padi dengan kandungan vitamin A dan zat besi untuk mengatasi anemia
dan kebutaan.
- Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk mengobati
penyakit manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang telah direkayasa
sehingga dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit kanker.
- Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak.
Penerapan bioteknologi tanaman juga dapat memudahkan petani dalam
proses budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan
menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida
tertentu. Sebagai contoh adalah tanaman berlabel Roundup Ready yang terdiri
dari kedelai, canola (sejenis tanaman penghasil minyak), dan jagung yang tahan
terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat ini telah banyak dilepas berbagai
tanaman jenis baru hasil penerapan bioteknologi. Misalnya di China pada tahun
2006 telah telah dikembangkan sekitar 30 spesies tanaman transgenik, antara
lain padi, jagung, kapas, kentang, kedelai, tomat tahan virus, petunia dengan
warna bunga bary, paprika tahan virus, dan kapas tahan hama) yang telah
dilepas untuk produksi. Indonesia sebagai negara agraris sangat membutuhkan
tanaman jenis ungul untuk meningkatkan produksi pangan.
Nah, kamu sebagai generasi muda berperan besar dalam proses alih
teknologi, khususnya bioteknologi. Dengan belajar tekun, banyak mencari
pengetahuan baru, dan meningkatkan daya kreativitas, kamu dapat menjadi ahli
bioteknologi dan berkarya seperti ahli bioteknologi di luar negeri! Beberapa jenis
tanaman unggul baru yang dibuat dengan pemanfaatan bioteknologi adalah
sebagai berikut:
- Padi Golden Rice
Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian padi
menjadi prioritas utama dalam bioteknologi. Selain padi, tanaman pangan yang
telah banyak mendapat sentuhan bioteknologi adalah kentang. Penerapan
bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah lama dilakukan. Salah satu
produknya adalah pari jenis golden rice yang dikenalkan pada tahun 2001.
Diharapkan padi jenis ini dapat membantu jutaan orang yang mengalami
kebutaan dan kematian dikarenakan kekurangan vitamin A dan besi. Vitamin A
sangat penting untuk penglihatan, respon kekebalan, perbaikan sel,
pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk pertumbuhan embrionik.
Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna
kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid. Rekayasa genetika
merupakan metode yang digunakan untuk produksi Golden Rice. Hal ini
disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang mampu untuk mensintesis
karotenoid.
- Kentang Russet Burbank
Teknik bioteknologi saat ini telah banyak digunakan dalam produksi kentang.
Baik dalam teknik penyediaan bibit, pemuliaan kentang, hingga rekayasa
genetika untuk meningkatkan sifat-sifat unggul kentang. Dalam hal penyediaan
bibit, saat ini teknik kultur jaringan telah banyak digunakan. Teknik kultur jaringan
me-mungkinkan petani mendapatkan bibit dalam jumlah besar yang identik
dengan induknya. Contoh varietas kentang baru adalah kentang Russet Burbank
yang memiliki kandungan pati yang tinggi yang dapat menghasilkan kentang
goreng dan kripik kentang dengan kualitas yang lebih baik karena menyerap
lebih sedikit minyak ketika digoreng.
- Tomat FlavrSavr
Teknologi rekayasa genetika juga telah diaplikasikan pada tanaman
hortiklutura. Sebagai contoh yang cukup terkenal adalah tomat FlavrSavr, yaitu
jenis tomat yang buah matangnya tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat
berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah yang matang cepat menjadi
rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat berguna dalam pengiriman buah ke
tempat yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.
- Tembakau Rendah Nikotin
Salah satu dari sekian banyak kerugian merokok adalah gangguan
kesehatan karena kadar nikotin yang tinggi. Pendekatan bioteknologi dilakukan
untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan merakit tanaman tembakau
yang bebas kandungan nikotin. Pada tahun 2001 jenis tembakau ini diklaim
dapat mengurangi resiko serangan kanker akibat merokok. Selain bebas nikotin,
sentuhan bioteknologi lain juga dilakukan untuk tanaman tembakau misalnya
dengan meningkatkan aroma menggunakan gen aroma dari tanaman lain. Salah
satu yang telah berhasil adalah mengabungkannya dengan aroma buah lemon.

3. Bioteknologi Peternakan
Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan
vaksin, antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. Contoh vaksin
untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin NCD
untuk mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit flu
burung.
Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi
daging, susu, atau telur. Contohnya adalah pemberian Bovine Growth Hormone
pada sapi perah dapat meningkatkan produksi susu dan daging hingga 20%.
Namun penggunaan hormon untuk memacu produksi pada ternak masih
diperdebatkan karena berpotensi meningkatkan penyakit masitis pada ternak dan
membahayakan kesehatan manusia.
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang peternakan lainnya adalah membuat
hewan transgenik (hewan yang gennya telah dimodifikasi) dan teknologi induk
buatan. Teknologi induk buatan sering dilakukan pada hewan langka yang sulit
bereproduksi secara alami. Embrio hewan ini ditransplantasikan pada rahim
spesies lain yang masih berkerabat. Dengan cara ini diharapkan hewan langka
tersebut terhindar dari ancaman kepunahan. Penerapan prinsip bioteknologi dalam
bidang peternakan antara lain sebagai berikut:
a. Teknologi transplantasi nukleus
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya).
Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah
satunya adalah pengkloningan domba yang dikenal dengan domba Dolly. Melalui
kloning hewan, beberapa organ manusia untuk keperluan transplantasi
penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk. Tahapan teknologi kloning adalah;
1) Isolasi nukleus (inti sel) dari hewan donor
Nukleus diisolasi dari sel putting susu domba dewasa dengan menggunakan
teknik khusus sehingga dapat dikeluarkan dari membrane sel.
2) Isolasi sel telur
Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain. Dibutuhkan banyak sel
telur dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang tidak mampu bertahan dalam
tahapan pengkloningan lebih lanjut.
3) Pengambilan nukleus dari sel telur
4) Penggabungan nukleus dengan sel telur
Nukleus yang telah diisolasi dari sel domba dewasa digabungkan ke dalam sel
domba lain yang telah dihilangkan nukleusnya. Secara genetic sel domba yang
menerima nukleus identik dengan domba pendonor.
5) Pemasukan sel telur kedalam rahim
Sel telur dimasukkan ke dalam rahim domba betina yang lain. Hanya sedikit sel
telur yang mampu bertahan dan berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu
bertahan akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak
domba yang mirip dengan domba pendonor nucleus.

b. Teknik Inseminasi Buatan


Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, adalah suatu cara atau teknik
untuk memasukkan sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang
berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “ insemination gun”. Teknik
inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu:
- Memperbaiki mutu genetika ternak
- Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam
jangka waktu yang lebih lama
- Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur
- Menyegah menularan dan penyebaran penyakit kelamin.

c. Transfer Embrio
Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio
tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina
berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Teknik TE ini, betina
unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio yang untuk
selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu
bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting.
Embrio yang akan ditransfer ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur
yang steril (tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian
vulva dan vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung
alcohol 70%. Embrio yang didapat dapat langsung di transfer ke dalam sapi
resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di transfer pada waktu lain.
d. Teknologi Transgenik
Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa genetika
sehingga dihasilkan hewan dengan sifat yang diharapkan. Teknologi transgenik
pada hewan dilakukan dengan cara penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke
dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah
meningkatkan produk dari hewan ternak seperti daging susu, dan telur. Contoh dari
hewan yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik. Jadi DNA domba ini
disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII ( merupakan protein pembeku
darah). Berkat penyusupan gen tersebut, domba menghasilkan susu yang
mengandung factor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita
hemophilia.
Rekayasa genetika juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai contoh,
sel telur zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam dalam kuda spesies lain. Spesies
lain yang dipinjam rahimnya ini disebut surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada
spesies keledai yang hamper punah di Australia. Teknik pelestarian dengan rekaya
genetika berguna, dengan alasan:
- Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
- Telur hewan langkah yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan
bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati. Jika telah ditemukan surrogate
yang sesuai, telur tadi ditransplantasi.

e. Hormon BST (Bovine Somatotrophin)


Dengan rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan dewan yaitu BST.
Caranya adalah:
- Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease
- Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
- Gen somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri
- Bakteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki
fermentasi
- Bovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.
Hormon ini dapat memicu pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. BST
ini mengontrol laktasi (pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan jumlah
sel-sel kelenjar susu. Jika hormon yang dibuat dengan rekayasa genetika ini
disuntuikkan pada hewan, maka produksi susu akan meningkat 20%.
Pemakaian BST telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration),
lembaga pengawasan obat dan makanan di Amerika. Amerika berpendapat nsusu
yang dihasilkan karena hormon BST aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini dilarang
karena penyakit mastitis pada hewan yang diberikan hormon ini meningkat 70%.
Selain memproduksi susu, hormon ini dapat memperbesar ukuran ternak
menjadi 2 kali lipat ukuran normal. Caranya dengan menyuntik sel telur yang akan
dibuahi dengan hormon BST. Daging dari hewan yang diberi hormon ini kurang
mengandung lemak. Sehingga dikhawatirkan hormon ini dapat mengganggu
kesehatan manusia.

4. Boteknologi Kedokteran
Berkembangnya kemajuan zaman ternyata
diikuti pula dengan berkembangnya penyakit-
penyakit baru yang muncul dan menyerang
manusia, sehingga manusia ditantang pula untuk
menemukan usaha-usaha pencegahan, diagnosa,
dan pengobatannya. Bioteknologi merupakan
alternatif pertama dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan tersebut.
a. Pembuatan vaksin
Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan dan dimasukkan ke dalam
orang sehat supaya timbul sistem kekebalan terhadap penyakit tersebut atau untuk
menimbulkan kekebalan buatan. Sebenarnya, di dalam tubuh kita sudah mempunyai
sistem kekebalan alami, tetapi kenapa pemberian vaksin masih dianggap penting?
Pemberian vaksin dapat merangsang sistem kekebalan tersebut untuk selalu
menghasilkan antibodi sehingga tubuh kita akan selalu dalam kondis• "siap perang"
apabila sewaktu-waktu datang penyakit. Dengan demikian, tubuh akan dengan
mudah untuk mengatasi adanya penyakit yang masuk tersebut. Contoh produk
vaksin yang dihasilkan dengan bioteknologi adalah vaksin polio, vaksin cacar, vaksin
rabies, vaksin hepatitis, vaksin campak, dan sebagainya.

b. Pembuatan antiblotik
Antibiotik adalah senyawa kimia yang bekerja dengan cara menghambat atau
membunuh bakteri dan mikroorganisme lain. Pembuatan antibiotik cilakukan denaan
cara berikut:
Ada beberapa jenis antibiotik. Berikut jenis-jenis antibiotik.
1) Antibiotik yang membunuh bakteri dengan cara menghambat pembentukan
dinding selnya, yaitu jenis penisilin. Penisilin dihasilkan dari jamur Penicillium
notatum dan Pen icillium chrysogenum.
2) Antibiotik yang membunuh bakteri dengan cara menghambat pembentukan
proteinnya, yaitu jenis Streptomisin. Streptomisin dihasilkan dari bakteri
Streptomyces griceus. Di samping itu, jenis-jenis bakteri Streptomyces dapat
menghasilkan macam-macam antibiotik lainnya, seperti tetrasilin, tetramisin,
auromisin, neomisin, dan kloromisetin.

c. Pembuatan hormon insulin


Hormon insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau langerhans di
pankreas manusia. Fungsinya untuk mengatur kadar gula dalam darah, sehingga
orang yang kekurangan hormon ini akan menderita kencing manis (diabetes melitus).
Penderita diabetes melitus dapat dibantu pengobatannya dengan menyuntikkan
hormon insulin ke dalam tubuhnya.
d. Pembuatan antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dart suatu sumber tunggal
atau sel klon yang mengenal hanya satu antigen. Pada tahun 1975, George Kohler
dan Caesar Milstein menemukan antibodi yang bekerja ibarat "peluru ajaib" karena
dapat bergerak dalam tubuh menuju sasaran tertentu dengan tepat. Antibodi tersebut
adalah antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal dapat digunakan untuk
menentukan (diagnosa) dan pengobatan (terapi) terhadap penyakit kanker. Cara
pembuatan antibodi monoklonal adalah sebagai berikut.
1) Menginjeksi antigen ke dalam tubuh kelinci atau tikus untuk menghasilkan
antibodi.
2) Sel-sel penghasil antibodi dalam limfa tikus atau kelinci diisolasi dan
digabungkan dengan sel-sel tumor.
3) Terbentuk sel baru, yaitu sel hibridoma.
4) Dan sel hibridoma akan dihasilkan antibodi monoklonal.
5) Sel sel itu dipisahkan dan digunakan untuk memproduksi antibodi dalam jumlah
besar.

5. Bioteknologi Lingkungan
Bioteknologi lingkungan adalah bioteknologi yang penggunaannya banyak melibatkan
mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup manusia dan alam
sekitarnya. Bioteknologi lingkungan dimanfaatkan untuk perbaikan lingkungan.
Contoh bioteknologi lingkungan :
a. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Komponen biogas antara lain
sebagai berikut : ± 60 % CH4 (metana), ± 38 % CO2 (karbon dioksida) dan ± 2 % N2,
O2, H2, & H2S.
Pembuatan Biogas:
- Biogas dibuat dengan
memanfaatkan kotoran ternak,
karena itu dapat mengurangi
pencemaran oleh kotoran
ternak, dan sisa-sisa biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk
- Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida,
gas inilah yang disebut biogas.
- Bakteri yang membantu pembentukan biogas : Bakteri fermentative, Bakteri
asetogenik, Bakteri metana dan Cacing Tanah. Cacing tanah termasuk hewan
tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing
tanah termasuk kelas Oligochaeta.
Di Indonesia, cacing tanah telah banyak diternakkan. Sentra peternakan cacing
terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung-Sumedang dan sekitarnya.
b. Mikroorganisme Pengolah Limbah dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri untuk
mengolah limbah sebelum limbahnya dibuang ke lingkungan. Misalnya, industri yang
limbahnya mengandung lemak dapat memanfaatkan mikroorganisme pencerna lemak
sebelum membuang limbah ke sungai. Proses pengolahan limbah dengan metode
Biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk
menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah.

6. Bioteknologi Forensik
DNA fingerprint adalah teknik untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan
pada profil DNA nya. DNA fingerprint yang merupakan gambaran pola potongan
DNA dari setiap individu karena
setiap individu mempunyai DNA
fingerprint yang berbeda, maka
dalam kasus forensik info ini bisa
digunakan sebagai bukti kuat
kejahatan di sidang pengadilan.
DNA fingerprint adalah salah
satu teknik biologi molekuler
penanda genetik yang dipakai untuk pengujian terhadap materi profil DNA, yaitu
sehimpunan data yang menggambarkan susunan DNA yang dianggap khas untuk
individu yang menjadi sampelnya.
DNA Fingerprint yang pertama kali diadopsi pada 1985 oleh Alec Jeffreys dari
Oxford University. Penemuan Jeffrey ini dapat memberikan metode baru yang dapat
mengungkap karakteristik dari masing-masing orang, dengan penanda gennya
karena dalam setiap tubuh manusia, binatang, serta tanaman, dan mikroorganisme,
terdapat sebuah struktur DNA yang unik.
Penggunaan DNA untuk pembuktian kasus kriminal pertama kali dilakukan pada
tahun 1987, dalam sebuah kasus pemerkosaan di Inggris. Di Indonesia, istilah
DNA fingerprint mulai mencuat sebagai cara identifikasi forensik setelah terjadi
rentetan peristiwa peledakan bom di tanah air, seperti kasus bom Bali, bom JW
Marriot, peledakan bom di depan Kedubes Australia dan lain-lain.

E. DAMPAK PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI


Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk membantu pekerjaan
atau menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia. Selain untuk
menghasilkan bahan makanan bioteknologi, juga sangat bermanfaat dalam bidang
farmasi, kedokteran, dan industri. Selain membawa manfaat ternyata bioteknologi dapat
merugikan manusia, misalnya: produk bioteknologi hasil rekayasa genetika dapat
menyingkirkan plasma nutfah, yaitu jenis makhluk hidup yang masih memiliki sifat asli.
Beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan oleh penerapan dan pengembangan
bioteknologi adalah sebagai berikut.
1. Bidang Lingkungan
Bioteknologi telah menghasilkan produk – produk yang bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia. Salah satu dampak positif dari bioteknologi ini
berupa penemuan tumbuhan yang tahan serangga, membuat lingkungan terbebas
dari dampak pestisida. Tanaman atau hewan transgenik adalah tanaman atau yang
telah mengalami perubahan susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Namun
dibalik dampak positif tersebut ternyata juga menimbulkan beberapa dampak negatif.
Beberapa contoh dampak yang ditimbulkan oleh bioteknologi antara lain sebagai
berikut.
a. Organisme transgenik ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan dapat
mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak
plasma nutfah (sumber daya genetik) atau yang dikenal dengan “polusi gen”.
Misalnya
tanaman
jagung yang
tahan terhadap
herbisida,
maka ketika
jagung transgenik ini ditanam di lahan alami maka serbuk sari dapat membawa
gen jagung transgenik dan menyerbuki jagung alami. Hal ini membuat gen-gen
pada jagung alami sudah terkontaminasi dengan gen-gen dari tanaman jagung
transgenik.
b. Tanaman transgenik biasanya merupakan tanaman unggul, hal ini membuat
petani lebih cenderung menanam tanaman transgenik (monokultur) dan tidak lagi
menanam tanaman lokal. Akibatnya tanaman lokal (bukan tanaman transgenik)
akan menjadi langka yang berakibat pula pada penurunan jumlah plasma
nutfah.
c. Penggunaan tanaman transgenik juga dapat menimbulkan hama baru yang lebih
kuat daripada hama sebelumnya dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

2. Bidang Kesehatan
Munculnya organisme transgenik yang belum diketahui dampaknya sehingga
dikhawatirkan justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit dikendalikan
atau dapat membahayakan keselamatan manusia. Banyak masyarakat yang
khawatir bahwa pengembangan tanaman dan hewan transgenik berbahaya bagi
kesehatan manusia. Beberapa dampak negatif bioteknologi dalam bidang kesehatan
antara lain sebagai berikut.Di dalam organisme transgenik terdapat gen asing yang
seharusnya tidak ada bahkan tidak untuk dikonsumsi oleh manusia. Gen ini
dikhawatirkan memicu munculnya penyakit baru atau bahkan kanker. Berdasarkan
hasil penelitian terhadap tanaman kedelai transgenik yang mengandung gen dari
kacang Brazil bisa memicu reaksi alergi pada orang tertentu yang sensitif terhadap
kacang Brazil. Gen-gen asing tersebut juga dikhawatirkan dapat memicu bakteri
untuk resisten sehingga muncul bakteri yang lebih ganas.
a. Beberapa produk bioteknologi misalnya alk*hol dapat disalahgunakan untuk
dibuat menjadi minuman beralk*hol yang apabila dikonsumsi terus menerus
dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
b. Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karena menganggap melawan
kodrat alam. Misalnya bayi tabung, pengklonan manusia dan transplantasi organ.
Ada kekhawatiran keterampilan merekayasa gen dimanfaatkan untuk kejahatan,
misalnya mengubah gen bakteri untuk menjadi ganas dan digunakan untuk
senjata biologi.

3. Bidang Sosial dan Ekonomi


Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang ekonomi dan
sosial. Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan pertanian transgenik
yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi sangat berlimpah dengan kualitas
sangat baik. Namun, disamping dampak positif tersebut bioteknologi ternyata juga
menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Negara yang sudah maju telah mengembangkan organisme transgenik yang


memasarkan produknya dalam perdagangan internasional, tentunya produk
negera berkembang akan kalah sehingga penghasilan negara pun dapat
berkurang karena mereka belum memiliki teknologi tersebut. Hal ini juga dapat
membuat negara berkembang menjadi tergantung pada produk negara maju.
b. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Misalnya penggunaan hormon
pertumbuhan sapi (bovine growth hormone : BGH) dapat meningkatkan produksi
sapi sampai 20%, sehingga akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian
bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi.

Dampak negatif dari bioteknologi tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja, namun
perlu diadakan tindakan untuk mencegah atau pun mengurangi dampak negatif
tersebut. Hal-hal yang dilakukan dalam mencegah dampak negatif bioteknologi antara
lain sebagai berikut:
1. Pemahaman kepada masyarakat terhadap perkembangan bioteknologi untuk
mewujudkan perbaikan kesejahteraan kehidupan manusia selama tidak melanggar
etika, moral dan agama.
2. Pemerintah harus segera menciptakan perangkat hukum yang berkaitan dengan
bioteknologi sehingga dampak negatif dan kesalahan persepsi terhadap keyakinan
dan kemajuan bioteknologi dapat diterima masyarakat.
Tidak satu makhluk pun diciptakan Tuhan dengan sia-sia, ada beberapa
mikroorganisme yang justru sangat bermanfaat bagi manusia. Tempe, kecap, dan keju
merupakan contoh produk makanan yang telah dikembangkan oleh manusia dengan
bantuan bakteri dan jamur dalam pembuatannya. Mikroorganisme tersebut dapat
membantu berbagai proses fermentasi. Proses fermentasioleh mikrooganisme mampu
memberi solusi dalam penyediaan sumber pangan baru untuk memenuhi kebutuhan
pangan dengankualitas yang baik untuk tubuh manusia. Melalui rekayasa genetika
ilmuwan dapat menyediakan bahan pangan yang berkualitas dan instan untuk manusia.
Dengan segala kemanfaatan makhluk hidup kita patut bersyukur dengan apa yang telah
diciptakan Tuhan demi memenuhi kebutuhan manusia.
UJI KOMPETENSI

1. Keuntungan proses fermentasi makanan adalah sebagai berikut, kecuali ....


a. Nilai gizi lebih tinggi
b. Cita rasa lebih baik
c. Harganya lebih murah
d. Aroma lebih menarik

2. Tindakan berikut ini yang dilakukan dalam bioteknologi modern adalah ....
a. tidak menggunakan prinsip ilmiah
b. menggunakan peralatan canggih
c. dilakukan secara sederhana
d. tidak diproduksi secara besar-besaran

3. Rekayasa genetika sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia, antara lain ....
a. memperoleh hormon insulin dengan memanfaatkan bakteri
b. meningkatkan kesuburan tanah dengan pupuk buatan
c. menentukan unsur yang diperlukan oleh tanaman
d. memperoleh cara pengobatan penyakit dengan tepat

4. Dengan bioteknologi, reproduksi tanaman secara vegetatif dalam jumlah yang


banyak dan seragam dapat dilakukan melalui cara ....
a. rekombinasi gen
b. cangkok
c. hidroponik
d. kultur jaringan

5. Bioteknologi merupakan penerapan berbagai bidang ilmu, yaitu ....


a. biologi, matematika, fisika, dan kimia
b. biologi, kimia, fisika, dan pertanian
c. mikrobiologi, genetika, biologi molekuler, dan biokimia
d. biologi, kimia, matematika, dan genetika

6. Perbedaan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern


terletak pada ....
a. produk yang dihasilkan
b. manfaat produknya
c. mikroorganisme yang digunakan
d. prinsip-prinsip ilmiah yang digunakan
7. Produk bioteknologi modern antara lain....
a. tempe, tape, kecap, dan asam amino
b. asam amino, kecap, vaksin, dan enzim
c. enzim, vaksin, asam amino, dan antibiotika
d. tempe, asam amino, antibiotika, dan cuka

8. Gas bio sebagai hasil bioteknologi memiliki kelebihan, yaitu ....


a. tidak menyebabkan pencemaran lingkungan
b. diproduksi oleh mikroorganisme
c. mudah memproduksinya
d. bahan bakunya limbah pertanian dan peternakan

9. Yang dapat kita golongkan sebagai protein sel tunggal adalah ....
a. protein kedelai dan kacang tanah
b. protein sel ganggang dan ragi
c. protein ikan dan daging
d. protein tahu dan tempe

10. Dampak negatif bioteknologi haruslah tetap diwaspadai sebab ....


a. mikroorganisme akan bertambah banyak
b. merusak tatanan kehidupan manusia
c. organisme transgenik dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan
d. meningkatkan pencemaran lingkungan

11. Inseminasi pada sapi bertujuan agar keturunannya mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut, kecuali ....
a. daging dan susu berkualitas tinggi
b. kualitas ternak yang lebih baik
c. jinak
d. tahan penyakit

12. Kloning merupakan perkembangbiakan secara ....


a. seksual
b. aseksual
c. generatif
d. konjugasi

13. Penggunaan cara reproduksi bayi tabung bertujuan untuk ....


a. menghemat waktu kehamilan
b. menciptakan bayi yang sehat
c. mempermudah kelahiran
d. membantu kasus infertilitas

14. Pembuahan dengan teknik bayi tabung memiliki kerugian dibandingkan secara
alami yaitu ....
a. mudah dan cepat
b. murah dan lambat
c. mahal dan rumit
d. mahal dan lambat

15. Yang tidak termasuk teknologi reproduksi adalah ....


a. kloning
b. inseminasi buatan
c. fermentasi
d. bayi tabung

16. Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan kecap adalah….


a. Saccharomyces cerevisiae
b. Neurospora crassa
c. Aspergillus wentii
d. Acetobacter xylinum

17. Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan oncom adalah….


a. Rhizopus oryzae
b. Neurospora crassa
c. Lactobacillus casei
d. Acetobacter xylinum

18. Organisme yang berperan dalam bioteknologi berikut yang merupakan jenis
jamur adalah….
a. Lactobacillus bulgaricus
b. Acetobacter xylinum
c. Lactobacillus casei
d. Neurospora crass

19. Berikut ini adalah hasil bioteknologi modern, kecuali….


a. industri wine
b. padi golden rice
c. inseminasi buatan
d. tembakau rendah nikotin
20. Penerapan yang salah dalam bioteknologi modern adalah dalam produksi….
a. bayi tabung
b. senjata biologis
c. tanaman transgenik
d. hewan kloning

Anda mungkin juga menyukai