BIOTEKNOLOGI
Pagi yang cerah ini akan saya postingkan materi Bioteknologi yang kekinian menjadi suport
Devisa negara yang mumpuni , Juga produk produknya yang handal dalam penyediaan skala
industri sehingga menghilangkan kekhawatiran kekurangan produk baik makanan obat
maupun kebutuhan manusia lainnya OK semoga berguna bermanfaat dan Aplied Tks
Bioteknologi didefinisikan sebagai manipulasi dan rekayasa genetika terhadap sistem atau
proses biologi berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dengan bantuan agen biologi.
Prinsip ilmiah yang dipakai dalam bioteknologi berdasarkan pada berbagai disiplin ilmu,
terutama mikrobiologi, biokimia, genetika, rekayasa biokimia dan kimia.
Yang dimaksud agen biologi adalah katalisator-katalisator biologi untuk menekan pada
mikroorganisme berenzim, sel hewan dan sel tumbuhan.
Bioteknologi juga dikatakan sebagai penggunaan ilmu biokimia, mikrobiologi dan rekayasa
genetika secara terpadu dengan tujuan untuk mencapai penerapan teknologi dari
kemampuan mikroorganisme dan sel-sel jaringan yang dibiakan.
Dalam pengertian sekarang, secara umum bioteknologi diartikan sebagai teknologi yang
bermanfaat bagi makhluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa
untuk kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Saat sekarang ini bioteknologi telah merambah berbagai bidang, dan dianggap sebagai suatu
terobosan untuk memecahkan beberapa persoalan sehari-hari.
Bidang kajian bioteknologi memiliki ruang lingkup yang luas, mulai dari yang sederhana,
misal pembuatan tempe sampai dengan bioteknologi yang sangat rumit, misalnya kloning
hewan.
Sebagian besar teknik yang diterapkan dalam bioteknologi cenderung lebih ekonomis, lebih
sedikit dalam pemakaian energi dan lebih aman bila dibandingkan dengan proses tradisonal
sekarang.
Di samping itu, sebagian besar proses bioteknologi menghasilkan residu yang dapat diurai
secara biologis serta tidak mengandung racun.
Pengembangan Bioteknologi
Seperti teknologi pada umumnya, bioteknologi merupakan proses atau rangkaian proses
yang terdapat dalam sistem biologi.
Proses bioteknologi yang tertua mungkin adalah fermentasi dengan jasad renik, yang
dilakukan oleh orang-orang Babilonia pada tahun 6.000 SM, yaitu dalam pembuatan bir.
Tiga ribu tahun kemudian, orang-orng Sumeria telah mampu membuat 20 macam bir yang
berdeda. Proses fermentasi ini terus menerus ditingkatkan.
Peningkatan penggunaan jasad renik ini berjalan terus sepanjang perkembangan
kebudayaan manusia.
Berbagai penemuan telah diperoleh, misalnya senyawa-senyawa yang berasal dari bacteri
dan fungsi yang kemudian dapat digunakan untuk menggantikan produk-produk sintetis,
seperti obat-obatan antibiotika dan anti parasit.
Dalam perkembangannya sekarang ini proses-proses bioteknologi lebih banyak begantung
pada teknik rekombinasi genetika serta penggunaan enzim, sel atau organel sel atau bagian-
bagian sel. OK (perkembangan apa lagi kedepan ada di tanganmu)
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok manusia, teknologi di bidang biologi tampak
semakin menjadi tumpuan.
Ini tampak terutama dalam dasawarsa terakhir ini, di mana teknologi nyaris merambah
semua aspek kehidupan.
Secara internasional, bioteknologi terbukti telah diaplikasikan secara sukses di bidang
kedokteran, pertanian, peternakan dan buhkan di bidang persenjataan militer.
Teknologi inseminasi buatan perlu dukungan penelitian ke arah sexing sperma, sebab untuk
sapi perah lebih diharapkan akan lahir betina, sedang untuk sapi potong yang diambil
dagingnya diharapkan akan lahir jantan.
Seterusnya ke embrio transfer dengan ini ternak unggul dapat diperbanyak dalam jumlah
tak terbatas.
Di dalam pengembangan embrio transfer perlu peningkatan metode pemindahan embrio
dan penentuan jenis kelamin embrio yang dikehendaki.
Untuk peningkatan kualitas limbah pertanian telah dilakukan manipulsi mikroba rumen
dengan memanfaatkan gen selulosa dalam mikroba untuk menghasilkan enzim selulosa
pemecah selulosa menjadi gula dan lignin.
Di samping juga dicoba berbagai jenis jamur untuk pengembangannya
Mengenai kebutuhan konsentrat yang terus meningkat, maka ditempuh aplikasi
bioteknologi di antaranya penggunaan pemacu tumbuh, juga melakukan metode
konvensional antara lain penyimpanan jagung dalam gudang yang besar, diversifikasi bahan,
substitusi jagung, tepung kedelai dan tepung ikan dengan bahan lainnya.
Kue Mikroba
Pada tahun 1521 Bernel Dioz Castilo telah mengenal bahwa penduduk Mexico talah
mengkomsumsi kue dengan aroma seperti keju yang dibuat dari suatu lendir. Lendir ini
adalah Spirulina maxima, ialah ganggang yang hidup di danau Texcoco. Penduduk Kanembu
di Chad Afrika mengkonsumsi mikroba Spiruline platensis.
Salah satu kelemahan vaksin-vaksin yang dibuat dengan cara seperti di atas ternyata
menimbulkan rasa sakit setelah diberi sintikan vaksin tersebut, misalnya demam.
Dewasa ini dengan bioteknologi mulai dibuat vaksin yang tidak menyebabkan rasa sakit jika
disuntikan ke tubuh orang sehat.
Pembuatan vaksin ini adalah sebagai berikut.
Bacteri atau virus penyebab penyakit pada umumnya memiliki permukaan protein yang
khusus.
Dengan penyisipan gen dihasilkan copy salinan dari permukaan tersebut.
Salinan permukaan protein tersebut kemudian digunakan untuk memvaksin.
Contoh vaksin aman telah dihasilkan hepatitis B, Chlamyda dan malaria. Antibiotik pertama
kali ditemukan oleh Louis Pasteur dari jamur Penisillium sp.
Alexander Flemming (Inggris, 1928) menemukan koloni jamur Penicillium notatum yang
dapat menghambat pertumbuhan bacteri Staphulococcus aureus dan sekitanya.
Bacteri yang resisten terhadap penisilin dapat dibunuh dengan sefalospurin C dari jamur
jenis Cephalospurium yang ditemukan oleh Prentis tahun 1984.
Antibiotik adalah bahan-bahan bersumber hayati berkadar rendah yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme, sehingga dalam perkembangannya dapat
digunakan untuk mengobati suatu penyakit.
Mikroorganisme yang mampu membuat zat antibiotik tertama adalah fungi
(jamur) Actinomycetes, Aspergillus dan beberapa jenis bacteri.
Sampai sekarang ini ditemukan lebih dari 2000 karakter antibiotik.
Dengan adanya perkembngan bioteknologi, sekarang mulai dikembangkan jenis-jenis
mikroorganisme tertentu yang telah diubah susunan genetiknya sehingga mampu
menghasilkan antibiotik dalam jumlah lebih besar dalam waktu yang singkat.
BIOINSEKTISIDA
Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian.
Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida.
Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain
matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran
lingkungan.
Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah, tersebut dengan cara
yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam sangat
banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda.
Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik
(dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit
bagi makhluk hidup lain.
Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat
toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera.
Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi menjadi toksik, terutama setelah masuk
ke dalam saluran pencemaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan,
dan dapat dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman.
Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari
pemakaian pestisida kimia.
Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi
untuk membasmi hama.
Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama.
Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika.
Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat
diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya.
Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat
toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi.
Jika kepingin memahami sebenarnya apa itu B.T Klik ini ya OK
BIOREMEDIASI
BIOMETALURGI
Thichacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga
didapat logam berkualitas tinggi. Sebagai contoh pada tembaga (Cu).
...................................................................aktivitas
Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O + 3 O2 ———————————> CuSO4 + 5 FeSO4 +
2 H2SO4 + Energi
.................................................aktivitas
CuSO4 + 2 Fe+ + H2SO4 + Energi ———————————> 2 FeSO4 + Cu2+ + 2 H+
KetThiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof
Mikroorganisme untuk Memisahkan Logam dari Bijinya
Banyak mikroba memiliki pilihan makanan yang aneh, tetapi tidak ada yang sedemikian
aneh seperti organisme berbentuk batang ini.
Bacteri tersebut tidak memperolah energi dari sinar matahari (biasanya, bakteri ini hidup di
tempat yang benar-benar gelap), juga tidak dari bahan organik di sekelilingnya.
Sebaliknya, Thiobacillus ferro oxidans memperoleh energi dari senyawa anorganik, seperti
besi sulfida dan menggunakan energi ini untuk membangun bahan yang diperlukannya
untuk hidup dari karbondioksida dan nitrogen di lingkungannya.
Dalam proses ini bakteri juga membuat asam sulfurat dan besi sulfat yang menjelaskannya
mengapa Thiobacillus ferro oxidans dapat digunakan di dalam operasi pertambangan.
Asam sulfurat dan besi sufat yang dihasilkannya menyerang batuan di sekelilingnya dan
melepaskan (melarutkan) logam mineral,
Contohnya, aktivitas mikroba ini akan mengubah tembaga, sulfida yang tidak larut menjadi
tembaga sulfat yang larut.
