PENYUSUN :
KELAS : XI TEKSTIL 2
NO ABSEN : 15
SMK N 2 JEPARA
Batik Tulis adalah sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni yang
sangat tinggi dan merupakan sebuah bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala yang
dilakukan secara manual menggunakan tangan. Seni lukis merupakan cabang seni rupa
yang terdiri dari unsur- unsur pokok berupa bidang, garis, bentuk dan warna yang
berwujud karya dua dimensi. Di dalam dunia membatik seni lukis juga terdapat berbagai
macam teknik dan aliran yang digunakan,sehingga bentuk visual dari lukisan pun
beragam.Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kain juga merupakan
faktor pendukung bagi terciptanya sebuah lukisan. Teknik sapuan kuas memegang
peranan penting sebagai penunjang dari hasil karya lukisan itu sendiri, karena sapuan kuas
juga merupakan wujud dari karakter, dan ciri khas.
1. Canting
Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan malam untuk
menuliskan pola batik.
2. Dingklik
Dingklik adalah tempat duduk yang digunakan saat melakukan proses membatik agar
nyaman yang biasanya terbuat dari kayu atau bambu.
3. Kompor
4. Gawangan
6. Alat Tulis
Alat yang digunakan saat mendesain seperti pensil, penghapus, penggaris, dan spidol atau
bolpein.
Bahan untuk proses batik tulis / lukis antara lain adalah :
1. Lilin Malam
Merupakan salah satu bahan baku penting untuk membuat batik, khususnya batik tulis.
Fungsi dari bahan ini dalam proses pembuatan batik adalah untuk menutupi bagian tertentu
agar tidak terkena pewarna.
Kain Mori adalah kain berwarna putih yang berfungsi sebagai bidang atau tempat
membuat batik. Kain tersebut umumnya terbuat dari serat alam seperti katun, rayon, dan
sutra.
3. Kertas HVS
Dalam proses pembuatan batik kertas HVS berfungsi sebagai media untuk membuat desain
ataupun pola batik.
4. Kertas Manila
Tekstur kertas manila yang agak mengkilap, dalam proses pembuatan batik berfungsi
sebagai alat atau bahan untuk memindahkan desain ke kain mori.
Alat Pewarnaan
1. Zat Pewarna
Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu pewarna
alami dan pewarna buatan (sintetis). Bahan pewarna alam berasal dari tumbuh-tumbuhan,
seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila, dan lain-lain. Pewarna sintetis yang
umum digunakan dalam membatik adalah jenis naftol, indigosol, procion, dan remazol.
2. Kuas
Kuas tersebut terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai kuas dengan
ujung ditumbuk agar lemas. Fungsinya untuk pewarnaan pada bagian-bagian tertentu
(nyolet).
3. Gelas Plastik
Alat Melorot
1. Ember Besar
Gunanya untuk merebus kain mori yang telah dibatik agar lilin-nya larut
(ngelorot).
2. Ember Kecil
Bentuknya lebih kecil dari ember besar yang berfungsi untuk mencuci, atau
menaruh lilin malam bekas lorotan.
Alat Finishing
1. Plastik Bening
Plastik bening berfungsi untuk mengemas hasil batik yang telah dibuat terlihat
rapi dan tidak mudah kotor.
PROSES PEMBUATAN BATIK LUKIS
11. Barulah masuk ke proses melorod ( menghilangkan lilin malam pada kain ).
14. Selanjutnya dikasih kontur terlebih dahulu pada pinggiran sebelum diparafin.
15. Kemudian barulah masuk ke proses nyoga :
o Ember 1 : Larutan TRO
o Ember 2 : Larutan Naftol
o Ember 3 : Larutan Garam
o Ember 4 : Air
Untuk proses pertamanya yaitu kain masuk ke dalam larutan TRO, kemudian ke
Larutan Naftol barulah ke larutan garam dan air, kemudian di tos sampai air
sedikit. Untuk proses itu sendiri di lakukan 2-3 kali untuk hasil yang maksimal.
16. Barulah proses melorod ke-2 dan cuci kain sampai bersih dari sisa lilin malam, dan
di jemur sampai kering.
17. Setrika dan beri figura agar terlihat lebih menarik.