tahun 1961 Carl Goran Heden ahli mikrobiologi menerbitkan jurnal ilmiah Biotechnology
and Bioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya dalam jurnal tersebut
yaitu mengenai pemenfaatan jazad hidup dalam mengahasilkan berbagai bahan untuk
kebutuhan manusia, kemudian muncul definisi bioteknologi yang diartikan sebagai
pemanfaatan jazad hidup dalam industri untuk menghasilkan barang dan jasa. (Bioteknologi
Lingkungan Fahruddin, 2010: Hal 13).
A.Yogurt
C. Roti
.
BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 3
D. Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari
kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan
menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai yang
sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di dalam larutan
garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman kedelai
dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi
garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein menjadi asam-asam
amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.
E. Tempe
Kultur artinya pembudidayaan, sedangkan jaringan artinya sekelompok sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama. Dengan demikian kultur jaringan berarti membudidayakan
suatu jaringan makhluk hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti
induknya.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori sel sebagaimana
yang dikemukakan oleh Scleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan mempunyai kemampuan
totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana saja sel
tersebut diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan yang sesuai, akan tumbuh menjadi
tumbuhan yang sempurna.
Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya apabila menggunakan jaringan meristem.
Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya
tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pectin, plasmanya penuh, dan vakuolanya kecil.
Menurut jaringan yang dipilih untuk melakukan kultur, kultur jaringan dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1. Kultur Polen
Kultur jenis ini merupakan kultur jaringan yang menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya
(jaringan yang dipilih untuk melakukan kultur).
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman yang
berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang
sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul.
Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek.
Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat perpaduan dari
keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen
pendek.
BIOTEKNOLOGI | BIOLOGI XII IPA 6
c. Hidroponik
Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu,
kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya. Contoh bioteknologi konvensional
yang lain dalam bidang pertanian adalah penyeleksian tanaman jenis mustard alami oleh
manusia, menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang kol.
3. Bidang Industri
Bioteknologi industri adalah aplikasi bioteknologi untuk memenuhi tujuan aktivitas industri,
termasuk manufaktur, bioenergi, dan biomaterial. Juga mencakup penggunaan sel dan
komponen sel seperti organel dan enzim untuk menghasilkan produk. Bioteknologi mampu
mempengaruhi berbagai industri kimia karena banyak produknya mampu dihasilkan secara
efisien dengan bioteknologi. Selain itu, bioteknologi juga menjadikan banyak industri terkait
secara signifikan menjadi kurang bergantung pada bahan bakar fosil. Produksi penisilin dapat
menjadi contoh bagaimana bioteknologi tumpang tindih dengan industri lain seperti farmasi.
Bioteknologi industri juga mampu mengurangi penggunaan lahan yang biasanya digunakan
untuk menanam bahan pangan. Bioteknologi industri mampu menghasilkan bahan pangan
bernutrisi lengkap di dalam laboratorium menggunakan alga. Selain itu, aplikasi produk
bioteknologi industri juga bisa digunakan di lahan pertanian, misal pupuk hayati untuk
diaplikasikan ke tanaman pertanian sehingga produksi bahan pangan meningkat.
Bioteknologi industri juga mampu mengurangi persaingan antara kebutuhan bahan bakar dan
kebutuhan bahan pangan karena mampu mengolah bahan non-pangan (seperti selulosa dan
lemak nabati non-pangan (minyak jarak, minyak nyamplung)) menjadi bahan bakar.
Persaingan ini terutama terjadi pada produksi tebu sebagai bahan baku industri etanol dan
gula, dan produksi kelapa sawit untuk industri biodiesel dan minyak goreng. Bioteknologi
industri juga mampu mengolah sampah pertanian menjadi bahan baku industri, bahan siap
pakai, dan energi; serta menggantikan penggunaan bahan baku industri yang tidak ramah
lingkungan, misal menggantikan plastik dengan bioplastik.
2. AntibodiMonoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang
berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui rekayasa
genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal
yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil antibodi dengan sel
yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal digunakan sel-sel tumor
dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat memperbanyak diri tanpa henti,
sedangkan sel limpa sebagai antigen yang menghasilkan antibodi. Hasil
penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel hibridoma. Sel hibridoma dapat
memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi yang dihasilkan dapat digunakan
untuk mengobati penyakit kanker atau tumor. Antibodi ini akan menyerang sel-sel
kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat
3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa kimia.
Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk melawan
infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon dilakukan
melalui rekayasa genetika.
5. Bidang Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada domba ankon yang merupakan
domba berkaki pendek dan bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang
diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.
Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan vaksin, antibodi,
pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. Contoh vaksin untuk ternak yaitu vaksin
untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin NCD untuk mengobati penyakit tetelo
pada unggas, dan vaksin untuk penyakit flu burung.
Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi daging, susu, atau
telur. Contohnya adalah pemberian Bovine Growth Hormone pada sapi perah dapat
meningkatkan produksi susu dan daging hingga 20%. Namun penggunaan hormon untuk
memacu produksi pada ternak masih diperdebatkan karena berpotensi meningkatkan penyakit
masitis pada ternak dan membahayakan kesehatan manusia.
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah
gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah
kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor
kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer
gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat
diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan
telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut
ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun.
Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode
transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi
(metode transfer DNA dengan bantuan listrik).
Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat
unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
2. Hewan Transgenik
Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan
efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia.Aplikasi bioteknologi
modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek pangan,
pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan (Anonymous, 2011).