TPresented by
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang memanfaatkan metode modifikasi
genetika melalui rekombinasi DNA. Bioteknologi modern sangat erat dengan rekayasa
gentika, karena manipulasi yang dilakukan bukan hanya pada kondisi lingkungan dan
media tumbuh melainkan juga dilakukan pada susunan gen dalam kromosom makhluk
hidup. Namun tidak semua penerapan bioteknologi modern menggunakan teknik
rekayasa genetika, misalnya seperti kultur jaringan dan kloning. Kultur jaringan dan
kloning dikatakan sebagai bioteknologi modern karena alat yang digunakan dalam
prosesnya merupakan peralatan yang canggih. Rekayasa genetik bertujuan untuk
menghasilkan organisme transgenik yakni organisme yang susunan gen dalam
kromosomnya telah dirubah sehingga mempunyai sifat yang menguntungkan sesuai
dengan yang dikehendaki. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil dari rekayasa genetik
lebih terarah dan dapat diramalkan sebelumnya. Bioteknologi modern memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan (Tabel 3).
Tabel 3. Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Modern
Kelebihan Kekurangan
Hasil dapat diperhitungkan Biaya produksi relative mahal
Perbaikan genetik dapat dilakukan secara Memerlukan teknologi canggih
terarah
Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian Menyebabkan degradasi gen jenis lokal
genetik
Menghasilkan individu yang memiliki Pengaruh jangka panjang belum diketahui
sifat baru (tidak sama) dengan sifat
alaminya
d. Hewan Transgenik
Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan
untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa
genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang memproduksi
susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin
tertentu, dan sebagainya. Hewan yang telah berhasil dikembangkan menjadi hewan
transgenik adalah mencit sebagai hewan pioneer yang pertama kali dibuat. Saat ini
telah dikembangkan ke tikus, kelinci, domba, sapi dan babi.
Referensi:
Darmayani, S., dkk. (2021). Bioteknologi: Teori dan Aplikasi. Bandung: Widiana Bhakti
Persada.
Hendarto, H. (2019). Bayi Tabung: Teknologi Produksi Terkini Mengatasi Infertilitas. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Munawar. (2020). Bioteknologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS
dan DIKMEN.
Prasetyo, A. D., & Sari, D. H. (2021). Pengantar Bioteknologi. Sukoharjo: Guepedia.
Subardi, Nuryani, & Pramono S. (2008). Biologi 3. Jakarta: Kepala Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Wardani, A. K., Wijayanti, S. D., & Widyastuti, E. (2017). Pengantar Bioteknologi. Malang: UB
Press.