Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah penggunaan mikroorganisme dan produk yang dihasilkannya memproduksi
bahan makanan, minuman. enzim, antibiotika, pengelolaan limbah, dan menghasilkan energi
(biogas). Proses pembuatannya ada yang memerlukan kondisi steril dan ada pula yang
tidak.Proses yang memerlukan kondisi steril misalnya pembuatan antibiotika seperti penisilin,
tetrasiklin, dan streptomisin, hormon insulin dan estrogen. Proses ini memerlukan media atau
bioreaktor agar fermentasi dapat berlangsung tanpa kontaminasi dengan mikroorganisme lain.
Proses yang memerlukan kondisi nonsteril adalah proses yang memerlukan fermentasi dalam
keadaan terbuka sehingga memungkinkan adanya kontaminasi dengan bakteri. Misalnya proses
pembuatan kompos dari sampah, proses pengolahan air limbah, dan proses pembuatan aseton,
butanol, asam asetat, asam sitrat, dan asam laktat.
Bioteknologi modern adalah sejumlah teknik yang melibatkan manipulasi yang disengaja gen,
sel-sel dan jaringan hidup dengan cara yang dapat diprediksi dan dikendalikan untuk
menghasilkan perubahan dari suatu organisme atau menghasilkan jaringan Modern. Bioteknologi
modern dimulai dengan 1953 penemuan struktur asam deoksiribonukleat (DNA) dan cara
informasi genetik diturunkan dari generasi ke generasi. Penemuan ini dimungkinkan oleh
penemuan sebelumnya gen (diskrit, unit independen yang mengirimkan sifat dari orang tua
kepada keturunannya) oleh Gregor Mendel. Penemuan ini meletakkan dasar untuk transisi dari
tradisional ke bioteknologi modern. Contoh teknik ini meliputi: teknik DNA rekombinan (rDNA
atau rekayasa genetika), kultur jaringan dan mutagenesis.Berikut beberapa contoh penerapan
bioteknologi modern:
Contoh Penerapan Bioteknologi Modern
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk
hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau
rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat
makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama,
sehingga dapat direkomendasikan. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak
cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA.
Hasil Rekayasa Genetika
Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu
baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan
terhadap sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak yang bersifat
diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan
inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga
terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-
potong menjadi banyak sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke
dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah
banyak. Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis
kelamin yang sama.
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pembuatan
antibodi monoklonal, terapi gen, vaksin, antibiotika dan hormon.
Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Dapat pula
diartikan bahwa antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma
klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda;
penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan
menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan
Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:
Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari
mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang
diambil dari mikroorganisme tersebut.Vaksin dimasukkan (dengan disuntikkan atau oral) ke
dalam tubuh manusia agar sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme
tersebut. Vaksin telah membantu berjutajuta orang di dunia dalam pencegahan serangan penyakit
yang serius.
Cephalospurium ::penisilin N.
Cephalosporium : sefalospurin C.
Streptomyces : : streptomisin, untuk pengobatan TBC.
Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli
dari Amerika Serikat dan Inggris.
Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi
hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan,
kortison, dan testosteron.
1. Di bidang pertanian dan peternakan yaitu mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang
akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas , meningkatnya
sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman.
2. Di bidang Lingkungan dan pelestarian yaitu mengatasi masalah pelestarian species
langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan
langka bisa dilestarikan.
3. Di bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Misalnya :
penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal,
vaksin.
4. Di bidang industri, mampu menciptakan pemberantas hama secara biologis (Bacillus
thuringensis) dan tanaman tahan hama dalam tubuhnya disisipi gen bakteri (tanaman
transgenik).
5. Di bidang pertambangan, mampu melakukan pengolahan biji besi (Thiobacillus
ferrooxidans), membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi.
Kerugian Bioteknologi Modern
Di bidang Etika/ Moral
Ada produk hasil rekayasa genetik yang disinyalir menimbulkan masalah serius,
misalnya kematian akibat penggunaan insulin, sapi penghasil susu yang disuntik dengan
Hormon BGH mengandung bahan kimia yang berbahaya, tomat Flavr Savr diketahui
membawa gen resisten terhadap antibiotik.
Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.
Dampak terhadap lingkungan
Pelepasan organisme transgenik ke alam dapat keseimbangan alam dan kelestarian
organisme. Pencemaran biologi, karena apabila makhluk hidup transgenik lepas ke alam
bebas dan kawin dengan makhluk normal dapat menghasilkan keturunan yang mutan.