Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN LUKISAN KALIGRAFI BATIK TULIS

PENGAMPU : SUHERMI ARYANI, S.Pd

PENYUSUN :

NAMA : NURUL ALFIANI

KELAS : XI TEKSTIL 2

NO ABSEN : 15

SMK N 2 JEPARA

TAHUN AJARAN 2023


LUKISAN BATIK TULIS

Batik Tulis adalah sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni yang
sangat tinggi dan merupakan sebuah bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala yang
dilakukan secara manual menggunakan tangan. Seni lukis merupakan cabang seni rupa
yang terdiri dari unsur- unsur pokok berupa bidang, garis, bentuk dan warna yang
berwujud karya dua dimensi. Di dalam dunia membatik seni lukis juga terdapat berbagai
macam teknik dan aliran yang digunakan,sehingga bentuk visual dari lukisan pun
beragam.Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kain juga merupakan
faktor pendukung bagi terciptanya sebuah lukisan. Teknik sapuan kuas memegang
peranan penting sebagai penunjang dari hasil karya lukisan itu sendiri, karena sapuan kuas
juga merupakan wujud dari karakter, dan ciri khas.

Adapun tujuan dari membuat lukisan kaligrafi yaitu :

1. Untuk mendapatkan dan memenuhi nilai praktek mem batik.


2. Menambah pengalaman dengan membuat lukisan dengan teknik batik tulis.
3. Untuk melestarikan, dan menanamkan kecintaan terhadap seni budaya bangsa
Indonesia.

Alat untuk proses pembuatan batik tulis antara lain :

1. Canting

Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan malam untuk
menuliskan pola batik.
2. Dingklik

Dingklik adalah tempat duduk yang digunakan saat melakukan proses membatik agar
nyaman yang biasanya terbuat dari kayu atau bambu.

3. Kompor

Kompor dalam pembatikan berfungsi untuk mecairkan malam untuk membatik.

4. Gawangan

Gawangan adalah alat untuk menyangkutkan kain saat mewarna.


5. Wajan

Wajan adalah alat untuk memanaskan lilin.

6. Alat Tulis

Alat yang digunakan saat mendesain seperti pensil, penghapus, penggaris, dan spidol atau
bolpein.
Bahan untuk proses batik tulis / lukis antara lain adalah :

1. Lilin Malam

Merupakan salah satu bahan baku penting untuk membuat batik, khususnya batik tulis.
Fungsi dari bahan ini dalam proses pembuatan batik adalah untuk menutupi bagian tertentu
agar tidak terkena pewarna.

2. Kain Mori / Kain Putih

Kain Mori adalah kain berwarna putih yang berfungsi sebagai bidang atau tempat
membuat batik. Kain tersebut umumnya terbuat dari serat alam seperti katun, rayon, dan
sutra.

3. Kertas HVS

Dalam proses pembuatan batik kertas HVS berfungsi sebagai media untuk membuat desain
ataupun pola batik.

4. Kertas Manila
Tekstur kertas manila yang agak mengkilap, dalam proses pembuatan batik berfungsi
sebagai alat atau bahan untuk memindahkan desain ke kain mori.

Adapun alat untuk membuat batik lukis antara lain :

 Alat Pewarnaan
1. Zat Pewarna

Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu pewarna
alami dan pewarna buatan (sintetis). Bahan pewarna alam berasal dari tumbuh-tumbuhan,
seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila, dan lain-lain. Pewarna sintetis yang
umum digunakan dalam membatik adalah jenis naftol, indigosol, procion, dan remazol.

2. Kuas

Kuas tersebut terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai kuas dengan
ujung ditumbuk agar lemas. Fungsinya untuk pewarnaan pada bagian-bagian tertentu
(nyolet).

3. Gelas Plastik

Berfungsi untuk tempat melarutkan pewarna batik/ tempat menaruh pewarna


untuk di colet.

 Alat Melorot
1. Ember Besar

Gunanya untuk merebus kain mori yang telah dibatik agar lilin-nya larut
(ngelorot).

2. Ember Kecil

Bentuknya lebih kecil dari ember besar yang berfungsi untuk mencuci, atau
menaruh lilin malam bekas lorotan.

 Alat Finishing
1. Plastik Bening

Plastik bening berfungsi untuk mengemas hasil batik yang telah dibuat terlihat
rapi dan tidak mudah kotor.
PROSES PEMBUATAN BATIK LUKIS

1. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat desain


2. Membuat gambar untuk lukisan batik
3. Langkah selanjutnya yaitu memindahkan desain gambar dari kertas HVS ke kertas
manila sesuai desain yang sudah dibuat.

4. Setelah itu mencuci kain kemudian di setrika.


5. Lalu melakukan mengeblat pada kain.

6. Menyiapkan malam,wajan, dan kompor kecil.


7. Panaskan malam diatas wajan dengan api sedang / kecil, seesuai suhu pada api,
jangan terlalu panas.
8. Kemudian, jika malam sudah mencair, lakukan langkah pembuatan batik seperti di
bawah ini :
o Nglowongi
Menutup garis pola menggunakan canting klowong.
9. Setelah selesai selanjutnya proses pewarnaan remasol.
10. Selanjutnya kain yang sudah kering di waterglass selama kurang lebih dua jam.

11. Barulah masuk ke proses melorod ( menghilangkan lilin malam pada kain ).

12. Keringkan kain yang sudah di lorod di jemuran.


13. Kain yang sudah kering di proses lagi yaitu memberi isen-isen ,nembok, dan nerusi.
o Isen – isen
Membatik gambar isian dengan canting cecek.
o Nembok
Menutup kain yang tidak ingin di warna dengan malam. Dengan
menggunakan canting tembok ( canting cucuk besar ) sehinngga warnanya
masih bewarna putih saat di lakukan pelorodan.
o Nerusi
Membatik dengan bagian belakang persis pada bayanganya, nerusi
dilakukan apabila malam tidak nembus di bagian belakang.

14. Selanjutnya dikasih kontur terlebih dahulu pada pinggiran sebelum diparafin.
15. Kemudian barulah masuk ke proses nyoga :
o Ember 1 : Larutan TRO
o Ember 2 : Larutan Naftol
o Ember 3 : Larutan Garam
o Ember 4 : Air

Untuk proses pertamanya yaitu kain masuk ke dalam larutan TRO, kemudian ke
Larutan Naftol barulah ke larutan garam dan air, kemudian di tos sampai air
sedikit. Untuk proses itu sendiri di lakukan 2-3 kali untuk hasil yang maksimal.

16. Barulah proses melorod ke-2 dan cuci kain sampai bersih dari sisa lilin malam, dan
di jemur sampai kering.
17. Setrika dan beri figura agar terlihat lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai