Anda di halaman 1dari 14

BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup),


teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu).
Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-
prinsip biologi. Menurut European Federation of
Biotechnology (EFB), Bioteknologi sebagai perpaduan
dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup,
sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog
molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya
adalah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel,
teknik kimia, dan enzimologi. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar
bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan metode tertentu, dihasilkannya
suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu.

tahun 1961 Carl Goran Heden ahli mikrobiologi menerbitkan jurnal ilmiah Biotechnology
and Bioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya dalam jurnal tersebut
yaitu mengenai pemenfaatan jazad hidup dalam mengahasilkan berbagai bahan untuk
kebutuhan manusia, kemudian muncul definisi bioteknologi yang diartikan sebagai
pemanfaatan jazad hidup dalam industri untuk menghasilkan barang dan jasa. (Bioteknologi
Lingkungan Fahruddin, 2010: Hal 13).

Prinsip bioteknologi yaitu


1. agen biologis (mikroorganisme, enzim, sel tumbuhan, dan sel hewan)

2. pendayagunaan secara teknologis dan industrial

3. produk dan jasa yang diperoleh


Pada prinsipnya definisi tentang bioteknologi pada umumnya mengkaitkan pada kegiatan
mikroba, sistem dan proses biologi, dengan produksi barang dan jasa atau yang mengkaitkan
aktivitas biologis dengan proses tehnik dan produksi dalam industri. Untuk lebih ringkasnya
bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi,
biokimia, dan rekayasa genetika untuk menghasilkan produk dan jasa.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 1


Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:

A. Bioteknologi Konvensional (sederhana)


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara
langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui
proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dan
diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan
mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan
perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau
sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.
Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang:
1. Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi,
hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.

A.Yogurt

Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan


bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri
ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari
proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan
susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses
penguraian ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 2


B.Keju

Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-


zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim
renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu
menjadi cair dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi
asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih
lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk
olahan makanan yang dikenal dengan keju.

C. Roti

Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu oleh


yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah pada
adonan tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan
menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas karbondioksida berperan
dalam mengembangkan roti, sedangkan alkohol akan berkontribusi dalam
menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti. Adonan akan tampak lebih
mengembang dan membesar pada saat adonan dimasukkan ke oven, karena
gas akan mengembang pada suhu tinggi.

.
BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 3
D. Kecap

Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari
kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan
menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai yang
sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di dalam larutan
garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman kedelai
dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi
garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein menjadi asam-asam
amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.

E. Tempe

Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi


menjadi salah satu makanan favorit. Pada dasarnya proses produksi tempe
ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan
menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji
kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang
yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu mengakibatkan biji-bijian
kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang kompak. Pada waktu
pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat suatu enzim protease yang
dapat menguraikan protein kompleks yang ada pada kedelai menjadi asam
amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.

. BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 4


2. Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan
makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian diantaranya adalah:
a. Kultur Jaringan

Kultur artinya pembudidayaan, sedangkan jaringan artinya sekelompok sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama. Dengan demikian kultur jaringan berarti membudidayakan
suatu jaringan makhluk hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti
induknya.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori sel sebagaimana
yang dikemukakan oleh Scleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan mempunyai kemampuan
totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana saja sel
tersebut diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan yang sesuai, akan tumbuh menjadi
tumbuhan yang sempurna.
Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya apabila menggunakan jaringan meristem.
Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya
tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pectin, plasmanya penuh, dan vakuolanya kecil.
Menurut jaringan yang dipilih untuk melakukan kultur, kultur jaringan dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1. Kultur Polen
Kultur jenis ini merupakan kultur jaringan yang menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya
(jaringan yang dipilih untuk melakukan kultur).

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 5


2. Kultur Embrio
Merupakan jenis kultur yang memanfaatkan bagian tanaman berupa embrio tanaman.
Misalnya embrio kelapa kopyor.
3. Kultur Protoplas
Merupakan jenis kultur yang menggunakan sel jaringan hidup tanpa dinding sebagai
eksplannya.
4. Kultur Kloroplas
Merupakan jenis kultur yang menggunakan kloroplas (sel hijau) dari suatu tumbuhan untuk
membuat tanaman baru yang lengkap.
5. Kultur Meristem
Merupakan kultur yang menggunakan bagian tanaman berupa jaringan yang masih muda
yang aktif membelah (meristem) sebgaai eksplan kultur.
6. Kultur Enter
Yaitu jenis kultur jaringan yang menggunakan bagian tanaman berupa kepala sarinya sebagai
eksplan.
b. Pembastaran

Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman yang
berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang
sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul.
Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek.
Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat perpaduan dari
keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen
pendek.
BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 6
c. Hidroponik

Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu,
kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya. Contoh bioteknologi konvensional
yang lain dalam bidang pertanian adalah penyeleksian tanaman jenis mustard alami oleh
manusia, menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang kol.

3. Bidang Industri
Bioteknologi industri adalah aplikasi bioteknologi untuk memenuhi tujuan aktivitas industri,
termasuk manufaktur, bioenergi, dan biomaterial. Juga mencakup penggunaan sel dan
komponen sel seperti organel dan enzim untuk menghasilkan produk. Bioteknologi mampu
mempengaruhi berbagai industri kimia karena banyak produknya mampu dihasilkan secara
efisien dengan bioteknologi. Selain itu, bioteknologi juga menjadikan banyak industri terkait
secara signifikan menjadi kurang bergantung pada bahan bakar fosil. Produksi penisilin dapat
menjadi contoh bagaimana bioteknologi tumpang tindih dengan industri lain seperti farmasi.

Berdasarkan klasifikasi yang diberikan Biotechnology Industry Organization, terdapat tiga


tahap industrialisasi bioteknologi. Tahap pertama adalah bioteknologi hijau yang pertama kali
berkembang dalam bentuk industri pertanian. Tahap kedua yaitu industri farmasi dan
bioteknologi kedokteran. Dan tahap ketiga adalah bioteknologi industri di mana bioteknologi
diindustrialisasikan secara besar-besaran di semua sektor industri, terutama di bidang energi
(bioenergi) dan bioproses.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 7


Bioteknologi industri sangat terkait dengan perubahan iklim, terutama dalam kemampuannya
menggunakan material biologis dalam menangkap karbon di udara selama proses produksi
berlangsung dan produksi bioenergi untuk bahan bakar industri. Bioenergi juga menghasilkan
emisi seperti bahan bakar pada umumnya, namun dikategorikan ramah lingkungan karena
selama proses produksi berlangsung sejumlah karbon dioksida diserap dari udara.

Bioteknologi industri juga mampu mengurangi penggunaan lahan yang biasanya digunakan
untuk menanam bahan pangan. Bioteknologi industri mampu menghasilkan bahan pangan
bernutrisi lengkap di dalam laboratorium menggunakan alga. Selain itu, aplikasi produk
bioteknologi industri juga bisa digunakan di lahan pertanian, misal pupuk hayati untuk
diaplikasikan ke tanaman pertanian sehingga produksi bahan pangan meningkat.
Bioteknologi industri juga mampu mengurangi persaingan antara kebutuhan bahan bakar dan
kebutuhan bahan pangan karena mampu mengolah bahan non-pangan (seperti selulosa dan
lemak nabati non-pangan (minyak jarak, minyak nyamplung)) menjadi bahan bakar.
Persaingan ini terutama terjadi pada produksi tebu sebagai bahan baku industri etanol dan
gula, dan produksi kelapa sawit untuk industri biodiesel dan minyak goreng. Bioteknologi
industri juga mampu mengolah sampah pertanian menjadi bahan baku industri, bahan siap
pakai, dan energi; serta menggantikan penggunaan bahan baku industri yang tidak ramah
lingkungan, misal menggantikan plastik dengan bioplastik.

Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri di antaranya adalah teknik


bioremediasi, yaitu suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat yang
berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang kurang berbahaya. Bioremediasi ini juga
melibatkan mikroba tertentu, diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida.
Caranya dengan melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar.
4. Bidang Pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin
yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang
merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan
imunitas.

Penerapan bioteknologi konvensional dan modern di bidang kesehatan telah membawa


kemajuan yang pesat. Beberapa contoh penerapan bioteknologi modern di bidang kesehatan
antara lain sebagai berikut.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 8


1. PembuatanHormonInsulin
Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Melalui rakayasa
genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan gen pembentuk
insulin pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut dapat mengarahkan sel
E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian bakteri ini mampu membentuk
insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin yang diperoleh dapat digunakan
untuk mengobati penderita diabetes. Insulin yang dibentuk bakteri ini terbukti lebih
baik daripada insulin hewani dan tidak menimbulkan dampak negatif pada tubuh
manusia.

2. AntibodiMonoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang
berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui rekayasa
genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal
yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil antibodi dengan sel
yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal digunakan sel-sel tumor
dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat memperbanyak diri tanpa henti,
sedangkan sel limpa sebagai antigen yang menghasilkan antibodi. Hasil
penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel hibridoma. Sel hibridoma dapat
memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi yang dihasilkan dapat digunakan
untuk mengobati penyakit kanker atau tumor. Antibodi ini akan menyerang sel-sel
kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat

3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa kimia.
Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk melawan
infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon dilakukan
melalui rekayasa genetika.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 9


4. PembuatanVaksin
Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin dibuat dengan
mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang bersangkutan. Gen
tersebut disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah dilemahkan. antibiotik
digunakan untuk melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin yang
dibuat dengan menerapkan bioteknologi konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini
tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah
dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan suntikan atau oral.
Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme
tersebut.

5. Bidang Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada domba ankon yang merupakan
domba berkaki pendek dan bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang
diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.
Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan vaksin, antibodi,
pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. Contoh vaksin untuk ternak yaitu vaksin
untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin NCD untuk mengobati penyakit tetelo
pada unggas, dan vaksin untuk penyakit flu burung.

Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi daging, susu, atau
telur. Contohnya adalah pemberian Bovine Growth Hormone pada sapi perah dapat
meningkatkan produksi susu dan daging hingga 20%. Namun penggunaan hormon untuk
memacu produksi pada ternak masih diperdebatkan karena berpotensi meningkatkan penyakit
masitis pada ternak dan membahayakan kesehatan manusia.

Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang peternakan lainnya adalah membuat hewan


transgenik (hewan yang gennya telah dimodifikasi) dan teknologi induk buatan. Teknologi
induk buatan sering dilakukan pada hewan langka yang sulit bereproduksi secara alami.
Embrio hewan ini ditransplantasikan pada rahim spesies lain yang masih berkerabat. Dengan
cara ini diharapkan hewan langka tersebut terhindar dari ancaman kepunahan.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 10


B. Bioteknologi Modern
Peningkatan jumlah penduduk berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan pangan.
Produksi pangan dengan cara tradisional tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan
pangan yang terus meningkat. Hal ini menuntut para ilmuwan untuk mencari solusi
dalammemproduksi bahan pangan dengan cara yang lebih baik. Penerapan bioteknologi
dalam produksi bahan pangan menjadi solusi terbaik saat ini. Bioteknologi berpotensi
meningkatkan produksi tanaman budidaya dan mengurangi pemakaian bahan kimia
berbahaya seperti pupuk dan pestisida. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tesebut para
ilmuwan mengembangkan bioteknologi modern.
Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah
besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam bioteknologi
modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian-bagian tubuh
mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa
genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru
dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara
menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah
dengan membuat organisme transgenik.
Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun pola gen
sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai dengan
kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses
mengkombinasikan DNA suatu organisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik ini
melibatkan penggunaan gen organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu.
Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan
istilah organisme transgenik.
1. Tanaman Transgenik

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 11


Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan informasi
genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman
tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat
direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Untuk
membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen
yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).

Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah
gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah
kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor
kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer
gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat
diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan
telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut
ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun.
Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode
transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi
(metode transfer DNA dengan bantuan listrik).
Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat
unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
2. Hewan Transgenik

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 12


Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan
transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang
menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya,
penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan
ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan
mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.

Bioteknologi modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga


semakin menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern
dibidang kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh
lebih banyak dan lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat-
alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan
hormon.

Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan
efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia.Aplikasi bioteknologi
modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek pangan,
pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan (Anonymous, 2011).

Ciri-ciri penggunaan mikroorganisme, yaitu sebagai penggunaan mikrooranisme sebagai


agen, pemanfaatan rekayasa genetika, produksi hormon, enzin, antibiotik, gas metahana,
MSG, dan lain-lain serta didukung oleh bidang ilmu lain seperti biokimia, teknik kimia
(Prowel, 2010).
Contoh penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi modern antara lain:
- Methanogenic, menghasilkam metana,
- Aspergilius niger, menghasilkan amilase dan lipase,
- Thiobasilus feroksidan, mengekstrak logam dari bijinya, dan
- Bachilus thuringensis, menghasilkan biosentisida
(Prowes, 2010).
Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup
berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,
dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan
datang.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 13


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan
bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam
bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia.Aplikasi bioteknologi
modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek pangan,
pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan (Anonymous, 2011).
Ciri-ciri penggunaan mikroorganisme, yaitu sebagai penggunaan mikrooranisme sebagai
agen, pemanfaatan rekayasa genetika, produksi hormon, enzin, antibiotik, gas metahana,
MSG, dan lain-lain serta didukung oleh bidang ilmu lain seperti biokimia, teknik kimia
(Prowel, 2010).
Contoh penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi modern antara lain:
- Methanogenic, menghasilkam metana,
- Aspergilius niger, menghasilkan amilase dan lipase,
- Thiobasilus feroksidan, mengekstrak logam dari bijinya, dan
- Bachilus thuringensis, menghasilkan biosentisida
(Prowes, 2010).
Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup
berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,
dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan
datang.

BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 14

Anda mungkin juga menyukai