Anda di halaman 1dari 16

Latar belakang

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk melengkapai tugas dalam


rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti Program
Sertifikasi Pendidik dan sertifikasi Keahlian Bagi Guru SMA/SMK (Keahlian
Ganda) IN-1 yang di laksanakan oleh Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan
Budaya tahun 2017 kepada para peserta program diwajibkan melakukan
pembuatan Tugas pada modul Pelatihan guru G diantaranya adalah Batik.
Pada tugas portofolio ini adalah membuat Batik kombinasi tulis dan cap
dengan pewarnaan warna alam.
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus
dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian
pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik
Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta
pengembangan motif dan budaya yang terkait
(https://id.wikipedia.org/wiki/Batik, 14/4/2017)
Membatik pada dasarnya sama dengan melukis di atas sehelai kain
putih. Sebagai alat melukisnya dipakai canting, dan sebagai bahan
melukisnya dipakai cairan malam atau lilin. Setelah kain dibatik diberi warna,
kemudian lilin dihilangkan atau dilorod, maka bagian yang tertutup lilin atau
malam akan tetap putih, tidak menyerap warna. Ini disebabkan karena lilin
berfungsi sebagai perintang warna. Proses inilah akan menghasilkan kain
batik
Membuat batik cap atau ngecap adalah pekerjaan membatik dengan
cara mencapkan lilin batik cair pada permukaan kain menggunakan alat cap,
yang disebut canting cap berbentuk stempel yang terbuat dari plat tembaga.
Zat warna alam (natural dyes) adalah zat warna yang diperoleh dari
alam/tumbuh-tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar
zat pewarna alam tidak pudar dan dapat menempel dengan baik, proses
pewarnaannya didahului dengan mordanting yaitu memasukkan unsur logam
ke dalam serat (Tawas/Al).
Bahan pewarna alam yang bisa digunakan untuk tekstil dapat diambil
pada tumbuhan bagian Daun, Buah, Kuli kayu, kayu atau bunga. Ada tiga
tahap proses pewarnaan alam yang harus dikerjakan yaitu: proses
mordanting (proses awal/pre-treatment), proses pewarnaan (pencelupan),
dan proses fiksasi (penguatan warna).
Dengan pengembangan batik kombinasi tulis dan cap dengan benar
serta dicelup dengan warna alam diharapkan mampu memotivasi semangat
para paserta untuk membuat suatu karya seni yang indah.

Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai :

1. Bagaimana cara membuat batik tulis kombinasi cap ?


2. Bagaimana proses mewarna dengan warna alam ?
Pengumpulan data

Jenis-jenis produk batik kombinasi

Produk Batik Kombinasi Alternatif


Proses Produksi
Pada proses produksi meliputi 3 tahapan yakni:
1. Persiapan alat dan bahan.
2. Proses pengerjaan karya.
3. Finishing.

Alat :

. Alat yang digunakan , yaitu:


No
Nama Kegunaan Gambar
.
1. Alat gambar menggambar motif
batik dan pola

2. Masker melindungi supaya uap


campuran warna
dengan air panas tidak
terhirup

3. Meteran Untuk mengukur kain


sesuai dengan ukuran
yang akan dibuat

4. Secrap Untuk membersihkan


lilin yang menetes
6. Seterika Menghaluskan kain
sebelum dipola atau
sesudah selesai
dibatik

7. Meja seterika Alas menyeterika kain


batik yang sudah
dilorod dan dicuci
bersih

8. Sarung tangan melindungi tangan


plastik saat pewarnaan

9. Apron/celemek keamanan agar tidak


plastik mengotori baju

10. Gelas ukur menakar air

11. Ember plastik menampung air bersih


untuk pencucian kain
yang sudah di celup
warna
12. Kompor merebus air
13. Kenceng Untuk tempat melorod/
penyelesaian akhir
pembatikan

14. Rak jemur Meniriskan hasil


batikan yang baru
diproses maupun yang
selesai di batik
15. Pisau Memotong lilin

16. Canting : Menorehkan lilin pada


1. Cecek kain atau media yang
2. Klowong akan dibatik
3. Tembok

17. Dingklik Tempat duduk


sewaktu membatik

18. Kompor dan Tempat mencairkan


wajan kecil lilin (malam/parafin)

19. Wajan cap (Loyang, serak kasar,


serak halus, kain blaco
kasar, kain blaco tipis):
untuk mencairkan lilin
batik cap.
20. Alat cap Untuk mencetak batik
cap

21. Meja cap Untuk landasan batik


cap.

22. Ember panjang Sebagai tempat untuk


mencelup warna

b. Bahan yang digunakan, yaitu :


No
Nama Kegunaan Gambar
.
1. Kain mori Sebagai bahan yang
primissima akan dibatik

2. Kertas Untuk menggambar


pola yang akan
dipindahkan ke kain

3. Lilin Lilin Untuk nglowong


batik/malam (membuat garis motif)
klowong
4. TRO (Turkish untuk merendam kain
Red Oil) sebelum diwarna
supaya terbuka serat
kainnya sehingga
warna bisa meresap
kedalam kain secara
sempurna
5. Soda abu Obat bantu pada
waktu melorod

7. Tepung tapioka Obat bantu pada


waktu melorod

8. Mahoni Zat warna alam

9. Tingi Zat warna alam

10. Kapur Fiksasi kain setelah


diwarna alam.
Hasil fiksasi
menghasilkan warna
lebih tua dari warna
alam.
11 Tunjung Fiksasi kain setelah
diwarna alam.
Hasil fiksasi lebih
gelap dari warna alam

PROSES PENGERJAAN KARYA

Gambar Kerja

1. Menyiapkan desain untuk bahan sandang/ primissima dengan ukuran


200 cm × 115 cm

2. Gambar desain : Motif pulau

Motif burung

Motif truntum

Langkah Kerja

1. Kain di mordanting terlebih dahulu

2. Pindahkan desain ke kain dengan bantuan kertas HVS


3. Membuat batik cap motif truntum dan burung sesuai pola

4. Mencanting sesuai gambar pola.

5. Persiapan pewarnaan pertama dengan tingi

a. Kain yang sudah dicanting dilipat seperti kipas untuk dicelupkan ke


TRO tiriskan hingga air tidak menetes
b. Rebus cairan pewarna alam hingga panas jangan sampai
mendidih
c. Siapkan bak ember panjang untuk warna alam yang sudah direbus
sebanyak 5 liter dengan ukuran vlot 1: 30

d. Celup dengan warna alam dengan membolak-balik kain selama 15


menit

e. Tiriskan hingga air tidak menetes dengan cara mengangin-


anginkan kain dibolak-balik.
f. Lakukan pencelupan warna alam sebanyak tiga kali . Setiap kali
mau mencelup kain tambahkan warna alam sebanyak 250 ml.
g. Angin-anginkan hingga benar-benar kering
h. Fiksasi dengan air kapur 7 menit.
i. Angkat dan segera celup di air bersih berulang-ulang.
j. Tiriskan hingga kering.
6. Menembok

7. Persiapan pewarnaan kedua dengan mahoni

a. Kain yang sudah dicanting dilipat seperti kipas untuk dicelupkan ke


TRO tiriskan hingga air tidak menetes
b. Rebus cairan pewarna alam hingga panas jangan sampai
mendidih
c. Siapkan bak ember panjang untuk warna alam yang sudah direbus
sebanyak 5 liter dengan ukuran vlot 1: 30
d. Celup dengan warna alam dengan membolak-balik kain selama 15
menit
e. Tiriskan hingga air tidak menetes dengan cara mengangin-
anginkan kain dibolak-balik.
f. Lakukan pencelupan warna alam sebanyak tiga kali . Setiap kali
mau mencelup kain tambahkan warna alam sebanyak 250 ml.
g. Fiksasi dengan air kapur dan tunjung dengan perbandingan 4 : 1

h. Angin-anginkan kain jika air sudah tidak menetes siapkan untuk


melorod kain

8. Melorod kain

a. Siapkan air dan buatlah larutan kanji seperti membuat lem dan
encer
b. Masukkan kain ke dalam larutan kanji
c. Siapkan air mendidih di kenceng tambahkan soda abu dan tepung
kanji secukupnya
d. Masukkan kain
e. Aduk dan sering-sering membuka kain agar lilin terlarut semua
f. Angkat dan masukkan ke dalam air bersih

g. Cuci dan bersihkan dari sisa lilin yang menempel


h. Masukkan kembali kain yang sudah dilorod ke cairan kanji
i. Tiriskan dan angin-anginkan hingga kering

Akhir
1. Lipat kain dengan rapi dengan disetrika

2. Kemas di dalam plastik.


Hasil karya batik kombinasi
Daftar Pustaka

Budiyono, 2008, Kriya Tekstil Untuk SMK jilid 1, Direktorat Jenderal


Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai