Anda di halaman 1dari 34

Ada Berapa Macam Kerajinan Tekstil ?

Kerajinan tesktil di bedakan menjadi 2 macam yaitu kerajinan yang bersifat modern dan yang
satunya bersifat tradisional. Perbedaan antara kerajinan tesktil modern dan tradisional adalah
kerajinan modern cara kerjanya praktis. Sedangkan untuk tradisional digunakan untuk upacara
adat daerah.

Tetapi hasil dari kerajinan ini jangan di ragukan lagi, terjamin bagus. Hasilnya bisa berupa kain,
batik, sarung, bantal dan lain-lain.

Apa Saja Bahan Dasar Pembuatan Kerajinan tekstil ?


Bahan dasar dari kerajinan ini secara umum di pilih berdasarkan jenisnya, contohnya seperti dai
bawah ini:

1. Bersumber pada jenis bahan yaitu serat alam, serat sintetis, dan yang terakhir serat
campuran.
2. Bersumber pada jenis warnanya, motifnya, dan gambarnya.
3. Bersumber pada jenis pembuatan diantaranya tenun, rajut, cetak, dan timpa.
4. Bersumber pada produk benang, kain, dan masih banyak lagi produk yang lainya.

Apa Fungsi dari Kerajinan Tekstil ?


Fungsi dari kerajinan ini di bedakan menjadi 2 yaitu kerajinan modern dan kerajinan tradisional.
Dari kedua jenis produksinya fungsi dari setiap hasilnya tidak sama.

Pengertian Kerajinan Tekstil


Suatu kerajinan yang di buat menggunakan bahan dasar tekstil. Bagi anda yang belum mengerti
apa itu tekstil? tekstil yaitu kain. Bahan ini sangat banyak peminatnya untuk di jadikan sebuah
kerajinan. Produk yang bisa di hasilkan dari kerajinan ini sangat banyak sekali.

Kesimpulan dari pengertian di atas ialah bahan yang digunakan untuk pembuatan kerajinan ini
berasal dari benang. Bahan mentah yang digunakan seperti serat staple, serat alam, serat, sintetis
dan masih bayak lagi.

Macam Macam Kerajinan Tekstil


Seperti yang sudah kita bicarakan di awal tadi, di Indonesia ini kerajinan ini terbagi menjadi 2.
Yaitu kerajinan modern dan tradisional, perkembangan kerajinan ini berkembang pesat di
seluruh nusantara. Bisa anda ketahui pada akhir-akhir ini banyak sekali desaigner yang bisa
menghasilkan karya busana cukup bagus.
Kerajinan Tekstil Tradisional

https://dimasfan.com/

Kerajinan ini menggunakan alat bantu tangan untuk menciptakan sebuah karya dari bahan kain.
Peralatan yang di gunakan pun sangat sederhana yang terbuat dari alam. Alat seperti ini tidak
bisa memproduksi banyak karya.

Contoh sebagian dari teknik tradisional yaitu batik, kain sarung, dan kain tenun. Jangan
meremehkan hasil dari alat tradisional biasanya harganya lebih mahal daripada menggunakan
alat modern. Karena cara pengerjaanya yang memakan waktu cukup lama.

Kerajinan Tekstil Modern


Kerajinan tekstil ini menggunakan alat bantu yang bersifat modern. Dengan adanya alat ini bisa
memproduksi banyak produk dalam waktu yang cukup singkat. Contoh dari kerajinan tekstil
adalah seperti baju, topi dan masih banyak lagi. Ada juga hasil kerajinan tekstil yang berfungsi
sebagai pelengkap rumah misalnya kasur, sprei, dan bantal.

Aneka Karya Kerajinan Tekstil & Gambar

Kerajinan Tenun

Tenun adalah teknik pembuatan kain yang berasal dari Kalimantan, Sumatera dan pulau Jawa. Di
3 daerah penghasil tenun ini memiliki ciri khas pada motifnya. Setiap daerah penghasil tenun
memiliki motif dan warna yang berbeda-beda.

Ada juga sebagian pengrajin tenun yang menggunakan motif berbentuk hewan. Daerah penghasil
tenun dengan corak naga, rusa, singa adalah ciri khas dari masyarakat yang tinggal di sumbawa
timur.

Di daerah lain juga tidak kalah mereka juga mempunyai ciri khas pada motifnya. Misalnya yang
sering kita jumpai ada motif burung, bunga, daun dan fungsi dari motif ini untuk mempercantik
kain tersebut.

Kerajinan Batik
https://dimasfan.com/

Batik adalah karya seni yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Batik sendiri sudah di akui oleh
dunia karena kain dan motifnya yang sangat bagus. Alat yang biasa di gunakan oleh pembatik
yaitu kuas dan canting. Alat ini juga yang bisa digunakan untuk membuat motif motif yang
indah.

Tetapi dalam melakukan pengerjaan kerajinan tekstil ini harus bersabar karena membutuhkan
waktu yang sangat lama. Tetapi anda akan puas dengan hasil anda sendiri kalau sudah jadi.
Tahap mewarnai kainya menggunakan teknik tutup celup.

Kerajinan batik ini sendiri dikelompokan menjadi 2 bagian ada batik modern dan batik
tradisional.

Perbedaan batik modern dan tradisional

Tradisional: batik modern cara membuatnya dengan menggunakan alat yang tradisional.
Contohnya seperti canting, lilin, malam, dan wajan. Hasil yang dihasilkan menggunakan alat ini
sudah tidak di ragukan lagi. Banyak orang yang luar negeri yang suka akan batik produksi
indonesia

Modern: Sedangkan batik modern cara pembuatanya menggunakan teknik celup dan peralatan
modern. Karya yang di hasilkan sama bagusnya dengan yang memakai alat tradisional. Daerah
yang terkenal akan penghasil batik di pulau jawa yaitu Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan.

Macam macam Batik

 Motif Batik Sidomukti Magetan


https://dimasfan.com/

Batik yang berasal dari kota Magetan ini bermotifkan bambu. Batik ini sering digunakan pada
saat acara resmi bisa juga di gunakan pada saat upacara adat jawa. Makna dari bakti ini yaitu
ingin memdapatkan ketenangan lahir dan batin.

 Motif Batik Sekar Jagad

https://dimasfan.com/

Batik ini berasal dari pulau jawa lebih tepatnya berasal dari provinsi Jawatengah Daerah
Istimewa Yogyakarta. Makna yang tertera pada batik ini “keindahan yang bisa membuat orang
terpesona saat melihatnya”.

 Motif Batik Jepara


https://dimasfan.com/

Batik ini lebih terkenal dengan nama Batik Kartini. Batik ini di kelompokan menjadi 2 jenis
motif. Kedua motif tersebut berbeda antara satu dengan yang satunya lagi.

 Motif Batik Kraton

https://dimasfan.com/

Pada jaman dahulu batik ini digunakan hanya boleh digunakan keluarga sultan. Rakyat kecil
tidak diperbolehkan menganakan baju batik ini. Peraturan itu tidak lama berlaku karena rakyat
biasa sudah di perbolehkan memakai batik jenis ini.
 Motif Batik Solo

https://dimasfan.com/

Batik ini mempunyai ciri khas pada warna yang dimiliknya. Motif yang tertera pada batik ini
berwarna kecoklatan inilah yang menjadikan batik solo memiliki ciri khas. Filosofi yang terdapat
pada batik ini yaitu gambaran tentang gelombang sungai bengawan solo yang membawa sebuah
ketenangan.

 Motif Batik Tasik

sukmaabdiprakoso.blogspot.com
Batik ternyata tidak berada di jawa saja, di tasimalaya pun ada batik dengan motif dan warna
yang berbeda. Batik ini bermotif rerumputan dengan warna biru, merah padam dan coklat.

 Motif Batik Kawung

kesolo.com

Motif batik ini bisa dikatakan sebagai motif batik tertua dari semua motif batik yang ada. Karena
motif batik ini sudah ada pada jaman kerajaan. Batik jenis ini identik dengan orang tua karena
berhubungan dengan jaman dahulu. Filosofi yang terdapat di batik ini yaitu gambaran dari buah
aren atau bisa disebut buah kawung.

 Motif Batik Pekalongan

https://dimasfan.com/
Motif batik dari pekalongan ini cenderung menggunakan motif berbentuk fauna. Tetapi ada juga
batik pekalongan yang motifnya menggunakan bentuk tumbuhan. Warna yang tertera pada batik
ini adalah warna campuran.

 Motif Batik Malang

https://dimasfan.com/

Motif dari batik kota apel ini cenderung menggunakan motif batik yang berwarna cerah.
Contohnya warna dasarnya biru tua lalu di timpa bahan warna putih. Kemudian bahan yang
berwarna putih di timpa dengan warna hijau cerah.

Filosofi yang terdapat pada batik ini menggambarkan sebuah simbol kota Malang. Pola yang
tertera adalah sebuah candi yang ada di Malang.

 Motif Batik Mega Mendung


https://dimasfan.com/

Batik ini adalah batik yang paling populer di kota Cirebon. Sampai sampai manjadi salah satu
icon kota Cirebon. Bentuk pola yang terdapat pada batik ini berbentuk seperti awan. Warna yang
digunakan pada batik ini contohnya warna biru tua, merah tua dan masih banyak lagi warna yang
bisa di gunakan.

Kerajinan Tekstil Jahit Perca

rumahkreativ.id
Perca adalah sisa kain yang sudah tidak terpakai, sisa ini bisa anda dapatkan dari indsutri
pakaian. Jahit perca ini adalah kerajinan yang sangat berguna karena dari sisa kain bisa di ubah
menjadi barang yang mempunyai nilai estetika.

Kerajina ini berfokus pada sisi jahitanya karena itu sangat mempengaruhi hasilnya nanti. Jadi
kerajinan ini bukan berpatokan pada bahan dasarnya tetapi pada saat menjahitnya.

Berikut contoh pembuatan kerajinan dari kain flanel dengan mudah.

Kerajinan Tekstil Sulam

https://dimasfan.com/

Kerajinan sulam ini lebih sering disebut dengan bordir hasil dari kerajinan ini sangat bagus. Alat
yang di gunakan yaitu mesin bordir dengan bahan dasar benang. Bagi anda yang ingin membuat
variasi bisa menambahkan bahan dasar lainya seperti bulu burung merak, manik-manik, dan
logam.

Jika bahan dasar di atas dijadikan satu dalam pembuatan kerajinan maka hasilnya akan memiliki
nilai estetika. Untuk teknik pembuatan kerajinan sulam ini di bedakan menjadi 3 jenis. Pertama
adalah sulam datar, sulam timbul, dan masih ada yang lainya.

Kerajinan Tekstil Cetak Saring


pendidikan.com

Kerajinan ini cetak saring ini lebih familiar dengan nama cetak sablon. Sekarang sudah jarang
sekali ditemukan orang yang melestarikan kerajinan ini. Seiring perkembangan jaman semua
orang sekarang menggunakan mesin untuk mencetaknya.

Alat yang biasa digunakan dalam pembuatan kerajinan ini adalah layar dengan bahan dasar
nylon, tinta, rakel, dan meja. Alat lainya yang digunakan adalah kain kasa yang berfungsi untuk
mencetak obyek.

Hasil dari kerajinan ini membuat gambar yang bisa di letakan di kaos, banner, logo, dan lain-
lain. Harga yang di patok setiap kerajinan yang di hasilkan berbeda beda tergantung tingkat
kesulitan dan campuran warna.

Kerajinan Tekstil Jahit Tindas (Quiliting)


https://dimasfan.com/

Jahit tindas atau nama lainya adalah quiliting ini merupakan kerajinan tekstil dengan bahan dasar
kain perca. Cara pengerjaanya menghias permukaan kain dengan bahan dasar kain. Lalu bahan
tersebut di jahit menindas kain yang sudah ada.

Kerajinan jahit tindas ini sering digunakan untuk pembuatan selimut bermotif hiasan timbul.
Hasil dari kerajinan ini terlihat sangat unik dan menarik pastinya laku bila di jual.

Kerajinan Tekstil Makrame


https://dimasfan.com/

Kerajinan makrame adalah kerajinan tekstil yang hanya menggunakan bahandasar benang dan
tali. Cara pengerjaanya bermula dari tali menali yang masih berhubungan dengan ikat simpul.
Kerajinan ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian karena waktu pengerjaanya yang cukup
lama.

Kerajinan ini masuk dalam kategori seni terapan. Hasil dari kerajinan ini sangat berkualitas dan
mempunyai nilai jual yang tinggi. Bentuk yang dapat di buat dari kerajinan ini diantaranya
gelang, kalung, hiasan dinding, dan masih banyak lagi.

Sebelum mencoba kerajinan ini alangkah baiknya anda mempelajari terlebih dahulu teknik
simpul. Karena teknik ini merupakan dasar dari pembuatan kerajinan ini. Agar nanti waktu
pengerjaan tangan anda tidak terasa kaku saat membuat simpul.

Jenis Tali Temali

Dibawah ini adalah jenis tali temali pembuatan simpul berikut penjelasnya:

1. Simpul rantai adalah jenis simpul yang berntuknya sama persis dengan rantai pada
umumnya.
2. Simpul ganda adalah jenis simpul yang pembuatanya menggunakan 2 buah tali.
Usahakan warna yang digunakan berbeda satu dengan yang lainya. Supaya hasilnya nanti
akan terlihat lebih bagus dan menarik.
3. Simpul kepala adalah simpul ini memerlukan tali yang dapat direntangkan bertujuan
untuk menyimpulkan kepala.
4. Simpul mati adalah simpul yang memiliki ikatan yang sangat kuat tapi cara membukanya
sangat mudah.
5. Simpul gordin adalah simpul yang terdiri dari rangkaian beberapa simpul berupa garis.
Urutanya bergandengan ada juga yang terputus-putus. Manfaat yang bisa kita peroleh
saat membuat simpul ini yaitu membentuk sebuah ikatan.

Kerajinan Tekstil Tapestry

maubelajarapa.com

kerajinan yang satu ini merupakan kerajinan yang tertua di indonesia. Karena kerajinan ini
adalah karya pertama yang di buat oleh manusia pada jaman itu. Proses pembuatanya kerajinan
ini menggunakan dua buah benang yang saling bersilangan antara satu sama lain.

Pada kerajinan ini, untuk bagian benar yang letaknya sejajar dengan panjang bernama benang
lungsin (wrap). Sedangakn untuk bagian benang yang sejajar dengan lebar bernama (benang
pakan). Kerajinan ini sendiri sudah di kenal oleh masyarakat bangsa eropa.
4 Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
Admin I Oct 1, 2016 Kebangsaan, Sejarah
Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 - Sebagian dari kita tentu sudah
mengetahui bahwa pada 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota
Hiroshima. dan tiga hari berselang bom atom juga dijatuhkan di kota Nagasaki. Kedua bom atom
tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar dan hancur nya berbagai infrastruktur sipil
dan militer Jepang, kala itu pemerintah Jepang benar-benar dalam kesulitan. Akhirnya, pada 14
Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Berita kekalahan Jepang kepada Sekutu segera sampai pada kaum pergerakan kemerdekaan
Indonesia dan menjadi salah satu pemicu mereka untuk segera mem proklamasikan kemerdekaan
indonesia, untuk lebih jelas nya mengenai Peristiwa - Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, Berikut akan kita kupas tuntas mengenai peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan indonesia, Peristiwa peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, Peristiwa
peristiwa Saat Proklamasi Kemerdekaan, peristiwa sebelum proklamasi, peristiwa sekitar
proklamasi kemerdekaan.

4 Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan


Adapun peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang Proklamasi Kemerdekaan adalah:
1. Jepang menyerah kepada Sekutu
a. Dalam Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang)
Pada Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang) ke-85 pada 7 September 1944 di Tokyo,
Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan
untuk merdeka kelak di kemudian hari. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh semakin terdesaknya
Angkatan Perang Jepang oleh pasukan Amerika, terlebih dengan jatuhnya Kepulauan Saipan ke
tangan Amerika Serikat.

b. Pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai


Pada 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu
Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Panitia Kemerdekaan. Tindakan ini merupakan
langkah konkret pertama bagi pelaksanaan janji Koiso. Dr. Radjiman Wediodiningrat terpilih
sebagai Kaico atau ketua.

c. Pembentukan Dokuritsu Junbi Linkai


Pada 7 Agustus 1945, Panglima Tentara Umum Selatan Jenderal Terauchi meresmikan
pembentukan Dokuritsu Junbi Linkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada
saat ini pula, Dokuritsu Junbi Cosakai dinyatakan bubar. dan Bung Karno terpilih sebagai ketua
serta Bung Hatta sebagai wakil ketua.

Awan jamur bom atom di langit Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan)

d. Bom Atom di kota Nagasaki dan Hiroshima


Pada tanggal 6 Agustus 1945, tepatnya jam 08.15 pagi kota Hiroshim telah di jatuhi Bom atom
oleh tentara sekutu. Lebih dari 70.000 orang penduduk kota Hiroshima telah menjadi korban bom
atom tersebut. kemudian Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom yang kedua kembali dijatuhkan
oleh Amerika Serikat di kota Nagasaki. Dan akibat ledakan tersebut lebih dairi 75.000 orang
penduduk Jepang di Nagasaki menjadi korban.
e. Berita Jepang akan memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat (Vietnam) memberikan
informasi kepada tokoh pergerakan yang diundang, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr.
Radjiman Wediodiningrat bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan
kepada Bangsa Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus
1945, Pelaksanaannya akan dilakukan oleh PPKI.

f. Desakan Sutan Syahrir agar Ir. Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan


Dua hari berselang, saat Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat kembali
ke tanah air dari Dalat (Vietnam), Sutan Syahrir mendesak agar Bung Karno dapat secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu
muslihat Jepang, sebab Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan
dalam kubu nasionalis, antara yang pro dan kontra terhadap Jepang.

Soekarno belum merasa yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan seandainya dilakukan
proklamasi kemerdekaan saat itu, hal tersebut dapat menyebabkan pertumpahan darah yang luas,
dan dapat berakibat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno kemudian memberitahu
Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu merupakan hak
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI ialah
badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan "hadiah" dari
Jepang

g. Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu di kapal USS Missouri.


Setelah peristiwa jatuhnya Bom Atom di kota Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 6 dan 9
Agustus 1945 yang mengakibatkan hancurnya militer jepang, Pada 14 Agustus 1945 Jepang
menyerah secara resmi kepada Sekutu diatas kapal USS Missouri. Saat itu tentara jepang masih
menguasai Indonesia sebab Jepang berjanji akan mengembalikan Indonesia ke tangan Sekutu.

2. Peristiwa Rengasdengklok
Sutan Sjahrir, Chaerul Saleh, Darwis dan Wikana mendengar kabar menyerahnya jepang kepada
sekutu melalui radio BBC. Setelah mendengar berita Jepang bertekuk lutut kepada sekutu,
golongan muda mendesak golongan tua untuk secepatnya memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Namun tokoh golongan tua seperti Soekarno dan Hatta tidak ingin terburu-buru mereka
tetap menginginkan proklamasi dilaksanakan sesuai mekanisme PPKI. Alasannya kekuasaan
Jepang di Indonesia belum diambil alih hal tersebut membuat mereka khawatir akan terjadinya
pertumpahan darah pada saat proklamasi.
Peristiwa Rengasdengklok

Tetapi, golongan muda, seperti Sukarni dan Tan Malaka menginginkan proklamasi kemerdekaan
dilaksanakan secepat cepatnya. Para pemuda mendesak agar Soekarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. Alasan mereka adalah Indonesia dalam keadaan
kekosongan kekuasaan (vakum). Negosiasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. namun
Golongan muda tidak menyetujui rapat tersebut, mengingat PPKI merupakan sebuah badan yang
dibentuk oleh Jepang. Dan mereka lebih menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa indonesia
sendiri, bukan pemberian dari Jepang. Perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan
tua inilah yang menjadi latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

a. Golongan Muda
Menanggapi sikap konservatif golongan tua, golongan muda yang diwakili oleh para anggota
PETA dan mahasiswa merasa kecewa. Mereka tidak setuju terhadap sikap golongan tua dan
menganggap bahwa PPKI merupakan bentukan Jepang. Sehingga mereka menolak seandainya
proklamasi dilaksanakan melalui mekanisme PPKI. Sebaliknya, mereka menghendaki
terlaksananya proklamasi kemerdekaan dengan kekuatan sendiri, tanpa pengaruh dari Jepang.
Sutan Syahrir termasuk tokoh pertama yang mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga : 14 Pertempuran Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Sikap golongan muda secara resmi diputuskan dalam rapat yang diselenggarakan di Pegangsaan
Timur Jakarta pada 15 Agustus 1945. Hadir dalam rapat ini Djohar Nur, Chairul Saleh, Kusnandar,
Subadio, Subianto, Margono, Wikana dan Armansyah. Rapat yang diketuai Chairul Saleh ini
menyepakati bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia sendiri,
bukan menggantungkan kepada pihak lain.
Keputusan rapat kemudian disampaikan oleh Darwis dan Wikana pada Soekarno dan Hatta di
Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Mereka mendesak agar Proklamasi Kemerdekaan segera
dikumandangkan pada 16 Agustus 1945. Jika tidak diumumkan pada tanggal tersebut, golongan
pemuda menyatakan bahwa akan terjadi pertumpahan darah. Namun, Soekarno tetap bersikap
keras pada pendiriannya bahwa proklamasi harus dilaksanakan melalui PPKI. Oleh sebab itu,
PPKI harus segera menyelenggarakan rapat. Pro kontra yang mencapai titik puncak inilah yang
telah mengantarkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

b. Golongan Tua
Mereka yang dicap sebagai golongan tua adalah para anggota PPKI yang diwakili oleh Soekarno
dan Hatta. Mereka adalah kelompok konservatif yang menghendaki pelaksanaan proklamasi harus
melalui PPKI sesuai dengan prosedur maklumat Jepang pada 24 Agustus 1945. Alasan mereka
adalah meskipun Jepang telah kalah, kekuatan militernya di Indonesia harus diperhitungkan demi
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Kembalinya Tentara Belanda ke Indonesia dianggap lebih
berbahaya daripada sekedar masalah waktu pelaksanaan proklamasi itu sendiri.

c. Golongan Muda Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok


Pada tanggal 15 Agustus sekitar pukul 22.30 malam, utusan golongan muda yang terdiri dari
Wikana, Darwis telah menghadap Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Wikana pun
penyampaikan tuntutan agar Bung Karno segera mengumumkan Proklamasi kemerdekaan
Indonesia pad esok hari, yakni pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno pun menolak tuntutan
itu, dan lebih menginginkan betemu dan bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) lainnya. karena bung karno menginginkan
kemerdekaan Indonesia harus di capai tanap pertumpahan darah.

Mendengar penolakan Bung Karno itu, maka Wikana pun mengancam bahwa pada esok hari akan
terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan pembunuhan secara besar-besaran. Hal tersebut pun
membuat suasana menjadi tegang antara Bung Karno dan Pemuda, yang di saksikan langsung oleh
Bung Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Dr. Buntara, dan Mr. Iwa Kusumasumantri.

Di tengah suasana pro dan kontra, golongan muda memutuskan untuk membawa Soekarno dan
Hatta ke Rengasdengklok . Pilihan ini diambil berdasarkan kesepakatan rapat terakhir golongan
pemuda pada 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi, Cikini, Jakarta. Maksudan dan tujuan para
pemuda membawa kedua pemimpin tersebut adalah agar Bung Karno dan Bung Hatta segera
mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan secepatnya serta menjauhkan Bung
Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang.

Sementara itu di Jakarta, terjadi dialog antara golongan tua yang diwakili Ahmad Subardjo dan
golongan muda yang diwakili oleh Wikana, setelah terjadi dialog dan ditemui kata sepakat agar
Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta dan diumumkan pada 17 Agustus 1945.
Golongan muda kemudian mengutus Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Subardjo ke
Rengasdengklok dalam rangka menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta.

Baca Juga : 4 Masa Penjajahan Negara Asing di Indonesia (Lengkap Sejarahnya)

Hal tersebut berjalan mulus lantaran Ahmad Subardjo memberi jaminan pada golongan muda
bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya
pukul 12.00. Dengan jaminan itu, Cudanco Subeno (Komandan Kompi PETA Rengasdengklok)
mau melepaskan Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta dalam rangka mempersiapkan
kelengkapan untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan.

Dan sekitar pukul 23.00 rombongan tiba di rumah kediaman Bung Karno di jalan Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta, untuk menurunkan Ibu Fasmawati (istri Bung Karno), yang kala itu ikut di
bawa ke Rengasdengklok. Dan pada malam itu juga, sekitar pukul 02.00 pagi, Bung Karno
memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta.
Rapat itu terutama membahas tentang Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

3. Perumusan Teks Proklamasi


Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikiran Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka
telah menyetujui bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus segera dikumandangkan. Kemudian
diadakanlah rapat yang membahas Persiapan Proklamasi Kemerdekaan di rumah Laksamana
Maeda, dipilihnya rumah Laksamana Maeda karena tempat tersebut dianggap tempat yang aman
dari ancaman tindakan militer Jepang karena Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan
Laut Jepang dan Maeda juga merupakan kawan baik Mr. Ahmad Subardjo.

Di kediaman Maeda itulah rumusan teks proklamasi disusun. Hadir dalam pertemuan itu Sukarni,
Mbah Diro, dan B.M.Diah dari golongan muda yang menyaksikan perumusan teks proklamasi.
Semula golongan muda menyodorkan teks proklamasi yang keras nadanya dan karena itu rapat
tidak menyetujui.

Teks Naskah Proklamasi tulisan Ir Soekarno yang ditempatkan di Monumen Nasional

Kemudian berdasarkan pembicaraan antara Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo, diperoleh
rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno yang berbunyi:

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai
pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-‘05
Wakil2 bangsa Indonesia

Setelah teks proklamasi selesai disusun, muncul permasalahan tentang siapa yang harus
menandatangani teks tersebut. Kemudian Bung Hatta berpendapat agar teks proklamasi itu
ditandatangani oleh semua yang hadir sebagai wakil bangsa Indonesia. Namun, dari golongan
muda Sukarni mengajukan usul bahwa teks proklamasi tidak perlu ditandatangani oleh semua yang
hadir, akan tetapi cukup oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia dan
Soekarno yang nantinya membacakan teks proklamasi tersebut.

Usul tersebut didasari bahwa Soekarno dan Hatta merupakan dwitunggal yang pengaruhnya cukup
besar di mata rakyat Indonesia. Usul Sukarni kemudian diterima dan Soekarno meminta kepada
Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi tersebut, disertai dengan perubahan-perubahan
yang sebelumnya telah disepakati bersama. Perumusan teks proklamasi sampai dengan
penandatanganannya sendiri baru ter selesaikan pada 04.00 WIB (pagi hari), pada tanggal 17
Agustus 1945

Teks Naskah Proklamasi hasil ketikan Mohamad Ibnu Sayuti Melik yang ditempatkan di
Monumen Nasional

Dalam naskah yang diketik oleh Sayuti Melik Terdapat tiga perubahan pada naskah tersebut dari
yang semula berupa tulisan tangan Soekarno, Perubahan-perubahan itu adalah sebagai berikut.

1. Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo".


2. Konsep "wakil-wakil bangsa Indonesia" diubah menjadi "atas nama bangsa Indonesia".
3. Tulisan "Djakarta 17-08-'05", diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 Tahoen '05".
4. Setelah selesai diketik, naskah teks proklamasi tersebut ditandatangani oleh Soekarno-
Hatta, dengan bunyi berikut ini.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan
dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 Tahoen ‘05


Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno - Hatta

4. Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan


Pelaksanaan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus
1945 (hari Jum’at) di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (yang sekarang menjadi jalan
Proklamasi). Sejak pagi telah dilakukan persiapan di tempat tersebut (rumah Ir. Soekarno), untuk
menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Bendera Indonesia dikibarkan pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945

Banyak tokoh pergerakan nasional beserta rakyat berkumpul di tempat itu. Mereka ingin
menyaksikan pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sesuai kesepakatan yang
diambil di rumah Laksamana Maeda, para tokoh Indonesia menjelang pukul 10.30 waktu Jawa
(zaman Jepang) atau 10.00 WIB telah hadir di rumah Ir. Soekarno. Mereka hadir untuk menjadi
saksi pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Acara yang disusun dalam upacara di kediaman 1r. Soekarno (jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta) tersebut, antara lain sebagai berikut:

1. Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.


2. Pengibaran bendera Merah Putih.
3. Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung tanpa protokol. Latief Hendraningrat memberi
aba-aba siap kepada seluruh barisan pemuda. Semua yang hadir berdiri tegak dengan sikap
sempurna.

Suasana menjadi sangat hening ketika Bung Karno dan Bung Hatta dipersilakan maju beberapa
langkah dari tempatnya semula. Dengan suaranya yang mantap, Bung Karno dan
didampingi Bung Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia setelah
sebelumnya mengucapkan pidato singkat.

Baca Juga : Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lengkap Sebelum dan Sesudah Merdeka)

Setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan berakhir maka dilanjutkan dengan upacara


pengibaran bendera Merah Putih. Bendera Sang Saka Merah Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati
Soekarno. saat itu Suhud bertugas mengambil bendera dari atas baki (nampan) yang telah
disediakan dan mengibarkannya dengan bantuan Shodanco Latief Hendraningrat.

Kemudian Sang Merah Putih mulai dinaikkan dan hadirin yang datang bersama-sama
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dinaikkan perlahan-lahan menyesuaikan syair lagu
Indonesia Raya.

Seusai pengibaran bendera Merah Putih acara dilanjutkan sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan
dr. Muwardi. Pelaksanaan upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dihadiri oleh tokoh tokoh
Indonesia lainnya, seperti Sukarni, Mr. Latuharhary, Ibu Fatmawati, Ny. S.K. Trimurti, Mr. A.G.
Pringgodigdo, Mr. Sujono dan dr. Samsi,.

Sekian penjelasan artikel mengenai 4 Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan


Indonesia, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi sobat maupun untuk sekedar menambah
wawasan dan pengetahuan sobat mengenai Sejarah Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, Sejarah Peristiwa Rengasdengklok, Sejarah Perumusan Teks Proklamasi dan Sejarah
Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan. Terimakasih atas kunjungannya.
A. PENGERTIAN NOVEL
Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang memiliki arti sebuah kisah atau sepotong cerita. Novel
merupakan suatu karya sastra fiksi yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur intrinsic dan ekstrinsik.
Pengarang atau penulis novel disebut dengan novelis.

Biasanya novel mengisahkan tentang kehidupan manusia dan lingkungannya. Kehidupan manusia tersebut
dijelaskan dari waktu muda hingga menjadi tua. Tak lupa pula, novel juga menceritakan watak, tabiat dan
sifat dari pelaku. Isi novel memiliki cerita yang lebih panjang dan kompleks. Perbedaannya dengan cerpen,
novel dapat terdiri dari puluhan hingga ratusan halaman.

B. CIRI – CIRI NOVEL


Sebuah Novel memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri tersebut terdiri atas:

 Ditulis dengan narasi dan didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan suasana dalam cerita
novel tsb
 Memiliki alur yang kompleks
 Jumlah kata melebihi dari 10.000 kata
 Umumnya jumlah halaman novel minimal 100 halaman
 Waktu yang dibutuhkan untuk membaca 1 novel yaitu sekitar 2 jam
 Memiliki skala yang luas
 Bersifat realistis, ini dikarenakan novelis lebih tahu situasi yang ada di Novel
 Tokoh dan karakter dalam novel lebih banyak
 Tema pada novel tidak hanya satu dan dapat muncul tema sampingan

C. UNSUR – UNSUR NOVEL


Unsur yang terdapat pada novel terbagi atas unsure intrinsic dan ektrinsik. Unsure intrinsic yaitu unsure
yang membangun novel tersebut dan langsung berada dalam novel tersebut. Unsure ektrinsik yaitu unsure
yang berada di luar novel tsb dan tidak memiliki hubungan dengan novel tersebut.
1. Tema
Tema merupakan ide pokok dalam cerita novel. Tema dalam novel dapat menyangkut segala persoalan
dalam kehidupan manusia, contohnya kasih sayang, keputusasaan, kekuasaan dsb

2. Penokohan
Penokohan merupakan salah satu cara seorang novelis menggambarkan dan mengembangkan karakter
dalam sebuah cerita. Dalam menggambarkan karakter tokoh, pengarang dapat menyebutkan langsung
seperti gambaran fisik dan tingkah laku, lingkungan, cara bicara, jalan pikiran serta melalui penggambaran
oleh tokoh lain.

3. Alur
Alur merupakan suatu rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita. Terbagi atas 2 yaitu, alur maju
(progresif) yakni apabila peristiwa tersebut bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis. Alur
mundur (flash back progressif) terjadi karena adanya peristiwa dahulu yang berkaitan langsung.

4. Gaya Bahasa
Terdiri atas:

 Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda mati dengan memberikan
macam sifat manusia
 Simile(perumpamaan), yaitu gaya bahasa yang menggambarkan dengan cara mengibaratkan
 Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu secara berlebihan dengan tujuan
memberikan efek berlebihan pada suatu cerita

5. Latar/setting
Latar (setting) merupakan tempat, waktu, dan suasana pada cerita dalam novel yang dialami oleh tokoh.
Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja dsb

6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara penempatan diri pengarang dan juga cara pengarang memperlihatkan
berbagai macam kejadian dalam cerita yang dipaparkan

7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang terdapat dalam sebuah novel. Amanat dalam novel tersimpan rapi, sehingga
untuk mendapatkan amanat tersebut pembaca harus menuntaskan novel yang dibaca.

NOVEL
E. KLASIFIKASI MACAM - MACAM JENIS NOVEL
1. Berdasarkan kejadian nyata atau tidak nyata

 Novel Fiksi merupakan jenis novel yang tidak nyata atau tidak ada kejadian di dunia. Novel ini
merupakan karya fiktif dari seorang pengarang. Contohnya Harry Potter, The Hobbit dsb.
 Novel non Fiksi yaitu jenis novel dari kisah nyata dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Contoh
Laskar Pelangi

2. Berdasarkan Genre Cerita

 Novel Romantis, yaitu jenis novel yang menggambarkan kasih sayang dan cinta antar manusia.
Contoh Ketika Cinta Bertasbih, Harlequin dll
 Novel Horro/menyeramkan, jenis novel yang menceritakan kisah menakutkan. Contoh Bangku
Kosong
 Novel Misteri, jenis novel yang menceritakan kisah misteri dan detektif. Contoh Novel Agatha
Christie dan Sherlock Holmes
 Novel Komedi, jenis novel yang menceritakan seputar komedi dan hal hal yang berbau komedi.
Contoh Marmut Merah Jambu, Kambing Jantan.
 Novel Inspiratif, jenis novel yang berisi kisah inspiratif. Contoh Negeri 5 Menara
3. Berdasarkan isi dan tokoh

 Novel Teenlit, novel yang berisi tentang kisah cinta remaja. Contoh Dealova
 Novel Chicklit, jenis novel yang menceritakan kisah seorang perempuan muda dengan berbagai
permasalahannya. Contoh Miss Jutek
 Novel Songlit, jenis novel yang dikarang berdasarkan cerita dari sebuah lagu
 Novel Dewasa, jenis novel yang bercerita tentang cerita orang dewasa. Contoh Saman dan Larung

PENGERTIAN MC ( PEMBAWA ACARA )

MC adalah singkatan dari Master of Ceremony. Secara harfiah, MC artinya penguasa acara, pembawa
acara, atau pemandu acara. Master = penguasa, ahli. 
 Ceremony = Acara.

MC adalah seni membawakan acara dengan bahasa lisan yang efektif dan vocal yang jelas (intonasi,
speed, asentuasi atau penekanan kalimat, dan artikulasi atau pengucapan kata dan kalimat) yang didukung
oleh penggunaan bahasa lisan maupun tulisan dan bahasa tubuh (gestural). Bahkan ada yang mengatakan,
seorang MC adalah seniman kata-kata dan seniman bahasa tubuh.

Menjadi seorang MC memang gampang-gampang susah. Ada beberapa syarat yang harus Anda penuhi,
seperti berkepribadian baik, berpenampilan atraktif dan simpatik, memiliki wawasan yang baik, memiliki
kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang baik, tanggap dan cekatan, dan lain sebagainya.

Bisa dikatakan untuk menjadi seorang Master of Ceremony (MC) tidak cukup hanya dengan modal suara
bagus (golden voice). Namun ada banyak penunjang yang perlu diperhatikan dengan serius. Seorang MC
harus dapat menarik perhatian khalayak, menghibur, menyampaikan pesan, dan sebagai pembangkit
semangat dari khalayak yang hadir.

Tugas MC

Master of Ceremony (MC) adalah seorang yang akan memandu suatu rentetan acara secara teratur dan
rapi, mulai dari opening hingga closing. Kemampuan MC akan sangat menentukan apakah sebuah acara
akan berlangsung sukses, lancar, dan meriah. Atau sebaliknya, acara menjadi monoton, tidak menarik dan
berantakan.

Karena itu, seorang MC harus benar-benar menguasai seluruh aspek yang akan mempengaruhi kelancaran
acara pada saat dia memandunya. Bisa dikatakan, seorang MC adalah benar-benar produser atau sutradara
pada sebuah acara.

Tugas MC memastikan acara berlangsung lancar, tepat waktu, meriah, berkesan, dan sesuai dengan
susunan atau rundown acara. Tugas dan peran penting MC sering diringkas dalam istilah TIM (Time,
Introducer, Mood Setter).

Time :

MC bertanggungjawab memastikan acara berjalan sesuai waktu dan sesuai dengan urutan acara yang
ditetapkan. Dalam hal ini MC bisa disebut juga sebagai the king of the programme, karena MC berfungsi
sebagai pengendali acara sesuai dengan waktu dan susunan acara.
MC bertanggungjawab memastikan acara dimulai dan diakhiri tepat waktu. Jika pengisi acara belum
datang, atau “tamu istimewa” yang ditunggu belum datang, maka MC harus dapat membuat audience
tidak hanya menatap sebuah panggung kosong. MC harus dapat menghidupkan suasana ditengah keadaan
yang tak terduga seperti itu.

Introducer :

MC memiliki tugas untuk mengenalkan pembicara atau pengisi acara kepada audience. Oleh karena itu
mutlak bagi MC mengenal lebih mendalam profil dan latar belakang pengisi acara (background
knowledge), seperti nama asli, nama panggilan, profesi, jabatan, tempat dan tanggal lahir, prestasi, dsb.
Knowledge seperti itu bisa didapatkan MC melalui riset sederhana.

MC harus menjadi jembatan dalam membangun kredibilitas pengisi acara atau pembicara dengan
audience. MC sekaligus menjadi jembatan dalam menjalinkan hubungan antara pengisi acara dan
audience. MC harus dapat mengenalkan pengisi acara sebaik mungkin sehingga audience mengapresiasi
pengisi acara.

Mood Setter
 :

MC harus mampu menjaga antusiasme, gairah, dan kemeriahan suasana. Jangan biarkan audience bosan.
MC adalah pemimpin audience yang dapat memberikan “komando” tepuk tangan sebagai apresiasi
kepada pengisi acara.

MC adalah pengarah bagi audience. Layaknya juga seperti seorang produser atau pengarah acara dalam
sebuah program televisi. MC harus menunjukkan semangat dan gairah, serta kecerian. Sehingga sikap
MC tersebut akan menular kepada audience.

Syarat Menjadi MC

Seorang Master of Ceremony (MC) atau Pewara


(pembawa acara) akan menjadi pusat perhatian publik atau audience ketika memandu atau membawakan
sebuah acara. Publik dengan mudah akan menilai MC dari apa yang mereka lihat (penampilan, bahasa
tubuh, tatabusana, make up, cara berinteraksi) dan dari apa yang mereka dengar (tatabahasa, pengucapan
kata dan kalimat, dan knowledge).

Bayangkan jika anda sebagai MC sedang membawakan acara lupa dan gagap, atau busana yang anda
kenakan tidak sesuai dengan format acara, atau ketika anda berinteraksi dengan seorang tokoh di atas
panggung tidak nyambung alias knowledge Anda terhadap topik yang dibicarakan minim. Tentu Anda
akan menjadi bahan cibiran dan tertawaan. Untuk menghindari hal-hal semacam itu, ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi seorang MC :
1. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri mutlak dibutuhkan seorang MC, karena Anda harus berhadapan dengan publik baik
dalam acara besar atau kecil, resmi atau tidak resmi, offair maupun onair. Kepercayaan diri akan
membantu Anda menguasai panggung dan audience serta memudahkan anda berinteraksi dan mengatur
jalannya acara.

2. Kemampuan Manajemen.

MC yang baik memiliki kemampuan untuk memandu atau membawakan suatu acara dan tidak hanya
sekedar terima job, datang, dan cuap-cuap. MC harus mengetahui dengan detail apa acaranya, lokasinya
seperti apa apa, siapa saja yang diundang, siapa tokoh atau pejabat yang akan hadir, siapa audience-nya,
dan seperti apa rundown acara dari panitia atau penyelenggara acara.

MC harus ikut serta dalam beberapa briefing yang diadakan panitia untuk memudahkan MC mengatur
manajemen acara di atas panggung. MC profesional harus mampu melakukan riset, meskipun sederhana
dan kecil-kecilan, terhadap topik, tokoh, produk, dan hal lain yang terkait acara yang akan dipandunya.

Diatas panggung MC harus mampu mengatur jalannya acara dari mulai pembukaan sampai penutupan
acara dengan berpatokan pada rundown acara dari panitia.
 o MC harus mampu mengatur tertibnya acara
dan menghantarkan acara dengan baik kepada audience.

3. Pandai beradaptasi.

MC harus mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat dia melakukan tugasnya sebagai MC.
Lingkungan bukan berarti sempit dan terbatas pada panggung saja, namun juga setiap detail yang
bersangkutan dengan acara, termasuk : Audience (profesi, strata sosial, usia), Jenis acara (formal,
informal, protokoler, wedding, 
 showbiz, onair, atau offair), Lokasi (terbuka atau tertutup), Skala acara
(besar, sedang, kecil), Pendukung acara (pengisi acara, bagian tehnis, dan 
 panitia).

4. Etika yang baik.


Etika on duty : MC harus paham betul untuk menjaga perilaku dan sopan santun baik dalam bentuk lisan
maupun bahasa tubuh dalam memandu sebuah acara.

Etika off duty : MC, apalagi sudah terkenal, adalah seorang public figure. Apapun yang dilakukan seorang
MC, termasuk tingkah laku dalam kehidupan pribadinya akan menjadi perhatian publik. Apabila belum
terkenal, mungkin akan menjadi perhatian kawan-kawannya, keluarganya, dan kolega atau pihak yang
biasa bekerjasama dengan anda.

Apabila sudah terkenal dan menjadi public figure, maka apapun yang dilakukan dalam kehidupan pribadi
diluar profesinya sebagai MC akan menjadi perhatian publik. Kepribadian dan tingkah laku yang baik
akan menguntung dirinya dalam menjalani profesi sebagai MC, karena akan menimbulan rasa kagum,
hormat, dan dapat diterima keberadaannya diberbagai kalangan. Dengan demikian akan memudahkan
seorang MC mendapatkan job baru atau job berulang.

5. Kemampuan mengolah suara yang baik.


Vocal :
 Sebaiknya seorang MC memiliki vocal atau suara yang baik, apalagi berkarakter.

Intonasi :
 MC harus pandai mengolah nada kalimat menjadi berirama dan tidak datar.

Artikulasi :
 MC harus memiliki kualitas penyebutan kata dan kalimat yang baik atau artikulasi.

Speed :
 MC harus mampu mengatur speed/tempo atau cepat-lambatnya kata dan kalimat yang
diucapkan.

Pernafasan :
 MC harus memiliki kemampuan mengatur nafas yang dapat mendukung kejelasan
artikulasi dan power suara. Lebih baik memiliki kemampuan mengolah diagfrgma.

Power :
 MC harus memiliki kemampuan mengeluarkan kekuatan suara tanpa harus berteriak.

Asentuasi :
 MC harus pandai memilih dan melakukan penekanan terhadap kata atau kalimat yang
menjadi fokus atau pokok perhatian atau untuk diperhatikan oleh audience.

Timbre :
 MC harus mampu mengeluarkan suara yang ekspresif yang akan mudah mempengaruhi
audience.

Tone:
 MC harus mampu mengatur tinggi rendah suara agar audience tidak merasa bosan.

Phrasing :
 MC dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dimengerti.

Infleksi :
 lagu kalimat atau perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian setiap kata
(redundancy). Infleksi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan
akhir kalimat. Kemampuan MC dalam mengolah poin-poin di atas akan membuat suara yang dikeluarkan
mampu menjiwai isi atau makna dari kata atau kalimat yang disampaikan.

6. Penguasaan bahasa yang baik dan benar.

MC dituntut mampu mengucapkan setiap kata dan kalimat dari bahasa manapun dengan baik dan benar,
baik itu bahasa asli (Indonesia) maupun bahasa asing seperti Ingris.

Seorang MC harus mampu mengucapkan dengan benar bahasa-bahasa dan istilah-istilah dalam bahasa
daerah, terutama ketika memandu acara pernikahan dan resepsinya yang menggunakan adat daerah
tertentu. Oleh sebab itu, seorang MC harus mampu melakukan riset kecil-kecil mengenai job yang
diterima, terkait dengan bahasa yang akan digunakan atau terkait dengan hal-hal yang menyangkut istilah-
istilah yang perlu diketahui MC ketika membawakan sebuah acara.

Seorang MC harus mengetahui tidak hanya bahasa formal saja, namun juga bahasa-bahasa dalam bidang
lain, seperti ilmu pengetahuan, tehnologi, dan lainnya yang terkait dengan acara yang dipandunya.
Pengetahuan soal bahasa juga terkait dengan bagaimana seorang MC mampu menggunakan bahasa yang
komunikatif, praktis dan efisien.
7. Memilki wawasan dan pengetahuan yang luas (knowledge).

Seorang MC layaknya seorang presenter atau jurnalis yang memiliki kemampuan mengetahui banyak hal
diberbagai bidang, meskipun tidak mendalam seperti seorang pakar. Job yang diterima bisa saja tidak
hanya melulu dalam bidang yang sama, tapi bisa jadi dari berbagai bidang yang berbeda-beda yang
membutuhkan pengetahuan MC akan banyak hal. Untuk memiliki pengetahuan yang luas, seorang MC
harus memiliki dasar pendidikan yang baik, formal maupun informal seperti kursus dan pelatihan serta
gemar membaca dan terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi.

8. Body language yang baik

Seorang MC harus memiliki sikap tubuh yang baik dan fleksible sesuai dengan situasi dan kondisi acara
serta lingkungan acara. Sikap tubuh yang baik seperti saat menyampaikan acara dan berbicara yang tidak
over acting. (note :body language akan dibahas dalam materi tersendiri)

9. Appeanance


MC harus memiliki penampilan yang baik dalam hal tata busana dan kepandaian memilih busana yang
tepat sesuai dengan acara.

10. Maturity

MC harus memiliki kedewasaan dan kematangan berpikir. Hal ini akan memudahkan MC untuk
melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi diri. Sehingga seorang MC akan mampu
secara terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan profesionalismenya sebagai seorang MC.

11. Kreatif, inisiatif serta mampu berfikir cepat dan tepat

Seorang MC harus kreatif dan memiliki inisiatif dalam memandu acara sehingga tidak membosankan dan
monoton. Kreatif dan inisiatif juga diperlukan apabila ada perubahan situasi dan kondisi yang tak terduga
ketika acara sedang berlangsung, sebelum acara berlangsung, atau sebelum acara berakhir. Seorang MC
harus tanggap terhadap perubahan-perubahan tersebut dan harus berpikir cepat dan tepat untuk
mengantisipasinya.

12. Reputations

MC harus memiliki track record yang baik. Track record dalam menjalankan profesinya sebagai MC
maupun track record yang baik dalam kehidupan pribadi, apalagi jika MC tersebut sudah menjadi
seorang public figure dan terkenal.

13. Sense of humor

Seorang MC dituntut mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi audience. Sikap riang, ceria,
dan ramah akan meluluhkan suasana yang kaku dan kurang bersahabat. Memiliki rasa humor adalah salah
satunya dan sudah menjadi keharusan bagi seorang MC untuk memilikinya, terlebih lagi di saat memandu
acara hiburan. Namum bukan berarti seorang MC harus menjadi seorang pelawak karena humor yang
berlebihan dan tidak pada tempatnya juga akan mengurangi kredibilitas.

14. Bridging
Seorang MC harus mampu membuat komentar yang menjadi jembatan antar satu segmen dengan segmen
lainnya (bridge/bridging). Bridging adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki MC agar
acara menjadi tetap menarik dan tidak membosankan akibat delay antara satu segmen dengan segmen
lainnya.

Delay dapat terjadi akibat keterlambatan pengisi acara atau hal-hal lain yang tak terduga. MC yang handal
dapat menggunakan insiden delay seperti itu untuk melakukan bridging dengan anekdot atau komentar-
komentar positif dan humoris mengenai hal-hal yang terkait acara atau pengisi acara, dll.

15. Berlatih dan Evaluasi Mandiri

Seorang MC harus mampu melakukan latihan secara mandiri dan mengevaluasi kekurangannya secara
mandiri. Latihan dan evaluasi mandiri dapat dilakukan MC dengan cara merekam suara dan gaya nya
dengan menggunakan kamera video dan berbicara di depan cermin. Sehingga akan terlihat bagaimana dia
berbicara sebagai seorang MC dan jika menurutnya masih ada kekurangan, maka dapat segera melakukan
perbaikan.

16. Pengetahuan Tehnis Microphone (Mic)

Seorang MC juga harus memiliki kemampuan tehnis mengenai microphone. Mic adalah alat penting dan
sahabat MC di atas panggung. MC harus paham betul bagaimana cara memegang mic, jarak antara mic
dengan mulut, dan bagaimana setelan suara suara mic tersebut oleh sound operator. Biasanya setiap orang
mempunyai ukuran suara di mixer audio yang berbeda. Maka jangan lupa untuk melakukan test mic
sebelum Anda menggunakannya di atas panggung.

Report this ad

Adapun hal yang perlu kita perhatikan dalam membawakan sebuah acara antara lain berikut.

1. Penggunaan bahasa yang santun dan komunikatif.

2. Mengucapkan salam, ucapan terima kasih, serta sapaan dengan tepat.

3. Menyampaikan acara sesuai urutan acara dengan benar.

4. Menumbuhkan kesan berkomunikasi dengan hadirin atau peserta.

5. Menerapkan intonasi dan artikulasi yang tepat.

Dengan memerhatikan beberapa hal di atas, kalian tentu akan dapat membawakan acara dengan baik.
Contoh Naskah Pembawa Acara

Selamat Pagi
Salam sejahtera Untuk Kita Semua...
Pertama-tama, merilah kita panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas
segala rahmat dan hidayahnya sehingga kita masih diberikan keberkahan yang sungguh tak terhingga.

Yang saya hormati Suster Kepala Sekolah SMPK.... selaku Pembicara


Yang saya hormati Bapak/ ibu Guru ....

Yang saya cintai Teman – teman sekalian...

Dengan mengucapkan syukur, atas nikmat dan hidayah yang telah dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa, sehingga kita semua dapat berkumpul pada pagi hari ini dalam acara (sebutkan acaranya).

Bapak/ibu dan para hadirin yang saya hormati, sebelum melangkah ke acara inti, merilah kita mulai
acara ini dengan berdo'a terlebih dahulu, agar agenda yang kita laksanakan pada hari ini dapat
bermanfaat serta acara dapat berjalan dengan lancar.

Do'a menurut kepercayaan masing-masing, dimulai...

Bapak/ibu beserta para hadirin semuanya.. Pada pagi hari yang berbahagia ini, izinkan saya
menyampaikan susunan acara, sebagai berikut :

1. Sambutan dari Ibu (sebutkan nama dan jabatannya).


2. Sambutan dari Bapak (sebutkan nama dan jabatannya).
3. Seminar... (sebutkan seminar tentang apa.
4. Sesi tanya-jawab
5. Penutup

Para hadirin yang saya hormati, selanjutnya, kami persilahkan kepada Ibu (sebutkan namanya) untuk
memberikan sambutan.

Setelah yang bersangkutan selesai menyampaikan sambutan, maka tugas Anda adalah mengucapkan
terimakasih atas sambutan yang sudah disampaikan dan melangkah ke agenda acara selanjutnya.

Bapak/ibu dan para hadirin sekalian, adapun acara selanjutnya adalah sambutan dari (sebutkan
namanya), kepada bapak.... waktu dan tempat kami persilahkan.

Terimakasih Bapak Zaenal atas sambutannya.

Para hadirin undangan sekalian, akhirnya kita akan masuk ke acara inti, yaitu seminar (sebutkan seminar
tentang apa) yang akan dibawakan oleh bapak...., kepada yang bersangkutan waktu dan tempat
dipersilahkan.

Terimakasih kami sampaikan kepada bapak.... atas informasi dan ilmu yang diberikan, semoga
bermanfaat.
Para hadirin sekalian, adapun sagenda selanjutnya adalah sesi tanya-jawab. Kepada para hadirin yang
ingin bertanya, kami persilahkan.

Bapak/ibu dan para hadirin semuanya, akhirnya kita sudah sampai di penghujung acara. Saya disini
selaku pembawa acara mengucapkan rasa terimakasih kepada bapak pembicara, bapak/ibu dosen,
teman-teman mahasiswa, para panitia, dan para hadirin secara keseluruhan.

Apabila ada salah kata dan kekurangan dari saya selaku pembawa acara, maka saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Marilah kita tutup acara ini dengan do'a, semoga semua yang kita dengar dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. Berdo'a menurut kepercayaan masing-masing, dimulai. Selesai.

Akhir kata Sekian dan Terima Kasih.

Selamat Pagi

Anda mungkin juga menyukai