Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Satuan biaya pendidikan merupakan biaya rata – rata yang dikeluarkan untuk
melaksanakan pendidikan disekolah per murid pertahun anggaran. Satuan biaya ini merupakan
fungsi dari besarnya pengeluaran sekolah serta banyaknya murid sekolah. Dana merupakan salah
satu sumber daya yang secara efektif dan efesien pengelolaan pendidikan, hal tersebut lebih
terasa lagi dalamnya implementasi manajemen berbasis sekolah, yang menuntut kemampuan
sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggung jawabkan
pengelolaan dana secara transparan. Dalam penyelenggaraan pendidikan sumber dana ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kajian pengelolaan pendidikan.
Dalam penyelenggaraan sumber dana pendidikan terdapat sumber Break Even Point (BEP)
yakni menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2006:208) dengan arti kata titik impas adalah suatu
keadaan dimana perusahaan yang pendapatan penjualannya sama dengan jumlah total biayanya,
atau besarnya kontribusi marjin sama dengan total biaya tetap. Dengan kata lain perusahaan
tersebut tidak untung dan tidak rugi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah pengertian Break Even Point ?
2. Bagaimanakah jenis biaya menurut Break Event Point ?
3. Bagaimanakah cara menentukan rumus Break Event Point ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Break Even Point (BEP)


Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2006:208) dengan arti kata titik impas adalah suatu
keadaan dimana perusahaan yang pendapatan penjualannya sama dengan jumlah total biayanya,
atau besarnya kontribusi marjin sama dengan total biaya tetap. Dengan kata lain perusahaan
tersebut tidak untung dan tidak rugi. Jadi Break Even Point adalah titik impas dengan total biaya
yang tetap dimana dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian.
Menurut Abas Kartadinata (2000:264) Break Even point atau Titik Pulang Pokok
menunjukkan tingkat penjualan, dimana perusahaan tidak untung dan tidak rugi. Oleh sebab itu
titik pulang pokok jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya – biaya.

2.2 Jenis biaya menurut Break Even Point


Biaya dapat dibagi dalam garis besarnya ke dalam beberapa kelompok yakni:
1. Biaya – biaya tetap atau konstan (fixed costs)
Merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan
melainkan dihubungkan dengan waktu sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode
tertentu. Contohnya biaya sewa gedung, listrik.
2. Biaya – biaya variabel (variable costs)
Merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan,
dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel
dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu.
3. Semi variabel cost
Merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang – kadang
disebut semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya laboratorium salesman ini tetap
untuk range atau volume tertentu.
2.3 Menentukan rumus Break Even Point
Menurut Abas Kartadinata (2000:265) ada dua cara menetapkan titik pulang pokok atau
Break Even Point yakni:
1. Secara matematis
Pada titik pulang pokok, jumlah pendapatan = jumlah biaya-biaya.
Bila TR = Total Revenue atau jumlah pendapatan
TC = Total Cost atau jumlah biaya-biaya
Q = BEP Quantity atau volume penjualan pada TPP
P = Price per unit atau harga jual per unit
TFC = Total Fixed cost atau jumlah biaya – biaya tetap dan,
C = Variabel Cost / unit atau biaya variabel per unit.

Maka:

TR = TC
QxP = TFC + (VC x Q)
Q x 2.500 = 375.000 + (2.000 x Q)
2.500 Q = 375.000 + 2.000 Q
500 Q = 375.000
Q = 750

2. Secara grafik
Pendekatan grafik adalah perhitungan biaya, volume dan laba dengan menggunakan grafik.
Pada pendekatan grafik, titik impas digambarkan sebagai titik perpotongan antara garis penjualan
dengan garis biaya total ( baiaya total = Total biaya variabel + total biaya tetap ).
BAB III
KESIMPULAN

Break Even Point dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. tujuannya yaitu
mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai
laba. Biaya dapat dibagi dalam garis besarnya ke dalam beberapa kelompok yakni, Biaya – biaya
tetap atau konstan (fixed costs), biaya – biaya variabel (variable costs), semi variabel cost.
Menurut Abas Kartadinata (2000:265) ada dua cara menetapkan titik pulang pokok atau Break
Even Point yakni, Secara matematis, secara grafik.
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Kartadinata Abas. 2000. Akuntansi dan Analisis Biaya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai