B. PEMBUATAN BATIK
Ratu Nadia
Maharani
XI MIPA 6
Ratu Nadia
Maharani
XI MIPA 6
Kode warna indigosol: IBL (abu-abu), IR (merah), HR( orange), 4B (biru), IB (hijau), IGK (kuning),
IRK (kuning), 14R (ungu), IRD (coklat) dan sebagainya.
Ada dua teknik dalam pewarnaan
indigosol
yaitu
pencelupan
dan
D. PEWARNAAN INDIGOSOL
pencoletan
Ada 4 tahap dalam proses pewarnaan kain Batik pada pewarna yang menggunakan zat warna
Sintetis, khususnya Indigosol.
o
Tahap Persiapan Zat Pewarna
o
Tahap Persiapan Kain Batik
o Tahap Pencelupan/pewarnaan Kain Batik
o
Tahap Finishing/fixasi Kain Batik
Pada tahap persiapan zat warna Untuk standar pewarnaan satu meter kain, bahan yang harus
disiapkan antar lain :
3-5 gr indigosol
6-10 NaNO2 (Natrium Nitrit) [biasanya dua kali jumlah pewarna indigosolnya]
1 gelas kecil air panas (100'C)
1-2 lt air dingin
Proses Persiapan :
o
Larutkan indigosol dengan air panas sampai benar-benar larut
o
Masukkan Natrium Nitrit dan larutkan hingga larut juga
o
tambahkan air dingin secukupnya
Pada tahap persiapan kain batik:
a. Kain dibatik (ditempeli malam sesuai motif, menggunakan canting)
b. Setelah melekat kuat, kain direndam dalam larutan TRO/Turkish Red Oil (10lt air + 10gr
TRO)
c. Tiriskan Kain Batik
Pada tahap pencelupan:
Masukan kain Batik ke dalam larutan Indigosol atau warnai motif dengan teknik colet,
ratakan pewarna, lalu tiriskan
Diangin-angin di bawah sinar matahari langsung sambil dibolakbalik berkali-kali
Lakukan Proses 1 dan 2 tersebut dua kali
Pada tahap finishing:
o Siapkan 4 lt air + 60cc HCL (diaduk hingga larut merata)
o Masukan Kain Batik hasil pewarnaan Indigosol ke dalam larutan, sebentar saja
o Angkat dari larutan HCL, lalu cuci bersih dengan air.
o Kain Batik Dilorod (direbus) untuk menghilangkan lilim/malam batik yang masih
menempel
o Lalu keringkan
Warna akan dapat muncul sesuai yang diharapkan setelah dilakukan oksidasi, yakni
memasukkan kain yang telah diberi Indigosol ke dalam larutan asam sulfat atau asam florida
(HCl atau H2SO4) ataupun Natrium Nitrit (NaNO2).
Kelebihan indigosol yaitu kekuatan warna lebih kuat, lebih stabil, lebih murah dan mudah
didapat
Sedangkan kekurangannya pengolahan limbah yang lebih rumit.
Zat warna Naptol merupakan zat warna yang tidak larut dalam air. Untuk melarutkannya
diperlukan zat pembantu kostik soda.
E. PEWARNAAN NAPTOL
Ratu Nadia
Maharani
XI MIPA 6
Ratu Nadia
Maharani
XI MIPA 6
3. Teh (Camelia sinensis) bagian yang diolah menjadi pewarna adalah daun yang telah tua,
dan warna yang dihasilkan adalah cokelat.
4. Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yang diambil bagian kayu, untuk
menghasilkan warna merah. Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya
dalam pencelupan berwarna kuning.
5. Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang, umbi
akar, yang menghasilkan warna kuning.
6. Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yang digunakan sebagai
bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
7. Kulit kayu mahoni = merah muda
8. Daun mangga = hijau/olive
9. Buah pinang= coklat
10. Bunga sri gading = kuning
Zat- Zat pembantu tersebut antara lain :
Caustic soda atau soda api digunakan untuk mengetel mori atau melarutkan lilin batik.
b.
Soda Abu atau Na2CO3, digunakan untuk campuran mengetel(mencuci), untuk membuat
alkali pada air lorodan (proses pengelupasan lilin) dan untuk menjadi obat pembantu pada
celupan cat Indigosol.
c.
Turkish Red Oil digunakan untuk membantu melarutkan cat batik atau sebagai obat
pembasah untuk mencuci kain yang akan di cap. Untuk mengikat warna
d.
Teepol digunakan sebagai obat pembasah, misalnya untuk mencuci kain sebelum di cap.
e.
Asam Chlorida atau air keras digunakan untuk membangkitkan warna Indigosol atau untuk
menghilangkan kanji mori.
f.
Asam sulfat atau asam keras digunakan untuk membangkitkan warna Indigosol
g.
h.
i.
Obat ijo atau air ijo digunakan agar pewarna mempunyai ketahanan pada proses
pengelupasan lilin.
j.
Minyak kacang digunakan untuk mengetel (mencuci) mori sehingga mori menjadi lemas dan
Ratu Nadia
Maharani
XI MIPA 6
Ratu Nadia
Maharani
XI MIPA 6