Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS TANAH TOA

DISUSUN OLEH :

LISA FILAYANTI, A. Md. Keb


19920426 202012 2 020

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


ANGKATAN IX PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
KERJASAMA
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas dalam rangka Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan IX Tahun 2021.
Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua dan suami yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan
motivasi
2. Bapak H. Muchtar Ali Yusuf Selaku Bupati Kabupaten Bulukumba
3. Bapak Andi Zulkifli Indra Jaya, AP Selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulukumba
4. Bapak Irwan Anas, S.Sos selaku coach yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti
dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini
5. Bapak Ridwan, SE., M. Kes selaku Kepala Puskesmas Tanah Toa
6. Ibu Haerani, S. Kep. Ns, M. Kes sebagai mentor yang telah banyak membantu
dalam memberikan saran dan masukan mengenai program kegiatan dalam
pelaksanaan aktualisasi di instansi.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagi ilmunya, sehingga dapat
memahamkan penulis tentang nilai ANEKA.
8. Para panitia dan satgas Pelatihan Dasar CPNS yang telah bekerja keras dalam
mensukseskan penyelenggaraan pelatihan ini.
9. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Angkatan IX Tahun
2021 yang selalu kompak dan saya banggakan.

. Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan Laporan
Aktualisasi ini. Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para ASN.

Bulukumba, 17 September 2021


Penulis

Lisa Filayanti, A.Md. Keb


Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Tujuan …………………………………………………………………………… 2
C. Manfaat …………………………………………………………………… 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATA PELATIHAN
A. Gambaran Umum Organisasi …………………………………………………… 4
B. Visi dan Misi …………………………………………………………………… 5
C. Struktur Organisasi …………………………………………………………… 6
D. Nilai-nilai Organisasi …………………………………………………………… 7
E. Tugas dan Fungsi Bidan …………………………………………………… 7
F. Nilai-Nilai Dasar ASN …………………………………………………… 10
G. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI …………………………………… 14
BAB III IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS DAMPAK
A. Penetapan Isu …………………………………………………………………… 17
B. Deskripsi Isu …………………………………………………………………… 17
C. Gagasan Pemecahan Isu …………………………………………………… 18
D. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu …………………………………………… 18
E. Keterkaitan Isu dengan Agenda 3 …………………………………………… 18
F. Analisis Dampak …………………………………………………………… 19
G. Rencana kegiatan …………………………………………………………… 19
H. Rancangan Aktualisasi …………………………………………………… 20
I. Matriks Nilai-Nilai Dasar ASN …………………………………………… 42
J. Jadwal kegiatan …………………………………………………………… 43
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi …………………………………………………… 44
B. Gambaran Pelaksanaan Aktualisasi …………………………………………… 44
C. Matriks Nilai-Nilai Dasar ASN …………………………………………… 83
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan …………………………………………………… 84
E. Matriks Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI 85
F. Matriks Keterkaitan Visi, Misi dan Nilai Organisasi …………………………… 86
BAB V Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 87
B. Rencana Tindak Lanjut ………………………………………………… 87
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi Negara sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia,
peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah
terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor
pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan
global dewasa ini.
PNS memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut.
Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi
kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan
peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional
seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan. Selama ini
pelatihan pembentukan CPNS dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, dimana praktik
penyelenggaraan pelatihan yang pembelajarannya didominas oleh ceramah sulit
membentuk karakter PNS yang kuat dan profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan
sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat Pelatihan dan
di tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan,
dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan
PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 1 Tahun 2021 Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara;
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial
Kultural dengan Kompetensi Bidang.

Setelah mengikuti proses Diklat yang terintegrasi dan inovatif tersebut diharapkan
menjadikan CPNS untuk dapat menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan,
serta membuat menjadi kebiasaan (habituasi) dalam pribadinya sehingga menjadikan
karakter yang professional sesuai bidang tugasnya sesuai dengan fungsi ASN dalam
berbangsa dan bernegara.

B. Tujuan

Tujuan dari pelatihan Dsar CPNS yang dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi
Negara adalah membentuk karakter PNS di Indonesia, ditandai dengan :
1. Menunjukkan sikap perilaku bela negara
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya
yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi atau biasa disingkat ANEKA
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
Dengan adanya Pelatihan Dasar CPNS diharapkan mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi), dan merasakan manfaatnya sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
C. Manfaat
Manfaat Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi
Negara yakni:
1. Mewujudkan ASN yang profesional, yang mampu melaksanakan tugas dan
perannya sebagai pelayan masyarakat dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di masyarakat dengan menerapkan
prinsip pelayanan prima yakni:partisipatif, transparan, responsif, non
diskrimatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel dan
berkeadilan.
3. Memberikan kontribusi dalam mewujudkan visi negara sebagaimana yang
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATA PELATIHAN

A. Gambaran Umum Organisasi


UPT Puskesmas Tanah Toa berada disebelah Utara Kabupaten Bulukumba, Yang
berjarak ± 50 KM dari Pusat Kota Bulukumba, secara Geografis Puskesmas Tanah Toa
Merupakan Daerah Pegunungan. Puskesmas tanah Toa Dibangun pada Tahun 2009 dan
beroprasi pada awal januari Tahun 2010 yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan masyarakat di kecematan Kajang khususnya 5 desa yang termasuk
wilayah Kerja UPT Puskesmas Tanah Toa yakni Desa Tanah Toa, Desa Pattiroang,
Desa Batu Nilamung, Desa malleleng, serta Desa Sapanang. Secara topografis Batas
Wilayah kerja UPT Puskesmas Tanah Toa sebagai berikut :
- Sebelah barat berbatasan Dengan Kecamatan Bulukumpa Kab.Bulukumba
- Sebelah timur Berbatasan Dengan Desa Mattoanging Kecamatan Kajang
Kabupaten Bulukumba
- Sebelah Selatan berbatasan Dengan Desa Bonto Baji Wilayah Kerja Puskesmas
Lembanna.
- Sebalah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Sinjai.
UPT Puskesmas Tanah Toa merupakan daerah Kawasan adat Tanah Toa
Kecamatan kajang dimana Keadaan sosial Ekonomi masyarakatnya sangat dipengaruhi
erat Oleh adat istiadat serta kearipan Lokal suku kajang, yang bersahaja serta
menjunjung tinggi nilai-nilai Luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun.hal ini
dapat terlihat dari upaya masyarakat dalam melesarikan hutan alam yang ada dalam
diwilayah kerja UPT Puskesmas TanFah Toa yang diperkuat dengan aturan serta
hukum adat Ammatoa yang senantiasa dijaga dan dijunjung tinggi, dimana Mayoritas
Masyarakatnya menggantungkan Hidupnya dengan Bertani, berkebun, berwira usaha,
serta buruh Kasar sebagai Buruh Bagunan maupun sebagai Tenaga Kerja Diluar
Negeri.Meskipun demikian derajat pendidikan masyarakat wilayah kerja UPT
Puskesmas Tanah Toa kini Mulai mengalami perkembangan, hal ini dapat dilihat dari
Kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan Usia dini maupun berkelanjutan
yakni 71% penduduk 10 tahun keatas sudah mengerrti baca tulis,Namun tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai Budaya yang bersaja serta kelestetarian alam Kajang.
meskipun dengan keterbatasan sarana maupun fasilitas yang memadai.

B. Visi dan Misi Organisasi


Visi Puskesmas Tanah Toa adalah Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu
diseluruh wilayah kerja Puskemas Tanah menuju masyarakat yang sehat,mandiri, dan
berkeadilan.
Dengan berpedoman pada visi diatas,Puskesmas Tanah Toa Mempunyai Misi :
1. Menciptakan kemandirian individu keluarga dan masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan
terutama promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif .
3. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk mencegah penyakit serta
menanggulangi penyakit berpotensi wabah dan KLB.
4. Meningkatkan profesionalisme dan sumber daya kesehatan di UPTD Puskesmas,
kedisiplinan dan kinerja staf Puskesmas Tanah Toa.
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu kepada seluruh masyarakat.
6. Meningkatkan mutu pelayanan dan kerja sama lintas sektor.
C. Struktur Organisasi
D. Nilai-Nilai Puskesmas Tanah Toa
Nilai-nilai yang ditanamkan Puskesmas Tanah Toa adalah“AMMATOA” yang
berarti :

A : Amanah, Jujur dan benar-benar dapat dipercaya dalam memberikan pelayanan


kesehatan yang bermutu dan berkualitas di masyarakat

M : Mampu bekerja dengan penuh inisiatif dan kesadaran dalam membangun upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan

M : Melayani masyarakat dengan ramah dan sopan

A : Adil bekerja dan melayani tanpa membeda-bedakan status pasien

T : Terdepan, menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang


berkualitas di masyarakat

O : Orientasi pasien. Pasien adalah pelanggan yang berhak mendapatkan pelayanan


berkualitas

A : Akurat, cermat, tepat dan benar dalam menangani permasalahan kesehatan.

E. Tugas dan Fungsi bidan


Berdasarkan Permenpan RB No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Bidan, bidan bertugas memberikan pelayanan meliputi:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu;
2. Pelayanan Kesehatan Anak;
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana;
4. Pelayanan Kebidanan Komunitas;
5. Mengelola Pelayanan Kebidanan;
6. Melaksanakan Program Pemerintah;
7. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan
Berdasarkan yang tertuang dalam peraturan menteri pendayagunaan aparatur
negara nomor 36 tahun 2019, uraian kegiatan tugas dan jabatan bidan terampil meliputi
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi informed choice dan/ atau informed consent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi /oksigenasi/ personal hygiene
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus fisiologis
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu keluarga sesuai dengan
kebutuhan
10. Melakukan asuhan kala 1 persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
14. Melakukan pengkajian ibu nifas
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga pasca
persalinan (KF1)
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF3)
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan
19. Melakukan fasilitas inisiasi menyusui dini (IMD) pada persalinan normal
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR)
22. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan
23. Melakukan pelayanan keluarga berancana (KB) oral dan kondom
24. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga sesuai kebutuhan
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk remaja
termasuk personal hygiene dan nutrisi
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja Puskesmas melalui
kunjungan rumah
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ ibu menyusui/ bayi dan balita)
28. Melakukan pelaksanaan kegiatan survei mawas diri (SMD) atau musyawarah
masyarakat desa (MMD)
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di posyandu/posbindu/kampong keluarga
berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan, dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah
F. Nilai-Nilai Dasar ASN
Gambaran umum tentang aktualisasi meliputi nilai-nilai dasar profesi PNS yang meliputi
ANEKA, yaitu
1. Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan
mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan
contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk
berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan
kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya,
sehinggadengan adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat
dijadikan sebagai solusi.
b. Transparansi
keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan,
dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggung jawab
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban
bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk 10
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam
responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak
akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan
wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap 11
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen
dan kredibilitas anggota organisasi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indikator nilai-nilai
dasarnya adalah :
a. Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa artinya menjadikan nilai-nilai moral
sebagai landasan pengelolaan kehidupan dalam konteks masyarakat yang
majemuk.
b. Mengakui persamaan derajat tanpa membeda-bedakan setiap manusia berarti
berbagai tindakan dan perilaku selalu didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan
c. Rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa artinya memiliki tekad dan
rasa cinta terhadap negaranya dengan senantiasa menanamkan nilai-nilai bela
negara dalam kehidupan.
d. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa dan rasa persatuan berarti
memupuk rasa nasionalisme dalam diri dan selalu menjadi gaen perekat dan
pemersatu bangsa
e. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain yaitu memberi kebebasan atau
kesempatan kepada orang lain untuk mengeluarkan pendapatnya.
f. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan artinya dalam
pengambilan keputusan tidak otoriter dan dilakukan dengan saling bertukar
pikiran
g. Kekeluargaan dan kegotongroyongan adalah ikut serta dalam setiap kegiatan dan
mampu bekerja sama
h. Adil terhadap sesama yaitu tidak membeda-bedakan, tidak memihak dan
menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
i. Suka memberi pertolongan kepada orang lain yaitu memiliki rasa untuk selalu
ingin berbagi dan peduli terhadap sesama tanpa melihat statusnya.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
a. Jujur dalam Memberikan Informasi
b. Terbuka
c. Tulus
d. Sopan
e. Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
f. Bersikap Hormat
g. Bertanggungg jawab dalam menggunakan barang milik Negara
h. Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan
4. KomitmenMutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan mutu penyelenggaraan pemerintahan. Adapun indikator nilai dari
komitmen mutu yaitu:
a. Efektif yaitu menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan
baik menyangkut jumlah maupun hasil kerja
b. Efisien merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
keluar alur.
c. Inovatif merupakan cara utama dimana suatu individu atau organisasi beradaptasi
terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu adalah suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
e. Adaptif adalah suatu upaya yang dilakukan oleh individu/organisasi dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di pasar, teknologi dan
persaingan
f. Responsif adalah nilai yang terwujud dalam bentuk perilaku kerja yang
senantiasa mengembangkan sikap proaktif, kooperatif, kritis, suportif, peka
terhadap situasi dan kebutuhan lingkungan kerja, mampu memanfaatkan peluang
dan tantangan yang ada.
g. Perbaikan berkelanjutan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan
mengevaluasi setiap tindakan yang telah dikerjakan dan berusaha menemukan hal
yang masih perlu perbaikan.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara
pengetahuan, perkataan dan perbuatan. Jujur berarti mengetahui apa yang benar,
mengatakan dan melakukan yang benar
b. Peduli
c. Mandiri adalah dapat berdiri sendiri. Mandiri berarti tidak bergantung pada orang
lain. Mandiri juga berarti kemampuan menyelesaikan, mencari dan menemukan
solusi dari masalah yang dihadapi.
d. Disiplin adalah kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk
peraturan atau tata tertib yang berlaku. Disiplin berarti patuh pada aturan.
e. Tanggung Jawab adalah sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat,
bangsa, negara maupun agama.
f. Kerja Keras adalah sungguh-sungguh berusaha ketika menyelesaikan berbagai
tugas, permasalahan, pekerjaan dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. Kerja keras
berarti pantang menyerah, terus berjuang dan berusaha.
g. Sederhana dalah bersahaja. Sederhana berarti menggunakan sesuatu secukupnya,
tidak berlebih-lebihan.
h. Berani adalah hati yang mantap, rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi
ancaman atau hal yang dianggap sebagai bahaya dan kesulitan. Berani berarti
tidak takut atau gentar.
i. Adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak pada salah satu. Adil juga berarti
perlakuan yang sama untuk semua tanpa membeda-bedakan berdasarkan
golongan atau kelas tertentu.
G. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Selain itu, untuk membentuk PNS yang profesional, yang mampu melaksanakan tugas
dan perannya sebagai pelayan masyarakat, diperlukan pembentukan karakter yang
didasarkan pada nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI menjadi
terealisasikan.Nilai-nilai dasar tersebut meliputi Manajemen ASN, Whole of Goverment
(WoG) dan Pelayanan Publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut maka pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana Kebijakan
b. Pelayan publik ; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG merupakan pendekatan
yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektor yang
selama ini terbangun. Beberapa alasan mengapa Whole of Government (WoG) sangat
penting dan harus mendapat perhatian dari pemerintah, diantara:
a. Faktor eksternal
Adanya dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan sehingga penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
baik dapat tercipta.
b. Faktor internal
Terdapat fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.Keberagaman latar belakang
nilai, budaya dan adat istiadat serta bentuk latar belakang lainnya mendorong
adanya potensi disintegrasi.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya
nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu frame NKRI. Namun, ada beberapa hal yang menjadi
tantangan dalam pelaksanaan WoG DI Indonesia yaitu terkait dengan kapasitas
SDM Dan institute, nilai dan budaya organisasi, dan kepemimpinan. Praktek WoG
dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait
dengan pelayanan public. Berdasarkan pola yang diterapkan , setidaknya ada 5
macam pola pelayanan public yang dapat diimplementasikan yaitu :
a. Pola pelayanan tehnik fungsional
b. Pola pelayanan satu atap
c. Pola pelayanan satu pintu
d. Pola pelayanan terpusat
e. Pola pelayanan elektronik

Ada beberapa hal yang menjadi dasar terlaksananya WoG, yaitu perubahan
budaya dan filosofi oraganisasi, cara kerja yang diperbaharui, akuntabilitas dan
insentif, perubahan pendekatan dalam hal mendesain dan mengembangkan program-
program. Selain itu, perlu adanya ide-ide baru dan segar terkait implementasi dari
WoG. WoG akan terselenggara dengan baik jika setiap unsur dapat bersinergi dan
bekerjasama dengan tujuan memberikan public yang prima.
3. Pelayanan Publik
Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang penting
dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan pelayanan
publik kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara melakukan perannya sebagai
aparatur pemerintah dengan memberi pelayanan publik.Prinsip-prinsip Pelayanan
Publik Penyelengaraan pelayanan publik juga harus memenuhi beberapa prinsip
pelayanan sebagai berikut :
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan murah
f. Efektif dan efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
BAB III
IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS DAMPAK
A. Penetapan Isu
Belum optimalnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Toa
B. Deskripsi isu
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi. ASI
mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan mencukupi hingga bayi usia 6 bulan. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan yang diberikan tanpa jadwal dan tidak
diberi makanan maupun minuman tambahan lainnya sekalipun air putih, sampai bayi
berumur 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu indikator program
pemerintah dalam melaksanakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam
rangka seribu hari pertama kehidupan (Gerakan 1000 HPK), gerakan ini dimulai dari
masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun. Untuk menunjang keberhasilan dalam
menyusui adapun aturan dan UU nomor 36 yang mengatur tentang ASI Eksklusif yaitu
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 128 ayat 1 menyebutkan
bahwa setiap bayi berhak mendapatkan ASI sejak dilahirkan selam 6 bulan kecuali atas
indikasi medis dan ayat 2 selama pemberian ASI pihak keluarga, pemerintah daerah dan
masyarakat harus mendukung ibu secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas
khusus (Kemenkes RI, 2014). Selanjutnya, Peraturan Pemerintah No.33 tahun 2012
tentang pemberian ASI Eksklusif mengatur tentang peran pemerintah dalam
meningkatkan pemberian ASI Eksklusif yang didalamnya mencakup peran tenaga
kesehatan dan layanan kesehatan. PP No.33 tahun 2012 juga menerangkan tentang
pemberian informasi atau promosi kesehatan kepada masyarakat (Kemenkes, 2012).
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) yang
memiliki peran penting dalam kegiatan preventif dan promotif, selain kegiatan kuratif dan
rehabilitatif. Puskesmas diharapkan lebih mampu untuk memaksimalkan peran dan
tanggungjawab berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku demi
mencapai keberhasilan dalam pemberian ASI Eksklusif. Berdasarkan data yang diperoleh
di wilayah kerja Puskesmas Tanah Toa presentase pemberian ASI Eksklusif yaitu 42,2%,
sehingga dapat dikatakan belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranyya, masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian ASI Ekslusif,
kurangnya media yang dapat diakses, lingkungan masyarakat yang memiliki kebiasaan
memberikan makanan belum waktunya yaitu pada bayi 0-6 bulan, penyuluhan oleh
petugas yang belum merata, serta mayoritas pekerjaan ibu adalah petani dan buruh
bangunan. Sejalan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat isu
tentang “Belum optimalnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanah Toa”.

C. Gagasan pemecahan isu


Optimalisasi pemberian ASI Eksklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Tanah Toa

D. Tujuan gagasan pemecahan isu


Mewujudkan pemberian ASI Eksklusif pada bayi yang optimal di wilayah kerja
puskesmas tanah toa

E. Keterkaitan isu dengan agenda 3

Isu Peran dan Kedudukan ASN


Manajemen ASN Pelayanan Publik WoG
Belum Seorang ASN yang Salah satu upaya Dalam
optimalnya memiliki fungsi sebagai pelayanan publik yang menunjang
pemberian pelayan publik dalam hal dapat dilakukan oleh efektivitas
ASI Eksklusif ini sebagai peugas seorang ASN adalah suatu kegiatan
pada bayi di kesehatan di Puskesmas melakukai upaya dibutuhkan
wilayah kerja memiliki peranan penting promotif dan preventif koordinasi dari
Puskesmas dalam melakukan terhadap program berbagai pihak
Tanah Toa promosi kesehatan. pemerintah. Upaya agar kegiatan
Untuk itu seorang ASN promotif atau promosi dapat berjalan
yang profesional harus kesehatan akan berjalan lancar dan
memiliki kecakapan dari dengan baik jika tujuan yang
kemampuan dalam melibatkan partisipasi diinginkan
menjalankan program masyarakat serta tercapai.
pemerintah dalam hal ini menyediakan media
memberikan informasi informasi yang lebih
yang benar tentang mudah untuk diakses
Pemberian ASI oleh masyarakat.
Eksklusif.

F. Analisis dampak
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi. ASI
mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan mencukupi hingga bayi usia 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif
merupakan salah satu indikator program pemerintah dalam melaksanakan Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan
(Gerakan 1000 HPK), gerakan ini dimulai dari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun.
Untuk itu, petugas kesehatan memiliki peranan penting dalam mewujudkan
pemberian ASI yang optimal. Sebab pemberian ASI yang tidak optimal akan berdampak
pada kegagalan bayi mendapatkan manfaat dari ASI tersebut, sebagai nutrisi terbaik
untuk pertumbuhan dan perkembangannya, anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit,
biaya kesehatan untuk pengobatan, kerugian kognitif, dan penghasilan orang tua akan
habis digunakan untuk biaya susu formula, devisa negara untuk mengimpor susu formula
akan semakin meningkat serta sebagai instansi pelayanan kesehatan kita tidak dapat
memberikan kontribusi untuk pencapaian target program pemerintah.

G. Rencana kegiatan
1. Menampilkan video edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang tunggu pasien
2. Membuat leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif
3. Melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Kelas Ibu Hamil
4. Melakukan konseling tentang ASI Eksklusif kepada ibu bersalin dan keluarga
5. Melakukan pendampingan pada ibu menyusui dengan kunjungan rumah
Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : UPT Puskesmas Tanah Toa

Identifikasi Isu : Belum optimalnya pemberian ASI Eksklusif

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Toa

Tujuan gagasan Pemecahan Isu : Terwujudnya pemberian ASI Eksklusif yang optimal di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Toa

No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 Menampilkan video Pelayanan Publik Visi : Terwujudnya Mampu bekerja
edukasi tentang ASI Manajemen ASN pelayanan yang dengan penuh
1. Memilih video Referensi Video Akuntabilitas :
Eksklusif di ruang bermutu di wilayah insiatif dan
edukasi tentang ASI Cermat dan teliti
tunggu pasien Rawat UPT Puskesmas kesadaran
Eksklusif di you (Kejelasan)
Jalan Tanah Toa dan dalam
tube Komitmen Mutu:
Misi ke-5 membangun
Mutu
Menyelenggarakan upaya
2. Mengunduh video File Video Komitmen mutu:
pelayanan kesehatan peningkatan
edukasi tentang ASI Mutu
secara terpadu mutu pelayanan
Eksklusif yang
menarik kepada seluruh kesehatan
masyarakat
3. Konsultasi dengan 1. Lembar Etika publik:
pimpinan terkait konsultasi Sopan
video edukasi 2. Dokumentas Nasionalisme:
tentang ASI i proses Musyawarah
Eksklusif yang konsultasi Komitmen mutu:
dipilih Perbaikan
berkelanjutan
4. Menampilkan video Pemutaran video Komitmen mutu:
edukasi tentang ASI Mutu
Eksklusif di ruang Etika publik:
tunggu pasien Sopan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kegiatan 1 : Menampilkan Video Edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang tunggu pasien rawat jalan.

 Pelayanan publik : menampilkan video edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang tunggu pasien merupakan bentuk pelayanan publik
melaui pendekatan promotif secara terbuka agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi/pengetahuan yang jelas tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif
 Manajemen ASN: Seorang ASN yang akuntabel akan lebih selektif dan kreatif dalam memilih video edukasi yang akan ditayangkan
kepada masyarakat agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Tahapan 1 : Memilih video edukasi tentang ASI Eksklusif dari youtube

Memilih video edukasi tentang ASI Eksklusif di youtube dengan cermat dan teliti dari sumber yang resmi dan dapat di percaya, seperti
Kementrian Kesehatan, WHO dan lain-lain, karena saat sekarang ini berita-berita hoax dengan sangat mudah menyebar dan di percaya oleh
sebagian masyarakat Awam (Akuntabilitas). Dalam memilih video edukasi saya akan memilih video yang bersifat baru, menarik, mudah
dipahami dan berkualitas (Komitmen Mutu)

Tahapan 2 : Mengunduh video edukasi tentang ASI Eksklusif yang menarik dan edukatif

Setelah memilih video yang sesuai dengan kriteria video diinginkan yaitu menarik, edukatif dan inovatif agar pesan yang terdapat dalam video
mudah dimengerti, selanjatnya mengunduh dan menyimpan di folder (Komitmen Mutu).

Tahapan 3 : Konsultasi dengan pimpinan terkait video edukasi yang dipilih


Melakukan konsultasi dengan pimpinan sebagai bentuk musyawarah untuk mendapatkan masukan atau saran terkait video yang akan
ditayangkan (Nasionalisme) dengan bersikap sopan dan menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik), serta terbuka untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan (Komitmen mutu)

Tahapan 4 : Menayangkan video edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang tunggu pasien Rawat Jalan

Melakukan persiapan dengan mengecek media yang akan digunakan untuk menayangkan video edukasi tentang ASI Ekslusif (Komitmen
mutu) dan mempersilahkan pasien dengan sopan untuk menyimak video tersebut (Etika publik)
Kontribusi terhadap visi misi organisasi:

Dengan terlaksananya kegiatan ini membuat saya berkontribusi pada pencapaian visi sebagi upaya mewujudkan misi organisasi ke-5 yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu ke seluruh masyarakat. Dimana dalam video yang ditampilkan, masyarakat
akan mendapatkan informasi yang jelas tentang ASI Eksklusif dan dapat dipertanggungjawabkan karena berasal dari sumber yang terpercaya
serta mendapat persetujuan dari pimpinan

Penguatan nilai organisasi:

Dengan menayangkan video di ruang tunggu pasien merupakan salah satu upaya berkontribusi bagi pencapaian penguatan nilai-nilai organisasi
yaitu “Mampu bekerja dengan penuh inisiatif dan kesadaran dalam membangun upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan .” Video
edukasi yang ditampilkan berisi informasi yang jelas, menarik, terbaru, mudah dipahami, berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan karena
merupakan hasil kerjasama dari berbagi pihak dan mendapat persetujuan dari pimpinan.

No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
2 Membuat leaflet Pelayanan Publik Visi : Terwujudnya Adil, bekerja
dan Poster tentang Manajemen ASN pelayanan yang dan melayani
1. Mencari bahan Bahan materi Akuntabilitas:
ASI Eksklusif bermutu di wilayah tanpa
materi untuk Kejelasan
UPTD Puskesmas membeda-
leaflet dan poster
Tanah Toa bedakan status
tentang ASI
Misi pasien.
Eksklusif
“Menyelenggarakan
2. Membuat desain 1. Desain leaflet Komitmen mutu:
pelayanan
leaflet dan poster 2. Desain poster Mutu
kesehatan secara
tentang ASI 3. Dokumentasi
terpadu kepada
Eksklusif proses
3. Konsultasi dengan 1. Lembar Nasionalisme: seluruh masyarakat
Pimpinan dan konsultasi Musyawah
Bidan Koordinator 2. Dokumentasi Etika publik:
terkait desain pelaksanaan Sopan dan hormat
leaflet dan poster konsultasi Komitmen mutu:
yang telah dibuat Perbaikan
berkelanjutan
4. Mencetak leaflet 1. Leaftlet dan Akuntabilitas:
dan poster tentang poster Kejelasan
ASI Eksklusif 2. Dokumentasi Nasionalisme:
proses percetakan Rela berkorban
untuk
kepentingan
masyarakat
5. Membagikan Dokumentasi Etika publik:
leaflet dan kegiatan Sopan
memasang poster Nasionalisme:
tentang ASI Adil
Eksklusif Komitmen mutu:
Efektif dan
efisien

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kegiatan 2 : Membuat leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif

 Pelayanan publik : Penerima layanan dalam hal ini pasien dan keluarga mendapatkan informasi/pengetahuan tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif melalui leaflet yang dibagikan dan poster yang terpasang di puskesmas
 Manajemen ASN: Dalam pembuatan leaflet dan poster seorang ASN harus selektif dalam mencari materi yang akan dituangkan dan
membuat desain yang kreatif agar dapat menarik minat masyarakat untuk membaca informasi yang terdapat dalam leaflet dan poster
tersebut.

Tahapan 1 : Mencari bahan materi leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif

Mencari bahan/materi untuk leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif dengan cermat dan teliti dari sumber yang resmi dan dapat dipercaya
(Akuntabilitas)
Tahapan 2 : Membuat desain leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif

Setelah mengumpulkan materi, selanjutnya membuat desain leaflet dan poster yang merarik, berisi informasi yang padat dan jelas (Komitmen
Mutu)

Tahapan 3 : Konsultasi dengan Kepala Puskesmas terkait dengan leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif

Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator sebagai bentuk musyawarah untuk mendapatkan masukan atau saran
terkait desain leaflet dan poster yang dibuat (Nasionalisme) dengan bersikap sopan dan menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik), serta
terbuka untuk melakukan perbaikan berkelanjutan (Komitmen mutu)

Tahapan 4 : Mencetak Leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif

Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator, selanjutnya leaflet dan poster dibawa ke percetakan dengan
menyertakan ukuran yang jelas (Akuntabilitas), dan mengeluarkan dana pribadi sebagai bentuk rela berkorban untuk kepentingan masyarakat
(Nasionalisme)

Tahapan 5 : Membagikan leaflet ke masyarakat dan memasang poster tentang ASI Eksklusif

Memasang poster tentang ASI Eksklusif dan membagikan leaflet kepada masyarakat dengan sopan (Etika public), secara merata tanpa
membeda-bedakan (Nasionalisme)
Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi

Dengan terlaksananya pembuatan leaflet dan spanduk yang menarik merupakan kontribusi dalam menjalankan visi puskesmas sebagai upaya
mewujudkan misi yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu kepada seluruh masyarakat. Karena dengan adanya
leaflet dan spanduk ini sebagai bentuk pelayanan kesehatan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan sebagai media penyampaian
informasi yang jelas sehingga masyarakat memiliki pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Membagikan Leaflet kepada masyarakat secara adil tanpa membeda-bedakan dan memasang Poster di puskesmas dan posyandu merupakan
salah satu media pemberian informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh kalangan masyarakat, sejalan dengan hal tersebut maka
kegiatan ini merupakan upaya berkontribusi dalam penguatan nilai organisasi yaitu Adil, bekerja dan melayani tanpa membeda-bedakan
status pasien.

No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3 Melakukan WoG Visi : Terwujudnya Akurat, cermat,
penyuluhan tentang Pelayanan Publik pelayanan yang tepat, dan benar
pemberian ASI Manajemen ASN bermutu di wilayah dalam
1. Menyiapkan materi Materi penyuluhan Akuntabilitas :
Eksklusif di kelas ibu UPT Puskesmas menangani
penyuluhan tentang Cermat dan teliti
hamil ASI Eksklusif (Kejelasan) Tanah Toa dan permasalahan
Komitmen Mutu: Misi ke-2 kesehatan
Mutu Meningkatkan peran
2. Melakukan 1. Lembar Nasionalisme:
aktif masyarakat
koordinasi dengan konsultasi Musyawarah
dalam memberikan
Penanggungjawab 2. Dokumentas Etika publik:
pelayanan kesehatan
gizi, Program i proses Sopan
terutama promotif,
Promkes dan bidan konsultasi Komitmen mutu:
preventif, kuratif
koordinator terkait Perbaikan
dan rehabilitatif.”
materi yang akan berkelanjutan
disampaikan
3. Membuat absensi, 1. Absensi, Akuntabiltas:
soal pre dan post soal pre dan Tanggungjawab
test post test
2. Dokumentas
i
4. Membagikan soal Dokumentas Nasionalisme:
pre test i Adil terhadap
pelaksanaan sesama
pre test Etika publik:
Sopan
Komitmen mutu:
Efisien
5. Melakukan Dokumentas Etika publik:
penyuluhan tentang i Jujur dalam
ASI Eksklusif pelaksanaan memberikan
penyuluhan informasi,
terbuka dan sopan
Nasionalisme:
Mengakui
persamaan derajat
6. Membagikan soal 1. Daftar hadir Etika publik:
post test dan 2. Dokumentas Sopan
mengedarkan daftar i Komitmen mutu:
hadir pelaksanaan Efektif, Perbaikan
post test berkelanjutan
Akuntabilitas:
Tanggungjawab

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kegiatan 3 :Melakukan penyuluhan tentang pemberian ASI Eksklusif di kelas ibu hamil
 WoG : Dalam melakukan penyuluhan saya melakukan koordinasi dengan penanggungjawab gizi, penanggungjawab program promkes
dan Bidan Koordinator serta eman sejawat agar kegiatan lebih efektif dan efisien yaitu dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang
diharapkan tercapai
 Pelayanan publik : Penerima layanan dalam hal ini pasien mendapatkan informasi/pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI
Eksklusif. Dalam pemberian penyuluhan melibatkan partiisipasi pasien dengan memberikan kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang
tidak/belum dimengerti agar lebih siap dalam menghadapi proses persalinan dan memberikan ASI Eksklusif pada bayinya
 Manajemen ASN : Seorang ASN yang profesional harus memiliki kompetensi berupa pengetahuan yang update sehingga lebih cakap
dalam melakukan penyuluhan, memberikan pengetahuan/informasi yang baik dan benar kepada masyarakat

Tahapan 1 : Menyiapkan materi penyuluhan tentang ASI Eksklusif

Dalam memilih materi dilakukan dengan cermat dan teliti dari sumber yang terpercaya (Akuntabilitas) serta memperhatikan update ilmu atau
menyesuaikan dengan ilmu yang terbaru (Komitmen Mutu)

Tahapan 2 : Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab gizi, Program Promkes dan bidan koordinator terkait materi tentang
ASI Eksklusif
Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab Gizi, Penanggungjawab Program Promosi Kesehatan dan Bidan Koordinator sebagai bentuk
musyawarah untuk meminta pendapat/saran terkait materi yang akan dibawakan (Nasionalisme) dengan bersikap sopan dan hormat,
menggunakan bahasa yang baik (Etika publik) dan bersedia melakukan Perbaikan berkelanjutan (Komitmen mutu)

Tahapan 3 : Membuat absensi, soal pre dan post test tentang ASI Eksklusif

Membuat daftar hadir penyuluhan, dan menyiapkan soal sebagai bentuk tanggungjawab atas kegiatan yang akan dilakukan (Akuntabilitas) agar
kegiatan menjadi efektif dan efisien (komitmen mutu)

Tahapan 4 : Mmebagikan soal pre test tentang ASI Eksklusif

Sebelum melakukan penyuluhan saya membagikan soal post kepada ibu hamil secara adil (Nasionalisme), kemudian mempersilahkan untuk
dikerjakan dengan sopan, menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik) dan memberikan waktu batas pengerjaan agar lebih efisien
(Komitmen Mutu)

Tahapan 5: Melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif

Melakukan penyuluhan dengan memberikan informasi yang benar disampaikan dengan cara yang santun, dan terbuka (Etika Publik) dan
menunjukkan sikap saling menghargai, mengakui persamaan derajat, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk bahasa daerah
untuk menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan masyarakat setempat serta memberikan kesempatan kepada ibu hamil untuk mengajukan
pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami (Nasionalisme)

Tahapan 6 : Membagikan soal post test dan mengedarkan daftar hadir


Memberikan soal post test setelah dilakukan peyuluhan dan mempersilahkan untuk dikerjakan dengan cara yang sopan (Etika publik) untuk
mengukur apakah ada peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan sebagai tujuan kegiatan serta sebagai bahan evaluasi untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan (Komitmen Mutu). Mengedarkan daftar hadir untuk diisi oleh peserta sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban kegiatan. (Akuntabilita)

Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi


Kegiatan penyuluhan yang dilakukan merupakan salah satu upaya promosi kesehatan tentang ASI Eksklusif kepada masyarakat dengan
memberikan informasi yang benar dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta melibatkan partisipasi masyarakat dengan
memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami agar mendapatkan pengetahuan/informasi yang
jelas, kegiatan ini juga akan menjadi sarana untuk mendapatkan solusi terkait hal-hal yang nantinya akan menjadi kendala bagi ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif, Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan tersebut merupakan kontribusi bagi pencapaian visi dalam upaya mewujudkan
misi organisasi yaitu “Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.

Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi


Kegiatan penyuluhan tentang ASI Eksklusif yang dilakukan di kelas bumil merupakan media pemberian informasi secara langsung kepada ibu
hamil untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan jelas tentang ASI Eksklusif dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
melibatkan partisipasi ibu hamil dengan memberikan kesempatan untuk berbagi tentang hal-hal yang belum dipahami serta menjadi media
pemecahan masalah/kendala yang nantinya akan menghambat pemberian ASI Eksklusif. Kegiatan ini merupakan upaya berkontribusi dalam
penguatan nilai-nilai organisasi yaitu akurat, cermat, tepat, dan benar dalam menangani permasalahan kesehatan.

No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
4 Melakukan Pelayanan publik Visi : Terwujudnya Amanah, jujur
konseling tentang Manajemen ASN pelayanan yang dan benar-
1. Menyiapkan materi 1. Materi konseling Akuntabilitas :
ASI Eksklusif bermutu di wilayah benar dapat
konseling 2. Dokumentasi Cermat dan teliti
kepada ibu bersalin UPT Puskesmas dipercaya
(Kejelasan)
dan keluarga Tanah Toa dan dalam
Komitmen Mutu:
Misi ke-2: memberikan
Mutu
Meningkatkan pelayanan
2. Melakukan Dokumentasi Nasionalisme:
peran aktif kesehatan yang
kerjasama dengan pelaksanaan kerjasama Musyawarah
masyarakat dalam bermutu dan
bidan dikamar Etika publik:
memberikan berkualitas di
bersalin dalam Sopan
pelayanan masyarakat
pemberian Akuntabilitas:
kesehatan terutama
konseling dan Kejelasan
promotif, preventif,
melakukan IMD
kuratif dan
rehabilitatif
3. Melakukan Dokumentasi Etika publik :
konseling kepada pelaksanaan Jujur dalam
ibu bersalin dan konseling memberikan
keluarga informasi dan
terbuka
Nasionalisme:
Mengakui
persamaan
derajat
4. Membantu proses Dokumentasi Akuntabilitas:
IMD pelaksanaan IMD Tanggungjawab
Etika publik:
Menjaga privacy
pasien

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kegiatan 4 : Melakukan konseling tentang ASI Eksklusif kepada ibu bersalin dan keluarga

 Pelayanan public : Pemberian konseling harus dilakukan dengan professional, menyampaikan informasi yang jelas serta melibatkan
partiisipasi pasien dan keluarga dengan memberikan kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang tidak/belum dimengerti.
 Seorang ASN yang profesional harus memiliki kecakapan kompetensi dan skill dalam memberikan konseling kepada pasien dan
keluarganya. agar apa yang disampaikan merupakan informasi yang baik dan benar dan lebih mudah dipahami serta membantu proses
IMD sesuai prosedur.
Tahapan 1: Menyiapkan materi konseling tentang ASI Eksklusif

Dalam memilih materi dilakukan dengan cermat dan teliti dari sumber resmi atau yang terpercaya (Akuntabilitas)
Tahapan 2 : Melakukan kerjasama dengan bidan dikamar bersalin dalam pemberian konseling dan membantu proses IMD

Dalam meminta kerjasama dengan teman sejawat harus menunjukkan sikap hormat dan sopan dengan menggunakan bahasa yang baik (Etika
Publik), memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan (Akuntabilitas) serta meminta pendapat atau masukan sebagai bentuk
musyawarah agar kegiatan lebih efektif (Nasionalisme)

Tahapan 3 : Melakukan konseling tentang ASI Eksklusif kepada ibu bersalin dan keluarga

Dalam melakukan konseling kepada pasien dan keluarga menunjukkkan sikap menghargai (Nasionalisme), terbuka dengan melibattkan
pasrtisipasi ibu dan keluarga serta jujur dalam memberikan informasi (Etika publik)

Tahapan 4: Membantu proses IMD

Menjelaskan prosedur sebelum membantu pasien dalam proses IMD sebagai bentuk tanggungjawab (Akuntabilitas) dan tetap menjaga privacy pasien
(Etika Publik)
Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi
Memberikan konseling pada ibu bersalin dan membantu melakukan IMD merupakan salah satu upaya berkontribusi bagi pencapaian visi dalam
upaya mewujudkan misi organisasi yaitu “Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.” Kegiatan konseling yang dilakukan merupakan upaya promotif dengan memberikan informasi kepada ibu
dan keluarga tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif termasuk IMD sebagai tahap awal pemberian ASI pada bayi dengan melibatkan peran
serta ibu dan keluarga

Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Memberikan konseling pada ibu bersalin dan membantu proses IMD merupakan salah satu upaya berkontribusi bagi pencapaian penguatan nilai-
nilai yaitu “amanah, jujur dan benar-benar dapat dipercaya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas di
masyarakat.” Dalam kegiatan ini pasien dan keluarga mendapatkan informasi yang benar tentang ASI Eksklusif dari petugas dan dalam
pelaksanannya petugas memberikan konseling dan pendampingan IMD dengan profesional sesuai prosedur, bersikap sopan serta menghargai
dan menjaga privacy pasien.

No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
5 Melakukan Pelayanan Publik Visi : Terwujudnya amanah, jujur
pendampingan pada Manajemen ASN pelayanan yang dan benar-benar
1. Menyiapkan lembar Lembar kunjungan Akuntabilitas:
ibu menyusui bermutu di wilayah dapat dipercaya
kunjungan Tanggungjawab
melalui kunjungan UPT Puskesmas dalam
2. Melakukan 1. Catatan Nasionalisme:
rumah Koordinasi dengan konsultasi Musyawarah Tanah Toa dan memberikan
bidan desa mengenai 2. Jadwal rencana Etika publik: Misi ke-2: pelayanan
kesediaannya untuk kunjungan Sopan Meningkatkan kesehatan yang
melakukan 3. Dokumentasi peran aktif bermutu dan
kunjungan pelaksanaan masyarakat dalam berkualitas di
konsultasi memberikan masyarakat
pelayanan
kesehatan terutama
promotif, preventif,
kuratif dan
rehabilitatif
3. Melakukan Dokumentasi Akuntabilitas:
kunjungan rumah pelaksanaan Tanggungjawab
Nasionalisme:
Mengakui
persamaan
derajat
Etika publik:
Sopan
Terbuka
4. Mendokumentasikan Dokumentasi Akuntabilitas:
hasil kegiatan dalam hasil kegiatan Tanggungjawab
lembar kunjungan dalam lembar
kunjungan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kegiatan 5 : Melakukan pendampingan pada ibu menyusui

 Pelayanan publik : Melakukan pendampingan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada pasien,
sebagai upaya untuk memastikan keberhasilan suatu program kesehatan, serta dilakukan partisipatif yaitu dengan melibatkan pasien dalam pemberian
asuhan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
 Manajemen ASN : Seorang ASN yang baik dalam melakukan suatu kegiatan harus professional sesuai dengan prosedur, juga mampu memberikan
solusi dari kendala/masalah yang dialami oleh pasien, serta membuat bukti dokumentasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelayanan yang
telah diberikan

Tahapan 1 : Menyiapkan lembar kunjungan

Dalam melakukan pendampingan diperlukan lembar kunjungan yang nantinya akan diisi dengan data lengkap pasien serta asuhan yang diberikan
sebagai bentuk dokumentasi agar dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas)

Tahapan 2 : Melakukan koordinasi dengan bidan desa mengenai kesediaannya untuk melakukan kunjungan
Sebelum melakukan kunjungan rumah, saya melakukan koordinasi kepada bidan desa selaku penanggungjawab dengan bersikap sopan dan
menggunakan bahasa yang baik. (Etika publik) serta melakukan musyawarah untuk memutuskan jadwal kunjungan dan meminta masukan
tentang apa saja yang harus disiapkan (Nasionalisme)

Tahapan 3 : Melakukan kunjungan rumah pada ibu menyusui

Dalam melakukan kunjungan rumah harus didasari dengan sikap menghargai kondisi pasien maupun keluarganya (Nasionalisme).
Menggunakan bahasa yang baik, mudah dimengerti serta memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk menyampaikan
keluhan/kendala yang dialami menyusui (Etika publik) serta memberikan informasi yang jelas dan melakukan tindakan sesuai prosedur
(Akuntabilitas)

Tahapan 4 : Mendokumentasikan hasil kegiatan dalam lembar kunjungan

Melakukan pendokumentasian dalam lembar kunjungan sebagai laporan pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah dilakukan (Akuntabilitas)
Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi
Melakukan kegiatan pendampingan dengan kunjungan ke rumah pasien yang didasari dengan sikap menghargai kondisi pasien, keluarga dan
lingkungannya, memberikan asuhan secara professional sesuai prosedur, menggunakan bahasa yang baik, mudah dimengerti serta memberikan
kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk menyampaikan keluhan/kendala yang dialami menyusui memberikan kontribusi terhadap visi
sebagi upaya mewujudkan misi puskesmas ke-2 yaitu meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan
terutama promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Kegiatan pendampingan pada ibu menyusui dengan kunjungan langsung ke rumah pasien dilakukan secara profesional sesuai prosedur dan
bertanggung jawab dengan memberikan informasi yang benar dengan menggunakan bahasa yang baik serta menjadikan pasien sebagai fokus
utama dalam pemberian asuhan dengan melibatkan partisipasinya, juga sebagai langkah awal untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat
kepada petugas kesehatan atas permasalahan kesehatan yang dialaminya merupakan salah satu upaya berkontribusi bagi pencapaian penguatan
nilai organisasi yaitu “amanah, jujur dan benar-benar dapat dipercaya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkualitas di masyarakat.
Matriks Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai Indikator Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total Total Nilai
Dasar Dasar
Akunt Kejelasan 6 12
Tanggung 6
abilita
jawab
s
Nasio Musyawa 5 12
nalism rah
Mengakui 3
e
persamaa
n derajat
Rela 1
berkorban
Adil 3
Etika Sopan 11 17
Terbuka 2
Publik
Hormat 1
Jujur 2
Menjaga 1
privacy
Komit Mutu 6 14
Efektif 2
men
Efisien 2
Mutu Perbaikan 4
berkelanj
utan
Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan September Oktober Keterangan


Minggu ke-
IV I II III IV V
1 Menampilkan video edukasi tentang ASI
Eksklusif di ruang tunggu pasien
2 Membuat leaflet dan poster tentang ASI
Eksklusif
3 Melakukan penyuluhan tentang ASI
Eksklusif di Kelas Ibu Hamil
4 Melakukan konseling tentang ASI
Eksklusif pada ibu bersalin dan keluarga
5 Melakukan pendampingan pada ibu
menyusui dengan kunjungan rumah
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih 1 (satu) bulan, yakni dimulai tanggal 25
september sampai 30 Oktober 2021. Kegiatan ini dilakukan di lingkungan kerja
Puskesmas Tanah Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.

B. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan


Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujui, terdapat 5 kegiatan yang saya
laksanakan yaitu:
1. Kegiatan Pertama
a. Nama Kegiatan : Menampilkan video edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang
tunggu pasien rawat jalan
Kegiatan menampilkan video edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang tunggu
pasien merupakan bentuk pelayanan publik dengan melakukan pendekatan
promotif atau promosi kesehatan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

b. Tahapan kegiatan:
1) Memilih video edukasi tentang ASI Eksklusif di youtube
Pada tanggal 25 September 2021, saya memulai tahapan kegiatan yaitu
memilih video edukasi tentang ASI Eksklusif di youtube dengan memasukkan
kata kunci “video edukasi ASI Eksklusif Kemenkes” menghindari berita-
berita hoax yang dengan sangat mudah menyebar dan di percaya oleh sebagian
masyarakat Awam. Saya memilih video dengan kriteria menarik, mudah
dipahami dan berkualitas (Komitmen Mutu)
a) Output: Referensi video
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak:
Pada tahapan kegiatan ini terdapat beberapa nilai dasar yang terkait,
diantaranya yaitu:
(1) Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan, indikator nilai akuntabilitas yang diterapkan
adalah kejelasan. saya memilih video edukasi tentang ASI Eksklusif di
youtube dengan cermat dan teliti dari sumber yang resmi/jelas dan
dapat di percaya, seperti Kementrian Kesehatan, WHO dan lain-lain.
Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah mendapatkan video
edukasi yang tepat dan berkualitas sebagai bahan informasi untuk
masyarakat dan menghindari berita-berita hoax yang sangat mudah
menyebar dan di percaya oleh sebagian masyarakat Awam.
(2) Komitmen mutu
Dalam memilih video saya tetap berorientasi pada mutu (kualitas)
dengan memilih video yang menarik, edukatif dan mudah dipahami.
Dampak apabila nilai ini saya terapkan adalah masyarakat tertarik
untuk menonton dan mudah memahami informasi yang ada dalam
video tersebut.

2) Mengunduh video edukasi tentang ASI Eksklusif yang menarik dan


edukatif
Pada tanggal 25 september 2021, setelah memilih video sesuai dengan kriteria
yang diinginkan, selanjutnya saya mengunduh video tersebut dengan
menggunakan aplikasi Y2Mate.com, langkah pertama yang dilakukan adalah
membuka google kemudia memasukkan keyword www.y2mate.com,
selanjutnya saya memasukkan keyword “video edukasi ASI Eksklusif
Kemenkes” dan memilih video yang akan diunduh. Saya memilih resolusi
720mp agar gambar terlihat sangat jelas dan menyimpan file video dan
memindahkan ke flash disk.
a) Output: file video
b) Dokumentasi:
c) Analisis dampak
(1) Komitmen mutu
Saya mengunduh video yang edukatif dan menarik dengan tetap
memperhatikan mutu yaitu memilih resolusi video yang tinngi 720mp
agar kualitas gambar sangat jelas. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah video akan terlihat sangat jelas pada saat ditayangkan
sehingga masyarakat memahami informasi yang terdapat dalam video
tersebut
(2) Akuntabilitas
Dalam tahapan ini, menerapkan indikator nilai kejelasan yaitu dengan
mengunduh video ke dalam laptop dan merename file video. Dampak
dari menerapkan nilai tersebut adalah lebih mudah mendapatkan file
video saat akan dipindahkan dalam flashdisk untuk kemudian
ditayangkan di televisi ruang tunggu pasien.

3) Konsultasi degan Bidan Koordinator terkait video edukasi yang akan


ditampilkan
Pada tanggal 27 september 2021, saya melakukan konsultasi dengan bidan
koordinator terkait video edukasi yang akan ditampilkan. Hal ini bertujuan
untuk meminta pendapat atau masukan sebelum video tersebut ditayangkan.
a) Output : lembar konsultasi
b) Dokumentasi
c) Analisi dampak
Pada tahapan ini, nilai-nilai dasar ASN yang ditampilkan adalah:

(1) Nasionalisme
Sebelum menayangkan video edukasi, saya melakukan konsultasi
dengan pimpinan sebagai bentuk musyawarah untuk meminta masukan
atau saran. Dampak dari menerapkan nilai tersebur adalah mendapat
respon yang sangat baik dari bidan koordinator dan menyetujui
kegiatan yang akan saya lakukan.
(2) Etika publik
Dalam melakukan konsultasi kepada bidan koordinator saya
menunjukkan sikap sopan dengan menggunakan bahasa yang baik
serta terbuka dalam meminta pendapat agar pimpinan merasa dihargai
dan dilibatkan dalam setiap kegiatan. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah pimpinan memberikan respon yang baik dan
mendukung kegiatan penayangan video edukasi tersebut
(3) Komitmen mutu
Melakukan konsultasi kepada bidan koordinator merupakan upaya
untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Dampak dari menerapkan
nilai tersebut adalah mendapatkan respon yang baik serta
saran/masukan yang membangun terkait video edukasi yang akan
ditampilkan.

4) Menayangkan video di ruang tunggu pasien rawat jalan


Pada tanggal 29 September 2021. Sebelum menayangkan video, terlebih
dahulu saya memindahkan file video dari laptop ke dalam flashdisk. Setelah
itu, saya meminta bantuan dengan sopan kepada rekan kerja untuk
menghubungkan flash disk tersebut ke tv yang ada di ruang tunggu.
Selanjutnya mengecek tv tersebut dan menyetel menggunakan remote. Setelah
semua persiapan selesai, saya memutar video dan mempersilahkan pasien
untuk menonton video tersebut. Peanayangan video di ruang tunggu selain
untuk memberikan informasi kepada masyarakat, juga menjadi solusi untuk
mengisi waktu dalam menunggu antrian sehingga mereka tidak jenuh.
a) Output : pemutaran video
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
(1) Komitmen mutu
Sebelum melakukan pemutaran video, terlebih dahulu saya melakukan
pengecekan pada televisi yang akan digunakan dan mempersiapkan
dengan baik untuk memastikan mutu (kualitas) dalam pemutaran video
yang akan disajikan kepada masyarakat. Dampak dari menerapkan
nilai tersebut adalah masyarakat tertarik menonton dan mudah dalam
memahami informasi dari video yang ditanyangkan
(2) Etika publik
Dalam tahapan ini, saya mempersilahkan pasien dan keluarga untuk
menonton video dengan bersikap sopan yaitu menggunakan bahasa
yang baik sehingga mereka merasa dihargai. Dampak dari menerapkan
nilai tersebut adalah pasien dan keluarga menonton video yang
ditayangkan dan mendapatkan informasi dari video tersebut.
(3) Efektif dan efisien
Video edukasi tersebut ditayangkan pada televisi di ruang tunggu,
posisinya tepat berada di depan kursi tunggu pasien dan keluarga
sehingga sangat efisien, juga akan dinilai lebih efektif karena dapat
menjadi solusi untuk mengilangkan kejenuhan dalam menunggu
antrian . Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah masyarakat
lebih mudah menonton video tersebut dan mendapatkan informasi
tentang ASI eksklusif.

c. Keterkaitan Kegiatan dengan Peran ASN dalam NKRI


Pelayanan publik : menampilkan video edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang
tunggu pasien merupakan bentuk pelayanan publik melaui pendekatan promotif
secara terbuka agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi/pengetahuan yang
jelas tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif
Manajemen ASN: Seorang ASN yang akuntabel akan lebih selektif dan kreatif
dalam memilih video edukasi yang akan ditayangkan kepada masyarakat agar
tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

d. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi


Dengan terlaksananya kegiatan ini membuat saya berkontribusi pada pencapaian
visi sebagai upaya mewujudkan misi organisasi ke-5 yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara terpadu ke seluruh masyarakat. Dimana dalam
video yang ditampilkan, masyarakat akan mendapatkan informasi yang jelas
tentang ASI Eksklusif dan dapat dipertanggungjawabkan karena berasal dari
sumber yang terpercaya serta mendapat persetujuan dari pimpinan.

e. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan menayangkan video di ruang tunggu pasien merupakan salah satu upaya
berkontribusi bagi pencapaian penguatan nilai-nilai organisasi yaitu “Mampu
bekerja dengan penuh inisiatif dan kesadaran dalam membangun upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan.” Video edukasi yang ditampilkan
berisi informasi yang jelas, menarik, terbaru, mudah dipahami, berkualitas dan
dapat dipertanggungjawabkan karena merupakan hasil kerjasama dari berbagi
pihak dan mendapat persetujuan dari pimpinan.

f. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pelayanan publik dalam
memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI
eksklusif. Bagi saya, kegiatan ini merupakan wujud realisasi peran petugas
kesehatan di puskesmas dalam melakukan pendekatan promotif kepada
masyarakat. Dengan adanya video-video edukasi yang ditayangkan diruang
tunggu merupakan bentuk kreatifitas saya dengan memberi solusi untuk
menghilangkan kejenuhan pasien dalam menunggu antrian sehingga secara tidak
langsung, hal ini akan memberikan nilai positif bagi Puskesmas di lingkungan
masyaakat.

g. Kendala dan Antisipasi


Pada saat video akan ditayangkan remote televisi di ruang tunggu tidak
ditemukan, sehingga rencana penayangan video sempat tertunda. Oleh karena itu,
saya mencari alternatif untuk mengantisipasi hal tersebut yaitu dengan
mendownload aplikasi remote ke dalam hand phone melalui Play Store.

2. Kegiatan Kedua
a. Nama Kegiatan : Membuat leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif
Membuat leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif merupakan salah satu upaya
untuk menyediakan media informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat.

b. Tahapan Kegiatan
1) Mencari bahan materi untuk leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif
Pada tanggal 25 September 2021 saya memulai tahapan kegiatan dengan
mencari bahan atau materi untuk leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif di
google dengan memasukkan keyword “materi tentang ASI Eksklusif”
selanjutnya saya memilih materi dengan cermat dan teliti dari sumber yang
resmi dan dapat dipercaya. Materi tentang ASI Eksklusif .
a) Output: Bahan/ materi
b) Dokumentasi:
c) Analisis dampak
(1) Akuntabilitas
Dalam mencari bahan atau materi tentang ASI Ekslusif saya
menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dengan mencari bahan
atau materi untuk leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif di google
dengan memasukkan kata kunci “materi tentang ASI Eksklusif”
selanjutnya saya memilih materi dengan cermat dan teliti dari sumber
yang resmi dan dapat dipercaya. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah mendapatkan bahan materi yang jelas dari sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan.

2) Membuat desain leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif


Setelah mendapatkan materi, selanutnya saya membuat desain leaflet dan
poster tentnag ASI Eksklusif yang menarik dengan menggunakan aplikasi
canva.
a) Output : desain leaflet dan poster
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
(1) Komitmen mutu
Saya membuat desain leaflet dengan tetap berorientasi pada mutu yaitu
dengan berusaha mendesain dengan semenarik mungkin serta berisi
informasi yang jelas. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah
menarik minat masyarakat untuk membaca leaflet dan poster tersebut.
3) Konsultasi dengan bidan koordinator terkait desain leaflet dan poster
yang telah dibuat
Setelah mendesain leaflet dan poster, saya menghubungi bidan koordinaotr via
whatsapp untuk meminta kesediaannya, selanjutnya pada tanggal 30
september 2021, saya melakukan konsultasi terkait desain leaflet dan poster
sebagai bentuk musyarawah dengan bersikap sopan dan menggunakan bahasa
yang baik serta terbuka menerima setiap masukan atau saran untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan.
a) Output: lembar konsultasi
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
(1) Nasionalisme
Dalam konusltasi saya melakukan musyawarah bersama bidan
koordinator sebelum memperbanyak leaflet dan poster. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah mendapatkan persetujuan terkait
desain yang telah dibuat.
(2) Etika publik
Dalam berkonsultasi dengan bidan koordinator, saya bersikap sopan,
menggunakan bahasa yang baik, serta bersikap terbuka. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah bidan koordinator merasa dihargai
dan memberikan respon yang sangat baik terkait desain yang saya
buat.
(3) Komitmen mutu
Dalam melakukan konsultasi saya menerapkan nilai komitmen mutu
yaitu perbaikan berkelanjutan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut
adalah mendapatkan masukan/saran yang membangun terkait desain
yang telah saya buat.

4) Mencetak leaflet dan poster tentang ASI Eksklusif


Setelah mendapatkan persetujuan dari bidan koordinator, selanjutnya saya
membawa desain tersebut ke tempat percetakan. Saya menjelaskan mengenai
jumlah leaflet yang akan dicetak dan ukuran poster. Dalam mencetak leaflet
dan poster saya menggunakan dana pribadi sebagai wujud rela berkorban
untuk kepentingan masyarakat.
a) Output : Leaflet dan Poster
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
(1) Akuntabilitas
Dalam tahapan ini, saya membawa desain ke tempat percetakan
dengan menyertakan ukuran dan jumlah leaflet dan poster yang akan
dicetak. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah pihak
percetakan lebih mudah dan prosesnya percetakan sehingga selesai
tepat waktu.
(2) Nasionalisme
Saya mencetak leaflet dan poster dengan menggunakan dana pribadi
sebagai wujud rela berkorban untuk kepentingan umum. Dampak dari
menerapkan nilai ini adalah menjadi pribadi yang dapat memberikan
manfaat kepada orang lain.

5) Membagikan leaflet dan memasang poster tentang ASI Eksklusi


Pada tanggal 04 oktober 2021 saya membagikan leaflet kepada masyarakat
secara merata tanpa membeda-bedakan dan bersikap sopan serta memasang
poster di kamar bersalin, poskesdes dan pustu sehingga lebih efektif dan
efisien karena mudah diakses oleh masyarakat.
a) Output : Dokumentasi kegiatan
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
(1) Nasionalisme
Pada tahap kegiatan ini, saya membagikan leaflet secara merata tanpa
membeda-bedakan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah
tidak ada kecemburuan sosial dan masyarakat memberikan respon
yang baik
(2) Etika publik
Dalam membagikan leaflet, saya bersikap sopan denga menggunakan
bahasa yang baik. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah
masyarakat merasa dihargai dan menerima leaflet serta bersedia untuk
membacany
(3) Komitmen mutu
Dalam tahapan ini, saya berorientasi pada nilai komitmen mutu yaitu
efektif dan efisien dengan memasang poster di beberapa tempat yaitu
kamar bersalin, ruang KIA, Poskesdes dan Pustu. Dampak dari
menerapkan nilai tersbut adalah masyarakat lebih mudah mengakses
informasi tentang ASI Eksklusif.

c. Keterkaitan kegiatan dengan peran ASN dalam NKRI


 Pelayanan publik : Penerima layanan dalam hal ini pasien dan keluarga
mendapatkan informasi/pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI
Eksklusif melalui leaflet yang dibagikan dan poster yang terpasang di
puskesmas
 Manajemen ASN: Dalam pembuatan leaflet dan poster seorang ASN harus
selektif dalam mencari materi yang akan dituangkan dan membuat desain yang
kreatif agar dapat menarik minat masyarakat untuk membaca informasi yang
terdapat dalam leaflet dan poster tersebut.

d. Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi


Dengan terlaksananya pembuatan leaflet dan poster yang menarik merupakan
kontribusi dalam menjalankan visi puskesmas sebagai upaya mewujudkan misi
yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu kepada
seluruh masyarakat. Karena dengan adanya leaflet dan poster ini sebagai bentuk
pelayanan kesehatan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan sebagai
media penyampaian informasi yang jelas sehingga masyarakat memiliki
pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

e. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Membagikan Leaflet kepada masyarakat secara adil tanpa membeda-bedakan dan
memasang Poster di puskesmas dan posyandu merupakan salah satu media
pemberian informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh kalangan
masyarakat, sejalan dengan hal tersebut maka kegiatan ini merupakan upaya
berkontribusi dalam penguatan nilai organisasi yaitu Adil, bekerja dan melayani
tanpa membeda-bedakan status pasien.

f. Manfaat Kegiatan
Leaflet dan poster yang telah dibuat media informasi yang dapat diakses dengan
mudah oleh masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif. Membuat
leaflet dan poster menjadikan saya sebagai pelayan publik yang inisiatif dan
kreatif . Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk kontribusi saya kepada
instansi tempat bekerja sebagai sarana pelayanan publik dalam memberikan
pelayanan secara terpadu kepada seluruh masyarakat.

g. Kendala dan Antisipasi


Kendala yang dialami saya dalam kegiatan ini adalah keterbatasan dalam
melakukan pemasangan poster secara langsung di poskesdes dan pustu yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Tanah Toa, sehingga saya mengantisipasi dengan
meminta bantuan kepada semua bidan desa untuk memasang poster tersebut di
poskesdes atau pustu tempat mereka bekerja.

3. Kegiatan ketiga
a. Nama Kegiatan: Melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif di posyandu
Melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif yang dilakukan di posyandu
merupakan peran petugas kesehatan dalam melakukan promosi kesehatan dan
juga sebagai upaya preventif di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan untuk
memberikan/meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif.
b. Tahapan kegiatan
1) Menyiapkan materi penyuluhan tentang ASI Eksklusif
Pada tanggal. 10 Oktober Saya mencari materi di google dengan memasukkan
keyword “Materi penyuluhan ASI Eksklusif”, kemudian muncul beberapa
materi. Saya memilih materi dilakukan dengan cermat dan teliti dari sumber
yang terpercaya (Akuntabilitas) serta memperhatikan update ilmu atau
menyesuaikan dengan ilmu yang terbaru serta mudah dipahami oleh
masyarakat (Komitmen Mutu)
a) Output : Materi penyuluhan
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
(1) Akuntabilitas
Pada tahapan ini, saya menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan
dengan memasukkan keyword yang jelas dan memilih materi dengan
cermat dan teliti dari sumber yang terpercaya. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah mendapatkan materi sesuai dengan
yang diharapkan dan menghindari berita-berita hoax.
(2) Komitmen mutu
Dalam menyiapkan materi, saya memperhatikan mutu dari materi yang
akan disampaikan dalam penyuluhan. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah mendapatkan materi penyuluhan yang berkualitas dan
mudah dipahami oleh masyarakat
2) Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab Gizi, Promkes dan bidan
koordinator terkait materi yang akan disampaikan
Setelah menyiapkan materi penyuluhan, pada tanggal 11 oktober 201 saya
melakukan koordinasi dengan penanggungjawab Gizi, Penanggungjawab
Program Promosi Kesehatan dan Bidan Koordinator sebagai bentuk
musyawarah untuk meminta pendapat/saran terkait materi yang akan
dibawakan (Nasionalisme) dengan bersikap sopan dan hormat, menggunakan
bahasa yang baik (Etika publik) dan bersedia melakukan Perbaikan
berkelanjutan (Komitmen mutu)
a) Output : Lembar koordinasi
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
1) Nasionalisme
Dalam konusltasi saya melakukan musyawarah bersama bidan
koordinator sebelum memperbanyak leaflet dan poster. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah mendapatkan persetujuan terkait
desain yang telah dibuat.
2) Etika publik
Dalam berkonsultasi dengan bidan koordinator, saya bersikap sopan,
menggunakan bahasa yang baik, serta bersikap terbuka. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah bidan koordinator merasa dihargai
dan memberikan respon yang sangat baik terkait desain yang saya
buat.
3) Komitmen mutu
Dalam melakukan konsultasi saya menerapkan nilai komitmen mutu
yaitu perbaikan berkelanjutan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut
adalah mendapatkan masukan/saran yang membangun terkait desain
yang telah saya buat.
3) Membuat absensi, soal pre dan post test
Membuat daftar hadir penyuluhan yang berisi data lengkap peserta (nama,
alamat, no hp dan tanda tangan), dan menyiapkan soal sebagai bentuk
tanggungjawab atas kegiatan yang akan dilakukan (Akuntabilitas) agar
kegiatan menjadi efektif dan efisien (komitmen mutu)
a) Output: Absensi, soal pre dan post test
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
1) Akuntabilitas
Dalam membuat absensi, soal pre dan post tes, saya menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu kejelasan dan tanggung jawab. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah penyuluhan yang akan saya lakukan
dapat dipertanggungjawabkan
2) Komitmen mutu
Dalam tahapan ini, saya menerapkan nilai komitmen mutu yaitu efektif
dan efisien. Dampak dari menerapkan nilai tersbut adalah terwujudnya
tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan
4) Membagikan soal pre tes tentang ASI Eksklusif
Saya membagikan soal pre test secara adil kepada semua peserta sebelum
dilakukan penyuluhan (Nasionalisme), kemudian saya menjelaskan tentang
cara pengisiannya dan mempersilahkan untuk dikerjakan dengan bersikap
sopan, menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik) dan memberikan batas
waktu pengerjaan agar lebih efisien (Komitmen Mutu)
a) Output: Dokumentasi proses pembagian soal pre test
b) Dokumnentasi

c) Analisis Dampak
Nilai dasar yang diterapkan dalam tahapan kegiatan ini yaitu:
(1) Nasionalisme
Membagikan soal pre test sebelum penyuluhan dilakukan secara adil
kepada seluruh peserta. Dampak dari menerapkan nulai tersebut adalah
tidak terjadi kecemburuan sosial sehingga peserta penyuluhan
meneriam soal tersebut dengan senang hati
(2) Etika publik
Sebelum memulai pengerjaan soal pre test, saya mempersilahkan
peserta dengan bersikap sopan dan menggunakan bahasa yang baik.
Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah peserta penyuluhan
merasa dihargai dan bersedia mengerjakan soal tersebut.
(3) Komitmen Mutu
Dalam pengerjaan soal pre test, saya memberikan batas waktu
pengerjaan agar lebih efisin. Dampak dari menerapkan nilai tersebut
adalah peserta penyuluhan fokus mengerjakan soal pre test.

5) Melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif


Pada tanggal 14 oktober 2021 saya melakukan penyuluhan secara konsisten
seuai jadwal yang telah ditentukan (Akuntabilitas) dengan memberikan
memberikan informasi yang benar dengan cara yang sopan dan santun (Etika
Publik) serta menunjukkan sikap saling menghargai, mengakui persamaan
derajat, menggunkan bahasa yang mudah dimengerti termasuk bahasa daerah
untuk menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan masyarakat setempat
serta terbuka dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami (Nasionalisme).
a) Output: dokumentasi proses penyuluhan
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
(1) Akuntabilitas
Dalam melakukan penyuluhan dilakukan secara konsisten sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah penyuluhan terlaksana tepat waktu
(2) Etika publik
Melakukan penyuluhan dengan memberikan informasi yang benar
dengan bersikap sopan dan santun serta terbuka dengan memberkan
kesempatan kespada masyarakat untuk mengajukan pertanyaan.
Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah masyarakat sangat
antusias dan berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan yang
dilakukan.
(3) Nasionalisme
Melakukan penyuluhan dengan menunjukkan sikap saling menghargai,
mengakui persamaan derajat, menggunkan bahasa yang mudah
dimengerti termasuk bahasa daerah untuk menyesuaikan dengan
bahasa yang digunakan masyarakat setempat. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah masyarakat memberikan respon yang
baik, lebih mudah memahami informasi yang diberikan.
6) Membagikan soal post test dan mengedarkan absensi
Memberikan soal post test setelah dilakukan peyuluhan dan mempersilahkan
untuk dikerjakan dengan cara yang sopan (Etika publik) untuk mengukur
apakah ada peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan sebagai
tujuan kegiatan serta sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan
berkelanjutan (Komitmen Mutu). Mengedarkan daftar hadir untuk diisi oleh
peserta sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban kegiatan.
(Akuntabilitas).
a) Output; Daftar hadir dan dokumentasi pelaksanaan post test
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
Dalam tahapan ini, nilai dasar yang terapkan yaitu:
(1) Etika publik
Mengedarkan absensi dan Memberikan soal post setelah dilakukan
penyuluhan, kemudian mempersilahkan untuk mengerjakannya dengan
besikpan sopan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah peserta
penyuluhan merasa dihargai dan bersungguh-sungguh dalm
mengerjakan soal pre tes yang diberikan serta mengisi absensi.
(2) Komitmen mutu
Soal post test yang dibagikan meruapakan bahan evaluasi untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah dapat menyusun rencana atau melakukan perbaikan
dari kekurangan yang terdapat dipenyuluhan sebelumnya
(3) Akuntabiliitas
Mengedarkan daftar hadir untuk diisi oleh peserta sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut
adalah memiliki bukti kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.
c. Keterkaitan kegiatan dengan peran ASN dalam NKRI
 WoG : Dalam melakukan penyuluhan saya melakukan koordinasi dengan
penanggungjawab gizi, penanggungjawab program promkes dan Bidan
Koordinator serta eman sejawat agar kegiatan lebih efektif dan efisien yaitu
dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang diharapkan tercapai
 Pelayanan publik : Penerima layanan dalam hal ini pasien mendapatkan
informasi/pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif. Dalam
pemberian penyuluhan melibatkan partiisipasi pasien dengan memberikan
kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang tidak/belum dimengerti agar
lebih siap dalam menghadapi proses persalinan dan memberikan ASI
Eksklusif pada bayinya
 Manajemen ASN : Seorang ASN yang profesional harus memiliki kompetensi
berupa pengetahuan yang update sehingga lebih cakap dalam melakukan
penyuluhan, memberikan pengetahuan/informasi yang baik dan benar kepada
masyarakat
d. Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan merupakan salah satu upaya promosi
kesehatan tentang ASI Eksklusif kepada masyarakat dengan memberikan
informasi yang benar dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta
melibatkan partisipasi masyarakat dengan memberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami agar mendapatkan
pengetahuan/informasi yang jelas, kegiatan ini juga akan menjadi sarana untuk
mendapatkan solusi terkait hal-hal yang nantinya akan menjadi kendala bagi ibu
dalam pemberian ASI Eksklusif, Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan tersebut
merupakan kontribusi bagi pencapaian visi dalam upaya mewujudkan misi
organisasi yaitu “Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memberikan
pelayanan kesehatan terutama promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
e. Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan penyuluhan tentang ASI Eksklusif yang dilakukan di kelas bumil
merupakan media pemberian informasi secara langsung kepada ibu hamil untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar dan jelas tentang ASI Eksklusif dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan melibatkan partisipasi ibu
hamil dengan memberikan kesempatan untuk berbagi tentang hal-hal yang belum
dipahami serta menjadi media pemecahan masalah/kendala yang nantinya akan
menghambat pemberian ASI Eksklusif. Kegiatan ini merupakan upaya
berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai organisasi yaitu akurat, cermat, tepat,
dan benar dalam menangani permasalahan kesehatan.

f. Manfaat kegiatan
Melakukan kegiatan penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Posyandu merupakan
bentuk pelayanan publik secara terpadu dengan memberikan informasi kepada
masyarakat agar memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif.
Kegiatan penyuluhan yang dilengkapi dengan soal pre dan post test dapat menjadi
bahan acuan bagi saya sebagai pelaksana penyuluhan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan yang dilakukan dengan melihat presentasi pengetahuan
masyarakat sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Kegiatan ini juga telah
menginternalisasi beberapa nilai-nilai dasar dan peran ASN sehingga dapat
mewujudkan pelayan publik yang profesional dan berkarakter.
g. Kendala dan antisipasi
Dalam kegiatan penyuluhan saya memiliki kendala dalam mengumpulkan
masyarakat. Oleh karena ini, saya melakukan koordinasi dengan bidan desa dan
pelaksana posyandu untuk membantu menyampaikan kepada masyarakat
mengenai jadwal kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan.

4. Kegiatan 4
a. Nama Kegiatan: Melakukan konseling tentang ASI Eksklusif kepada ibu
bersalin dan keluarga
Melakukan konseling tentang ASI Eksklusif kepada ibu bersalin merupakan upaya
pendekatan promotif dan preventif. Konseling yang diberikan pada ibu bersalin
bertujuan untuk memberikan informasi tentang pentingnya ASI Eksklusif
memastikan kesiapan ibu memberikan ASI kepada bayinya. Pemberian ASI dapat
dilakukan segera setelah bayi lahir melalui proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
b. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan materi konseling
Pada tangga 15 Oktober 2021 saya mencari materi di google, kemudian
memilih materi dilakukan dengan cermat dan teliti dari sumber yang resmi,
jelas atau yang terpercaya (Akuntabilitas)
a) Output: Materi konseling
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
Nilai yang dierapkan dalam tahapan kegiatan ini adalah Akuntabilitas.
Dalam memilih materi dilakukan dengan cermat dan teliti dari sumber
yang jelas dan terpercaya. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah
materi yang akan disampaikan dapat dipertanggungjawabkan
2) Melakukan kerjasama dengan bidan kamar bersalin dalam pemberian
konseling dan melakukan IMD
Dalam meminta kerjasama dengan teman sejawat saya menunjukkan sikap
hormat dan sopan dengan menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik),
memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan (Akuntabilitas)
serta meminta pendapat atau masukan sebagai bentuk musyawarah agar
kegiatan lebih efektif (Nasionalisme).
a) Output: Dokumentasi proses
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak:
Dalam tahapan ini, nilai dasar yang diterapkan adalah:
(1) Etika publik
Dalam meminta kerjasama dengan teman sejawat saya menunjukkan
sikap hormat dan sopan dengan menggunakan bahasa yang baik.
Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah teman sejawat merasa
dihargai dan mendukung kegiatan yang akan dilakukan.
(2) Akuntabilitas
Dalam melakukan kerjasama, teman sejawat dalam hal ini bidan kamar
bersalin diberi penjelas tentang kegiatan yang akan dilakukan. Dampak
dari menerapkan nilai tersebut adalah bidan memahami apa yang akan
dilakukan.
(3) Nasionalisme
Dalam tahapan kegiatan ini, juga dilakukan musyawarah dengan bidan
kamar bersalin untuk meminta pendapat atau saran mengenai kegiatan
yang dilakukan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah
mendapatkan respon yang sangat baik karena merasa sangat dilibatkan
dalam kegiatan tersebut.
3) Melakukan konseling kepada ibu bersalin dan keluarga
Pada tanggal 25 Oktober, saya melakukan konseling kepada ibu bersalin dan
keluarga dengan menunjukkan sikap menghargai (Nasionalisme), terbuka
dengan melibatkan partisipasi ibu serta jujur dalam memberikan informasi
(Etika Publik).
a) Output: dokumentasi pelaksanaan konseling
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
Nilai yang diterapkan dalam tahapan kegiatan ini adalah:
(1) Nasionalisme
Dalam melakukan konseling kepada ibu bersalin dan keluarga
menunjukkan sikap menghargai. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah ibu dan keluarga memberikan respon yang baik saat
dilakukan konseling
(2) Etika publik
Konseling dilakukan dengan bersikap terbuka, melibatkan partisipasi
ibu serta jujur dalam memberikan informasi. Dampak dari menerapkan
nilai tersebut adalah ibu dan keluarga memberikan respon yang baik
saat dilakukan konseling
4) Membantu proses IMD
Saya menjelaskan prosedur sebelum membantu pasien melakukan Inisisasi
Menyusu Dini sebagai bentuk tanggungjawab (Akuntabilitas) dan tetap
menjaga privacy pasien (Etika Publik)
a) Output: dokumentasi pelaksanaan IMD
b) Dokumentasi
c) Analisis dampak
Nilai yang diterapkan dalam tahapan kegiatan ini adalah:
(1) Akuntabilitas
Menjelaskan prosedur sebelum membantu pasien melakukan Inisisasi
Menyusu Dini sebagai bentuk tanggungjawab. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah ibu memahami prosedurnya dan
besedia untuk melakukan.
(2) Etika publik
Proses Inisiasi Menyusu Dini dilakukan dengan tetap menjaga privacy
pasien. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah pasien merasa
nyaman selama proses IMD.
c. Keterkaitan kegiatan dengan peran ASN dalam NKRI
Pelayanan public : Pemberian konseling harus dilakukan dengan professional,
menyampaikan informasi yang jelas serta melibatkan partiisipasi pasien dan
keluarga dengan memberikan kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang
tidak/belum dimengerti.
Manajemen ASN: Seorang ASN yang profesional harus memiliki kecakapan
kompetensi dan skill dalam memberikan konseling kepada pasien dan
keluarganya. agar apa yang disampaikan merupakan informasi yang baik dan
benar dan lebih mudah dipahami serta membantu proses IMD sesuai prosedur.

d. Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi


Memberikan konseling pada ibu bersalin dan membantu melakukan IMD
merupakan salah satu upaya berkontribusi bagi pencapaian visi dalam upaya
mewujudkan misi organisasi yaitu “Meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.” Kegiatan konseling yang dilakukan merupakan upaya
promotif dengan memberikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang
pentingnya pemberian ASI Eksklusif termasuk IMD sebagai tahap awal
pemberian ASI pada bayi dengan melibatkan peran serta ibu dan keluarga
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Memberikan konseling pada ibu bersalin dan membantu proses IMD merupakan
salah satu upaya berkontribusi bagi pencapaian penguatan nilai-nilai yaitu
“amanah, jujur dan benar-benar dapat dipercaya dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas di masyarakat.” Dalam
kegiatan ini pasien dan keluarga mendapatkan informasi yang benar tentang ASI
Eksklusif dari petugas dan dalam pelaksanannya petugas memberikan konseling
dan pendampingan IMD dengan profesional sesuai prosedur, bersikap sopan serta
menghargai dan menjaga privacy pasien
f. Manfaat kegiatan
Dengan melakukan konseling pada ibu bersalin tentang pentignnya pemberian
ASI Eksklusif akan membuat ibu memiliki pengetahuan dan menumbuhkan
kesadaran sehinga lebih siap memulai pemberian ASI segera setelah bayi lahir
melalui proses IMD atau Inisiasi Menyusu Dini hingga bayi berusia 6 bulan tanpa
memberikan makan pendamping.
g. Kendala dan Antisipasi
Pada saat akan dilakukan konseling saya tidak bisa melakukannya secara langsung
karena sedang memimpin persalinan, sehingga langkah antisipasi yang diambil
adalah meminta bantuan rekan bidan untuk memberikan konseling.
5. Kegiatan 5
a. Nama Kegiatan: Melakukan pendampingan pada Ibu Menyusui melalui
Kunjungan Rumah
Mlakukan pendampingan pada ibu menyusui melalui kunjungan rumah
melakukan uapaya pelayanan publik yang diberikan seorang petugas kesehatan
dengan memantau secara langsung pemberian ASI Eksklusif dan memberikan
asuhan sesuai dengan keluhan yang disampaikan selama menyusui. Kegiatan ini
juga merupakan upaya petugas kesehatan dalam memberikan informasi kepada
keluarga ibu menyusi agar turut memberikan dukungan dalam pemberian ASI
Eksklusif.
b. Tahapan kegiatan
1) Menyiapkan lembar kunjungan
Pada tanggal 26 Oktober 2021 saya membuat lembar kunjungan, karena dalam
melakukan pendampingan pada ibu menyusui diperlukan lembar kunjungan
yang nantinya akan diisi dengan data lengkap pasien serta asuhan yang
diberkan sebagai dokumentasi agar dapat dipertanggungjawabkan
a) Output: Lembar Kunjungan
b) Dokumentasi

Tanggal Nama Umur Alamat Tanggal SOAP No


Kunjunga persalinan Hp
n

c) Analisis dampak
Nilai dasar yang diterapkan dalam tahapan ini adalah:
(1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan pendampingan pada ibu menyusui melalui kunjungan
rumah diterapkan indikator nilai tanggungjawab dengan membuat
lembar kunjungan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah
memiliki bukti dokumentasi sehingga kegiatan ini dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Melakukan koordinasi dengan bidan desa mengenai kesediaannya untuk
melakukan kunjungan
Sebelum melakukan kunjungan rumah, saya melakukan koordinasi kepada
bidan desa selaku penanggungjawab dengan bersikap sopan dan menggunakan
bahasa yang baik serta melakukan musyawarah untuk memutuskan jadwal
kunjungan dan meminta masukan tentang apa saja yang harus disiapkan.
a) Output: lembar koordinasi dan jadwal kunjungan
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
Dalam tahapan ini, nilai dasar yang diterapkan adalah:
(1) Etika publik
Sebelum melakukan kunjungan rumah, saya melakukan koordinasi
kepada bidan desa selaku penanggungjawab dengan bersikap sopan
dan menggunakan bahasa yang baik. Dampak dari menerapkan nilai
tersebut adalah bidan desa merasa dihargai dan sangat mendukung
kegiatan yang akan dilakukan.
(2) Nasionalisme
Melakukan koordinasi kepada bidan desa dengan bermusyawarah
untuk memutuskan jadwal kunjungan dan meminta masukan tentang
apa saja yang harus disiapkan. Dampak dari menerapkan nilai tersebut
adalah bidan desa merespon dengan baik dan memberikan masukan
tentang jadwal dan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam
kegiatan kunjungan rumah
3) Melakukan kunjungan rumah pada ibu menyususi
Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober 2021 saya melakukan kunjungan rumah
dengan menunjukkan sikap menghargai kondisi pasien maupun keluarganya
(Nasionalisme). Menggunakan bahasa yang baik, mudah dimengerti serta
memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk menyampaikan
keluhan/kendala yang dialami menyusui (Etika publik) serta memberikan
informasi yang jelas dan melakukan tindakan sesuai prosedur (Akuntabilitas)
a) Output: dokumentasi pelaksanaan kunjungan
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
Dalam tahapan kegiatan ini, nilai dasar yang diterapkan adalah:
(1) Nasionalisme
Dalam melakukan kunjungan rumah harus didasari dengan sikap
menghargai kondisi pasien maupun keluarganya. Dampak dari
menerapkan nilai tersebut adalah proses pendampingan dapatt berjalan
lancar.
(2) Etika publik
Dalam pendampingan, kami menggunakan bahasa yang baik, mudah
dimengerti serta memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk menyampaikan keluhan/kendala yang dialami menyusui.
Dampak dari mennerapkan nilai tersebut adalah ibi dan keluarga
merasa dihargai dan memberikan respon yang sangat baik selama
proses pendampingan.
(3) Akuntabilitas
Dalam proses pendampingan pada ibu menysusi, saya memberikan
informasi yang jelas dan melakukan tindakan sesuai prosedur. Dampak
dari menerapkan nilai tersebut adalah ibu/pasien mendapatkan
pengetahuan sebagai solusi dari keluhannya serta kegiatan tersebut
dapat dipertanggungjawab.
4) Mendokumentasikan hasil kegiatan dalam lembar kunjungan
Saya melakukan pendokumentasian dalam lembar kunjungan sebagai laporan
pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah dilakukan (Akuntabilitas)
a) Output: Dokumentasi kegiatan dalam lembar kunjungan
b) Dokumentasi

c) Analisis dampak
Nilai dasar yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah Akuntabiltas. Saya
mendokumentasikan hasil kegiatan dalam lembar kunjungan sebagai
laporan pertanggungjawab. Dampak dari menerapkan nilai tersebut adalah
kegiatan yang dilakukan memiliki bukti yang dapat
dipertanggungjawabkn.
c. Keterkaitan kegiatan dengan peran ASN dalam NKRI
Pelayanan publik : Melakukan pendampingan merupakan salah satu bentuk
pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada pasien, sebagai upaya
untuk memastikan keberhasilan suatu program kesehatan, serta dilakukan
partisipatif yaitu dengan melibatkan pasien dalam pemberian asuhan agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.
Manajemen ASN : Seorang ASN yang baik dalam melakukan suatu kegiatan
harus professional sesuai dengan prosedur, juga mampu memberikan solusi dari
kendala/masalah yang dialami oleh pasien, serta membuat bukti dokumentasi
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelayanan yang telah diberikan
d. Kontribusi Kegiatan pada Pencapaian Visi Misi Organisasi
Melakukan kegiatan pendampingan dengan kunjungan ke rumah pasien yang
didasari dengan sikap menghargai kondisi pasien, keluarga dan lingkungannya,
memberikan asuhan secara professional sesuai prosedur, menggunakan bahasa
yang baik, mudah dimengerti serta memberikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk menyampaikan keluhan/kendala yang dialami menyusui
memberikan kontribusi terhadap visi sebagi upaya mewujudkan misi puskesmas
ke-2 yaitu meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memberikan
pelayanan kesehatan terutama promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan pendampingan pada ibu menyusui dengan kunjungan langsung ke rumah
pasien dilakukan secara profesional sesuai prosedur dan bertanggung jawab
dengan memberikan informasi yang benar dengan menggunakan bahasa yang baik
serta menjadikan pasien sebagai fokus utama dalam pemberian asuhan dengan
melibatkan partisipasinya, juga sebagai langkah awal untuk menumbuhkan
kepercayaan masyarakat kepada petugas kesehatan atas permasalahan kesehatan
yang dialaminya merupakan salah satu upaya berkontribusi bagi pencapaian
penguatan nilai organisasi yaitu “amanah, jujur dan benar-benar dapat
dipercaya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkualitas di masyarakat.
f. Manfaat Kegiatan
Melakukan pendampingan pada ibu menyusui melalui kunjungan rumah
merupakan perwujudan dalam memberikan pelayanan publik yang berorientasi
pada ibu, keluarga serta masyarakat sekitar kepada masyarkat dengan memberikan
informasi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif serta memberikan asuhan
sesuai dengan keluhan ibu. Hal ini merupakan upaya untuk membangun
kepercayaan masyarakat kepada petugas kesehatan dengan membina hubungan
baik. Dengan memberikan pengetahuan atau pemahaman secara langsung, maka
hal ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengoptimalkan
pemberian ASI serta menghilangkan kebiasaan memberikan makanan pada bayi
sebelum waktunya yaitu dalam rentan usia 0-6 bulan. Kunjungan rumah juga
merupakan tugas seorang bidan dalam memantau keadaan ibu dan bayi dan
melakukan deteksi dini apabila terdapat penyulit dalam rangka menurunkan AKI
dan AKB
g. Kendala dan Antisipasi
Saat hendak melakukan kegiatan pendampingan pada ibu menyusui melalui
kunjungan rumah, Bidan Desa yang bersangkutan sedang ada kegiatan. Sehingga
kami meminta bantuan untuk digantikan dengan bidan pendamping desa.
Matriks Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai Indikator Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total Total Nilai
Dasar Dasar
Akunt Kejelasan 7 14
Tanggung 6
abilita
jawab
s
Konsisten 1
Nasio Musyawa 5 12
nalism rah
Mengakui 3
e
persamaa
n derajat
Rela 1
berkorban
Adil 3
Etika Sopan 11 17
Terbuka 2
Publik
Hormat 1
Jujur 2
Menjaga 1
privacy
Komit Mutu 6 14
Efektif 2
men
Efisien 2
Mutu Perbaikan 4
berkelanj
utan
Anti Mandiri 1 1
Korup
si

MATRIKS KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

No Kedudukan dan Peran Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total


ASN dalam NKRI
1 Manajemen ASN 5
2 Pelayanan Publik 5
3 Whole of Government 1

MATRIKS KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN VISI MISI ORGANISASI

Keterkaitan Kegiatan dengan Visi Misi Organisasi Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Jumlah
Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan yang 5
bermutu di wilayah UPT Puskesmas Tanah
Toa
Misi Menyelenggarakan pelayanan secara terpadu 2
kepada seluruh masyarakat
Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam 3
memberin pelayanan kesehatan terutama
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Nilai- Mampu bekerja dengan penuh inisiatif dan 1
Nilai kesadaran dalam membangun upaya
Organis peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Amanah, jujur dan benar-benar dapat 2
asi
dipercaya dalam memberikan pelayanan yang
bermutu dan berkualitas di masyarakat.
Akurat, cermat, tepat dan benar dalam 1
menangani permasalahan kesehatan
Adil bekerja dan melayani tanpa membeda- 1
bedakan status pasien

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan


1 Menampilkan video edukasi tentang ASI Eksklusif di ruang 25-29 September 2021 Terlaksana
tunggu pasien rawat jalan
2 Membuat leaflet dan Poster tentang ASI Eksklusif 25 September-04 Oktober 2021 Terlaksana
3 Melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif 10-14 Oktober 2021 Terlaksana
4 Melakukan konseling tentang ASI Eksklusif pada ibu bersalin 15-25 Oktober 2021 Terlaksana
5 Melakukan pendampingan pada ibu menyususi tentang ASI 26-30 Oktober 2021 Terlaksana
Eksklusif melalui kunjungan rumah
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Aktualisasi selama kurang lebih 1 bulan memberikan banyak dampak
kepada saya dalam hal menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN, peran dan kedudukan
ASN dalam NKRI serta mengimplementasikan Visi, Misi dan Nilai Organisasi di
Puskesmas Tanah Toa.
Saya menjadi lebih memahami bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan dalam
organisasi hendaknya sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang telah dipelajari pada
pelatihan dasar CPNS sehingga menjadi acuan dalam pengembangan karir, menjalankan
tugas dan fungsi sebagai pemberi layanan kepada masyarakat yang merupakan bagian
dari peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.
Pemilihan isu tentang Optimalisasi pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Tanah
Toa (OPSI) mendapat respon yang sangat baik dari Kepala Puskesmas. Bahkan dalam
pelaksanaan kegiatan sangat banyak mendapat dukungan dari teman-teman sejawat.
Tidak hanya itu, Kepala Puskesmas menyampaikan harapannya agar kegiatan yang
dilakukan dalam aktualisasi agar dapat menjadi kegiatan yang continue atau
berkelanjutan.

B. Rencana Tindak Lanjut


Sebagai tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi, Kepala Puskesmas meminta agar
pemutaran video tetap dilanjutkan, media informasi seperti leaflet akan diperbanyak dan
disediakan di ruang tunggu pasien, poster akan dipasang di setiap psoyandu, membuat
jadwal penyuluhan 3 bulan sekali di setiap posyandu serta meminta bidan koordinator
untuk melakukan pertemuan dengan bidan KIA, Kamar bersalin serta bidan desa untuk
melakukan konseling dan pendampingan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai