Kurikulum xxx
2006/2013
Kel a s
XII
biologi
BIOTEKNOLOGI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami definisi bioteknologi.
2. Mengetahui bermacam-macam produk bioteknologi.
3. Memahami perbedaan antara bioteknologi konvensional dan modern.
4. Memahami peran mikroorganisme dalam proses bioteknologi.
5. Memahami proses-proses rekayasa genetika dalam memanipulasi sifat organisme.
6. Memahami manfaat dan bahaya bioteknologi dalam kehidupan.
A. Pendahuluan
Kamu tentu sering makan roti atau donat, bukan? Tahukah kamu bahwa pembuatan roti
dan donat membutuhkan jasa mikroorganisme? Bagaimana mikroorganisme tersebut
dapat bermanfaat sesuai dengan yang kita inginkan? Dengan bioteknologi, kita bisa
melakukannya. Apa itu bioteknologi? Pada sesi ini, kamu akan mempelajarinya. Mari
simak dengan saksama.
Bioteknologi adalah teknologi dengan menggunakan organisme dan agen-
agen biologis untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat, baik berupa barang atau
jasa untuk kepentingan manusia. Dalam pelaksanaannya, bioteknologi membutuhkan
keterlibatan berbagai disiplin ilmu, seperti biologi molekuler, mikrobiologi, biokimia,
genetika, enzimologi, ilmu pangan, dan fisiologi.
Manusia sudah menerapkan bioteknologi sederhana sejak ribuan tahun yang lalu untuk
membuat roti dan donat. Bioteknologi semakin berkembang setelah dilakukan serangkaian
penelitian tentang proses fermentasi oleh mikroorganisme. Penelitian ini dipelopori oleh
Louis Pasteur. Oleh sebab itu, Louis Pasteur dianggap sebagai Bapak Bioteknologi.
Bioteknologi modern mengembangkan biomolekuler dan pengendalian proses
dengan menerapkan rekayasa genetika. Rekayasa genetika adalah teknologi molekuler
untuk mengubah komposisi genetik suatu organisme. Caranya dengan memindahkan
materi genetik dari satu organisme ke organisme lain. Dalam jangka panjang, bioteknologi
memberikan suatu harapan untuk membantu memecahkan berbagai masalah. Selain
itu, pada masa mendatang, ada peluang untuk mengembangkan revolusi bioindustri.
Khususnya, yang berhubungan dengan produksi makanan, obat-obatan, pengendalian
polusi, dan pengembangan sumber energi baru.
2
No. Faktor Pembeda Bioteknologi Konvensional Bioteknologi Modern
5. Contoh Pembuatan tempe, tapai, Organisme transgenik,
arak, roti, yoghurt, nata de kloning, kultur jaringan,
coco, keju insulin buatan
2. Pengembangan Bioteknologi
Pengembangan bioteknologi dilakukan melalui empat tahap, yaitu bioteknologi produksi
makanan dan tanaman, bioteknologi produksi asam-asam organik, zat pelarut, dan
biomassa dalam kondisi nonsteril, proses-proses bioteknologi dalam kondisi steril, serta
aplikasi hasil-hasil keilmuan baru dalam bioteknologi.
b. Bioteknologi Produksi Asam-Asam Organik, Zat Pelarut, dan Biomassa dalam Kondisi
Nonsteril
1.) Fermentasi dalam pembuatan etanol, asam laktat, asam sitrat, butanol, dan
gliserol dilakukan dalam kondisi nonsteril dan terbuka. Kondisi nonsteril
memungkinkan tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diinginkan.
2.) Pengolahan air limbah dan pembuatan kompos padat dari sampah organik
dilakukan dalam kondisi terbuka. Hal ini terjadi karena proses tersebut
membutuhkan udara bebas dan oksigen untuk menghindari terjadinya
pembusukan yang dapat menghasilkan bau tidak sedap.
3
d. Aplikasi Hasil-Hasil Keilmuan Baru dalam Bioteknologi
Beberapa contoh aplikasi hasil-hasil keilmuan baru dalam bioteknologi adalah
sebagai berikut.
1.) Penggunaan enzim endonuklease untuk menghentikan aktivitas sel.
2.) Penggunaan metabolit sekunder seperti hormon insulin sintetis. Hormon ini
diproduksi oleh bakteri Escherichia coli yang telah disisipi gen penghasil insulin
manusia.
3.) Optimalisasi proses-proses fermentasi dalam reaktor-reaktor baru, seperti
pembuatan yoghurt dengan menggunakan peralatan modern dan canggih.
Contoh Soal 1
Bioteknologi modern berbeda dengan bioteknologi konvensional sebab bioteknologi
modern ....
A. menggunakan hasil produksi mikroorganisme secara langsung
B. pelaksanaannya kurang steril
C. menggunakan peralatan yang modern dan canggih
D. hasilnya kurang terjamin
E. dilakukan dengan prosedur yang sederhana
Jawaban: C
Pembahasan:
Bioteknologi modern dilakukan dengan menggunakan peralatan yang modern
dan canggih, serta prosedur yang lebih rumit dan teliti. Sementara itu, bioteknologi
konvensional dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan prosedur
yang sederhana pula.
4
c. Nata de coco dibuat dari air kelapa yang difermentasi menggunakan bakteri
Acetobacter xylinum.
d. Tapai dibuat dari singkong atau beras ketan yang difermentasi menggunakan
jamur Saccharomyces cerevisiae.
e. Pembuatan oncom dari ampas tahu dan kacang yang difermentasi
menggunakan jamur Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.
f. Pembuatan kecap dari kacang kedelai yang difermentasi menggunakan jamur
Aspergillus wentii.
2. Penghasil obat-obatan
Obat-obatan yang dihasilkan dari mikroorganisme dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu antibiotik, vaksin, dan interferon.
a. Antibiotik
Antibiotik adalah zat yang mampu menghambat bahkan mematikan
mikroorganisme patogen. Contohnya sebagai berikut.
1.) Penisilin yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum dan Penicillium
chrysogenum.
2.) Sefalosporin yang dihasilkan oleh jamur Cephalosporium.
3.) Streptomisin yang dihasilkan oleh bakteri Streptomyces griceus.
4.) Tetrasiklin yang dihasilkan oleh bakteri Streptomyces aureofaciens dan
Streptomyces rimosus.
b. Vaksin
Vaksin adalah bahan antigenetik yang digunakan untuk memicu terbentuknya
sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin diproduksi dari
mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang telah dilemahkan. Selain
itu, vaksin juga dapat dibuat dari substansi toksoid bakteri yang sudah tidak
berbahaya bagi tubuh. Contohnya, vaksin polio, campak, hepatitis, BCG
(untuk mencegah TBC), dan vaksin DPT (untuk mencegah difteri, pertusis, dan
tetanus).
c. Interferon
Interferon merupakan zat yang dihasilkan oleh sel-sel hewan vertebrata
akibat terinfeksi oleh virus, bakteri, protozoa, atau senyawa lainnya. Sekarang,
interferon dapat dihasilkan dari fusi sel menggunakan teknologi hibridoma.
5
3. Penghasil protein
Protein Sel Tunggal (PST) dibuat dari alga Spirulina dan Chlorella. Selain itu, PST
juga dapat dibuat dari jamur Fusarium venenatum, Candida utilis, dan Saccharomyces
cerevisiae.
6
ini juga dapat diperoleh dari jamur Aspergillus niger yang dimanfaatkan
untuk melembutkan adonan roti.
4.) Enzim lipase yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus niger dimanfaatkan
dalam industri lemak dan minyak, serta untuk menambah cita rasa keju.
5.) Enzim pektinase yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus niger digunakan
untuk memecah molekul pektin dalam industri minuman sari buah dan
teh.
6.) Enzim penisilase yang dihasilkan oleh bakteri Bacillus subtilis digunakan
sebagai agen diagnostik dalam farmasi.
5. Pembasmi hama (bioinsektisida)
Beberapa mikroorganisme yang digunakan sebagai pembasmi hama biologi atau
bioinsektisida adalah sebagai berikut.
a. Baculovirus
Virus ini dapat menyebabkan kematian pada serangga yang memakannya.
Baculovirus dapat berpindah dari satu serangga ke serangga lain melalui
perkawinan sehingga dapat menimbulkan kematian secara massal.
b. Bacillus thuringiensis (bakteri Bt)
Bakteri ini dapat menghasilkan senyawa delta-endotoksin yang disebut
toksin Bt. Toksin Bt dapat merusak saluran pencernaan larva dari golongan
Lepidoptera dan Coleoptera. Beberapa varietas dari Bacillus thuringiensis yang
dikomersialkan adalah sebagai berikut.
1.) Bacillus thuringiensis varietas aizawai untuk membunuh ngengat.
