Anda di halaman 1dari 15

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Pondok Batik Sukabumi


Perusahaan produk Pondok Batik Sukabumi adalah perusahaan yang
bergerak dalam industri pembuatan dan perdagangan batik. Perusahaan ini
didirikan di Sukabumi, tepatnya di Jl. Kadudampit Km.02 Kp. Cihingkik
Rt/014 Rw/06 No.14 Des. Sukasari Kec. Cisaat Kab. Sukabumi 43153 pada
tanggal 28 Agustus 2014 oleh Yuda Nugraha yang pada saat itu berbadan
hukum perusahaan perseorangan. Ciri khas yang tercermin pada perusahaan
Pondok Batik Sukabumi adalah lebih mengutamakan kepada padat karya,
dimana dalam proses produksi keseluruhan tahapan prosesnya bersifat
manual atau tradisional. Perusahaan batik ini terbentuk beberapa faktor,
yaitu kondisi wilayah, kebijakan pemerintah, dan ketersedianya sumber
daya manusia yang sangat banyak untuk dikembangkan potensinya.
Di tahun 2012, beliau dan sang istri pada mulanya mereka belum
memiliki pabrik batik namun masih menjual batik milik orangtua yaitu batik
tasik. Selama 1,5 tahun. Kemudian akhir 2014 mulai terkumpul modal dan
terbentuklah Pondok Batik Sukabumi. Pada mulanya kegiatan produksi
dikerjakan sendiri oleh beliau dan selama 3-4 bulan ia mencoba menjual
produk batiknya ke dinas-dinas. Dan saat itu beliau diarahkan ke pusat
promosi oleh-oleh di daerah Cisaat. Disitulah beliau mendapatkan
pembinaan dan pengarahan dari manager yang bernama Bapak Husni.
Selanjutnya diperkenalkanlah produk batik beliau kepada Ketua Dekranasda
Kabupaten Sukabumi yaitu Bapak Sukma Wijaya yang kala itu menjabat
sebagai Bupati.
Seiring berjalannya waktu, beliau dibina oleh Dinas Perindustrian
Kabupaten Sukabumi. Dari mulai modal awal hanya sekitar 5 gagang
canting, hingga sekarang sudah ada sekitar 30 gagang canting. Dan pada
mulanya beliau mengerjakan produksi sendiri hingga saat ini sudah ada
karyawan sebanyak 12 orang. Dan pada akhirnya Pondok Batik Sukabumi
masih berdiri hingga saat ini.

2.2. Bidang-bidang Kegiatan


Pondok Batik Sukabumi merupakan UMKM yang bergerak dibidang
industri kain batik. Selama palaksanaan kegiatan magang ini, terdapat empat
bidang kegiatan yang ada pada UMKM Pondok Batik Suakbumi,
diantaranya proses produksi dan bidang yang dilakukan sumber daya
manusia.

2.2.1. Kegiatan Bidang Proses Produksi


Proses produksi pada Pondok Batik ini dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
1) Order, yaitu tahap awal dimana konsumen menentukan desain,
bahan, motif, warna dan lain-lain.
2) Cek Bahan, cek bahan dilakukan setelah konsumen menentukan
desain, jika bahan tidak ada maka melakukan pembelanjaan atau
melakukan penawaran dan kesepakatan.
3) Alat dan bahan untuk pembuatan batik.

Tabel 3.1
Alat dan Bahan
Alat Dan Bahan
Kain mori
Canting
Gawangan
Cap Batik
Malam
Panci
Kompor
Larutan Pewarna
Sumber : Pondok Batik Sukabumi, di olah 2017

Keterangan :
 Kain mori bisa terbuat dari bahan sutera atau katun.
 Canting sebagai alat pembentuk motif.
 Gawangan tempat untuk menyampirkan kain.
 Malam yaitu lilin yang dicairkan.
 Panci dan kompor untuk memanaskan.
 Cap untuk mengecap motif batik semacam stempel besar yang
terbuat dari tembaga.
4) Langkah-langkah Pembuatan Batik
Seperti yang kita ketahui bahwa batik ada beberapa jenis
diantaranya yaitu batik cap, batik tulis dan batik printing/sablon.
1. Proses Pembuatan Batik Cap
Pada batik cap ini tidak seperti batik tulis yang proses
pembuatannya alat yang digunakan yaitu cap (semacam
stempel besar yang terbuat dari tembaga) yang sudah
didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20 cm x 20
cm. Proses pembuatan batik cap ini lebih cepat dibandingan
proses pembuatan batik tulis karena pembuatan motifnya
dengan menggunakan cap yang lebar, dibandingan dengan
batik tulis yang menggunakan guratan-guratan canting.
Berikut adalah proses pembuatan batik cap :
 Kain mori diletakkan diatas meja dengan alas
dibawahnya menggunakan bahan yang empuk.
 Malam direbus hingga suhu 60-70 derajat Celcius.
 Cap di celupkan ke malam yang telah mencair tadi
tetapi hanya 2 cm saja dari bagian bawah cap.
 Kemudian kain mori dicap dengan tekanan yang
cukup supaya rapih. Pada proses ini, cairan malam
akan mereesap kedalam pori-pori kain mori.
 Selanjutnya dalah proses pewarnaan dengan cara
mencelupkan kain mori yang sudah dicap tadi
kedalam tengki yang berisi cairan pewarna.
 Kain mori direbus supaya cairan malam yang
menempel hilang dari kain.
 Proses pengecapan > pewarnaan > penggodoggan
diulangi kembali jika ingin diberikan kombinasi
beberapa warna.
 Setelah itu, proses pembersihan dan pencerahan
warna dengan menggunakan soda.
 Penjemuran kemudian disetrika supaya rapih.

2. Proses Pembuatan Batik Tulis


 Langkah pertama membuat desain batik yang biasa
disebut molani. Dalam penentuan motif biasanya
setiap orang memilikiselera yang berbeda-beda. Ada
yang lebih suka membuat motif sendiri, namun yang
lain lenih memilih untuk mengikuti motif-motif
umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di
Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2
bagian : batik klasik yang banyak bermain dengan
symbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas
natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Dan
membuat desain atau motif ini dapat menggunakan
pensil.
 Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua
melukis dengan malam (lilin) menggunakan canting
(dikandangi/dicantingi) dengan mengikuti pola
tersebut.
 Tahap selanjutnya menutupi dengn lilin malam
bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak
berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas
untuk bagian berukuran besar. Tujuannya supaya saat
pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian
yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
 Tahapan berikutnya, proses pewarnaan pertama pada
bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan
mencelupkan kain tersebut kedalam pewarna tertentu.
 Setelah dicelupkan kain tersebut dijemur dan
dikeringkan.
 Setelah kering kembali melakukan proses pembatikan
yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan
canting utnuk menutup bagian yang akan tetap
dipertahankan pada pewarna yang pertama.
 Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan
warna yang kedua.
 Proses berikutnya menghilangkan lilin malam dari
kain tersebut dengan cara meletakkan kain
tersebutdengan air panas diatas tungku.
 Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat
dilakukan kembali proses pembatikan dengan
penutupan lilin (menggunkan canting tulis) untuk
menahan warna pertama dan kedua.
 Proses membuka dan menutup lilin dapat dilakukan
berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan
kompleksitas motif yang diinginkan.
 Proses selanjutnya adalah melorod/merebus, dimana
kain yang telah berubah wrana direbus dengan
menggunakan air panas. Tujuannya untuk
menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang
telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Dan tidak
perlu khawatir pencelupan ini tidak akan membuat
motif yang telah digambar sebelumnya terkena warna,
karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti
lapisan lilin (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah
selesai, maka kain tersebut telah siap untuk
digunakan.
 Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan
kemudian mnegeringkannya dengan menjemurnya
sebelum dapat digunakan dan dipakai.
5) Hasil Produk
Pondok Batik Sukabumi merupakan salah satu bagian
dari industry batik yang ada di Indonesia, maka perusahaan ini
memproduksi berbagai macam batik sesuai dengan bahan kain
yang digunakan, yaitu :
 Berupa kain batik cap dari bahan katun Prima 2 sampai 4
warna.
 Batik Tulis dari kain Primisima dan jeans.
 Pakaian batik untuk anak dan dewasa.
6) Keunggulan Motif Batik Pondok Batik Sukabumi
Dibandingan dengan kerajinan batik yang di produksi
para competitor lain, dari segi inovasi desain dan kualitas
produk batik sukabumi lebih kemotif Flora dan Fauna, dengan
warna yang lebih bervarian full color, produk bisa dikatakan
hasil kreasi Pondok Batik Sukabumi memiliki daya saing yang
cukup kuat dipasaran. Meskipun karakteristik batik tersebut
mempertahankan ciri khas Tasikmalaya, tapi batik di Pondok
Batik Sukabumi juga mulai mengembangkan motif batik
Sukabumi, disamping itu bapak Yuda sendiri selalu memilih
tema atau menentukan motif yang cendrung lebih global, unik
dan orisinil.
Yang dimaksudkan global disini yaitu menciptakan
desain motif yang terlihat lebih umum sehingga lebih mudah
dikenali oleh konsumen. Ketika brbicara mengenai motif batik,
masih banyak konsumen yang kesulitan mengidentifikasi setiap
motif yang ditawarkan, karena itu, pak Yuda sengaja membuat
desain motif batik yang tampak global agar para konsumen
tidak kesulitan untuk mengenalinya, contohnya saja seperti
motif batik naga, seri kerang-kerangan, serta seri Kristal, kura-
kura yang pernah disorder oleh ibu H. inggrid Kensil, S.Sos.
Selain global Pondok Batik Sukabumi juga menekankan sisi
keunikan pada setiap motif yang ia ciptakan. “Artinya motif
yang dipilih berada dilingkungan kita sehari-hari, namun jarang
digunakan para pengrajin lain untuk dijadikan sebagai motif
batik, contoh kecil adalah elemen Kristal air, meskipun kita
seriap hari berhubungan dengan air namun banyak yang tidak
sadar bahwa air menyimpan elemen Kristal yng jika kita angkat
menjadi motif batik akan terlihat sangat cantik”.
Selanjutnya disini adalah orisinil atau original pak Yuda
menekankan bahwa motif batik yang ia buat harus original atau
belum pernah dibuat oleh para pengrajin batik lainnya.

2.2.2. Kegiatan Bidang Pemasaran


Dalam bidang pemasaran melihat potensi daerah Sukabumi
akan kekayaan sumber daya alam yang ada didaamnya, dan potensi
objek wisata yang sangat tinggi yang akan mendatangkan suatu
dampak yang positif bagi perkembangan industry batik diwiayah
tersebut karena batik adalah salah satu cinderamata khas Sukabumi.
Oleh karena itu, Pondok Batik Sukabumi menyimpulkan bahwa
produk batik, khususnya didaerah Sukabumi memiliki potensi yang
cukup besar. Dan untuk urusan peasaran produk pak Yuda lebih
tertarik mengikuti pameran-pameran baik yang diadakan pihak
pemerintah maupun pihak vendor event organizer, melayani
penjualan melalui showroom, menjalankan system konsinyasi
dibeberapa toko batik, serta melakukan pendekatan order personal
dengan melayani custom desain sesuai dengan permintaan para
konsumen. Dan pemasaran produknya pun dilakukan oleh ownernya
itu sendiri.

2.2.3. Kegiatan Bidang Keuangan


Dalam bidang keuangan di Pondok Batik Sukabumi dikelola
oleh istri dan pemilik perusahaan tersebut. Sistem penggajian
dilakukan ada satu minggu sekali, dua minggu sekali dan satu bulan
tergantung karyawan ingin mengambil upahnya kapan. Dan sistem
pekerjaannya pun menyetok barang atau sesuai dengan pesanan.

2.2.4. Pengorganisasian Sumber Daya Manusia


Di bidang sumber daya manusia dikelola sendiri oleh pemilik
dari Pondok Batik Sukabumi, Pada UMKM Pondok Batik
Sukabumi yang dimiliki oleh bapak Yuda Nugraha jumlah karyawan
yang dimiliki sebanyak 12 orang, setiap karyawan mempunyai
pekerjaannya masing-masing, ada yang bertugas dipencelupan,
perebusan dan pewarna (2 orang), ada yang bertugas untuk
pengecapan (2 orang), ada yang bertugas pemotong kain (2 orang),
ada yang bertugas mencanting kain (4 orang), ada yang mendesain
motif (2 orang).
Proses produksi yang dilakukan pada Pondok Batik
Sukabumi dikerjakan secara manual oleh para karyawannya,
karyawan melakukan pembuatan batik dari proses awal pembuatan
sampai proses akhir/selesai pembuatan, dan karyawan wanita
mengerjakan pencantingan atau melakukan tulisan pada bahan, tetapi
penerapan pada sumber daya manusianya kurang memadai
dikarnakan kekurangan sumber daya manusianya itu sendiri dan juga
kurangnya tenaga khusus dalam membatik itu sendiri.
Produksi yang dilakukan oleh UMKM Pondok Batik
Sukabumi ini dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00
WIB tetapi tergantung pemesanan apabila pesanan sedang banyak
karyawan bisa bekerja sampai pukul 23.00 WIB/ lembur.
Selain itu, hubungan para karyawan dengan pimpinan
ataupun karyawan dengan karyawan terjalin cukup baik sehingga
tidak ada rasa canggung diantara kedua belah pihak. Semua proses
yang dilakukan oleh SDM atau para karyawan adalah mencakup
semua kegiatan proses pembuatan batik dan proses penjualan.
Dilanjutkan dengan tahap pengemasan atau packing yang dilakukan
oleh semua crew yang bekerja di Pondok Batik Sukabumi tidak
hanya crew, owner dan istrinya pun ikut terlibat.

2.3. Identitas Perusahaan

2.3.1. Identitas pengusaha


Nama : Yuda Nugraha
Jabatan Dalam Perusahaan : Owner
Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 10 Agustus 1990
No.KTP : 327804-10089-00003
Alamat : Jln. Kadudampit Km.02 No.41
RT.44/06
Desa.Sukasari Kec.Cisaat
Kab.Sukabumi
No. Telepon : 0857-5965-5024
E-mail : nugrahayuda92@gmail.com
NPWP : (70.974.755.4-405.000)
Riwayat Pendidikan : SDN3 Nagarasari
SMPN3 Tasikmalaya
SMA (Sekolah Menengah Atas)
Pengalaman Kerja dan
Organisasi :
a. Mentor Kementrian Perindustrian RI.
b. Assessor perajin batik.
c. Mentor pemberdayaan masyarakat Geopark (Dinas INDAG Jawa
Barat).
d. Mentor dinas perindustrian Kab.Sukabumi.
e. Mentor pelatihan pengembangan teknik batik Kab.Wonosobo.
f. Mentor pelatihan batik dinas ketenaga kerjaan (DKJ)
Kab.sukabumi.
g. Instruktur pelatihan membatik desa.
h. Pengurus DEKRANASDA Kab. Sukabumi.
i. Pengurus di komunitas GPS (Gerai Pengrajin Sukabumi).
j. Ketua Paguyuban Pekerja Batik berkompeten.
k. Pelatihan wirausaha Jawa Barat

2.3.2. Identitas perusahaan/UMKM


Nama perusahaan : CV. Yudawastu Kencana
Nama merek dagang : Pondok Batik sukabumi
Bentuk badan usaha : Perorangan
Status tempat usaha : Milik Sendiri
NPWP : (85.018.790.5-405.000)
Tanggal berdiri : 24 Juni 2014
Alamat : Jln.Kadudampit Km.02 No.41
RT.44/06Desa.Sukasari
Kec.Kadudampit Kab.sukabumi
No.Telepon : 0811-9485-835/0857-5965-5024
Bidang Usaha : Produksi Batik
Jumlah karyawan : 12 Orang, 11 orang pegawai
berstatus tetap dan 1 orang
freelance
Sosial media : Instagram : @pondok_batik
Visi :
1. Melestarikan dan menumbuhkan tradisi batik sebagai salah
satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sukabumi
khususnya.
2. Menumbuhkan industri kerajinan batik Indonesia pada
umumnya dengan menjadi perusahaan penghasil serta
pengoalah batik yang dapat bersaing serta dikenal oleh
masyarakat dalam negri .

Misi :
1. Memperkenalkan seni batik tradisional kepada seluruh
masyarakat baik dalam negri maupun luar negri terutama
wilayah Sukabumi.
2. Mensejahteraka masyarakat Sukabumi dan mincipatakan
lapangan pekerjaan.

Tujuan :
1. Ingin menghidupkan budaya batik terutama khas Sukabumi.
2. Membuat batik dan mempunyai ciri khas.
3. Mengedukasi masyarakat tentang batik.

2.4. Struktur Organisasi

OWNER

Yuda Nugraha

MANAGER
Nur Halimatusa’diah
S.E

SEKRETARIS

Gessanty Lagisty

CAP PEWARNA
PEMOTONG KAIN

Ade wagini Abdul Riohim Yedi Mulyadi


Ibu Ida Fajar Dede Suryandi

PEREBUSAN NYANTING TULIS DESAIN MOTIF

Yedi Mulyadi Yuli Ika Yastika Yusdi Amd


Dedi Suryandi Rini Agustina Noval Ridwansyah
Ai Tuti
Ibu Ade Wagini
Ibu Ida
Gita Mustika S.E

2.4.1. Tugas dan Wewenang Tiap Bagian


1. Owner atau Pemilik Perusahaan
Tugas utama dari seorang pemilik perusahaan adalah
sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan,
pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan
memimpin perusahaan. Bapak Yuda selaku pemilik sekaligus
direktur dari pada CV. Yudawastu Kencana (Pondok Batik
Sukabumi) memiliki tugas dan wewenang yaitu : mengatur
proses produksi, pemasaran, pemesanan serta berbagai
pelatihan.
2. Manager
Bertugas untuk membantu owner atau pemilik dalam hal
ini manager dipegang oleh istri dari pemilik pondok batik
tersebut. Manager bertugas dalam mengatur keuangan dan
mengurus segala sesuatu yang ada dirumah produksi serta
mengambil alih semua kegiatan perusahaan ketika pemilik
sedang berhalangan atau sedang ada agenda lain.
3. Pemotong Kain
Memiliki tugas untuk memotong setiap kain yang akan
digunakan untuk produksi batik berukuran 230 Cm x 105 Cm.
4. Cap
Mempunyai tugas untuk mengecap kain yang telah di
potong, pengecapan dilakukan menggunakan alat khusus yang
telah di celupkan pada malam yang telah di panaskan. Selain
bertugas mengecap pada kain, tetapi bertugas juga dalam
memilih motif yang akan di gunakan berdasarkan pesanan.
5. Pewarna pencelupan
Mempunyai tugas untuk memberikan warna pada kain
yang telah di cap atau di beri motif dengan malam ( Lilin
Khusus Batik).

6. Perebusan
Bertugas untuk merebus kain yang telah di beri malam
( Lilin Khusus Batik ) agar malam tersebut hilang.

2.4.2. Sarana Prasana


1. Bangunan terdiri dari :
Tempat produksi seluas ±100 m2 terdiri dari :
 1 (satu) ruang pengecapan dan pencantingan
 1 (satu) ruang pencelupan dan perebusan
 1 (satu) ruang tempat barang jadi
 2 (dua ) ruang toilet
 Halaman untuk penjemuran
2. Sarana dan prasarana lainnya :
 Motor (milik sendiri)
 Mobil (milik sendiri)

2.5. Bentuk Dukungan Pemerintah Terhadap Pondok Batik Sukabumi


Bentuk dukungan pemerintah terhadap CV. . Yuda Wastu Kencana
( pondok batik sukabumi ) diantaranya adalah :
1. Terjalin kerja sama antara CV. Yuda Wastu Kencana ( Pondok Batik
Sukabumi ) dengan Dinas Koprasi dan perdagangan.
2. UMKM mendapatkan tempat untuk menyalurkan distribusi batik
melalui DEKRANASDA.
3. Peningkatan penjualan dengan adanya pembuatan seragam.

2.6. Hambatan Pondok Batik Sukabumi


1. Lokasi produksi yang masih menyatu dengan rumah tempat tinggal ,
sehingga proses pemasaran dan produksi berada pada satu tempat.
2. Keterbatasan karyawan , sehingga proses produksi membutuhkan waktu
yang lama.

3. Jika ada karyawan yang tidak masuk maka akan menghambat proses
pembuatan batik dan dapat mengurangi jumlah produksi.
4. Bahan baku yang tidak ada di Sukabumi, karena bahan baku hanya
terdapat diluar kota seperti Tasikmalaya, Pekalongan, dan kota lainnya.
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai batik.

Anda mungkin juga menyukai