Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan peradaban manusia telah membawa kita kepada sebuah era
yang sangat berbeda dari beberapa dasawarsa sebelumnya. Manusia telah
mengalami perubahan pandangan dalam melihat eksistensi dirinya di tengah
kemajuan iptek saat ini. Seolah-olah manusia berlomba dengan waktu dalam
memaksimalkan pemanfaatan alam sebesar-besarnya untuk mensejahterakan umat
manusia. Akan tetapi esensi dari usaha untuk mengoptimalkan produksi pangan
demi kesejahteraan manusia kadang terlupakan menjadi sebuah usaha yang sangat
eksploitif.
Alam sudah menyediakan segalanya demi keberlangsungan hidupnya umat
manusia. Akan tetapi manusia memiliki keterbatasan dalam hal mengolahnya
sehingga secara terus menerus ada upaya mencari jalan pemecahannya. Fakta
tentang adanya sumber daya alam yang melimpah dengan kecendrungan yang
semakin berkurang seiring masa berlalu mengakibatkan manusia berfikir mencari
solusi dari permasalahan tersebut. Hal tersebut terjadi dalam upaya memenuhi
kebutuhan manusia akan sumber pangan. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow
bahwa kecendrungan pertambahan penduduk tidak seimbang dengan pertambahan
ketersediaan pangan. Sehingga para ilmuwan berupaya menemukan cara
mengoptimalkan hasil pertanian dan peternakan melalui pemanfaatan teknik baik
dari tingkat paling sederhana sampai yang moderen. Pemanfaatan bioteknologi
dalam usaha meningkatkan ketersediaan pangan dan bahan kesehatan telah
mendapatkan hasil yang memuaskan dengan ditemukan teknik kultur jaringan,
kloning dan rekayasa antibiotika dan lain-lain.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan atau cabang ilmu biologi yang melibatkan displin
ilmu mikrobilogi, biokimia, antibiotika, dan biologi monokuler. Definisi
bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan
agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala
industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara
modern , bioteknologi adalah pamanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang
sudah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala
industri.1
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nalai bahan mentah dagan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya
bakteri dan kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau
sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa
dan perubahan atau transformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu
lebih lanjut dapat dibagi menjadi dua bagian , yakni :
1. Pembentukan suatu produk akhir yang diinginkan , contohnya enzim antibiotik ,
asam organik dan steroid.
2. Penguraian bahan sisa produksi , contohnya buangan air limbah , destruksi
buangan industri , atau tumpahan minyak.
Dewasa ini , penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang ,
misalnya di bidang pengolahan bahan pangan , farmasi , kedokteran pengolahan
limbah , pertanian perlindungan alam dan pertambangan.
Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan
teknologi dengan menggunakan mekhluk hidup sebagai alat bantu untuk
menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi bukanlah
suatu disiplin ilmu melainkan peranan ilmu (suatu teknik dalam biologi). Dalam
bioteknologi , makhluk hidup digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa
dengan alasan karena makhluk hidup :

1
Abu Ahmadi. H, A. Supatmo. Ilmu Almiah Dasar. (Jakarta. PT. Rineka Cipta. 1998), hlm. 33

2
a. Senantiasa berkembangbiak dan dapat dibiakkan (terbaharukan).
b. Mudah diperoleh.
c. Sifatnya dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan.
d. Dapat menghasilkan berbagai macam produk yang dibutuhkan.

Bioteknologi Konvensional yaitu pemanfaatan makhluk hidup untuk


menghasilkan produk atau jasa sudah banyak dilakukan sejak dulu. Di Indonesia ,
orang telah lama mengenal proses pembuatan tape , tuak dan tempe dengan
menggunakan mikroorganisme.

B. Peranan bioteknologi terhadap ketersedian sumber daya alam


1. Penerapan Bioteknolgi Pada Produksi Pangan
Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme
untuk mengubahbahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses
fermentasi.Fermentasi adalah proses merombak suatu senyawa organik menjadi
zat organik yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme.Fermentasi
bahan makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan menjadi
produk yang diinginkan.Selain itu mikroorganisme juga berperan dalam
penciptaan makanan baru dari biomassa sel yang disebut protein sel tunggal.
a. Produk Makanan/Minuman Hasil Fermentasi
Produk-produk makanan/minuman hasil fermentasi sebagai berikut.
No Produk Bahan Mentah Mikroorganisme yang
Fermentasi Berperan
1 Tempe Kedelai Rhizopuz oryzae dan Rhizopus
oligosporus
2 Tauco Keledai Aspergillus oryzae
3 Kecap Keledai Aspergillus
wentii atauAspergillus soyae
4 Keju Susu Lactobacillus
bulgaricus,Lactobacillus
lactis,dan Sterpococcus
5 Yoghurt Susu Lactobacillus
bulgaricus danStreptococcus
thermophilus

3
6 Mentega Susu Streptococcus
lactis danLeuconostoc
cremonis
7 Nata de coco Air kelapa Acetobacter xylum
8 Roti Tepung Terigu Saccharomyces cerevisiae
                    

b. Produksi Protein Sel Tunggal atau Single Cell Protein


Protein sel tunggal merupakan bentuk makanan baru yang diperoleh
dengan memanfaatkan biomassa mikroorganisme baik dari bakteri, ragi,
jamur, dan alga/ganggang.
No Kelompok Jenis Mikroba yang Berperan
1 Bakteri Bacillus, Hidrogenomonas,
Metthanomonas, danPseudomonas
2 Ragi Candida, Rhodotorula,
Endomycopsis, danSaccharomyces
3 Jamur Pleurotus, Agaricus, lentinus
4 Alga/ganggang Chlorella, Scenedesmus, danSpirulina

Beberapa faktor yang mendorong budi daya mikroorganisme penghasil


PST antara lain, yaitu :
1) Laju pertumbuhan sangat cepat dan waktu penggandaan relatif
singkat,serta masih mungkin diperpendek untuk menghasilkan massa
pangan yang setara.
2) Dapat menggunakan berbagai macam substrat bergantung dari  jenis
mikroba yang digunakan.
3) Dapat dilakukan perencanaan produksi,sebab produksi PST tidak
bergantung perubahan iklim dan musim.
4) Memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan.
Tahapan produksi PST antara lain sebagai berikut.
1) Pemilihan dan penyiapan sumber karbon.

4
2) Penyiapan media yang mengandung sumber karbon,sumber
nitrogen,fosfor,dan unsure         lain yang penting.
3) Pencegahan kontaminasi media sterilisasi.
4) Pembiakan mikroba yang diperlukan.
5) Pemisahan biomassa mikroba dari cairan fermentasi.
6) Penanganan lanjut biomassa dengan purifikasi(pemurnian)
2. Penerapan bioteknologi di bidang farmasi/kedokteran
Bidang Kesehatan Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin,
terapi gen dan pembuatan antibiotik.
Proses penambahan DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk
memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada
produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut
interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin
dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat
dipanen dari bakteri. Beberapa penyakit menurun atau kelainan antibiotik dapat
disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini
dikenal dengan istilah terapi gen. Berikut penerapan bioteknologi pada bidang
kesehatan:
a. Insulin
Sel bakteri yang biasa digunakan dalam pembuatan insulin adalah bakteri
E.coli.Proses pembuatan insulin tersebut adalah sebagai berikut.:
1)      Sel bakteri  E.coli diambil plasmidnya.
2)      Gen insulin dari sel hewan diambil dan disambungkan ke dalam
plasmid bakteri sehingga membentuk kimera (DNA rekombinan).
3)      Kimera tersebut dimasukkan ke dalam sel bakteri E.coli.
4)      Bakteri E.coli tersebut dikulturkan untuk dikembangbiakkan.
5)      Bakteri-bakteri hasil pembelahan mengandung plasmid yang sama
dengan bakteri semula sehingga mampu juga menghasilkan  insulin.
b. Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibody yang diperoleh dari suatu sumber
tunggal atau sel klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.

5
Antibodi monoklonal memiliki manfaat, yaitu :
1) Mendeteksi hormone carionik gonadotropin (HCG) dalam urine wanita
No Mikroorganisme Antibiotik
1 Streptomyches griseus Streptomisin
2 Streptomryches erythreus Erythromycin
3 Streptomryches noursei Nystatin
4 Penicilium chrysogenum Penisilin

5 Actinomycetes Actinomisetin
6 Bacillus polymyxa Polymixin B

7 Bacillus licheniforis Bagitracin

hamil.
2) Mengikat racun dan menonaktifkannya
3) Mencegah penolakan jaringan terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

Tahap-tahap pembuatan antibody monoklonal  melalui teknik hibridoma


adalah sebagai berikut.
1) Antigen diinjeksi ke tubuh tikus percobaan untuk menghasilkan antibody
(dilakukan dengan sel β )
2) Fusi sel antara sel myeloma (sel-sel kanker) dan sel β yang berasal dari
tikus menghasilkan hibridoma.

6
3) Hibridoma dikembangbiakkan dan diseleksi untuk memperoleh satu
hibridoma penghasil antibody yang sesuai.
4) Hibridoma yang telah diseleksi  tersebut dikultur agar diperoleh antibody
monoklonal.
c. Vaksin
        Teknologi rekombinasi DNA juga digunakan dalam pembuatan 
vaksin.Prinsip-prinsip rekayasa antibiotika dalam pembuatan vaksin adalah
sebagai berikut.
1) Mengisolasi gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam
mengasilkan antigen.
2) Menyisipkan gen-gen tersebut ke tubuh organisme yang kurang patogen.
3) Mengulturkan organisme hasil rekayasa  sehingga menghasilkan antigen
dalam jumlah banyak.
4) Mengekstraksi antigen,lalu digunakan sebagai vaksin.

d. Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh
mikroorganisme,dimana senyawa tersebut mampu menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lain.Pada tahun 1924 Alexander
Flemming menemukan zat antibiotik dari jamur Peniillium notatum yang
disebut penisilin.Berikut ini beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan oleh
mikroorganisme.2      
Pembuatan antibiotik terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1)      Microorganisme penghasil antibiotik dikembangbiakan.
2)      Mikroorganisme dipindahkan kedalam bejana fermentasi
3)       dan di pacu dengan lingkungan yang cocok agar berkembang biak secara
tepat.
4)      Antibiotik dari cairan biakan diekstraksi dan dimurnikan, selanjutnya diuji
e. Interferon
Interferon merupakan suatu senyawa anti virus yang dapat mengobati
beberapa jenis kanker dan beberapa jenis leukemia. Selain itu interferon juga

2
Jasin Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar. (Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2005), hlm. 13

7
berfungsi untuk mengobati hepatitis, herpes simpleks, dan herpes zooter.
Interferon dihasilkan melalui fusi gen.
f. Terapi antibiotik
Terapi genetic adalah perbaikan kelainan genetic dengan
memperbaiki gen. Setiap kelainan genetic yang disebabkan alel tunggal yang
rusak, secara teoritis mungkin untuk diganti dengan alel yang masih
berfungsi normal. Dengan mengetahui alel tunggal yang rusak maka dapat
diupayakan untuk memperbaiki atau , mengganti gen yang rusak dengan
teknik rekombinasi gen atau terapi genetic. Agar gen yang disisipkan atau
diganti dalam terapi genetic bersifat permanen maka sel-sel yang diterapi
haruslah sel yang memperbanyak diri sepanjang hidupnya (sel sumsum
tulang) sehingga alel yang dicangkokan dapat bereplikasi dan terus
diekspresikan. Terapi genetic dapat dilakukan untuk mengobati penyakit
immunodefisiensi atau penyakit tidak memiliki kekebalan tubuh karena sel T
limfosit tidak mampu memproduksi hormone adenosine deaminase (ADA).
Terapi lain yang sudah dilakukan, yaitu untuk mengobati kanker kulit.

3. Penerapan bioteknologi di bidang pertanian


Bidang Pertanian Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan
dengan teknik modifikasi antibiotik dengan bioteknologi melalui rekayasa
antibiotika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama,
patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan
sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant
breeding). Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis
melalu pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng
sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.
Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan
memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat
pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian pula
terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di
rekayasa secara antibiotik dapat meningkatkan hasil panen pertanian, demikian
juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari

8
bacteri Rhizobium. Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki
dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa
antibiotik lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri
Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan
(seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari
ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya
tanaman pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun
ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain
matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta
pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi
masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa
mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis
mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak
jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik (dapat
menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit
bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri
Bacillus thuringiensis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu
menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama
seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif
menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan serangga.
Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan sebagai
biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini diharapkan
dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian pestisida kimia.
Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih
efektif lagi untuk membasmi hama.
Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten
terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa antibiotika.
Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B.
thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman
budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan

9
protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak
diperlukan lagi.
Pembuatan tanaman yang mampu mengikat nitrogen dari udara bebas
dengan menginjeksi bakteriRhizobium kedalam tanaman tersebut.
a.       Tanaman Transgenik
Rekayasa antibiotika dapat dilakukan pada berbagai jenis tanaman
untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia
disebut tanaman transgenic.Tanaman transgenik yaitu tanaman yang
telah disisipi gen bakteri.Berikut ini contoh tanaman transgenic.
1)      Tanaman Kebal Hama dan Penyakit TMV (Tobacco Mozaic Virus).
2)      Tanaman yang Mampu Mengikat Nitrogen.
b.      Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman.
Mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian hama dan
penyakit secara biologi yang disebut dengan biopeptisida mikroba.
Beberapa mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah sebagai
berikut :
1)      Bacillus Thuringiensis membantu mengatasi larva ngengat dan kupu-
kupu perusak.
2)      Bacillus populiae untuk mengatasi kumbang jepang dengan
menularkan “penyakit susu”
3)      Baculovirus merupakan kelompok virus yang dikembangkan sebagai
bioinsektisida untuk memberantas serangga penggerek jagung, kumbang
kentang, serta kutu dan kumbang daun.

4. penerapan bioteknologi di bidang peternakan


a. Hewan Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang telah disisipi gen-gen tertentu
yang dibutuhkan manusia.Contoh: domba transgenic yang dapat
menghasilkan susu untuk menolong penderita hemophilia karena
mengandung protein pembeku darah.
b. Hormon BGH (Bovine Growth Hormone) atau BST
(Bovine Somatotropin).

10
Hormon  BGH adalah hormone pemacu pertumbuhan hewan
ternak.Penyuntikan hormone BGH pada sapi perah ternyata dapat
meningkatkan produksi susu selain meningkatkan produksi daging.
Cara memproduksi hormone BGH untuk meningkatkan produksi susu
dan daging pada sapi adalah sebagai berikut.
1)        Plasmid bakteri Eschericha coli disisipi dengan gen somatotropi
sapi,kemudian plasmid tersebut dimasukkan lagi kedalam bakteri.
2)        Bakteri baru ini ditumbuhkan kedalam ferfermenter,kemudian
somatotropin diisolasi  dari bakteri dan dimurnikan sehingga siap untuk
diinjeksi ke sapi guna meningkatkan produksi susu dan daging.

5. Penerapan bioteknologi di bidang pengelolahan limbah


Pengolahan Limbah Sampah atau limbah merupakan bahan pencemar
lingkungan yang mengancam kehidupan. Oleh kerena itu harus ada upaya
penanggulangan limbah. Penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya ditimbun, dibakar dan didaur ulang. Diantara semua
cara itu, cara yang terbaik adalah dengan cara didaur ulang. Slah satu contoh
proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan
adalah proses pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi
pada kondisi tanpa oksigen (anaerob). Dengan cara ini sampah dapat diubah
menjadi arang, gas (misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan
tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari
bahan bakar hasil proses ini adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga
dapat mengurangi pencemaran udara. Bahan dari pembakaran makroorganik
(dari hewan, tumbuhan, manusia), denagn bantuan mikroorganisme (misalnya
bakteri dan jamur), dengan bantuan hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam
pembuatan kompossangat diperlukan mokroorganisme. Jenis mikroorganisme
yang diperlukan dalam pembuatan kompos tergantung pada bahan organik yang
digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau
anaerob). Selama proses pengomposan, terjadi penguraian terhadap selulosa dan
pembentukan asam organik, terutama asam humat. Asam humat penting dalam
pembentukan humus. Hasil pengomposan terutama bermanfaat sebagai pupuk.

11
Dengan perkembangan bioteknologi, kini pencemaran lingkungan dapat semakin
dikurangi dengan berbagai teknik pengolahan limbah, misalnya pengolahan
minyak, air limbah dan plastik.
1.      Pengolahan Air(cair) Limbah Dengan bioteknologi pengolahan limbah
menjadi lebih terkontrol dan efektif. Pemrosesan air limbah oleh pabrik
bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar, baik pencemar biologis maupun
kimaiwi, yang mungkin membahayakan manusia atau lingkungan.
Mekanismenya adalah:
a.      Menghilangkan sisa-sisa akhir benda padat yang tersuspensi.
b.      Menghilangkan gangguan yang tidak dikehendaki.
c.      Manghilangkan rasa, warna, bau, dan mengurangi kandungan zat yang terlarut.
2. Pengolahan limbah padat : Pengolahan sampah dengan bantuan mikroba adalah
dengan cara pengomposan sampah-sampah organik
3. Pengolahan limbah plastic : yaitu dengan menguraikan plastik dengan bakteri
alkaligenes eutrophus
4. Pengolahan limbah minyak : yaitu dengan pemanfaatan pseudomonas untuk
membersihkan senyawa hidrokarbon pada tumpahan minyak bumi. Bakteri
Zanthomonass campestris untuk mengumpulkan tumpaan minyak yang
sebelumnya diberikan gumxanthan untuk mengentalkan.

6. Penerapan bioteknologi di bidang pertambanagan


Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk memisahkan
logam dari bijihnya yaitu dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus ferroxidans.
Bakteri ini merupakan bakteri kemolitotrof yang mampu memisahkan logam
dari bijihnya. Energy yang digunakan Thiobacillus ferroxidans dalam
memisahkan logam dari bijihnya berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik
khususnya senyawa besi dan belerang. Asam sulfat dari besi sulfat melarutkan
logam dari bijihnya.
Berikut ini adalah tahapan bakteri dalam memisahkan tembaga dari bijihnya,
yaitu :
a.       Bakteri bereaksi dengan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan.
Selanjutnya, bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.

12
b.      Unsure S dalam FeS2 bereakasi dengan ion hydrogen dan molekul oksigen
membentuk H2SO4.
c.       Ion Fe3+ pada bijih yang mengandung CuSO4 mengoksidasi ion Cu+ menjadi
Cu2+ dan bereaksi dengan SO42- dari H2SO4 sehingga membentuk CuSO4.
d.      Reaksi selanjutnya adalah sebagai berikut :
CuSO4  + 2Fe + H2SO4 → 2FeSO4 + Cu + 2H+

C. Dampak  negatif  bioteknologi
1. Dampak terhadap kesehatan
Produkproduk asil rekayasa genetka memiliki resiko potensial sebagai berikut :
o   Virus didalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit ungkin
diaktifkan oleh rekayasa enetik.
o   Meningkatkan transfer gen hrizontal dan rekombinasi , jalur utama penyebab
penyakit.
o   Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen jorizontal ,
membuat tidak menghilangkan infeksi.
o   DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai
promoter sinetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen
(materi dasar sel-sel kanker).
o   Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan
meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti
pada tanaman.
2.      Dampak terhadap lingkungan
Lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam
laporan International Specialty Products. Di antaranya :
o   Tidak ada perluasan lahan.
o   Tidak ada pengurangan penggunaan pestisida.
o   Tanaman rekayasa genetik merusak kehidupan liar.
o   Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin.
o   Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan
penyakit dilapangan dan didalam tes laboratorium.
3.      Dampak tegadap petikan dan moral

13
Berikut ini beberapa contoh mengenai masalah ini :
·         Pasangan suami istri menunda kehamilan.
·         Meminta sperma orang lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam rahim
wanita.
·         Seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan dalam
tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu.
4.      Dampak tehadap ekonomi
 Contohnya :
·         Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun alasannya.
·         Undang-Undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku
untuk semua negara di dunia.
·         Pengawasan dan pemberian sertifikasi produk-produk berlabel bioteknologi
tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan menusia.

·         Penerapan bioteknologi herus tetap berdasarkan  nilai-nilai moral dan etika.


·         Pemerintah AS membentuk badan FDA (Food and Drugs Administration)
      Tindakan pencegahan dampak negatif Bioteknologi
1.      Adanya peraturan keamanan hayati keamanan pangan, misalnya di Indonesia
ada Komisi Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan (KKHKP)
2.       Produk-produk bioteknologi harus melalui uji laboratorium yang ketat
sebelum dilepas ke pasar atau diusahakan dalam skala yang lebih luas.
3.      Pengawasan dan pemberian sertifikat bahwa produk-produk yang berlabel
bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
4.      UU di semua Negara yang melarang pembuatan senjata biologi.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Berdasarkan makalah yang telah disusun , maka dapat diketahui bahwa
bioteknologi adalah penerapan ilmu(suatu teknik dalam biologi).
 Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmah dan
teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk
menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi bukanlah
suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu..
 Dengan perkembangan bioteknologi , maka manusia dapat memanfaatkan
suatu bahan yang sederhana menjadi barang atau bahan yang lebih bermanfaat.
Selain mempunyai kelebihan bioteknologi juga mempunyai kekurangan atau efek
negatif. Efek berpengaruh pada berbagai bidang , antara lainnya :
      Bidang Kesehatan
      Bidang lingkungan
      Bidang etika dan moral
      Bidang ekonomi

B. Saran
Demikiaan makalah ini kami buat ,kami mengharapkan kritik yang
konstruktuf  dari pembaca untuk makalah kami yang berjudul “peranan
bioteknologi” . walaupun makalah kami kurang dari kesempurnaan karna

15
keterbatasan ilmu pengetahuan penulis,dengan itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya kepada pembaca.kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. H, A. Supatmo. 1998, Ilmu Almiah Dasar. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Jasin Maskoeri, 2005, Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

16

Anda mungkin juga menyukai