Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MENGIDENTIFIKASI KARYA SENI RUPA

TERAPAN MODEREN

Di
S
U
S
U
N

Oleh :

NAMA KELOMPOK 3
1. SULASTRI
2. WAHYU SAPUTRA
3. WAHYU
4. DIANA
KELAS: XI IPS 2

SMA 10 BULUKUMBA
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
Teknik kerajinan kain batik

Batik tulis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik menggambar motif di atas kain menggunakan canting.
Canting adalah alat khusus untuk menggambar motif batik di atas kain yang berisi cairan lilin atau malam
panas untuk menutup bagian-bagian tertentu sesuai dengan pola yang dibuat. Batik tulis memiliki keunggulan
nilai seni dibandingkan dengan batik yang lain.Batik cap, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan teknik
cap (stempel), biasanya dibuat dari tembaga dan dibubuhi malem (cairan lilin panas).Batik sablon, yaitu batik
yang dibuat dengan meng- gunakan klise (hand printing). Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuat klise
lalu dicetak.Batik printing, yaitu batik yang dibuat dengan teknik printing atau menggunakan alat mesin. Teknik
pembuatannya mirip dengan batik sablon.Batik lukis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik melukiskan
langsung di atas kain. Alat yang digunakan dan motif yang dibuat pun lebih bebas.Batik adalah hasil karya
bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa
Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya
baik dalam desain/motif maupun prosesnya.

unsur-unsur seni rupa yanng saling kait-mengait.

Titik

Titik merupakan unsur seni rupa paling kecil. Dalam seni rupa dua dimensi, semua bereawal dari titik. Jika dari
sebuah titik ditarik akan menjadi garis. Demikian pula jika titik dijajar rapat akan menghasilkan garis. Di dalam
motif batik, titik menduduki peran yang penting. Titik banyak digunakan dalam pembuatan motif batik.
Contohnya : unsur titik  dalam Motif Parang, unsur titik dalam Motif Kawung, dan unsur titik dalam Motif
Ceplok

Garis

Garis terbentuk karena sebuah titik yang ditarik atau barisan titik yang saling berimpit-impit. Ada beberapa
jenis garis dalam seni rupa, antara lain garis lurus, garis lengkung, garis zig-zak, dan gairs patah-patah. Dalam
sebuah motif batik, selalu terbentuk gabu…

1.Ngetel

Yaitu pengerjaan pada kain dengan cra merendam kain pada air merang dengan minyak kacang selama satu
malam,pagi harinya di uleni di jemur kemudia malamnya di rendam lagi,demikian di ulang ulang sampai 9
kali.Tujuanya untuk menghilangkan kanji asli dari mori dan menambah daya serap mori terhadap kanji

2.Nganji

Kain yang akan di batikdi kanji secara tipis agar lilin batik tidak meresap kedalam kain dan agar nantinya lilin
mudah dihilangkan.untuk itu kanji yang di berikan tidak boleh berlebihan

3.Ngemplong

Kain yang telah di kanji perlu di haluska atau di ratakan permukaanya dengan kemplong,yaitu kain diletakkan
diatas papan kayu yang rata kemudian dipukul dengan pemukul dari kayu (ganden).
Alat dan bahan membatik adalah sebagai berikut:

1. Kain

Kain mori merupakan tempat melukis batik. Kain yang biasa digunakan untuk membatik biasanya kain yang
berasal dari serat alam.

2. Zat Pewarna

Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan
(sintetis). Bahan pewarna alam berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun
indigo/nila, dan lain-lain. Pewarna sintetis yang umum digunakan dalam membatik adalah jenis naftol,
indigosol, procion, dan remazol.

3. Bak/Ember

Bak atau ember biasanya digunakan sebagai tempat untuk proses pencelupan warna.

4. Malam

Malam adalah bahan lilin khusus untuk membatik. Malam berfungsi sebagai perintang warna kain, sehingga
pola yang dibuat bisa terlihat jelas. Malam memiliki warna coklat, baik itu coklat muda atau coklat tua. Malam
batik terdiri atas campuran parafin, getah pinus (gondorukem), dan lemak hewan.

5. Canting

Canting berbentuk seperti pena, digunakan sebagai alat untuk menggambar/menorehkan malam pada kain.
Canting yang umum digunakan dalam membatik, yaitu canting cecek, canting, klowong, dan canting tembok.

6. Wajan

Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung dan bundar. Wajan digunakan sebagai
tempat untuk mencairkan malam/lilin.

7.Kompor

Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang ada di wajan.

8. Saringan

Saringan digunakan untuk menyaring malam/lilin yang sudah dicairkan sebelumnya.

9. Gawangan

Gawangan biasanya digunakan untuk membentangkan kain mori yang akan dibatik.
Proses Membuat Batik

Proses pembuatan batik di berbagai daerah di Indonesia, cenderung memiliki teknik yang sama.

Berikut adalah proses beserta cara membatik pada kain:

- Siapkan alat dan bahan untuk membatik. Siapkan kain yang sudah dicuci bersih, kemudian dikanji agar
mempermudah proses pelepasan malam (melorod).

- Menggambar motif pada kain. Menggambar motif bisa dilakukan dengan cara menjiplak motif yang telah ada.
Jika batik yang ingin dibuat adalah batik tulis, maka gambarlah desain di atas kain mori sesuai dengan pola
yang diinginkan. Dalam perbatikan menggambar desain batik sering disebut ngengreng.

- Panaskan malam/lilin pada wajan yang berada diatas kompor, hingga malam mencair sempurna.

- Untuk memudahkan mengambil malam dan menggoreskannya ke atas kain, duduklah dengan posisi kompor
berada di sebelah kanan (tidak berlaku bagi yang kidal).

- Celupkan canting ke dalam wajan yang berisi malam yang sudah dicairkan, sekitar 3 detik untuk pengesuaian
suhu pada canting.

- Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain yang ingin digambar. Cara memegang
canting sebenarnya sama dengan memegang pensil, namun posisi cucuk canting agak mendongak ke atas agar
malam tidak menetes-netes.

- Isilah bagian pada pola yang masih kosong dengan macam ornamen seperti garis-garis arsiran maupun titik-
titik, sesuai dengan kebutuhan.

- Tahap nembok, dengan mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna.

- Mewarnai kain. Biasanya mewarnai kain batik dapat dilakukan dengan teknik celup dan colet. Teknik celup
menggunakan pewarna naftol, sedangkan teknik colet menggunakan pewarna instan.

- Kain yang telah dicelup sesuai dengan warna yang diinginkan, kemudian ditiriskan agar warna pada serat kain
dapat meresap secara maksimal.

- Melorod adalah proses menghilangkan atau melepaskan malam pada kain. Proses ini dilakukan setelah
pewarnaan. Kain akan direbus ke dalam air yang mendidih sampai malam lepas, sehingga dapat memunculkan
motif yang telah digambar.

- Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa malam yang masih menempel. Jemurlah atau
angin-anginkan kain, namun sebisa mungkin hindari terkena panas sinar matahari langsung.
Pada dasarnya keramik adalah beragam produk yang dibuat menggunakan tanah liat sebagai bahan dasarnya.
Produk ini dibentuk sedemikian rupa dan kemudian melalui proses pembakaran pada suhu 600 ºC hingga lebih
dari 1300 ºC terjadilah perubahan pada sifatnya. Tanah liat yang sebelumnya lembek berubah menjadi sangat
keras.

Teknik-Teknik Pembuatan Keramik

Tak hanya tahapan pmebuatan keramik, beberapa teknik-teknik pembuatan keramik juga patut diketahui.

1. Teknik Coiling (Lilit Pilin)

Teknik pilin merupakan cara pembuatan keramik dengan cara membentuk tanah liat dengan bentuk bahan
dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali.

2. Teknik tatap batu (pijat jari)

Kedua yakni teknik pijat jari atau pinching adalah teknik membuat keramik nusantara dengan cara memijat
tanah liat langsung menggunakan tangan.

3. Teknik Putar

Teknik putar merupakan teknik pembuatan keramik yang bisa dibilang paling populer. eknik puter adalah suatu
teknik pembuatan keramik dengan menggunakan alat putar yang dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris dan bervariasi.

4. Teknik Lempengan

Teknik slab adalah teknik pembuatan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan dan biasanya bentuknya tidak selalu simetris.

5. Teknik Tuang

Teknik tuang atau cor meruapakan teknik membuat keramik atau kerajinan dengan menggunakan acuan alat
cetak seperti silikon dan sebagainya.

1. Titik

Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil. Titik seperti sebuat bintik dalam seni
rupa. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mendapatkan ide baru dalam berkarya seperti membuat garis dan
ruang. Selain itu titik mempunyai pusat perhatian tersendiri bilang sendiri atau mempunyai warna yang
mencolok berbeda sendiri dari yang lainnya.

2.Garis

Garis merupakan goresan atau batas suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan sebagainya. Garis
mempunyai dimensi yang cenderung memanjang dan mempunyai arah tertentu. Gari juga memiliki beberapa
sifat seperti panjang, pendek, horizontal, vertikal, tipis, lurus, berombak, melengkung, tebal, patah-patah,
miring, halus dan lain-lain.

Selain itu garis juga mempunyai berbagai bentuk seperti garis mendatar, garis tegak, garis miring, garing
lengkung, garis bersilang, garis sejajar, garis zig zag, garis spiral dan garis gelombang. Penggunaan garis dalam
sebuah gambar juga memiliki kesan tertentu, seperti garis lurus mempunyai kesan kesan keras, garis patah-
patah yang memiliki kesan kaku.

3.Bidang
Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis disebut bidang. Bidang
memiliki dimensi panjang, lebar atau bisa disebut juga pipih. sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang,
lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk mempunyai isi atau volume.

Berdasarkan bentuknya, bidang dan bentuk memiliki beragam macam seperti bidang geometris, bidang
simetris, bidang organis dan lain sebagainya.

4.Bentuk

Bentuk bisa diartikan sebagai bangun atau plastis. Bangun mempunyai bentuk yang polos. Sedangkan bentuk
plastits bukan hanya dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada nilai dan maknanya sepeti lemari, lemari bukan
hanya sebuah benda tetapi memiliki kegunaan untuk meletakkan pakaian.

5.Tekstur

Tekstru adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifatnya kasar, halus, berpori, licin, mengkilap dan sifat-sifatnya
bisa dirasakan lewat indra mata dan indra peraba. Berdasarkan jenisnya tekstur terbagi menjadi dua macam
yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan
pengelihatan dan perabaan, sedangkan tekstru semua tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama
dengan pengelihatan dan perabaan.

-Tanah liat atau Clay.

-Pasir, umumnya sebagai bahan pengisi.

-Feldspar, sebagai bahan pengikat.

-Kaolin, merupakan tanah liat putih.

-Kuarsa, adalah mineral dari bebatuan beku.

Proses Pembuatan Keramik

1. Pengolahan bahan

Tanah liat yang masih berupa bubuk harus diolah terlebih dahulu dengan cara disaring dalam kondisi basah.
Maksudnya, ketika akan disaring, tanah dicampur dengan air agar debunya tidak beterbangan sekaligus
membuat tanah liat lebih mudah dibentuk.

Kemudian, tanah dijemur selama satu sampai dua minggu hingga menjadi semakin liat. Agar tetap lembap dan
liat saat dipakai, tanah harus disimpan di dalam plastik yang terlindung dari cahaya.

2. Pembentukan keramik

Teknik lintingan adalah teknik yang digunakan dengan cara menyusun lintingan-lintingan kecil. Teknik pijitan
adalah teknik yang digunakan dengan cara menyusun keratan lempengan bahan sesuai dengan rencana
pembuat.

Teknik butsir adalah cara mengurangi sedikit-demi sedikit bahan menggunakan sudip hingga bahan terbentuk.
Sedangkan teknik putar adalah teknik membuat keramik dengan menggunakan alat bernama
kickwell/handwell. Teknik yang paling sering digunakan oleh para pengrajin keramik adalah teknik putar.

3. Pengeringan keramik

Setelah dibentuk, keramik dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Jika keramik dirasa sudah kering, proses
bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

4. Pembakaran tahap pertama

Keramik akan dibakar hingga dua kali. Pada tahap pertama, keramik dibakar selama 9 jam pada suhu 900
derajat celsius. Setelah sampai pada suhu dan waktu tersebut, keramik tidak boleh langsung diambil. Sebab,
keramik akan mengalami thermal shock (perubahan suhu yang drastis) dari oven yang panas menuju suhu
ruangan.
Jika langsung dikeluarkan, keramik kemungkinan besar akan pecah dan oven bisa rusak. Oleh karena itu,
keramik bisa didiamkan terlebih dahulu hingga oven mencapai suhu 0 derajat. Biasanya, untuk mencapai suhu
tersebut, waktu yang dibutuhkan mencapai dua hari dua malam.

5. Tahap Finishing

Pada tahap finishing, keramik bisa dihaluskan dan diwarnai sesuka hati. Alat yang digunakan untuk
menghaluskan biasanya adalah ampelas.

6. Pembakaran kedua

Setelah keramik jadi sesuai dengan bentuk yang diinginkan, keramik dibakar kembali untuk membuatnya lebih
kuat. Pembakaran kedua ini dilakukan pada suhu 1.220 derajat celsius selama 10 jam.

Setelah pembakaran kedua, keramik sudah siap untuk dijual, dijadikan hiasan, atau digunakan untuk kegiatan
sehari-hari.

tiga dimensi dapat dilihat lebih dari dua sisi.

Berikut ini prinsip lain dari seni rupa tiga dimensi:

1. Kesatuan (unity)

Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang adanya hubungan serta keterkaitan unsur-unsur dalam
seni rupa yang saling berpadu satu sama lain untuk menciptakan komposisi seni rupa yang indah.

2. Keselarasan/harmoni

Agar sebuah karya seni rupa memiliki nilai estetis dan keindahan, diperlukan unsur keselarasan. Adapun yang
dimaksud keselarasan ialah adanya kedekatan antara satu unsur dengan lainnya yang notabene berbeda satu
sama lain, baik itu dalam pencahayaan, bentuk, hingga pemilihan warna.

3. Penekanan (contrast)

Penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar perbedaan antara dua buah unsur yang memiliki sifat saling
berlawanan dan berdekatan.

Dengan adanya prinsip penekanan, akan memberikan tampilan yang jauh lebih menarik, serta tidak monoton
dan membosankan.

4. Irama (rythm)

Irama merupakan sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas pengulangan satu atau mungkin
lebih unsur dengan cara yang teratur.

Jenis pengulangan unsur seni rupa yang diatur itu bisa beraneka macam, baik itu sekadar variasi warna,
perbedaan garis maupun variasi bentuk.

Pengulangannya yang dilakukan dengan variasi yang bagus, akan memberikan nilai estetik yang lebih tinggi dan
irama harmonis yang kuat.

5. Proporsi

Proporsi yaitu unsur perbandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat sehingga terjadi
keseimbangan harmonis objek seni.

Pengaturan dan penempatan ukuran yang tepat dan harmonis akan menciptakan suatu karya seni yang serasi
dan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai