Bioteknologi berasal dua kata yaitu bios yang berarti hidup dan teknologi sehingga akan menghasilkan
sebuah cabang ilmu baru yaitu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan
makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk
kemaslahatan manusia di bumi ini. Ilmu bioteknologi sudah sangat berkembang pesat yang pada
awalnya hanya bioteknologi konvensional kini sudah merambah pada bioteknologi modern.
Bioteknologi Konvensional
Fermentasi merupakan salah satu contoh dari penerapan bioteknologi konvensional dan telah
digunakan dalam menghasilkan produk, baik dalam skala kecil maupun industri besar (misalnya: tauco,
kecap, minuman anggur, dan sake).
1. Tingkatkan kandungan nutrisi dari hasil produk bioteknologi dalam bentuk makanan dan
minuman karena kandungan zat dari bahan makanan ini telah berubah.
2. Dengan menciptakan sumber makanan baru, seperti air kelapa, dimungkinkan untuk
menghasilkan makanan baru, yaitu Nata de Coco.
3. Bisa membuat makanan tahan lama seperti mentimun.
4. Bisa meningkatkan pendapatan per kapita. Orang yang mengerti bagaimana membuat Nata de
Coco dapat mengubah produk olahan mereka dari air kelapa kuno menjadi uang yang lebih
berharga.
5. Secara tidak langsung, ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat karena bioteknologi
sederhana tidak memerlukan biaya banyak, sehingga anak-anak dapat menjual hasilnya untuk
kebutuhan sehari-hari. Misalnya tempe dan tape. Proses pembuatan tempe dan tape
melibatkan bioteknologi.
Bioteknologi konvensional sangat membantu banyak orang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun,
ini tidak berarti bahwa ia tidak memiliki cacat. Keuntungan dan kerugian dari bioteknologi konvensional
adalah :
Kelebihan
Meningkatkan nilai gizi makanan dan minuman seperti susu dalam yogurt, mentega, keju.
Nah, berikut beberapa contoh teknik yang sering dimanfaatkan dalam bioteknologi modern.
Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode untuk mengisolasi bagian-bagian tanaman (sel,
jaringan, atau organ seperti akar, batang, daun, dan pucuk) kemudian menumbuhkan bagian tersebut
secara aseptis pada medium kultur secara in vitro. Dengan demikian, bagian-bagian tanaman tersebut
dapat memperbanyak diri dan dapat menjadi tanaman lengkap kembali.
Isolasi atau pemisahan bagian tanaman dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi (enzimatis).
Kultur jaringan pada tanaman dapat dilakukan karena setiap tanaman mempunyai sifat totipotensi.
Totipotensi adalah kemampuan sel tanaman untuk menjadi tanaman baru yang lengkap, jika
ditumbuhkan dalam medium atau lingkungan yang sesuai.
Rekayasa Genetika
Tahun 1973 merupakan sejarah yang mengawali penelitian sebelum berkembangnya rekayasa genetika,
yaitu pencangkokan gen mamalia ke dalam sel bakteri, sehingga menimbulkan fenotip maupun genotip
yang baru. Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui Teknologi DNA Rekombinan, Transplantasi
Nukleus, Kloning dan Teknologi Hibridoma.
Bioteknologi Modern
Prinsip yang digunakan untuk memperoleh organisme transgenik adalah sebagai berikut:
Teknologi DNA Rekombinan (Recombinant DNA Technology)
Teknologi DNA rekombinan atau disebut juga Rekayasa Genetika adalah suatu metode manipulasi gen,
dengan cara menyisipkan (insert) gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme. Hasil penggabungan
DNA dari individu yang tidak sama ini disebut DNA rekombinan.
Transplantasi Nukleus
Dua ahli mikrobiologi (Robert Briggs dan Thomas King) adalah orang yang pertama kali melakukan
percobaan transplantasi nukleus pada tahun 1950-an. Kemudian, John Gurdon melanjutkan penelitian
tersebut. Mereka menghancurkan nukleus dari sel telur katak menggunakan radiasi sinar ultra violet dan
menggantinya dengan nukleus dari sel usus embrio katak (berudu) yang sedang berkembang.
Nukleus dari sel usus tersebut diambil dengan mikropipet. Bila nukleus berasal dari sel usus embrio
muda yang belum terdiferensiasi, maka sel telur penerima (resipien) dapat berkembang menjadi
berudu. Perkembangan ini tidak terjadi, jika nukleus diambil dari sel usus berudu yang telah
terdiferensiasi. Transplantasi atau pemindahan nukleus dari satu sel ke sel yang lain dapat menghasilkan
individu yang baru.
Kloning
Selain transplantasi gen, pembentukan individu baru dapat dilakukan dengan teknik yang disebut
kloning. Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan atau individu yang identik secara
genetik dengan induknya.
Pada tahun 1997, para peneliti dari Skotlandia (Ian Wilmut dan rekan-rekannya) berhasil menghasilkan
seekor domba yang kemudian diberi nama Dolly. Pada penelitiannya, mereka mengambil sel telur dari
satu domba dan menghilangkan nukleusnya.
Selanjutnya, sel telur tanpa nukleus tersebut digabungkan dengan sel kelenjar susu (kambing) dari
domba lainnya menggunakan aliran arus listrik. Setelah 6 hari ditumbuhkan dalam kultur, terbentuk
embrio dan ditanam di dalam uterus domba lainnya (domba ke-3 yang mirip dengan pendonor sel telur).
Akhirnya, domba tersebut melahirkan anak yang identik dengan domba pendonor sel ambing.
Teknologi Hibridoma
Teknologi hibridoma adalah suatu metode penggabungan (fusi) dua macam sel dari organisme yang
sama atau berbeda untuk mendapatkan sel hibrid (hibridoma) yang mempunyai kombinasi kedua sifat
tersebut. Salah satu metode yang digunakan dalam proses penggabungan sel menggunakan tenaga
listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi.
Dampak Positif Bioteknologi Modern
Bioteknologi berdampak bagi perkembangan berbagai bidang, baik bidang pangan, pertanian, kesehatan
dan pengobatan, maupun bidang peternakan.
Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan manusia.
Bioteknologi dapat menghasilkan tanaman yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dengan
menggunakan bakteri seperti Rhizobium dan Acetobacter.
Pengelola limbah
Bioteknologi dapat menghasilkan mikroorganisme strain baru yang dapat mengurangi polutan. Bakteri
Clostridium butyricum digunakan untuk mengatasi limbah cair yang mengandung gula sebagai limbah
buangan dari pabrik alkohol. Bakteri tersebut mampu menguraikan gula menjadi gas H2.
Bakteri kelompok metanogen (penghasil metana), yaitu Methanomonas mecanica dapat menguraikan
limbah bahan-bahan organik (kotoran ternak). Mikroorganisme dapat digunakan dalam proses
bioremediasi karena mengurangi bahan-bahan polutan dan meningkatkan kualitas tanah dan air.
Bakteri Thiobacillus ferooksidans merupakan bakteri yang memperoleh energi hasil oksidasi zat
anorganik (besi dan belerang pada batuan), sehingga tergolong dalam kemolitoautotrof. Bakteri ini
dapat tumbuh subur pada lingkungan tanpa zat organik karena dapat menggunakan karbon langsung
dari CO2 di udara dan dapat tumbuh pada lingkungan asam.
Pada umumnya, pasangan yang menginginkan bayi tabung adalah pasangan yang mempunyai hambatan
dalam menghasilkan keturunan (infertilitas). Bayi tabung dilakukan dengan menyatukan sel telur dan sel
sperma di laboratorium secara in vitro.