Pada saat air mangalir melalui batuan tembaga sulfat akan terbawa dan lambat laun
terkumpul sebagai kolam berwarna biru cemerlang.
Dengan cara ini tembaga yang tersebar pada ribuan ton batuan logam berkualitas rendah
akan dikonsentrasikan di dalam kolam mineral tersebut.
Logam akan diperoleh kembali dengan mengalirkan larutan tembaga sulfat melalui
potongan besi. Lambat laun, lapisan tembaga akan tertimbun di atas besi dan ini dapat
dipisahkan (dikeruk).
Uranium dilepaskan dari bijihnya dengan proses yang sama. Kira-kira 14 persen dari
tembaga yang diproduksi di Amerika Serikat bergantung kepada bioteknologi ini.
Sekarang mikroba pencuci terutama dipergunakan pada bahan limbah dari pertambangan
dan proses ekstraksi konvensional yang meninggalkan residu logam dalam jumlah cukup
banyak pada batuan yang terbuang tersebut.
Timbunan yang tingginya sampai 370 m (12100 kaki) dan beratnya 4 miliar ton, terbentuk
dari bahan limbah ini.
Air disiramkan ke puncak timbunan ini dan pada saat mengalir ke bawah, air tersebut akan
membawa senyawa logam terlarut yang dibentuk oleh kerja bakteri.
Dari namanya Thiobacillus ferro oxidans berarti bahwa bakteri tiadak pertu ditambahkan ke
dalam timbunan ini.
Daerah tempat timbunan biasanya tertutup oleh tanah liat atau aspal sehingga cairan yang
kaya akan logam terkumpul pada kolam di bagian kaki timbunan dan tidak akan meresap ke
dalarn tanah.
Dengan menggunakan mikroba, para penambang masih berhadapan dengan tingginya biaya
dalam membawa bilih logam ke permukaan.
Tetapi pengalaman yang diperoleh di pertambangan uranium Stanrock di Kanada
memperlihatkan bahwa biaya tidak selalu diperlukan.
Pertambangan ini dibuka pada tahun 1958, dan bekerja dengan prinsip-prinsip
konvensional. Pada tahun 1962 ditemukan bahwa kolam cairan yang telah terkumpul di
bawah tanah mengandung kira-kira 13.000 kg (29.000 lb) uranium oksida yang telah
terlepas dari batuan.
Tidak lama kemudian pertambangan konvensional ini dihentikan dan bacteri dibiarkan
mengerjakan hampir semua pekerjaan tersebut, dan air disiramkan ke atas batuan untuk
membantu proses pencucian alamiah.
Penambangan larutan di bawah tanah ini telah mengurangi sampai seperempat biaya pada
saat ini.
Teknik serupa hampir pasti akan dipergunakan pada pertambangan lain terutarna tambang
dengan bijih berkuaIitas rendah.
Proses semi industri telah memperlihatkah harapan bahwa mikroba pencuci dalam
memperoleh kobalt, timah dan nikel dan logarn benlai lainnya, seperti kadmium, galium, air
raksa dan antimon, merupakan target masa depan.
TISSUE CULTURE
GENETIC MANIPULATION
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan tindakan untuk memanfaatkan gen atau DNA dari suatu
orgnisme untuk keperluan manusia.
Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan persilangan, radiasi.
Pencangkokan atau transplantasi gen atau kultur jaringan.
Dalam pencangkokan gen biasa menggunakan bakteri atau virus.
Terapi genetika
Biasanya penderita penyakit genetik akan kehilangan salah satu komponen gen dalam
tubuhnya, sehingga mengakibatkan produk gen akan mengalami gangguan.
Contoh penyakit genetik dan bersifat menurun yang tidak dapat diobati di antaranya
thalasemmia, buta warna, hemofilia dan lain-lain.
Dengan kemajuan bioteknologi beberapa penyakit keturunan ini dapat dicari pemecahan
penyembuhannya.
Sel penderita dimasukan DNA dari gen yang diinginkan untuk terapi, selanjutnya sel ini akan
dibiarkan dalam medium kultur jaringan.
Setelah diperoleh jumlah sel yang cukup, sel dimasukan lagi ke dalam tubuh penderita.
Diharapkan kekurangan komponen gen dapat di atasi setelah ke dalam tubuh dimasukan sel
yang membawa gen yang diperlukan.
DETAIL BIOTEKNOLOGI
BIOFARMASI
Umat manusia telah memanfaatkan mikroorganisme sejak lama untuk menghasilkan
produk-produk yang bermanfaat.
Misalnya, pada sekitar tahun 6000 SM masyarakat sumeria dan babilonia telah
memanfaatkan yeast untuk membuat bir, sedangkan masyrakat mesir pada tahun 4000 SM
telah menggunakan yeast untuk mengasamkan roti.
Masyarakat Babilonia juga memilki pengetahuan untuk mengubah etanol dalam bir menjadi
asam asetat(cuka).
Produk alami yang disentesis oleh mikroorganisme menjadi sangat penting.
Praduk antikoagulan, antidepresan, vasodilator, herbisida, insektisida, hormon tanaman,
enzim, dan inhibitor enzim telah diisolasi dari mikroorganisme.
Mikroorganisme lebih sering digunakan untuk menghasikan enzim seperti enzim amilase
yang digunakan untuk membuat bir, roti, dan memperduksi tekstil, serta enzim protease
yang digunakan untuk mengempukkan daging, melunakkan kulit, membuat detergen dan
keju.
Industri makanan, minyak, kosmetik, dan farmasi juga menggunakan mikroorganismeuntuk
menghasikan polisakarida.
Xanthomonas campestris menghasilkan polisakarida yang dikenal sebagai santan untuk
menstabilkan bahan makanan, sebagai agen pengikat untuk berbagai produk farmasi, serta
untuk pewarnaan tekstil.
Leuconostoc mesenteroides, bila ditumbuhkan pada media yang mengandung sukrosa akan
memproduksi dekstran, suatu polisakarida yangb dapat digunakan sebagi saringan
molekuler untuk memisahkan molekul dalam kromatografi kolom.
Mikrobilogi farmasi modern berkembang setelah perang dunia ke 2 dengan
dimulainyaproduk antibiotik.
Suplay produk farmasi dunia termasuk antibiotik, steroid, vitamin, vaksin, asam amino, dan
hormon manusia diproduksi dalam jumlah beasr oleh mikroorganisme.
Streptomyces hydroscopius memilik strain yang berbeda untuk membuata hampir 200
antibiotik yang berbeda.
Antibiotik pada dasarnya dibuata dalam skala industri dengan cara menginokulasi spora dari
kapang atau streptomycetes dalam suatu media pertumbuhan dan menginkubasinya
dengan aerasi yang baik.
Setelah mencapai konsentrasi yang cukup, larut diekstraksi, dipresitipasi dan diperlukan
dengan prosedur standar industri lainnya.
1. Produk antibiotik
Produksi antibiotik dilakukan dalam skala besar pada tangki fernentasi dengan ukuran besar.
Sebagai contoh Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 liter fermentor
selama kurang lebih 200 jam. Mula-mula suspensi spora P. chrysogenum ditumbuhkan
dalam larutan media bernutrisi. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 24 °C dan
selanjutnya ditransfer ke tangki inokulum. Tangki inokulum digojlok teratur untuk
mendapatkan aerasi yang baik selama satu hingga dua hari.
Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi yang mengandung gula asam fenilasetat
ditambahkan ke secara kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan untuk membuat rantai
samping benzil pada penisilin G. Penisilin G diekstraksi dari filtrat dan dikristalisasi. Untuk
membuat penisilin semisintetik, penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi enzim
asilase. Enzim ini akan melepas gugus benzil dari penisilin G dan mengubahnya menjadi 6-
aminopebicillanic acid (6-APA). Aminopenicilanic acid adalah molekul yang digunakan untuk
membuat penisilin jenis lain. Bebagai gugus kimia ditambahkan pada aminopenicillanic
Hal yang serupa juga terjadi pada sefalosporin C yang diperoduksi oleh cephalosporium
acremonium. Molekul sepalosporin C dapat ditranspormasi dengan melepas rantai samping
α-aminodipic acid dan menambahkan gugus baru yang memiliki kisaran antibakteri yang
lebih luas.
Strain streptomyces griseus dan Actinomycetes lainnya menghasilkan streptomisin dan
bebagai antibiotik lainnya. Spora S. Griseus diinokulasi kedalam media untuk mendapatkan
kultur pertumbuhan dengan biomassa miselia yang tinggi sebelum dimasukkan kedalam
tangki inokulum. Media dasar untuk praduksi streptomisin mengandung pati kedelai sebagai
sumber nitrogen, glukosa sebagai sumber karbon, dan NaCl. Temperatur optimum untuk
proses fermentasi ini berkisar pada 28°C, dengan kecepatan pengadukan dan aerasi yang
tinggi diperlukan untuk mendapatkan produksi streptomisin yang maksimal. Proses
fermentasi berlangsung sekitar 10 hari dengan jumlah streptomisinyang dipanen berkisar
1g/L.
2. Produksi steroid
Homon steroid sangat penting peranannya dalam dunia kesehatan.
Misalnya kortison dan steroid lain yang serupadiketahui dapat digunakan untuk mengobati
gejala yang berhubungan dengan alergi dan berbagai respons inflamasi oral dan untuk
mengobati ketidak seimbangan homonal.
Sintesis steroid seperti kotison memerlukan lebih dari 35 langkah, sehingga steroid sangat
mahal untuk diperoduksi secara kimiawi.
Misalnya, kortison dapat disintesis dari asam deoksikolat melalui 37 langkah, yang beberapa
diantaranya memerlukan kondisi temperatur dan tekanan yang ektrem, dengan biaya
berkisar lebih dari $ 200 pergram.
Kesulitan utama pada sintesis kortison adalah introduksi atom oksigen pada cincin steroid
nomor 11.
Hal ini dapat diatasi dngan pemanfaatan mikroorganisme.
Penggunaan mikroorganisme untuk mengganti proses kimiawi ini dikenal dengan istilah
biokomversi.
Fungi Rhizopuz arrhizus menghidroksilasi progesteron membentuk steroid koteksolon untuk
membentuk hidrokortison dengan mengintroduksi oksigen pada posisi nomor 11.
Bentuk tranformasi lain dari inti steroid dilakukan oleh mikroorganosme melalui proses
hidrogenasi, dihidrogenasi, epoksidasi, dan penambahan serta penghilangan rantai
samping.
Penggunaan mikroorganismepada produksi kortison dapat menurunkan biaya produksi
sebanyak 400 kali lipat, sehingga harga kotisondi amerika serikat kurang dari $50 pergram,
dibandingkan harga aslinya yang sebesar $ 200.
Produksi vaksin
Penggunaan vaksin sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit.
Pengembangan dan produksi vaksin merupakan salah satu tugas penting industri farmasi.
Produksi vaksin meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki properti
antigenikyang diperlukan untuk meluncurkan respons imun primer.
Vaksin diproduksi oleh strain mutan patogen virulen tanpa menghilangkan antigen yang
diperlukan untuk menimbulkan respons imun.
Perkembangan bidang bioteknologi memungkinkan produksi seluruh seluruh vaksin baru.
Beberapa vaksin baru ini ditujukan bagi target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan
memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan vaksin tradisional yang ada saat ini.
Untuk menghasilkan vaksin terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus, strain virus
ditumbuhkan dengan menggunakan telur ayam tertunas.
Individu yang memiliki alergi terhadap telur ayam tidak dapat diberi vaksin yang dibuat
dengan cara seperti ini.
Vaksin virus juga dapat diproduksi melalui kultur jaringan.
Misalnya, vaksin rabies tradisional diproduksi pada telur bebek tertunas dan memiliki efek
samping yang sangat menyakitkan.
Vaksin ini digantikan oleh produksi vaksin melalui kultur jaringan fibroblas manusia yang
memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Produksi vaksin terhadapyang efektif dalam mencegah infeksi oleh bakteri, fungi, dan
protozoa melibatkan pertumbuhan strain mikroorganisme pada media artifisial yang
meminimalkan gangguan beruparespons alergi.
Vaksin yang diproduksisecara komersial harus di uji dan distandardisasi terus sebelum
digunakan, sehingga terjadi outbreak (wabah) penyakit akibat introduksi vaksin seperti yang
pernah terjadi pada tahun 1976 akibat adanya vaksin swine influenza yang inadekuat dapat
dihindari.
Produksi Enzim
Enzim yang disolasi dari mikroorganisme dapat diaplikasikan pada berbagai macam industri.
Misalnya, enzim proteose yang diisolasi dari bahan pembersih.
Protease merusak dan melarutkan protein yang mengotori pakaian.
Enzim yang dihasilkan untuk proses-proses industri meliputi protease , amilase, glikosa
isomerase, glukosa oksidase, renin, pektinase, dan lipase.empat macam enzim yang secara
luas diproduksi oleh mikroganisme adalah protease, glukamilase,α-amilase, dan glukosa
isomerase.
Protease adalah enzim yang menyerang ikatan peptida molekul protein dan membentuk
fragmen-fragmen kecil peptida.
Strain rekombinan Basillus sp. GX6644 mensekresikan alkalin protease yang sangat aktif
terhadap protein kasein susu.
Dengan aktifitas tertinggi pada pH 11 dan temperatur 40-55°C.
Strain rekombinan yang lain yaitu Basillus sp. GX6638 mensekresi beberapa alkalin protease
yang aktif pada kisaran pH yang cukup luas (8-12).
Fungi yang mempreduksi protease adalah spesies Aspergillus.
Protease yang dihasilkan oleh fungi memiliki kisaran pH yang lebih luas dibandingkan
protease yang diperoduksioleh bakteri.
Amilase digunakan dalam detergen dan dalam industri pembuatan bir.
Ada beberapa tipe amilase, termasuk α-amilase yang digunakan untuk mengubah pati
menjadi maltosa dan dekstrin, glukamilase yang mengubah pati menjadi glukosa.
Ketiga enzim diatas digunakan untuk memproduksi sirup dan dekstrosa dari pati. Produksi
amilase menggunakan fungi Aspergillus sp.
Aspergillus oryzae yang digunakan untuk memproduksi amilase dari gandum pada kultur
stasioner.
Bacillus subtilis dan bacillus diastaticus digunakan untuk memproduksi amilase bakteri.
Glukosa isomerase mengubah glukosa menjadi friktosa yang dua kali lebih manis
dibandingkan sukrosa dan 1,5 kali lebih manis dibandingkan glukosa, sehingga fruktosa
merupakan bahan pemanis yang sangat penting pada industrimakanan dan minuman.
Enzim ini diproduksi oleh Bacillus coagulan, streptomyces sp. Dan Nocardia sp.
Renin merupakan enzim penggumpal susu yang mengkatalisis koagulasi susu dalam industri
pembuatan keju.
Enzim ini diproduksi oleh Mucor pussilus.
Enzim mikroorganisme juga digunakan dalan produksi polimer sintetik.
Misalnya, industri plastik saat ini menggunakan metode kimia untuk mereduksi alkene
oxidan yang digunakan untuk memproduksi plastik.
Produksi alkene oxidan dari mikroorganisme melibatkan aksi tiga enzim yaitu piranose-2-
oksidase dari fungi oudmansiella mucida, enzim haloperoksidase dari fungi Caldariomyces
sp. Dan enzim epoxidase dari falvobacterium sp.
Pada produksi enzim yang stabil terhadap panas, DNA polimerase sangat penting dalam
proses amplifikasi DNA.
Reaksi rantai polimerase sangat penting bagi diagnosis kesehatan, forensik, dan penelitian
biologi mulekular.
Kultur thermus aquacitus, dan mikroorganisme termofilik yang direkayasa secara genetis
mengndung gen untuk taq DNA polimerase dari thermus aquaticus, digunakan untuk
membuat DNA polimerase rekombinan yang stabil terhadap panas, yang disebut amplitaq.
Hormon petumbuhan TNF digunakan untuk mengobati penyakit dwarfisme (cebol) akibat
kekurangan hormon ini. IL-2, TNF dan IFN merupakan komponen penting respon imunitas
alami manusia, dan produksinya terbukti berguna untuk mengobati berbagai penyakit.
Misalnya IFN penting dalam pertahanan terhadap infeksi virus dan pengobatan akibat
infeksi virus.
TNF adalah substansi alami yang dihasilkan tubuh dalam jumlah kecil oleh sel darah putih
tertentu yang disebut makrofag, berfungsi menbunuh beberapa sel kangker dan
mikroorganisme infeksius tanpa mempengaruhi sel-sel nomal.
Produk rekombiana lainnya adalah aktifator plasminogen jaringa ( alteplase) yang merupakn
protein yang tersusun atas 527 asam amino yang digunakan untuk mengobati penderita
serangan jantung.
NOTE
BIOREMEDIASI
Bioremidiasi adalah pemanfaatan organisma untuk membersihkan senyawa pencemar dari
lingkungan.
Pada proses ini terjadi biotransformasi atau biodetoksifikasi senyawa toksik menjadi
senyawa yang kurang toksik atau tidak toksik.
Proses utama pada bioremidiasi adalah biodegradasi, biotransformasi dan biokatalis.
Pada bioremediasi microbial terdapat faktor-faktor utama yang menentukan: yaituPopulasi
mikroba,
Konsentrasi nutrien, Pasokan oksigen, Suhu dan kelembaban.
Bioremidiasi yang melibatkan mikroba terdapat 3 macam yaitu merangsang pertumbuhan
mikroba endogenik (biostimulasi), menambahkan mikroba yang sudah beradaptasi pada
daerah yang tercemar sehingga meningkatkan kemampuan populasi mikroba endogen
(bioaugmentasi) dalam biotransformasi, dan terakhir bioremidiasi tanpa campur tangan
manusia (bioremediasi intrinsik).
Bioremidiasi berdasarkan lokasi terdapat 2 macam yaitu bioremidiasi in situ ( proses
bioremidiasi yang digunakan berada pada tempat lokasi limbah tersebut) dan bioremidiasi
ex situ (bioremidiasi yang dilakukan dengan mengambil limbah tersebut lalu ditreatment
ditempat lain, setelah itu baru dikembalikan ke tempat asal).
Proses bioremadiasi in situ pada lapisan surface juga ditentukan oleh faktor bio-kimiawi dan
hidrogeologis
BIODEGRADASI
Biodegradasi yaitu pemecahan cemaran organik oleh aktivitas mikroba yang melibatkan
serangkaian reaksi enzimatik.
Umumnya terjadi karena senyawa tersebut dimanfaatan sebagai sumber makanan
(substrat).
Biodegradasi yang lengkap disebut juga sebagai mineralisasi, dengan produk akhirnya
berupa karbondioksida dan air.
Proses ini dipakai dalam pengolahan limbah untuk menjadi CO2 dan air.Ko-metabolisma (co-
metabolism) yaitu kemampuan mikroba dalam mengoksidasi atau metabolisasi suatu
senyawa tetapi energi yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagai sumber energi untuk
pertumbuhan.
Terjadi jika mikroba secara kebetulan menghasilkan suatu enzim yang mampu
mendegradasi senyawa tertentu, sehingga dikatakan enzim tersebut tidak spesifik.
Menurut Maier (1999) penambahan N dan P pada lingkungan yang tercemar hidrokarbon
pada rasio C:N:P = 100:10:1.
Bahkan Wang dan Bartha (1990) bahkan dapat diberikan hingga rasio C:N:P = 1000:5:1.
Hal ini merupakan nilai N P ratio yang digunakan mikroorganisme untuk melakukan
metabolisme.
Apabila kandungan N yang ada terdapat pada sumber lain maka ratio N P mungkin saja tidak
sama
DAFTAR PUSTAKA
T.pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi farmasi. Erlangga : jogya katarta
Atlas, R.M., Brown, A.E., Debra, K.W., dan Lionas, M.,1989, Ekperimental Mikrobiology
fundamental and Application, MacMillan publishing company, New York.
Betina, V., 1983, The chemistry and Biology of Antibiotics, Scientific Publishing Company,
New York.
Batrowne, L.M., dan Szenthe, N.A., 1989, Labory Manual for Mikrobilogy, Departement of
Chemistry, Uiversity of Alberta, Canada.
Crueger, W., dan Crueger, A., 1988, Bioteknology: Textbook of industrial Mikcrobiology,
Madison Inc., New York
Gibbons, S., dan Gray, A.l., 1998, Isolation by planar Chromatography, edited by Channel,
R.J.P., Natural Produc isolation, Human press, New Jersey.
Griffin, S., dan Gray, D.H., 1981, Fungal Physiology. John Wiley dan Sons Inc., New york.
Huga, W.B.,dan Russel, A.D., 2000, Pharmaceutical Microbilogy., Blackwell Scientific
Piblication, London
Jawab: A
2. Dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh adanya tanaman transgenik pada
manusia adalah …
a. banyak organisme yang mati keracunan
b. timbulnya alergi pada beberapa orang
c. populasi hama meningkat
d. hilangnya plasma nutfah
e. ketergantungan teknologi
Alergi merupakan respon alamiah yang diberikan oleh sistem imun manusia.
Alergi dapat disebabkan tubuh dimasuki oleh gen asing.
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang disisipkan gen yang memunculkan sifat
unggul pada tanaman tersebut, gen tersebut merupakan gen yang berasal dari luar tubuh
(gen asing).
Jawab: B
3. Tanaman transgenik umumnya memiliki sifat - sifat unggul yang diinginkan, tetapi
ternyata tanaman tersebut dapat merusak ekosistem, misalnya penanaman tanaman
transgenik tahan hama yang menyebabkan …
a. tanaman sekitarnya yang berbeda jenis tumbuh kerdil karena tanaan Transgenik banyak
menyerap unsur hara.
b. hewan yang mengonsumsi tanaman transgenik menjadi mandul karena terkontaminasi
gen asing.
c. populasi kupu - kupu yang membantu proses penyerbukan musnah dan produksi tanaman
menurun
d. tubuh tanaman transgenik tidak dapat diuraikan oleh bakteri sehingga menjadi limbah
pertanian.
e. dalam waktu yang lama hama menjadi kebal sehingga perlu menggunakan pestisida dosis
tinggi.
Tanaman transgenik menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem yaitu populasi kupu
- kupu yang membantu proses penyerbukan musnah dan produksi tanaman menurun.
Hal ini disebabkan oleh gen asing yang disisipkan dalam tanaman transgenik dapat
mematikan hama tanaman.
Namun demikian, gen tersebut juga bersifat mematikan bagi serangga lain yang juga
memakan bagian tanaman transgenik.
Jawab: C
4. Dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh adanya pemuuliaan tanaman berbiji
dengan cara radiasi induksi adalah …
a. tidak dapat bereproduksi secara vegetatif
b. tidak dapat bereproduksi secara generatif
c. tanaman rentan terkena penyakit
d. pengendalian hama harus lebih terpadu
e. menggunakan medium khusus untuk penanamannya
Penyinaran dengan sinar gamma dapat menembus biji hingga lapisan DNA, yang dapat
merubah sifat pada keturunannya.
Keuntungan radiasi induksi adalah ditemukannya varietas baru dengan sifat unggul seperti
semangka tanpa biji.
Meskipun demikian, jika sinar gamma mengenai sel vegetatif maka akan menimbulkan
kanker. Varietas tanaman berbiji tanpa biji akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan
keturunan.
Jawab: B
Jawab: B
7. Tanaman transgenik umumnya memiliki sifat - sifat unggul yang diinginkan, tetapi
ternyata tanaman tersebut dapat merusak ekosistem. contohnya budi daya transgenik
tahan hama dapat menyebabkan …
a. serangga yang mengonsumsi tanaman transgenik menjadi mandul karena terkontaminasi
gen asing sehingga semakin lama akan menjadi punah.
b. tanaman di sekitarnya yang berbeda jenis tumbuh kerdil karena tanaman transgenik
banyak menyerap unsur hara
c. populasi kupu - kupu yang membantu proses penyerbukan meningkat karena
berkurangnya serangga pesaing.
d. tubuh tanaman transgenik tidak dapat diuraikan oleh bakteri sehingga menjadi limbah
pertanian.
e. perlu menggunakan pestisida dosis tinggi yang dapat merusak lingkungan
Tanaman transgenik dapat merusak ekosistem seperti tanaman kapas antiserangga yang
dapat menyebabkan serangga yang memakannya menjadi mandul dan semakin lama akan
terjadi kepunahan serangga tersebut.
Jawab: A
Jawab: B
Jawab: C
Jawab: A
11. Tindakan yang mungkin dilakukan menusia untuk mencegah dampak negatif dari
bioteknologi adalah …
a. Menggunakan bibit lokal supaya tanaman lebih adaptif
b. Menggunakan pestisida pekat untuk memberantas hama
c. Untuk menghambat perkembangbiakan hama dilakukan sistem monokultur
d. Meningkatkan produksi dengan melaksanakan pemupukan dengan pupuk buatan
e. Memanfaatkan mikroorganisme transgenik dalam pengelolaan limbah
Salah satu dampak negatif bioteknologi adalah berkurangnya keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penyeimbangan antara penanaman tanaman
transgenik dengan tanaman lokal.
Jawab: A
Jawab: E
13. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi terhadap sumber
daya manusia adalah …
a. Timbulnya pengangguran tenaga kerja pasar
b. Menurunnya sumber plasma nutfah
c. Produksi yang berlebihan menyebabkan turunnya harga
d. Terjadinya perubahan sikap sosial
e. Lahan pertanian berkurang, produksi kecil
Kemajuan ilmu dan teknologi disamping memberikan dampak positif terhadap kelestarian
sumber daya alam, juga dapat memberikan dampak negative terutama pada sumber daya
alam manusia.
Dampak negatif yang dapat dirasakan pada sumber daya manusia adalah terjadinya
perubahan sikap sosial.
Jawab: D
14. Bioteknologi dapat dilakukan dengan memanfaatkan organisme, baik pada tingkat
seluler atau molekul. Misalnya pada kultur jaringan, transgenik, dan kloning. Salah satu
teknik yang banyak dikembangkan adalah dengan kultur jaringan. Jik popuilasi tanaman
semusim dikembangkan terus - menerus melalui kultur jaringan secara turun - menurun,
dampak yang terjadi adalah…
a. sel - sel selalu mengalami perubahan sampai mengalami fase tidak produktif
b. sel - sel semakin tidak adaptif terhadap lingkungan
c. gen - gen resesif termutasi menjadi gen dominan
d. reproduksi menurun karena gen - gen unggul tergeser
e. gen - gen dominan termutasi menjadi gen resesif
Jika tanaman transgenik ditanam bersama tanaman sejenis nontransgenik, dikhawatirkan
akan terjadi pencemaran gen.
Pencemaran ini akan terjadi apabila tanaman transgenik menyerbuki tanaman
nontransgenik.
Jawab: E
15. Bioteknologi selain dapat memberikan keuntungan juga dapat memberikan dampak
negatif di berbagai bidang. Misalnya adanya kesenjangan penghasilan antara pemilik hak
paten produk bioteknologi dengan konsumen. Hal tersebut merupakan dampak negatif
bioteknologi di bidang …
a. industri
b. kesehatan
c. sosial ekonomi
d. etika dan moral
e. lingkungan hidup
Kesenjangan sosial dan ekonomi pada masyarakat dikarenakan produk - produk alami mulai
tersisih oleh adanya produk bioteknologi hasil rekayasa genetika.
Untuk itu petani harus mengembangkan bibit hasil teknologi untuk dapat terus bersaing.
Jawab: C