Kain songket merupakan kain tenun tradisional yang ditenun dengan tangan.
Keindahan kain songket adalah karena ditenun dengan benang berwarna emas dan
perak.Kain songket biasanya dikenakan sebagai pakaian dari acara-acara resmi.
Tidak hanya itu kain ini juga biasanya dipajang sebagai tapestry.
Kain songket biasanya memiliki cara perawatan yang cukup unik. Terdapat
beberapa kain songket yang tidak bisa dicuci. Untuk perawatannya kain songket
jenis sutera bisa dicuci dan dikeringkan dengan diangin-anginkan saja.
Sedangkan kain songket berbahan katun akan luntur jika terkena air terlalu
berlebihan. Untuk itu hindari terkena air dan keringat yang sering terjadi pada bagian
pinggang. Kain songket juga dapat disetrika tetapi jangan terlalu panas, dan setrika
di bagian dalamnya saja.
Kain songket yang digunakan memiliki motif geometris abstrak murni yaitu
perulangan garis zig zag yang disebut dengan motif tumpal yang memiliki simbol
keramahan, ketertiban, dan saling menghormati.Kain songket juga biasanya
digunakan dalam acara pernikahan. Tidak hanya mempelai yang menggunakan
tetapi juga keluarga bahkan tamu menggunakan songket.
Kain songket juga umumnya digunakan untuk penari gending sriwijaya untuk
menyambut tamu kehormatan. Kain songket juga memiliki motif yang berubah-ubah.
Dalam sehelai kain songket terdapat dua sampai tiga kombinasi motif yang
menghasilkan gugusan gambar yang membuat kain semakin indah dan menarik.
Berikut adalah macam-macam kain songket yang dilansir dari buku Kamus Istilah
Tarian Melayu karya Irwan P Ratu Bangsawan:
3. Kain songket benang mas lepus jando baraes (hijau, merah, dan kuning)
2. Kerajinan tekat
Sebagian orang yang tidak berasal dari Riau mungkin tidak tahu dengan
kerajinan tangan bernama Tekat ini. Tekat adalah salah satu kerajinan tangan dari
Riau yang sangat indah. Tekat merupakan kerajinan yang dimana ia merekatkan
atau menyulam benang emas pada sebuah bidang kain yang lain yang telah diberi
motiv. Benang ini dijahit dengan media pemidangan. Kerajinan ini cara membuatnya
mirip dengan orang-orang yang menyulam. Berdasarkan sejarahnya, tidak diketahui
secara pasti kapan Tekat ini mulai ada. Dalam membuat Tekat terdapat beberapa
corak yang biasa digunakan. Corak-corak tersebut antara lain;
Corak Bunga. Dalam corak bunga, biasanya yang digunakan adalah bentuk bunga
seperti bunga bakung, melati, kundur, bunga hutan, bunga dari cengkeh, setaman,
bunga serangkai, berseluk, dan beberapa bunga yang lain.
Corak Kuntum. Kuntum juga sering digunakan sebagai motiv dalam Tetak. Beberapa
corak kuntum yang biasa digunakan antara lain; kuntum kembar, kuntum serangkai,
kuntum merekah, kuntum jeruju dan lain-lain.
Corak daun, buah dan akar-akaran.. Daun buah dan akar-akaran biasa digunakan
untuk menghiasi motiv Tetak ini. Dengan berbagai macam bentuk daun, buah dan
akar-akaran. Pada buah misalnya, bisa digunakan corak buah delima, anggur dan
pisang-pisangan.
Corak Hewan. Selain tumbuhan, corak hewan juga sering digunakan dalam
membuat motiv pada Tetak.
Corak alam. Corak alam yang digunakan pada Tetak meliputi gambar awan, gasing-
gasing, dan wajit-wajit.
3. Kerajinan Batik
Batik adalah warisan budaya yang dimiliki Indonesia. Bahkan UNESCO telah
mengukuhkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009.
Bisa dibilang batik sudah seperti kain yang wajib dimiliki oleh orang
Indonesia. Kain batik sangat dekat dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat
Indonesia, bahkan hampir semua seragam sekolah dan pegawai negeri pun
menggunakan kain batik.
Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga
membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori. Batik berasal dari
kata amba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik.
Kalau jaman dulu disebutnya ambatik.
Dari pengertian inilah lalu dikenal batik tulis yang dilukis dengan canting. Tapi
sebenarnya batik dibuat dengan bermacam-macam metode, tidak hanya dengan
canting saja. Ambatik mengacu kepada teknik melukis titik-titik yang serba rumit.
Ada juga definisi lain yang mengatakan kalau sebenarnya kata batik itu asalnya dari
kata titik, yang lalu ditambahkan kata mba sehingga menjadi mbatik. Sehingga batik
adalah seni membuat titik, atau menitik. Dengan kata lain, batik itu adalah sebuah
metode pembuatan kain.
1. Batik Tulis
Batik yang dianggap paling baik dan tradisional adalah batik tulis. Proses
pembuatannya melalui tahap-tahap persiapan, pemolaan, pembatikan, pewarnaan,
pelorodan dan penyempurnaan. Pada batik tulis sangat sulit dijumpai pola ulang
yang dikerjakan persis sama, pasti ada selintas perbedaan.
Contohnya : lengkungan garis atau sejumlah titik. Batik tulis dibuat masal dengan
standar ketetapan yang sama dari faktor tangan manusia.
2. Batik Modern
Jenis batik adalah batik modern yang dibedakan menjadi Batik Cap, Batik Kombinasi
dan Tekstil Motif Batik. Batik Cap adalah batik yang proses pembuatanya melalui
tahap-tahap persiapan, pencapaan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan.
Pelaksanaan pembuatan batik cap lebih mudah dan cepat. Kelemahan pada batik
cap ialah motif yang dapat dibuat tanpa batas atau motif-motif besar. Selain itu pada
batik cap tidak terdapat seni coretan dan kehalusan motif yang dianggap
menentukan motif batik.
Batik Kombinasi (tulis dan Cap) adalah batik yang dibuat dalam rangka mengurangi
kelemahan-kelemahan yang terdapat pada produk batik cap, seperti motif besar dan
seni coretan yang tidak dapat dihasilkan dengan tangan. Dalam proses pembuatan
batik kombinasi ini memerlukan persiapan-persiapan yang rumit, terutama pada
penggabungan motif yang ditulis dan motif capnya, sehingga efisiensinya rendah
dan nilai seni produknya disamakan dengan batik cap.
Adapun proses pembuatannya melalui tahap persiapan, pemolaan (untuk motif
besar), pembatikan (motif yang tidak dapat dicap), pewarnaan, pelorodan dan
penyempurnaan.
Tekstil batik adalah motif batik yang tumbuh dalam rangka memenuhi kebutuhan
batik yang cukup besar dan tidak dapat dipenuhi oleh industri batik yang biasa.
Tekstil motif batik ini diproduksi oleh industri tekstil dengan mempergunakan motif
batik sebagai desain testilnya.
Batik cetak ini kualitasnya dibawah batik cap. Perlu diketahui bahwa batik cetak
berbeda dengan batik printing. Pada metode cetak sablon, sebenarnya yang
mengerjakan batiknya tetap manusia, bukan mesin. Namun orang-orang masih tidak
bisa membedakan batik cetak sablon dan batik print. Sebenarnya batik cetak ini
lebih mirip dengan batik cap. Karena prosesnya menggunakan cetakan besar
bernama plangkan dan rakel. Yaitu alat yang biasa digunakan untuk sablon kaos.
Namun proses pengerjaanya lebih mudah, dan tidak menggunakan lilin malam.
4. Batik Lukis
Tipe batik ini adalah tidak dibuat menggunakan lilin atau malam. Sehingga canting
juga tidak digunakan. Batik lukis ini dilukis menggunakan kuas. Seperti lukisan pada
sebuah kanvas. Sehingga merupakan karya seni tersendiri.
Tapi jangan salah, nilai seni pada batik jenis ini juga sangat tinggi. Batik jenis ini
dibuat dengan melukiskan motif diatas kain mori menggunakan kuas dan cat
minyak.
Batik jenis ini memang jarang ditemukan, meskipun begitu, harganya biasanya
cukup mahal. Batik jenis ini dibanderol dengan harga Rp 300 ribu yang lukisannya
tidak banyak, hingga Rp 1 jutaan keatas untuk yang rumit dan berwarna-warni.
Untuk membuat batik ini, si pelukis harus berkali-kali menyelupkan kuasnya pada
cairan pewarna diatas kompor, ada juga yang langsung saja melukis diatas kain.
Ciri-ciri batik ini adalah warnanya yang mencolok, serta serat-serat kuasnya yang
kerap terlihat pada lukisan.
Keterampilan ragam hias sulam atau bordir sudah sejak lama di Indonesia,
diperkirakan sudah ada sejakabad ke-18 M, bahkan sudah mulai dikembangkan
dalam bentuk tradisional pada abad e-16 M. Pada waktu itu, border atau sulaman
diperkenalkan hampir keseluruh pelosok nusantara. Pada saat itu , bordir atau
sulaman diperuntukkan bagi inisial kerajaan dan untuk menghias busana para
bangsawan dan kaum ningrat.
Kerajinan sulaman sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Melayu Riau. Pada
masa kerajaan dahulu, anak-anak dara sudah mengerjakan kerajinan sulaman ini.
Dari mana asal perkembangannya belum ada pengkajian yang mendalam.
Istilah bordir identik dengan menyulam, karena kata "Bordir" diambil dari istilah
Inggris "Embroidery" yang artinya sulaman. Di Indonesia ada juga yang
membedakan antara sulam dan bordir.
Di Provinsi Riau secara khusus sulam sulam atau bordir yang memiliki nuansa
Melayu diperkenal kan oleh perajin, Ibu Martini Sucipto, pada tahin 1990. Pada saat
itu Ibu Martini mengembangkan sulam atau bordir dengan motif Melayu. Ciri
khasnya terlihat pada motif yang menggunakan ragam hias pucuk rebung, siku
keluang, dan lain-lain. Usaha bordir yang bernuansa melayu tersebut bernama
"UBAR" atau Usaha Bordir Ali Riau. Sejak saat itu, bordir dikembangkan didaerah
lain, meskipun masih terpengaruh oleh budaya setempat.
4. Kerajinan Anyaman
Kerajinan anyam merupakan salah satu karya seni kerajinan yang menjadi
warisan dari nenek moyang kita, yang sampai saat ini masih digunakan dalam
iratan bambu, rotan, daun-daunan yang dibentuk sebagai benda fungsional dengan
pola tertentu. Hampir di seluruh Nusantara terdapat home industri pengrajin barang
Pulau Kangean terdapat pengrajin anyam bambu dengan produk yang dihasilkan
tampah, yang akan dikebangkan desainnya menjadi berbagai macam bentuk anyam
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan
observasi, wawancara, dan angket. Kerajinan anyam bambu desa Kalinganyar pulau
kotak tisu, 3 jenis desain kotak pensil, 3 jenis desain tempat pensil diatas meja, dan
3 jenis desain kotak pensil. Dari hasil 12 jenis desain tersebut di validasi, dan
dilakukan uji coba produk pada 7 desain yaitu: 2 kotak tisu, 2 kotak pensil, dan 3
tempat pensil di meja. Tanggapan masyarakat pulau Kangean sangat setuju dengan
yang telah dilakukan, dari 30 jumlah responden rata-rata menilai baik dan sangat
baik terhadap pertanyaan yang ditanyakan penulis pada lembar angket yang
disebarkan. Jenis pertanyaannya mengenai warna motif, motif yang digunakan pada
bentuk anyam, bentuk desain anyam bambu yang dikembangkan, kesesuaian warna
motif pada bentuk anyam bambu, dan komposisi (keseimbangan, Kesatuan,
Kerajinan ukiran merupakan seni yang membentuk gambar hias pada kayu,
batu, atau bahan-bahan lain. Bentukan ukiran dengan bagian-bagian cekung
(kruwikan), dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambaran
yang indah. Ornamen dari ragam hias ini merupakan hasil rangkaian yang berelung-
relung, saling menjalin, berulang, dan sambung-menyambung sehingga
mewujudkan hiasan. Relief juga merupakan seni ukir yang diciptakan dengan
berbagai tema.
Ukiran Bali
Seni ukir Bali mempunyai kulitas seni motif yang khusus dan berbeda dengan
daerah lainnya. Pengaruh seni yang berkualitas namun guratannya lebih didominasi
oleh tumbuhan, binatang, bunga melati dan teratai sebagai gambaran tentang
manusia atau hewan. Bahan yang digunakan umumnya kayu yang berkualitas tinggi
seperti kayu jati.
Ukiran Asmat
Salah satu daerah yang terkenal dengan ukiranya dalah suku Asmat yang
berada di Pulau Papua. Ukiran suku Asmat memiliki arti tersendiri karena simbol
ukiran mengandung motif-motif yang menggambarkan rupa manusia. Di samping itu,
fungsi simbol dikaitkan dengan kepercayaan roh-roh nenek moyang mereka, dan
mempunyai pengaruh dalam kehidupan manusia. Beberapa fungsi ukiran Suku
Asmat adalah sebagai berikut :