Anda di halaman 1dari 13

BIOTEKNOLOGI Dapat kita katakan bioteknologi bukan hal baru bagi kita.

Bioteknologi ini sebenarnya telah berlangsung sejak tahun 6000 SM.Pada masa ini orang Babilonia dapat membuat alkohol dengan menggunakan ragi.Sekitar tahun 4000 SM,orang Mesir menemukan bahwa ragi dapat mengembangkan adonan roti.Selain itu,disekitar kita juga banyak hasil dari produk bioteknologi.Hasil bioteknologi tersebut contohnya seperti tempe,tape,kecap,keju,dan yang lainnya.Tempe merupakan hasil bioteknologi yang memanfaatkan jasa fermentasi dari mikroorganisme. Mikroorganisme yang menjadikan kedelai menjadi tempe adalah Rhizopus sp.Jamur Rhizopus selain membentuk hifa putih yang dapat menghubungkan antara kedelai satu dengan yang lainnya menjadi tempe,juga menghasilkan enzim proteolitik yang dapat memecah protein dalam tempe menjadi asam amino yang siap diserap oleh tubuh,dan sebagai akibat reaksi kimia dari zat-zat yang dihasilkan oleh jamur Rhizopus,tempe akan menghasilkan zat-zat yang sangat berguna bagi tubuh seperti zat anti bakteri dan vitamin.Dengan kata lain,dalam bentuk tempe zat gizi yang dapat diserap tubuh jauh lebih banyak dibandingkan mengkonsumsi kedelai. A.Pengertian Bioteknologi Istilah Bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Erekty,seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber makan.Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970 bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia(biochemical engineering). Definisi bioteknologi berasal dari kata bio dan teknologijika digabung pengertian adalah penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan produk yang berguna. Menurut Teasdale(1987),bioteknologi adalah peggunaan organism sel,atau bagian sel untuk membuat dan melakukan sesuatu yang diperlukan. Dalam tahun 1981 Perhimpunan Bioteknologi Eropa mendefinisikan bioteknologi sebagai penggunaan biokimia,mikrobiologi dan rekayasa kimia secara terpadu dengan tujuan untuk mencapai penerapan teknologi dari kapasitas mikroba dan sel-sel jaringan yang dibiakkan.

BAGAN KONSEP BIOTEKNOLOGI Agen biologi Sel hewan Sel tumbuhan Mikroorganisme Enzim mahkluk hidup

Jasa Pengolahan limbah

Pemurnian air Diagnosis/penyembuhan penyakit Pemberantasan hama Pembuatan bibit unggul Agen biolologi - Makanan dan minuman - Obat-obatan - Biogas - Pupuk - Serat pakaian

Tabel Perkembangan Bioteknologi Periode Tahun Kejadian Bioteknologi Tradisional 6000 SM 4000 SM Pra-1500 Penggunaan ragi dalam pembuatan minuman bir dan anggur. Penggunaan ragi pada pembuatan roti. Ganggang sebagai sumber makanan(dipanen oleh bangsa Aztek). Bioteknologi Ilmiah 1686 1870 1890 1897 1912 1915 1928 1944 1953 Pembuatan mikroskop dan penemuan mikrobe oleh Anthony van Leeuwenhoek. Mikrobe dalam makanan dan minuman ditemukan oleh Louis Pasteur. Alkohol pertama yang dijadikan bahan bakar. Edward Buchner menemukan enzim ragi yang dapat merubah gula menjadi alcohol. Penggunaan microbe dalam pengolahan limbah. Penggunaan bakteri dalam pembuatan aseron,butanol,dan gliserol. Penemuan antibiotik(pinisilin) oleh Alexander Fleming. Produksi pinisilin dalam skala besar dimulai. Struktur ADN oleh Crick dan Watson. Bioteknologi Modern 1962

1966 1973 1976 1978 1982 1983 1986 1996 1998 1999 1999 2000 2001 2006 Kloning kecebong oleh John Gurdon. Dipecahkannya kode-kode genetik,proses transkripsi,dan translasi. Ditemukannya metode DNA rekombinan atau rekayasa genetika. Penulisan pedoman rekayasa genetika. Bayi tabung pertama kali lahir di Kalkuta di India. Pembuatan insulin manusia dari mikroba. Transfer pertama kali embrio manusia dari satu ibu ke ibu lainnya. Inseminasi buatan pada manusia oleh Mary Beth Whitehead. Ian Wilmut berhasil mengkloning domba Dolly. Yoko kato berhasil menkloning sapi. Domba Dolly melahirkan 3 anak kembar. Ilmuwan Amerika berhasil mengkloning embrio manusia dari sel kulit kaki manusia. Tetrakera kloning pertama. Publikasi urutan genom manusia. Lahir manusia pertama hasil kloning.

B.Ruang Lingkup Bioteknologi Perkembangan bioteknologi sejak dulu hingga sekarang telah banyak berkembang,dan telah banyak penemuan baru yang telah ditemukan oleh ilmuwan dunia.Sampai masa sekarang bioteknologi telah meliputi bidang Pertanian,Makanan,Peternakan,Industri,Kedokteran,dan tidak menutup kemungkinan akan meliputi bidang lain. 1.Bioteknologi Pertanian Dan Perkebunan a.Kultur Jaringan Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan.Dasar dari kultur ini adalah bahwa seiap sel atau jaringan hidup dari bagian manapun dalam tubuh tanaman tanaman memiliki kemampuan menumbuhkan seluruh bagian tubuh secara lengkap.Sifat ini disebut totipotensi.Hal ini bisa terjadi bila sel atau jaringan tersebut ditumbuhkan pada media yang cocok.

Media yang yang digunakan untuk kultur jaringan terdiri atas campuran berbagai garam mineral,asam amino gula ,vitamin,dan fotohormon.Seluruh langkah pengerjaan dilaksanakan dalam kondisi steril. Manfaat Kultur Jaringan Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat Sifat identik dengan induk Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki Metabolisme tanaman segera didapat tanpa perlu

Skema teknik kultur jaringan sederhana

b.Fiksasi Nitrogen Tanaman membutuhkan nitrogen untuk membangun komponen-komponen dalam selnya,seperti protein dan AND.Tanaman dapat mengikat nitrogen hanya dalam bentuk ammonia(NH3) atau nitrat(NO3).Proses ini disebut fiksasi nitrogen. Nitrogen yang melimpah dalam udara (80%) dalam bentuk gas N2,tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman.Namun tanaman polong-polongan dapat memanfaatkan N2 bebas dari udara.Hal ini disebabkan pada bintil-bintil akarnya hidup bakteri Rhizobium leguminosarum.Bakteri inilah yang sebenarnya mempunyai kemampuan mengikat N2 tersebut yang kemudian mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman yang ditempatinya. Dengan rekayasa genetika,dikembangkan turunan bakteri Azotobacter yang saperti induknya dapat mengikat N2,tetapi juga dapat melekat pada akar tanaman polong-polongan. c.Pengendalian Hama Tanaman Pengendalian hama tanaman dapat menggunakan suatu mikroorganisme yang menyebapkan sakit pada hama tertentu,tetapi tidak menyebabkan penyakit bagi mahkluk lain.Mikroorganisme itu dapat direkayasa secara genetik,misalnya bakteri Baccilus thuringiensis mengandung senyawa endotoksin(toksin Bt) yang baik untuk pestisida. Mikoorganisme yang direkayasa secara genetika harus melalui uji coba lapangan sebelum digunakan secara luas. Skema rekayasa genetika untuk tumbuhan kebal terhadap virus TMV pada tembakau

2.Bioteknologi Makanan Dan Minuman Dalam produksi makanan dan minuman,secara tradisional manusia telah menggunakan bioteknologi sejak ribuan tahun yang lalu.Misalnya,pembuatan roti,bir,keju,kecap,tempe yang pada awalnya industri rumah tangga yang berskala kecil. Pada masa sekarang,proses pengolahan makanan telah dikembangkan secara modern di pabrikpabrik,tentunya dengan produksi yang besar yang lebih bervariasi.Aplikasi bioteknologi di masa akan datang menjanjikan lebih banyak lagi,yaitu produksi makanan yang murah tetapi mempunyai gizi yang tetap tinggi.Umumnya,makanan itu didapat dari mikrobe,tumbuhan,atau hewan melalui suatu

proses.

Tabel Bahan Makanan Dari Hasil Proses Mikrobe Bahan Makanan Diproses Oleh Mikrobe Menjadi kacang kedelai kacang kedelai susu

susu susu gandum air kelapa beras ketan Rhizopus oligosporus Aspergillus wentil Penicillium requeforti Penicillium camemberti Lactobacillus sp. Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermophillus Streptococcus lactis S.diacetilactis Saccharomyces cerevisiae Acetobacter xylinum Saccharomyces verdemanii Chlamydomucor oryzae Rhizopus oryzae Tempe a.Yoghurt Yogurt dibuat dari bahan dari bahan dasar susu yang telah dipasteurisasi dan dipisahkan bagian lemaknya.Dlam produksi yoghurt melibatkan bakteri asam laktat,terutama Lactobaccilus bulgaricus dan Lactobaccilus thernophilus.Bakteri ini ditambahkan kedalam susu dan dieramkan pada suhu 450C dalam waktu 5 jam.Dalamwaktu kurun waktu tersebut akan terjadi penurunan pH sampai 4,0.Kemudian,simpan dalam lemari es untuk menghentikan fermentasi lebih lanjut.Bila perlu dapat ditambahkan buah-buahan dan cita rasa lainnya sesuai dengan selera. b.Protein Sel Tulang Tujuan fermentasi dalam pembuatan PST(Protein Sel Tunggal) terutama untuk menghasilkan biomassa yang bergisi tinggi dan relatif murah.Sifat-sifat yang harus dimiliki mikroorganisme sebagai sumber PST adalah: mudah dicerna

bergizi tinggi cita rasanya baik kecepatan tubuh tinggi sistem fermentasi sederhana bila dimakan tidak berbahaya cara pembenihannya murah dan mudah sangat efisien dalam penggunaan organisme Kelompok mikroorganisme yang digunakan sebagai sumber PST adalah alga,ragi,dan bakteri.Alga yang banyak digunakan dalam pembuatan PST adalah Scenedesmus,Chlorella,Spirulina,Candida utilis.Dan adapun PST dari kelompok bakteri bakteri yang banyak mendapat perhatian adalah Pseudomonas aeruginosa. Produk PST yang terkenal adalah pruteen.Pruteen adalah sel-sel bakteri yang dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai makanan ternak,mengandung 80% protein dan sejumlah vitamin.Proses pembuatan pruteen menggunakan media dari limbah methanol.Sejumlah bakteri jenis Methylopus methylotropus mampu hidup dengan baik di dalamnya.Pruteen tidak berbahaya bagi ternak,tetepi dapat menimbulkan gout pada manusia.Karena PST banyak mengandung asam inti. Produk PST lainnya bersumber dari jamur jenis Fusarium graminearum yang dapat dapat tumbuh dalam limbah tepung.Produk ini dikenal sebagai mikro protein dan serat dengan kandungan kolesterol yang rendah sehingga merupakan makanan yang menyehatkan. Diagram umum proses/tahapan produksi PST c.Minuman Beralkohol Alkohol sebagai minuman yang pada umumnya dibuat dari biji-bijian padi-padian yang difermentasikan oleh sejenis ragi Saccharomyces cerevisiae.Amilum(polasakarid) yang terkandung dalam biji padi-padian tidak dapat dihidrolisis secara langsung oleh ragi.Oleh karena itu,amilum harus diubah dulu menjadi gula monosakarida.Krmudian gula ini difermentasikan oleh ragi membentuk etanol dan CO2,seperti dalam pembuatan bir.

d.Nata Decoco Nata decoco adalah jenis makanan hasil fermentasi bakteri Acetobacter xylinium,yang berupa selulosa.Makanan ini berbahan dasar air kelapa.Gula dalam kelapa digabung oleh bakteri menjadi homopolimer sehingga menjadi selulosa.Selulosa dalam makanan manusia dikenal sebagai serat.Nata decoco dikenal sebagai makanan yang sangat baik untuk kesehatan manusia,biasanya makanan ini digunakan dalam berbagai macam minuman.Nata tidak hanya dibuat dari air kelapa saja,tetapi juga bias dibuat dari berbagai buah-buahan seperti mangga,anggur,semangka,salak,bahkan dari limbah cair dari proses pembuatan tahu. 3.Bioteknologi Peternakan a.Vaksin Hewan Vaksin hewan pada dunia hewan dengan tehnik rekayasa genetika hampir sama sama dengan vaksin untuk manusia.Vaksin hasil rekayasa genetika adalah sebagai berikut: Vaksin penyakit Mulut dan Kuku(PMK/FMD) dibuat dari virus anti PMK yang dikloning ke E.coli

sehingga diperoleh antigen PMK dalam jumlah besar. Vaksin Rabies,yang diproduksi dengan teknik rekayasa genetika Vaksin Blue tongue,yang dikhususkan pada domba Vaksin White diarrhea,yang dikhususksn pada babi Vaksin Fish-fibrosis,vaksin yang diperuntukan bagi ikan b.Hormon Pertumbuhan Hewan Selain vaksin teknologi rekayasa genetika dibidang peternakan,juga menghasilkan hormon pertumbuhan hewan,yaitu: rBST(Recombinant Bovine Somatotropine Hormone),sintesis rBST dengan menggunakan gen hipofisis yang dikloning dengan bakteri E.colli,langkahnya sama dengan sintetis insulin.Hormon ini tersusun atas 1919 asam amino yang dapat dikemas dalam suntikan yang diberikan dalam 14 hari atau 28 hari sekali.Hormon ini dapat meningkatkan susu 15-40% dan memperpanjang waktu laktasinya. rPST(Recombinant Porcine Samatotropine Hormone),hormone ini tersusun atas 191 asam amino,diberikan atas peroral pada babi yang berfungsi untuk meningkatkan berat badan,mengefisienkan penggunaan pakan serta meningkatkan kandungan protein dan mengurang kandingan lemak. 4.Bioteknologi Lingkungan Dan Industri a.Biodegradasi Plastik Plastik yang oleh masyarakat dianggap lebih banyak keunggulan dibandingkan bahan lainnya sebagai pembungkus maupun sebagai pembuat bahan perabotan rimah tangga,ternyata tersusun atas bahan bahan seperti polisterin,polietilin,dan polivinil chloride,serta polipropilin yang mempunyai sifat mudah diuraikan mikrobia yang ada di dalam tanah.Tetapi untuk kelompok plastik yang lentur masih bias dibiodegradasi oleh bakteri Cladosporium resinae.Sedang bakteri Methylococcus capsulatus dapat menambahkan oksigen pada alkena sehingga terbentuk alkena oksida.Alkena oksida ini dapat digunakan untuk membuat plastik daur ulang dari bahan polipropilen dan polietilen. b.Biodegradasi Air Limbah Permasalahan air limbah rumah tagga maupun industri harus segera diatasi agar tidak membebani lingkungan.Apabila lingkungan tercemar maka,kehidupan di dalamnya akan mati.Metode yang paling sering digunakan di sejumlah IPAL(intalasi pengolahan air limbah) adalah dengan teknik lumpur aktif,yaitu proses penyaringan atau penguraian polutan dengan dengan menggunakan mikrioorganismeaerobik seperti Baggiatoa sp,Pseudomonas sp,Nitrososmonas sp,Nitrobacter sp,Zoogloea sp. Skema pengolahan limbah

c.Biogas Biogas merupakan hasil pencernaan anaerob oleh bakteri tertentu terhadap bahan biomassa yang menghasilkan gas.Gas ini terdiri atas 60-70% metana (CH4),sisanya terutama karbondioksida(CO2), bersama sedikit hydrogen sulfida(H2S),dan hydrogen(H2). Proses pencemaran anaerob ini kemudian dimanfaatkan untuk tujuan pengolahan limbah sekaligus penerapan untuk memperoleh bahan bakar.Proses ini pertama kali diterapkan secara besar-besaran

di India dengan didirikannya pabrik gas Gabor(kotoran lembu)pada tahun 1939. d.Pengomposan Pengomposan merupakan proses pencernaan aero oleh berbagai macam organisme seperti jamur,bakteri,protozoa,dan cacing terhadap bahan-bahan biomassa yang menghasilkan humus.Selama berlansungnya proses ini dihasilkan karbondioksida dan air. Pengomposan dapat dilakukan dengan cara mencampurkan sisa-sisa sampah atau limbah dengan lumpur air buangan,dan kemudian dimampatkan dalam bentuk briket.Briket ini dibiarkan dalam waktu yang lama pada udara. e.Detoksifikasi Air Raksa Pencemar Detoksifikasi racun dari logam berat seperti air raksa organic raksa dapat digunakan tanaman transgenic Arabidopsis thaliana yang menghasilkan gen yang bersifat detoksifikasi air raksa (merkuri)organik,sehingga tidak membahayakan hewan dan manusia.Pencemaran air raksa organik banyak terjadi di pantai-pantai negara industri,polutan ini sangat beracun bagi manusia dan hewan bahkan dapat menyebabkan mutasi gen(bersifat karsinogenik). Selain dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas lingkungan,bioteknologi juga menyebabkan pencemaran lingkungan,antara lain: Menurunnya keanekaragaman hayati atau plasma nutfah(erosi plasma nutfah)karena penanaman yang dilakukan cenderung menggunakan bibit unggul hasil transgenik. Penurunan subur tanaman karena tanaman transgenik membutuhkan unsur hara yang cukup banyak sehingga membutuhkan pupuk yang banyak. Pengolahan barang atau jasa dengan memanfaatkan mahkluk hidup akan menghasilkan sampah dan limbah yang akan mencemari lingkungan. Efek samping mahkluk hidup hasil rekayasa genetika yang berproduksi seksual dengan makhluk hidup lainnya akan menimbulkan resistensi terhadap pestisida akan menambah pencemaran linkunga. Mikroorganisme transgenik yang mudah mengalami mutasi dan melakukan monjugasi dengan mikroorganisme lain akan mempengaruhi ekologo mikroorganisme dalam tanah. Munculnya gen liar akibat polusi gen transgenik,sehingga akan mengganggu keseimbangan lingkungan. 5.Bioteknologi Obat-obatan a.Vaksin Satu cara mencegah penyakit noninfeksi adalah menjaga tubuh agar tetap sehat.Sedang untuk mencegah penyakit infeksi karena mikrobe,salah satunya adalah dengan pemberian vaksin. Tubuh memiliki kekebalan tubuh yang alami untuk melawan penyakit.Vaksin bekerja merangsang kekebalan tersebut untuk menghasilkan antibody sehingga tubuh dalam kondisi siap diserang bila sewaktu-waktu tubuh diserang mikrobe penyakit (antigen) datang.Vaksin dibuat dari mikrobe penyakit yang dilemahkan atau dimatikan sehingga daya patogenitas hilang tanpa menghilangkan sifat antigennya.Vaksin dapat dibuat dari racun(toksin) yang dihasilkan oleh mikrobe.Racun ini dilemahkan toksisitasnya yang dikenal sebagai toksoin. Vaksin dimasukan kedalam tubuh orang sehat melalui mulut(per oral) atau suntikan(injeksi).Proses pemberiannya disebut vaksinasi.Vaksinasi menimbulkan kekebalan buatan(imunitas artifisial). b.Antibiotik Antibiotik adalah subtansi kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang berperan menghambat mikroorganisme lainnya.Smpai saat ini telah ditemukan sekitar 500 macam anti biotik,namun baru sekitar 100 macam yang dikembangkan untuk diperdangkan.Contoh antibiotik tersebut adalah

Penisilin,cara kerjanya membunuh bakteri dengan cara menghambat pertumbuhan dinding selnya. Steptomisin,cara kerjanya membunuh membunuh bakteri dengan cara menghambat pembentukan proteinnya.

c.Anti monoklonal Cara pembuatan antu monoklonal pertama kali ditemukan oleh George Kohler dan Cesar (Inggris) pada tahun 1975.Antibodi ini bekerja ibarat peluru ajaib,yang bergerak didalam tubuh menuju sasaran tertentu dengan tepat.Anti monoclonal dapat digunakan untuk penentuan(diagnosis) dan pengobatan (terapi) suatu penyakit serta untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap kanker. Seperti antibodi-antibodi lainnya,antibodi dibuat atau diproduksi oleh sel-sel limfosit.Bedanya kalau antibodi dibuat di dalam tubuh,maka antibodi dibuat di laboratorium.Diluar tubuh,sel-sel limfosit cepat mengalami kematian,mtetapi dengan teknik tertentu sel-sel tersebut dapat hidup dan mmbelah diri.Sel limfisit digabungkan dengan sel kanker yang akan membentuk sel baru yaitu sel hibridoma.Sel ini akan mampu hidup dan membelah diri seperti kankernya,tetapi juga dapat menghasilkan antibodi seperti sifat limfositnya. 5.Bioteknologi Kedokteran a.Tayi Tabung Pengembangan bioteknologi pada tahun 1978 memasuki fase yang sangat penting dengan berhasil dilahirkan bayi tabung pertama yang diberi nama Louis Brown.Bayi tabung pertama dilahirkan dari pasangan Edward dan Steptoe. Proses bayi tabung ini dikembangkan dengan teknik In Vitro Fertilzation(IVF).Proses pertama pertama,pematangan folikel de Graaf atau kantong berisi cairan yang mengandung sel telur.Setelah persiapan matang,kemudian ditentukan waktu pengambilan sel telur.Setelah cairan folikel diambil,sel telur yang terkandung didalamnya dipisahkan.Sel telur yang sudah dipisahkan diletakkan cawan biakan yang sudah dibubuhi biakan.Selanjutya disimpan dalam lemari yang temperaturnya disesuaikan dengan suhu dalam rahim untuk menunggu saas yang tepat untuk dibuahi oleh sel sperma. Tahap selanjutnya pertemuan sel sperma dengan sel telur pada cawan yang mengandung mengandung biakan dan dibiarkan berproses sampai terjadinya pembuahan.Setelah terjadi pembuahan,sel dibiarkan terjadi pembelahan menjadi 4,6,8,dan 16,kemudian ditanamkan dirahim seorang ibu. b.Kloning Pada akhir tahun 2003 banyak media masa memberitakan lahirnya bayi kloning yang menggemparkan dunia,setelah sebelumnya tanggal 5 Juli 1996 di Skotlandia telah lahir domba Dolly hasil kloning ovum domba dengan inti sel kambing susu hasil penelitian Ian Wilmut.Teknologi kloning diterapkan pada manusia mendapat tanggapan pro dan kontra. Kloning berasal dari kata bahasa Inggris cloning yang berarti suatuusaha untuk menciptakan duplikat organisme melalui proses aseksual.Pengertian kloning berkembang dari yang semula hanya secara aseksual kemudian dapat menjadi secara seksual. Tujuan utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada(kromosom)pada organism donor.Untuk mencapai tujuan itu kloning dapat dilakukan dengan 2 metode,yaitu melalui proses aseksual dan seksual.metode seksual dilakukan dengan fertilisasi invitro dan aseksual dilakukan dengan menggunakan sel somatic sebagai sumber gen.

Teknologi kloning pada awalnya hanya dapat diperlakukan untuk tumbuhan dan mikroorganisme,kemudian berkembang kepada organisme hewan seperti katak,kambing,babi,kera serta yang terkhir bahkan pada manusia.

Fermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam-asam organik, protein sel tunggal, antibiotika dan biopolimer. Fermentasi merupakan proses yang relatif murah yang pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara tradisional dengan produk-produknya yang sudah biasa dimakan orang sampai sekarang, seperti tempe, oncom, tape, dan lain-lain. Proses fermentasi dengan teknologi yang sesuai dapat menghasilkan produk protein. Protein mikroba sebagai sumber pangan untuk manusia mulai dikembangkan pada awal tahun 1900. Protein mikroba ini kemudian dikenal dengan sebutan Single Cell Protein (SCP) atau Protein Sel Tunggal. Menurut Tannembaum (1971), Protein Sel Tunggal adalah istilah yang digunakan untuk protein kasar atau murni yang berasal dari mikroorganisme, seperti bakteri, khamir, kapang, ganggang dan protozoa. Sebenarnya ada dua istilah yang digunakan untuk produk mikroba ini, yaitu PST (Protein Sel Tunggal) dan Microbial Biomass Product (MBP) atau Produk Biomassa Mikrobial (PBM). Bila mikroba yang digunakan tetap berada dan bercampur dengan masa substratnya maka seluruhnya dinamakan PBM. Bila mikrobanya dipisahkan dari substratnya maka hasil panennya merupakan PST. Fermentasi dapat dilakukan dengan metode kultur permukaan dan kultur terendam sub merged. Kultur permukaan yang menggunakan substrat padat atau semi padat banyak digunakan untuk memproduksi berbagai jenis asam organik dan enzim. Fermentasi padat dengan substrat kulit umbi ubi kayu dilakukan untuk meningkatkan kandungan protein dan mengurangi masalah limbah pertanian. Produk fermentasi selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan atau suplemen produk pangan atau pakan.

b.Produksi Protein Sel Tunggal (PST) Protein sel tunggal merupakan bentuk makanan baru yang diperoleh dengan memanfaatkan biomassa mikroorganisme baik dari alga, khamir, kapang yang berfilamen dan bakteri. Beberapa mikroorganisme yang efektif untuk pembuatan PST adalah sebagai berikut : 1) Alga : Chlorella, Scenedesmus dan Spirulina 2) Khamir : Candidi Utilis 3) Kapang berfilamen : Fusarium gramineaum Beberapa factor yang mendorong budidaya mikroorganisme penghasil PST antara lain sebagai berikut : 1) Laju pertumbuhan sangat cepat dan waktu penggandaan relative singkat,serta masih mungkin diperpendek untuk menghasilkan massa pangan yang setara. 2) Dapat menggunakan berbagai macam substrattergantung dari jenis miroba yang dignakan. 3) Dapat dilakukan perencanaan produksi,sebab produksi PST tidak tergantung perubahan iklim dan musim. 4) Memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan. Tahapan produksi PST antara lain sebagai berikut: 1) Pemilihan dan penyiapan sumber karbon. 2) Penyiapan media yang mengandung sumber karbon,sumber nitrogen,fosfor dan lain yang penting. 3) Pencegahan kontaminasi media sterilisasi. 4) Pembiakan mikroba yang diperlukan. 5) Pemisahan biomassa mikroba dari cairan fermentasi. 6) Penanganan lanjut biomassa dengan purifikasi (pemurnian).

DARI Jerman, Hoechst AG menawarkan suatu gagasan. Melalui suatu simposium, diceritakannya betapa protein bisa dibikin dari gas alam. Protein biasanya diperoleh dari buah-buahan, daging, ikan, telor, sayur-mayur dan sebagainya. Tapi protein dari gas bumi alam adalah cerita baru yang bikin banyak orang termangu-mangu pekan lalu di sebuah ruang sidang Executive Club, Jakarta Hilton. Simposium itu, yang bertujuan membuka pabrik baru, diselenggarakan oleh PT Pulosynthetics, sebuah perusahaan patungan anggota kelompok Hoechst AG di Indonesia. Mereka rupanya mencari partner domestik untuk proyek investasi itu. Dr. W. Dimmling dari Uhde GmbH perusahaan

konstruksi anggota kelompok Hoechst AG juga, menguraikan proses pembuatan bioprotein atau Single Cell Potein (SCP) dari metanol. Di Jerman Barat dipilih metanol, sebuah alkohol yang diperoleh dari gas metan, sebagai bahan baku. Gas metan adalah komponen utama dari gas bumi alam (LNG) dan yang terbuang dari sumur bor minyak. Juga ia bisa diperoleh dari sampah dan kotoran yang dikenal sebagai biogas, dari limbah pertanian, kayu dan batubara. Seperti juga metanol, protein terdiri dari rangkaian kompleks atom karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dan terkadang sulfur, yang membentuk berbagai asam amino. Ini menjelaskan mengapa rangkaian atom ini dapat dibuat dari gas bumi alam. Prinsipnya mengubah tata susun berbagai gabungan atom menjadi tata susun molekul protein. Proses perubahan ini dilakukan oleh jasad renik, yang dengan oksigen dari udara, nitrogen dari amoniak dan beberapa unsur mineral lainnya membentuk asam amino bermacammacam. Jasad renik serta sel hewan dan tanaman demikian beraneka guna, sehingga dengan teknik biokimia dapat memenuhi hampir semua kebutuhan manusia akan bahan kimia organis -- dari obatobatan, penyedap makanan protein sampai ke bahan bakar. Iniiah unsur yang paling menarik dari suatu kombinasi menakjubkan antara ilmu dan teknologi yang dinamakan bioteknologi. Agaknya tidak semua dari 50-an orang dalam simposium itu termangu-mangu. Misalnya Dr. Hillen H. Sitompul, ahli biokimia pada Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah lama melakukan penelitian di bidang ini. Menurut keterangannya, ia bahkan sudah berhasil membuat beberapa kilogram protein sintetis dengan singkong sebagai bahan bakunya. Juga Profesor Dr. Sutarman M.D., Ketua Indonesian Society of Nuclear Medicine & Biology, telah mengadakan penelitian mendalam, khususnya tentang proses pembuatan asam glutamatik, sebuah asam amino. Bahkan Profesor Dr. R. Anggorodi dari IPB memberikan uraian mengenai penggunaan ragi hidrokarbon sebagai bahan protein pengganti pada makanan unggas. Ini sangat penting karena unggas ras saa kini sampai sejumlah 7,5 juta ekor di Indonesia. Namun diakui bahwa penelitiannya masih sangat terbatas. Profesor Dr. Ir. Herman Johannes dari Universitas Gajah Mada juga pernah mengusulkan pemanfaatan alang-alang sebagai bahan baku untuk membuat metanol (TEMPO 22 September 1979). Ia juga pernah meneliti kemungkinan penggunaan sagu dan singkong sebagai bahan bakunya. Di sini jelas bahwa meanol relatif mudah diperoleh dari berbagai bahan yang berlimpah di Indonesia. Sirop gula yang tersisa setelah terbentuk kristal gula dalam pabrik sangat baik untuk membuat alkohol secara langsung. Kini seluruh produksi alkohol di Brazil diperoleh dari sirop gula ini (800 juta L setahun). Di Indonesia, menurut Profesor Sutarman, sirop gula ini sudah dikontrak oleh industri Mono Sodium Glutamate (MSG) atau vetsin. Proses teknologis yang dikembangkan Hoechst AG bersama Uhde GmbH adalah monopoli mereka. Tapi prinsip proses itu adalah pengetahuan umum, terutama bagi sejumlah ilmuwan dan insinyur. Di banyak negara industri, proses ini sedang merupakan bagian penelitian dalam teknologi biokimia. Uni Soviet bahkan dalam Repelitanya menentukan sasaran di bidang biokimia ini 4 kali lipat dari sektor industri lainnya. Betapa pentingnya teknologi biokimia ini terbukti dengan berkumpulnya lebih 250 ilmuwan, insinyur dan usahawan di Royal Society di London. Juni lalu, mereka menelaah kemungkinan membuat bahan bakar, bahan kimia organik, obat-obatan dan bahan makanan ternak dan manusia secara sintetis melalui proses mikro-biologi atau bio-teknologi. Teknologi ini diharapkan dapat menyumbang memenuhi kebutuhan protein sedunia, terutama bagi negara sedang berkembang. Caranya adalah dengan menghasilkan bioprotein dalam jumlah besar dari bahan baku yang paling murah dan mudah dikelola. Dalam Bentuk Daging Di Inggris kini ICI (Imperial Chemical Industries) setelah beberapa percobaan, mendasarkan proses pembuatan protein mereka atas metanol, seperti juga di Jerman Barat. Pabrik bioprotein milih ICI di Billingham, di tepi sungai Tess sedang dibangun dan hampir selesai. Ia akan memproduksi Pruteen, nama bagi bioprotein itu. Di Jerman Barat, pabrik semacam

itu sejak setahun lebih sudah menghasilkan 1000 ton bioprotein setahun, terutama untuk penelitian penggunaannya. Pabrik ini menyusul suatu penelitian intensif oleh Hoechst AG dalam kerjasama dengan Uhde GmbH. Itu sejalan dengan program penelitian nasional yang dilancarkan pemerintah federal Jerman Barat yang meliputi bidang seperti teknologi pengkhamiran, pembiakan sel, teknologi anzim, pemanfaatan sampah dan limbah serta teknologi pembuatan zat makanan baru. Protein yang diperoleh dengan proses Hoechst AG/Uhde GmbH, setelah dikeringkan, disemprot sehingga menjadi bubuk halus. Bubuk ini dapat juga dibuat menjadi butiran dan batangan seperti mie. Seperti dijelaskan Dr. Dimmling, protein ini sekarang bermanfaat bagi tambahan makanan ternak dan unggas. Seterusnya peningkatan mutu protein melalui hewan ini dapat dimanfaatkan manusia dalam bentuk dagingnya. Tapi ada juga penelitian untuk membuat protein yang langsung dapat dimakan oleh manusia. Kelompok Hoechst AG melihat kemungkinan mengembangkan teknologi ini di Indonesia dalam bentuk perusahaan patungan. Siapa tertarik menjadi partner Indonesianya?

Anda mungkin juga menyukai