2.) Bacillus thuringiensis varietas tenebrionis untuk membunuh kumbang
kentang dan larva kumbang daun.
3.) Bacillus thuringiensis varietas kurstaki untuk membunuh berbagai ulat
tanaman pertanian.
4.) Bacillus thuringiensis varietas israelensis untuk membunuh larva nyamuk
dan lalat hitam.
6. Penghasil energi
Dewasa ini, para ilmuwan telah berhasil membuat senyawa-senyawa dan gas-gas
yang mampu menghasilkan energi dengan bantuan mikroorganisme. Senyawa dan
gas tersebut dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi.
a. Gas hidrogen
Gas hidrogen memiliki sifat mudah terbakar sehingga dapat digunakan sebagai
bahan bakar alternatif. Gas ini dibuat dengan cara menggabungkan dua atom
hidrogen melalui bantuan enzim hidrogenase. Enzim hidrogenase dapat
7
diperoleh dari ganggang air tawar Chlorella pyrenoidosa dan bakteri Clostridium
butyricum. Reaksi pembuatan gas hidrogen adalah sebagai berikut.
2 H2O → 2 H2 + O2
8
3.) Limbah yang akan diproses disemprotkan perlahan-lahan di atas biofilm.
4.) Saat limbah menetes melalui biofilm, materi organik yang terdapat di
dalamnya akan diuraikan oleh mikroorganisme pada biofilm tersebut.
c. Penguraian lumpur secara anaerob
Lumpur diuraikan dengan bantuan bakteri Methanobacterium yang dapat
mengubah bahan organik menjadi gas metana, CO2, H2, dan H2O.
d. Mikroorganisme pembersih limbah minyak
Limbah minyak yang mengandung hidrokarbon dapat dimakan oleh bakteri
Pseudomonas putida dan jamur Cladosporium resinae.
e. Pengolahan limbah dengan sistem lumpur aktif
Pengolahan limbah dengan sistem lumpur aktif merupakan pengolahan limbah
cair dengan menggunakan mikroorganisme aerob pengoksidasi material
organik. Sistem ini sangat baik digunakan untuk mengatasi limbah dari industri
nata de coco, tahu, tapioka, atau kecap.
8. Pemanfaatan di bidang peternakan
a. Penggunaan hormon BGH (Bovin Growth Hormone) yang dihasilkan oleh
Escherichia coli hasil rekayasa genetika pada hewan ternak dapat meningkatkan
produksi daging dan susu.
b. Penggunaan hormon EGF (Epidermal Growth Factor) dapat memacu
pertumbuhan rambut pada domba penghasil wol.
10. Bioplastik
Bioplastik adalah plastik yang dibuat dari bahan-bahan organik, seperti pati,
selulosa, minyak nabati, amilum jagung, klobot jagung, amilum ercis, dan biopolimer
lainnya yang berasal dari mikroorganisme. Bioplastik dibuat dengan tujuan untuk
menggantikan plastik berbahan kimia polietilena yang sulit terurai di alam. Bioplastik
biasanya digunakan sekali pakai, seperti kemasan makanan dan alat makan, wadah
buah dan sayuran, atau botol minuman ringan. Mikroorganisme yang berperan
dalam pembuatan bioplastik, antara lain bakteri Alxaligenes eutrophus dan jamur
Aureobasidium pullulans.
9
Contoh Soal 2
Protein Sel Tunggal (PST) adalah protein yang berasal dari organisme bersel satu. Protein
ini dapat digunakan sebagai bahan makanan yang berkualitas karena mengandung kadar
protein yang tinggi. Organisme yang dapat menghasilkan PST adalah ….
A. Thiobacillus ferrooxidans
B. Methanobacterium
C. Bacillus thuringiensis
D. Spirulina sp.
E. Aspergillus flavus
Jawaban: D
Pembahasan:
Organisme penghasil Protein Sel Tunggal (PST), antara lain Spirulina sp., Chlorella, Fusarium
venenatum, Candida utilis, dan Saccharomyces cerevisiae.
10
Urutan pertumbuhan sel atau jaringan pada kultur jaringan adalah sebagai berikut.
Jika sudah mencapai usia tertentu, plantlet bisa dipindahkan ke media tanam biasa,
baik berupa tanah atau media hidroponik. Tanaman yang biasa dikembangkan melalui
kultur jaringan, antara lain anggrek, tanaman obat-obatan, kentang, wortel, mawar,
mangga, atau pisang abaca.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari metode kultur jaringan adalah
sebagai berikut.
• Eksplan yang dibutuhkan hanya sedikit dan dapat diambil dari hampir seluruh
bagian tubuh tumbuhan.
• Sifat genetik dari tanaman yang dihasilkan tetap sama dengan induknya sehingga
dapat digunakan untuk melestarikan plasma nutfah.
• Bibit yang dihasilkan seragam.
• Tidak bergantung pada musim.
• Dapat menghasilkan metabolit sekunder.
• Diperoleh bibit tanaman dalam jumlah besar yang bebas dari penyakit.
• Tidak membutuhkan banyak waktu.
2. Kloning
Kloning pada hewan adalah usaha perbanyakan individu secara vegetatif. Ada dua cara
pelaksanaan kloning, yaitu kloning embrio dan kloning transfer inti.
11
a. Kloning Embrio
Kloning embrio merupakan usaha untuk menghasilkan individu baru yang secara
genetik sama dengan kedua induknya, tetapi tanpa perkawinan secara alamiah.
Tujuan dari kloning ini untuk diperoleh hewan berkualitas baik dalam jumlah besar
dan dalam waktu yang relatif singkat. Hewan-hewan yang dapat dikloning adalah
mamalia, seperti sapi, kelinci, dan domba.
Tahapan-tahapan dalam kloning embrio adalah sebagai berikut.
1.) Dilakukan fertilisasi ovum oleh sperma secara in vitro (di luar tubuh induk betina).
2.) Zigot hasil fertilisasi ditumbuhkan menjadi embrio.
3.) Embrio-embrio yang sudah terbentuk selanjutnya ditanamkan ke dalam rahim
sapi betina dengan cara menyuntikkannya ke dalam rahim.
4.) Embrio di dalam rahim sapi betina akan tumbuh menjadi anak sapi hingga
dilahirkan.
Lahir anak-anak sapi yang sifatnya sama dengan kedua induk asal
Kloning embrio pada manusia disebut bayi tabung. Teknik bayi tabung
diterapkan kepada pasangan suami-istri yang sulit mendapatkan keturunan karena
adanya hambatan pada sistem reproduksi. Misalnya, ketidakmampuan menghasilkan
12
sperma atau ovum yang subur, dinding rahim perempuan yang terlalu lemah,
terhambatnya fertilisasi, atau terhambatnya pertumbuhan embrio di dalam rahim.
Berikut ini adalah tahapan dalam pelaksanaan bayi tabung.
1.) Sel telur dan sel sperma diambil dari pasangan suami-istri yang sah. Setelah itu,
kedua sel tersebut difertilisasikan secara in vitro dalam tabung berisi medium
khusus untuk pertumbuhan zigot hingga membentuk morula.
2.) Morula selanjutnya diimplantasikan ke dalam rahim ibu.
3.) Di dalam rahim, morula akan berkembang menjadi janin hingga dilahirkan.
Terbentuk zigot
Zigot yang sudah tumbuh menjadi morula diimplantasiknan ke dalam rahim ibu
13
lainnya. Setelah itu, ovum tersebut ditumbuhkan dan dibiarkan berkembang dalam
rahim domba betina sampai saatnya dilahirkan. Akan tetapi, domba hasil kloning ini
memiliki perkembangan yang kurang baik, yaitu paru-paru kecil, kaki pendek, dan
rentan terhadap penyakit. Selain itu, domba tersebut juga mandul.
Berikut ini adalah tahapan dalam kloning transfer inti untuk menghasilkan
domba Dolly.
1.) Ovum dari induk I (pendonor ovum) dirusak intinya dengan menggunakan
radiasi sinar ultraviolet sehingga tidak memiliki kromosom.
2.) Sel somatik berupa sel ambing (sel kelenjar susu) dari induk II (pendonor inti)
diambil inti selnya saja.
3.) Inti sel somatik ditransfer ke dalam ovum dengan bantuan kejutan listrik.
Hasilnya, ovum memiliki inti sel somatik yang diploid.
4.) Ovum kemudian membelah berkali-kali hingga membentuk stadium morula.
5.) Morula selanjutnya diimplantasikan ke dalam uterus induk III (pendonor uterus atau
induk asuh) dan ditumbuhkan hingga menjadi bayi domba yang siap dilahirkan.
Inti sel ambing ditransfer ke dalam ovum dengan bantuan kejutan listrik
Morula tumbuh dan berkembang menjadi bayi domba hingga siap dilahirkan
14
Domba Dolly yang dilahirkan memiliki sifat yang sama dengan induk II
(pendonor inti). Karena pendonor inti adalah domba berumur 6 tahun, domba Dolly
yang baru dilahirkan seakan-akan sudah berumur 6 tahun atau mengalami penuaan
dini. Domba Dolly akhirnya meninggal pada umur 6 tahun.
Contoh Soal 3
Pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan dalam bidang pertanian adalah ….
A. memperbaiki kualitas tanaman budidaya
B. membuktikan bahwa sel tumbuhan dapat diperbanyak melalui teknik kultur
jaringan
C. meneliti kemampuan bagian tumbuhan yang mudah dikembangkan
D. memperoleh bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar
E. meningkatkan hasil panen tanaman budi daya.
Jawaban: D
Pembahasan:
Sifat totipotensi yang dimiliki oleh tumbuhan memungkinkan tumbuhan dapat
diperbanyak melalui teknik kultur jaringan. Dalam bidang pertanian, kultur jaringan
bertujuan untuk mendapatkan bibit tumbuhan yang seragam dalam jumlah besar dan
dalam waktu yang relatif singkat.
15
asli. Teknik hibridoma dilakukan dengan cara mengambil dua jenis sel dari jaringan
yang berbeda, baik dari organisme yang sama atau berbeda. Setelah itu, kedua jenis
sel tersebut disatukan menjadi satu sel tunggal. Contohnya, sel penghasil antibodi
dengan sel kanker.
Pada pelaksanaannya, teknik hibridoma menggunakan sel wadah, sel sumber
gen, dan zat fusi gen.
1.) Sel wadah merupakan sel yang memiliki kemampuan membelah dengan
cepat, misalnya sel kanker (myeloma).
2.) Sel sumber gen merupakan sel dengan sifat yang diinginkan.
3.) Zat fusi gen merupakan zat- zat yang memicu terjadinya penggabungan sel,
seperti medan listrik, PEG (polietilen glikol), dan DMSO (dimetil sulfoksida).
16
• Sel hibridoma yang sudah dipilih selanjutnya dikembangkan (dikultur)
untuk menghasilkan antibodi monoklonal.
17
suatu penyakit. Selain itu, pemetaan kromosom juga berfungsi sebagai
pencegahan penyakit keturunan serta memberikan gambaran pada evolusi
biologi.
b. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA dapat dilakukan dengan pemotongan dan penyambungan
DNA secara in vitro. Untuk mendapatkan rekombinasi DNA, perlu disiapkan hal-hal
berikut ini.
1.) Metode untuk memperoleh gen
Gen dapat diperoleh dengan cara-cara berikut.
• Metode tembak langsung dengan memotong DNA secara keseluruhan.
• Metode transkripsi balik, yaitu RNA ditranskripsi balik menjadi DNA
dengan bantuan enzim.
• Metode sintesis gen dengan cara membuat gen secara sintetik.
2.) Enzim pemotong dan penyambung DNA
• Enzim pemotong DNA adalah endonuklease restriksi.
• Enzim penyambung DNA adalah DNA ligase.
Hasil hibrid dua potongan DNA disebut DNA rekombinan (kimera).
3.) Sel wadah
Sel wadah adalah sel yang menerima DNA rekombinan. Setelah menerima
DNA rekombinan, sel ini akan mengalami perubahan sifat yang disebut
transformasi. Sel yang sering digunakan sebagai sel wadah adalah bakteri
Escherichia coli.
4.) Vektor pembawa gen sisipan
Untuk memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel wadah, dibutuhkan vektor
(pembawa) gen sisipan. Vektor yang sering digunakan adalah plasmid bakteri,
yaitu DNA nonkromosom yang berbentuk sirkuler.
18
Rekombinasi DNA dapat dilakukan dengan teknologi plasmid. Penerapan
teknologi plasmid yang sudah dilakukan adalah proses pembuatan hormon insulin
dengan tahapan sebagai berikut.
1.) Plasmid bakteri dan DNA yang mengandung gen insulin masing-masing
dipotong menggunakan enzim pemotong endonuklease restriksi.
2.) Potongan DNA gen insulin disambungkan pada plasmid dengan menggunakan
enzim DNA ligase sehingga terbentuk plasmid rekombinan.
3.) Plasmid rekombinan dimasukkan kembali ke dalam tubuh bakteri sehingga
diperoleh bakteri yang memiliki gen kromosom asli dan gen insulin.
4.) Bakteri dikembangbiakkan sehingga diperoleh populasi bakteri yang mampu
memproduksi insulin dalam jumlah besar.
5.) Hormon insulin tersebut dapat digunakan untuk para penderita diabetes mellitus.
19
baru, dan pembuatan organisme transgenik.
a. Terapi gen
Terapi gen merupakan usaha perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki
susunan basa nitrogen pada rantai DNA dalam gen. Terapi gen telah diterapkan untuk
memperbaiki kelainan genetik ADD (Adenosine Deaminase Deficiency), yaitu kelainan
berupa hilangnya daya tahan tubuh akibat tidak memiliki enzim ADA (Adenosine
Deaminase). ADD menyebabkan penyakit SCID (Severe Combined Immunodeficiency
disease).
b. Pembuatan vaksin baru
Vaksin baru yang telah dibuat dengan teknik rekayasa genetik adalah vaksin
subunit. Vaksin ini dibuat dari bagian tertentu mikroorganisme yang imunogenik
secara alami. Contoh: vaksin untuk hepatitis B, yaitu Recombivax HB vaccine.
c. Pembuatan organisme transgenik
Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan gen-gen dari
organisme lain. Berikut ini adalah jenis-jenis organisme transgenik.
1.) Tanaman transgenik
Tanaman transgenik merupakan tanaman hasil rekayasa genetik dengan
sistem penggabungan gen-gen pada suatu rangkaian DNA. Penggabungan
gen ini dapat dilakukan secara langsung dengan alat penembak gen atau secara
tidak langsung dengan menggunakan vektor, misalnya bakteri Agrobacterium
tumefaciens. Tumbuhan yang termasuk tanaman transgenik adalah sebagai
berikut.
• Tumbuhan yang tahan hama.
• Tumbuhan yang memupuk sendiri.
• Tumbuhan yang mengandung gizi tambahan.
• Buah-buahan yang lebih tahan lama untuk disimpan.
• Tumbuhan yang tahan herbisida.
• Tumbuhan yang tahan terhadap perubahan cuaca.
• Tumbuhan bioluminesensi.
2.) Hewan transgenik
Hewan transgenik merupakan hewan yang mengandung sisipan gen asing di
dalam genomnya. Pembuatan hewan transgenik dapat dilakukan dengan dua
cara sebagai berikut.
• Pronuclear injection
Pronuclear injection merupakan teknik memasukkan transgen (gen
20
terpilih yang akan dipindahkan) secara langsung ke dalam pronukleus
ovum yang sudah dibuahi.
• Embryonic stem (ES) cell electroporation dan subsequent blastocyst injection
Cara ini dilakukan dengan menginsersi transgen ke dalam sel induk
embrionik (ES) dan dilanjutkan dengan memasukkan ES cells ke dalam
blastokista.
21
h. Teknik bayi tabung yang dapat membingungkan status orang tuanya
Pembuatan bayi tabung yang menggunakan sel sperma dan sel telur yang keduanya
diambil dari bank sel kelamin, akan menimbulkan kebingungan untuk menetapkan
status orang tua bagi si bayi.
i. Penyalahgunaan senjata biologis
Senjata biologis berupa bakteri atau virus patogen lebih berbahaya jika digunakan
dalam perang. Hal ini karena organisme-organisme tersebut dapat berkembang biak
secara liar sehingga keberadaannya lebih lestari.
Contoh Soal 4
Pembuatan hormon insulin menggunakan teknologi plasmid membutuhkan hal-hal
berikut ini, kecuali….
A. plasmid bakteri sebagai vektor pembawa gen sisipan
B. gen penghasil insulin yang diambil dari sel-sel pankreas
C. enzim DNA ligase sebagai pemotong DNA
D. sel wadah berupa bakteri Escherichia coli
E. kimera yang akan dimasukkan ke dalam sel wadah
Jawaban: C
Pembahasan:
Teknologi plasmid untuk membuat hormon insulin membutuhkan hal-hal berikut ini.
• Gen insulin yang diambil dari pankreas manusia.
• Plasmid bakteri sebagai vektor pembawa gen sisipan.
• Kimera yang merupakan hasil penggabungan plasmid dan gen insulin.
• Enzim DNA ligase sebagai penyambung plasmid dan gen insulin
• Enzim endonuklease restriksi sebagai pemotong DNA.
• Bakteri Escherichia coli sebagai sel wadah.
22