Anda di halaman 1dari 9

BIOTEKNOLOGI

Pengertian Bioteknologi – Halo, Sobat Grameds, apakah kalian mengenal istilah


Bioteknologi? Yaps, betul Bioteknologi telah dikenal manusia selama ribuan tahun.

Di bidang teknologi pangan misalnya, kita melihat bahwa produksi bir, roti dan keju telah
dikenal sejak abad ke-19, perbanyakan tanaman untuk menciptakan varietas baru di bidang
pertanian, serta pembibitan dan peternakan. Ayo, simak penjelasan bioteknologi
selengkapnya di bawah ini, Grameds.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan peningkatan alat biologis, teknik telah
dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu teknik yang paling
penting adalah bioteknologi.

Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu yang berkaitan dengan penerapan sistem biologis
dan organisme pada proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia.

Bioteknologi telah digunakan selama lebih dari 6000 tahun untuk menghasilkan produk yang
diinginkan dengan menggunakan mikroorganisme, seperti roti, bir, keju dan lain-lain. Sampai
saat ini, pemanfaatan bioteknologi telah merambah hampir ke seluruh aspek kehidupan dan
secara lengkap dijelaskan dalam buku Bioteknologi.

Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol,antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menciptakan barang
dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia.

Saat ini perkembangan bioteknologi tidak hanya berbasis pada biologi tetapi juga pada ilmu-
ilmu murni dan terapan lainnya seperti biokimia, ilmu komputer, biologi molekuler,
mikrobiologi, ilmu genetika, kimia, matematika, dan lain-lain.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bioteknologi adalah ilmu terapan yang memadukan
berbagai cabang ilmu pengetahuan dalam produksi barang dan jasa.

Dalam bidang kedokteran, penerapan bioteknologi di masa lalu telah dibuktikan antara lain
dengan ditemukannya vaksin, antibiotik dan insulin, walaupun masih terbatas karena
fermentasi yang tidak sempurna.

Perubahan signifikan terjadi setelah Louis Pasteur menemukan bioreaktor. Dengan alat ini,
dimungkinkan untuk mencapai produksi massal antibiotik dan vaksin.
Saat ini, bioteknologi memiliki perkembangan yang sangat pesat, terutama di negara-negara
maju. Kemajuan tersebut ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi seperti rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, seleksi sel punca, kloning, dan lain-lain.

Teknologi ini memungkinkan kita mendapatkan obat untuk penyakit kronis dan genetik yang
tidak dapat disembuhkan, seperti kanker atau AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel
punca juga memungkinkan korban stroke atau penyakit lain yang mengakibatkan hilangnya
atau rusaknya jaringan tubuh pulih kembali.

Di bidang pangan, dengan menggunakan rekayasa genetika, kultur jaringan dan teknologi
DNA rekombinan, dimungkinkan untuk menciptakan tanaman dengan sifat dan produk yang
unggul karena mengandung lebih banyak nutrisi daripada tanaman biasa dan juga lebih tahan
terhadap hama dan tekanan lingkungan.

Penerapan bioteknologi di era ini juga dapat ditemukan dalam perlindungan lingkungan dari
pencemaran. Misalnya pada penguraian minyak oleh bakteri yang tumpah ke laut dan pada
proses penguraian zat berbahaya (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri
jenis baru.

Kemajuan di bidang bioteknologi tidak lepas dari berbagai kontroversi seputar perkembangan
teknologinya. Misalnya, teknologi kloning dan rekayasa genetika tanaman pangan telah
dikritik oleh banyak kalangan.

Bioteknologi secara generik berarti menaikkan kualitas suatu organisme melalui penerapan
teknologi. Penerapan teknologi tersebut dapat mengubah fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau dengan memodifikasi gen organisme
tersebut.

Perubahan sifat biologis oleh rekayasa genetika menyebabkan “lahirnya organisme baru”,
produk bioteknologi dengan sifat yang bermanfaat bagi manusia. Produk Bioteknologi antara
lain:

 Jagung tahan hama serangga


 Kapas anti hama serangga
 Pepaya tahan terhadap virus
 Enzim meningkatkan produksi susu pada sapi
 Padi mengandung vitamin A
 Pisang mengandung vaksin hepatitis
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari 3 kata yaitu bios artinya hidup, teknos artinya penerapan dan logos
artinya ilmu. Penerapan bioteknologi telah dipraktekkan oleh nenek moyang kita ribuan tahun
yang lalu. Perkembangan itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 periode, yaitu:
1. Bioteknologi Tradisional (6000 SM)
Ditandai dengan penggunaan mikroorganisme (fermentasi) untuk menyiapkan atau
mengawetkan makanan dan minuman. Periode ini, yang terjadi sebelum tahun 1800 M,
dimulai dengan produksi bir dari ragi Babilonia.

Selain bir, ada juga makanan dan minuman yang diolah melalui fermentasi. Misalnya: roti,
tempe, lakban, sake, oncom dan kecap. Namun, orang dahulu tidak mengenal istilah
bioteknologi, karena tidak ada ilmu yang menjelaskannya.

2. Era Bioteknologi Ilmiah (1800 SM –  pertengahan abad ke 19)


Orang-orang mulai menyadari bahwa fermentasi tidak terjadi secara kebetulan. Penasaran,
mereka melakukan penelitian dengan menggunakan prinsip ilmiah. Hasilnya adalah penemu3.
Era Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II – sekarang)
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia juga semakin meningkat. Upaya sedang
dilakukan untuk memproduksi makanan dan obat-obatan melalui proses yang lebih efisien
dan efektif. Era Bioteknologi modern sudah ada saat ditemukannya enzim restriksi
endonuklease. Enzim ini memungkinkan kita memotong dan menempelkan DNA ke dalam
organisme hidup.

Jenis Bioteknologi
Oleh karena itu bioteknologi dapat dibagi berdasarkan kompleksitasnya menjadi dua jenis,
yaitu bioteknologi tradisional atau konvensional dan bioteknologi modern sebagai berikut:

1. Bioteknologi Konvensional (Tradisional)


Bioteknologi konvensional atau tradisional adalah bioteknologi yang menggunakan
bakteri, proses biokimia

bioteknologi konvensional atau tradisional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme


sebagai alat untuk menghasilkan produk. Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang
menghasilkan jasa dan barang dengan menggunakan rekayasa genetika berupa DNA rekombinan.

Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau metode pembuatan produk tradisional.


Misalnya membuat lakban dengan cara menaburkan ragi pada permukaan akar singkong dan
diamkan selama 3 hari.

Proses ini membutuhkan bantuan mikroorganisme seperti jamur Saccharomyces cerevisiae,


jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Akibatnya, mikroorganisme tersebut
mengubah rasa singkong menjadi manis dan beraroma khas.

Manfaat dari bioteknologi tradisional adalah:

 Menambah kandungan gizi produk pangan berupa makanan dan minuman.


 Membantu proses peningkatan industri pertanian sebagai komoditas produksi dan industri
perdagangan.
 Menambah jumlah lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
 Mempromosikan produk industri dalam negeri.
Penerapan bioteknologi konvensional telah merambah beberapa bidang kehidupan manusia
seperti pangan, pertanian, peternakan, serta kesehatan dan obat-obatan.

A. Pangan
Ada banyak manfaat ilmu bioteknologi konvensional di bidang pangan. Pasalnya, bidang ini
menjadi titik awal pengenalan bioteknologi manusia sederhana pada zaman dahulu. Berikut
adalah contoh produk bioteknologi di bidang pangan:

 Tempe, yang terbuat dari kacang kedelai menggunakan enzim protease dan fungi Rhizopus
oligosporus sebagai agen hayatinya.
 Tauco, dibuat dari kacang kedelai dengan menggunakan enzim protease dan agen
hayati Aspergillus oryzae.
 Kecap, terbuat dari kacang kedelai dengan menggunakan enzim protease dan agen hayati kedelai
Aspergillus.
 Oncom, dibuat dari bungkin kacang menggunakan enzim protease dan probiotik Monilia
sitophila.
 Yogurt, dibuat dari susu dengan menggunakan enzim laktase dan agen biologis dari
bakteri Streptococcus thermophilus dan Streptococcus vulgaris.
 Keju, terbuat dari susu dengan enzim Lipase dan agen biologi Lactobacillus.
 Mentega, yang terbuat dari susu memiliki enzim lipase, tetapi juga mengandung
bakteri Lactobacillus lactis atau Streptococcus lactis.
 Beras ketan tapai, terbuat dari beras ketan dan menggunakan agen hayati Saccharomyces
cereviceae.
 Asian, dibuat dari kubis dengan menggunakan enzim laktase dan bakteri Lactobacillus
plantarum.
 Sirup gula, menggunakan enzim amilase dan bakteri Bacillus subtilis.
 Nata de coco, dibuat dari air kelapa dengan menggunakan enzim selulase dan
bakteri Acetobacter xylinum.
 Es Krim, dibuat dari susu dengan menggunakan enzim laktase dan bakteri Saccharomyces
Mushroomlis.
Selain makanan tersebut, bioteknologi konvensional juga banyak menciptakan produk berupa
minuman. Salah satunya adalah teh kombucha yang merupakan produk larutan teh fermentasi
dengan kultur mikroba. Penyeduhan teh ini menggunakan enzim tetes tebu sebagai limbah
gula yang melimpah.

Tetes enzim dikenal sebagai produk sampingan dari produksi gula tebu. Meski begitu,
kandungan asam organik dan gulanya cukup tinggi untuk digunakan sebagai sumber nutrisi
selama fermentasi. Kultur teh Kombucha sendiri banyak mengandung bakteri dan ragi.

Beberapa bakteri yang ada di dalamnya adalah Acetobacter xylinum, Acetobacter aceti,


Acetobacter pasteunanus, Brettanamyces bruxellensis. Brettanomyces intermedius,
Saccharomyces cerevisiae, Candida forma, Gluconobacter, Mycoderma, Mycotorula, Pichia,
Schizosaccharomyces dan Torula.

Teh Kombucha dikatakan efektif dalam mengobati stres saraf dan mental, pengerasan
pembuluh darah, kelelahan kronis, mencegah penuaan kulit, gangguan usus, menurunkan
kolesterol, mengobati kanker usus besar dan kedua kanker payudara. Ini karena kandungan
asam dan vitamin yang berbeda.

B. Pertanian
Dalam bidang pertanian bioteknologi yang umum terlihat di masyarakat antara lain :
 Hidroponik adalah metode pertanian yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam.
mencegah pematangan buah, dan juga merupakan cara mutagenesis.

Hidroponik adalah metode pertanian yang menggunakan air dan bahan berpori atau berpori.
Sementara itu aeroponik merupakan suatu metode bertanam dengan cara membiarkan akar
tanaman menggantung di udara sehingga akar tersebut tidak menempel pada media tanam
apapun.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari bercocok tanam dengan metode hidroponik antara
lain:

 Pertumbuhan tanaman tidak bergantung pada musim dan tempat termasuk ketinggian lokasi dan
luas tanah sebagai media tanam.
 Mutu hasil perkebunan seperti sayur dan buah lebih baik dibanding dengan proses tanam seperti
biasa.
 Pupuk yang digunakan lebih hemat, karena jumlah yang diberikan harus diatur.
 Hama dan penyakit tanaman yang berasal dari tanah tidak akan menyerang tanaman.
D. Pengobatan
 Tumbuhan Mustard alami mengalami seleksi manusia untuk menghasilkan brokoli, kembang
kol, dan kubis.
C. Peternakan
Bioteknologi konvensional juga banyak diterapkan di bidang peternakan, contoh
penerapannya adalah sebagai berikut.

 Domba Ankon, khususnya yang berkaki pendek dan bengkok karena proses mutasi alami.
 Sapi Jersey, khususnya sapi perah, mengandung lebih banyak krim setelah dimutasi oleh
manusia.
D. Kesehatan
antibiotik penisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan
vaksin yang merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk
meningkatkan imunitas

2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern mulai mengalami perkembangan yang signifikan setelah ditemukannya
struktur DNA pada tahun 1950. Bioteknologi modern paling dikenal sebagai salah satu jenis
bioteknologi yang berbasis rekayasa, rekayasa DNA atau manipulasi genetik dengan
menggunakan biokimia dan mikrobiologi.

Rekayasa genetika atau genetic engineering adalah manipulasi gen secara langsung untuk


tujuan praktis. Salah satu teknik rekayasa genetika adalah DNA rekombinan dimana gen
tertentu dimasukkan ke dalam sel dengan teknik kloning yang disebut juga dengan kultur
jaringan.
Misalnya, microarray DNA yang diwakili oleh titik-titik berwarna ditafsirkan sebagai tingkat
ekspresi relatif dari 2.400 gen manusia. Analisis mikro aril sering digunakan untuk
membandingkan ekspresi gen pada beberapa sampel yang berbeda, seperti sampel jaringan
normal dan sampel kanker.

Pengetahuan ini kemudian dikembangkan dan digunakan sebagai teknik untuk melakukan
penelitian tentang penyakit kanker dan penyakit lainnya. Seiring dengan perkembangannya,
bioteknologi modern diterapkan di berbagai bidang kehidupan.

A. Teknologi Reproduksi
Teknologi reproduksi adalah cara reproduksi yang menggunakan alat dan proses tertentu.
Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi agar menjadi lebih
baik sesuai dengan harapan manusia. Ada beberapa bentuk teknik reproduksi yang
diterapkan, yaitu:

 Kultur jaringan, suatu cara memperbanyak jumlah tanaman dengan cara mengkulturkan
jaringan tertentu sehingga berkembang menjadi individu yang memiliki ciri-ciri yang sama
dengan induknya. Cara ini dapat menghasilkan benih berkualitas tinggi dalam waktu singkat,
dalam jumlah banyak dan bebas penyakit.
 Inseminasi buatan, metode pembuahan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan manusia.
Metode inseminasi ini biasanya diterapkan pada ternak sapi dan kadang juga bagi manusia.
 Fertilisasi in Vitro atau bayi tabung, metode menghasilkan bayi melalui proses pembuahan
yang tidak dilakukan di dalam tubuh. Metode ini sering dilakukan oleh pasangan suami istri yang
sulit mendapatkan keturunan.
 Cloning atau pengklonan, metode menghasilkan keturunan yang sangat identik dengan
induknya berdasarkan sifat aseksual. Pemuliaan, metode persilangan organisme dari keturunan
yang berbeda.
B. Radiasi
Radiasi atau disebut juga penyinaran adalah suatu cara penggunaan gelombang
elektromagnetik untuk mengawetkan makanan, menghambat pertumbuhan pucuk tanaman,
mencegah pematangan buah, dan juga merupakan cara mutagenesis.

C. Aeroponik
Istilah aeroponik berasal dari dua kata, yaitu aeros yang memiliki arti udara dan ponus
berarti daya. Kedua istilah ini merupakan bahasa Yunani.

Mengacu pada kedua istilah di atas, aeroponik memiliki arti memberdayakan sesuatu
dengan memanfaatkan udara.

Pengertian lengkap dari aeroponik adalah sistem budi daya tanaman yang tidak
menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan menggunakan media tanam berupa
udara.

Aeroponik adalah sebuah sistem yang menyuplai segala kebutuhan tanaman yang tidak
bermedia tanah maupun air untuk tumbuh dan berkembang. pada aeroponik, suplai nutrisi dipenuhi
dengan menyemprotkan air bernutrisi ke akar tanaman secara langsung. pada media tanam tanah
dan air, suplai oksigen dan air menjadi faktor yang membatasi pertumbuhan tanaman. pada sistem
aeropoik ini, kebutuhan oksigen dan air diberikan secara efisien, sehingga tidak lagi menjadi faktor
penghambat

D. Pengobatan
Bioteknologi modern juga banyak digunakan dalam bidang medis, khususnya untuk produksi
obat-obatan. Berikut adalah beberapa produk bioteknologi di bidang kedokteran, khususnya:

 Interferon, obat yang diproduksi untuk meningkatkan kekebalan dan melawan infeksi. Biasanya
diberikan pada penderita kanker dan hepatitis.
 Insulin, hormon buatan manusia yang digunakan untuk mengontrol gula darah. Hormon ini
biasanya diberikan pada penderita diabetes.
 Vaksin, antigen yang digunakan untuk menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Pemberian vaksin sering disebut dengan vaksinasi atau imunisasi.
 Hormon pertumbuhan, merupakan hormon yang diproduksi sebagai obat untuk mencegah
stunting dan sebagai bahan dalam proses penyembuhan.
 Beta-endorphin, hormon buatan manusia yang berguna untuk menghilangkan rasa sakit. Hormon
ini sering diberikan pada penderita gangguan jiwa seperti skizofrenia.
 Aktivator plasminogen, obat yang berguna untuk mencegah stroke dan juga melarutkan bekuan
darah.
 Interleukin 2, suatu protein juga bermanfaat untuk mengaktifkan kembali sistem imun tubuh.
 Antibodi monoklonal buatan manusia digunakan untuk menyerang dan kemudian
menghancurkan tumor dan sel kanker.
 Enzim, obat yang berguna untuk meningkatkan reaksi atau bertindak sebagai katalis biologis
yang baik. Penggunaannya biasa digunakan untuk keperluan manusia dan bidang industri.
Perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi Bagi Kehidupan Manusia

Bioteknologi berasal asal 2 kata, yaitu ‘bio’ yang diartikan sebagai makhluk hayati, ‘tekno’
ialah teknologi, serta ‘logos’ diartikan sebagai ilmu.
Bioteknologi diartikan menjadi ilmu yg bekerjasama dengan makhluk hayati dan mempelajari
pemanfaatannya.
sebagai akibatnya dari hal tersebut dapat membentuk barang dan jasa yg bisa digunakan
untuk memudahkan kehidupan insan.
Nah, ini dia merupakan akibat positif dan negatif dari bioteknologi, di antaranya:

akibat Positif
Beberapa dampak positif berasal bioteknologi dapat membantu manusia, di antaranya:

1. dapat menaikkan sifat resistensi tanaman terhadap hama serta penyakit di tumbuhan.
2. Membantu dalam mengatasi persoalan kesehatan dengan menyediakan obat-obatan buat
memberantas penyakit secara lebih murah.
3. bisa menaikkan nilai tambah sebuah bahan makanan. Hal ini dapat ditemukan pada
pengolahan bahan makanan susu yg diubah menjadi keju, mentega, serta yogurt.
4. bisa membantu pada mengatasi kekurangan bahan makanan. Bioteknologi hadir buat
memproduksi bahan makanan tadi lebih cepat.
Selain akibat positif, bioteknologi pula memiliki akibat negatif.

dampak Negatif
salah satu akibat negatif bioteknologi merupakan menyebabkan wabah penyakit.
di bawah ini beberapa dampak negatif bioteknologi yang perlu diketahui, antara lain:

1. keseimbangan alam akan terganggu karena adanya pelepasan organisme transgenik ke


lingkungan.
2. Adanya teknologi kloning pada tumbuhan maupun binatang yg membentuk
keturunan yang sama akan mengurangi keanekaragaman organisme.
3. Teknik DNA rekombinan dipergunakan buat menyembuhkan penyakit.
Teknik tadi menggunakan mikroba patogen yg dapat mengakibatkan endemi Jika
mikroba lepas ke lingkungan.
4. Produk transgenik bisa menyebabkan reaksi alergi di manusia.
Hal ini dikarenakan adanya penyisipan gen asing menjadi bahan makanan,
minuman, dan obat-obatan belum tentu diterima tubuh insan.

Anda mungkin juga menyukai