Anda di halaman 1dari 10

BIOTEKNOLOGI

LIRA AYU ANGGRAINI DARI IX.5

BIOTEKNOLOGI

A.Bioteknologi Dan perkembangannya


Bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup untuk membantu
pekerjaan atau menghasilkan produk bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi 
dimulai sejak tahun 1857 setelah Louis Pasteur menemukan hasil fermentasi
yang dilakukan oleh mikroorganisme.

Bioteknologi berasal dari kata biaya artinya mahluk hidup dan teknologi artinya
suatu cara atau alat untuk memudahkan manusia dalam memecahkan masalah atau
membuat produk yang berguna

Pada tahun 1920, fermentasi melibatkan mikroorganisme mulai digunakan


untuk membuat larutan kimia yang kompleks, seperti pembuatan alkohol.
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan
harus menggunakan mikroskop untuk melihatnya

Pemanfaatan bioteknologi untuk pembuatan makanan dalam kehidupan


sehari-hari, contohnya pada pembuatan tempe, tape, oncom dan sebagainya.
Perkembangan bioteknologi pangan selanjutnya masuk ke masa bioteknologi
modern yang menerapkan prinsip genetika, biokimia, dan biomolekuler. 

Secara umum bio teknologi dapat dikategorikan menjadi bio teknologi


konvensional atau tradisional dan bioteknologi modern juga teknik
bioteknologi konvensional dilakukan dengan cara sederhana diproduksi
dalam jumlah kecil atau tidak diproduksi secara terbatas.

Bioteknologi konvensional adalah bio teknologi yang


mengandalkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk baru lainnya sesuai
dengan kebutuhan manusia melalui proses fermentasi bioteknologi
konvensional adalah bio teknologi yang dalam pelaksanaannya
Memanfaaatkan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu produk
seperti senyawa kimia atau produk lainnya dengan memanfaatkan aktivitas
mikroba dan belum menggunakan enzim

Adapun ciri – ciri bioteknologi konvensioanal adalah:

1. Sudah dikenal sejak awal Peradaban manusia


2. Menggunakan secara langsung hasil yang diproduksi organisme atau
mereka mikrooganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan
tertentu yang bermanfaat bagi manusia
3. Peralatan yang digunakan relative sederhana
4. Mikro organisme yang digunakan relative terbatas

Adapun contoh produk bioteknologi konvensional yang telah lama ada


diantaranya pembuatan tempe oncom tape dan kecap,

Yoghurt adalah hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Streptococcus


thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus yang dapat mengubah laktosa pada
susu menjadi asam laktat, pecahnya protein pada susu menyebabkan susu menjadi
kental dan terasa. Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil
akhirnya menjadi yogurt. 

Keju adalah bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat


pada susu melalui proses pengentalan (koagulasi); dilakukan dengan bantuan
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Yang dapat
menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan
membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih).
 
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia hasil fermentasi. Fermentasi
dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus
oligosporus pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur menghasilkan
benang-benang yang disebut hifa. Hifa mengakibatkan biji  kedelai saling terikat dan
membentuk struktur yang kompak.

dalam bioteknologi konvensional biasanya hanya menempatkan mikrorganisme


seperti bakteri dan jamur rekayasa genetika dalam metode atau teknik pengambilan
tertentu untuk menghasilkan organisme yang mempunyai keunggulan atau
kelebihan secara genetic sedangkan rekayasa Biokimia seperti menggunakan tangka
reactor untuk pertumbuhan mikro Gani SMA untuk proses biologis tertentu agar
tidak terpengaruhi atau kontaminasi oleh mikro organisme lain.

Bioteknologi modern adalah sejumlah teknik yang melibatkan


manipulasi gen, sel, dan jaringan hidup secara sengaja dengan cara yang
dapat diprediksi dan dikendalikan. Tujuannya untuk mengubah organisme
atau menghasilkan jaringan modern.

Adapun ciri-ciri bioteknologi modern adalah:


1. Bioteknologi modern mulai berkembang sejak ditemukan DNA
2. Mikroorganisme digunakan dengan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kinerja kinetic suatu organisme yang berguna bagi
manusia
3. Peralatan peralatan yang digunakan lebih modern
4. Pemanfaatan mikroorganisme menggunakan teknologi modern

Adapun contoh dari bioteknologi modern adalah sebagai berikut:

• Bayi tabung yang merupakan hasil fertilisasi secara in vitro. Ovum dan
sperma dipertemukan dalam sebuah wadah sehingga terjadi pembuahan.

• Hormon insulin yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam


rekayasa genetik.

• Domba dolly yang merupakan hasil kloning atau transfer inti sel
autosom (diploid) ke dalam ovum (haploid) yang telah diambil inti telurnya.

• Tanaman kebal hama yang telah disisipi gen penghasil senyawa


endotoksin dari Bacillus thuringiensis

• Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen


pengontrol fiksasi nitrogen (gen nif) dari bakteri Rhizobium sp dengan
perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens

Rekombinasi DNA rekayasa genetika merupakan kegiatan manipulasi


sifat makhluk hidup agar tidak akan menghasilkan makhluk hidup dengan
sifat yang diinginkan manipulasi sifat genetik ini dilakukan dengan
menambah atau mengurangi DNA.

Rekombinasi merupakan proses menggabungkan dua DNA dari sumber yang


berbeda digunakan dikembangkan juga organisme trans genetik atau
organisme menggunakan dari spesies lain organisme transgenik dilakukan
dengan cara menyuntikkan ke dalam sel telur atau sel sel embrio awal
sehingga dihasilkan organisme yang baru dengan kualitas sesuai yang
diharapkan.

B.Penerapan Bioteknologi Dalam kehidupan

 Bioteknologi pertanian adalah bioteknologi yang


dikembangkan dan di terapkan di bidang pertanian diantaranya adalah
kultur jaringan yang dimanfaatkan untuk menghasilkan tanaman tahan
hama dan pengembangan tanaman dengan menggunakan media selain
tanah yang dikenal dengan nama Hidroponik culture jaringan
tumbuhan dilakukan dengan mengambil beberapa militer pucuk
tumbuhan yang mengandung jaringan muda di Jaling terjaring yang
bersifat Meris Tematik bagian tumbuhan yang digugat culture ini di
sebut sebagai aspek dalam bidang pertanian bio teknologi melakukan
dengan cara menanam tanaman dalam media selain tanah yaitu yang
disebut Hidroponik ,Hidroponik adalah Teknik menanam tanaman
dalam media selain tanah penerappanya di lakukan dengan
menggunakan media air atau pasir.Hidroponik dengan media air
tumbuh di dalam air dan di tumbuhi unsur-unsur hara dan di butuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut Hidroponik
dengan media pasir media yang di gunakan dapat juga dengan:
Arang,Sabut Kelapa,atau Batu-batu an Dalam Teknik ini sebaiknya
ditambahkan untuk dalam unsur unsur hara dan Teknik Hidroponik
yang perlu di perhatikan adalah kelembapan udara dan intesitas cahaya
supaya tanaman dapt tumbuh dan berkembang biak dengan biak.

 Bioteknologi Peternakan Dalam bidang peternakan,


bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan vaksin, antibodi, pakan
bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. Contoh vaksin untuk ternak
yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin NCD
untuk mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk
penyakit flu burung.

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI PADA PETERNAKAN Teknologi induk


buatan sering dilakukan pada hewan langka yang sulit bereproduksi secara
alami. Embrio hewan ini ditransplantasikan pada rahim spesies lain yang
masih berkerabat. Dengan cara ini diharapkan hewan langka tersebut
terhindar dari ancaman kepunahan. Berikut beberapa penerapan prinsip
bioteknologi dalam bidang peternakan :

-TEKNIK INSEMINASI BUATAN Dikenal dengan nama kawin suntik, adalah


suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma yang telah dicairkan dan
diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat
kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “
insemination gun”.

- TEKNOLOGI TRANSGENIK Hewan transgenik adalah hewan yang telah


mengalami rekayasa genetika sehingga dihasilkan hewan dengan sifat yang
diharapkan. Teknologi transgenik pada hewan dilakukan dengan cara
penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah
mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan
produk dari hewan ternak seperti daging susu, dan telur.

MANFAAT BIOTEKNOLOGI DALAM PETERNAKAN Pemanfaatan


Biologi pada bidang peternakan pun sudah sedemikian besar. Dengan
menerapkan pengetahuan cabang- cabang Biologi seperti zoologi,
anatomihewan, fisiologihewan, genetika, biologireproduksi, embriologi, dan
biologimolekuler/rekayasagenetika, para peternak dan masyarakat yang lebih
luas telah dapat menikmati hasilnya. Melalui penerapan ilmu-ilmu tersebut
telah banyak dihasilkan ternak varietas unggul, diantaranya adalah ayam
penghasil banyak telur, ayam pedaging, sapi pedaging, sapi penghasil banyak
susu, dan domba pedaging. Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut
kini pun telah banyak menggunakan teknik kawin silang (hibridisasi) dan
teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik inseminasi buatan,
dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal
musim kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan.

 Bioteknologi Kesehatan, Bioteknologi banyak


diaplikasikan dalam bidang Kesehatan atau bidamg
medis,misalnya pembuatan antibiotic,insulin sintesis,dan vaksin

a) Antibiotik,Antibiotik merupakan senyawa yang dapat


menghambat pertmbuhan mikroorgansme lain,khususnya
bakteri.Antibiotik penisilin di hasilkan oleh jamur penicillium
notatum dan penicillium chrysogenum .

PEMBUATAN INSULIN Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh


kelenjar pankreas. Hormon ini berperan dalam mengatur kadar gula dalam
darah (glukosa). Namun, tida semua orang dapat memproduksi insulin
dengan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh. Bahkan, terdapat pula orang
yang sama sekali tidak memproduksi insulin. Orang iniadalah penderita
diabetes melitus.
Macam-macam Diabetes Melitus :

1. Diabetes Melitus Tipe 1 : Diabetes Melitus jenis ini disebabkan oleh rusaknya sel beta
pankreas sebagai penghasil insulin sehingga penderita sangat kekurangan insulin.
Akibatnya, yang bersangkutan harus disuntik insulin secara teratur. Tipe ini diderita 1
dari 10 penderita Diabetes Melitus yang kebanyakan terjadi sebelum usia 30 tahun. Para
ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (berupa infeksi virus atau faktor gizi pada
masa kanak-kanan atau dewasa awal) menyebabkan kerusakan sistem kekebalan pada
sel beta pankreas. Diabetes Melitus tipe 1 ini memiliki kecenderungan untuk menular
secara genetik.
2. Diabetes Melitus Tipe 2 : Diabetes Melitus jenis ini disebabkan oleh gangguan sekresi
insulin dan resitensi insulin sehingga tubuh penderita tidak merespon secara normal
insulin yang dihasilkan tubuh dan membentuk kekebalan tersendiri sehingga terjadi
kekurangan insulin relative. Tipe ini biasanya terjadi pada usia di atas 30 tahun dan
sekitar 80% penderita mengalami obesitas.
3. Diabetes Melitus Tipe Spesifik : Diabetes Melitus jenis ini disebabkan oleh faktor genetik
(kerusakan genetik sel beta pankreas) juga akibat konsumsi obatobatan maupun bahan-
bahan kimia. 
4. Diabetes Melitus Kehamilan : Diabetes Melitus jenis ini terjadi pada sekitar 2-5% dari
semua kehamilan, namun sifatnya hanya sementara dan akan sembuh setelah
melahirkan. Namun demikian, ia berpotensi merusak kesehatan ibu hamil maupun
janinnya, meningkatkan resiko kelahiran serta cacat pada janin dan penyakit jantung
bawaan pada bayi. Selain itu, sekitar 40-50% dari penderita tipe ini menjadi penderita
Diabetes Melitus tipe 2 di kemudian hari.
Hasil kerja insulin adalah insulin melawan fosforilasi yang dirangsang
oleh glukagon, insulin bekerja melalui jenjang fosforilasi yang merangsang
fosforilasi beberapa enzim, insulin menginduksi dan menekan sintesis enzim
spesifik, insulin bekerja sebagai faktor pertumbuhan dan memiliki efek
perangsangan umum terhadap sintesis protein, dan insulin merangsang
transpor glukosa dan asam amino ke dalam sel.

 Bioteknologi Lingkungan,adalah salah satu pemanfaatan


bioteknologi yang banyak melibatkan mikroorganisme untuk
meningkatkan kualitas lingkungan hidup manusia dan alam sekitarnya .
Peningkatan kualitas lingkungan tersebut seperti pencegahan
terhadap masuknya berbagai polutan agar lingkungan tidak terpolusi,
membersihkan lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan, dan
memberdayakan sumber daya alam yang masih memiliki nilai tambah
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi di bidang lingkungan:


a) Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari
proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang
hidup dalam kondisi kedap udara).
b) Biomassa adalah cara-cara untuk mengubah bahan baku biomassa menjadi
energi yang lebih bersih dan efisien

- Bioremediasi adalah pemanfaatan bakteri untuk Monday Gradasi


atau menguraikan polutan yang mencemari lingkungan selain untuk
mengatasi pencemaran di Laut,Bioremediasi juga banyak digunakan
untuk mengatasi pencemaran di perairan seperti di kolam atau danau
selain menggunakan bakteri, penanggulangan pencemaran lingkungan
dapat menggunakan tanaman tertentu misalnya asing foto dan bunga
matahari Teknik tersebut disebut Fitoremediasi
 Bioteknologi Forensik , Forensik merupakan aplikasi
Teknik Teknik dan metode ilmiah yang digunakan untuk mengin
menginvestigasi suatu kejahatan atau tindak criminal.
: DNA fingerprint adalah salah satu teknik biologi molekuler penanda
genetik yang dipakai untuk  pengujian terhadap materi profil DNA, yaitu
sehimpunan data yang menggambarkan susunan DNA yang dianggap khas
untuk individu yang menjadi sampelnya.
: DNA fingerprint atau yang dikenal dengan sidik jari DNA adalah salah
satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kekhasan pola DNA
setiap individu khususnya dalam bidang forensik. DNA fingerprint setiap
individu berbeda-beda sehingga dapat digunakan sebagai bukti forensik
pada kasus kejahatan. Tes DNA fingerprint ini bisa digunakan DNA yang
terdapat pada inti sel atau DNA mitokondria.

C.Dampak Penerapan dan pengembangannya


Bioteknologi.
Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk membantu
pekerjaan atau menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi
manusia. Selain untuk menghasilkan bahan makanan bioteknologi, juga
sangat bermanfaat  dalam bidang farmasi, kedokteran, dan industri. Selain
membawa manfaat ternyata bioteknologi dapat merugikan manusia,
misalnya: produk bioteknologi hasil rekayasa genetika dapat
menyingkirkan plasma nutfah, yaitu jenis makhluk hidup yang masih
memiliki sifat asli. Beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan oleh
penerapan dan pengembangan bioteknologi adalah sebagai berikut.
1. Dampak terhadap Lingkungan
Salah satu dampak positif dari bioteknologi ini berupa penemuan tumbuhan
yang tahan serangga, membuat lingkungan terbebas dari dampak pestisida.
Tanaman atau hewan transgenik adalah tanaman atau yang telah mengalami
perubahan susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Namun dibalik
dampak positif tersebut ternyata juga menimbulkan beberapa dampak negatif.
Beberapa contoh dampak yang ditimbulkan oleh bioteknologi antara lain
sebagai berikut.

1. Organisme transgenik ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan
dapat mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami
atau merusak plasma nutfah (sumber daya genetik) atau yang dikenal
dengan “polusi gen”. Misalnya tanaman jagung yang tahan terhadap
herbisida, maka ketika jagung transgenik ini ditanam di lahan alami
maka serbuk sari dapat membawa gen jagung transgenik dan
menyerbuki jagung alami. Hal ini membuat gen-gen pada jagung
alami sudah terkontaminasi dengan gen-gen dari tanaman jagung
transgenik. 

2. Tanaman transgenik biasanya merupakan tanaman unggul, hal ini


membuat petani lebih cenderung menanam tanaman transgenik
(monokultur) dan tidak lagi menanam tanaman lokal. Akibatnya
tanaman lokal (bukan tanaman transgenik) akan menjadi langka yang
berakibat pula pada penurunan jumlah plasma nutfah. 

3. Penggunaan tanaman transgenik juga dapat menimbulkan hama baru


yang lebih kuat daripada hama sebelumnya dan mengganggu
keseimbangan ekosistem.
2. Dampak Terhadap Kesehatan

Munculnya organisme transgenik yang belum diketahui dampaknya sehingga


dikhawatirkan justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit
dikendalikan atau dapat membahayakan keselamatan manusia. Banyak
masyarakat yang khawatir bahwa pengembangan tanaman dan hewan
transgenik berbahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa dampak negatif
bioteknologi dalam bidang kesehatan antara lain sebagai berikut.

1. Di dalam organisme transgenik terdapat gen asing yang seharusnya


tidak ada bahkan tidak untuk dikonsumsi oleh manusia. Gen ini
dikhawatirkan memicu munculnya penyakit baru atau bahkan kanker.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap tanaman kedelai transgenik
yang mengandung gen dari kacang Brazil bisa memicu reaksi alergi
pada orang tertentu yang sensitif terhadap kacang Brazil. Gen-gen
asing tersebut juga dikhawatirkan dapat memicu bakteri untuk
resisten sehingga muncul bakteri yang lebih ganas. 

2. Beberapa produk bioteknologi misalnya alk*hol dapat disalahgunakan


untuk dibuat menjadi minuman beralk*hol yang apabila dikonsumsi
terus menerus dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

3. Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karena menganggap


melawan kodrat alam. Misalnya bayi tabung, pengklonan manusia dan
transplantasi organ. Ada kekhawatiran keterampilan merekayasa gen
dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya mengubah gen bakteri untuk
menjadi ganas dan digunakan untuk senjata biologi.

3. Dampak Terhadap Sosial dan Ekonomi


Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang
ekonomi dan sosial. Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan
pertanian transgenik yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi sangat
berlimpah dengan kualitas sangat baik. Namun, disamping dampak positif
tersebut bioteknologi ternyata juga menimbulkan beberapa dampak negatif,
diantaranya adalah sebagai berikut.

 Negara yang sudah maju telah mengembangkan organisme transgenik


yang memasarkan produknya dalam perdagangan internasional,
tentunya produk negera berkembang akan kalah sehingga penghasilan
negara pun dapat berkurang karena mereka belum memiliki teknologi
tersebut.Hal ini juga dapat membuat negara berkembang menjadi
tergantung pada produk negara maju.
 Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Misalnya
penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone :
BGH) dapat meningkatkan produksi sapi sampai 20%, sehingga akan
menggusur peternak kecil. Dengan demikian bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi.

Dampak negatif dari bioteknologi tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja,
namun perlu diadakan tindakan untuk mencegah atau pun mengurangi
dampak negatif tersebut. Hal-hal yang dilakukan dalam mencegah dampak
negatif bioteknologi antara lain sebagai berikut:

 Pemahaman kepada masyarakat terhadap perkembangan bioteknologi


untuk mewujudkan perbaikan kesejahteraan kehidupan manusia
selama tidak melanggar etika, moral dan agama.
 Pemerintah harus segera menciptakan perangkat hukum yang berkaitan
dengan bioteknologi sehingga dampak negatif dan kesalahan persepsi
terhadap keyakinan dan kemajuan bioteknologi dapat diterima
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai