Anda di halaman 1dari 7

BATIK

Latar belakang: Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan
perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik
Indonesia dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada
bandingannya baik dalam desain/motif maupun prosesnya.

Tujuan : Mengutip dari buku Batik Nusantara, Kinoysan, Ari Wulandari, 2011, apa
tujuan awal pembuatan batik adalah untuk digunakan oleh para petinggi keraton
dan kerajaan pada acara-acara tertentu yang sakral. Seiring dengan berjalannya
waktu, batik mulai digunakan oleh banyak orang dari semua status sosial.Hingga
modern ini pembuatan batik memiliki banyak tujuan, misalnya melestarikan
budaya, bahan sandang dan produk fashion, mata pencaharian, dan juga tujuan
wisata.

Alat dan bahan membatik adalah sebagai berikut:

1. Kain
Kain mori merupakan tempat melukis batik. Kain yang biasa digunakan untuk
membatik biasanya kain yang berasal dari serat alam.

2. Zat Pewarna
Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu pewarna
alami dan pewarna buatan (sintetis). Bahan pewarna alam berasal dari
tumbuh-tumbuhan, seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila, dan
lain-lain. Pewarna sintetis yang umum digunakan dalam membatik adalah jenis
naftol, indigosol, procion, dan remazol.
3. Bak/Ember
Bak atau ember biasanya digunakan sebagai tempat untuk proses pencelupan
warna.

4. Malam
Malam adalah bahan lilin khusus untuk membatik. Malam berfungsi sebagai
perintang warna kain, sehingga pola yang dibuat bisa terlihat jelas. Malam
memiliki warna coklat, baik itu coklat muda atau coklat tua. Malam batik terdiri
atas campuran parafin, getah pinus (gondorukem), dan lemak hewan.

5. Canting
Canting berbentuk seperti pena, digunakan sebagai alat untuk
menggambar/menorehkan malam pada kain. Canting yang umum digunakan
dalam membatik, yaitu canting cecek, canting, klowong, dan canting tembok.
6. Wajan
Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung dan
bundar. Wajan digunakan sebagai tempat untuk mencairkan malam/lilin.

7. Kompor
Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang ada di
wajan.

8. Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring malam/lilin yang sudah dicairkan
sebelumnya.
9. Gawangan
Gawangan biasanya digunakan untuk membentangkan kain mori yang akan
dibatik.

Proses Membuat Batik

Proses pembuatan batik di berbagai daerah di Indonesia, cenderung memiliki


teknik yang sama.

Berikut adalah proses beserta cara membatik pada kain:

- Siapkan alat dan bahan untuk membatik. Siapkan kain yang sudah dicuci
bersih, kemudian dikanji agar mempermudah proses pelepasan malam
(melorod).
- Menggambar motif pada kain. Menggambar motif bisa dilakukan dengan cara
menjiplak motif yang telah ada. Jika batik yang ingin dibuat adalah batik tulis,
maka gambarlah desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan.
Dalam perbatikan menggambar desain batik sering disebut ngengreng.

- Panaskan malam/lilin pada wajan yang berada diatas kompor, hingga malam
mencair sempurna.

- Untuk memudahkan mengambil malam dan menggoreskannya ke atas kain,


duduklah dengan posisi kompor berada di sebelah kanan (tidak berlaku bagi
yang kidal).

- Celupkan canting ke dalam wajan yang berisi malam yang sudah dicairkan,
sekitar 3 detik untuk pengesuaian suhu pada canting.

- Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain yang
ingin digambar. Cara memegang canting sebenarnya sama dengan memegang
pensil, namun posisi cucuk canting agak mendongak ke atas agar malam tidak
menetes-netes.

- Isilah bagian pada pola yang masih kosong dengan macam ornamen seperti
garis-garis arsiran maupun titik-titik, sesuai dengan kebutuhan.

- Tahap nembok, dengan mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna.

- Mewarnai kain. Biasanya mewarnai kain batik dapat dilakukan dengan teknik
celup dan colet. Teknik celup menggunakan pewarna naftol, sedangkan teknik
colet menggunakan pewarna instan.
- Kain yang telah dicelup sesuai dengan warna yang diinginkan, kemudian
ditiriskan agar warna pada serat kain dapat meresap secara maksimal.

- Melorod adalah proses menghilangkan atau melepaskan malam pada kain.


Proses ini dilakukan setelah pewarnaan. Kain akan direbus ke dalam air yang
mendidih sampai malam lepas, sehingga dapat memunculkan motif yang telah
digambar.

- Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa malam yang
masih menempel. Jemurlah atau angin-anginkan kain, namun sebisa mungkin
hindari terkena panas sinar matahari langsung.

ProsesProses dan Istilah Pembuatan Batik Tulis:

Pemotongan bahan baku (mori) sesuai dengan kebutuhan.


Mengetel: menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut
dengan larutan : minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Lalu mori
diuleni setelah rata dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan dijemur kembali.
Proses ini diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih.
Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
Nglengreng: Menggambar langsung pada kain.
Isen-isen: memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.
Nembok: menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
Ngobat: Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada
larutan zat warna.
Nglorod: Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).
Pencucian: setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian
dijemur.

Anda mungkin juga menyukai