Anda di halaman 1dari 27

Monday, April 5, 2010

BIOTEKNOLOGI
Pagi yang cerah ini akan saya postingkan materi Bioteknologi yang kekinian menjadi suport
Devisa negara yang mumpuni , Juga produk produknya yang handal dalam penyediaan skala
industri sehingga menghilangkan kekhawatiran kekurangan produk baik makanan obat
maupun kebutuhan manusia lainnya OK semoga berguna bermanfaat dan Aplied Tks 

Peradaban manusia di bumi cenderung akan menurun kwalitasnya ketika keberadaannya


menjadi tidak terkontrol tidak mempunyai visi dan perencanaan yang matang
Ketika awal peradaban saya menganggap tidak masalah meskipun tidak ada managerial dan
lainnya karena begitu besarnya bumi ini hanya untuk mengurusi kehidupan manusia yang
jumlahnya tentu masih dibawah ambang batas ketersediaan sumber kebutuhan nya
Namun ketika sudah berjalan kehidupan itu kebelakang muncul dampak dampak yang
diduga pasti akan membawa masalah yang besar
Jumlah populasi melebihi daya batas kebutuhan makanannya sehingga muncul kelaparan
muncul dampak sosial yang besar
Oleh Thomas Robert Malthus permasalahan ini di tangkap kemudian dituliskan dalam
pernyataan " Pertambahan populasi pertambahannya mengikuti Deret Ukur sedang
pertambahan jumlah makanannya berjalan seperti deret Hitung "

Jumlah Penduduk : 1 , 2 , 4 , 8 , 16 ..................dst


Jumlah Makanan : 1 , 2 , 3 , 4 , 5 ...................dst

Bioteknologi didefinisikan sebagai manipulasi dan rekayasa genetika terhadap sistem atau
proses biologi berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dengan bantuan agen biologi.
Prinsip ilmiah yang dipakai dalam bioteknologi berdasarkan pada berbagai disiplin ilmu,
terutama mikrobiologi, biokimia, genetika, rekayasa biokimia dan kimia.
Yang dimaksud agen biologi adalah katalisator-katalisator biologi untuk menekan pada
mikroorganisme berenzim, sel hewan dan sel tumbuhan.
Bioteknologi juga dikatakan sebagai penggunaan ilmu biokimia, mikrobiologi dan rekayasa
genetika secara terpadu dengan tujuan untuk mencapai penerapan teknologi dari
kemampuan mikroorganisme dan sel-sel jaringan yang dibiakan.
Dalam pengertian sekarang, secara umum bioteknologi diartikan sebagai teknologi yang
bermanfaat bagi makhluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa
untuk kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Saat sekarang ini bioteknologi telah merambah berbagai bidang, dan dianggap sebagai suatu
terobosan untuk memecahkan beberapa persoalan sehari-hari.
Bidang kajian bioteknologi memiliki ruang lingkup yang luas, mulai dari yang sederhana,
misal pembuatan tempe sampai dengan bioteknologi yang sangat rumit, misalnya kloning
hewan.
Sebagian besar teknik yang diterapkan dalam bioteknologi cenderung lebih ekonomis, lebih
sedikit dalam pemakaian energi dan lebih aman bila dibandingkan dengan proses tradisonal
sekarang.
Di samping itu, sebagian besar proses bioteknologi menghasilkan residu yang dapat diurai
secara biologis serta tidak mengandung racun. 
Pengembangan Bioteknologi

Seperti teknologi pada umumnya, bioteknologi merupakan proses atau rangkaian proses
yang terdapat dalam sistem biologi.
Proses bioteknologi yang tertua mungkin adalah fermentasi dengan jasad renik, yang
dilakukan oleh orang-orang Babilonia pada tahun 6.000 SM, yaitu dalam pembuatan bir.
Tiga ribu tahun kemudian, orang-orng Sumeria telah mampu membuat 20 macam bir yang
berdeda. Proses fermentasi ini terus menerus ditingkatkan.
Peningkatan penggunaan jasad renik ini berjalan terus sepanjang perkembangan
kebudayaan manusia.
Berbagai penemuan telah diperoleh, misalnya senyawa-senyawa yang berasal dari bacteri
dan fungsi yang kemudian dapat digunakan untuk menggantikan produk-produk sintetis,
seperti obat-obatan antibiotika dan anti parasit.
Dalam perkembangannya sekarang ini proses-proses bioteknologi lebih banyak begantung
pada teknik rekombinasi genetika serta penggunaan enzim, sel atau organel sel atau bagian-
bagian sel. OK (perkembangan apa lagi kedepan ada di tanganmu)

Peranan berbagai ilmu untuk mendukung bioteknolologi


Penerapan aplikasi bioteknologi suatu organisme dalam teknologi yang bermanfaat bagi
manusia dan produksi.
Penggunaan organisme tersebut secara terarah, terkontrol yang merupakan aplikasi terpadu
secara biokimia, mikrobiologi dan teknologi kimia.
Manfaat bagi manusia antara lain di bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan dan
manfaat lainnya.
Penggunaan biokimia, mikrobiologi dan rekayasa kimia secara terpadu mempunyai tujuan
untuk mencapai penerapan teknologi dari kemampuan mikroba dan sel kultur jaringan.
Jadi bidang-bidang ilmu yang harus dipelajari dalam bioteknologi adalah biologi sel,
biokimia, fisiologi, mikrobiologi, genetika dan rekayasa genetika.

Peran manfaat bioteknologi di masa depan

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok manusia, teknologi di bidang biologi tampak
semakin menjadi tumpuan.
Ini tampak terutama dalam dasawarsa terakhir ini, di mana teknologi nyaris merambah
semua aspek kehidupan.
Secara internasional, bioteknologi terbukti telah diaplikasikan secara sukses di bidang
kedokteran, pertanian, peternakan dan buhkan di bidang persenjataan militer.
Teknologi inseminasi buatan perlu dukungan penelitian ke arah sexing sperma, sebab untuk
sapi perah lebih diharapkan akan lahir betina, sedang untuk sapi potong yang diambil
dagingnya diharapkan akan lahir jantan.
Seterusnya ke embrio transfer dengan ini ternak unggul dapat diperbanyak dalam jumlah
tak terbatas.
Di dalam pengembangan embrio transfer perlu peningkatan metode pemindahan embrio
dan penentuan jenis kelamin embrio yang dikehendaki.
Untuk peningkatan kualitas limbah pertanian telah dilakukan manipulsi mikroba rumen
dengan memanfaatkan gen selulosa dalam mikroba untuk menghasilkan enzim selulosa
pemecah selulosa menjadi gula dan lignin.
Di samping juga dicoba berbagai jenis jamur untuk pengembangannya
Mengenai kebutuhan konsentrat yang terus meningkat, maka ditempuh aplikasi
bioteknologi di antaranya penggunaan pemacu tumbuh, juga melakukan metode
konvensional antara lain penyimpanan jagung dalam gudang yang besar, diversifikasi bahan,
substitusi jagung, tepung kedelai dan tepung ikan dengan bahan lainnya. 

Peran Mikrobiologi dalam Masalah Pangan


Kehidupan mikroorganisme sangat luas, seperti di air, tanah, udara, tubuh hewan, tubuh
manusia, tubuh tumbuhan dan lain-lain, sehingga dikatakan habitatnya kosmopolit.
Karena sifat kosmopolit ini dapat mengakibatkan bahan makanan mudah rusak bila
bercampur berbagai bacteri.
Bahan pangan selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga merupakan sumber gizi
makanan bagi perkembangan mikroorganisme.
Pertumbuhan mikroorganisme selain yang merusak bahan makanan, ada pula yang bersifat
menguntungkan melalui fermentasi.
Fermentasi adalah suatu proses perombakan dari senyawa yang lebih kompleks menjadi
lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme. 
Mikroorganisme yang paling banyak berperan dalam proses fermentrasi maupun
pembusukan bahan makanan adalah bacteri dan jamur.
Dalam beberapa hal pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan yang
menguntungkan sangat diharapkan seperti untuk perbaikan mutu gizi, perbaikan daya cerna
atau citra rasa. 

SINGLE CELL PROTEIN

Kue Mikroba 
Pada tahun 1521 Bernel Dioz Castilo telah mengenal bahwa penduduk Mexico talah
mengkomsumsi kue dengan aroma seperti keju yang dibuat dari suatu lendir. Lendir ini
adalah Spirulina maxima, ialah ganggang yang hidup di danau Texcoco. Penduduk Kanembu
di Chad Afrika mengkonsumsi mikroba Spiruline platensis.

SCP (Single cell Protein) 


Istilah protein sel tunggal atau single cell protein (SCP) mengacu pda sel mikroorganisme
yang dikeringkan seperti ganggang, kapang, bakteri, yang ditumbuhkan dalam sistem biakan
berskala besar dan terutama digunakan sebagai sumber protein dalam pangan.
Namun demikian di dalam sel mikroba terdapat juga karbohidrat, lemak, vitamin, mineral
dan lain-lain.
Protein mikroba ini diharapkan dapat menggantikan protein dari hewan maupun tumbuhan
yang diperlukan semakin banyak sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan pangan
dari kedelai, daging, ikan dan sebagainya.
Produk-produk protein sel tunggal telah banyak dijual, walaupun harganya masih cukup
mahal, misalnya sun chlorella, spirulina dan lain-lain.
Produk protein sel tunggal pertama kali telah dibuat pada masa Perang Dunia I, ketika di
Jerman orang memanfaatkan khamir roti Saccharomyces cereviciae ditumbuhkan pada
melase sebagai sumber karbon dan energi, serta garam amonium sebagai sumber nitrogen,
dan hasilnya dikonsumsikan sebagai pengganti protein.
Pada Perang Dunia II menggunakan spesies candida. Di Inggris khamir digunakan diet selama
bertahun-tahun dan kelebihan produk dijual untuk makanan ternak.
Rank Houvis Mc Dougall membuat SCP yaitu mikroprotein untuk konsumsi manusia
menggunakan Fusarium.
Mikroorganisme Bahan dasar Produk/hasil

Acetobacter xylinum Air kelapa Nata de coco


Monascus purpureus Nasi merah Angkak
Agaricus bisporus Jerami, serbuk kayu, kertas bekas. Produksi jamur
Lentinus edodes idem Produksi jamur
Volvariella volvacea idem Produksi jamur
Ragi Beras ketan, singkong Fermentasi
Saccharomyces cerevisea idem Fermetasi
Endomyopsis sp. Kedelai Tape
Aspergillus wentii Kedelai Kecap
Rhizopus oligosporus Kedelai Tempe
Rhizopus oryzae iKedelai Tempe
Mucor sp Bungkil kacang tanah , tahu Tempe
Neurospora sitophila Ampas kacang tanah Oncom
Penicillium sp. Bijih logam mutu rendah Keju
Thiobacillus sp. Gula, tebu, molase Pencucian logam
Aspergillus niger Bahanorganik campuran Asam organik
Jamur, bakteri, Komponen limbah Pengkomposan
Actinomycetes Susu Perlakuan limbah
Bakteri, jamur, protozoa Susu Mentega
Leuconostoc citrovarum Susu Kefir
Saccharomyces kefir Kedelai Yakult
Lactobacillus casei Tauco
Aspergillus oryzae

Mikroorganisme Penghasil Obat


Mikroorganisme tertentu memiliki kemampuan menghasilkan suatu produk untuk
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme lain atau penyakit karena
gangguan fisiologis.
Dua produk yang erat kaitannya dengan dengan mikroorganisme adalah vaksin dan
antibiotik.
Penemuan vaksin cacar pertama kali ditemukan oleh Edward Jenner (1796) sehingga
mendorong para ahli biologi lain untuk meneliti vaksin maupun antibiotik melalui
bioteknologi.
Penemuan vaksin diawali ketika Jenner melihat seorang pemerah susu sapi yang jari
tangannya teredapat bekas luka ketika menderita cacar, padalah pada waktu itu sedang
terjadi wabah cacar.
Demikian juga seseorang yang telah sembuh dari penyakit cacar, dengan meninggalkan
bekas-bekas luka ternyata kebal terhadap penyakit cacar.
Dengan sifat kekebalan cacar tersebut Jenner mulai malakukan percobaan untuk
mendapatkan vaksin dadar dari serum darah tersebut.
Sekarang kita tahu bahwa penyakit cacar disebabkan oleh virus Variola, dan penyakit cacar
sapi disebabkan oleh virus yang serupa walaupun berbeda.
Dimasukannya virus cacar sapi yang telah dilemahkan ke dalam tubuh pasien, akan
merangsang tubuh untuk membentuk antibodi yang efektif untuk melawan suatu infeksi
lanjutan dari virus cacar yang serupa.
Cara yang dilakukan dengan memasukan mikroorganisme yang dilemahkan ke dalam tubuh
manusia untuk memberikan kekabalan terhadap mikroorganisme berbahaya
disebut vaksinasi.

Jenis vaksin Penyakit yang disembuhkan

Vaksin hepatitis B Hepatitis B


Vaksin BCG BCG (Baccillus Calmette Guirin
Vaksin rabies Anjing gila
Vaksin DPT Dipteri, pertusis, tetanus
Vaksin polio Polio melimylitis

Salah satu kelemahan vaksin-vaksin yang dibuat dengan cara seperti di atas ternyata
menimbulkan rasa sakit setelah diberi sintikan vaksin tersebut, misalnya demam.
Dewasa ini dengan bioteknologi mulai dibuat vaksin yang tidak menyebabkan rasa sakit jika
disuntikan ke tubuh orang sehat.
Pembuatan vaksin ini adalah sebagai berikut.
Bacteri atau virus penyebab penyakit pada umumnya memiliki permukaan protein yang
khusus.
Dengan penyisipan gen dihasilkan copy salinan dari permukaan tersebut.
Salinan permukaan protein tersebut kemudian digunakan untuk memvaksin.
Contoh vaksin aman telah dihasilkan hepatitis B, Chlamyda dan malaria. Antibiotik pertama
kali ditemukan oleh Louis Pasteur dari jamur Penisillium sp.
Alexander Flemming (Inggris, 1928) menemukan koloni jamur Penicillium notatum yang
dapat menghambat pertumbuhan bacteri Staphulococcus aureus dan sekitanya.
Bacteri yang resisten terhadap penisilin dapat dibunuh dengan sefalospurin C dari jamur
jenis Cephalospurium yang ditemukan oleh Prentis tahun 1984.
Antibiotik adalah bahan-bahan bersumber hayati berkadar rendah yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme, sehingga dalam perkembangannya dapat
digunakan untuk mengobati suatu penyakit.
Mikroorganisme yang mampu membuat zat antibiotik tertama adalah fungi
(jamur) Actinomycetes, Aspergillus dan beberapa jenis bacteri.
Sampai sekarang ini ditemukan lebih dari 2000 karakter antibiotik.
Dengan adanya perkembngan bioteknologi, sekarang mulai dikembangkan jenis-jenis
mikroorganisme tertentu yang telah diubah susunan genetiknya sehingga mampu
menghasilkan antibiotik dalam jumlah lebih besar dalam waktu yang singkat.

Jenis mikroorganisme Antibiotik yang diproduksi

Penicillium notatum Penisilin


Penicillium chrysogenum Penisilin
Cephalosporium (fungsi) Sefalosporium
Streptomyces gruceus Streptomisin
Streptomyces venecuelae Kloromisetin/kloromfemikol
Streptomyces aureofaciens Teraksiklin
Sterpomyces fradial Neuromisin
Sterptomyces rimosus Teramisin

Antibiotik lain berasal dari mikrooganisme berfilamen (Sterptomyces griseus) di namakan


stertomisin.
Streptomisin dapat menjinakan mikroorganisme yang telah tahan terhadap penisilin dan
sefalosporin.
Streptomisin terutama digunakan dalam pengobatan tuberkulosis.
Selain pembentukan antibiotika yang dimodifikasi seperti di atas, fusi/peleburan sel dapat
pula memprodusir antibiotika baru dengan cara mengaktifkan gen yang semula tidak aktif.
Fusi sel membentuk sel hibrid atau rekombinan yang mengandung substansi genetik dari
dua sel atau lebih.
Sel yang akan berfusi mungkin dari spesies yang berlainan sama sekali.
Tujuan teknik ini ialah untuk memperoleh senyawa genetik yang baru, yaitu kombinasi yang
mungkin jarang sekali ditemukan di alam.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rekayasa genetika dapat digunakan untuk
membentuk antibiotika yang termodifikasi.
Salah satu produk pertama dari teknologi ini adalah interferon, yaitu sekelompok senyawa
anti virus yang mempunyai nilai (manfaat) dalam mengobati beberapa bentuk kanker.
Sebelum rekayasa genetik, sel-sel manusia merupakan satu-satunya sumber interferon khas
manusia.
Tidak hanya sel-sel manusia yang secara relatif sulit untuk dikembangbiakkan, tetapi
interferon yang mereka hasilkan juga diliputi oleh protein yang tidak diinginkan.
Memisahkan interferon dari bahan kimia adalah sangat mahal, dan tidak mungkin untuk
memperoleh kemurnian yang memadai.
Sekarang bakteri yang direkayasa secara genetik dan mengandung gen interferon
mengeluarkan sejumlah besar obat-obatan ke dalam medium kultur yang mudah
dikembangbiakkan dan dimurnikan.
Sebelum rekayasa genetik, masing-masing senyawa dalam daftar berikut tidak dapat
diperoleh atau dihasilkan dari hewan mamalia (atau sel-sel mamalia yang
dikembangbiakkan di laboratorium) dalam jumlah yang sangat sedikit.
Sekarang senyawa-senyawa tersebut diproduksi oleh mikroba-mikroba yang direkayasa
secara genetik (walaupun banyak di antaranya yang masih dalam tingkat eksperimental).

Tabel senyawa yang diproduksi oleh mikroba yang direkayasa


No N a m a Fungsi
1 Interferon  Melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, meningkatkan
sistem kekebalan ; mungkin efektif untuk melawan
melanoma (kanker kulit) dan beberapa bentuk leukimia ;
dapat membantu menyembuhkan reumatik tulang.
2 Interleukin 2 (dulu di Mengaktifkan sistem kekebalan dan karena itu dapat
kenal sebagai faktor membantu mengobati kanker dan kerusakan atau gangguan
pertumbuhan T-sel. sistem kekebalan.
3 Insulin Mengontrol gejala-gejala sakit gula atau diabetes melitus.
4 Hormon pertumbuhan Melawan kekredilan akibat ketidaknormalan kelenjar putiari
(kelenjar endokrin di bawah otak) ; juga meningkatkan
penyembuhan.
5 Aktivator plasminogen Melarutkan pembekuan darah, mengurangi kemungkinan
“stroke” dan serangan jantung.
6 Faktor nekrosis tumor Menyerang dan membunuh tumor (penyembuhan kanker).
7 Eritropoietik Memacu produksi sel darah merah dan dengan demikian
dapat digunakan untuk melawan anemia.
8 Beta endorfins Mengurangi rasa sakit (nyeri). Merupakan morfin alami
dalam tubuh.
9 Enzim Melakukan berbagai macam pelayanan, dari menggerakan
atau memacu reaksi-reaksi kimia untk industri sampai ke
penambahan enzim-enzim makanan (diet) manusia.
10 Vaksin protein Memacu kekebalan tubuh terhadap satu atau dua antigen
patogen tanpa resiko yang berkaitan dengan vaksin
konvensional.

Mikroorganisme untuk Membasmi Hama Tanaman


Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan
mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga
dapat menguntungkan pada petani.
Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang.
Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian,
demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari
bacteri Rhizobium.
Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan hasil
panen kacang kedelai sampai 50%.
Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter
yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan
mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari ketergantungan pada kebutuhan
pupuk amonia (pupuk buatan).

BIOINSEKTISIDA

Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian.
Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida.
Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain
matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran
lingkungan.
Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah, tersebut dengan cara
yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam sangat
banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda.
Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik
(dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit
bagi makhluk hidup lain.
Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat
toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera.
Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi menjadi toksik, terutama setelah masuk
ke dalam saluran pencemaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan,
dan dapat dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman.
Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari
pemakaian pestisida kimia.
Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi
untuk membasmi hama.
Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama.
Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika.
Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat
diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya.
Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat
toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi.
Jika kepingin memahami sebenarnya apa itu B.T Klik ini ya OK

BIOREMEDIASI

Mikroorganisme untuk Penyelesaian Masalah Pencemaran


Dalam perkembangan bioteknologi manusia mulai mengembangkan penggunaan
mikroorganisme untuk membantu melindungi lingkungan dari kerusakan atau ganguan
lingkungan yang serius, seperti kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari penyemprotan
areal pertanian dengan menggunakan pestisida.
Rekayasa genetika diharapkan dapat menghasilkan mikroba yang mampu membersihkan
lingkungan yang semakin tercemar oleh limbah beracun. Misalnya terhadap polutan dan
limbah beracun.
Banyak polutan beracun seperti senyawa-senyawa sintesis yang baru, dimana
mikroorganisme tidak mampu menghancurkan bahan-bahan kimia ini.
Akibatnya senyawa-senyawa tersebut mengumpul sampai ke tingkat yang membahayakan
di lingkungan.
Perekayasa genetika berusaha mempercepat evolusi di laboratotium untuk
mengembangkan bakteri yang dengan cepat dapat menurunkan beberapa bentuk senyawa
beracun.
Yang telah diusahakan dan dikembangkan adalah keturunan bakteri yang menyerang
minyak tanah (suatu tumpahan minyak dapat menjadi makanan besar bagi bakteri ini).
Sebagai biofilter, beberapa mikroorganisme mampu mengikat partikel atau zat tertentu
yang menyebabkan pencemaran.
Bahan-bahan yang diserap ini kemudian akan diuraikan oleh mikroorganisme tersebut
menjadi bahan-bahan yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Jadi dalam penanganan limbah dengan menggunakan mikroorganisme biofilter, limbah
tersebut akan disaring oleh mikroorganisme jenis ini dengan cara mengikat zat atau partikel
limbah, baru kemudian diuraikan.
Contoh mikroorganismenya adalah Spirulina maxima yang mampu mengikat karbondioksida
dari perairan.
Mikroorganisme juga dapat berperan dalam penanganan masalah pencemaran dengan cara
memecah ikatan kimia bahan pencemar.
Setelah ikatan kimia dipecah, bahan tersebut dapat diuraikan secara alamiah menjadi bahan
yang tidak berbahaya lagi, atau dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme yang lain.
Contoh mikroorganisme ini adalah jamur Chaetomium cellulolyticus yang mampu memecah
ikatan kimia selulosa.
Mikroorganisme yang lain dapat secara langsung berfungsi sebagai pengurai atau
dekomposer limbah. Jadi bahan-bahan pencemar langsung diuraikan sehingga menjadi
bagian yang tidak berbahaya lagi.
Contohnya adalah Candida lypitica yang mampu menguraikan limbah minyak bumi.

BIOMETALURGI
Thichacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga
didapat logam berkualitas tinggi. Sebagai contoh pada tembaga (Cu).
...................................................................aktivitas
Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O + 3 O2 ———————————> CuSO4 + 5 FeSO4 +
2 H2SO4 + Energi
.................................................aktivitas
CuSO4 + 2 Fe+ + H2SO4 + Energi ———————————> 2 FeSO4 + Cu2+ + 2 H+
KetThiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof
Mikroorganisme untuk Memisahkan Logam dari Bijinya
Banyak mikroba memiliki pilihan makanan yang aneh, tetapi tidak ada yang sedemikian
aneh seperti organisme berbentuk batang ini.
Bacteri tersebut tidak memperolah energi dari sinar matahari (biasanya, bakteri ini hidup di
tempat yang benar-benar gelap), juga tidak dari bahan organik di sekelilingnya.
Sebaliknya, Thiobacillus ferro oxidans memperoleh energi dari senyawa anorganik, seperti
besi sulfida dan menggunakan energi ini untuk membangun bahan yang diperlukannya
untuk hidup dari karbondioksida dan nitrogen di lingkungannya.
Dalam proses ini bakteri juga membuat asam sulfurat dan besi sulfat yang menjelaskannya
mengapa Thiobacillus ferro oxidans dapat digunakan di dalam operasi pertambangan.
Asam sulfurat dan besi sufat yang dihasilkannya menyerang batuan di sekelilingnya dan
melepaskan (melarutkan) logam mineral,
Contohnya, aktivitas mikroba ini akan mengubah tembaga, sulfida yang tidak larut menjadi
tembaga sulfat yang larut.
Pada saat air mangalir melalui batuan tembaga sulfat akan terbawa dan lambat laun
terkumpul sebagai kolam berwarna biru cemerlang.
Dengan cara ini tembaga yang tersebar pada ribuan ton batuan logam berkualitas rendah
akan dikonsentrasikan di dalam kolam mineral tersebut.
Logam akan diperoleh kembali dengan mengalirkan larutan tembaga sulfat melalui
potongan besi. Lambat laun, lapisan tembaga akan tertimbun di atas besi dan ini dapat
dipisahkan (dikeruk).
Uranium dilepaskan dari bijihnya dengan proses yang sama. Kira-kira 14 persen dari
tembaga yang diproduksi di Amerika Serikat bergantung kepada bioteknologi ini.
Sekarang mikroba pencuci terutama dipergunakan pada bahan limbah dari pertambangan
dan proses ekstraksi konvensional yang meninggalkan residu logam dalam jumlah cukup
banyak pada batuan yang terbuang tersebut.
Timbunan yang tingginya sampai 370 m (12100 kaki) dan beratnya 4 miliar ton, terbentuk
dari bahan limbah ini.
Air disiramkan ke puncak timbunan ini dan pada saat mengalir ke bawah, air tersebut akan
membawa senyawa logam terlarut yang dibentuk oleh kerja bakteri.
Dari namanya Thiobacillus ferro oxidans berarti bahwa bakteri tiadak pertu ditambahkan ke
dalam timbunan ini.
Daerah tempat timbunan biasanya tertutup oleh tanah liat atau aspal sehingga cairan yang
kaya akan logam terkumpul pada kolam di bagian kaki timbunan dan tidak akan meresap ke
dalarn tanah.
Dengan menggunakan mikroba, para penambang masih berhadapan dengan tingginya biaya
dalam membawa bilih logam ke permukaan.
Tetapi pengalaman yang diperoleh di pertambangan uranium Stanrock di Kanada
memperlihatkan bahwa biaya tidak selalu diperlukan.
Pertambangan ini dibuka pada tahun 1958, dan bekerja dengan prinsip-prinsip
konvensional. Pada tahun 1962 ditemukan bahwa kolam cairan yang telah terkumpul di
bawah tanah mengandung kira-kira 13.000 kg (29.000 lb) uranium oksida yang telah
terlepas dari batuan.
Tidak lama kemudian pertambangan konvensional ini dihentikan dan bacteri dibiarkan
mengerjakan hampir semua pekerjaan tersebut, dan air disiramkan ke atas batuan untuk
membantu proses pencucian alamiah.
Penambangan larutan di bawah tanah ini telah mengurangi sampai seperempat biaya pada
saat ini.
Teknik serupa hampir pasti akan dipergunakan pada pertambangan lain terutarna tambang
dengan bijih berkuaIitas rendah.
Proses semi industri telah memperlihatkah harapan bahwa mikroba pencuci dalam
memperoleh kobalt, timah dan nikel dan logarn benlai lainnya, seperti kadmium, galium, air
raksa dan antimon, merupakan target masa depan.

TISSUE CULTURE

Sifat Totipotensi untuk Kultur Jaringan 


Kultur jaringan adalah suatu cara memperbanyak tanaman dari sel atau jaringan tanaman
dewasa sehingga diperoleh individu baru yang sempurna.
Dasar dari kultur jaringan adalah suatu sifat yang dimiliki tumbuhan yang
disebut totipotensi.
Sifat totipotensi adalah kemampuan sel yang apabila diletakkan dalam lingkungan yang
sesuai dapat tumbuh menjadi individu baru yang sempurna.
Untuk itu diperlukan medium yang tepat untuk pertumbuhan sel, yaitu medium yang
mengandung nutrisi dan hormon tumbuh.
Selain kondisi steril, kedua hal tersebut adalah kunci pokok bagi keberhasilan kultur
jaringan. Totipotensi pertama kali dikemukakan oleh G. Haberlandt, seorang ahli fisiologi
Jerman. 
Kemudian oleh F.C. Steward berhasil buktikan totipotensi dari satu sel wortel yang dikultur
pada medium tertentu dan menghasilkan tanaman wortel yang utuh dan lengkap.
Penggunaan kultur jaringan mempunyai berbagai keuntungan antara lain : 
  Diperoleh propagasi klonal, artinya didapatkan turunan secara genetik yang identik dengan
induknya atau seragam dalam jumlah besar.
Dapat digunakan sebagai pemuliaan tanaman, seperti seleksi, kultur anther atau polen,
kultur protoplas, dan fusi protoplas.
Diperoleh tumbuhan yang bebas dari virus, karena digunakan eksplan yang benar-benar
bebas virus.
Metabolisme sekunder, yaitu sifat totipotensi tidak terbatas pada struktur, tetapi
menyangkut kemampuan mensintesis bahan kimia alami.
Untuk pelestarian plasma nutfah.

GENETIC MANIPULATION

Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika merupakan tindakan untuk memanfaatkan gen atau DNA dari suatu
orgnisme untuk keperluan manusia.
Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan persilangan, radiasi.
Pencangkokan atau transplantasi gen atau kultur jaringan.
Dalam pencangkokan gen biasa menggunakan bakteri atau virus.

Transfer gen (transplantasi gen)


Transfer gen dikenal pula pencangkokan gen.
Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir, para ahli telah berhasil menemukan kedudukan
gen di dalam kromosom.
Bahkan dengan perantaran mikroorganisme bersel satu mereka mampu memindahkan gen
dari suatu species ke kromosom lainnya.
Penerapan teknik ini banyak memberikan manfaat yang dapat digunakan untuk
menyembuhkan penyakit yang diturunkan untuk menghasilkan berbagai macam tanaman
panen yang lebih.
Pada organisme tingkat tinggi, seperti tanaman dan hewan, gen yang dicangkok terlebih
dahulu harus disambung ke dalam alat mengangkut, yaitu vektor seperti virus dan plasmid.
Suatu vektor harus mampu memasuki suatu sel yang selanjutnya menjadi bagian dari
genom sel sehingga mentaati kontrol sel secara normal pada transkripsi dan replikasi DNA.
Tentu saja sangat penting bahwa setiap gen tambahan di mana vektor bisa membawa
masuk ke dalam sel harus tidak berbahaya bagi sel.
Pada masa sekarang, secara rutin gen-gen dicangkokan ke dalam sel-sel di kultur
laboratorium. 
Manfaat dari pencangkokan gen tidak dapat diragukan lagi dalam bidang pertanian,
terutama untuk memperoleh gen-gen tanaman yang dapat bertahan dan melawan sebagian
besar penyakit atau hama dan tumbuhan pembunuh (rumput liar). 
Para peneliti tanaman pangan telah bekerja keras untuk mentransplantasikan gen-gen
pengikat nitrogen dan menghasilkan tumbuhan polongan yang mampu mengikat nitrogen
sendiri tanpa bersimbiosis dengan bacteri pengikat nitrogen.
Dengan demikian tumbuhan hasil rekayasa genetika tersebut dapat tumbuh baik pada lahan
yang miskin akan nitrogen.
Bila kita mencangkokan gen-gen yang relevan ke dalam tanaman pangan lain dan
mengaturnya dengan bacteri tersebut, maka kita tidak perlu menggunakan pupuk nitrogen.
Dalam  tahun 1987, percobaan pertama terhadap tanaman yang mengandung gen-gen
pestisida dilakukan dengan menggunakan tanaman tembakau.
Gen-gen pestisida berasal dari bacteri Bacillus thuringiensis. Bacteri ini menghasilkan suatu
toksin yang membunuh larva hewan ngengat, tetapi tidak berbahaya (beracun) terhadap
insekta lain, mamalia atau burung.

Transplantasi nukleus pada hewan 


Transplantasi nukleus dilakukan dengan dipindahkannya sebuah telur dan diganti dengan
nukleus dari suatau sel yang berdiferensiasi.
Bila nukleus dari sebuah sel di dalam usus seekor berudu (kecebong) dicangkokan ke dalam
sebuah telur katak, maka zigot artifisial begitu terbentuk  berkembang secara normal
menjadi seekor katak dewasa secara seksual.
Transplantasi nukleus memasukan semua gen dari nukleus yang ditransplantasikan ke dalam
setiap sel yang menghasilkan embrio, termasuk “germ cells”, yaitu sel-sel yang
menumbuhkan telur dan sperma.
Gen-gen yang ditransplantasikan ini akan diteruskan pada generasi selanjutnya.

Bioteknologi dalam Bidang Kedokteran 


Berkembangnya bioteknologi juga bermanfaat dalam bidang kedokteran, di antaranya
dihasilkan insulin dari rekayasa genetika.
Insulin sangat penting terutama bagi penderita penyakit diabetes melitus atau kencing
manis yang sudah parah.
Dari manfaat yang diperoleh, dapat di katakan bioteknologi membuka cakrawala baru dalam
dunia medis.
Aplikasi bioteknologi modern dalam dunia medis, misal dalam pembuatan antibodi, terapi
penyakit genetika, pembuatan antibiotik dan penemuan vaksin baru. 
Pembuatan antibodi
Benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita disebut antigen, sementara itu tubuh kita akan
beraksi terhadap masuknya benda asing tersebut dengan cara membentuk antibodi untuk
pertahanan diri.
Berbagai antigen yang terdapat dalam tubuh kita akan merangsang timbulnya antibodi yang
bermacam-macam pula, disebut antibodi pioliklonal.
Bioteknologi dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan pembuatan antibodi poliklonal,
artinya dimungkinkan diperoleh suatu antibodi yang spesifik, lebih murni dan dapat
diproduksi dalam jumlah lebih besar.
Antibodi yang spesifik ini dinamakan antibodi monoklonal. 
George Kohler dan Cesar Milstein tahun 1975 berhasil membuat antibodi murni yang
dihasilkan oleh sekelompok sel yang identik, yaitu dengan menggabungkan dua tipe sel (sel
yang mampu menghasilkan antibodi dan sel kanker/ sel meiloma) dari tubuh mencit.
Dari penggabungan sel-sel tersebut dapat diperoleh sesuatu sel yang mampu terus-menerus
membelah dan tumbuh, yang akan menghasilkan sel hibridoma (bastar) yang membawa
sifat dri kedua sel asal.
Sifat gabungan yang dihasilkan adalah sel antibodi dan mampu menghasilkan antibodi dan
mampu hidup dalam jangka waktu lama.
Dengan cara ini dapat dihasilkan antibodi yang spesifik dalam jumlah yang besar. 

Terapi genetika 
Biasanya penderita penyakit genetik akan kehilangan salah satu komponen gen dalam
tubuhnya, sehingga mengakibatkan produk gen akan mengalami gangguan.
Contoh penyakit genetik dan bersifat menurun yang tidak dapat diobati di antaranya
thalasemmia, buta warna, hemofilia dan lain-lain.
Dengan kemajuan bioteknologi beberapa penyakit keturunan ini dapat dicari pemecahan
penyembuhannya.
Sel penderita dimasukan DNA dari gen yang diinginkan untuk terapi, selanjutnya sel ini akan
dibiarkan dalam medium kultur jaringan.
Setelah diperoleh jumlah sel yang cukup, sel dimasukan lagi ke dalam tubuh penderita.
Diharapkan kekurangan komponen gen dapat di atasi setelah ke dalam tubuh dimasukan sel
yang membawa gen yang diperlukan. 

DETAIL BIOTEKNOLOGI

BIOFARMASI
Umat manusia telah memanfaatkan mikroorganisme sejak lama untuk menghasilkan
produk-produk yang bermanfaat. 
Misalnya, pada sekitar tahun 6000 SM masyarakat sumeria dan babilonia telah
memanfaatkan yeast untuk membuat bir, sedangkan masyrakat mesir pada tahun 4000 SM
telah menggunakan yeast untuk mengasamkan roti. 
Masyarakat Babilonia juga memilki pengetahuan untuk mengubah etanol dalam bir menjadi
asam asetat(cuka).
Produk alami yang disentesis oleh mikroorganisme menjadi sangat penting. 
Praduk antikoagulan, antidepresan, vasodilator, herbisida, insektisida, hormon tanaman,
enzim, dan inhibitor enzim telah diisolasi dari mikroorganisme. 
Mikroorganisme lebih sering digunakan untuk menghasikan enzim seperti enzim amilase
yang digunakan untuk membuat bir, roti, dan memperduksi tekstil, serta enzim protease
yang digunakan untuk mengempukkan daging, melunakkan kulit, membuat detergen dan
keju.
Industri makanan, minyak, kosmetik, dan farmasi juga menggunakan mikroorganismeuntuk
menghasikan polisakarida. 
Xanthomonas campestris menghasilkan polisakarida yang dikenal sebagai santan untuk
menstabilkan bahan makanan, sebagai agen pengikat untuk berbagai produk farmasi, serta
untuk pewarnaan tekstil. 
Leuconostoc mesenteroides, bila ditumbuhkan pada media yang mengandung sukrosa akan
memproduksi dekstran, suatu polisakarida yangb dapat digunakan sebagi saringan
molekuler untuk memisahkan molekul dalam kromatografi kolom.
Mikrobilogi farmasi modern berkembang setelah perang dunia ke 2 dengan
dimulainyaproduk antibiotik. 
Suplay produk farmasi dunia termasuk antibiotik, steroid, vitamin, vaksin, asam amino, dan
hormon manusia diproduksi dalam jumlah beasr oleh mikroorganisme. 
Streptomyces hydroscopius memilik strain yang berbeda untuk membuata hampir 200
antibiotik yang berbeda. 
Antibiotik pada dasarnya dibuata dalam skala industri dengan cara menginokulasi spora dari
kapang atau streptomycetes dalam suatu media pertumbuhan dan menginkubasinya
dengan aerasi yang baik. 
Setelah mencapai konsentrasi yang cukup, larut diekstraksi, dipresitipasi dan diperlukan
dengan prosedur standar industri lainnya.

1. Produk antibiotik
Produksi antibiotik dilakukan dalam skala besar pada tangki fernentasi dengan ukuran besar.
Sebagai contoh Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 liter fermentor
selama kurang lebih 200 jam. Mula-mula suspensi spora P. chrysogenum ditumbuhkan
dalam larutan media bernutrisi. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 24 °C dan
selanjutnya ditransfer ke tangki inokulum. Tangki inokulum digojlok teratur untuk
mendapatkan aerasi yang baik selama satu hingga dua hari.
Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi yang mengandung gula asam fenilasetat
ditambahkan ke secara kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan untuk membuat rantai
samping benzil pada penisilin G. Penisilin G diekstraksi dari filtrat dan dikristalisasi. Untuk
membuat penisilin semisintetik, penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi enzim
asilase. Enzim ini akan melepas gugus benzil dari penisilin G dan mengubahnya menjadi 6-
aminopebicillanic acid (6-APA). Aminopenicilanic acid adalah molekul yang digunakan untuk
membuat penisilin jenis lain. Bebagai gugus kimia ditambahkan pada aminopenicillanic
Hal yang serupa juga terjadi pada sefalosporin C yang diperoduksi oleh cephalosporium
acremonium. Molekul sepalosporin C dapat ditranspormasi dengan melepas rantai samping
α-aminodipic acid dan menambahkan gugus baru yang memiliki kisaran antibakteri yang
lebih luas.
Strain streptomyces griseus dan Actinomycetes lainnya menghasilkan streptomisin dan
bebagai antibiotik lainnya. Spora S. Griseus diinokulasi kedalam media untuk mendapatkan
kultur pertumbuhan dengan biomassa miselia yang tinggi sebelum dimasukkan kedalam
tangki inokulum. Media dasar untuk praduksi streptomisin mengandung pati kedelai sebagai
sumber nitrogen, glukosa sebagai sumber karbon, dan NaCl. Temperatur optimum untuk
proses fermentasi ini berkisar pada 28°C, dengan kecepatan pengadukan dan aerasi yang
tinggi diperlukan untuk mendapatkan produksi streptomisin yang maksimal. Proses
fermentasi berlangsung sekitar 10 hari dengan jumlah streptomisinyang dipanen berkisar
1g/L.

2. Produksi steroid
Homon steroid sangat penting peranannya dalam dunia kesehatan.  
Misalnya kortison dan steroid lain yang serupadiketahui dapat digunakan untuk mengobati
gejala yang berhubungan dengan alergi dan berbagai respons inflamasi oral dan untuk
mengobati ketidak seimbangan homonal.
Sintesis steroid seperti kotison memerlukan lebih dari 35 langkah, sehingga steroid sangat
mahal untuk diperoduksi secara kimiawi.  
Misalnya, kortison dapat disintesis dari asam deoksikolat melalui 37 langkah, yang beberapa
diantaranya memerlukan kondisi temperatur dan tekanan yang ektrem, dengan biaya
berkisar lebih dari $ 200 pergram.  
Kesulitan utama pada sintesis kortison adalah introduksi atom oksigen pada cincin steroid
nomor 11. 
Hal ini dapat diatasi dngan pemanfaatan mikroorganisme. 
Penggunaan mikroorganisme untuk mengganti proses kimiawi ini dikenal dengan istilah
biokomversi.
Fungi Rhizopuz arrhizus menghidroksilasi progesteron membentuk steroid koteksolon untuk
membentuk hidrokortison dengan mengintroduksi oksigen pada posisi nomor 11.
Bentuk tranformasi lain dari inti steroid dilakukan oleh mikroorganosme melalui proses
hidrogenasi, dihidrogenasi, epoksidasi, dan penambahan serta penghilangan rantai
samping. 
Penggunaan mikroorganismepada produksi kortison dapat menurunkan biaya produksi
sebanyak 400 kali lipat, sehingga harga kotisondi amerika serikat kurang dari $50 pergram,
dibandingkan harga aslinya yang sebesar $ 200.

Produksi vaksin 
Penggunaan vaksin sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit.  
Pengembangan dan produksi vaksin merupakan salah satu tugas penting industri farmasi. 
Produksi vaksin meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki properti
antigenikyang diperlukan untuk meluncurkan respons imun primer.
Vaksin diproduksi oleh strain mutan patogen virulen tanpa menghilangkan antigen yang
diperlukan untuk menimbulkan respons imun.  
Perkembangan bidang bioteknologi memungkinkan produksi seluruh seluruh vaksin baru. 
Beberapa vaksin baru ini ditujukan bagi target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan
memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan vaksin tradisional yang ada saat ini.
Untuk menghasilkan vaksin terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus, strain virus
ditumbuhkan dengan menggunakan telur ayam tertunas. 
Individu yang memiliki alergi terhadap telur ayam tidak dapat diberi vaksin yang dibuat
dengan cara seperti ini. 
Vaksin virus juga dapat diproduksi melalui kultur jaringan. 
Misalnya, vaksin rabies tradisional diproduksi pada telur bebek tertunas dan memiliki efek
samping yang sangat menyakitkan. 
Vaksin ini digantikan oleh produksi vaksin melalui kultur jaringan fibroblas manusia yang
memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Produksi vaksin terhadapyang efektif dalam mencegah infeksi oleh bakteri, fungi, dan
protozoa melibatkan pertumbuhan strain mikroorganisme pada media artifisial yang
meminimalkan gangguan beruparespons alergi.
Vaksin yang diproduksisecara komersial harus di uji dan distandardisasi terus sebelum
digunakan, sehingga terjadi outbreak (wabah) penyakit akibat introduksi vaksin seperti yang
pernah terjadi pada tahun 1976 akibat adanya vaksin swine influenza yang inadekuat dapat
dihindari.

Produksi vitamin dan asam amino


Vitamin merupakan faktor nutrisi esensial bagi manusia. 
Beberapa vitamin dapat diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, dan digunakan
sebagai suplemen makanan. 
Misalnya vitamin B12 dapat diproduksi sebagai produk samping pada fermentasi antibiotik
oleh Streptomyces. 
Vitamn B12 juga diperoleh dari fermentasi Propionibacteriaum shermanii atau Paracoccus
denitrificans.
Riboflavin dapat dihasilkan dari fermentasi berbagai macam mikrooganisme, misalnya
bakteri Clostridium dan fungi Eremothecium ashbyi atau Ashbya gossypii.
Masalah utama produksi asam amino komersial melalui fermentasi mikroorganisme adalah
adanya mekanisme alam kontrol pengaturan mikroorganisme yang membatasi jumlah asam
amino yang dihasilkan dan dilepaskan dari sel. 
Masalah ini dapat diatasi dengan strain mikroorganisme yang direkayasa secara genetis
sehingga tidak memiliki mekanisme kontrol seperti strain asli (wild type)
Manusia memerlukan berbagai macam asam amino, termasuk lisin. Konsentrasi lisin dalam
padi-padian tidak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. 
Lisin diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, sehingga dapat digunakan sebagai
suplemen makanan bagi manusia dan sebagai bahan tamabahan pada sereal. 
Metionin juga diproduksi melalui sintesis kimia dan digunakan sebagai suplemen makanan.
Produksi lisin dari karbohidrat menggunakan Corynebactrerium glutamicum, suatu
auksotrof yang memerlukan homoserin. 
Cane molasses umumnya digunakan sebagai substrat, dan pH dijaga agar tetap netral
dengan menambahakan amonia atau urea.
Pada saat gula dimetabolisme, lisin akan tetap terakumulasi pada media dan sintesis
homoserin dihambat pada tahap homoserin dihidrogenase.
Asam glutamat (glutamic acid) dimanfaatkan sebagai monosodium glutamat (MSG), bahan
penyedap rasa makanan. Asam L-glutamat dan MSG dapat diproduksi melalui fermentasi
strain Brevibacterium, Arthobacter dan Corynebacterium. 
Kultur corynebacterium glutamicum dan Brevibacterium flavum digunakan untuk
memproduksi MSG dalam skala besar. 
Proses fermentasi memerlukan media glukosa-garam mineral dengan menambahkan urea
secara periodik sebagai sumber nitrogen selama proses fermentasi. Nilai pH dijaga berkisar
6-8, dan temeratur 30°C
Produksi asam organik 
Beberapa asam organik seperti asam asetat, asam glikonat, asam sitrat, asam giberelat, dan
asam laktat dhasilkan melalui fermentasi mikroorganisme. 
Asam organik antara lain digunakan dalam industri makanan, miasalnya sebagai pengawet
makanan.
Asam glukonat diperoduksi olehberbagai bakteri termasuk spesies acetobaterdan oleh
beberapa fungsi seperti penisilium dan aspergillus.  
Aspergillus neger mengoksidasi glkosa menjadi asam glukonat dalam reaksi enzimatik
tunggal leh enzim glukosa oksidase. 
Asam glukonat memiliki berbagai kegunaan, antara lain:
Kalsium glukonat digunakan sebagai produ farmasi untuk menyuplai kalsium dalam tubuh.
Ferrous glukonate digunakan sebagai asupan besi untuk mengobati anemia.
Asam glukonat pada detergen pencuci piring mencegah noda pada permukaan kaca akibat
presipitasi garam kalsium dan magnesium
Asam sitrat diproduksi oleh aspergillusniger dengan molases sebagai substrat
fermentasinya. 
Asam sitrat digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan, terutama minuman ringan. 
Transformasi asam sitrat oleh Aspergillus terreus dapat digunakan untuk memproduksi
asam itokonat dalam dua langkah reaksi. 
Langkah pertama merupakan perubahan asam sitrat menjadi asam cis-akonitat melalui
proses hidroksilasi, dan langkah kedua merupakan langkah karboksilasi asam cis-akonitat
menjadi asam itakonat. 
Proses fermentasi ini memerlukan pH berkisar pada 2,2. 
Pada kisaran pH lebih tinggi, A. terreus akan mendegradasi asam itokonat.
Asam giberelat (gibberellic acid) diproduksi oleh fungi Gibberella fujikuroi. proses
fermentasinya memerlukan media glukosa-garam mineral, temperatur inkubasi berkisar
pada 25°C dengan pH asam. 
Asam gibberelat dan homon tanaman giberelin lainnya dimanfaatkan untuk meningkatkan
produktifitas pertanian, yaitu sebagai subtansi pendukung pertumbuhan tanaman,
perbungaan dan germinasi biji, serta untuk menginduksi pembentukan buah tanpa biji.
Asam laktat diproduksi oleh lactobasillus
delbrueckii, spesies lactobasilus lainnya, streptococcus, dan leuconustoc. 
Asam laktat digunakan untuk mengawetkan makanan pada industri penyamkan kulit dan
industri tekstil. 
Media yang digunakan dalam fermentasi asam laktat ini memerlukan glukosa 10-15%,
kalsium karbonat 10% untuk menetralisasi asam laktat yang dihasilkan, amonium fosfat, dan
sejumlah kecil sumber netrogen. 
Gula jagung, pati kentang dan gandum sering digunakan sebagai sumber karbohidrat. 
Temperatur inkubasi berkisar pada 45-50°C dengan pH berkisar antara 5,5-6,5. Setelah
proses fermentasi selama 5-7 hari, kurang lebih 90% gula telah diubah menjadi asam laktat,
kalsium karbonat selanjutnya ditambahkan untuk menaikkan pH hingga 10, kemudian media
fermentasi dipanaskan dan disaring. 
Prosedur ini akan membunuh bakteri, mengkoagulasi protein, menghilangkan sisa kalsium
karbonat, dan mendokoposisi residu karbohidrat.

Produksi Enzim
Enzim yang disolasi dari mikroorganisme dapat diaplikasikan pada berbagai macam industri. 
Misalnya, enzim proteose yang diisolasi dari bahan pembersih. 
Protease merusak dan melarutkan protein yang mengotori pakaian. 
Enzim yang dihasilkan untuk proses-proses industri meliputi protease , amilase, glikosa
isomerase, glukosa oksidase, renin, pektinase, dan lipase.empat macam enzim yang secara
luas diproduksi oleh mikroganisme adalah protease, glukamilase,α-amilase, dan glukosa
isomerase.
Protease adalah enzim yang menyerang ikatan peptida molekul protein dan membentuk
fragmen-fragmen kecil peptida. 
Strain rekombinan Basillus sp. GX6644 mensekresikan alkalin protease yang sangat aktif
terhadap protein kasein susu. 
Dengan aktifitas tertinggi pada pH 11 dan temperatur 40-55°C. 
Strain rekombinan yang lain yaitu Basillus sp. GX6638 mensekresi beberapa alkalin protease
yang aktif pada kisaran pH yang cukup luas (8-12). 
Fungi yang mempreduksi protease adalah spesies Aspergillus. 
Protease yang dihasilkan oleh fungi memiliki kisaran pH yang lebih luas dibandingkan
protease yang diperoduksioleh bakteri.
Amilase digunakan dalam detergen dan dalam industri pembuatan bir.
Ada beberapa tipe amilase, termasuk α-amilase yang digunakan untuk mengubah pati
menjadi maltosa dan dekstrin, glukamilase yang mengubah pati menjadi glukosa. 
Ketiga enzim diatas digunakan untuk memproduksi sirup dan dekstrosa dari pati. Produksi
amilase menggunakan fungi Aspergillus sp. 
Aspergillus oryzae yang digunakan untuk memproduksi amilase dari gandum pada kultur
stasioner. 
Bacillus subtilis dan bacillus diastaticus digunakan untuk memproduksi amilase bakteri.
Glukosa isomerase mengubah glukosa menjadi friktosa yang dua kali lebih manis
dibandingkan sukrosa dan 1,5 kali lebih manis dibandingkan glukosa, sehingga fruktosa
merupakan bahan pemanis yang sangat penting pada industrimakanan dan minuman. 
Enzim ini diproduksi oleh Bacillus coagulan, streptomyces sp. Dan Nocardia sp.
Renin merupakan enzim penggumpal susu yang mengkatalisis koagulasi susu dalam industri
pembuatan keju. 
Enzim ini diproduksi oleh Mucor pussilus.
Enzim mikroorganisme juga digunakan dalan produksi polimer sintetik.  
Misalnya, industri plastik saat ini menggunakan metode kimia untuk mereduksi alkene
oxidan yang digunakan untuk memproduksi plastik. 
Produksi alkene oxidan dari mikroorganisme melibatkan aksi tiga enzim yaitu piranose-2-
oksidase dari fungi oudmansiella mucida, enzim haloperoksidase dari fungi Caldariomyces
sp. Dan enzim epoxidase dari falvobacterium sp.
Pada produksi enzim yang stabil terhadap panas, DNA polimerase sangat penting dalam
proses amplifikasi DNA. 
Reaksi rantai polimerase sangat penting bagi diagnosis kesehatan, forensik, dan penelitian
biologi mulekular. 
Kultur thermus aquacitus, dan mikroorganisme termofilik yang direkayasa secara genetis
mengndung gen untuk taq DNA polimerase dari thermus aquaticus, digunakan untuk
membuat DNA polimerase rekombinan yang stabil terhadap panas, yang disebut amplitaq.

Produksi alkaloid ergot


Alkaloid, beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan dalam terapi, umumnya diperoleh dari
tanaman, namun alkaloid ergot dihasilkan dari fungi. 
Alkaloid ergot pertama kali diperoleh dari sklerotium Ascomycetes, yaitu Claviceps
purpurae. 
Istilah ergot digunakan untuk menunjukkan bahwa alkaloid jenis ini dihasilkan oleh fungi. 
Alkaloid ergot dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan atas kandungan asam lisergat
dan clavin. 
Alkaloid asam glisergat hanya diproduksi oleh genus Claviceps, sedangkan alkaloid clavin
ditemukan pada genus Aspergillus, penicillium, dan Rhizobium. 
Alkaloid ergot digunakan untuk menstimulasi sistem syaraf simpatik.  
Beberapa alkaloid lisergat seperti halnya ergotamin dan ergobasin digunakan pada terapi
kandungan yaitu untuk mengkontraksi uterus pada saat proses melahirkan untuk
mengkontraksi uterus postpatu.

Produksi protein manusia 


Adanya proses rekayasa genetik dengan pemanfaatan mikroorganisme meningkatan peran
industri farmasi dlam memproduksi protein manusia.  
Melalui tehnik rekombinasi DNA, sekuens DNA manusia yang mengkode berbagai protein
dapat digabungkan dengan genum bakteri, dan dengan menumbuhkan bakteri
rekonbioanan dalam fermentor, maka protein manusi dapat diproduksi secara komersial.
Insulin mutlak diperlukan oleh manusia. Insulin merupakan hormon polipeptida yang
dihasikan oleh pulau-pulau langerhans dipankreas yang berfungsi mengatur metabolisme
karbohidrat.dalam makanan dikomfersi menjadi glukosa monosakarida, karbohidrat pokok
dalam darah. 
Beberapa karbohidrat seperti fruktosa dan selulosa dapat digunakan sebagai energi sel
namun tidak dikomfersi menjadi glikosa dan tidak berpatisipai dalam mekanisme
pengaturan metabolisme glukosa.
Insulin dilepaskan oleh sel beta ( sel β ) pada pankreas sebagai respon naiknya kadar glukosa
darah, pada saat setelah makan. 
Insulin memungkinkan sel-sel tubuh mengabsorbsi glukosa dari darah untuk digunakan
sebagai sumber energi, diubah menjdi molekul lain yang diperlukan, atau untuk disimpan. 
Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama konfersi glukosa menjdi glikogen untuk
pennyimpanan internal dihati dan sel otot. 
Bila jumlah insulin yang tersedia tidak mencukupi, sel tidak merespon adanya insulin (tidak
sensitif atau resisten insulin), atau bila insulin itu sendiri tidak produksi oleh sel-sel beta
akibat risaknya sel-sel beta pada pankreas, maka glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel
tubuh atau pun disimpan dalam bentuk cadangan makanan dalam hati maupaun sel otot. 
Akibat yang terjadi adalah peningkatan kadar glukosa dalam darah, penurunan sintesis
protein, dan gangguan proses-proses metabolisme dalam tubuh.
Insulin diperlukan bagi penderita diabetes melitus, suatu penyakit ganguan metabolisme
kabohidrat, khususnya penderita diabetes millitus tipe 1 yang memerlukan asupan insulin
eksogen. 
Pada mulannya, sumber insulin untuk penggunaan klinis pada manusi diperoleh dari
pankreas sapi, kuda, babi, maupun ikan.insulinyang diperoleh dari sumber-sumber tersebut
efektif bagi manusi karena identik dengan insulin manusia. 
Hanya terdapat perbedaan 3 asam amino antara insulin sapi dengan insulin manusia, dan
hanya terdapat perbedaan sebesar 1 asam amino antara insulin babi dengan insulin
manusia.
Disebabkan mekanisme reaksi alergi yang timbul akibat mengguanakan insulin dari hewan
( sapi, babi, ikan, maupaun kuda) dalam jangka waktu lama khususnya penderita diabetes
mellitus tipe 1, maka insulin dari manusia mulai diproduksi dengan menggunakan tehnik
rekayasa genetik.
Perusahaan farmasi Amerika serikat Eli Lilly, memasarkan produk insulin manusia yang
pertama, Humulin pada tahun1982. 
DNA manusia yang mengkode insulin dipotong dan disisipkan kedalam fektor ( contohnya
plasmid ) yang selanjutnya ditransformasi kedalam sel Escherichia coli sebagai inang. 
Sel inang tumbuh dan bereproduksi secara normal, dan karena terdapat DNA manusia yang
disisipkan, maka sel inang tersebut otomatis akan menghasilkan insulinmanusia. 
Proses yang serupa juga dilakukan pada produksi interferon, hormon pertumbuhan manusia
( tumour necrosis factor, TNF) dan interleukin-2 ( IL-2 ). (Lihat gambar)

Hormon petumbuhan TNF digunakan untuk mengobati penyakit dwarfisme (cebol) akibat
kekurangan hormon ini. IL-2, TNF dan IFN merupakan komponen penting respon imunitas
alami manusia, dan produksinya terbukti berguna untuk mengobati berbagai penyakit. 
Misalnya IFN penting dalam pertahanan terhadap infeksi virus dan pengobatan akibat
infeksi virus. 
TNF adalah substansi alami yang dihasilkan tubuh dalam jumlah kecil oleh sel darah putih
tertentu yang disebut makrofag, berfungsi menbunuh beberapa sel kangker dan
mikroorganisme infeksius tanpa mempengaruhi sel-sel nomal. 
Produk rekombiana lainnya adalah aktifator plasminogen jaringa ( alteplase) yang merupakn
protein yang tersusun atas 527 asam amino yang digunakan untuk mengobati penderita
serangan jantung.

NOTE

BIOREMEDIASI 
Bioremidiasi adalah pemanfaatan organisma untuk membersihkan senyawa pencemar dari
lingkungan.  
Pada proses ini terjadi biotransformasi atau biodetoksifikasi senyawa toksik menjadi
senyawa yang kurang toksik atau tidak toksik.
Proses utama pada bioremidiasi adalah biodegradasi, biotransformasi dan biokatalis. 
Pada bioremediasi microbial terdapat faktor-faktor utama yang menentukan: yaituPopulasi
mikroba, 
Konsentrasi nutrien, Pasokan oksigen, Suhu dan kelembaban.  
Bioremidiasi yang melibatkan mikroba terdapat 3 macam yaitu merangsang pertumbuhan
mikroba endogenik (biostimulasi), menambahkan mikroba yang sudah beradaptasi pada
daerah yang tercemar sehingga meningkatkan kemampuan populasi mikroba endogen
(bioaugmentasi) dalam biotransformasi, dan terakhir bioremidiasi tanpa campur tangan
manusia (bioremediasi intrinsik).  
Bioremidiasi berdasarkan lokasi terdapat 2 macam yaitu bioremidiasi in situ ( proses
bioremidiasi yang digunakan berada pada tempat lokasi limbah tersebut) dan bioremidiasi
ex situ (bioremidiasi yang dilakukan dengan mengambil limbah tersebut lalu ditreatment
ditempat lain, setelah itu baru dikembalikan ke tempat asal).  
Proses bioremadiasi in situ pada lapisan surface juga ditentukan oleh faktor bio-kimiawi dan
hidrogeologis

BIODEGRADASI 

Biodegradasi yaitu pemecahan cemaran organik oleh aktivitas mikroba yang melibatkan
serangkaian reaksi enzimatik. 
Umumnya terjadi karena senyawa tersebut dimanfaatan sebagai sumber makanan
(substrat). 
Biodegradasi yang lengkap disebut juga sebagai mineralisasi, dengan produk akhirnya
berupa karbondioksida dan air.  
Proses ini dipakai dalam pengolahan limbah untuk menjadi CO2 dan air.Ko-metabolisma (co-
metabolism) yaitu kemampuan mikroba dalam mengoksidasi atau metabolisasi suatu
senyawa tetapi energi yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagai sumber energi untuk
pertumbuhan. 
Terjadi jika mikroba secara kebetulan menghasilkan suatu enzim yang mampu
mendegradasi senyawa tertentu, sehingga dikatakan enzim tersebut tidak spesifik.  
Menurut Maier (1999)  penambahan N dan P pada lingkungan yang tercemar hidrokarbon
pada rasio C:N:P = 100:10:1. 
Bahkan Wang dan Bartha (1990) bahkan dapat diberikan hingga rasio C:N:P = 1000:5:1. 
Hal ini merupakan nilai N P ratio yang digunakan mikroorganisme untuk melakukan
metabolisme.  
Apabila kandungan N yang ada terdapat pada sumber lain maka ratio N P mungkin saja tidak
sama

DAFTAR PUSTAKA
T.pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi farmasi. Erlangga : jogya katarta
Atlas, R.M., Brown, A.E., Debra, K.W., dan Lionas, M.,1989, Ekperimental Mikrobiology
fundamental and Application, MacMillan publishing company, New York.
Betina, V., 1983, The chemistry and Biology of Antibiotics, Scientific Publishing Company,
New York.
Batrowne, L.M., dan Szenthe, N.A., 1989, Labory Manual for Mikrobilogy, Departement of
Chemistry, Uiversity of Alberta, Canada.
Crueger, W., dan Crueger, A., 1988, Bioteknology: Textbook of industrial Mikcrobiology,
Madison Inc., New York
Gibbons, S., dan Gray, A.l., 1998, Isolation by planar Chromatography, edited by Channel,
R.J.P., Natural Produc isolation, Human press, New Jersey.
Griffin, S., dan Gray, D.H., 1981, Fungal Physiology. John Wiley dan Sons Inc., New york.
Huga, W.B.,dan Russel, A.D., 2000, Pharmaceutical Microbilogy., Blackwell Scientific
Piblication, London

BELAJAR DENGAN MEREM

SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 

1. Keberhasilan rekayasa genetika menghasilkan tumbuhan unggul dan pengembangan


hasilnya terus-menerus meningkatkan kekhawatiran banyak kalangan, terutama ahli biologi,
karena … 
a. menurunkan populasi plasma nutfah 
b. memberikan keunggulan sesaat pada manusia 
c. sifat unggul tidak dapat dipertahankan 
d. sifat unggul memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan 
e. gen-gen unggul plasma nutfah menjadi inaktif
Apabila organisme hasil rekayasa genetika yang bersifat unggul dikembangkan secara
massal, makan organisme lokal yang tidak memiliki sifat unggul tidak akan dikembangkan
lagi. 
Sehingga akan tersingkir dan mengakibatkan penurunan plasma nutfah. 

Jawab: A

2. Dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh adanya tanaman transgenik pada
manusia adalah … 
a. banyak organisme yang mati keracunan 
b. timbulnya alergi pada beberapa orang 
c. populasi hama meningkat 
d. hilangnya plasma nutfah 
e. ketergantungan teknologi
Alergi merupakan respon alamiah yang diberikan oleh sistem imun manusia. 
Alergi dapat disebabkan tubuh dimasuki oleh gen asing. 
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang disisipkan gen yang memunculkan sifat
unggul pada tanaman tersebut, gen tersebut merupakan gen yang berasal dari luar tubuh
(gen asing). 
Jawab: B

3. Tanaman transgenik umumnya memiliki sifat - sifat unggul yang diinginkan, tetapi
ternyata tanaman tersebut dapat merusak ekosistem, misalnya penanaman tanaman
transgenik tahan hama yang menyebabkan … 
a. tanaman sekitarnya yang berbeda jenis tumbuh kerdil karena tanaan Transgenik banyak
menyerap unsur hara. 
b. hewan yang mengonsumsi tanaman transgenik menjadi mandul karena terkontaminasi
gen asing. 
c. populasi kupu - kupu yang membantu proses penyerbukan musnah dan produksi tanaman
menurun 
d. tubuh tanaman transgenik tidak dapat diuraikan oleh bakteri sehingga menjadi limbah
pertanian. 
e. dalam waktu yang lama hama menjadi kebal sehingga perlu menggunakan pestisida dosis
tinggi.
Tanaman transgenik menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem yaitu populasi kupu
- kupu yang membantu proses penyerbukan musnah dan produksi tanaman menurun. 
Hal ini disebabkan oleh gen asing yang disisipkan dalam tanaman transgenik dapat
mematikan hama tanaman. 
Namun demikian, gen tersebut juga bersifat mematikan bagi serangga lain yang juga
memakan bagian tanaman transgenik. 

Jawab: C

4. Dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh adanya pemuuliaan tanaman berbiji
dengan cara radiasi induksi adalah … 
a. tidak dapat bereproduksi secara vegetatif 
b. tidak dapat bereproduksi secara generatif 
c. tanaman rentan terkena penyakit 
d. pengendalian hama harus lebih terpadu 
e. menggunakan medium khusus untuk penanamannya
Penyinaran dengan sinar gamma dapat menembus biji hingga lapisan DNA, yang dapat
merubah sifat pada keturunannya. 
Keuntungan radiasi induksi adalah ditemukannya varietas baru dengan sifat unggul seperti
semangka tanpa biji. 
Meskipun demikian, jika sinar gamma mengenai sel vegetatif maka akan menimbulkan
kanker. Varietas tanaman berbiji tanpa biji akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan
keturunan. 

Jawab: B

5. Pernyataan - pernyataan berikut mengenai dampak negatif dari penerapan bioteknologi. 


1. Melemahnya sistem kekebalan tubuh 
2. Berkurangnya keanekaragaman genetik 
3. Timbulnya gejala alergi 
4. Terganggunya keseimbangan alam 
Dampak negatif bioteknologi dalam bidang lingkungan dan kesehatan secara berturut -
turut adalah … 
a. 1 dan 2 
b. 2 dan 1 
c. 2 dan 3 
d. 3 dan 4 
e. 4 dan 1
Bioteknologi dalam kehidupan selain memberi manfaat juga dapat menimbulkan dampak
negatif. 
Dalam bidang lingkungan misalnya, dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman
hayati. 
Sementara itu, dalam bidang kesehatan dapat menimbulkan reaksi alergi serta resistan
terhadap antibiotik. 
Jawab: C

6. Perthatikan dampak negatif bioteknologi berikut! 


Terjadinya kesenjangan dan kecemburuan dalam masyarakat karena produk - produk dari
petani tradisional mulai tersisih. 
Dapat mengakibatkan alergi pada manusia yang mengonsumsi tanaman transgenik. 
Dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem 
Para petani tradisional kehilangan mata pencahariannya 
Menimbulkan ketergantungan manusia terhadap bioteknologi 
Setelah ditemukan tanaman transgenik yang bersifat unggul, sebagian besar orang
berkeinginan membudidayakan tanaman yang seragam dalam jumlah melimpah. Dampak
negatif pada bidang sosial ekonomi yang dapat ditimbulkan bioteknologi tersebut terdapat
pada nomor … 
a. 1 dan 3 
b. 1 dan 4 
c. 2 dan 3 
d. 3 dan 4 
e. 3 dan 5
Dampak negatif yang ditimbulkan pada bioteknologi tersebut di bidang sosial ekonomi
berupa kecemburuan dalam masyarakat, kerna produk - produk dari petani tradisional
mulai tersisih sehingga berimbas pada petani tradisional yang kehilangan mata
pencahariannya. 

Jawab: B

7. Tanaman transgenik umumnya memiliki sifat - sifat unggul yang diinginkan, tetapi
ternyata tanaman tersebut dapat merusak ekosistem. contohnya budi daya transgenik
tahan hama dapat menyebabkan … 
a. serangga yang mengonsumsi tanaman transgenik menjadi mandul karena terkontaminasi
gen asing sehingga semakin lama akan menjadi punah. 
b. tanaman di sekitarnya yang berbeda jenis tumbuh kerdil karena tanaman transgenik
banyak menyerap unsur hara 
c. populasi kupu - kupu yang membantu proses penyerbukan meningkat karena
berkurangnya serangga pesaing. 
d. tubuh tanaman transgenik tidak dapat diuraikan oleh bakteri sehingga menjadi limbah
pertanian. 
e. perlu menggunakan pestisida dosis tinggi yang dapat merusak lingkungan
Tanaman transgenik dapat merusak ekosistem seperti tanaman kapas antiserangga yang
dapat menyebabkan serangga yang memakannya menjadi mandul dan semakin lama akan
terjadi kepunahan serangga tersebut. 

Jawab: A

8. Penerapan bioteknologi untuk mendapatkan varietas - varietas unggul akan menjurus


pada … 
a. Meningkatnya jenis hama tanaman 
b. Meningkatnya keanekaragaman genetik 
c. Meningkatnya keanekaragaman ekologi 
d. Menurunkan kualitas produk pertanian 
e. Menurunkan kualitas lingkungan
Penerapan bioteknologi untuk mendapatkan varietas-varietas unggul akan menjurus pada
meningkatnya keanekaragaman genetik. 

Jawab: B

9. Bioteknologi banyak memberikan keuntungan bagi manusi


a. Tetapi, perkembangan bioteknologi juga mempunyai dampak negatif. Salah satu dampak
negatif bioteknologi di bidang sosial ekonomi masyarakat adalah … 
a. Produk bioteknologi dapat menimbulkan resistan hama
b. Tanah petani rusak akibat pencemaran produk bioteknologi. 
c. Petani tradisional merugi karena produk hasil pertaniannya tersingkir. 
d. produk bioteknologi belum teruji sehingga risiko kerugian ditanggung petani cukup
besar. 
e. Produk pertanian bioteknologi belum menghasilkan keuntungan jika tidak ditanam pada
lahan yang luas.
Selain dapat meningkatkan produksi pangan, produk bioteknologi ini semakin diminati
konsumen. 
Dengan demikian, hasil panen petani tradisional semakin tersingkirkan. 
Hal tersebut menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi antara petani tradisional
dengan petani tanaman hasil bioteknologi. 

Jawab: C

10. Keberhasilan rekayasa genetika menghasilkan tumbuhan unggul dan pengembangan


hasilnya terus - menerus telah meningkatkan kekuatiran banyak kalangan, terutama ahli
biologi karena … 
a. berkurangnya keanekaragaman hayati 
b. memberikan keunggulan yang sesaat pada manusia 
c. sifat unggul tidak dapat dipertahankan 
d. sifat unggul memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan 
e. gen - gen unggul plasma nutfah menjadi inaktif
Dengan menambah, mengurangi, dan menggabungkan DNA dari sumber DNA yang berbeda,
susunan DNA asli semakin lama semakin punah. 
Hal ini menyebabkan semakin menurunnya populasi plasma nutfah atau dengan kara lain,
keanekaragaman hayati berkurang 

Jawab: A

11. Tindakan yang mungkin dilakukan menusia untuk mencegah dampak negatif dari
bioteknologi adalah … 
a. Menggunakan bibit lokal supaya tanaman lebih adaptif 
b. Menggunakan pestisida pekat untuk memberantas hama 
c. Untuk menghambat perkembangbiakan hama dilakukan sistem monokultur 
d. Meningkatkan produksi dengan melaksanakan pemupukan dengan pupuk buatan 
e. Memanfaatkan mikroorganisme transgenik dalam pengelolaan limbah
Salah satu dampak negatif bioteknologi adalah berkurangnya keanekaragaman hayati. 
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penyeimbangan antara penanaman tanaman
transgenik dengan tanaman lokal. 

Jawab: A

12. Berikut ini bahaya dari bioteknologi, kecuali … 


a. Digunakan untuk senjata biologis 
b. Memunculkan organisme strain jahat 
c. Mengganggu keseimbangan lingkungan 
d. Menyalahi hukum dan nilai masyarakat 
e. Menambah keanekaragam hayati
Hal hal diatas termasuk bahaya berkembannya bioteknologi, kecuali menambah
keanekaragaman hayati 

Jawab: E

13. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi terhadap sumber
daya manusia adalah … 
a. Timbulnya pengangguran tenaga kerja pasar 
b. Menurunnya sumber plasma nutfah 
c. Produksi yang berlebihan menyebabkan turunnya harga 
d. Terjadinya perubahan sikap sosial 
e. Lahan pertanian berkurang, produksi kecil
Kemajuan ilmu dan teknologi disamping memberikan dampak positif terhadap kelestarian
sumber daya alam, juga dapat memberikan dampak negative terutama pada sumber daya
alam manusia. 
Dampak negatif yang dapat dirasakan pada sumber daya manusia adalah terjadinya
perubahan sikap sosial. 

Jawab: D

14. Bioteknologi dapat dilakukan dengan memanfaatkan organisme, baik pada tingkat
seluler atau molekul. Misalnya pada kultur jaringan, transgenik, dan kloning. Salah satu
teknik yang banyak dikembangkan adalah dengan kultur jaringan. Jik popuilasi tanaman
semusim dikembangkan terus - menerus melalui kultur jaringan secara turun - menurun,
dampak yang terjadi adalah… 
a. sel - sel selalu mengalami perubahan sampai mengalami fase tidak produktif 
b. sel - sel semakin tidak adaptif terhadap lingkungan 
c. gen - gen resesif termutasi menjadi gen dominan 
d. reproduksi menurun karena gen - gen unggul tergeser 
e. gen - gen dominan termutasi menjadi gen resesif
Jika tanaman transgenik ditanam bersama tanaman sejenis nontransgenik, dikhawatirkan
akan terjadi pencemaran gen. 
Pencemaran ini akan terjadi apabila tanaman transgenik menyerbuki tanaman
nontransgenik. 

Jawab: E

15. Bioteknologi selain dapat memberikan keuntungan juga dapat memberikan dampak
negatif di berbagai bidang. Misalnya adanya kesenjangan penghasilan antara pemilik hak
paten produk bioteknologi dengan konsumen. Hal tersebut merupakan dampak negatif
bioteknologi di bidang … 
a. industri 
b. kesehatan 
c. sosial ekonomi 
d. etika dan moral 
e. lingkungan hidup
Kesenjangan sosial dan ekonomi pada masyarakat dikarenakan produk - produk alami mulai
tersisih oleh adanya produk bioteknologi hasil rekayasa genetika. 
Untuk itu petani harus mengembangkan bibit hasil teknologi untuk dapat terus bersaing. 

Jawab: C
 

Anda mungkin juga menyukai