Anda di halaman 1dari 2

Batik merupakan karya seni yang memiliki nilai seni tinggi, yang sudah menjadi bagian

dari kebudayaan dan kebanggaan Indonesia.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, batik adalah kain bergambar
yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada
kain itu, kemudian pengolahannya melalui proses tertentu.
Bahkan, batik sudah memperoleh pengakuan dunia dari United Nations Educational,
Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2009. UNESCO menetapkan batik
sebagai warisan budaya tak benda atau intingible cultural hetitage.
Meski merupakan peninggalan zaman dulu, seiring perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi, batik makin dicintai rakyat Indonesia. Hal ini dapat dilihat makin banyaknya
orang menggunakan batik.
Batik sering digunakan saat acara resmi, pernikahan, seragam kantor, busana harian,
bahkan sebagai hiasan yang dipajang. Beragamnya budaya di Indonesia menghasilkan
keragaman motif ragam hias, begitu juga dengan batik.
Kendati demikian, proses pembuatan batik, terutama teknik tulis di berbagai daerah
memiliki cara yang bisa dibilang sama. Maka itu, penting untuk mengetahui cara
pembuatan batik.
Berikut ini rangkuman tentang cara pembuatan batik tulis yang perlu diketahui, seperti
dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Kamis (28/10/2021).
Alat dan Bahan Membuat Batik Tulis
Kain Mori
Sebelum masuk pada cara membuat batik tulis, perlu diperhatikan alat dan bahannya
terlebih dahulu. Dalam membuat batik tulis, sebagai medianya dibutuhkan kain. Kain
yang biasa digunakan untuk membuat batik adalah kain mori.
Namun, bisa juga menggunakan kain katun maupun kain sutra sebagai medianya.
Disarankan untuk menggunakan kain mori yang telah diketel (proses menghilangkan
kanji pada kain dengan cara diuleni dalam larutan minyak kacang).
Canting
Canting merupakan alat yang digunakan untuk mengambil lilin di dari dalam wadah. Lilin
merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat motif pada kain. Canting
tradisional biasanya terbuat dari bahan tembaga dan gagangnya berbahan bambu.
Gawangan
Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk menjemur kain batik.
Lilin
Lilin digunakan untuk membuat motif batik pada kain. Cara menggunakan lilin untuk
menjadikannya sebagai motif dengan mencairkannya terlebih dahulu. Lalu kemudian
dilukiskan ke kain menggunakan canting.
Panci dan Kompor
Panci digunakan untuk wadah lilin ketika dicairkan. Sedangkan kompor berfungsi untuk
memanaskan lilin agar bentuknya menjadi cairan.
Larutan Pewarna
Seperti namanya, larutan pewarna biasanya digunakan untuk mewarnai kain agar
nantinya motif yang sudah dibuat pada kain terlihat jelas.
Cara Pembuatan Batik

1. Siapkan alat dan bahan untuk membatik seperti yang telah disebutkan di atas.
2. Gambar desain di atas kain mori sesuai pola yang diinginkan. Dalam istilah perbatikan
tahap ini sering disebut 'nglengreng'.
3. Panaskan lilin/malam di atas wajan hingga mencair sempurna. Suhu maksimal
lilin/malam sekitar 80 derajat. Jadi, harus berhati-hati saat menggunakannya.
4. Duduklah dengan posisi tungku/kompor batik berada di sebelah kanan (kecuali kidal,
tungku/kompor ada di sebelah kiri) untuk memudahkan mengambil malam dan
menggoreskannya ke atas kain mori.
5. Celupkan canting ke dalam wajan yang terisi oleh malam selama sekitar tiga detik
sebagai pengesuaian suhu pada canting.
6. Mulailah menggoreskan canting ke atas kain yang telah dilengreng (dipola) dengan
menggoreskannya dari kiri ke kanan sama halnya menulis latin. Hal ini dimaksudkan agar
mendapatkan goresan yang baik dan halus.
7. Isilah bagian pola yang kosong dengan ornamen-ornamen seperti garis arsiran
maupun titik-titik. Misalnya pada gambar daun mestinya memiliki tulang daun, daun
tersebut akan diisi garis sesuai kebutuhan. Tahap ini biasa disebut dengan istilah 'isen-
isen'.
8. Tahap 'nembok' artinya mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna.
Namun, tahap ini dilakukan apabila dibutuhkan warna awalnya.
9. Tahap pencelupan warna. Biasanya menggunakan pewarna sintesis napthol dan
indigosol. Diperlukan beberapa kali celupan untuk memunculkan warnanya.
10. Tiriskan kain yang telah dicelup dan diamkan agar warnanya dapat meresap dengan
maksimal pada serat kain.
11. Rebus kain dalam air mendidih 100 derajat celcius untuk melirihkan lilin/ malem yang
menempel pada kain untuk memunculkan motif yang telah didesain. Tahap merebus ini
disebut 'nglorod'.
12. Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa lilin/ malem yang
masih menempel. Kemudian, jemurlah dengan angin-angin dan hindari terkena panas
sinar matahari langsung.

Sumber: Cara Pembuatan Batik Tulis, Mudah Dipraktikkan bagi Pemula (yahoo.com)

Tugas !

1. Tulislah ringkasan urutan langkah – langkah membuat batik tulis pada teks diatas
dengan bahasamu sendiri !

2. Simpulkan saran apa saja yang dikemukakan penulis agar mencapai hasil maksimal
dalam membuat batik tulis ! Buktikan jawabanmu dengan kata/kalimat pada teks!

Anda mungkin juga menyukai