Anda di halaman 1dari 4

Membuat gantungan kunci dari kain flanel

Bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan tangan ini adalah kain flanel, kipas/dakon
(untuk isian), jarum jahit, gunting, lem, pola kerajinan yang akan dibuat serta beberapa bahan
tambahan yang lainnya. Berikut ini cara membuat kerajinan tangan berbentuk gantungan kunci
yang terbuat dari kain flanel.

 Pertama-tama, buatlah pola yang akan dibuat. Di sini kita akan membuat pola hewan
berbentuk gantungan kunci kodok.
 Guntinglah kain flanel sesuai dengan pola yang sudah dibuat, Adapun cara memotongnya
adalah dengan cara menempekan pola dengan kain flanel. Kemudian kamu tinggal
mengguntingnya mengikuti pola yang ada sehingga hasil guntingannya akan terlihat rapi.
 Pasang aksesoris tambahan seperti mulut, mata dan hidung pada muka. Agar aksesoris
tambahan itu bisa merekat dengan rapi, kamu bisa menggunakan lem sedangkan untuk
aksesoris tertentu dapat menggunakan jahitan benang agar terlihat lebih indah dan rapi.
 Kemudian cara selanjutnya adalah dengan menyatukan kedua bagian (bagian belakang
dan bagian depan) menggunakan tusuk festoon. Hal yang perlu kamu ingat, sisakan
sedikit ruang agar dapat dimasukkan isian. Setelah isian terisi penuh, kemudian jahit
kembali bagian yang terbuka hingga tertutup dengan sempurna.
 Karena kerajinan flanel ini berbentuk gantungan kunci, maka jangan lupa kamu
menambahkan gantungan di bagian atas kain flanel.
 Pada tahap akhir, tambahkan kain flanel yang sudah dipotong bulat untuk memperindah
mimik pada kerajinan tangan ini,
Membuat karya seni batik

Alat, bahan dan fungsi yang digunakan untuk membuat batik sebagai berikut.

1. Malam (lilin untuk membatik), sebagai bahan untuk membuat motif dan penghalang
masuknya warna ke dalam serta benang kain.
2. Pewarna, untuk mewarnai kain.
3. Cating, untuk menorehkan malam pada kain.
4. Kuas, untuk nemboki (menutup, malam pada bidang kain yang lebar).
5. Kain mori.

sumber: wikipedia.org

Teknik membuat batik secara ringkas adalah menutup bagian tertentu kain dengan malam,
selanjutnya tahap pewarnaan, dan tahap penghilangan malam yang menempel pada kain. Tahap
selengkapnya sebagai berikut.

 Pemotongan bahan kayu (mori) sesuai dengan kebutuhan.


 Mengetel, yaitu menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut
dengan larutkan minyak kacang, soda abu, tipol, dan air secukupnya. Lalu mori diuleni,
setelah rata dijemur sampai kering, lalu diuleni lagi, dan dijemur kembali. Proses ini
diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu dicuci sampai bersih. Proses ini bertujuan
agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
 Nglengreng, yaitu menggambar langsung pada kain.
 Isen-isen, yaitu memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah dilengreng.
 Nembok, yaitu menutup (ngembok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
 Ngobat, yaitu mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan
zat warna.
 Nglorod, yaitu menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).
 Pencucian, yaitu proses yang dilakukan setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai
bersih dan kemudian dijemur.
Pembuatan Kaligrafi Ukir Kayu

Dalam pembuatan kaligrafi ukir jepara, ada beberapa langkah yang biasa digunakan para
pengrajin kaligrafi ukiran jepara. adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Finishing Kaligrafi UKiran

1. Pemilihan bahan baku kayu mahoni maupun kayu jati, pilih kayu yang bagus tanpa ada mata
kayu, karena dalam pembuatan kaligrafi ukir kayu ini dibutuhkan bahan baku yang berkualitas

2. potong kayu sesuai dengan ukiran yang akan dibuat, misal dalam pembuatan kaligrafi ayat
kursi ukiran jepara dengan ukuran panjang, maka ukuran kayu harus disesuaikan

3. setelah kayu sesuai dengan yang di inginkan maka proses selanjutnya yaitu penggambaran
atau tulisan khot kaligrafi yang akan di ukir, kemudia baru proses pengukiran atau pemahatan

4. setelah proses pemahatan atau pengukiran selese, maka selanjutnya penyusunan ukiran
kaligrafi ke proses penyetelan atau pemsangan bingkai pada kaligrafi ukiran.

5. Proses terahir yaitu pemberian warna pada kaligrafi ukiran, pewarnaan disini disebut proses
finishing. dimana proses ini berada di ujung proses terahir.
PEMBUATAN SENI LUKIS:
1) Membentuk gagasan kreatif. Sebelum melukis, kita perlu mencari inspirasi dengan cara
sebagai berikut:
a. Melihat objek alam langsung, seperti pemandangan
b. Mengunjungi pentas seni, sanggar budaya, dan museum
c. Mempelajari atau membaca buku-buku pustaka
d. Memutar film-film karya seni rupa.

2) Membuat sketsa. Membuat beragam sketsa dari beragam kesenian nusantara dan
mancanegara. Sketsa merupakan langkah awal dalam melukis, yaitu untuk menemukan objek
yang paling bagus untuk dilukis (diselesaikan).

3) Teknik melukis. Melukis dapat memilih berbagai teknik yang dikehendaki, misalnya:
a. Teknik plakat warna (tebal)
b. Teknik transparan warna (tipis)
c. Teknik bertekstur warna (tebal dan bertekstur)
d. Teknik goresan ekspresif dengan jari atau palet
e. Teknik lukisan timbul (berdimensi tiga warna dengan pasta).
4)Memilih bahan. Melukis dengan memilih bahan yang dikehendaki, misalnya:
a. Pastel dan kertas gambar atau duplek atau karton
b. Cat air dan kertas gambar
c. Cat akrilik dan kertas gambar
d. Cat minyak dan kanvas (kain lukis yang dibentang pada bingkai kayu atau spanram).
5) Tahap melukis. Tahap melukis secara garis besar, antara lain:
a. Membuat sketsa (gambar awal atau gambar kerangka)
b. Mewarnai dengan goresan tipis dari objek pokok (positif) dan mewarnai latar belakang
(negatif)
c. Penyempurnaan lukisan dengan kontur, spot light (penyinaran), penegasan dan penekanan
gelap.

Anda mungkin juga menyukai